INDUSTRI MANUFACTURE
Oleh
Oleh
NIM 17020006
i
MANAJEMEN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
oleh
Disahkan oleh
Mengetahui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Fire and Safety
iii
KATA PENGANTAR
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul teori Manajemen Kesehatan
Kerja di Industri.
sehingga laporan ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
Indramayu.
Praktek.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... vi
1.3.1 Umum................................................................................ 3
1.3.2 khusus................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel -
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SINGKATAN
AC : Air Conditioner
CA : Chlor Alkali
Cl₂ : Chlorine
CO : Carbon Monoksida
C₂H₄Cl : Chlorethylenoxide
C₂H₄Cl₂ : Dichloroethane
GA : General Affair
GM : General Manager
HO : Head Office
HR : Humanresources
H₂ : Hidrogen
xii
KAK : Kecelakaan Akibat Kerja
MT : Matric Ton
NO. : Nomor
PT : Perseroan Terbatas
REV. : Revisi
RI : Republik Indonesia
xiii
SARS-CoV-2 : Severe Acute Respiratory Syndrome CoronaVirus 2
UU : Undang-Undang
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
kerja adalah masalah ringan yang tidak perlu fokus untuk menerapkan
telah memberikan jaminan rasa aman dari kecelakaan kerja, serta menjamin
semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat. Pasal 1 ayat
1
2
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
(Sugeng, 2005).
3
1.2 Tema
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
1.3.2 Khusus
industri manufacture
1.4 Manfaat
.
4
TINJAUAN TEORI
though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
5
6
adalah metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah.
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan
kesehatan kerjanya.
administrative
berbagai pihak.
kerja.
hubungan
kerja.
11
yang sehat dan sesuai dengan faal dan jiwanya dengan perkataan
12
dengan pekerjaannya;
Tujuan :
lain;
pekerjaannya.
Tujuan :
13
kerja setelah sembuh dari kecelakaan dan penyakit yang agak lama
dari tenaga kerja tersebut supaya ia bekerja sesuai dengan situasi &
kondisi badannya.
akibat kecelakaan atau sakit yang agak lama tadi harus diteliti,
jabatannya.
kegiatan:
yang terkait.
sebagainya.
umumnya, serta harus diakui bahwa dalam berbagai hal dapat membantu
tempat kerja masih banyak dijumpai berbagai hal yang perlu lebih
Segi kuratif memang tidak dapat diabaikan begitu saja, namun dalam
sarana utama untuk melindungi tenaga kerja dari semua risiko di tempat
pengendalian lainnya.
air conditioner
fisik dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu lingkungan yang langsung
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
dalam sebuah organisasi, kedua lingkungan kerja ini tidak bisa dipisahkan.
kerja saja, tidak akan tercipta lingkungan kerja yang baik, dan lingkungan
kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih
a. Beban kerja
bisa berupa beban fisik, mental, atau sosial baik ringan, sedang atau
fisik maupun kelelahan mental yang berlebihan, maka beben kerja pada
tenaga kerja. Beban ini akan menambah beban kerja yang dapat
2) Faktor kimia, yaitu gas, uap, debu kabut, fume, asap, awan, cairan
c. Kapasitas kerja
ukuran-ukuran tubuh.
sebagai berikut
a. Golongan Fisik
1) Suara, yang bisa menyebabkan pekak atau tuli.
menimbulkan frostbite.
b. Golongan Kimiawi
atau keracunan.
b. Bahan
Bahaya dari bahan meliputi berbagai risiko sesuai dengan sifat bahan,
antara lain:
1) Mudah terbakar,
2) Mudah meledak,
3) Menimbulkan alergi,
5) Menyebabkan kanker,
7) Bersifat racun,
8) Radioaktif.
c. Proses
ada proses yang rumit. Hal ini dapat berakibat kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
24
d. Cara kerja
Bahaya dari cara kerja dapat membahyakan karyawan itu sendiri dan
cara yang salah dapat mengakibatkan cidera dan yang paling sering
3) Memakai alat pelindung diri yang tidak semestinya dan cara yang
salah.
e. Lingkungan kerja
Bahaya dari lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan berbagai
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 tahun 1981
agar penyakit akibat kerja yang sama tidak terulang kembali diderita
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 tahun 1981
kewajiban dan hak tenaga kerja dalam menghadapi penyakit akibat kerja
antara lain:
kesehatan
kerja.
dalam pekerjaan bisa dihindari, asal saja pekerja dan pimpinan perusahaan
itu, juga apabila para pekerja tidak mengambil peranan penting dalam
105).
meliputi :
tenaga kerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
kerja.
dianggap perlu.
27
diperkirakan timbul.
waktu- waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
Tenaga Kerja.
kerja.
5) Dalam hal ditemukan kelainan atau gangguan kesehatan pada tenaga
kesehatan kerja.
berkala.
29
meliputi:
wanita dan renaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang
umum masyarakat.
mengenai:
keselamatan kerja.
ataupun merokok.
1) Pakaian kerja,
2) Tempat mandi,
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pendahuluan
dijumpai saat studi literatur menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang
proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki. Untuk mendukung kerja praktek dan kajian yang akan dilakukan,
laporan.
berbagai leterasi untuk mengetahui latar belakang mengenai data yang ada
lebih terperinci.
32
fakta- fakta yang tampak atau apa adanya yang berhubungan dengan
dalam Industri, mencari sebab akibat penyakit dan kesehatan pada Industri.
Pendahuluan
Tujuan
umum :
Mempelajari konsep
manajemen kesehatan
pada industri
manufacture
4.1 Hasil
34
35
perusahaan.
Prosedur outline :
Prosedur outline :
point b tentang kotak P3K dan isi yang sesuai dalam lampiran II
Prosedur outline :
- Penggantian isi kotak P3K yang sudah tidak layak pakai dan
4. Donor darah;
Prosedur outline :
- Pendataan identitas diri
- Pemberian multivitamin
38
5. Senam;
Prosedur outline :
formasi
- Melakukan pemanasan
- Melakukan pendinginan
6. Pencegahan Covid-19
Prosedur outline :
Per.
P3K dan isi yang sesuai dalam lampiran II tentang isi kotak P3K
4. Senam;
5. Pencegahan Covid-19
4.2 Pembahasan
- Fungsi Perencanaan
- Fungsi Organisasi
perusahaan.
- Fungsi evaluasi
perusahaan.
43
- Fungsi pengendalian
1996).
yaitu:
PT X
sistem HSE.
2. Dokumen Terkendali
dapat direvisi setiap saat atau ditinjau setahun sekali apabila tidak
ada perubahan.
3. Perencanaan
Internasional. Organisasi
dalam satu hasil tinjauan yang akan dikaji ulang, baik secara rutin
persyaratan lainnya.
7. Program Manajemen K3
8. Pelatihan
pihak external.
bagian yaitu: 1.
ditentukan.
kerja.
pada proses.
catatan hasil
audit.
internal.
satu tahun, antara lain : pelaksanaan bulan K3, safety talk, simulasi
kopetensi K3.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil kerja praktik dengan judul Sistem Manajemen Kesehatan Kerja
2. Pada program terdapat beberapa konsep, pertama, sistem tidak sesuai dengan
kondisi perusahaan yang terkait. Kedua, komitmen dari pimpinan yang terlalu
5.2 Saran
harus di perbarui.
perlu dilakukan sosialisasi lebih mendalam tentang program yang sudah ada
pekerja.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arisha, Novi, AMD. 2020. Implementasi system manajemen kesehatan kerja di PT.
Sulfindo Adiusaha di Kota Serang. Banten
Novi Arisha
NIM 16020098
PERSONAL
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Babakan maja, Rt.02/01, Des.jomin
Barat,Kec.kotabaru,Kab.karawang
HP : 081280150121
Email : muhamadfikar44@gmail.com
A. Pendidikan Formal
KUNJUNGAN LAPANGAN
1. Kegiatan Praktek : First Aid
Hormat Saya,