Anda di halaman 1dari 13

KESELAMATAN KERJA, KENYAMANAN KERJA, KESEHATAN

KERJA
Mata Kuliah :

MANAJEMEN LABORATORIUM PKK

Kelompok 4

Fahriza Nuzulia (2206104010054)

Wilda Fariha (2206104010084)

Dosen Pengampu :

Dra. Indani, M.Si

NIP : 196110181987022001

PROGAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi saya kesempatan serta kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak
lupa Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
MANAJEMEN LABORATORIUM PKK dengan judul “KESELAMATAN KERJA,
KENYAMANAN KERJA, KESEHATAN KERJA” Kami selaku penulis tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan.untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi.Demikian, apabila ada
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengasuh
mata kuliah Dasar Busana yang telah membimbing saya dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh, Agustus 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)..................................................................6
A. Unsur dan Prinsip K3.................................................................................................6
B. Tujuan K3....................................................................................................................7
C. Kesehatan Lingkungan Dapur...................................................................................8
2.2 Kesehatan Personal Karyawan di Dapur.................................................................9
A. Faktor Penvebab Teriadinya Kecelakaan Keria di Dapur.....................................9
B. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum......................................10
2.3 Kenyamanan Kerja Dapur.......................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUPAN...........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran .........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja bagi tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja. K3 diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1970 tentang keselamata kerja yang
mendefinisikan tempat kerja sebagai ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja. Termasuk tempat kerja ialah semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau
berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) juga dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Aspek filosofi : menyatakan bahwa K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan hak jasmaniah maupun rohaniah, hasil karya
dan budaya tenaga kerja menuju masyarakat adil dan makmur.
b. Aspek ilmu : menyatakan bahwa K3 adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
c. Aspek praktis/etimologi : menyatakan bahwa K3 merupakan suatu upaya perlindungan
tenaga kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
di tempat kerja serta penggunaan sumber dan proses produksi secara aman dan efesien.

Kecelakaan kerja diartikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses suatu kegiatan yang telah direncanakan. Sedangkan pengertian
kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi terkait dengan pekerjaan, yaitu
kecelakaan yang diakibatkan langsung oleh pekerjaan, atau pada saat melaksanakan
pekerjaan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu K3?


2. Apa saja unsur dari K3?

4
3. Bagaimana Kesehatan di lingkungan dapur

1.3 Tujuan

1. Untuk mengatahui apa itu K3


2. Untuk menegathui tujuan dari K3
3. Agar bisa menerapkan kesehatan dan keselamatan di dapur
4. Agar menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca

1.4 Manfaat

1. Manfaat bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan baru K3 dapur.


2. Manfaat bagi peneliti, sebagai bahan untuk memberikan landasan bagi para peneliti
yang melakukan penelitian sejenis dalam rangka meningkatkan kemampuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Kesehatan kerja adalah suatu keadaan para pekerja/masyarakat pekerja dimana kondisi
jasmani dan rohani dalam keadaan bebas dari berbagai macam penyakit yang diakibatkan
oleh berbagai macam faktor pekerjaan dan lingkungan kerja. Masalah kesehatan adalah
suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar
kesehatan itu sendiri. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan

A. Unsur dan Prinsip K3

Agar tujuan kesehatan dan keselamatan kerja dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan perlu dipahami unsur-unsur dan prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja oleh semua orang yang berada ditempat kerja. Adapun unsur–unsur keselamatan dan
kesehatan kerja menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007: 5) antara lain adalah:
1. Adanya Alat Pelindung Diri (APD) ditempat kerja
2. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya
3. Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab
4. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat–syarat lingkungan kerja)
antara lain tempat kerja steril dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran
mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
cukup memedai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerja atau
aturan keprilakuan.
5. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
6. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja
7. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

6
B. Tujuan K3

Menurut Suma’mur (1987: 2) Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja adalah untuk


melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas kerja, untuk menjamin
keselamatan orang lain yang berada dilingkungan tempat kerja dan sumber produksi
dipelihara dan digunakan secara efisien. UU No. 14 thn. 1969: “setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan atau keselamatan, kesehatan, keasusilaan, pemeliharaan moral
kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.
Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja dalam UU No 1 Tahun 1970 antara lain
untuk:
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. memberi pertolongan pada kecelakaan;
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, peracunan, infeksi dan penularan;
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
14. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

7
C. Kesehatan Lingkungan Dapur

Peralatan dan lingkungan yang bersih merupakan suatu factor yang penting untuk
mencegah kontaminasi bakteri seperti halnya kebersihan dan kesehatan tubuh para pekerja
di dapur. Kebersihan atau kesehatan dapur menyangkut beberapa segi :
1. Lingkungan fisik dapur
Lingkungan fisik dapur meluputi lantai, dinding, ceiling, pintu dan jendela, ventilasi,
lampu penerangan, tempat mencuci tangan, ruang pegawai, toilet, ruang penampungan
sampah, dan saluran limbah. Lingkungan fisik dapur ini harus dijaga kebersihannya
Karena dapur sebagai tempat pengolahan makanan, setlap saat menerima bahan
makanan untuk diolah dan setiap saat pula ada kemungkinan bag potongan-potongan
atau kotoran bahan makanan jatuh ke lantai atau terselip pada tempat-tempat yang sulit
dibersihkan. Semua kotoran in mudah membusuk dan selanjutnya berfungsi sebagai
media bagi bakteri berkembang biak dan mencemari makanan.
2. Peralatan dan perlengkapan dapur
Peralatan dan perlengkapan dapur in mencakup cara-cara pembersihan, penyimpanan
dan penentuan desain peralatan. Peralatan-peralatan yang terdapat di dapur in banyak
jenisnya dan memiliki prosedur atau cara pembersihan yang mungkin berbeda.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
dapur adalah sebagai berikut :
a. Bersihkan ventilasi, langit-langit/ceiling, pintu dan jendela secara teratur agar
selalu dalam keadaan bersih.
b. Lantai hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas, kemudian
dikeringkan.
c. Dinding hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas kemudian
dikeringkan.
d. Toilet di lingkungan dapur harus selalu bersih dan tidak mengeluarkan bau.

8
2.2 Kesehatan Personal Karyawan di Dapur

Para karyawan yang bekerja di dapur wajib bertanggung jawab dalam menentukan
suatu standar kebersihan baik tempat kerianya maupun dirinya sendiri.
Mereka dituntuk untuk lebih berhati-hati dalam menjaga standar kebersihan, karena
merekalah yang berperan dalam kebersihan secara keseluruhan. Beberapa hal yang
perlu dilakukan karyawan dapur untuk menjaga kesehatan dirinya adalah sebagai
berikut :
a. Mandi harus teratur 2 kali sehari
b. Pakaian harus bersih baik sehari-hari maupun pakaian kerja.
c. Tangan setiap kali akan bekerja dan sesudah bekerja harus dicuci dengan sabun.
d. Kuku harus dipotong pendek dan selalu dibersikan setiap hari.
e. Rambut, jenggot dan kumis harus dicukur bersih dan rapi.
f. Rambut dicukur rapi dan tidak terlau panjang.
g. Tangan tidak bole menyentuh mulut atau bibir selama menangani makanan karena
mulut dan gigi merupakan sumber bakter.

Kerapian diri adalah bagian dasar dari kebersihan diri pribadi karyawan dan kebersihan
diri merupakan tolak ukur dari kesehatan. Jadi, sebelum kita menciptakan lingkungan
dapur yang sehat, kita harus mewujudkan kesehatan pribadi terlebih dahulu. Pribadi
yang sehat juga akan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.

A. Faktor Penvebab Teriadinya Kecelakaan Keria di Dapur

Sebelum kita menentukan tindakan pencegahan, kita harus mengetahui terlebih dahulu
penyebab terjadinya kecelakaan kerja di dapur. Faktor-faktor yang menjadi penyebab
kecelakaan antara lain :
1. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak aman dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya :
a. Kesalahan konstruksi, misalnya lantai yang tidak rata.

9
b. Tata letak yang kurang menguntungkan, letak gudang bahan makanan dan dapur
berjauhan akan merangsang timbulnya kecelakaan.
c. Penempatan peralatan yang kurang baik
d. Peralatan yang tidak memenuhi syarat dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
e. Pencrangan yang kurang baik
2. Faktor manusia
Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan ole sikap pekerja itu sendiri. Adapun sikap
tersebut adalah :
a. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c. Kesalahan dalam menggunakan api dan alat yang panas.
d. Kesalahan dalam menggunakan mesin atau peralatan baik yang elektronik maupun
yang non elektronik.
e. Bekerja terlalu tergesa-gesa sehingga terpeleset.
f. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana.
g. Sengaja tidak peduli terhadap apa yang dikerjakan.

B. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum

Seperti kata pepatah "Lebih baik mencegah daripada mengobati". Hal ini berlaku pula
dalam menangani kecelakaan kerja di dapur. Tindakan yang paling tepat adalah
tindakan pencegahan (preventif) sebelum kecelakaan itu terjadi. Tindakan yang umum
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di dapur adalah :
1. Menggunakan alat pelindung diri
a. Topi
b. Kacu (necktie)
c. Kemeja (jacket)
d. Celemek (apron)
e. Lap (towel)
f. Sarung tangan (hand gloves)
g. Masker (Mask)

10
2.3 Kenyamanan Kerja Dapur

Bekerja didapur adalah suatu pekerjaan yang melelahkan. Sikap kerja paksa akibat
menggunakan peralatan yang kurang cocok dengan persyaratan ergonomi akan
mengakibatkan tubuh merasa lelah yang dapat mengganggu kesehatan. Ergonomi
merupakan ilmu, teknologi dan seni untuk menserasikan alat, cara kerja dan
lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sehingga diperoleh
kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai
produktivitas setinggi tingginya (Manuaba, 1996). Di era maju seperti sekarang ini
masih terdapat banyak tenaga kerja yang belum menyadari akan pentingnya
menerapkan fungsi ergonomi.. Ergonomi merupakan sebuah seni dan ilmu yang di
dalamnya memuat tujuan agar tercipta efisiensi dan efektifitas kerja dengan hasil
produksi yang semaksimal mungkin. Dengan standar-standar yang sudah ada,
pengaplikasian ergonomi bisa oleh siapa saja. Terlebih lagi di dapur, tempat
berlangsungnya proses pengolahan agar bahan bahan mentah akhirnya dapat di
konsumsi, memiliki faktor bahaya yang tidak sedikit. Namun sangat di sayangkan
masih banyak yang belum menyadari pentingnya hal ini.

11
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kesehatan kerja adalah suatu keadaan para pekerja/masyarakat pekerja dimana kondisi
jasmani dan rohani dalam keadaan bebas dari berbagai macam penyakit. dan
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Menurut UU No. 14 thn. 1969: “setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan atau keselamatan, kesehatan, keasusilaan, pemeliharaan
moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.
Hal penting lainnya yang harus dijaga dan diperhatikan ialah Kesehatan lingkungan
dapur seperti lingkungan fisik, peralatan dan perlengkapan dapur harus bersih dan
steril guna mencegah kontaminasi bakteri. Juga kesehatan karyawan didapur, mereka
harus berhati-hati dan menjaga kebersihan diri seperti mandi teratur, memakai pakaian
bersih, rutin mencuci tangan dan lain sebagainya. kita juga perlu memperhatikan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan entah itu disebabkan oleh
lingkungan maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri seperti topi, baju yang
sesuai, sarung tangan dan masker. Yang terakhir adalah kenyamanan kerja dapur yang
dimana dalam hal ini harus diterapkan sistem Ergonomi yaitu ilmu, teknologi dan seni
untuk menserasikan alat, cara kerja dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan
batasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman,
nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas setinggi tingginya.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang kami miliki,
baik dari tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan
saran yang mendukung agar menjadi lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anayanti.2015. Buku Ajar K3. Jakarta Harapan Pers

Ari Ariyanti. 2015. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di SMK, Jakarta: Dian Rakyat

Cecep. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di SMK. Jakarta: Mechanical Enginering
Education

Dainur. 1993. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Widya Medika.

Hadiningrum,Kunlestiowati. 2003. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bandung:


Politeknik Negeri Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai