Nama
Fakultas
Kedokteran Umum
Universitas
Tingkat
Bagian
Ilmu Radiologi
Judul
BAB I
PENDAHULUAN
Orchitis adalah peradangan akut pada testis. Orchitis sering terjadi hanya
pada salah satu testis, akibat dari infeksi spesifik maupun non spesifik pada
traktus urinarius. Orchitis bisa juga disebabkan oleh virus, trauma, maupun
autoimun. Selain itu, pembedahan juga bisa meyebabkan orchitis. Seringnya
orchitis didahului oleh epididimis, karena peradangan pada epididmis akan
menyebar ke testis melalui vas deferans atau pembuluh limfe. Pada fase
peradangan testis cairan akan terkumpul disekitar testis yang menyebabkan
skrotumnya membesar.
Orchitis sering terjadi pada pria dengan usia antara 18-50 tahun. Penyakit
ini juga lebih sering pada pasien rawat jalan dibanding dengan pasien rawat inap.
Menurut data di Amerika pada tahun 2002 kejadian orchitis terjadi pada 1 dari
144 pasien rawat jalan, dengan perkiraan 600.000 kasus dalam waktu satu tahun.
Pada penelitian yang dilakukan pada prajurit tentara amerika, kejadian tertinggi
adalah pada pria usia 20-29 tahun.
Orchitis biasanya disertai dengan gejala konstitusional, termasuk demam,
malaise, dan penurunan berat badan. Orchitis bisa berlanjut menjadi sepsis dan
menyebabkan infertilitas apabila tidak ditangani dengan tepat. USG dapat
memberikan informasi yang memadai tentang ukuran testis dan cairan di dalam
skrotum.
Pada penyajian kasus ini akan dibahas mengenai orchitis dengan harapan
dapat menambah informasi tentang imejing orchitis sehingga dapat membantu
dalam mendiagnosisnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1
turun sekitar umur janin 7 bulan menuju scrotum melalui canalis inguinalis
dibawah pengaruh hormon testosterone dari testis. Testis sinistra biasanya terletak
lebih rendah daripada testis dextra. Masing-masing testis dikelilingi capsula
fibrosa yang kuat, disebut tunica albuginea. Dari permukaan dalam capsula
terbentang banyak septa fibrosa yang membagi bagian dalam testis menjadi
lobulus-lobulus testis. Di dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang
berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis, ductuli efferentes, dan
epididimis
Pengaturan suhu testis di dalam scrotum dilakukan oleh kontraksi
musculus dartos dan cremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis
mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot cremaster akan
berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Temperatur testis dalam scrotum
selalu dipertahankan dibawah temperatur suhu tubuh 2-3 oC untuk kelangsungan
spermatogenesis. Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam
tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli yang
disebut sawar darah testis. Fungsi dari sawar darah testis adalah untuk mencegah
reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri,
maka hal ini dicegah dengan sawar.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai
spermatogenesis..Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
Fungsi testis:
2.2
ORCHITIS
2.2.1 DEFINISI
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap
infeksi. Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus
gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.
2.2.2 ETIOLOGI
Idiopatik
2.2.3 EPIDEMIOLOGI
2.2.5 PATOFISIOLOGI
Hippocrates pertama kali melaporkan orchitis pada abad ke-5 SM.
Radang pada testis dapat disebabkan oleh berbagai virus ataupun
bakteri. Hal ini akan menimbulkan proses inflamasi pada testis
yang meliputi kalor, rubor, dolor, tumor, dan function laesa.
2.2.6 DIAGNOSIS
Anamnesis
Kelelahan / mialgia
Mual
Sakit kepala
Pemeriksaan Fisik
o Pembesaran testis dan skrotum
o Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat.
o Pembengkakan KGB inguinal
o Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis
Epididimitis
Hernia scrotalis
Tumor testis
Hydrocele
2.2.8 PENATALAKSANAAN
Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum. Yang
paling penting adalah membedakan orchitis dengan torsio testis karena
gejala klinisnya hampir mirip. Tidak ada obat yang diindikasikan
untuk pengobatan orchitis karena virus.
Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif
secara seksual, dapat diberikan antibiotik untuk menular seksual
(terutama gonore dan klamidia) dengan ceftriaxone, doksisiklin, atau
azitromisin.
Antibiotik
golongan
Fluoroquinolon
tidak
lagi
10
2. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara
mengikat 30S dan kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri.
Digunakan dalam kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan
gonore.
Dewasa cap 100 mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam
1-2 dosis terbagi, tidak melebihi 200 mg / hari
3.Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain
rentan mikroorganisme. Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi
gonorrheal pada saluran kelamin.
Dewasa 1 g sekali untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk infeksi
klamidia dan gonokokus.
Anak: 10 mg / kg PO sekali, tidak melebihi 250 mg / hari
4.Trimetoprim-sulfametoksazol
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam
dihydrofolic. Umumnya digunakan pada pasien > 35 tahun dengan
orchitis.
Dewasa 960 mg q12h untuk 14 hari.
Anak 15-20 mg / kg / hari, berdasarkan TMP, PO tid / qid selama 14
hari
5.Ciprofloxacin
Fluorokuinolon dengan aktivitas terhadap pseudomonas, streptococci,
MRSA, S epidermidis, dan gram negatif sebagian besar organisme,
namun tidak ada aktivitas terhadap anaerob. Menghambat sintesis
DNA bakteri dan akibatnya pertumbuhan bakteri terhambat.
Dewasa tab 500 mg PO selama 14 hari.
Anak tidak dianjurkan
11
2.2.9 KOMPLIKASI
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa
derajat atrofi testis.
Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase
bedah untuk mengurangi tekanan dari tunika.
Abscess scrotalis
Infark testis
Rekurensi
Epididymitis kronis
Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian
sebenarnya yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam
kualitas sperma biasanya hanya sementara.
Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum,
yang disebabkan oleh gangguan saluran epididymal yang diamati
pada laki-laki penderita epididymitis yang tidak diobati dan yang
diobati tidak tepat. Kejadian kondisi ini masih belum diketahui.
2.2.10 PROGNOSIS
Sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara
spontan dalam 3-10 hari.
Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus
orchitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi.
12
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1
IDENTITAS
NAMA
UMUR
: 33 Tahun
ALAMAT
: Kedungmundu, Semarang
13
3.3
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tanda vital
: TD
: 130/80 mmHg.
HR
: 84 x / menit.
RR
: 16 x / menit.
: 37,5oC
Kepala
: bentuk normal.
Telinga
: discharge (-).
Hidung
Tenggorokan
Leher
Dada
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Perut
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
14
Auskultasi
Genitalia eksterna
Ekstremitas
3.4
: sianosis - / -.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Usg Scrotum
Pemeriksaan USG tanggal 21 Oktober 2015 di Rsud Kota Semarang
15
SKROTUM DEXTRA
Testis ukuran normal volume (7,56 cm3), parenkim homogen. Tak tampak
lesi
maupun
kalsifikasi.
Pada
pemeriksaan
CDS
tidak
tampak
hipervaskularisasi.
Caput epididimis ukuran normal, tak tampak nodul, pada pemeriksaan
CDS tak tampak hipervaskularisasi
16
DIAGNOSIS BANDING
Assesment nyeri scrotalis :
Orchitis
Hydrocele
Epididimitis
Torsio Testis
3.6
DIAGNOSIS KERJA
Orchitis disertai hydrocele
3.7
PENATALAKSANAAN
R/ Ciprofloxacin 2 x 500 mg
R/ Asam Mefenamat 3 x 500 mg
BAB IV
17
KESIMPULAN
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi.
Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus
lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.
Etiologi orchitis Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi
bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan
Streptococcus. Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium
leprae,
Actinomycetes,
trauma,
virus
lain
meliputi
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.urology-
Medicine.
19