MAKALAH
Disusun Oleh :
Gladys Libra Eni Tangkeallo
PO.71.4.221.17.1.041
Tk.III/A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat izin
dan berkat-Nya sehingga makalah Sanitasi Industri dan Keselamatan Kerja
(SIKK) yang berjudul “Dasar-Dasar K3 Pada Kasus Kecelakaan Kerja Pekerja
Bangunan” terselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Sebagian besar dari kasus-kasus kecelakaan kerja terjadi pada kelompok
usia produktif. Kematian merupakan akibat dari kecelakaan kerja yang tidak
dapat diukur nilainya secara ekonomis. Kecelakaan kerja yang mengakibatkan
cacat seumur hidup, di samping berdampak pada kerugian non-materil, juga
menimbulkan kerugian materil yang sangat besar, bahkan lebih besar bila
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh penderita penyakit-
penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker.
Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko
terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian,
perikanan, perkayuan, dan pertambangan. Jumlah tenaga kerja di sektor
konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang, 53% di antaranya hanya
mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar
1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal
apapun. Sebagai besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas
atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang formal dengan
perusahaan. Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan masalah K3
yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan
mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian, prinsip serta ruang lingkup Dasar-Dasar K3?
2. Bagaimana hubungan Dasar-Dasar K3 dengan Kasus Kecelakaan Kerja
pada Pekerja Bangunan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian, prinsip serta ruang lingkup Dasar-Dasar
K3.
2. Untuk mengetahui hubungan Dasar-Dasar K3 dengan Kasus Kecelakaan
Kerja pada Pekerja Bangunan.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
B. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan digolongkan sebagai berikut:
1. Safety Helmet
8
bekerja ada benda yang jatuh ke kapala kita ini akan sangat melindungi
kepala kita dan hanya membuat kepala kita pening. Tapi sangat
disayangkan helmet yang benar benar helmet sangat mahal makanya
banyak helm KW (5.000 rupiah) hehee seperti yang dikatakan dosen saya.
Berfungsi untuk pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai benda
secara langsung. Sering digunakan di area kerja kilang minyak, pabrik
pupuk, proyek pembangun gedung dan lainnya
Sepatu Karet ( Sepatu Boot ) adalah sepatu yang di desain khusus untuk
pekerja yang berada di area basah ( becek atau berlumpur ). Biasanya
dipakai untuk pekerja tambang, kilang minyak, kuli bangunan, dan tukang
las jalanan. Melindungi Kaki dari benda tajam, berat, benda panas, cairan
kimia, dan lain lain.Sepatu Boot biasanya di lapisi dengan metal.
Sebenarnya untuk Tali Pengaman saya masih kurang tau tentang ini tapi
kegunaannya sangat penting untuk pekerja yang berada di ketinggian. Tali
Pengaman juga bisa menjadi penyelamat disaat kita terjatuh. sebagai
pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di
ketinggian lebih dari 1,8 meter. Biasa dipakai untuk para pekerja yang
berada di ketinggian.
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus
10
dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian,
kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya.
Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan
semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut
tidak segera diperbaiki. Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan harus
dilakukan dengan rasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tindakan
keselamatan kerja.
b. Psikologis
11
Faktor Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan
kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam
melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka
akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika
bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.
c. Ketidaktahuan
12
mesin tersebut. Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan hilangnya
konsentrasi manusia, seperti masalah pribadi atau keluarga, tekanan
ekonomi, maupun faktor-faktor yang datangnya dari lingkungan
seperti kondisi ruangan yang panas, atau terlalu dingin, suara yang
berisik, mesin yang bising dan lainsebagainya. Oleh karena itu, faktor
psikologis manusia dan lingkungan harus dikondisikan agar manusia
nyaman dalam bekerja sehingga mengurangi angka kecelakaan kerja.
13
yaitu dengan menghilangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Akan
tetapi, kenyataan yang dihadapi di lapangan tidak semudah seperti yang
dibayangkan. Karena ini berkaitan dengan perubahan budaya dan perilaku.
Banyak faktor yang menghambat, seperti kurangnya pengetahuan dan
kesadaran pekerja, kurangnya sarana dan prasarana, belum adanya budaya
tentang K3, komitmen dari pihak manajemen yang kurang dan lain-lain. Oleh
karena itulah banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas
tentang pencegahan kecelakaan. Beberapa pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Energi
14
Sebanyak 85% kecelakaan kerja pada manusia disebabkan oleh unsafe
action. Oleh karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan dari sisi
manusia adalah dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:
6. Pendekatan Teknis
7. Pendekatan Administratif
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, dan menjamian. Ruang lingkup kesehatan dan
keselamatan kerja, meliputi: Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di
semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga
kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan, aspek perlindungan dalam
K3, penerapan K3 dilaksanakan secara kholistik sejak perencanaan hingga
pengelolaan hasil dari kegiatan industri barang ataupun jasa, semua pihak yang
terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggungjawab atas keberhasilan
usaha K3. Konsep beberapa istilah K3, antara lain: Higiene Industri, Kesehatan
kerja dan keselamatan kerja.
B. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pekerjaan. Oleh itu
kesehatan dankeselamatan kerja harus dikelola secara maksimal oleh seluruh
masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alfariz,Diego.2013.http://diegoalfariz.blogspot.com/2013/06/konsep-dasar-
kesehatan-keselamatan-kerja.html?m=1.yogjakarta. Online. Diakses
pada 11 September 2020
Ardikusuma.2013.http://ardikusuma.blogspot.com//2013/07/makalah-kesehatan-
dan-keselamatan-kerja.html?m=1.sidoarjo. Online. Diakses pada 11
September 2020
17