Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

SISTEM MANAJEMEN K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pengelolaan Laboratorium
Diajukan kepada: Ibu Ina Marina, S.T

Disusun oleh:
Abu Riyadh Arrasyid (102017730)
Amarel Khaila Putri Surawikarta (102017732)
Muhammad Mukhlish Alfarizzy (101917211)
Shifa Kania Putri (102017751)
Zahrani Rahma Aulia (102017763)

Kelompok 6 - XIII AK 6
Program Keahlian Kimia Analisis

SMK Negeri 13 Bandung


Jl. Soekarno-Hatta Km.10 ; Telp/fax 022-7318960
Website : http//:www.smkn-13bdg.sch.id
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun waktu.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 30 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. Pengertian keselamatan dan Kesehatan Kerja ..................................................................... 6
B. Dasar Pemberlakuan ............................................................................................................ 7
C. Tujuan program Manajemen K3 .......................................................................................... 8
D. Penyebab Kecelakaan Kerja ................................................................................................ 9
E. Usaha Mencapai Keselamatan Kerja ................................................................................... 9
F. Penilaian (Audit) Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia ................................. 10
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
Kesimpulan................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Secara
umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut:

o Kelelahan ( fatigue)

o Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

o Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya ( pre-cause) adalah
kurangnya training

o Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Dalam rangka menghadapi era industrialisasi dan era globalisasi serta pasar bebas
(AFTA) kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam
hubungan ekonomi antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk
Indonesia. Beberapa komitmenglobal baik yang berskala bilateral maupun multilateral telah
mengikat bangsaIndonesia untuk memenuhi standar. Standart acuan terhadap berbagai hal
terhadapindustri seperti kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan, sertakeselamatan
dan kesehatan kerja. Apabila saat ini industri pengekspor telahdituntut untuk menerapkan
Manajemen Kualitas (ISO-9000, QS-9000) serta Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka
bukan tidak mungkin tuntutanterhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
juga menjadituntutan pasar internasional. Untuk menjawab tantangan tersebut Pemerintah
yangdiwakili oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkansebuah
peraturan perundangan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomuor : PER.05/MEN/1996.

Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 ditempat


kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah danmengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerjayang aman, efisien, dan produktif.
B. Rumusan Masalah
Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja,
dimaksudkan untukmemperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3). Berdasarkanhal tersebut, dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :

1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?


2. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia?
3. Apa fokus dan tujuan dari program kesehatan dan keselamatan kerja?
4. Apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan?
5. Apa saja usaha untuk mencapai keselamatan kerja
6. Bagaimana penilaian pemantauan sistem K3 di Indonesia

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Dapat memahami pengertian sistem manajemen K3

2. Dapat mengetahui dasar pemberlakuan K3 di Indonesia

3. Dapat memahami focus dan tujuan program K3

4. Dapat mengetahui penyebab kecelakaan kerja

5. Dapat mengetahui dan menerapkan usaha keselamatan kerja

6. Dapat mengetahui sistem pemantauan dan penilaian K3 di Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari
luka-lukayang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
keselamatan merupakanaspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik,terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian
alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy
(2008) adalah kebebasan dari kekerasanfisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor
dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,
lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.

Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara


lain :

a) Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pe


mikiran danupaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenagakerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menujumasyarakat adil dan makmur.

b) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan


yang bebas dariresiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan,kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan
kondisi pekerja .

c) Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk


pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang te
rkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, ment
al dan stabilitas emosisecara umum.

d) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip


oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikanKesehatan dan Keselamatan Kerja
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingku
ngan sekitar pabrikatau tempat kerja tersebut.
B. Dasar Pemberlakuan
Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun Undang-
undangTentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan berlaku pada tanggal 6
januari1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya
peraturankecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang
disadarinya arti penting keselamatan kerja di dalam perusahaan. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 3Tahun 1992, menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja
juga berperan aktif danikut bertanggung jawab atas pelaksanaan program pemeliharaan dan
peningkatan kesejahteraandemi terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya
dengan baik. Jadi, bukan hanya perusahaan saja yang bertanggung jawab dalam masalah ini,
tetapi para karyawan juga harus ikut berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai
kesejahteraan bersama.
Penerapan program K3 dalam perusahaan akan selalu terkait dengan landasan
hukum penerapan program K3 itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberikan pijakan
yang jelasmengenai aturan yang menentukan bagaimana K3 harus diterapkan.
a) Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan kerja
yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah : Mencegah dan
mengurangi kecelakaan.
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c) Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f) Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran,asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
m) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
n) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.
o) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
q) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 86 ayat 1
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja/ buruh berhak
untukmemperoleh perlindungan atas:
a) Keselamatan dan kesehatan kerja
b) Moral dan kesusilaan
c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Sedangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa “untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh
guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.” (ayat 2), “Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87 juga dijelaskan bahwa Setiap perusahaan
wajib menerapkan sistem manajemenkeselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen.

C. Tujuan program Manajemen K3


Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim
yangkondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan
penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak
yang bersangkutan(Rika Ampuh Hadiguna, 2009). Sedangkan menurut Rizky Argama
(2006), tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk
mengurangi biaya perusahaan apabilatimbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja.
Tujuan yang ingin dicapai pada sistem manajemen K3 meliputi berbagaigolongan.
Dari beberapa golongan tersebut diharapkan dapat menjadikan sebuahsistem manajemen K3
yang baik dalam pelaksanaannya.Sistem manajemen K3 tersebut dapat digolongkan meliputi:
a. Alat ukur kinerja K3 dalam organisasi.
Sistem manajemen K3 digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja penerapan K3
dalam organisasi. Dengan membandingkan pencapaian K3organisasi dengan persyaratan
tesebut, organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian K3.
b. Pedoman impleentasi K3 dalam organisasi
Sistem manajemen K3 dapat digunakan sebagai pedoman atau acuandalam
mengembangkan sistem manajemen K3. Beberapa bentuk sistemmanajemen K3 yang
digunakan sebagai acuan misalnya ILO OHSMS Guidelines, API HSE MS
Guidelines,Oil and Gas Producer Forum ( OGP ) HASEMS Guidelines,ISRS dari DNV
dan lainnya.
c. Dasar penghargaan (awards)
Sistem manajemen K3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian penghargaan K3
atas pencapaian kinerja K3. Penghargaan K3 diberikan baik oleh instansi pemerintah
maupun lembaga independent lainnya.
d. Sertifikasi penerapan K3
Sistem manajemen K3 juga dapat digunakan untuk sertifikasi penerapanmanajemen K3
dalam organisasi.sertifikat diberikan oleh lembaga sertifikat yangtelah diakreditasi oleh
suati badan akreditasi. Sistem sertifikasi dewasa ini telah berkembang secara global
Karena dapat diacu di Seluruh dunia.

D. Penyebab Kecelakaan Kerja


Menurut Mangkunegara (2008) faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu:
1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang
diperhitungkankeamanannya.
b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pengaturan Udara
a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu, dan
berbau tidak enak).
b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan
a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
4. Pemakaian Peralatan Kerja
a) Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.
5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a) Stamina pegawai yang tidak stabil.
b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan
kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh,
kurangcermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama
fasilitas kerja yangmembawa risiko bahaya.

E. Usaha Mencapai Keselamatan Kerja


Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan menghindari
kecelakaan kerja antara lain:
a. Analisis Bahaya Pekerjaan(Job Hazard Analysis)
Job Hazard Analysis adalah suatu proses untuk mempelajari dan menganalisa suatu jenis
pekerjaan kemudian membagi pekerjaan tersebut ke dalam langkah langkah menghilangkan
bahaya yang mungkin terjadi.
Dalam melakukan Job Hazard Analysis, ada beberapa lagkah yang perlu dilakukan:
1. Melibatkan Karyawan.Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses
job hazard analysis.Mereka memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan hal
tersebut merupakan informasi yangtak ternilai untuk menemukan suatu bahaya.
2. Mengulas Sejarah Kecelakaan Sebelumnya.Mengulas dengan karyawan mengenai
sejarah kecelakaan dan cedera yang pernah terjadi, sertakerugian yang ditimbulkan,
bersifat penting. Hal ini merupakan indikator utama dalammenganalisis bahaya yang
mungkin akan terjadi di lingkungan kerja.
3. Melakukan Tinjauan Ulang Persiapan Pekerjaan.Berdiskusi dengan karyawan mengenai
bahaya yang ada dan mereka ketahui di lingkungan kerja. Lakukan brainstorm dengan
pekerja untuk menemukan ide atau gagasan yang bertujuanuntuk mengeliminasi atau
mengontrol bahaya yang ada.
4. Membuat Daftar, Peringkat, dan Menetapkan Prioritas untuk Pekerjaan
Berbahaya.Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak dapat
diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi dan yang paling tinggi
tingkat risikonya. Hal inimerupakan prioritas utama dalam melakukan job hazard analysis
5. Membuat Outline Langkah-langkah Suatu Pekerjaan.Tujuan dari hal ini adalah agar
karyawan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukandalam mengerjakan suatu
pekerjaan, sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
b. Risk Management
Risk Management dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan
kerugian/kehilangan(waktu, produktivitas, dan lain-lain) yang berkaitan dengan program
keselamatan dan penanganan hukum
c. Safety Engineer
Memberikan pelatihan, memberdayakan supervisor/manager agar mampu
mengantisipasi/melihat adanya situasi kurang ‘aman’ dan menghilangkannya
d. Ergonomika
Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia dengan
pekerjaannya,yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang
digunakan, sertalingkungan kerjanya.Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat
dilakukan adalah:
1) Job Rotation
2) Personal protective equipment
3) Penggunaan poster/propaganda
4) Perilaku yang berhati-hati

F. Penilaian (Audit) Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia

Penilaian Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia diatur dalamPeraturan


Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian SistemManajemen Keselamatana
dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam penilaian pelaksanaan SMK3, setiap perusahaan wajib
melaksanakan:
a. Pengendalian Dokumen

1. Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen


a. Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan
tanggal modifikasi.
b. Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang
ditentukan.
d. Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen
usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus.

2. Perubahan dan Modifikasi Dokumen


1. Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumenK3.
2. Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dantertera
dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak terkait.
3. Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumenyang
mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upayamencegah
penggunaan dokumen yang usang.

b. Standar Pemantauan
1. Pemeriksaan Bahayaa.

a. Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakansecara


teratur.
b. Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan
berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.
c. Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang
melakukantugas di tempat yang diperiksa.
d. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada
saat pemeriksaan/inspeksi.
e. Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengankebutuhan.
f. Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk
pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.
g. Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantauuntuk
menentukan efektifitasnya.

2. Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerjaa.

a. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur


danhasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan
pengendalian risiko.
b. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi,
ergonomi dan psikologi.
c. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.

3. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian.

a. Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi,


pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan ujimengenai
K3.
b. Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompetendan
berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.

4. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

a. Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempatkerja


yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telahmelaksanakan
sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
c. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa
yangditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan.
d. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan
perundang-undangan.
e. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuaidengan
peraturan perundang-undangan.

c. Ketentuan Penilaian Hasil Audit SMK3

Penilaian hasil Audit SMK3 terdiri dari 3 kategori yaitu:

1. Kategori Tingkat awalPerusahaan yang memenuhi 64 (enam puluh empat)


kriteria, kriteriatersebut sebagaimana tercantum dalam kolom 3 pada Tabel 1.
2. Kategori Tingkat TransisiPerusahaan yang memenuhi 122 (seratus dua puluh dua)
kriteria, kriteriatersebut sebagaimana tercantum dalam kolom 3 dan kolom 4 pada
Tabel 1.
3. Kategori Tingkat LanjutanTingkat penilaian penerapan SMK3 ditetapkan sebagai
berikut:
a. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang.
b.Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84% termasuk tingkat penilaian
penerapan baik.
c. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100% termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan.

Tabel 1. Tingkat Penilaian Penerapan SMK3

Kategori Tingkat pencapaian penerapan


perusahaan 0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat Tingkat penilaian Tingkat penilaian Tingkat penilaian


awal (64 kriteria) penerapan kurang penerapan baik penerapan
memuaskan

Kategori tingkat Tingkat penilaian Tingkat penilaian Tingkat penilaian


transisi (122 penerapan kurang penerapan baik penerapan
kriteria) memuaskan

Kategori tingkat Tingkat penilaian Tingkat penilaian Tingkat penilaian


lanjut (166 penerapan kurang penerapan baik penerapan
kriteria) memuaskan

selain penilaian terhadap tingkat pencapaian penerapan SMK3, juga dilakukan penilaian
terhadap perusahaan berdasarkan kriteria yang menurutsifatnya dibagi atas 3 (tiga) kategori,
yaitu:

1) Kategori Kritikal

Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.

2) Kategori Mayor.

a. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;


b. Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c. Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.

3) Kategori Minor

Ketidak konsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-


undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya. Dalam hal penilaian perusahaan
termasuk kategori kritikal atau mayor, maka dinilai belum berhasilmenerapkan SMK3
dan penilaian tingkat penerapan SMK3 tidak mengacu pada Tabel 1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman.Perencanaan Sistem
Manajemen K3 yang baik, dimulai dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan penentuan pengendaliannya. Dalam melakukan hal tersebut, harus
dipertimbangkan berbagai persyaratan perundangan K3 yang berlaku bagi organisasi
serta persyartan lainnya seperti standar, kode,atau pedoman industri yang terkait atau
berlaku bagi organisasi.

Pelaksanaan dan Penilaian (Audit )Sistem Manajemen K3 di Indonesia sudahdiatur dalam


Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Pedoman PenerapanSistem
Manajemen Keselamatana dan Kesehatan Kerja (SMK3).
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.academia.edu/35055927/SISTEM_MANAJEMEN_K3
• https://www.academia.edu/35963086/SISTEM_MANAJEMEN_K3
• https://slideplayer.info/slide/2025020/
• https://www.scribd.com/document/432336364/Makalah-Manajemen-
Kesehatan-Dan-Keselamatan-Kerja
• https://slideplayer.info/slide/13648763/
• https://mutucertification.com/manajemen-keselamatan-kesehatan-kerja-
smk3/
• https://greatnusa.com/artikel/sistem-manajemen-k3/
• https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-cirebon/baca-
artikel/13078/Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-itu-Penting.html

Anda mungkin juga menyukai