Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN PEMERINTAH PENERAPAN MANAJEMEN K3

DENGAN 12 ELEMEN

Disusun Oleh :

M. Bayhaqi Lubis (1412200267)

Dosen Pengampu:

Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes., IPU,. ASEAN Eng.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting
dalam setiap kegiatan kerja, termasuk di perusahaan Akibatalat.
Keselamatan kerja merupakan kondisi aman dan sehat dari suatu tempat
kerja yang bebas dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan
kesehatan pekerja. Sedangkan kesehatan kerja adalah kondisi sehat baik
fisik, mental, maupun sosial dari tenaga kerja yang tercapai dan terpelihara
dalam suatu lingkungan kerja dengan baik.

Salah satu kebijakan K3 yang diterapkan di perusahaan Akibat alat adalah


identifikasi bahaya. Identifikasi bahaya merupakan kegiatan untuk
mengenali dan menilai potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Kegiatan
ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

2
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................3
1.4 Manfaat..............................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................4
MATERI DAN METODE.................................................................................................................4
2.1 Studi Literatur.....................................................................................................................4
2.2 Metode Penelitian..............................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................6
BAB IV...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………8

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu


proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa tempat kerja dan kegiatan
yang dilakukan oleh pekerja aman dan sehat. Dalam konteks pemerintahan,
penerapan manajemen K3 menjadi sangat penting karena akan berpengaruh
pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
pemerintah perlu memiliki peraturan yang jelas dan komprehensif dalam
menerapkan manajemen K3 di seluruh lingkup kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Penerapan manajemen K3 merupakan suatu hal yang penting untuk


dilakukan di tempat kerja. Namun, dalam pelaksanaannya, masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, perlu dirumuskan
masalah-masalah yang terkait dengan penerapan manajemen K3, agar dapat
dicarikan solusi yang tepat
• Bagaimana penerapan manajemen K3 di Indonesia?
•Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen K3?

• Apa saja dampak penerapan manajemen K3?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengeksplorasi


peraturan pemerintah yang berkaitan dengan penerapan

4
manajemen K3, yang terdiri dari 12 elemen utama dengan kriteria
masing-masing. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan
deskriptif dan kualitatif melalui analisis dokumen, yaitu peraturan
pemerintah yang terkait dengan manajemen K3.

1.4 Manfaat

Manajemen K3 adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola


keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Sistem ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja.

BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Studi Literatur


Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dan akurat terkait topik penelitian. Referensi yang digunakan meliputi jurnal
ilmiah, situs web otoritatif, dan wawancara dengan ahli terkait. Tujuan dari pendekatan
ini adalah untuk meningkatkan kualitas makalah yang sedang disusun dengan
memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan holistik mengenai topik penelitian.
Selama proses ini, informasi sanitasi lingkungan K3 pada pekerja pabrik diperoleh
untuk meningkatkan sanitasi lingkungan K3 pada pabrik.

2.2 Metode Penelitian

5
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kualitatif dengan

mengumpulkan data melalui analisis dokumen. Dokumen yang digunakan


dalam penelitian ini adalah peraturan pemerintah yang berkaitan dengan
penerapan manajemen K3. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui
proses klasifikasi dan kategorisasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel
untuk mempermudah pemahaman.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan 12 elemen utama yang
harus dipenuhi dalam penerapan manajemen K3, yaitu:
1. Kebijakan K3

6
Kebijakan K3 merupakan komitmen dari pimpinan perusahaan untuk
menerapkan manajemen K3 di tempat kerja. Kebijakan ini harus ditetapkan
secara tertulis dan disosialisasikan kepada seluruh pekerja.
Kriteria:
- Terdapat kebijakan tertulis mengenai penerapan K3 di tempat kerja
- Kebijakan telah ditandatangani oleh pimpinan perusahaan
- Kebijakan telah disosialisasikan kepada seluruh pekerja

2. Struktur Organisasi K3
Struktur organisasi K3 harus memungkinkan untuk terjadinya koordinasi
dan komunikasi yang efektif dalam penerapan manajemen K3. Struktur ini
juga harus memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab terkait dengan K3
ditetapkan dan dijalankan dengan baik.
Kriteria:
- Terdapat struktur organisasi K3 yang jelas
- Struktur organisasi telah disetujui oleh pimpinan perusahaan
- Tugas dan tanggung jawab terkait dengan K3 telah ditetapkan dan
dijalankan sesuai dengan struktur organisasi yang ada

3. Pengidentifikasian Bahaya dan Penilaian Risiko


Pengidentifikasian bahaya dan penilaian risiko merupakan proses untuk
mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya yang dapat terjadi di tempat
kerja. Dengan mengetahui bahaya dan risiko yang ada, perusahaan dapat
mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Kriteria:
- Terdapat daftar bahaya yang potensial di tempat kerja
- Risiko dari setiap bahaya telah dinilai
- Terdapat rencana tindakan untuk mengurangi risiko dari bahaya yang
telah diidentifikasi

7
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan Penerapan Manajemen K3 dengan 12 Kriteria. Manajemen K3 dengan 12


kriteria merupakan suatu sistem yang terintegrasi untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sistem ini memiliki banyak manfaat, antara lain mengurangi
risiko kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas kerja, dan meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Penerapan manajemen K3 harus dilakukan secara menyeluruh
dan berkelanjutan dengan komitmen dari semua pihak yang terkait.

Rekomendasi

• Pemerintah perlu memperkuat regulasi tentang manajemen K3.

• Perusahaan perlu meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap manajemen K3.

• Pekerja perlu mendapatkan pelatihan dan informasi tentang manajemen K3.

Dengan penerapan manajemen K3 yang tepat, maka dapat tercipta tempat kerja yang
aman dan sehat bagi pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

 Deputi Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik


Indonesia. (2020). Pedoman Teknis Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko. Jakarta:
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Penilaian
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
 Pusat Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Indonesia.
(2023). Modul Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko. Depok: Pusat
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Indonesia.

8
 Supriatno, A., & Herlambang, S. (2019). Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai