(K3)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
menurut beberapa ahli, dasar hukum K3, penyebab terjadinya kecelakaan, sumber-
sumber bahaya di tempat kerja, alat pelindung diri dan bahaya-bahaya di tempat
kerja.
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
khususnya pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan
kami. Aamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.3 Tujuan dan Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) .................. 9
2.4 Jenis keselamatan kerja .......................................................................... 10
2.5 Perlengkapan dan Alat Pelindung Diri (APD) ....................................... 11
2.6 Perlengkapan dan Alat-Alat Keselamatan .............................................. 12
2.6.1 Kacamata ......................................................................................... 12
ii
2.6.4 Helm Pengaman .............................................................................. 14
iii
1 BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu hal yang sangat
dan keselamatan para pekerja itu sendiri seperti terhadap pekerjaan dibidang
kontruksi bangunan, proyek besar, proyek listrik maupun pekerjaan yang dapat
Sistem dalam K3 terdiri dari beberapa aturan yang telah diatur oleh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pasal 87: Setiap perusahaan wajib menerapkan
mengakibatkan cidera atau kerugian materi. Karena itu, para ahli K3 berupaya
1
2
berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah pola pikir yang masih tradisional
bersifat pasrah terhadap kecelakaan kerja yang menimpa mereka (Ramli, 2010).
Berdasarkan latar belakang diatas maka, rumusan dalam penulisan ini yaitu “Apa
1.3 Tujuan
Kerja)
(K3)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
kesehatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah institusi ataupun
akibat kerja. Pengertian K3 secara filosofis; suatu upaya yang dilakukan untuk
memastikan keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya
Agar memudahkan kita dalam memahami apa arti K3, maka kita dapat merujuk
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental
tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku,
2. Ardana
3
4
agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat
dan sehat sehingga setiap sumber produksi bisa digunakan secara aman dan
efisien.
3. Flippo
4. Hadiningrum
mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja
5. Widodo
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan.
2.1.2 Tujuan K3
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Keselamatan Kerja
2.1.3 Sasaran K3
Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang masih rendah.
6
sebesar-besarnya
2.2.1 Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Keselamatan Kerja.
Perusahaan.
Konstruksi Bangunan.
Akibat Kerja.
Kerja.
Pemakaian Asbes.
atau lebih.
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar
aktif .
Penyalur Petir.
20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Kesehatan Kerja.
Kesehatan Kerja.
Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan
24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
accident ) .
tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
tersebut adalah:
saat bekerja.
setiap pegawai.
perlindungan pekerja yang tidak memadai. Ada beberapa alasan untuk hal itu:
1. Peralatan perlindungan diri mungkin tidak nyaman untuk dipakai karena itu
2. Peralatan perlindungan diri harus cocok dengan pribadi pekerja, bila terjadi
sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi
pemakainya.
2.6.1 Kacamata
misalnya untuk pekerjaan las diperlukan kacamata dengan kaca yang dapat
manyaring sinar las, kacamata renang digunakan untuk melindungi mata dari air
dan zat berbahaya yang terkandung di dalam air. Adapun kacamata yang digunakan
dalam sebuah pekerjaan yang sesuai dengan K3 adalah seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1
2.6.2 Sepatu
menimpa kaki, paku atau benda tajam lain, benda pijar, dan asam yang
mungkin terinjak. Sepatu untuk pekerja listrik harus berbahan nonkonduktor, tanpa
tangan. PilIih sarung tangan dengan bahan yang sesuai dengan jenis
dari tusukan atau sayatan, bahan kimia berbahaya, panas, sengatan listrik
ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini yaitu sarung tangan anti radiasi
jatuh atau benda lain yang bergerak, tetapi tetap ringan.Helm yang
ketahanan terhadap jejatuhan yang bisa berakibat fatal. Helm yang sudah
Tempat Kerja
1. Antisipasi
15
2. Identifikasi
yang baik dan bertanggung jawab serta tetap komitmen dalam menjalankan
manjemen K3.
kesehatan keija
bahaya di tempat kerja. Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja sebenarnya dapat
2. MenghiIangkan suara mesin dari tempat kerja agar pekerja dapat melakukan
pengganti alat listrik, alat vakum pembersih sebagai pengganti sikat penghilang
bahaya tersebut.
yang aman untuk meyakinkan para pekerja sehat dan aman termasuk :
Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan proses kerja yang
berbahaya
diperkecil.Peristiwa itu tidak murni karena kecelakaan yang tidak terduga tetapi
Penataan tempat kerja merupakan suatu hal yang penting dilakukan agar
dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit. Penataan tempat kerja
berarti semua area kerja dan area penyimpanan harus bersih, rapi, dan teratur.
Menyingkirkan barang barang dan peralatan yang tidak penting atau tidak terpakai.
2) Bahan-bahan peralatan dan sisa bahan terletak dilantai dan bangku kerja.
dalam tempat kerja akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal yang seperti itu. Setiap
1) Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa apa yang harus dikerjakan
untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan dan
tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan/material dan
18
bangku-bangku kerja dan perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang
barang yang tidak berguna harus disingkirkan. Material dan peralatan portable
Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari beberapa aspek berikut
ini yaitu:
1. Tidak terpenuhinya standart lay out tempat kerja dan standart peralatan,
instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang
sesuai.
3. Alarm, lampu penerangan: saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan fasilitas
6. Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah temakar atau beracun
instansi:
jenis:
20
Pompa air
Alat ini seharusnya tetap tersedia di setiap instansi bahkan rumah tangga.
kebakaran, tetapi tidak terlalu dekat dengan tempat kebakaran dan mudah
terjadi kecelakaan. Peletakan kotak P3K pun harus pada tempat yang
terjangkau.
10. Menyelenggarakan udara yang cukup, suhu dan kelembaban udara yang
baik
berbahaya.
17. Waktu Mengikuti praktek-praktek kerja yang aman harus teliti, cermat, dan
untuk seluruh kegiatan tersebut harus taat asas terhadap prosedur dan
Terdapat beberapa bahaya yang ditumbulkan pada saat bekerja. Hal tersebut
juga dipicu oleh keadaan di tempat kerja. Berikut ini merupakan beberapa bahaya
1. Fisik
22
Yang termasuk dalam bahaya fisik adalah: suara, getaran, penerangan, listrik,
panas dan dingin, debu yang mengganggu, api/ ledakan mesin gerinda, ruang
kerja.
2. Kimia
Yang termasuk dalam bahaya dari bahan kimia adalah: gas, debu, asap, uap dan
cairan.
3. Radiasi
Bahaya yang ditimbulkan dari adanya radiasi suatu alat merupakan pemicu
infra merah, ultra violet, laser ( nano ionisasi ), dan sinar X, sinar gamma (
ionisasi ).
4. Psikologi
5. Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis merupakan bahaya yang timbul secara
biologis. Contoh dari ancaman bahaya di tempat kerja adalah sebagai berikut:
Tempat Kerja
bahaya di tempat kerja kepada orang yang tepat. Sikap Kerja yang harus dilakukan
bahaya-bahaya di tempat kerja harus teliti, cermat dan untuk seluruh kegiatan
tersebut harus taat asas terhadap prosedur, serta ketentuan yang sudah ditetapkan
pengungsian keadaan darurat tidak dapat dianggap enteng. Anda tidak dapat
mengetahui prosedur yang tepat untuk tempat kerja anda, dan siapa yang
terjadi kecelakaan:
secara tertulis.
salinan disimpan off-site pada kejadian bencana), dan diperbarui secara berkala.
secara periodic
3) Evakuasi
ketempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan dl
pengangkutan korban:
Persiapan
Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban
menghindari cedera.
Posisi siap angkat dan jalan. Biasanya posisi kaki korban berada di
adalah:
tempat kerja.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
27
4 DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
https://www.google.com/amp/s/sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot
.com/2013/10/sy arat-syarat-k3-keselamatan-dan.html.
28