Dosen pengampu:
Ririn sabriadi, S.Pd., M.Pd
Di susun:
Marsha (2023 01 010)
Mila rosiana (2023 01 042)
Nurul sri reski handayani (2023 01 026)
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan “Makalah
Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja”
Makalah ini berisikan tentang pengertian Lingkungan dan Kesehatan
Keselamatan Kerja menurut beberapa ahli, dasar hukum. penyebab terjadinya
kecelakaan, sumber-sumber bahaya di tempat kerja,
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah yang telah ia buat.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
khususnya pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan
kami. Aamin.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................ii
Bab I pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................2
C. Manfaat penulisan...........................................................................................2
Bab II pembahasan..............................................................................................3
A. Pengertian lk3..................................................................................................3
B. Tujuan k3.........................................................................................................4
C. Sasaran k3........................................................................................................4
D. Norma-norma yang harus dipahami dalam k3.......................................................4
E. Hambatan dari penerapan k3..........................................................................4
F. Faktor penyebab kecelakaan...........................................................................5
G. Faktor penyebab kecelakaan kerja (three main factor theory).........................6
H. Sumber-sumber bahaya kesehatan tenaga kerja......................................................9
I. Jenis-jenis bahaya kerja.................................................................................11
Bab III penutup..................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
Daftar pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak
menduga akan mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak
sekali masyarakat yang belum menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik
di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik, atau kantor), di jalan raya, tempat umum
maupun di lingkungan rumah.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi
oleh perusahaan juga instansi pemerintahan. Sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif (Azmi, 2008).
Penerapan K3 adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan yang
mengakibatkan cidera atau kerugian materi. Karena itu, para ahli K3 berupaya
mempelajari fenomena kecelakaan, faktor penyebab, serta cara efektif untuk
mencegahnya. Upaya pencegahan kecelakaan kerja di Indonesia masih
menghadapi berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah pola pikir yang masih
tradisional yang menganggap kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga
masyarakat bersifat pasrah terhadap kecelakaan kerja yang menimpa mereka
(Ramli, 2010).
1
2
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud LK3?
b. Apa tujuan k3?
c. Apa sasaran k3?
d. Apa saja penyebab kecelelakaan kerja?
e. Apa saja sumber-sumber bahaya di tempat kerja?
f. Hambatan dari penerapan k3?
C. Manfaat penulisan
a. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
b. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
c. Memperoleh kepuasan intelektual;
d. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
e. Menambah wawasan mahasiswa akan LK3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian LK3
a. Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
b. Menurut Suma’mur (2001, p.104), Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
c. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi
pekerja .
d. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
e. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. 6.
Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
3
4
B. Tujuan K3
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
C. Sasaran K3
a. Menjamin keselamatan pekerja
b. Menjamin keamanan alat yang digunakan
c. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar
4. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan
bentukbentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat ia hidup, proses
sosial yakni orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga ia dapat memperoleh
atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimal (Achmad Munib, dkk., 2004:33).
5. Perilaku
Variabel perilaku adalah salah satu di antara faktor individual yang
mempengaruhi tingkat kecelakaan. Sikap terhadap kondisi kerja, kecelakaan dan
praktik kerja yang aman bisa menjadi hal yang penting karena ternyata lebih
banyak persoalan yang disebabkan oleh pekerja yang ceroboh dibandingkan
dengan mesinmesin atau karena ketidakpedulian karyawan. Pada satu waktu,
pekerja yang tidak puas dengan pekerjaannya dianggap memiliki tingkat
kecelakaan kerja yang lebih tinggi.
6. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek daripada teori, dalam hal ini yang dimaksud adalah
pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja. Timbulnya kecelakaan bekerja
biasanya sebagai akibat atas kelalaian tenaga kerja atau perusahaan.
7. Peraturan K3
Peraturan perundangan adalah ketentuan-ketentuan yang mewajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan
pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-
tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, P3K dan perawatan medis.
Ada tidaknya peraturan K3 sangat berpengaruh dengan kejadian kecelakaan kerja.
Untuk itu, sebaiknya peraturan dibuat dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
8
b. Faktor lingkungan
1. Kebisingan
Bising adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan . Kebisingan pada tenaga
kerja dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja, mengganggu
komunikasi/percakapan antar pekerja, mengurangi konsentrasi, menurunkan daya
dengar dan tuli akibat kebisingan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di
Tempat Kerja, Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah 85 dBA untuk 8 jam
kerja
2. Suhu Udara
Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja manusia
akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24°C- 27°C.
Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya koordinasi
otot.
3. Penerangan
Faktor penerangan yang berperan pada kecelakaan antara lain kilauan cahaya
langsung pantulan benda mengkilap dan bayang-bayang gelap (ILO, 1989:101).
Selain itu pencahayaan yang kurang memadai atau menyilaukan akan melelahkan
mata. Kelelahan mata akan menimbulkan rasa kantuk dan hal ini berbahaya bila
karyawan mengoperasikan mesin-mesin berbahaya sehingga dapat menyebabkan
kecelakaan (Depnaker RI, 1996:45).
4. Lantai licin
Lantai dalam tempat kerja harus terbuat dari bahan yang keras, tahan air dan
bahan kimia yang merusak (Bennet NB. Silalahi, 1995:228). Karena lantai licin
akibat tumpahan air, tahan minyak atau oli berpotensi besar terhadap terjadinya
kecelakaan, seperti terpeleset.
9
c. Faktor peralatan
1. Kondisi mesin
Dengan mesin dan alat mekanik, produksi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
Selain itu, beban kerja faktor manusia dikurangi dan pekerjaan dapat lebih berarti.
Apabila keadaan mesin rusak, dan tidak segera diantisipasi dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja.
2. Letak mesin
Terdapat hubungan yang timbal balik antara manusia dan mesin. Fungsi manusia
dalam hubungan manusia mesin dalam rangkaian produksi adalah sebagai
pengendali jalannya mesin tersebut. Mesin dan alat diatur sehingga cukup aman
dan efisien untuk melakukan pekerjaan dan mudah (AM. Sugeng Budiono,
2003:65).
B. Saran
a. Program K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih merasa
aman dan nyaman.
b. Perusahaan dan pemerintah harus lebih lagi mensosialisasi- kan program K3 untuk
meningkatkan dukungan pekerja terhadap program K3 yang nantinya juga
meningkatkan komitmen pekerja terhadap perusahaan.
13
12
DAFTAR PUSTAKA