Anda di halaman 1dari 13

VAGINOSIS BAKTERIALIS

Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada


ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya
pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob
menggantikan Lactobacillus sebagai flora normal
vagina.
Vaginitis 90% disebabkan
1. Trichomoniasis
2. Kandidiasis vulvovaginasis
3. Vaginosis bakterialis

10 % disebabkan
4. Staphylococcus aureus
5. Streptococcus beta-hemolitik
Vaginitis non spesifik

Vaginosis bakterialis sering dijumpai pd usia masa


produktif, yg disebut sebagai vaginitis non
spesifik disebabkan oleh bakteri yg belum jelas
etiologinya
Kemudian ditemukan:
1. Gardnerella vaginalis
2. Haemophilus vaginalis
3. Corynebacterium vaginale
Yg dianggap sebagai penyebab vaginitis non
spesifik
PATOGENESIS

Vaginosis terjadi karena hasil metabolisme


sekelompok bakteri. Flora campuran tumbuh
berlebihan sebagai akibat peningkatan ph, hilangnya
dominasi laktobasil yg berkhasiat menghambat
bakteri lain
Vaginitis non spesifik adalah:
Terjadinya perubahan flora vagina, dominasi
laktobacillus berkurang karena keberadaan bakteri
lainnya seperti: Bacterides, Gardnerella vaginalis,
Mobilus sp dan Mycoplasma genital
laktobasil yang mampu memproduksi H2O2.
Pada penderita VB terjadi penurunan populasi
Laktobasil, dan populasi yang tersisa tidak
mampu memproduksi H2O2.
H2O2 mampu menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab vaginosis karena sifat toksisitasnya.
Dengan meningkatnya pertumbuhan bakteri maka
produksi senyawa amin oleh kuman anaerob juga
bertambah.
Senyawa amin dlm suasana ph vagina yg meningkat
akan mudah menguap dan menimbulkan bau amis
Senyawa amin aromatik yg berkaitan timbulnya
bau amis adalah trimetilamin, suatu senyawa amin
abnormal yang dominan pada VB.
Selain diatas ada juga senyawa amin lainnya yaitu
putresin dan kadaverin.
Poliamin asal bakteri ini bersamaan dengan asam
organik yg terdpt dlm vagina penderita VB yaitu
asam acetat dan suksinat bersifat sitotoksik dan
menyebabkan eksfoliasi ( terlepas, terangkat)) epitel
vagina
Hasil eksfoliasi yang terkumpul membentuk sekret
vagina.
Dalam ph alkalis Gardnerella vaginalis melekat erat
pada sel epitel vagina yg lepas dan membentuk clue
cells.
Secara mikroskopik Clue cells nampak sebagai sel
epitel yang sarat dengan kuman, terlihat
granular dengan pinggiran sel yang hampir tak
nampak.
Gambaran klinik
50 % penderita tidak ada keluhan
Jika ada, maka keluhan pertama adalah bau amis pd
vagina.
Keluhan lain keluarnya sekret vagina yg tidak terlalu
banyak
Diagnosa klinis
Ditemukan cairan vagina yang homogen, ph 4,7 atau
lebih, tercium bau amis jika pada cairan vagina
diteteskan KOH 10 %.
Ditemukannya clue cell dr sekret vagina paling
sedikit 20 % dr jlh sel epitel yg terlihat

Anda mungkin juga menyukai