Pembimbing:
dr. Irawan Fajar Kusuma, M.Sc., SpPD.
Skenario
Ferdi seorang laki-laki berusia 30 tahun bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
sebagai petugas transporter batubara. Setiap hari dia bekerja selama 8 jam atau 10 jam lebih bila
lembur. Pagi ini dia mendatangi klinik perusahaan dengan keluhan batuk darah. Batuk darah
dirasakan sejak 2 minggu ini, diawali dengan bercak-bercak sampai pagi tadi berjumlah banyak
sekitar ½ gelas. Dokter melakukan anamnesis mendapati perilaku Ferdi ketika bertugas yaitu
tidak disiplin memakai masker respirator saat mengangkut batubara dengan traktor. Ferdi juga
mengatakan kaca pelindung ruang kemudi traktornya sudah lama hilang disemua sisinya
sehingga paparan debu batubara langsung mengenai dirinya. Ferdi juga mengeluhkan nyeri di
lengan dan punggung akibat kemudi traktor yang berat serta tempat duduk yang keras.
Pemeriksaan fisik dokter menemukan ronki dikedua hemitoraks disertai penurunan saturasi
oksigen darah. Hasil pemeriksaan penunjang radiologi berupa rontgen toraks didapatkan
infiltrat perihilar di kedua hemitoraks. Dokter segera menghubungi manajer K3 perusahaan
untuk dilakukan evaluasi terhadap hygiene industri PLTU tersebut.
Keyword
K3: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, adalah usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak
selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan dalam pekerjaan. (baik dari perusahaan maupun dari pekerja
itu sendiri)
Rumusan Masalah
1. Apakah kesehatan kerja?
Penyakit dan
DASAR KESKER MK3 Kecelakaan
Argoindustri
● Peraturan/UU ● SMK3
● Masalah
● Prinsip ● Prinsip
● Pencegahan
● Personil ● Tujuan
● Tatalaksana
● Upaya/Program ● target
Pembahasan
1. Pelayanan preventif
2. Pelayanan promotif
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayananrehabilitatif
Pembahasan
Prinsip manajemen kesehatan kerja adalah melakukan penserasian dari 3 faktor yaitu: Kapasitas kerja,
Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
Program pelayanan kesehatan kerja terdiri atas usaha preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif di
bidang kesehatan kerja.
Selain itu harus secara rutin dilakukan pengkajian bahaya melalui 3 langkah yaitu recognition,
evaluation dan control
Pembahasan
1. Pemeriksaan awal: dilakukan sebelum tenaga kerja mulai bekerja (bagian seleksi)
2. Pemeriksaan berkala: pemantauan periodik sesuai kebutuhan dan potensi bahaya, untuk
deteksi dini.
3. Pemeriksaan khusus: dilakukan secara khusus karena potensi bahaya sudah diketahui
pengaruhnya
Pembahasan
Pencegahan termudah yang dapat dilakukan adalah penggunaan APD bagi para tenaga kerja, baik
berupa masker, sarung tangan, sepatu, dan lainnya.
Kesimpulan
1. Kesehatan kerja adalah kondisi kesehatan tenaga kerja yang optimal,sehat kondisi fisik ,jiwa
dan sosial-ekonomi serta dapat beradaptasi terhadap beban kerja dan lingkungan kerjanya (
prinsip ergonomi ) yang terdiri dari beberapa program layanan kerja
2. Prinsip manajemen kesehatan kerja : penserasian dari 3 faktor yaitu kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja dan selalu dilakukan pemeriksaan kepada tenaga kerja.
3. Terdapat berbagai penyakit akibat kerja dan cara pencegahannya