Anda di halaman 1dari 14

MENGUASAI DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN KERJA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan & Kesehatan Kerja

Disusun Oleh:

Ramadhani Eka Pambudiarto 230513603732

Putri Dwi Kartini 230513610546

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN MESIN DAN INDUSTRI

SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Menguasai Dasar Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
Kerja” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kesehatan & Keselamatan Kerja. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai sumber belajar, petunjuk, dan pedoman bagi para
pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah yang
selanjutnya. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.

Malang, 5 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... Ⅰ


DAFTAR ISI ................................................................................................... Ⅱ
BAB Ⅰ PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB Ⅱ PEMABAHASAN
A. Pengertian dasar Kesehatan dan Kaselamatan Kerja ........................... 3
B. Sejarah Perkambangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ................. 4
C. Penyebab terjadinya Kecelakaan Kerja ............................................... 5
BAB Ⅲ PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selalu ada resiko kecelakaan pada setiap aktifitas pekerjaan, baik itu
disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, pelaksanaan yang kurang teliti.
Seberapapun kecilnya kerugian dalam pekerjaan diharapkan perusahaan dapat
meminimalisir atau menghilangkan potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan
kerja
Smith dan Sonesh (2011) mengemukakan bahwa pelatihan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) mampu menurunkan resiko terjadinya kecelakaan kerja.
Semakin besar pekerka memahami K3 maka semakin kecil terjadinya resiko
kecelakaan kerja, demikian sebaliknya jika seorang pekerja tidak paham atau
minimnya pengetahuan tentang K3 maka peluang terjadinya kecelakaan kerja sangat
besar.
Penanganan masalah Keselamatan Kerja didalam sebuah perusahaan harus
dilakukan secara tepat dan serius oleh seluruh pelaku usaha. K3 bukan hanya urusan
CEO ataupun mandor, tetapi harus menjadi bagian dan urusan semua orang di
lingkungan kerja tersebut. K3 bukan hanya sekedar pemasangan poster spanduk
ataupun browsur, K3 harus menjadi pedoman serta nafas setiap pelaku pekerja yang
berada ditempat kerja. Kuncinya adalah saling mengingatkan akan kesadaran adanya
resiko bahaya dan perilaku kebiasaan untuk bekerja secara sehat dan selamat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan makalah ini dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian K3 secara umum?
2. Bagaimana sejarah perkembangan K4?
3. Apa saja penyebab kecelakaan ditempat kerja?
C. Tujuan
Merujuk pada rumusan makalah yang disampaikan diatas maka tujuan
pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Memahami pengertian k3
2. Mengetahui sejarah k3
3. Mengetahui sebab kecelakaan kerja
BAB
PEMBAHASAN
Merujuk pada rumusan masalah yang dikemukakan dibagian pendahuluan maka
dibagian ini penulis akan membahas 3 pokok persoalan sebagimana disampaikan
dilatar belakang.
A. Pengertian dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan maupun penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja. Dalam pelaksanaannya K3 adalah suatu bentuk
usaha dalam menciptakan tempat kerja yang aman, sehat serta bebas dari pencemaran
lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja atau bebas
dari kecelakaan kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.
Isitilah keselamatan kerja pada K3 dapat dikatakan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan kerja, landasan tempat
kerja dan lingkungan tempat kerja. Keselamatan kerja juga bertujuan agar dapat
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian.
Kesehatan kerja sendiri menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab
I Pasal II ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani ,rohani maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum. Merajuk pada peraturan tersebut pemerintah menjamin
kesehatan seorang pekerja.
Menurut Suma’mur (2014), keselamatan keja adalah keselamatan yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan serta tata cara melakuan pekerjaan.
Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacaat
dan kematian sebagai akibat dampak kecelakaan kerja.
B. Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pada awal perkembangannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
mengalami beberapa perubahan konsep. Konsep keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) pertama kali dimulai di Amerika pada tahun 1911 yang mana perusahaan sama
sekali tidak memperhatikan kesehatan dan keselmatan pekerjanya. Namun,
perusahaan beragumen bahwa kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan pekerja itu
sendiri agar perusahaan tidak membayar kompensasi pada pekerjanya.
Pada era Revolusi Industri Era ini sangat berpengaruh pada perkembangan K3
seperti mengganti tenaga hewan menjadi tenaga mesin uap, Pengorganisasian
pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang ditopang
oleh penggunaan mesin-mesin baru. Namun Perkembangan teknologi ini
menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan
karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran. Dikutip dari buku  Discourse on the
diseases of workers karangan Bernardino Ramazzini. Bernardino Ramazzini
menyebutkan bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat
kerja.yaitu:
1. bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja
2. gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja

  Pada tahun 1931, H.W. Heinrich membeberkan sebuah teori yang beliau
beri nama teori domino. Berdasarkan teori domino, kecelakaan dapat terjadi karena
adanya kekurangan dalam lingkungan kerja dan atau kesalahan tenga kerja yang
dalam perkembangannya dikenal dengan kondisi tidak aman (unsafe condition) dan
tindakan tidak aman (unsafe act). Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih
banyak disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
H.W Heinrich juga mengatakan bahwa kontribusi terbesar penyebab kasus
kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar 88%.
Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan
2% faktor lain-lain.
C. Penyebab Terjadi Kecelakaan Kerja
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya utuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemran lingkungan. Kecelakaan terjadi
ketika kegagalan interaksi pada setiap komponen yang terlibat dalam suatu sistem
produksi. Adapun faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu:
1. Faktor lingkungan
Faktor ini memiliki kaitan dengan standarisasi keamanan yang diterapkan pada
lingkungan kerja. Bisa jadi ada ketidaksesuaian yang terjadi sehingga memicu
potensi kecelakaan. Faktor lingkunga dibagi menjadi beberapa hal yang berpengaruh
pada keselamatan pekerja antara lain.
a. Kebisingan
Bising adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan. Kebisingan pada tenaga
kerja juga akan berdampak pada kenyamanan tempat kerja, mengurangi konsentrasi
pekerja dan yang paling parah bisa menurunkan fungsi telinga bahkan tuli.
b. Suhu
Umumnya manusia dapat bekerja pada suhu 24 -27 derajat. Sebab jika suhu
ditempat kerja terlalu dingin akan mengurangi efisiensi kerja bahkan bisa memicu
otot kaku. Sementara, jika suhu terlalu panas bisa menurunkan kapasitas koordinasi
saraf dan motorik.
c. Penerangan
Apabila lokasi kerja didukung dengan penerangan yang cukup tentu akan
mengurangi resiko kecelakaan dan memudahkan mobilitas serta kinerja pekerja.
Penerangan yang memadi juga memudahkan pekerja unuk lebih fokus
d. Area dan medan
Area kerja tak sedikit yang beresiko dan berbahaya, tergantung jenis pekrjaannya.
Medan lokasi yang licin juga dapat jadi penyebab kecelakaan.
2. Faktor manusia
Faktor ini memiliki keterikatan dengan perilaku manusia saat bekerja, kondisi fisik,
pengetahuan k3, penggunaan alat pelindung diri. Adapun beberapa faktor yang cukup
berpengaruh yaitu
a. Masa kerja
Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja disuatu
tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif.
Pengaruh positif bila personal semakin berpengalaman dibidangnya. Sebalinya,
pengaruh negatif apabila personal dalam bekerja timbul rasa kebiasaan.
b. Usia
Umur mendapat perhatian karena akan berpengaruh pada kondisi fikik , mental,
kemampuan dalam bekerja, dan tanggung jawab. Umur pekerja juga sudah diatur oleh
undang undang Adapun dalam Pasal 68 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003
disebutkan bahwa anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun. Dengan
demikian, batas usia minimal tenaga kerja di Indonesia yang diperbolehkan bekerja
oleh pemerintah adalah usia 18 tahun.
c. SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) dibuat bertujuan untuk memastikan
pekerjaan dan kegiatan operasional berjalan lancer dan mengurangi terjadinya
kesalahan.
3 .Faktor peralatan
Terdapat hubungan timbal balik antara manusia dan mesin. Fungsi manusia
dalam hubungan ini adalah sebagai pengendali jalannya mesin tersebut. Mesin dan
alat diatur sehingga cukup aman dan efisien untuk melakukan pekerjaan dan mudah
(Budiono, 2003).

.
H.W. Heinrich juga mengatakan pada teorinya tentang 2 jenis penyebab
kecelakaan kerja yaitu:
1. unsafe action
Unsafe Action adalah tindakan tindakan tidak aman dan berbahayaa bagi
pekerjanya. Beberapa contoh perilaku Unsafe Action : 

a. Adanya Percampuran Bahan- Bahan Kimia


b. Membuang Sampah Sembarangan Tempat
c. Bekerja Sambil Bercanda dan Bersenda Gurau
d. Mengerjakan Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dengan Skill / Keterampilan
e. Tidak Melaksanakan Prosedur Kerja dengan Baik

2. Unsafe condition
Unsafe Condition adalah sebuah kondisi dalam lingkungan kerja yang
berpotensi untuk meningkatkan resiko kecelakaan. Beberapa contoh perilaku Unsafe
Condition :

a. Perlakukan Yang Tidak Menyenangkan Dari Atasan


b. Waktu kerja atau Jam Terbang Yang Berlebihan
c. Kebisingan di Tempat Kerja
d. Alat Pelindung Diri Yang Tidak Sesuai Dengan Standar Yang Telah di Tetapkan
e. Tempat Kerja Yang Tidak Memenuhi Standar / Syarat
BAB Ⅲ

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa K3 adalah suatu bentuk usaha dalam menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat serta bebas dari pencemaran lingkungan. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja atau bebas dari kecelakaan kerja, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja. ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi
Kesehatan yang bertujuan agar pekerja memperoleh Kesehatan, baik jasmani dan
rohani. gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
Keselamtan kerja. Kecelakaan kerja merupakan kondisi peristiwa yang tidak terduga
ditempat kerja yang dapat menimbulkan cedera fisik, cacat, sampai yang paling parah
adalah kematian. Seorang tenaga kerja harus paham dan mengerti akan pengetahuan
tentang K3.
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah K3 di Indonesia dan Dunia, – Sapta Sarana Sejahtera. (2022). 4 September


2023, https://saptasarana.co.id/

Bernardino Ramazzini (1700), Discourse on the diseases of workers

UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II

Pasal 68 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003

, H.W. Heinrich (1931), teori domino efek

Suma’mur (2014), Keselamatan kerja

Anda mungkin juga menyukai