Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI RESIKO KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRARC PADA

UMKM PABRIK TAHU MOKAR JAYA DI DESA TILANGO, KEC.BULANGO


SELATAN.

PROPOSAL

“ Di Susun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) Pada Mata Kuliah Akuntansi
Manajemen Yang Di Ampuh Oleh Ibu Valentina Monoarfa, SE.,MM.”

Disusun Oleh :

Nama : Ridwan Nur Bahri Miolo

Nim : 931420021

Kelas : D-Manajemen

PRODI SI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

T.A 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat diselesaikan.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
memenuhi tugas ujian tengah semester (UTS) yang diampuh oleh Ibu Valentina
Monoarfa, SE.,MM, pada mata kuliah akuntansi manajemen.

Penyusun menyadari bahwa proposal ini banyak kesalahan dan kekurangan,


oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................iv

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
a).. Manfaat Teoritis...................................................................................5
b).. Manfaat Praktis....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja.......................................................... 6


2.2 Manajemen Resiko.....................................................................................7
2.3 Metode HIRARC .......................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 8

3.1 Jenis Penilitian............................................................................................ 8

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................8

3.3 Jenis , Sumber dan Metode Pengumpulan Data.....................................9


3.4 Metode dan Proses Analisis.......................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................11
4.1 Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRAR)......12
4.2 Skala Risk Matrix.......................................................................................13
4.3 Risk Assesment (Penilaian Risiko)............................................................14
4.4 Risk Control (Pengendalian Risiko).........................................................14
BAB V PENUTUP................................................................................................16
5.1 Kesimpulan................................................................................................16
5.2 Saran .........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. .............................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terdapat pada peraturan
menteri tenaga kerja Nomor PER.05/MEN/1996 Pasal 1, sistem manajemen keselamatan
dan kesejahteraan kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
guna tercapainya tempat kerja aman, efisien, dan produktif.
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja a).Setiap pegawai mendapat jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis., b). Setiap
perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin, c).
Semua hasil produksi dipelihara keamanannya, d). Adanya jaminan atas pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan gaji pegawai, e). Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja
dan partisipasi kerja, f). Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja, g). Setiap pegawai merasa aman dan terlindung dalam
bekerja.
Salah satu sistem manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya
terpadu untuk mengelola resiko yang ada di dalam aktivitas perusahaan yang dapat
mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan terhadap bisnis
perusahaan.
Dampak kecelakaan dan penyakit kerja dapat menimbulkan kerugian dari biaya
produksi berupa pemborosam terselubung yang dapat mengurangi produktivitas.Sehingga
setiap perusahaan baik besar maupun kecil wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja. Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman kepada para pekerja, sehingga
mereka dapat bekerja dengan baik.
UMKM Pabrik Tahu Mokar Jaya merupakan pabrik tahu terletak di desa tilango
kec. Bulango Selatan ,memproduksi 72 papan tahu dalam sehari dengan 6 orang karyawan.
Dalam kegiatan produksinya perusahaan belum menerapkan K3 dengan baik. Sehingga
dapat memungkinkan terjadinya berbagai macam bahaya dari mulainya proses produksi

4
hingga akhir produksinya. Melihat fenomena tersebut maka tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mengetahui risiko potensi
bahaya serta pengendalian risiko pada karyawan pabrik dengan menggunakan metode
HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control).

1.2 Identifikasi Masalah


Untuk mengidentifikasi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mengetahui
risiko potensi bahaya serta pengendalian risiko pada karyawan UMKM pabrik tahu
Mokar Jaya dengan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification Risk
Assesment and Risk Control).
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengindetifikasi bahaya keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Pada
UMKM pabrik tahu Mokar Jaya?
2. Bagaimana penanganan resiko bahaya yang akan terjadi pada karyawan UMKM
pabrik tahu Mokar Jaya?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), mengetahui risiko potensi bahaya serta pengendalian risiko pada
karyawan pabrik dengan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification Risk
Assesment and Risk Control).
1.5 Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait
bahaya keselamatan dan kesehatan (K3) dan Resiko kerja serta pengendalian resiko
kerja terhadap karyawan UMKM Pabrik Tahu Mokar Jaya. Serta sebagai sarana
pengembangan pengetahuan tentang keselamatan dan resiko kerja yang secara teoritis
di pelajari dalam bangku perkuliahan.

b) Manfaat Praktis
Bagi penulis penilitian ini di harapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan tentang keselamatan dan resiko kerja di sebuah
perusahaan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan di cantumkan
beberapa hasil penelitian terdahulu oleh peneliti dianataranya:
Menurut International Labour Organization atau di singkat dengan ILO
(1998) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu promosi,
perlindungan dan peningkatan derajat kesehatan yang setinggi- tingginya
mencakup aspek fisik, mental, dan sosial untuk kesejahteraan seluruh pekerja
di semua tempat kerja.
Menurut Suma’mur (2006) Keselamatan kerja merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Prayanti (2011) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpengaruh signifikan secara persial terhadap produktivitas dan variabel yang
lebih dominan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan adalah variabel
keselamatan kerja.
Rijal (2009: 2) Occupational safety and health management is intended
as a strategy for regulating work processes and procedures, so that work
carried out by a worker can provide safety, both physically and non-physicaly
(the enviroment) management tasks in general, including implementation
planning, control, and so on, also apply to occupational safety and health
management.

Melihat beberapa uraian diatas mengenai pengertian keselamatan dan


pengertian kesehatan kerja diatas, maka dapat disimpulkan mengenai
pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu bentuk usaha
atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dalam melakukan pekerjaan yang mana pekerjaan
tersebut dapat mengancam dirinya yang berasal dari individu sendiri dan
lingkungan kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja

6
dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian langsung dan jugadapat
menimbulkan kerugian tidak langsung yaitu kerusakan mesin dan peralatan
kerja, terhentinya proses produksi, kerusakan pada lingkungan kerja
(Chundawan, 2010). Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan
kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.

2.2 Manajemen Resiko


Manajemen risiko adalah sebuah usaha untuk mengetahui, menganalisis,
serta mengendalikan risiko untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang tinggi
untuk setiap kegiatan yang ada di sebuah perusahaan (Darmawi, 2016).
Manajemen risiko dibuat untuk menurunkan level risiko tinggi ke level
risiko yang dapat diterima sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
optimal (Qintharah, 2019). Tetapi masih banyak industri kecil jarang melakukan
manajemen risiko melalui sebuah riset (Umar, Widaningrum, & Lalu, 2019).
Manajemen risiko merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan risiko, dimana didalamnya termasuk perencanaan (planning), penilaian
(assesment) (identifikasi dan dianalisa), penanganan (handling), dan pemantauan
(monitoring) risiko, untuk membantu pelaksanaan manajemen risiko khususnya
untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendaliannya diperlukan
metode atau perangkat khusus untuk risiko K3 yaitu HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control).

2.3 Metode HIRARC


Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC)
merupakan sebuah metode dalam mencegah atau meminimalisir kecelakaan kerja.
HIRARC merupakan metode yang dimulai dari menentukan jenis kegiatan kerja
yang kemudain diidentifikasi sumber bahayanya sehingga di dapatkan risikonya.
kemudian akan dilakukan penilaian resiko dan pengendalian risiko untuk
mengurangi paparan bahaya yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. (Purnama,
2015).

7
Menurut AS/NZS 4360:1999, risiko (risk) adalah peluang terjadinya
sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap sasaran, diukur dengan hokum
sebab akibat. Risiko diukur berdasarkan nilai likelihood dan consequence.
Penilaian risko (Risk Assessment) adalah proses penilaian yang digunakan
untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi. Tujuan dari risk
assessment adalah memastikan kontrol risiko dari proses, operasi atau aktifitas
yang dilakukan berada pada tingkat yang dapat diterima. Penilaian dalam risk
assessment yaitu Likelihood (L) dan Severity (S) atau Consequence (C).
Likelihood menunjukkan seberapa mungkin kecelakaan itu terjadi, sedangkan
Severity atau Consequence menunjukkan seberapa parah dampak dari kecelakaan
tersebut. Nilai dari Likelihood dan Severity akan digunakan untuk menentukan
Risk Rating atau Risk Level. (Wijaya, Panjaitan, Palit, 2015).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan manajemen risiko dengan metode kualitatif
deskriptif karena untuk mengetahu efek dari risiko yang ditimbulkan dari suatu
kejadian (Ramli, 2010). Dimulai dari pengumpulan data menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah wawancara
kepada pemilik UMKM Pabrik tahu Mokar Jaya. Sedangkan data sekunder
berupa kajian pustaka penelitian terdahulu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di tempat UMKM pabrik tahu Mokar Jaya
merupakan Usaha Mikro Menengah (UMKM) yang memproduksi tahu dalam
sehari sebanyak 72 papan, usaha ini dirintis oleh Ibu Armin Bilaleya sejak bulan
januari tahun 2016 yang bertempat di Desa Tilango, Kelurahan Ayula Selatan,
Kecamatan. Bulango Selatan, Kabupaten. Bone-Bolango dan waktu penelitian
dilakukan selama 3 hari mulai hari Kamis s/d Sabtu, tanggal 10 s/d 12, Maret 2022.

3.3 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

8
 Jenis, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil
penelitian langsung dilapangan dan wawancara kepada pemilik UMKM Pabrik
tahu Mokar Jaya.
2. Data sekunder berupa kajian pustaka penelitian terdahulu atau data yang di
peroleh oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah
ada. Data ini biasanya di peroleh dari perpustakaan atau jurnal-jurnal
penelitian terdahulu.
 Sumber data berasal dari tinjauan pustaka dan hasil observasi lapangan pada
pemilik UMKM pabrik tahu Mokar Jaya.
 Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode HIRARC
adalah salah satu metode teknik identifikasi,analisis bahaya dan pengendalian
resiko yang digunakan untuk meninjau proses atau operasi pada sebuah sistem
secara sistematis.

3.4 Metode dan Proses Analisis


 Metode yang digunakan deskriptif Kualitatif, melalui analisis terhadap fakta dari
hasil penelitian lapangan, penulis mengindentifikasi keselamatan dan kesehatan
kerja, dan Resiko kerja pada UMKM pabrik tahu Mokar Jaya di Desa Tilango.
 Proses Analisis, setelah data-data diperoleh dan dikumpulkan,kemudian dianalisis
untuk mengetahui identifikasi keselamatan dan kesehatan (K3) dan resiko kerja pada
UMKM Pabrik tahu Mokar Jaya. Pengujian penelitian merupakan suatu cara untuk
menguji anggapan dasar yang masih bersifat sementara.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pabrik Mokar Jaya pada setiap prosesnya menggunakan 20 alat dengan bahan yang
beragam seperti alat dari bahan kayu (ayakan, tampir dan cetakan tahu) dan stainles
(penggilingan kacang dan tahang stainles) serta bahan lainnya tergantung yang dibutuhkan
oleh pabrik. Metode yang digunakan :

9
4.1 Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRAR)
HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) adalah
dokumen yang berisikan tentang identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian atas risiko tersebut guna untuk mengurangi terjadinya gangguan
keselamatan dan kesehatan kerja. [3]
Metode Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC)
adalah salah satu metode teknik identifikasi, analisis bahaya dan pengendalian risiko
yang digunakan untuk meninjau proses atau operasi pada sebuah sistem secara
sistematis [4]
Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan observasi dan
wawancara kepada para pekerja dan pemilik pabrik tahu MOKAR JAYA. Dalam
penelitian [5] dikatakan Kesehatan dan Keselamatan kerja K3 TMT.3504 Hazard
(bahaya) yaitu suatu keadaan atau tindakan yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses maupun lingkungan. Identifikasi bahaya adalah
upaya sistematis untuk mengetahui adanya bahaya didalam suatu organisasi atau
lingkungan tempat kerja [3]. Dimana tidak ada tempat yang tidak ada sumber bahaya,
baik bahaya terkecil yang menimbulkan kerugian kecil sampai hingga bahaya tingkat
ekstrim yang menimbulkan kerugian besar baik materil maupun non materil.

4.2 Skala Risk Matrix


Ada beberapa parameter yang digunakan dalam penilaian risiko, berikut adalah
skala risk matrix nya.

TABEL 1
SKALA RISK MATRIK

saverity
Probality Tidak Kecil Sedang Besar Fatal
Sigfinikan (2) (3) (4) (5)
(1)
5 (Sangat Besar) H H E E E
4 (Besar) M H H E E
3 (Sedang) L M H E E
2 (Kecil) L L M H E

10
1 (Sangat Kecil) L L M H E

4.3 Risk Assesment (Penilaian Risiko)


Risiko adalah kombinasi antara kemungkinan terjadi suatu kejadian/frekuensi
dan konsekuensi dari peristiwa tersebut dalam hal ini cidera atau sakit [6]. Dalam
isinya juga menyebutkan setiap perusahaan harus membuat, menerapkan, dan
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya dari setiap kegiatan yang ada,
penilaian resiko, dan menerapkan pengendalian yang diperlukan.
Matrik atau peringkat risiko sebaiknya dikembangkan sendiri oleh perusahaan
sesuai dengan kondisi masing-masing. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan
memiliki berbagai potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang sangat beragam
[3] . Penilaian akibat dari bahaya yang terjadi dapat menentukan level berapakah
bahayanya di perusahaan.
4.4 Risk Control (Pengendalian Risiko)
Hierarcy of Control merupakan pengendalian risiko dengan cara
memprioritaskan dalam memilih dan melaksanakan pengendalian risiko yang terkait
dengan kecelakaan kerja [7]. Berikut adalah hierarki pengendalian yang dapat
dilakukan

Berdasarkan Tabel dibawah ini keseluruhan proses pembuatan produki tahu


terdapat 10 proses yaitu, pengangkatan bahan baku yaitu kacang 15 kilogram,
perendaman kacang, penggilingan untuk menggiling kacang kedelai yang sudah di
rendam, perebusan untuk merebus sari kedelai yang sudah terpisah dengan ampas tahu,

11
fermentasi yaitu pengendapan sari kedelai yang sudah direbus, pencetakan yaitu
mencetak sari tahu yang akan dijadikan tahu, pemotongan Tahu yang masih berwarna
putih sehingga menjadi berbentuk, penggilingan kunyit sebelum direbus dan sekaligus
dapat menjadi pewarnaan dimana perusahaan ini menggunakan pewarna dari bahan
kunyit, pembungkusan yang merupakan proses akhir yaitu dengan membungkus tahu
yang sudah siap untuk di pasarkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
dilakukan maka penilaian risiko yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

TABEL 2. TINGKAT RESIKO RENDAH

Tingkat Resiko Rendah


Aktivitas probabilit severity Tingkat resiko
y
Pengangkata 2 2 Low Risk (L)
bahan baku (resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).
Perendaman 1 2 Low Risk (L)
kacang (resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).
Penggilingan 2 1 Low Risk (L)
(resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).
Fermentasi 2 1 Low Risk (L)
(resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).
Pencetakan 1 1 Low Risk (L)
(resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).
Pemotongan 2 1 Low Risk (L)
(resiko masih dapat ditoleransi oleh
perusahaan).

Berdasarkan hasil dari pengelompokan diketahui pada tingkat risiko Rendah


terdapat 7 aktivitas dan 8 risiko bahaya yaitu Pengangkatan bahan baku : Probability 2

12
(unlikely) severity 2 (minor) , Perendaman kacang : Probability 1 (rare) severity 2
(minor), Penggilingan : Probability 2 (unlikely) Severity 1 (insignificant), Fermentasi :
Probability 2 (unlikely) severity 1 (insignificant), Percetakan : Probability 1 (rare)
Severity 1 (insignificant), dan Pemotongan : Probability 2 (unlikely) Severity 1
(insignficant),

Pada Tingkat risiko “Sedang” terdapat pada Moderat Risk dengan 4 aktivitas.
Aktivitas tersebut ialah perendaman kacang, penggilingan, pencetakan, dan
pembungkusan. Terdapat 5 risiko bahaya pada aktivitas terebut yaitu iritasi kulit, cedera
otot, cedera berat, tangan melepuh dan cedera otot saat pembungkusan. Agar dapat
mengerti bisa dilihat dari tabel tingkat risiko sedang dibawah ini.

TABEL 3

TINGKAT RESIKO SEDANG

Tingkat Resiko Sedang


Aktivitas probabilit Severity Tingkat resiko
y
3 1 Moderat Risk (M)
Perendaman (Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)
Kacang
3 1 Moderat Risk (M)
(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)
Penggilingan 1 4 Moderat Risk (M)
(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)
Pencetakan 3 1 Moderat Risk (M)
(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)
Pembungkusan 3 1 Moderat Risk (M)
(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)

Maka dapat diketahui tingkat risiko Sedang terdapat pada 4 aktivitas dan 5
risiko bahaya dengan tingkatan risiko nya Moderat Risk dengan presentasi sebagai
berikut : Moderat Risk = 5/20 x 100% = 25% resiko sedang. Diketahui pada aktivitas
perendaman kacang : terdapat 2 risiko bahaya dimana pada probabaility terdapat 3
(posibble) dan severity 1 (insignificant), penggilingan : terdapat probability 1 (rare) dan

13
severity 4 (major), pencetakan : probability terdapat 3 (posibble) dan severity 2 (Minoor)
serta pembungkusan : probability 3 (posibble) severity 1 (Insignificant).

Pada probability 3 yaitu (posibble) kemungkinan terjadinya risiko bahaya itu


dapat terjadi sekali-sekali. Sedangkan pada severity 4 yaitu (major) merupakan
kecelakaan yang mengakibatkan luka berat dan perlu di rawat dirumah sakit, serta bisa
menyebabkan hilangnya hari kerja selama dua hari.

TABEL 4

TINGKAT RESIKO TINGGI

Tingkat Resiko Tinggi


Aktivitas probabilit Severity Tingkat resiko
y
4 2 Moderat Risk (M)
Pengangkatan (Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)
bahan baku
4 1 Moderat Risk (M)
(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)

Perebusan 4 1 Moderat Risk (M)


(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)

Fermentasi 4 1 Moderat Risk (M)


(Perlu tindakan untuk mengurangi resiko)

Penilaian risiko dalam kategori High Risk (H)= 7/20% x 100% = 35 %, dimana (7)
risiko bahaya dibagi dengan seluruh risiko bahaya 20 yang dikalikan dengan 100% alur
kerja maka didapatkan sebesar 35% resiko tinggi. Kategori Moderat Risk (M)= 5/20 x
100% = 25 %, dimana (5) risiko bahaya dibagi dengan seluruh risiko bahaya 20 yang

14
dikalikan dengan 100% alur kerja maka didapatkan sebesar 25% resiko sedang.
Kategori Low Risk (L) = 8/20 x 100% = 40% dimana (8) risiko bahaya dibagi dengan
seluruh risiko bahaya 20 dikalikan dengan 100% alur kerja maka didapatkan sebesar
40% resiko rendah. Sedangkan dalam kategori Extrime Risk (E) didapatkan hasil 0%
dikarenakan dalam perusahaan ini tidak dikatahui risiko bahaya yang sangat besar.

Dengan demikian perlu dilakukan pengendalian risiko agar dapat menurunkan


potensi bahaya yang dapat terjadi pada saat melakukan pekerjaan atau dapat
menguransgi tingkat risiko bahaya pada saat kerja. Sehingga berdasarkan penelitian ,
maka pengendalian yang harus diakukan adalah sebagai berikut:

15
TABEL 5 PENGENDALIAN RESIKO

Pengendalian Resiko
Aktivitas Bahaya Resiko Pengendalian
Resiko
Pengangkatan Tertimpa bahan baku Cedera kaki Memakai safety
bahan baku sboes
Postur kerja salah Cedera otot Merubah postur
tubuh
Terpapar air panas Iritasi kulit Memakai warepack

Perendaman Lantai licin Terpeleset Memakai safety


kacang sboes
Postur kerja salah Cedera otot Merubah postur
tubuh
Penggilingan Terjepit mesin penggiling Cedera berat Memakai warepack

Lantai licin Terpeleset Memakai safety


sboes
Terpapar uap panas Iritasi mata Memakai safety
Glasses
Perebusan Terpapar air panas Iritasi kulit Memakai warepack

Terpapar air panas Iritasi kulit Memakai warepack


Fermentasi
Lantai licin Terpeleset Mematuhi rambu –
rambu K3
Terpapar panas Tengan Memakai Gloses
Pencetakan melepuh
Tertimpa alat pencetakan Tangan Mematuhi rambu –
tercepit alat rambu K3
Pemotongan Tersayat alat pemotong Cedera ringan Memakai Gloses

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Identifikasi bahaya pada pabrik tahu Mokar Jaya unit produksi didapatkan hasil risiko
bahaya kecelakaan kerja yang terdapat pada proses produksinya terdapat 7 proses pekerjaan
dengan 14 risiko bahaya.

Penilaian risiko keselamatan kerja pada Tahu Mokar Jaya unit proses produksi dari
mulai tingkatan risiko yang tinggi, sedang hingga rendah yaitu didapatkan: Tingkat risiko
“Tinggi” 35% High Risk, Tingkat risiko “Sedang” 25% Moderate Risk, Tingkat risiko
“Rendah” 40% Low Risk, Tingkat risiko “Extrem” 0%.

Pengendalian risiko pada Mokar Jaya unit proses produksi adalah yaitu mematuhi
rambu-rambu K3 (keselamatan kesehatan kerja) sekaligus menambah rambu-rambu K3
(keselamatan kesehatan kerja), penambahan perlengkapan ADP (alat pelindung diri) seperti
Warepack, Safety Glasses, Safety Gloves. Penambahan alat bantu berupa sendok kacang pada
proses penggilingan.

5.2 Saran
Ada beberapa saran untuk pabrik tahu Mokar Jaya untuk perkembangan kedepannya :
1. Perusahaan seharusnya memiliki APD dengan lengkap
2. Pengawasan dari pemilik harus dilakukan dengan rutin dan berskala karena
ditemukan pekerja yang melanggar keselamatan kerja.
3. Meningkatkan safety performance dalam perusahaan untuk mengurangi unsafe
behavior yang terjadi pada pekerja di rasa lebih baik di bandingkan dengan
fokus terhadap kecelakaan. Karena kecelakaan merupakan hasil akhir dari
rentetan unsafe behavior dan perusahaan hanya memperhatikan safety ketika
kecelakaan meningkatkan sebaliknya behavioral Safety lebih proaktif yang
cenderung mengidentifikasi setiap unsafe behavior yang muncul sehingga bisa
langsung di tanggulangi.

17
4. Pemberian isi Undang-Undang keselamatan kerja dengan jelas agar pekerja
mempunyai pilar hukum dengan kuat dan dapat mematuhi peraturan yang
berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Indrayani,Rina.,dkk.,2021.Identifikasi Resiko kerja Menggunakan Metode HIRARC Pada

UMKM Tahu Di Bandung. Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik.Vol.09 No.01.

Ramadhan, Fazri.,2017.Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan

metode Hazard Identifacition Risk Assesment and Risk Control (HIRARC). Jurnal

Seminar Nasional Riset Terapan. Vol.02, No.01.

Safi’i, Imam,.dkk.,2020.Analisis Resiko pada UMKM Tahu Takwa Kediri terhadap

Dampak Pandemi COVID-19. Jurnal Rekayasa Sistem Industri. Vol.09,.No.02.

Silalahi,R L R.dkk.,2021.A Thematic Analysis On Work Safety and Ergonomimics issues in

Indonesian Food-Producing SMEs.Journal Internasional Conference on Green Ago

industry and Bioeconomy.Vol. 06. No.02.

Sari,Sanny Andjar.,dkk.,2021.The Design Of Work Facilities Based On Workers Posture

Analysis In Tofu Production MSME. Journal Of Sustainable Technologhy and

Applied Science. Vol.02. No.01.

18

Anda mungkin juga menyukai