(KKK 471)
MODUL SESI 1
SEJARAH INDUSTRIAL HYGIENE
DISUSUN OLEH
EKA CEMPAKA PUTRI, SKM, MKKK
Hygiene industri merupakan bagian dari ilmu kesehatan kerja yang berfokus pada
updaya-upaya untuk mengenali bahaya-bahaya kesehatan yang berada
dilingkungan kerja, melakukan pengukuran, megevaluasi dan melakukan tindakan
pengendalian sehingga lingkungan kerja bebas dari bahaya-bahaya kesehatan
kerja dimana hygiene industri ini bersifat teknis-teknologis.
Menurut DR. Suma’mur P.K, MSC hygiene industri dan kesehatan kerja dengan
kesehatan masyarakat memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan tersebut
ditunjukan dengan tabel berikut ini :
Pada awal abad ke 20 di Inggris dan Amerika, hygiene industri mulai berkembang.
Pemerintah mulai melakukan pengendalian lingkungan kerja. Inggris mulai
menerapkan pengendalian ini di tahun 1802, namun pengendalian tersebut gagal
dikarenakan tidak dilakukan inspeksi dan paksaan secara hukum. Peraturan “The
British Factory Act of 1864” menyatakan bahwa perusahaan harus membuat
ventilasi untuk mengurangi kontaminasi udara dan di sempurnakan ventilasi
tersebut menggunakan fan pada tahun 1878. Pada tahun 1901, peraturan di
inggris semakin berkembang terutama untuk bahaya perdagangan “The British
Factory Act of 1901”, peraturan ini mendorong untuk dibuatnya pengendalian
lingkungan kerja dan penegakan hukum terkait langkahlangkah pengendalian
tersebut.
Pada abad ke-2 masehi Galen menemukan patologi dari timah dan penemuan
paparan uap asam pada pekerja tambang tembaga. Setelah penemuan galen ini,
tidak ada dokumentasi lain mengenai penyakit akibat kerja hingga abad
pertengahan. Pada tahun 1473 Ulrich Ellenbog menemukan uap dari logam yang
berbahaya dan menjelaskan mengenai gejala dari keracunan timah, asam nitrat
dan mercury dan bagaimana menanganinya.
Pada tahun 1556, Agricola menulis buku “De Re Metallica” buku ini membahas
mengenai penyakit pekerja tambang dan bagaimana menanganinya, agricola juga
mengungkapkan mengenai penyakit “silicosis” terkait Aktivitas pertambangan.
Setelah Agricola, Bernardino Ramazzini yang dikenal sebagai bapak industrial
medicine menulis mengenai “De Morbis Artificum Diatriba” mengenai penyakit
akibat kerja dan pada tahun 1775, Percival Pott mengungkapkan hasil temuannya
mengenai efek jelaga pada pekerja penyapu cerobong asap dan menandai tindakan
kompensasi untuk setiap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
C. Latihan
a. Siapa yang pertama kali menemukan hygiene industri dan kaitannya
dengan penyakit di pekerjaan?
b. Siapa yang menemukan adanya kanker skrotum pada pekerja
pembersih jelaga di cerobong ?
c. Siapa yang diangkat menjadi bapak industrial medicine karena
karyanya ”De Morbis Artificum Diatriba”?
D. Kunci Jawaban
a. Hippocrates
b. Percival Pott
c. Bernadino Ramazzini
Bentuk kerjasama antar kementrian dimulai dari lahirnya surat keputusan bersama
menteri tenaga kerja dan menteri kesehatan pada tahun 1971 sebagai upaya
D. Kunci Jawaban
1. Suma’mur
2. DK3N
3. Melaksanakan kordinasi segala kegiatan hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja (hiperkes) dan juga keselamatan kerja, antara lain
merumuskan kebijakan dan norma-norma pelaksanaan hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja yang kemudian dituangkan dalam
undang-undang (sesuai dengan prosedur yang berlaku), peraturan
pemerintah, instruksi dan lain-lain (tugas dan wewenang direktorat
atau idealnya direktorat jenderal atau mungkin pula badan yang
namanya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau hiperkes dan
keselamatan kerja (nama tidak begitu penting melainkan misi dari
padanya lebih utama)