Disusun oleh :
Dosen :
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga tugas makalah dengan judul “Kelembagaan K3 Bidang
Konstruksi” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini tak lupa pula penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak yang membantu penyusunan makalah dengan baik. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga khususnya penyusun sampaikan kepada :
1. Ibu Rizki Mustika Riswari, SST., MPH selaku dosen Mata Kuliah Hukum Kesehatan
dan Perundangan K3.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua teman yang telah berpartisipasi dalam memberikan kritik dan saran terhadap
makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusun makalah ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan,
terutama disebabkan oleh kurangnya sumber informasi yang penyusun dapatkan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan oleh penulis untuk
perbaikan penulisan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................................ i
Kata Pengantar .............................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................ 2
1.3.1 Manfaat bagi penulis ............................................................................. 2
1.3.2 Manfaat bagi pembaca ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan teori .................................................................................................... 3
2.1.2 Tugas dan Fungsi P2K3.......................................................................... 3
2.2 Dasar hukum K3 Konstruksi .............................................................................. 4
2.3 Tujuan K3 Konstruksi........................................................................................ 5
2.4 Prinsip Kerja K3 Konstruksi .............................................................................. 6
2.5 Fungsi K3 Konstruksi ........................................................................................ 6
2.6 Efek Tidak Adanya K3 Konstruksi .................................................................... 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas matakuliah
Hukum Kesehatan dan Perundangan K3
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
3. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
b. Menentukan tindakan koreksi dengan alternative terbaik.
c. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja.
d. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
e. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja.
f. Hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic.
g. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan.
h. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
i. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
j. Mengembangkan laboratorium keselamatan dan kesehatan kerja, melaksanakan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
k. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higine perusahaan dan kesehatan
kerja.
4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman
kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higine perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomic dan gizi tenaga kerja.
4
j. Keputusan direktur jenderal pembinaan pengawasan ketenagakerjaan no KEP-
20/DJPPK/VI/2004 tentang sertifikasi kompetensi keselamatan kesehatan kerja bidang
konstruksi bangunan
k. Keputusan direktur jendela pembinaan pengawasan ketenagakerjaan no KEP-
74/PPK/XII/2013 tentang lisensi keselamatan dan kesehatan kerja bidang supervise
perncah
l. SKB menakertrans dan menPU ke 174/1986 dan no 104/KPTS/1986 tentang K3 pada
tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat kerja
kegiatan konstruksi
m. Surat edaran dirjen binwas No. 13/BW/1998 tentang akte pengawasan proyek
konstruksi bangunan
n. Surat dirjen binawas No. 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor pekerjaan proyek
konstruksi.
2.3Tujuan K3 Konstruksi
Dalam undang-undang tahun 1970 dan landasan hukum lainnya terciptanya rambu-
rambu K3 mempunyai peranan yang sangat penting untuk memfokuskan setiap kelancaran
dan keselamatan selama proses pengerjaan proyek berlangsung.
Beberapa aturan dalam UU tersebut juga membahas tentang syarat hingga
kelengkapan lain sebagai komponen dari keselamatan kerja. Begitu pula dengan tujuan dari
K3 konstruksi, di antaranya adalah:
a. Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terintegrasi dan terstruktur
b. Untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
c. Untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan bermacam-macam risiko kecelakaan,
kebakaran ataupun ledakan
d. Untuk memberikan petunjuk, arahan dan kesempatan jalan sebagai sarana
penyelamatan diri pada suatu keadaan darurat yang sedang terjadi
e. Mampu menyalurkan pertolongan serta sebagai alat perlindungan saat terjadi suatu
kecelakaan maupun keadaan darurat tertentu
f. Untuk melakukan pengendalian terhadap penyebarluasan kotoran, suhu, suara, angin,
getaran serta berbagai faktor yang mempengaruhi lainnya
g. Untuk melaksanakan pengendalian terhadap timbulnya suatu penyakit karena kerja,
baik fisik maupun psikis
h. Untuk penyelenggara dari aktivitas penyegaran suhu, udara dan kelembaban
i. Untuk memberikan penerangan yang sangat mencukupi pada kondisi darurat
j. Untuk mengatur langkah-langkah pengamanan sekaligus kelancaran pada proses
evakuasi keadaan darurat sekaligus menjadi sarana pemeliharaan bangunan
k. Untuk menghasilkan adanya keserasian antara tenaga kerja dengan lingkungannya
melalui aktivitas pemeliharaan kebersihan lingkungan dan
l. Untuk penyesuaian dan penyempurnaan bermacam-macam pengaman selama bekerja.
5
2.4 Prinsip Kerja K3 Konstruksi
Dalam melaksanakan setiap kegiatan dalam proyek konstruksi, perlu adanya prinsip
kerja K3 dalam mencapai tujuan seluruh pihak, baik atasan maupun untuk pekerja itu
sendiri. Di bawah ini beberapa prinsip kerja yang wajib diterapkan oleh seluruh pihak
dalam K3 konstruksi.
a. Penyesuaian Kelengkapan Administrasi
Masalah surat menyurat atau administrasi wajib Anda lengkapi di awal
pembangunan proyek konstruksi. Dimulai sejak pendaftaran proyek pada departemen
kerja daerah pembangunan, pembayaran asuransi bagi tenaga kerja dan sebagainya.
Untuk bagian surat menyurat umumnya membutuhkan surat izin penggunaan
jalan maupun fasilitas umum yang ada. Lebih dari itu, juga diperlukan surat keterangan
penggunaan alat berat, karena mampu memberikan pengaruh tertentu bagi masyarakat
sekitar.
b. Penyusunan Safety Plan
Salah satu rencana dalam pelaksanaan K3 ini bisa menunjang keberadaan
pembangunan yang lebih lancar. Setiap pekerja tentu membutuhkan jaminan atas
aktivitas maupun kegiatan konstruksi yang aman, nyaman dan terhindar dari adanya
penyakit maupun kecelakaan.
c. Pelaksanaan dan Pelatihan Keamanan K3
Prinsip terakhir ini dilaksanakan melalui kerjasama yang transparan dan saling
mendukung pada safety plan dengan perusahaan tertentu. pelaksanaan bisa terwujud
dalam bentuk pengawasan khusus oleh K3 konstruksi.
Kegiatan pengawasan terdiri dari safety patrol, safety supervisor, serta safety
meeting. Setiap unsurnya mempunyai peranan masing-masing bagi kesuksesan dan
pencapaian tujuan pengawasan.
6
2.6 Efek Tidak Adanya K3 Konstruksi
Apabila K3 konstruksi tidak diterapkan ada beberapa efek yang akan terjadi. Dampak
ini akan dirasakan oleh semua pihak baik perusahaan maupun para pekerjanya. Efek
tersebut antara lain adalah:
a. Kerja Tidak Nyaman
Hal pertama yang akan terjadi adalah para pekerja tidak akan merasa nyaman saat
bekerja. Hal tersebut disebabkan tidak diterapkannya prosedur dari K3 tersebut. Pola kerja
pun menjadi lebih buruk dan para pekerja akan mempunyai rasa ragu saat bekerja.
b. Risiko Cedera dan Kematian
Apabila prosedur K3 konstruksi tidak dijalankan maka akan terjadi risiko cedera
bahkan sampai risiko kematian oleh para pekerja. Padahal sebenarnya ada beberapa UU
yang telah mengatur terkait dengan setiap pekerjaan yang mempunyai sifat yang spesifik.
c. Hasil Kerja Kurang Maksimal
Efek selanjutkan dari tidak adanya K3 konstruksi adalah hasil kerja yang kurang
maksimal. Sebab salah satu tujuan diaplikasikannya prosedur K3 adalah untuk memberikan
hasil yang lebih maksimal untuk setiap tindakan pekerjaan yang dilakukan oleh para
pekerja.
d. Merugikan Orang Lain di Area Kerja
Dampak negatif dari tidak diberlakukannya K3 bukan hanya bagi pekerja dan
perusahaan saja, namun juga akan merugikan pihak lain di lingkungan perusahaan. Seperti
kerugian yang disebabkan oleh limbah pabrik bagi masyarakat, baik secara langsung
maupun bertahap. Untuk itu, penting menjalankan K3 dalam perusahaan konstruksi.
e. Kesulitan Menyelamatkan Diri Sendiri
Dampak negatif terakhir tidak adanya K3 adalah para pekerja sulit dalam
menyelamatkan diri dan teman kerjanya saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal tersebut
tentu saja akan sangat merugikan, baik secara materil maupun nyawa dan pada akhirnya
mengganggu proses operasional dan produksi pada perusahaan.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain
yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Kergiatan proyek kontruksi
memiliki karakteristik antara lain: bersifat sangat kompleks, multi disiplin ilmu,
melibatkan banyak unsur tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif rendah, msa kerja
terbatas, intensitas kerja yang tinggi, tempat kerja (terbuka, tertutup, lembab, kering,
panas, berdebu, kotor), menggunakan peralatan kerja beragam, jenis, teknologi, kapasitas
dan beragam berpotensi bahaya, mobilisasi yang tinggi, peralatan, tenaga kerja, material
dll. Berbagai peristiwa kegagalan konstruksi, salah satu penyebabnya adalah tidak
mengikuti prosedur teknis konstruksi secara benar. Selama proses pembuatan konstruksi,
kegagalan konstruksi dapat pula dikategorikan sebagai kecelakaaan kerja.
B. SARAN
Pengawasan harus dilakukan dengan ketat tidak hanya oleh departemen dan dinas
tenaga kerja setempat, tapi juga oleh departemen pekerjaan umum selaku oihak ang
memahami aspek teknis konstruksi proyek-proyek bangunan. Prosedur audit sistem
keselamatan, kalibrasi peralatan kerja, hingga sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja
seharusnya dijalankan dengan jauh lebih tegas.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.garudasystrain.co.id/panitia-pembina-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-
p2k3/
https://eticon.co.id/k3-
konstruksi/#:~:text=Dasar%20Hukum%20K3%20Konstruksi&text=UU%20no%2013%2
0Tahun%202003,tahun%202005%20tentang%20bangunan%20gedung
https://www.slideshare.net/JuandaIpan/makalah-k3-bidang-konstruksi-ipan-juanda