Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP MANAJEMEN K3 (KESEHATAN dan KESELAMATAN


KERJA)

DOSEN PEMBIMBING
Vetra Susanto, S.S.T., M.K.M

DISUSUN OLEH
1. Amelliana Syafitri 2210263274
2. Arnila Yuliana 2210263280
3. Delita Endah Toyyibah 2210263316
4. Fildza Nadra Afiqah 2210263287
5. Mifta Nailur Rusyda 2210263293
6. Ovi Nofranika 2210263322
7. Puji Wulandari 2210163328
8. Ruth Elisabet 2210263301

ALIH JENJANG DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Konsep Manajemen K3
(Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
bagaiman Konsep dari manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun dengan baik.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepadadosen
kami, Bapak Vetra Susanto S.S.T., M.K.M dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Pengertian K3.......................................................................................................3
2.2 Tujuan Penerapan Konsep Managemen K3.........................................................3
2.3 Manfaat Penerapan Konsep Managemen K3.......................................................3
2.4 Penerapan Konsep Manajemen K3.......................................................................4
2.5 Elemen Kunci Keberhasilan Membangun Konsep K3.......................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit sebagai industri jasa yang mempunyai beragam persoalan tenaga kerja
yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan akibat
kerja sesuai jenis pekerjaannya, sehingga berkewajiban menerapkan upaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Namun, fenomena banyak ditemukan bahwa
kebijakan, perencanaan serta pelaksanaan K3RS tampaknya belum terlaksana secara
maksimal sesuai standar, sehingga pekerja rumah sakit banyak mengalami masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan suasana
bekerja yang aman, nyaman dan untuk mencapai tujuan yang produktivitas setinggi-
tingginya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja sangat penting untuk dilaksanakan pada
semua bidang pekerjaan seperti proyek pembangunan gedung seperti apartemen dan tanpa
terkecuali di bidang kesehatan yaitu di rumah sakit dan lain-lain, karena penerapan K3 itu
sendiri dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit
akibat melakukan kerja.
Terjadinya kecelakaan kerja dimulai dari disfungsi manajemen dalam upaya
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Ketimpangan tersebut menjadi
penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja. Dengan semakin meningkatnya kasus
kecelakaan kerja dan kerugian akibat kecelakaan kerja, serta meningkatnya potensi
bahaya dalam proses produksi, dibutuhkan pengelolaan K3 secara efektif, menyeluruh,
dan terintegrasi dalam manajemen perusahaan. Manajemen K3 dalam organisasi yang
efektif dapat membantu untuk meningkatkan semangat pekerja dan memungkinkan
mereka memiliki keyakinan dalam pengelolaan organisasi (Akpan, 2011).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga merupakan salah satu isu penting di
dunia kerja saat ini termasuk di lingkungan rumah sakit

1
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan apa saja yang
termasuk dalam konsep manajemen K3 ?

1.3 Tujuan Masalah


Dapat mengetahui tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)dan konsep manajemen
K3.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan
suasana bekerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan yaitu produktivitas
setinggi-tingginya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat penting untuk
dilaksanakan pada semua bidang pekerjaan tanpa terkecuali proyek pembangunan
gedung seperti apartemen, hotel, mall dan lain-lain, karena penerapan K3 dapat
mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat
melakukan kerja.

2.2 Tujuan Penerapan Konsep Managemen K3


Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh;
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas;
d. Memberikan image baik kepada perusahaan dari pandangan pihak eksternal
seperti masyarakat, pemerintah, klien dll;
e. Sebagai bentuk pemenuhan persyaratan bisnis dari pihak klien.

2.3 Manfaat Penerapan Konsep Managemen K3


1. Perlindungan karyawan
Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau
K3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun, pekerja adalah
asset perusahaan yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Pengaruh
positif terbesar yang dapat diraih adalah mengurangi angka kecelakaan kerja.

3
2. Mengurangi biaya
Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3,
kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja.
Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat
kejadian tesebut.Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem
manajemen K3 adalah biaya premi asuransi.
3. Membuat sistem manajemen yang efektif
Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen K3
adalah adanya prosedur terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala
aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan terorganisir, terarah dan berada dalam
koridor yang teratur. Rekaman-rekaman sebagai bukti penerapan sistem disimpan
untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak sesuaian.

2.4 Tahapan Penrapan Konsep Manajemen K3


Konsep Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP
No.50 Tahun 2012). Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah menerapkan SMK3
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi, kemudian dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen
dan pekerja, dan juga perusahaan dapat menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan
efisien untuk mendorong produktivitas. Pertimbangan diterapkannya konsep managemen K3
adalah :

 Terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian besar diakibatkan oleh faktor manusia
dan sebagian kecil oleh faktor teknis
 Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang
berada di tempat kerja, serta sumber produksi, proses produksi, dan lingkungan kerja
dalam keadaan aman, maka perlu penerapan SMK3
 Penerapan SMK3 dapat mengantisipasi hambatan teknis dalam era globalisasi
perdagangan

4
Perusahaan harus menyadari bahwa penerapan SMK3 ini bukan beban perusahaan,
melainkan sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan di masa
mendatang dan merupakan bagian manajemen yang penting diperhatikan karena
berhubungan dengan aspek vital perusahaan, yakni tenaga kerja.
Ketika ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau mengidap penyakit akibat
kerja maka yang dirugikan tetap perusahaan karena dapat mengurangi produktivitas kerja.
Namun realitas di lapangan menunjukkan masih banyak perusahaan yang enggan
menerapkan konsep managemen K3 karena beberapa alasan, di antaranya:
 Masih kurangnya pemahaman masyarakat umumnya dan pengusaha khususnya akan
pentingnya K3
 Menganggap penerapan konsep managemen K3 menghabiskan banyak biaya
 Perusahaan tidak memprioritaskan K3
 Sumber daya manusia yang terbatas.

Penerapan konsep managemen K3 membutuhkan komitmen dari pengusaha, pihak


manajemen atau pengurus, dan pekerja. Ketiganya harus memahami bahwa konsep
managemen K3 bukanlah pemborosan, pengeluaran biaya yang sia-sia atau sekadar
formalitas yang harus dipenuhi organisasi, tetapi sebuah investasi. Penerapan konsep
managemen K3 bertujuan untuk:
 Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi.
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja, dan/atau serikat pekerja.
 Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.

5
Panduan Penerapan Konsep Managemen K3 Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012

Penerapan konsep managemen K3 harus dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang


SMK3, di antaranya:

1. Penetapan Kebijakan K3
Penetapan kebijakan K3 wajib dilaksanakan oleh pengusaha. Dalam menyusun
kebijakan K3, pengusaha paling sedikit harus:
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
 Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih
baik
 Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan
 Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan
dengan keselamatan
 Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. Memperhatikan peningkatan kinerja managemen K3 secara terus-menerus
c. Memperhatikan masukan/saran dari pekerja

6
Kebijakan K3 ini paling sedikit harus memuat :
 Visi
 Tujuan perusahaan
 Komitmen dan tekat melaksanakan kebijakan
 Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh
yang bersifat umum dan operasional
Dalam hal ini, pengusaha harus menjelaskan dan menyebarluaskan kebijakan K3 yang
telah ditetapkan kepada seluruh pekerja, tamu, kontraktor, pemasok dan pelanggan.
Kebijakan K3 juga harus terdokumentasi dengan baik dan ditinjau ulang secara berkala untuk
menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam
perusahaan dan peraturan perundang-undangan

2. Perencanaan K3
Rencana K3 wajib disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada
kebijakan K3 yang telah dibuat. Dalam menyusun rencana K3, pengusaha harus
mempertimbangkan:
 Hasil penelaahan awal
Hasil penelaahan awal merupakan tinjauan awal kondisi K3 perusahaan yang telah
dilakukan pada penyusunan kebijakan.
 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko harus dipertimbangkan
pada saat merumuskan rencana.
 Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya harus:
- Ditetapkan, dipelihara, diinventarisasi, dan diidentifikasi oleh perusahaan
- Disosialisasikan kepada seluruh pekerja.
 Sumber daya yang dimiliki
Dalam menyusun perencanaan harus mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki
meliputi tersedianya sumber daya manusia yang kompeten, sarana, dan prasarana serta
dana.

7
Pengusaha dalam menyusun rencana K3 ini harus melibatkan ahli K3, panitia
pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain yang terkait di perusahaan. Rencana K3 paling
sedikit harus memuat:
 Tujuan dan sasaran
Tujuan dan sasaran K3 harus memenuhi kualifikasi yang dapat diukur,
satuan/indikator pengukuran, dan sasaran pencapaian.
 Skala prioritas
Pekerjaan yang memiliki tingkat risiko tinggi diprioritaskan dalam perencanaan.
 Upaya pengendalian bahaya
Upaya pengendalian bahaya dilakukan berdasarkan hasil penilaian risiko melalui
pengendalian teknis, administratif, dan penggunaan alat pelindung diri.
 Penetapan sumber daya
Penetapan sumber daya ini dilaksanakan untuk menjamin tersedianya sumber daya
manusia yang kompeten, sarana dan prasarana serta dana yang memadai.
 Jangka waktu pelaksanaan
Dalam perencanaan setiap kegiatan harus mencakup jangka waktu pelaksanaan.
 Indikator pencapaian
Indikator pencapaian harus ditentukan dengan parameter yang dapat diukur sebagai
dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai
keberhasilan pencapaian tujuan penerapan SMK3.
 Sistem pertanggungjawaban
Sistem pertanggungjawaban harus ditetapkan dalam pencapaian tujuan dan sasaran
sesuai dengan fungsi dan tingkat manajemen perusahaan yang bersangkutan untuk
menjamin perencanaan tersebut dapat dilaksanakan. 

3. Pelaksaan Rencana K3
Pelaksanaan rencana K3 wajib dilakukan oleh pengusaha berdasarkan rencana K3
yang ditetapkan. Dalam melaksanakan rencana K3, pengusaha harus didukung oleh sumber
daya manusia di bidang K3, prasarana, dan sarana.
Sumber daya manusia di bidang K3 yang dimaksud harus memiliki:
 Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
 Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi dan/atau
surat penunjukan dari instansi yang berwenang.

8
Sedangkan untuk prasarana dan sarana paling sedikit terdiri dari:
 Organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3
 Anggaran yang memadai
 Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasian
 Instruksi kerja.
Dalam melaksanakan rencana K3, pengusaha juga harus melakukan kegiatan dalam
pemenuhan persyaratan K3, meliputi:

 Tindakan pengendalian
 Perancangan (design) dan rekayasa
 Prosedur dan instruksi kerja
 Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
 Pembelian/pengadaan barang dan jasa
 Produk akhir
 Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri
 Rencana dan pemulihan keadaan darurat.
Kegiatan tindakan pengendalian hingga produk akhir dilaksanakan berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko. Sedangkan kegiatan terkait keadaan
darurat dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan analisa kecelakaan.
Dalam melaksanakan kegiatan, pengusaha harus:

 Menunjuk sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi kerja dan kewenangan
di bidang K3
 Melibatkan seluruh pekerja
 Membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja, orang lain selain
pekerja yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait
 Membuat prosedur informasi
 Membuat prosedur pelaporan
 Mendokumentasikan seluruh kegiatan.

4. Pemantauan dan Evaluasi Kerja K3

Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit
internal konsep managemen K3 oleh sumber daya manusia yang kompeten.

9
Jika perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 dapat menggunakan jasa pihak lain. Hasil pemantauan dan evaluasi
kinerja K3 harus dilaporkan kepada pengusaha selanjutnya digunakan untuk melakukan
tindakan perbaikan.

5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja Konsep Managemen K3


Untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib melakukan
peninjauan ulang terhadap penerapan konsep managemen K3 secara berkala. Peninjauan
ulang penerapan konsep managemen K3, paling sedikit meliputi:
 Evaluasi terhadap kebijakan K3
 Tujuan, sasaran, dan kinerja K3
 Hasil temuan audit konsep managemen K3
 Evaluasi efektivitas penerapan konsep managemen K3 dan kebutuhan untuk
pengembangan konsep managemen K3.

Hasil peninjauan ini selanjutnya digunakan untuk melakukan perbaikan dan


peningkatan kinerja. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:
 Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
 Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
 Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan
 Terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan
 Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemiologi
 Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja
 Adanya pelaporan
 Adanya masukan dari pekerja.

10
2.5 Elemen Kunci Keberhasilan Membangun Program K3
Agar safety program Anda berhasil dan berjalan efektif, sebaiknya perhatikan 6
elemen kunci dalam membangun program K3 berikut ini:

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP
No.50 Tahun 2012). Terdapat 6 konsep penerapan managemen K3 harus dilakukan
berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3, di antaranya : penetapan kebijakan K3,
perencanaan K3, pelaksanaan perencanaan K3, pemantauan dan evaluasi kerja K3,
peninjauan dan peningkatan kinerja konsep managemen K3.

3.2. Saran
Sarannya agar kedepannya seluruh perusahaan mampu memaksimalkan penerapkan
konsep managemen K3 dengan baik agar bisa mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Dan untuk seluruh pekerja harus lebih sadar untuk bisa selalu
melaksanakan konsep K3 yang telah di atur oleh perusahaan demi tercapainya tujuan konsep
managemen K3 yang telah dibuat.

12

Anda mungkin juga menyukai