Nama Kelompok 4:
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN SABTU-MINGGU KELAS A
UNIVERSITAS SEMARANG 2021
Kata Pengantar
Segala puji dan puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “STRATEGI PENERAPAN K3 DALAM DUNIA KERJA”
Makalah ini di susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai STRATEGI PENERAPAN K3 DALAM DUNIA KERJA mengingat
kurangnya pengetahuan dan penyusunan, maka kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini terdapat kekuarangan dan kesalahan. Maka dengan ini, kami mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini.
Kelompok 4
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
1.3 TUJUAN K3...............................................................................................................5
1.3.1 MANFAAT K3...........................................................................................................6
1.3.2 PENERAPAN SISTEM K3...........................................................................................7
2.1.3 PELAKSANAAN SISTEM K3........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………12
ii
Latar Belakang Masalah
Kegagalan (risk off ailures) pada setiap proses atau aktifitas pekerjaan, dan
saat kecelakaan kerja seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Secara
umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut:
Kelelahan (Fatigue) adalah kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working
condition) akibat kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab
awalnya (pre- cause) adalah kurangnya training dari karakteristik pekerjaan itu sendiri.
Di dunia industri, tenaga kerja sudah mencapai puncaknya dan banyak terkonsentrasi di
tempat atau lokasi proyek yang relatif sempit. Ditambah, beban pekerjaan yang mudah
menjadi penyebab kecelakaan (elevasi, temperatur, ar us listrik, mengangkut benda-benda
berat dan lain-lain), sudah sewajarnya apa bila pengelola proyek atau industri
mencantumkan masalah keselamatan kerja pada prioritas pertama.
Dalam rangka Pengembangan Program Kesehatan Kerja yang efektif dan efisien, diperlukan
informasi yang akurat, dan tepat untuk mendukung proses perencanaan serta menentukan
langkah kebijakan selanjutnya. Penyusunan program, membuat prosedur, pencatatan dan
mengawasi serta membuat laporan penerapan di lapangan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja bagi para pekerja yang semua itu merupakan kegiatan dari manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam rangka menghadapi era industrialisasi dan era globalisasi serta pasar bebas (AFTA),
kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam
hubungan ekonomi antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk
Indonesia. Beberapa komitmen global baik yang berskala bilateral maupun multilateral
telah mengikat bangsa Indonesia untuk memenuhi standar. Standar acuan terhadap
berbagai hal terhadap industri seperti kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan,
1
serta keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila saat ini industri pengekspor telah dituntut
untuk menerapkan Manajemen Kualitas (ISO-9000, QS-9000) serta Manajemen Lingkungan
(ISO-14000) maka bukan tidak mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pasar internasional. Untuk
menjawab tantangan tersebut Pemerintah yang diwakili oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Nomuor : PER.05/MEN/1996.
Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 ditempat kerja yang
melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dan terciptanya tempat kerjayang aman, efisien, dan produktif.
2
Rumusan Masalah
3
PEMBAHASAN
Sistem Manajemen K3
Sistem manajemen adalah rangkaian kegiatan yang teratur dan saling berhubungan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan menggunakan manusia
dan sumber daya yang ada (Sucofindo, 1999). Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau biasa disebut dengan MK3 adalah bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman (Permenaker No : PER. 05/MEN/1996).
Jadi, sistem manajemen K3 merupakan rangkaian kegiatan yang teratur dan saling
berhubungan secara keseluruhan yang berguna dalam pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja agar dapat menciptakan suasana tempat kerja yang aman. Sistem
manajemen K3 dalam pelaksanaannya juga memiliki pola tahapan dalam kosep dasarnya.
Pola tahapan pada konsep dasar tersebut disebut “Plan-Do-Check-Action” yang meliputi:
4
e) Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
Dengan demikian sektor industri dapat memiliki dua dimensi yang sesuai dengan
kemampuan dan Policy Management dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu :
Tujuan K3
Tujuan yang ingin dicapai pada sistem manajemen K3 meliputi berbagai golongan. Dari
beberapa golongan tersebut diharapkan dapat menjadikan sebuah sistem manajemen K3
yang baik dalam pelaksanaannya.Sistem manajemen K3 tersebut dapat digolongkan
meliputi:
5
Dasar penghargaan (awards).
Sertifikasi penerapan K3
Manfaat Sistem K3
Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan
menurut Tarwaka (2008) adalah :
2. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
3. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.
4. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3,
khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.
6
Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama.
Tahap perancangan dan rekayasa meliputi pengembangan, verifikasi, tinjauan ulang, validasi,
dan penyesuaian. Dalam pelaksanaan perancangan dan rekayasa harus memperhatikan
unsur-unsur yaitu identifikasi potensi bahaya, prosedur penilaian dan pengendalian resiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan personil yang memiliki kompetensi kerja harus
ditentukan dan diberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk melakukan verifikasi
persyaratan SMK3.
Prosedur dan instruksi kerja harus dilaksanakan dan ditinjau ulang secara berkala
terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan
oleh personal dengan melibatkan para pelaksana yang memiliki kompetensi kerja
dalam menggunakan prosedur.
7
Produk Akhir.
Produk akhir berupa barang atau jasa harus dapat dijamin keselamatannya
dalam pengemasan, penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan serta
pemusnahannya.
Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk menjamin
telah dipenuhinya standar K3;
8
Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian
terhadap persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran;
9
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:
a. Perubahan peraturan perundang-undangan;
b. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
c. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
d. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
e. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
f. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
10
KESIMPULAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3
adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses, dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman. Perencanaan Sistem Manajemen K3 yang baik, dimulai dengan
melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penentuan pengendaliannya.
Dalam melakukan hal tersebut, harus dipertimbangkan berbagai persyaratan
perundangan K3 yang berlaku bagi organisasi serta persyaratan lainnya seperti
standar, kode, atau pedoman industri yang terkait atau berlaku bagi organisasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
IDE SETIAP ANGGOTA
Penerapan K3 ini bertujuan untuk melindungi karyawan dari berbagai macam bahaya kerja.
Apabila terjadi kecelakaan kerja maka karyawan akan mendapatkan jaminan tindakan medis
sampai sembuh tanpa batasan biaya pengobatan. Sedangkan untuk karyawan yang meninggal
dunia, atau cacat tetap akan mendapat biaya pemakaman serta pemberian beasiswa
pendidikan bagi ahli warisnya. (DEWI RAHMAWATI: B.131.21.0123)
Dengan perusahaan menerapkan K3, maka akan menekan resiko kerugian yang mungkin
timbul. Resiko yang kecil akan menarik pihak asuransi untuk berani memberikan jaminan yang
besar dengan premi yang rendah. (IRMA MELATI: B.131.21.0122)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia
pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Tujuan K3
sendiri yaitu agar para pekerja tidak mengalami kecelakaan saat sedang bekerja dan
penerapan K3 sangat penting bagi suatu perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Jadi
penerapan K3 sangatlah penting bagi suatu perusahaan. (DELLA SANTI WULANTIKA:
B.131.21.0151)
Sistem penerapan K3 harus diterapkan secara menyeluruh di seluruh perusahaan yang ada di
indonesia. Hal ini agar meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
ditimbulkan oleh alat-alat produksi yang ada di perusahaan. Sudah sepantasnya pemerintah
membuat undang-undang yang mengatur tentang keselamatan para pekerja, sehingga ketika
para pekerja mengalami kecelakaan kerja, perusahaan tempat pekerja tersebut harus turut
bertanggung jawab akan kompensasi dan membantu merawat pekerja tersebut hingga dapat
pulih kembali. Hal tersebut dapat digunakan sebagai upaya penegakan HAM dan juga
mendukung kesejahteraan sumber daya manusia. (UMMU HANNI AMALIA: B.131.21.0155)
13