Anda di halaman 1dari 3

Makanan Penakluk Tekanan Darah Tinggi

Menjaga dan membatasi asupan garam merupakan salah satu langkah penting untuk
mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi. Namun ini bukanlah satu-satunya hal
yang bisa kita lakukan untuk menjaga tekanan darah tetap sehat. Terapkan pola
makan sehat atau makanan hipertensi, maupun mencegah kondisi hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi  merupakan salah satu penyakit yang muncul secara diam-diam.
Sulit untuk mengetahui seseorang terkena hipertensi, tanpa mengukur tekanan darah.

Memahami Kategori Hipertensi
Untuk mengetahui seseorang terkena hipertensi, perhatikan hasil pengukuran tekanan darah. Tekanan
darah normal adalah kurang dari 120/80. Angka pertama dari hasil pengukuran adalah tekanan darah
sistolik, kemudian angka yang berikutnya adalah tekanan diastolik.
Ketika hasil pengukuran tekanan darah melebihi kisaran normal, maka dapat dibagi menjadi kategori
sebagai berikut:

 Tekanan darah yang berkisar antara 120-139 untuk angka sistolik atau 80-89 untuk
tekanan diastolik.

 Hipertensi tahap 1. Jika tekanan sistolik Anda 140-159 atau tekanan diastolik 90-99.
 Hipertensi tahap 2. Pada saat tekanan sistolik 160 atau lebih tinggi atau tekanan
diastolik 100 atau lebih tinggi.
Mengenali Makanan Pemicu Hipertensi
Sebagian orang tidak menyadari apa saja yang mereka makan tiap hari, apalagi
kandungannya. Bagi Anda yang ingin menjaga tekanan darah pada kisaran normal, dapat
mulai menjalani kebiasaan mencermati asupan makanan dan kandungannya.

Makanan hipertensi sebaiknya tidak menyertakan makanan mengandung tinggi sodium atau
natrium. Makin sedikit natrium yang Anda konsumsi, maka makin terkendali tekanan darah
Anda. Makanan tinggi natrium antara lain makanan kemasan dalam kaleng, makanan
diproses, dan makanan siap saji.

Sebaliknya dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung potasium, magnesium,


dan serat untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Jika perlu, buat catatan harian
untuk mengukur porsi garam dalam makanan yang Anda konsumsi. Jika Anda mengonsumsi
makanan dalam kemasan, baca labelnya.

Anda dapat membuat perubahan secara bertahap, misalnya membatasi asupan natrium sekitar
satu sendok teh per hari. Ketika tubuh sudah beradaptasi, maka kurangi lagi hingga sekitar
2/3 sendok the per hari. Untuk menambah rasa dan aroma makanan, Anda dapat
menggunakan bumbu rendah natrium seperti berbagai macam rempah alami lain atau cuka.
Untuk lebih jelasnya, berikut makanan hipertensi yang harus dihindari jika Anda memiliki tekanan
darah tinggi :

 Kopi
Anda punya kebiasaan minum kopi? Jika mengidap tekanan darah tinggi, kini saatnya menghilangkan
kebiasaan ini. Sebenarnya tidak hanya kopi. Teh dan soda pun meningkatkan tekanan darah. Semua
ini penyebabnya adalah kafein yang ada pada minuman-minuman tersebut.

 Daging dan makanan olahan


Kedua jenis makanan ini kerap diolah dengan cara diawetkan dengan menggunakan garam. Dengan
demikian makanan ini menjadi tinggi natrium yang berbahaya bagi penderita diabetes.

 Acar
Acar mentimun memang nikmat di lidah, tetapi proses pembuatannya memerlukan garam agar
mentimun tidak cepat busuk. Inilah yang membuat Anda disarankan menghindarinya agar tekanan
darah tidak melonjak.

 Saus kalengan
Saus tomat, saus pasta, dan jus tomat yang sudah dikemas di kaleng mengandung kadar natrium
tinggi. Dalam satu cangkir saus-saus tersebut mengandung lebih dari 450 mg natrium yang berpotensi
menaikkan tekanan darah.

 Kulit ayam dan makanan berlemak lainnya


Kulit ayam dan makanan berlemak lain, seperti daging merah, susu berlemak, dan keju, dan mentega,
mengandung asam lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenis ini dapat meningkatkan kolesterol jahat,
hingga memperburuk tekanan darah tinggi Anda.

Menerapkan Pola Makan Sehat  
Anda sebaiknya menghindari makanan hipertensi dan mengganti dengan pola makan sehat untuk
membuat tekanan darah tetap stabil. Pola makan yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan
darah tinggi adalah DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Ada empat prinsip utama pola makan DASH, yaitu :

 Tingkatkan asupan nutrisi dari biji-bijian utuh, ikan, unggas, dan kacang-kacangan.

 Perbanyak juga konsumsi buah, sayur, dan produk susu rendah lemak.

 Kurangi garam, makanan dan minuman manis, serta daging merah.

 Kurangi juga makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans.
Meski tidak ada makanan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi secara cepat, beberapa jenis
makanan dapat membantu menurunkan perlahan-lahan :

 Susu rendah lemak dan yoghurt


Susu rendah lemak yang kaya kalsium dan rendah lemak, merupakan perpaduan zat yang ampuh
untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Yoghurt juga bisa Anda gunakan sebagai
pengganti, jika tidak menyukai susu.
 Buah bit
Buah yang satu ini bersifat membantu menurunkan tekanan darah karena mengandung nitrat. Bahkan
penelitian telah membuktikan bahwa jus bit menurunkan tekanan darah hanya dalam waktu sehari
semalam.
 Oatmeal

Gandum adalah salah satu makanan yang dapat menurunkan tekanan darah. Sebab, makanan ini
mengandung rendah lemak, tinggi serat, dan rendah natrium (garam).
 Pisang
Salah satu manfaat pisang yaitu kaya akan potasium yang baik untuk membuat tekanan darah tetap
stabil. Anda dapat mengonsumsi pisang begitu saja atau dicampurkan ke dalam oatmeal sebagai menu
sarapan.
 Ikan
Pilihlah ikan yang mengandung asam lemak omega 3, seperti ikan salmon. Asam lemak omega 3
inilah yang membantu menurunkan tekanan darah.
 Minyak zaitun
Kandungan polifenol yang terdapat pada minyak zaitun bersifat membantu mengurangi tekanan
darah.
Hindari makanan hipertensi dan terapkan pola makan sehat untuk menjaga tekanan darah stabil.
Selain itu, lakukan pengukuran tekanan darah secara teratur. Jika perlu, coba untuk menggunakan alat
pengukur tekanan darah yang dapat dilakukan di rumah. Konsultasi hal tersebut pada sesi kunjungan
rutin ke dokter jika ada perubahan pada tekanan darah Anda.

Anda mungkin juga menyukai