Anda di halaman 1dari 12

1

KONSEP DASAR K3
TUGAS MATA KULIAH KESELAMATAN PASIEN & K3 DALAM KEPERAWATAN
Dosen Pengampu : Dr. SOLHA ELRIFDA, M.KES

Oleh Kelompok 4:

Daftulangi (PO71201210058)
Desti Amni Kurnianingsih (PO71201210066)
Doni Fadila Syofyar (PO71201210067)
Erni Susanti (PO71201210072)
Lili Aprilia (PO71201210057)
Maharani Ayu Pratami (PO71201210077)
Maria Ulfa (PO71201210076)
Reni Haryani (PO71201210056)
Rina Adriyani (PO71201210068)
Tulus Roberto Tobing (PO71201210046)
Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan 2
dan kesehatan kerja antara lain:
 Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah
perlindungan karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan
pekerjaan, sedangkan kesehatan kerja adalah
kebebasan dari kekerasan fisik.

 Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan


kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
PENGERTIAN K3
 Agar setiap pegawai mendapat jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, 3

sosial dan psikologis.


 Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja
digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin.
 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan gizi pegawai.
 Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja,

TUJUAN K3
dan partisipasi kerja.
 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi
dalam bekerja.
4

 Pekerja medis merasa aman melakukan


pekerjaannya dan rumah sakit juga
diuntungkan

 Hemat waktu, artinya perawat tidak


harus berfikir panjang dan hanya
mengikuti prosedur yang telah
diterapkan

MANFAAT K3
Manfaat K3 ini tidak hanya berdampak pada rumah sakit saja, tapi perawat rumah
5
sakit dan pasien serta pengunjung.

1 Bagi Rumah Sakit


 Meningkatkan mutu pelayanan
 Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit
 Meningkatkan citra rumah sakit
2 Bagi Perawat
 Melindungi perawat dan penyakit akibat kerja (PAK)
 Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK)

3 Bagi Pengunjung
 Mutu layanan yang baik
 Kepuasan pasien dan pengunjung
6
Kode etik profesi kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan seperangkat perilaku
anggota profesi ahli kesehatan kerja dalam
hubungannya dengan klien atau pasien,
teman sejawat, dan masyarakat pekerja serta
merupakan bagian dari keseluruhan proses
kesehatan kerja ditinjau dari segi norma dan
nilai norma.CO
Dalam menjalankan kode etik diperlukan
kesadaran masing- masing tenaga kesehatan
dalam menerapkan,
mengaplikasikan,menghayati, memahami
kode etik profesinya.MPANY
ETIKA K3
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa
dasar hukum pelaksanaan. Di antaranya ialah: 7

 UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


- Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
- Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
- Adanya bahaya kerja di tempat itu.

 Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3


Setiap perusahaan yang memperkerjakan seratus tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).

 Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
- Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
- Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari seratus orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.
Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang lingkup pekerjaan
perawat hiperkes adalah : 8

 Health promotion / Protection


Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja akan paparan zat toksik di
lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya
kesehatan.

 Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance


Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis pekerjaannya .

 Workplace Surveillance and Hazard Detection


Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.
Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan pengawasan terhadap bahaya.

 Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan pada tenaga kerja,
termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan, rujukan dan perawatan emergensi.
Lanjutan ...... 9

 Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan membantu untuk
mengatasi dan keluar dari situasi krisis.

 Management and Administration


Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-jawab pada progran perencanaan
dan pengembangan, program pembiayaan dan manajemen.

 Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, mengenali faktor – faktor yang
berperanan untuk mengadakan perbaikan.

 Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan kesehatan pada tenaga
kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.

 Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga kerja
Konsep dasar K3 : Sehat, Kesehatan Kerja, Risiko & Hazard dalam pemberian asuhan
Keperawatan (Somatik, Perilaku, Lingkungan, Ergonomik, Pengorganisasian 10
pekerjaan, Budaya Kerja)

 Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental
dan kesejahteraan sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya. Mencegah gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari faktor risiko pekerjaan yang
merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
disesuaikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologinya serta disimpulkan sebagai adaptasi
pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya (Komisi Gabungan
ILO/WHO,1995)

 Risiko adalah kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari
cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.13 Yang
termasuk ke dalam risiko adalah perilaku bekerja, higiene perorangan, serta kebiasaan selama
bekerja yang dapat meningkatkan risiko gangguan pada kesehatan.

 Bahaya (hazard) adalah berupa sumber, tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan kerugian
bagi manusia, baik yang bisa menyebabkan luka-luka, gangguan kesehatan ataupun kombinasi dari
keduanya
Bahaya atau hazard dapat digolongkan berdasarkan jenisnya yaitu: 11

 Hazard Tubuh Pekerja


Hazard tubuh pekerja (somatic hazard), merupakan hazard yang berasal dari dalam tubuh pekerja yaitu kapasitas kerja dan status kesehatan
pekerja. Contohnya seorang pekerja yang buta warna bila mengerjakan alat elektronik yang penuh dengan kabel listrik yang warna-warni, hazard
somatiknya dapat membahayakan dirinya maupun orang lain orang lain dikelilingnya bila ia salah menyambung warna kabel tertentu karena
tindakan ini berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan.

 Hazard Perilaku Kesehatan


Hazard perilaku kesehatan (behavioral hazard), yaitu hazard yang terkait dengan perilaku pekerja. Contohnya antara lain model rambut panjang
diruang mesin berputar telah mengakibatkan seorang pekerja di tambang batubara tertarik dalam mesin dan hancur tubuhnya karena tergiling
mesin penggiling bongkahan batu (crusher).

 Hazard Lingkungan Kerja


Hazard lingkungan kerja (environmental hazard) dapat berupa faktor fisik (bahaya mekanik, bising, getar, suhu ekstrim panas dan dingin, cahaya,
radiasi pengion), kimia (seperti logam berat, pelarut organik, gas dan uap) dan biologik (penyakit infeksi akibat mikroorganisme spt flu, SARS, HIV,
Hepatitis, dll).Faktor fisik, kimia dan biologik yang berada ditempat kerja berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bila kadarnya atau
intensitas pajanannya tinggi melampaui toleransi kemampuan tubuh pekerja.

 Hazard Ergonomik
Hazard ergonomik yang dimaksud terkait dengan kondisi pekerjaan yang dilakukan serta peralatan kerja yang digunakan oleh pekerja termasuk
work station. Contoh pekerja yang mengalami hazard ergonomik adalah pengemudi, penjahit, pembuat batik dan sebagainya.

 Hazard Pengorganisasian Pekerjaan dan Budaya Kerja


Contohnya adalah faktor stress kerja berupa beban kerja berlebih atau pembagian pekerjaan yang tidak proporsional, budaya kerja sampai larut
malam dan mengabaikan kehidupan sosial pekerja.
12

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai