Manajemen K3
(SMK3)
4. Sertifikasi penerapan K3
Pentingnya K3
– Kesehatan dan keselamatan kerja sangat – Menurut Sunyoto (2012:242) ada tiga
penting bagi moral, legalitas, dan alasan pentingnya keselamatan dan
finansial. Semua organisasi memiliki kesehatan kerja :
kewajiban untuk memastikan bahwa
1. Berdasarkan perikemanusiaan
pekerja dan orang lain yang terlibat tetap
berada dalam kondisi aman sepanjang 2. Berdasarkan Undang-Undang
waktu. Praktek K3 (keselamatan 3. Ekonomi
kesehatan kerja) meliputi pencegahan,
pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk
pekerja dan menyediakan perawatan
kesehatan dan cuti sakit.
Mahal atau Murah K3
– Untuk memberikan pelayanan K3 – Rendahnya kesadaran akan
yang benar tentu diperlukan pentingnya penerapan Keselamatan
berbagai modal untuk dan Kesehatan Kerja (K3) terutama
melaksanakannya terhadap para pada sektor industri menjadi
karyawan. Terkadang kondisi penyebab utama terjadinya
keuangan perusahaan tersebut tidak kecelakaan kerja di Indonesia. Masih
mendukung karena kurangnya modal sering ditemukan anggapan bahwa
untuk meningkatkan kualitas penerapan K3 cenderung mahal
pelayanan K3 sehingga penerapan K3 karenanya dibutuhkan alokasi budget
pun tidak maksimal. yang cukup besar dalam
pelaksanaannya. Padahal
penyelenggaraan K3 ini sangat perlu
mengingat resiko kecelakaan dapat
terjadi kapan dan dimana saja.
Bagian-Bagian K3
K3 Rumah Sakit K3 Industri
– Potensi bahaya di RS, selain penyakit- – Beberapa industri nampaknya
penyakit infeksi juga ada potensi harus lebih hati-hati dan
bahaya-bahaya lain yang memperhatikan keselamatan kerja
mempengaruhi situasi dan kondisi di para pegawainya, karena beberapa
industri mempunyai tingkat
RS, yaitu kecelakaan (peledakan,
kecelakaan kerja cukup tinggi.
kebakaran, kecelakaan yang
Seperti terlindas, tertabrak,
berhubungan dengan instalasi listrik, berkontak dengan bahan kimia,
dan sumber-sumber cidera lainnya), terjatuh dari ketinggian, rawan
radiasi, bahan-bahan kimia yang dengan bahan bakar yang mudah
berbahaya, gas-gas anastesi, terbakar.
gangguan psikososial dan ergonomi
Penerapan K3 di Perusahaan
– Penerapan K3 bertujuan untuk – Adapun penerapan K3 dalam
perusahaan:
melindungi karyawan dari berbagai
macam bahaya kerja. Apabila terjadi 1. Memelihara peralatan-peralatan kerja
kecelakaan kerja maka karyawan akan 2. Melakukan pengontrolan terhadap
mendapatkan jaminan tindakan medis perlatan-peralatan kerja secara berkala
sampai sembuh tanpa batasan biaya 3. Mempekerjakan petugas kebersihan
untuk selalu menjaga kebersihan
pengobatan. Sedangkan untuk
lingkungan perusahaan
karyawan yang meninggal dunia, atau
4. Menyediakan fasilitas yang memadai
cacat tetap akan mendapat biaya
pemakaman serta pemberian beasiswa 5. Perencanaan program K3 yang
terkoordinasi
pendidikan bagi ahli warisnya.
6. Melakukan penilaian dan tindak lanjut
pelaksanaan keselamatan kerja
Pentingnya SMK3
SMK3 diwajibkan bagi perusahaan yang mempekerjakan lebih dari
100 orang dan mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. Untuk
perusahaan yang pekerjanya kurang dari 100 orang tetapi
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi tetap di wajibkan
menerapkan SMK3. Untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun
Rencana K3, dalam menyusun rencana K3
tersebut, pengusaha melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), wakil pekerja dan pihak
lain yang terkait.
Jenis-Jenis dan Bagian SMK3
5 prinsip dasar SMK3 :
1. Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan rencana K3
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
12 Elemen SMK3
1. SMK3 Virtual
3. SMK3 Acak
4. SMK3 Komprehensif
Penerapan SMK3 di Perusahaan
tenaga kerja kurang dari 100 orang tetapi apabila tingkat resiko
Manajemen K3 di perusahaannya.
– Selanjutnya untuk menerapkan 1. Menerapkan kebijakan K3 dan
Sistem Manajemen K3 seperti yang menjamin komitmen terhadap
tertuang dalam pasal 4 penerapan Sistem Manajemen K3.
Permennaker RI. No. Per. 2. Adanya kebijakan K3 yang
05/MEN/1996 beserta pedoman dinyatakan secara tertulis dan ditanda
penerapan pada lampiran 1 maka tangani oleh pengurus.
organisasi perusahaan diwajibkan
untuk melaksanakan ketentuan 3. Adanya komitmen dari pucuk
pokok yaitu: pimpinan ( top management )
terhadap K3 dengan menyediakan
sumber daya yang memadai
4. Adanya tinjauan awal (Initial Review) 8. Adanya penetapan tujuan dan
kondisi K3 di perusahaan. sasaran kebijakan perusahaan dalam
5. Merencanakan pemantauan bidang K3.
kebijakan, tujuan dan sasaran 9. Adanya indikator kinerja K3 yang
penerapan sistem manajemen K3. dapat diukur.
6. Adanya perencanaan tentang 10. Adanya perencanaan awal dan
identifikasi bahaya, penilaian dan perencanaan kegiatan yang sedang
pengendalian resiko. berlangsung.
7. Adanya pemahaman terhadap
peraturan perundangan dan persyaratan
lainnya yang berkaitan dengan K3.
THANK YOU.....