Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Disusun oleh :
Kelas : 3 - A3 Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari- Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Keamanan dan kesehatan Karyawan” ini. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam
yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul “Keamanan dan kesehatan
Karyawan”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat selesai
dengan tepat waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Kediri, 26 November 2022
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keamanan dan Keselamatan Karyawan ................. 3
2.2 Pentingnya Keamanan dan Keselamatan Karyawan ................. 4
2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja ..................................................... 5
2.4 Risiko-Risiko yang Terjadi di Tempat Kerja ............................ 9
2.5 Bentuk-Bentuk Program Keamanan dan
Keselamatan Karyawan ............................................................ 11
BAB IV : PENUTUP
4.1 Simpulan ................................................................................... 19
4.2 Saran ......................................................................................... 21
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa saja penyebab kecelakaan kerja ?
4. Apa saja resiko-resiko yang terjadi ditempat kerja ?
5. Apa saja bentuk-bentuk program keamanan dan keselamatan karyawan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian keamanan dan kesehatan karyawan ?
2. Untuk mengetahui tentang pentingnya keamanan dan kesehatan karyawan ?
3. Untuk mengetahui tentang penyebab kecelakaan kerja ?
4. Untuk mengetahui tentang resiko-resiko yang terjadi ditempat kerja ?
5. Untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk program keamanan dan keselamatan
karyawan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keamanan kerja atau karyawan adalah suatu usaha untuk menjaga dan
melindungi pekerja dan fasilitas/asset yang dimiliki, baik yang berada di dalam kantor
maupun yang berada di luar lingkungan kantor. Keamanan kerja memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja. Secara psikologis para pegawai
memerlukan faktor keamanan dirinya dalam bekerja. Dalam kenyataanya fator
keamanan bagi pegawai bukan hanya keamanan fisiknya saja, namun menyangkut
keamanan bagi masa depannya. Secara teoritis dan hasil penelitian terdahulu
mendukung hasil penelitian ini keamanan kerja merupakan salah satu faktor yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Menurut Borg dan Alizur 1992 dalam Soedarmadi dkk (2017: 94) keamanan
kerja atau karyawan merupakan harapan-harapan karyawan terhadap keberlangsungan
pekerjaan yang mencakup hal-hal seperti adanya kesempatan promosi, kondisi pekerja
umumnya dan kesempatan karir jangka panjang.
Menurut Moenir 1983 dalam Ratih dan Bambang (2017: 90) yang dimaksud
dengan kesehatan kerja merupakan sebuah usaha dan keadaan yang seorang individu
mempertahankan kondisi kesehatannya saat dalam aktivitas bekerja. Menurut
Soepomo 1985 dalam Ratih dan Bambang (2017: 90) kesehatan kerja digambarkan
sebagai bentuk usaha-usaha danaturan-aturan untuk menjaga tenaga kerja/ karyawan
dari kejadiaan atau keadaan yangbersifat merugikan kesehatan saat buruh/ karyawan
tersebut melakukan pekerjaan dalam suatu hubungan kerja.
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Menurut Muh Rezky dan
Azma, (2019: 1), keamanan dan keselamatan kerja merupakan suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
3
Dengan keamanan dan keselamatan kerja maka para pihak diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.Pekerjaan dikatakan aman jika
apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat
dihindari.
Menurut Hasibuan dkk, (2020). Konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan konsep yang penting dalam menjalankan prosedur kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani dan rohani yang bertujuan untuk menjaga
keamanan dan kenyamanan tenaga kerja agar tercapainya ketahanan fisik, daya kerja,
dan tingkat kesehatan yang tinggi (Hasibuan dkk, 2020). Jika telah
diimplementasikan, konsep K3 akan memberikan dampak positif terhadap
produktivitas kerja yang dilakukan dan dapat meningkatkan kinerja setiap tenaga
kerja ke arah yang lebih baik. Resiko kecelakaan kerja yang dapat merugikan tenaga
kerja dan mempengaruhi produktivitas kerja dapat dimimalkanjika telah
mengimplementasikan konsep K3 dengan baik (Fitri, 2016)
4
2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja
Selain hal-hal ada juga beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja sendiri dapat
dibagi menjadi tiga yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Lingkungan
Penyebab kecelakaan kerja yang pertama adalah karena faktor lingkungan. Faktor
ini berkaitan dengan standar keamanan dalam lingkungan kerja yang tidak sesuai.
Adapun sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh
lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Lokasi Kerja
6
b. Desain Tempat Kerja
Tempat kerja idealnya sudah didesain aman sejak awal. Tetapi kenyataannya,
masih ada saja kelemahan pada desain tersebut. Sehingga membuat tempat
kerja tidak sepenuhnya aman.
c. Lantai Licin
Lantai pada tempat kerja harus terbuat dari bahan keras yang tahan air serta
tahan bahan kimia yang merusak. Sebab, tumpahan air, minyak atau oli
mampu membuat lantai menjadi licin dan berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja.
d. Penerangan
e. Suhu Udara
f. Kebisingan
Kebisingan juga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja. Sebab,
kebisingan dapat mengurangi kenyamanan, daya dengar dan konsentrasi.
Selain itu juga akan mengganggu komunikasi antar pekerja.
2. Faktor Manusia
Penyebab kecelakaan kerja yang kedua yakni akibat faktor manusia. Hal ini
berkaitan dengan perilaku manusia, kesehatan pekerja, pelatihan keselamatan
7
hingga penggunaan alat pelindung diri. Adapun sejumlah faktor penyebab
kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh manusia adalah sebagai berikut:
c. Penggunaan APD
d. Perilaku Manusia
3. Faktor Peralatan
Penyebab kecelakaan kerja yang ketiga yaitu karena faktor peralatan. Adapun
sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh peralatan
adalah sebagai berikut:
8
a. Rancangan Alat
b. Kondisi Mesin
Sebaiknya segera memperbaiki mesin dan jangan digunakan lagi bila memang
sudah tidak memadai. Ketersediaan pengaman dan perlengkapan lainnya juga
harus dipastikan dengan benar terlebih dahulu. Sehingga, faktor penyebab
kecelakaan kerja mampu dikurangi dengan memperhatikan kondisi mesin.
c. Posisi Mesin
Posisi dan jenis mesin rupanya mampu menjadi faktor penyebab kecelakaan
kerja. Keduanya mampu mempengaruhi keamanan dan kenyamanan para
pekerja. Oleh karena itu, posisi mesin harus diperhatikan dengan seksama.
9
Di samping kategorisasi murni dan spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara risiko
yang dinamis dan yang statis.
1. Risiko statis, resiko ini muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai
contoh, risiko terkena petir merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang
tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari waktu ke waktu.
2. Risiko dinamis, resiko ini muncul dari perubahan kondisi tertentu. Sebagai
contoh, perubahan kondisi masyarakat, perubahan teknologi, memunculkan jenis-
jenis risiko baru.
1. Risiko objektif, adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang
objektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di
pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return
saham adalah 25% per tahun.
2. Risiko subjektif, resiko ini berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko.
Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi
rendahnya risiko tertentu
Sebagian besar resiko kesehatan ditempat kerja tidak selalu jelas seperti peralatan
yang tidak dijaga, atau lantai yang licin. Banyak resiko berbahaya yang tidak terlihat
yang dihasilkan oleh perusahaan melalui prosedur yang menjadi bagian dari proses
produksinya. Jenis tempat kerja yang dekat pada resiko itu adalah :
4. Risiko bahaya biologis termasuk yang umum terjadi (seperti jamur) dan buatan
manusia (seperti anthrax)
5. Risiko bahaya ergonomis (seperti desain peralatan yang buruk yang mendorong
para pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka dalam posisi yang tidak natural)
6. Dan, risiko bahaya yang lebih familiar adalah seperti lantai yang licin dan jalan
keluar yang tertutup.
10
Selain keenam resiko tersebut masih banyak masalah keselamatan yang terjadi
ditempat kerja termasuk juga seperti bahaya alkohol, stress, depresi, burnout
(kelelahan mental), dan masih banyak lagi.
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Secara umum contoh program K3 yang satu ini ini menggambarkan mengenai
seluruh proses identifikasi keseluruhan aktifikas yang dilakukan pada suatu
perusahaan, proses identifikasi risiko dan evaluasi risiko yang akan
dilaksanakan.
11
b. Program pembuatan job safety analysis
Berikutnya contoh program k3 yaitu izin kerja atau permit to work bisa juga
dijadikan sebagai suatu pengendalian risiko agar tidak terjadi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja serta kerugian lainnya yang ditimbulkan dari
aktivitas pekerjaan yang dilaksanakan. Program K3 ini efektif sebagai alat
ukur agar pekerjaan dilaksanakan aman dan terukur.
Safety induction adalah contoh program K3 yang menjadi langkah awal dalam
memberikan pemahaman kepada pekerja baru, karyawan bahkan tamu yang
akan memasuki area Perusahaan atau proyek untuk memahami cara bekerja
yang aman di lokasi kerja. Program K3 ini sudah familiar pada setiap
perusahaan karena pada dasarnya semua orang yang masuk ke area perusahaan
wajib dijamin keselamatan dan kesehatan dirinya.
12
b. Program Safety Talk
Safety talk adalah suatu contoh program K3 yang dilaksanakan setiap sebelum
melaksanakan pekerjaan. Biasanya safety talk ini dilakukan berkisar antara 5
sampai 17 menit yang berisikan tentang cara kerja yang aman, rencana kerja
yang akan dilaksanakan serta potensi bahaya yang ada.
Contoh Program K3 ini hampir sama dengan safety talk namun saja pada
perusahaan yang sedang saya bekerja sekarang, tool box meeting ini dilakukan
dalam satu minggu sekali yang wajib dihadiri oleh seluruh karyawan serta
pekerja, kontraktor bahkan top manajemen.
Papan informasi ijin kerja adalah contoh program k3, salah satu informasi
yang dirangkum dalam suatu wadah mengenal pekerjaan apa saja yang sedang
berlangsung dan telah dilakukan approval oleh manajemen proyek. Gunanya
agar seluruh karyawan mengetahui dan update perihal potensi bahaya serta
langkah kerja aman yang harus dilaksanakan.
13
3. Contoh Program Inspeksi HSE
Contoh program HSE dapat dilakukan dengan beberapa cara misalkan dalam
melakukan kegiatan inspeksi. Program pemeriksaan secara berkala yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya unsafe action, unsafe condition menjadi
kecelakaan kerja serta pemeriksaan yang dilakukan dalam kategori perawatan
peralatan yang berkaitan keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun beberapa
contoh program inspeksi HSE antara lain sebagai berikut :
14
sehingga karyawan merasa aman karena mengetahui bahwa peralatan layak
dipergunakan.
Sama halnya dengan program pemeriksaan alat angkat dan angkut yang
bertujuan untuk meningkatkan keamanan saat bekerja agar pekerja merasa
aman dari proses pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Inspeksi HSE Bulanan adalah salah satu program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) yang bertujuan untuk memastikan komponen yang ada didalam
peraturan telah dijalankan dengan sebagaimana mestinya dan tidak ada
ketidaksesuaian. Pada suatu perusahaan biasanya Inspeksi HSE Bulanan
dilakukan checklist pemeriksaan yang beragam, semua tergantung faktor
risiko yang ada pada lingkungan kerja serta komponen yang akan dilakukan
pemeriksaan terkait K3 di perusahaan itu sendiri
Menurut Robiana Modjo 2007 dalam Ibrahim Jati Kusuma (2011:8), manfaat
penerapan program keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja di perusahaan antara
lain:
1. Pengurangan Absentisme
15
2. Pengurangan Biaya Klaim Kesehatan
4. Peningkatan Produktivitas
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Sulistyarini (2006) di CV. Sahabat
klaten menunjukkan bahwa baik secara individual maupun bersamasama program
keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja.
16
BAB III
STUDI KASUS
a. Penyebab umum jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli
dinamo yang sedang berputar.
b. Penyebab terperinci kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan
areal lintasan dan dalam memilih penggunaan pakaian kerja.
17
3.3 Solusi Kasus
b. Pakai perlengkapan kerja yang masih layak dipakai apabila sudah tidak layak
pakai maka segera meminta ganti kepada pimpinan
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4. Sebagian besar resiko kesehatan ditempat kerja tidak selalu jelas seperti
peralatan yang tidak dijaga, atau lantai yang licin. Banyak resiko berbahaya
yang tidak terlihat yang dihasilkan oleh perusahaan melalui prosedur yang
menjadi bagian dari proses produksinya. Jenis tempat kerja yang dekat pada
resiko itu adalah :
d. Resiko bahaya biologis termasuk yang umum terjadi (seperti jamur) dan
buatan manusia (seperti anthrax)
f. Dan, resiko bahaya yang lebih familiar adalah seperti lantai yang licin dan
jalan keluar yang tertutup
20
c. Program inspeksi manajemen pusat
4.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalh ini masih
terdapat keselahan, baik itu berupa tata bahasa yang kurang baku ataupun
penulisan huruf yang salah ketik dan penulisan yang kurang rapi. Dengan ini kami
mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya dan kami mengharap kritik serta saran
dari pembaca. Agar kedepannya kami bisa membuat makalah dengan lebih baik
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembacanya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Febry Ardian; Harianto, Fery; dan A, Fahmi Firdaus. (2019). Risiko kecelakaan Kerja Pada
Pekerjaan Penulangan Pelat, Balok dan Kolom Di Gedung Bertingkat. Seminar
Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019. Institut Teknologi Adhi Tama
Surabaya
Fitri, S.N. 2016. Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan Perusahaan
Dalam Menghadapi MEA 2016. Jurnal Spread, Vol. 6, No. 1 (hlm 53-62)
Harjono., Suwandi. 2014. Penilaian Risiko pada Proses Pembuatan Shear Wall Pada
Pembangunan Apartemen. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Volume 1 Nomor 1 Januari- April 2014: 95-106.
Webside:http://journal.unair.ac.id/downloadfullpaperskklk0eec7060c92full.pdf
Hasibuan, A., dkk. 2020. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Yayasan Kita
Menulis
22
Pawenang, TE; M, Rita; dan K, Herry. (2017). Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada
Pembangunan Gedung. Higeia Journal of Public Health Research and Development.
Higeia 1 (4) (2017)
Ramdan, Iwan M, dan Handoko, Hanna N. (2016). Kecelakaan Kerja Pada Pekerja
Konstruksi Informal Di Kelurahan “X” Kota Samarinda. Jurnal MKMI, Vol. 12 No. 1,
Maret 2016
Siregar DI. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Ringan di PT. Aqua Golden
Mississippi Bekasi. Jakarta; 2014.
Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja manajemen dan Implementasi K3di
Tempat Kerja. Surakarta:Harapan Press
23