Anda di halaman 1dari 10

Tugas Makalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

“KASUS-KASUS K3 YANG TERJADI DI PERUSAHAAN”

DOSEN PENGAMPU :
KASMAN, S.Pd. T., M.Pd.

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ARFAH KARIM : A1K1 17 085
SYAHRUL RAMADHAN : A1K1 18 141
LINA FITRIA : A1K1 18 046

PROGRAM S1 PENDIDIKAN FISIKA


KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat karunia Nya kami masih diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan
makalah tentang “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” dimana makalah ini
merupakan tugas kelompok
Dalam menyusun makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini dan teman-teman
yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnahnya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi pembaca.

Kendari ,20 Maret 2021

Kelompok XIV

ii
DAFTAR ISI

CAVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...............................3
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).....................................3
C. Kasus-Kasus yang Terjadi di Perusahaan................................................3
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di


Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan.
Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap K3 masih rendah. Padahal
karyawan adalah aset penting perusahaan.
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan
keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian
utama semua pihak. Kerberhasilan kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak
hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan
sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Pekerjaan
dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang
ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari
waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan,
memberikan kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi
kerja).
Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting,
karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat
menekan biaya operasional pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan
pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran, yang
pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan
yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek
financial (dana), tetapi bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin
meninggal dunia.
Sebagian besar dari kasus-kasus kecelakaan kerja terjadi pada
kelompok usia produktif. Kematian merupakan akibat dari kecelakaan kerja
yang tidak dapat diukur nilainya secara ekonomis. Kecelakaan kerja yang
mengakibatkan cacat seumur hidup, di samping berdampak pada kerugian

1
non-materil, juga menimbulkan kerugian material yang sangat besar, bahkan
lebih besar bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh penderita
penyakit-penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?


2. Bagaimana dengan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Bagaimana dengan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi pada perusahaan?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


2. Untuk mengetahui tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Untuk mengetahui kasus-kasus yang terjadi pada perusahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993 keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. K3
cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang
terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3
meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan
perawatan kesehatan dan cuti sakit.
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pekerja memiliki peran strategis dalam pembangunan dan sebagai
agen of change membudayakan hidup sehat dalam keluarga, sekaligus
memiliki risiko terpapar bahaya di tempat kerja yang dapat
mempengaruhi status kesehatan dan produktivitas kerja. Menurut
Suma’mur (1992), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
sebagai berikut.
a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan kinerja
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditemoat kerja
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisian
C. Kasus-Kasus yang Terjadi di Perusahaan
a. Kasus I (Kronologi Kebakaran Pabrik Kembang Api Tanggerang)
Kebakaran pabrik kembang api di kawasan pergudangan
Kosambi, Tenggerang, banten yang terjadi pada kamis (26/10)

3
menewaskan sedikitnya 49 orang dan melukai lebih dari 40 orang
pekerja. Ledakan hebat itu menghancurkan atap bangunan dan
menimbulkan kebakaran di gedung depan, yang kemungkinan api
menjalar ke bagian belakang gedung, sebagian pekerja yang panik lalu
berlarian ke arah belakang pabrik. Semua berusaha menyelamatkan
diri dari kobaran api. Mereka menujua ke belakang setelah berusaha
keluar dari pintu belakang.
Inilah alasan mengapa korban jiwa dan luka akibat insiden
kebakaran begitu banyak. Kemungkinan para pekerja mencari tempat
aman pasca kebakaran muncul. Namun mereka menjadi korban karena
terjebak api yang menyala begitu besar. Kebakaran diduga dipicu oleh
hubungan arus pendek listrik dalam pabrik tersebut. Adanya ledakan
diduga karena api yang mengenai bahan-bahan kimia pabrik.
Analisis pada kasus ini adalah sebagai berikut:
1) Standar bangunan yang digunakan sebagai pabrik tidak memenuhi
standar sebagai pabrik, namun lebih condong pada gudang.
Terlebih kembang api yang bahan bakunya sangat mudah terbakar.
2) Banyaknya pekerja pabrik tersebut tidak terdaftar dalam
asuransi/BPJS
3) Pabrik tersebut juga banyak mempekerjakan pekerja di bawah
umur ataupun pekerja yang sudah di anggap non pruduktif.
4) Perlindungan terhadap pekerja serta fasilitas K3 yang kurang
memadai dan kurang diperhatikan
5) Jalur evakuasi sangat perlu diperhatikan. Karena beredarnya kabar
bahwa banyaknya korban dikarenakan pintu utama pabrik tidak
dapat terbuka/terkunci.
b. Kasus II (Kesetrum, Dua Pekerja Bangunan Tewas)
Purwekerto, CyberNews. Dua orang pekerja tewas kesetrum saat
sedang bekerja memindahkan batu bata di bangunan laintai dua yang
ada di Jl. HM Bachroen, kamis (17/3). Kedua korban adalah warga

4
desa Karangnanas, Kecamatan Sokraja. Keduanya merupakan buruh
yang ikut kerja pada proyek bangunan gudang untuk pakan ternak.
Menurut Suprianto, salah satu pengawas bangunan, sekitar
pukul 08.00. dia berada di lantai dua bangunan gudang yang ada di
bagian depan. Tugasnya adalah menerima batu bata yang dilempar
dari bawah. Setelah terkumpul, korban dipindahkan ke tempat tukang
batu yang sedang memasang batu bata di tangga menuju lantai dua.
Saat membawa batu, ia melewati kabel listrik PLN yang ada di atas
bangunan lanntai dua. Karena posisi kawat rendah, kepalanya
menyentuh kawat listrik. Secara reflek, tangan kanannya justru
memegang kawat listrik. Secara garis besar kecelakaan ini kelalaian
dari pekerja yang tidak mengetahui letak kabel listrik. Letak kabel
listrik PLN yang tidak strategis. Posisi kawat rendah sehingga kepala
korban langsung mengenai kawat listrik tersebut.
Terjadinya kecelakaan ini disebabkan adanya pelanggaran
terhadap UU NO.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Yaitu
pelanggaran pada pasal :
 Pelanggaran pada pasal 3 ayat 1q
 Pelanggaran pada pasal 3 ayat 1r
 Pelanggran pada pasal 9
 Pelanggaran pada pasal 3 ayat 1f
Dan pelanggaran terhadap UU NO 13 Tahun 2003 pada pasal :
 Pasal 86 ayat 1A
 Pasal 87 ayat 1
Saran yang kami ajukan pada kecelakaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
2. Memberikan pelatihan K3 kepada para pekerjanya
3. Memberikan dan mewajibkan pekerjanya untuk menggunakan alat
pelindung diri
4. Memberi tanda peringatan/bahaya di sekitar kabel tersebut.

5
c. Kasus III (Crane Proyek Kereta Cepat di Matraman Jakarta Roboh
Timpa Pekerja)
Empat pekerja dikabarkan meninggal dunia tertimpa crane yang
mengangkat beton dalam proyek jalur ganda kereta cepat Jakarta-
Bandung di kawasan Matraman, Jatinegara, Jakarta Timur, Jakarta
Minggu (4/2/2018). Crane itu roboh sekitar pukul 05.00 WIB dan
menimpa para pekerja.
Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) DKI Jakarta, empat orang meninggal dunia dan satu
lainnya mengalami luka ringan dalam kejadian itu. Kejadian berawal
saat proses pengangkatan beton. Diduga karena posisi tidak sesuai,
crane roboh dan menimpa para pekerja yang tengah membangun jalur
ganda kereta cepat tersebut.
Analisis kecelakaan pada kasus ini adalah sebagai berikut:
1. PT Hutama Karya (HK) sebagai pelaksana proyek wajib
bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa tersebut sesuai pada
pasal 61 ayat (5) UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
2. Pihak perusahaan pun wajib menanggung hak yang mesti
didapatkan para korban kecelakaan
3. Hutama Karya pun diminta bertindak sebagaimana perusahaan
BUMN profesional dengan memperhatikan kelayakan alat berat
yang digunakan
4. Pihak PT HK harus memperhitungkan secara cermat keadaan
hujan dan diperkirakan licin menyebabkan crane roboh, atau
menahan beban yang terlalu berat
5. Pihak PT HK harus memperhitungkan target penyelesaian secara
dengan cermat dan tidak terburu-buru, dan memperhitungkan
faktor keselamatan pekerja dan memastikan alat crane yang
dipakai masih layak.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993 keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja/perusahaan
selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan efisien
Menurut Suma’mur (1992), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) adalah sebagai berikut.
1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditemoat kerja
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisian
Kasus-kasus yang terjadi pada perusahaan yaitu
1. Kasus I (Kronologi Kebakaran Pabrik Kembang Api Tanggerang)
2. Kasus II (Kesetrum, Dua Pekerja Bangunan Tewas)
3. Kasus III (Crane Proyek Kereta Cepat di Matraman Jakarta Roboh Timpa
Pekerja) dan masih banyak yang lainnya.
B. Saran
1. Bagi pembangunan
Bagi pihak pembangunan disarankan untuk memperhatikan
maraknya kecelakaan kerja, dengan menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja dengan baik dan tepat, dengan dilakukannya sosialisasi
tentang manfaat dan program tentang K3 bagi karyawan. Seperti misalnya
pemberitahuan tentang cara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan
benar
2. Bagi Karyawan
Bagi karyawan lebih memperhatikan program keselatan dan
kesehatan kerja dengan bekerja dengan disiplin dan berhati-hati serta
mengikuti prosedur.

Anda mungkin juga menyukai