0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
88 tayangan16 halaman
Bakteri Clostridium adalah bakteri pembuat spora yang tumbuh dalam kondisi anaerob. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus, Clostridium perfringens menyebabkan gangren gas, dan Clostridium botulinum menyebabkan keracunan makanan. Bakteri-bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan lama di lingkungan dan menginfeksi luka baru di bawah kondisi anaerob.
Bakteri Clostridium adalah bakteri pembuat spora yang tumbuh dalam kondisi anaerob. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus, Clostridium perfringens menyebabkan gangren gas, dan Clostridium botulinum menyebabkan keracunan makanan. Bakteri-bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan lama di lingkungan dan menginfeksi luka baru di bawah kondisi anaerob.
Bakteri Clostridium adalah bakteri pembuat spora yang tumbuh dalam kondisi anaerob. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus, Clostridium perfringens menyebabkan gangren gas, dan Clostridium botulinum menyebabkan keracunan makanan. Bakteri-bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan lama di lingkungan dan menginfeksi luka baru di bawah kondisi anaerob.
⚫ Habitat; tanah, feces kuda dan binatang lainnya ⚫ Patologi klinik; tidak bersifat invasif, tetap diluka terjadi infeksi pada luka baru dengan suasana anaerob karena adanya; ⚫ Jaringan nekrotik ⚫ Adanya garam kalsium ⚫ Adanya kuman piogenik yg aerob sehingga spora menjadi vegetatip dan membentuk eksotoksin yg menuju SSP Toksin yang dihasilkan oleh Cl.tetani adalah; tetanospasmin - Pada SSP toksin mengikat diri pada gangglion dibatang otak, toksin bekerja secara blokade, menghambat simpul saraf penggerak, mengakibatkan hiperrefleksi,dan kejang otot tubuh, peka terhadap rangsangan apa saja ⚫ Masa inkubasi 4-5 hari sampai berminggu minggu ⚫ Gejala; kejang otot,mulai dr tempat infeksi,otot mulut,sampai keseluruh tubuh, kesadaran tetap ada, dengan rasa sakit yg hebat. Kematian biasanya karena gangguan alat-alat pernafasan, angka kematian biasanya lebih kurang 50% Diagnosis
Biasanya berdasarkan klinis dan anamnesis
Pengobatan tampa gejala klinis biasanya dengan ATS, tapi tdk menjamin kesembuhan. Penting adalah pencegahan; 1. Pembersihan luka 2. Immunisasi aktif dengan toksoid 3. Pemberian antibiotik Clostridium perfringens
⚫ Nama lamanya; Cl. Welchii
⚫ Menyebabkan gas gangren (myonecrosis) Juga keracunan makanan oleh enterotok sin atau enteritis nekrotik Patogenesis;
Spora berkembang biak pada jaringan, meragikan
karbohydrat dan membentuk gas. Peregangan jaringan dan gangguan aliran darah, bersama sekresi toksin menyebabkan nekrosis. Enzim hialuronidase mempercepat penyebaran infeksi Nekrosis bertambah luas, pertumbuhan bakteri bertambah banyak, anemia, toksemia berat dan kematian ⚫ Pada gas ganggren, selalu ditemukan infeksi campuran. ⚫ Sering terjadi infeksi pada proses abortus melalui alat. Gambaran klinis
Dari luka yg terinfeksi seperti (fraktura terbuka, uterus
post partum), infeksi menyebar dalam 1-3 hari, menghasilkan sekret yang berbau, nekrosis cepat menyebar, demam, hemolisis, toksiemia, syok dan kematian Sebelum ada pengobatan spesifik, satu-satunya pengobatan adalah amputasi dini Clostridium perfringens juga dapat menyebabkan keracunan makanan Clostridium botulinum penyebab keracunan makanan (food poisoning) pada makanan kaleng yang tertutup rapat. Pembiakan
Hanya tumbuh pd suasana anaerob
Koloni : besar dan meninggi (C.Perfringens), yang lain kecil dan meluas menyerupai filamen halus (C. tetani). Clostridium bersifat hemolisis pada agar darah Koloni Clostridium hemolisis pd agar darah