Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“EPIDEMIOLOGI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA PADA TUBERCULOSIS”
Dosen Pengampu : Herlinda Mahdania Harun SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Nurul Syakirah P121107
2. Putri Amas P121108
3. Rahmida Kiahaly P121109
4. Rezki Alfira Ramadani P121110
5. Riffatul Nazliah P121111
6. Siti Jalia Samual P121113
7. Sri Febriana P121114

PRODI DIII RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Epidemiologi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Tuberculosis . Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Makassar, 1 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Epidemiologi K3................................................................................... 3
1. Definisi Epidemiologi……………………………………….........3
2. Tujuan Epidemiologi K3............................................................... 4
B. Tuberculosis.......................................................................................... 5
1. Pengertian…………………………………………...................... 5
2. Sumber Penyakit............................................................................ 5
3. Penularan……………………………………………………….. 5
4. Pengendalian Tuberculosis di tempat kerja…………………… 6

BAB III PENUTUP......................................................................................... 8

A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,


alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian
penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang artificial atau man mad
disease. World Health Organization (WHO) membedakan empat kategori
penyakit akibat kerja: penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, seperti
Pneumokoniosis, penyakit yang salah satunya penyebabnya ialah pekerjaan,
seperti carcinoma Bronkhogenik, penyakit dengan pekerjaan merupakan
salah satu penyebab diantara faktor-faktor penyebab lainnya seperti
Bronchitis kronis, penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi
yang sudah ada sebelumnya seperti Asma.
Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung pada
bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara
kerja. Pada umumnya faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5
golongan antara lain: golongan fisik (suara (bising), radiasi, suhu
(panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan lampu yang
kurang baik), golongan kimiawi (bahan kimiawi yang digunakan dalam
proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk
debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut), golongan biologis (bakteri, virus
atau jamur), golongan fisiologis (biasanya disebabkan oleh penataan tempat
kerja dan cara kerja), golongan psikososial (lingkungan kerja yang
mengakibatkan stres).
Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi
yang tidak aman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut
International Labor Organization (ILO), setiap hari terjadi 1.1 juta kematian
yang disebakan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan
pekerjaan.
Penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan paling banyak
disebabkan oleh kanker 34%. Sisanya terdapat kecelakaan sebanyak 25 %, penyakit
saluran pernapasaan 21%, dan penyakit kardiovaskuler 15%. Dari data-data tersebut
dapat diketahui bahwa penyakit saluran pernapasaan menempati peringkat ketiga.
Sebagai tenaga kesehatan, termasuk perawat harus melakukan pengkajian
terhadap pasien dan apakah ada hubungan antara penyakit yang diderita pasien
dengan pekerjaan mereka. Sehingga dapat ditentukan perencanaan serta intervensi
yang tepat untuk pasien agar hasil yang diperoleh dapat maksimal dan benar-benar
bermanfaat untuk pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi epidemiologi?
2. Apa definisi kesehatan dan keselamatan kerja?
3. Apa pengertian epidemiologi K3?
4. Apa tujuan epidemiologi K3?
5. Apa pengertian dari Tuberculosis?
6. Bagaimana Pengendalian Tuberculosis Ditempat Kerja?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi epidemiologi


2. Untuk mengetahui definisi kesehatan dan keselamatan kerja
3. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi K3
4. Untuk mengetahui tujuan epidemiologi K3
5. Untuk mengetahui Pengertian dari Tuberculosis
6. Untuk mengetahui Pengendalian Tuberculosis Di tempat kerja?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Epidemiologi K3
1. Definisi Epidemiologi

Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat


karakteristik kelompok penduduk tertentu, dengan memperhatikan
berbagai perubahan yang terjadi pada penduduk tersebut, yang
mempengaruhi derajat kesehatannya serta kehidupan sosialnya.
Berbagai definisi dan pengertian telah dikemukakan oleh para ahli
epidemiologi yang pada dasarnya memiliki persamaan pengertian
yakni epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari, menganalisis serta
berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah
yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok
penduduk tertentu.
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk
menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan
dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya
masalah gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. Epidemiologi rnerupakan filosofi dasar disiplin
llmu-ilmu kesehatan, termasuk kedokteran, yakni suatu proses logis
untuk menganalisis serta memahami hubungan interaksi antara proses
flsik, biologis dan fenomena sosial yang berhubungan erat dengan derajat
kesehatan, kejadian akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula
memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola
dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat
mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat
memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan
dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi
ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar
pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau
kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Konsep kesehatan kerja ini semakin banyak berubah, bukan sekedar
“kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada
upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya
(total health of all at work). yang berhubungan dengan kesehatan dan
determinanya (WHO, 1986).
Obyek epidemiology adalah pada sekelompok individu (masyarakat)
dan mengamati semua kejadian / peristiwa dan semua faktor yang
menyertainya serta menganalisa hasil pengamatan tersebut.
Epidemiologi genetika Perbedaan

Epidemiologi kesehatan keselamatan kerja adalah studi yang


mempelajari efek kesehatan yang disebabkan oleh faktor- faktor
pemaparan (bahaya) di lingkungan kerja. Selain itu gaya hidup
(merokok, minum minuman keras, pola makan kebiasaan olah raga
merupakan faktor sekunder yang turut memodifikasi variabel yg
menyertai pemaparan faktor lingkungan Kerja.
Epidemiologi K3 adalah suatu studi tentang efek di tempat kerja
terhadap frekuensi dan distribusi penyakit dan cidera pada
suatupopulasi dengan demikian termasuk kategori dalam sub disiplin
orientasi pajanan (Checkoway, Pearce dan Brown).

2. Tujuan Epidemiologi K3
Adapun Tujuan dari Epidemiologi K3 Untuk menentukan pemapar
yang menyebabkan penyakit akibat pekerjaan atau gangguan kesehatan
dan merekomendasi upaya pencegahan serta menyediakan data untuk
proyeksi yang akan datang.
B. Tuberculosis
1. Pengertian
Tuberculosis adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan karena kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis.
Mayoritas kuman TB menyerang paru, akan tetapi kuman TB juga dapat
menyerang organ tubuh yang lainnya. Tuberculosis adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB ( Mycobacterium
Tuberculosis). Tuberculosis atau biasa disingkat dengan TBC adalah
penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi kompleks Mycobacterium
tuberculosis yang ditularkan melalui dahak (Droplet) dari penderita TBC
kepada individu lain yang rentan. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis
ini adalah hasil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus.
Besar bakteri ini bergantung pada kondisi lingkungan.

2. Sumber Penyakit
Penularan TBC Umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita
TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri
Tb akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara.
Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara
yang dihirupnya.

3. Penularan TBC
Cara penularan yaitu lewat jalan pernapasan yaitu :
a. Secara langsung
1) Berbicara berhadapan
2) Percikan air ludah
3) Berciuman
4) Udara Bebas (Dalam satu kamar)
b. Secara Tak langsung
1) Makanan/minuman
2) Tidur
3) Mandi
4) Sapu Tangan

4. Pengendalian Tuberculosis Ditempat Kerja


Kementerian ketenagakerjaaan mengambil kebijakan dan
berkomitmen dalam pengendalian TBC ditempat kerja, sebagai bagian
dari program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengacu pada UU
No.1 Tahun 1970 dan UU No.13 Tahun 2003 dengan adanya panduan
pengendalian TBC ditempat kerja. Dalam panduan ini terdapat 6 hal yang
menjadi program pengendalian TBC ditempat kerja, yaitu :
1) Temukan Pasien Secepatnya
Temukan orang yang bergejala Tuberculosis (TBC) ditempat
kerja dan berpotensi menularkan TBC dengan melakukan
Pemeriksaan Awal/ sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan
berkala, Kunjungan Kepelayanan Kesehatan Kerja (Klinik/Rumah
Sakit). Kegiatan ini juga termasuk TEMPO ( Temukan Pisahkan Dan
Obati)
2) Diagnosis Tuberculosis Di Tempat Kerja
Lakukan diagnosis dengan tujuh langkah diagnosis PAK yang
meliputi diagnosis klinis, menentukan pajanan yang di alami pekerja
tersebut dalam pekerjaan, adanya hubungan pajanan dengan
diagnosis, Menentukan besarnya Pajanan, Menentukan faktror
individu yang berperan, adanya faktor lain diluar pekerjaan,dan
Menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.
3) Pengobatan pasien Tuberculosis pekerja
Setelah di temukan dan di diagnosis TBC, pasien TBC yang
merupakan pekerja perlu di pisahkan ketempat dengan pentilasi
yang baik dan mendapatkan banyak sinar matahari.Agar tidak
menularkan ke yang lain, segerah obati dengan tepat sampai sembuh.
4) Pengendalian TBC Di tempat kerja
Pengendalian TBC ditempat kerja dilaksanakan dengan
pendekatan empat pilar yaitu dukungan manejemen yang
infektif berupa pencegahan TBC, dukungan administrasi dan
memberikan edukasi dan layanan TBC, menciptakan lingkungan
kerja yang baik dengan saran ventilasi yang sesuai standar,serta
dukungan alat pelindug diri.
5) Penentuan Status Layak kerja
Adalah suatu asesmen medis untuk menentukan apakah
sesorang dapat melakukan pekerjaannya secara efektif, tanpa
membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan pekerja dengan
TBC, selama tidak memperberat gejala klinis, tidak menganggu
proses pengobatan dan hasil pemeriksaan negatif maka dapat
melakukan pekerjaan mengunakan alat pelindung diri.
6) Program Kembali Kerja
Pekerja dengan TBC aktif disarankan untuk di berikan cuti
selama 2 minggu pada tahap awal pengobatan sampai klinis yang
lebih baik dan pekerja tidak lagi menular. Pekerja dengan TBC di
usahakan segera mungkin aktif kembali bekerja setelah pemeriksaan
seputum dinyatakan negatif dan tidak menular kembali.Umumnya
pasien tidak lagi menular setelah dua minggu pengobatan, namun
perlu di lakukan pemeriksaan BTA sputum kembali untuk menilai
ektifitas pengobatan yang menjamin penularan baru tidak terjadi di
llingkungan kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan pada makalah ini yaitu :
1. Epidemiologi kesehatan keselamatan kerja adalah studi yang
mempelajari efek kesehatan yang disebabkan oleh faktor- faktor
pemaparan (bahaya) di lingkungan kerja. Selain itu gaya hidup (merokok,
minum minuman keras, pola makan kebiasaan olah raga merupakan
faktor sekunder yang turut memodifikasi variabel yg menyertai
pemaparan faktor lingkungan Kerja.
2. Tuberculosis adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
karena kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman
TB menyerang paru, akan tetapi kuman TB juga dapat menyerang organ
tubuh yang lainnya. Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB ( Mycobacterium Tuberculosis).
3. Kementerian ketenagakerjaaan mengambil kebijakan dan berkomitmen
dalam pengendalian TBC ditempat kerja, sebagai bagian dari program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengacu pada UUD No.1 Tahun
1970 dan UUD No.13 Tahun 2003 dengan adanya panduan pengendalian
TBC ditempat kerja. Dalam panduan ini terdapat 6 hal yang menjadi
program pengendalian TBC ditempat kerja

B. Saran
1) Permasalahan ketenagakerjaan ini harus mendapatkan perhatian yang
serius dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
2) Masalah ketenegakerjaan adalah masalah pokok yang harus dihadapi
oleh negara dan masyarakat Indonesia untuk menuju masyarakat yang
adil dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraeni., dkk. 2014. Epidemiologi K3, (Online)


http://dokumen.tips/documents/kelompok-11-epidemiologi-k3.html
Nurcahyo,H. 2013. Manfaat Epidemiologi dalam lingkup Kesehatan
Keselamatan Kerja ( KKK ) dalam Menganalisis Status Kesehatan
Pekerja. Universitas Dipenogoro, Semarang.
Azwar, asrul. 1988. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI. PT Binarupa, Jakarta.
M.n.bustan. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta, Jakarta.
Anonim, 2010. Epidemiologi dan Peranannya dalam mengatasi Masalah
Kesehatan Masyarakat, (Online)
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/epidemiologi_kebidanan
/bab1-definisi_epidemiologi.pdf.

Anda mungkin juga menyukai