L)
K3 UMUM, KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, SERTA PENERAPAN SMK3
DI PT. XYZ
PENYELENGGARA
PT. INDOHES MAGNA PERSADA
1|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah dan karunia-Nya maka
laporan PKL mengenai K3 Umum, Kelembagaan daan Keahlian K3, serta Penerapan
SMK3 di PT. XYZ telah berhasil diselesaikan tepat waktu. Pembuatan laporan PKL ini
dilakukan dalam rangka sebagai salah satu proses pembelajaran K3 umum di PT Indohes
Magna Persada. Tujuan lain dari penulisan laporan PKL ini adalah untuk membantu penulis
agar lebih memahami implementasi K3 di perusahaan dan terkait teamwork dalam
penyusunan laporan.
Penulis menyadari banyak pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran hingga
pembuatan laporan PKL ini. Oleh karena hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai penguji dalam
kegiatan presentasi pemaparan hasil PKL;
2. Pak Ahmad Noor Yuhdi selaku Direktur PT Indohes Magna Persada;
3. Mbak Arin, Mas Fikri, dan seluruh panitia pelatihan AK3U PT Indohes Magna
Persada;
4. Narasumber selama pelatihan (Pak Budiman, Pak Nasrul, Pak Mujiono, Pak Aprida,
Pak Purwanto, Pak Chandra, dan dr. Muzakir);
5. Pihak Manajer HSE selaku perwakilan dari PT. XYZ yang telah menjadi narasumber
dalam kegiatan PKL;
6. Rekan-rekan seperjuangan pelatihan AK3U Batch 55
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang
membangun demi kelengkapan laporan ini. Penulis berharap agar hasil laporan PKL ini dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua.
Penulis
2|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 6
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 6
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................... 7
C. Ruang Lingkup ...................................................................................................................... 7
D. Dasar Hukum ......................................................................................................................... 7
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 24
LAMPIRAN.................................................................................................................................... 25
3|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
DAFTAR BAGAN
4|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
DAFTAR TABEL
5|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan
lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi, 1,2
juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Angka menunjukkan,
biaya manusia dan sosial dari produksi terlalu tinggi (International Labour Organization,
2013).
Di tempat kerja seperti PT. XYZ yang bergerak di bidang FMCG (Fast Moving
Consumer Goods), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor psikologis. Semua faktor
tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Menurut Manuaba (1992), bahwa lingkungan
kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal
dan produktif. Oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani atau didesain sedemikian
rupa sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk melaksanakan kegiatan dalam
suasana yang aman dan nyaman (Tarwaka, 2004).
Di Indonesia, penyakit akibat kerja seringkali belum mendapatkan perhatian serius
dari para pimpinan perusahaan dan dianggap sebagai penyakit umum, padahal
berdasarkan data jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun 2011 – 2014 dari Direktorat
Bina Kesehatan dan Olahraga Kementerian Kesehatan jumlah kasus penyakit akibat
kerja yang dilaporkan diketahui (tahun 2011 = 57.929; tahun 2012 = 60.322; tahun 2013
= 97.144; tahun 2014 = 40.696). Provinsi dengan jumlah kasus penyakit akibat kerja
tertinggi pada tahun 2011 adalah Provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Jawa Timur;
tahun 2012 adalah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat; tahun
2013 adalah Provinsi Banten, Gorontalo dan Jambi; tahun 2014 adalah Provinsi Bali,
Jawa Timur dan Sulawesi.
Beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian dalam implementasi K3 di lingkungan
kerja diantaranya adalah prinsip-prinsip K3 secara umum, implementasi kelembagaan
dan keahlian K3 dan penerapan SMK3 (Sistem Manajemen K3). Ketiga hal tersebut
menjadi primary needs dalam sebuah unit usaha agar menjadi sebuah usaha yang
“Ramah K3” Dengan menjadi sebuah unit usaha yang “Ramah K3”, diharapkan
perusahaan tersebut dapat bermanfaat tidak hanya untuk perusahaan itu sendiri, tapi juga
untuk karyawan beserta keluarganya juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
6|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakan PKL dan penyusunan laporan ini adalah:
1. Sebagai bagian dari proses pembelajaran pada pelatihan ahli K3 umum di PT Indohes
Magna Persada untuk menjadi calon ahli K3 umum;
2. Untuk mengobservasi dan mengidentifikasi penerapan K3 secara umum, model
penerapan kelembagaan dan keahlian K3. serta penerapan SMK3 di perusahaan
tempat dilaksanakannya PKL Kelompok I Batch 55 Training Ahli K3 Umum yaitu
PT. XYZ;
3. Untuk memenuhi salah satu syarat bagi calon ahli K3 umum agar dapat melakukan
identifikasi, analisa, serta memberikan saran atau rekomendasi terhadap temuan atau
permasalahan yang terjadi pada suatu perusahaan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. K3 secara Umum, yang meliputi:
a. Safety Induction
b. Safety sign
c. Alat Pelindung Diri (APD)
d. Standard Operating Procedure (SOP)
2. Kelembagaan dan Keahlian K3, yang meliputi:
a. P2K3
b. Ahli K3
c. Tim Tanggap Darurat
d. Training Information System
3. Penerapan SMK3, yang meliputi:
a. Penerapan SMK3
b. Penghargaan K3
c. Audit SMK3
D. Dasar Hukum
Dasar hukum pada lingkup topik bahasan kami adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3;
7|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 Tentang Panitia
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamtan
Kerja;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No: Per.01/MEN/I/2007
tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
6. Peraturan Menteri Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Per
08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Peindung Diri.
8|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
Fincance
HR
IT
Plant Director
UP
Quality
Warehouse
9|P T I nd oh es Mag na Pe rs ad a
Berikut ini tabel mengenai gambaran singkat dari masing-masing departemen PT
XYZ.
PT XYZ sebagai langkah dalam pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 1987, maka PT XYZ telah memiliki P2K3 di
perusahannya. P2K3 PT.XYZ memiliki beberapa program kerja. Program kerja tersebut
yaitu identifikasi bahaya, investigasi kecelakaan, bulan K3, dan komunikasi K3. P2K3 di
PT XYZ memiliki jumlah anggota sebanyak 19 orang. Berikut ini adalah bagan
mengenai struktur P2K3 yang dimiliki oleh PT XYZ.
10 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
Bagan 2. 2 Struktur P2K3 PT. XYZ
Plant Director
B. Temuan
1. Temuan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
1) K3 secara Umum
a. Safety induction
b. Rambu, marka, atau safety sign
c. APD
2) Kelembagaan dan Keahlian K3
a. P2K3
b. Tim Tanggap Darurat
c. Ahli K3
d. Training and Information System
3) Penerapan SMK3
a. Kebijakan dan komitmen K3
b. Penerapan SMK3 dan audit SMK3
2. Temuan ketidaksesuaian objek dengan peraturan perundang-undangan tidak ditemukan
berdasarkan pemaparan dari narasumber.
11 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
BAB III ANALISA
Saran atau
No. Objek Foto Analisa Hasil Temuan Dasar Hukum
Rekomendasi
K3 secara Umum
1. 1) Dilakukan safety induction
kepada pekerja maupun
visitors;
Sudah sesuai dan agar Undang-Undang No. 1
2) Visitors diberikan safety
lebih dapat Tahun 1970 tentang
Safety induction secara umum, yaitu
mengembangkan Keselamatan Kerja (Bab
Induction hanya untuk membaca
media atau metode V tentang Pembinan
peraturan-peraturan
yang lebih menarik pada pasal 9)
perusahaan dari surat izin
Gambar Ilustrasi
masuk yang selanjutnya
melakukan penandatanganan;
12 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
3) Visitors harus didampingi oleh
staff penerima tamu
1) Undang-Undang No.
1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
(BAB X tentang
Kewajiban
1) Terletak di setiap ruangan Pengurus pada
pabrik, baik lingkungan luar pasal 14)
Rambu,
hingga hingga dalam pabrik);
2. marka, atau Sudah sesuai
2) Disesuaikan dengan kondisi 2) Peraturan Menteri
safety sign
lingkungan atau jenis Tenaga Kerja dan
pekerjaan Transmigrasi RI No:
Gambar Ilustrasi Per.
08/MEN/VII/2010
tentang Alat
Pelindung Diri
13 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
dengan lingkungan kerja para tentang Alat Pelindung
pekerja; Diri
3) Memberi regulasi untuk
menggunakan APD kepada
seluruh pekerja;
4) Manajemen APD terutama
kondisi Covid-19 mengenai
Gambar Ilustrasi maker masuk pada kategori
limbah berbahaya (medis).
Pemusnahan limbah berbahaya
disertai dengan berita
pemusnahan
Kelembagaan dan Keahlian K3
1) Undang – Undang
1) Memiliki panitia P2K3;
No. 1 tahun 1970
2) Struktur organisasi yaitu plant
tentang Keselamatan
director sebagai ketua dan ahli
Kerja
K3 umum sebagai sekretaris;
1. P2K3 Sudah sesuai pasal 10 ayat (1) & (2)
3) Terdapat program kerja P2K3
2) Peraturan Pemerintah
yaitu identifikasi bahaya,
RI No.50 tahun 2012
investigasi kecelakaan, bulan
Gambar Ilustrasi tentang Penerapan
K3, dan komunikasi K3.
Sistem Manajemen
14 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
Keselamatan dan
Kesejahteraan Kerja
Surat Edaran Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor
Se.140/MEN/PKK-
PT XYZ telah memiliki Tim
KK/II/2004
Tanggap Darurat dengan posisi di
tentang
Tim Tanggap organisasi adalah fungsional. Tim
2. Sudah sesuai Pemenuhan Kewajiban
Darurat Tanggap Darurat terdiri dari 71
Syarat-Syarat
fire fighter dan 18 first aider dan
Keselamatan dan
3 evacuation coordinator.
Gambar ilustrasi Kesehatan Kerja di
Industri Kimia dengan
Potensi Bahaya Besar
(Major Hazard
Installation)
15 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
Ahli K3 dalam perusahaan terdiri
Peraturan Pemerintah RI
dari:
No.50 Tahun 2012
3. Ahli K3 1) Ahli K3 umum 1 orang; Sudah sesuai
Penerapan SMK3 Pasal
2) Ahli K3 kimia 1 orang;
3) Ahli K3 penanggulangan 9 ayat (4)
Gambar Ilustrasi kebakaran 1 orang;
16 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
peringatan tidak melaksanakan
training tersebut, maka pekerja
tidak dapat melakukan absensi
sehingga tidak mendapatkan akses
untuk bekerja. Dalam kondisi ini
maka PT.XYZ menyediakan
ruangan khusus untuk melakukan
training secara mandiri.
Penerapan SMK3
1) Kebijakan K3 selalu dibuat
tidak hanya dari Departemen
HSE, tetapi seluruh
departemen ikut terlibat;
2) Contoh komitmen K3 adalah
Kebijakan Undang-Undang No. 1
pada masa pandemi Covid-19,
1. dan Sudah sesuai Tahun 1970 tentang
PT. XYZ segera melakukan
Komitmen K3 Keselamatan Kerja
sosialisasi secara langsung
Gambar Ilustrasi
ataupun tidak langsung
(melalui SMS kepada seluruh
pekerja) sebagai upaya
preventive.
17 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
1) PT. XYZ yang memiliki
jumlah pekerja lebih dari 100 Peraturan Pemerintah
sudah menerapkan SMK3; Sudah sesuai dan agar Republik Indonesia
Penerapan 2) Telah menerapkan audit dipertahankan dan bila Nomor 50 Tahun 2012
2. SMK3 dan eksternal SMK3. Hal tersebut memungkinkan dapat tentang Penerapan
Audit SMK3 dilihat dari perolehan tingkat dipertingkatkan Sistem Manajemen
penerapan SMK3 sebesar presentasenya Keselamatan dan
92.17% untuk tingkat lanjutan Kesehatan Kerja
166 kriteria PT. XYZ.
18 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
1) IS045001:2018;
2) 1st Winner Virtual Reality and
Peraturan Menteri
Safety Contest Worldwide
Tenaga Kerja dan
2019;
Transmigrasi RI No:
3) Zero accident award dari
Per.01/MEN/I/2007
Penghargaan Kementerian Ketenagakerjaan Sudah sesuai dan agar
3. tentang Pedoman
K3 RI tahun 2019; dapat dipertahankan
Pemberian Penghargaan
4) WSO Indonesia Safety Culture
Keselamatan dan
Awards tingkat 4 (proaktif)
Kesehatan Kerja (K3)
tahun 2020;
5) ROSPA Silver Award tahun
2020
19 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
20 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
Sumber: PPT Narasumber
Saran atau
No. Objek Foto Analisa Hasil Temuan Dasar Hukum
Rekomendasi
K3 secara Umum
Tidak ditemukan ketidaksesuaian
21 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
Kelembagaan dan Keahlian K3
Tidak ditemukan ketidaksesuaian
Penerapan SMK3
Tidak ditemukan ketidaksesuaian
22 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemaparan dari narasumber, penerapan K3 di PT. XYZ sudah cukup
baik. Penerapan tersebut terbagi dalam bidang K3 secara umum, kelembagaan dan
keahlian K3, serta penerapan SMK3. Namun, penulis memiliki Batasan dalam
pelaksanaan PKL Batasan PKL yaitu tidak dapat langsung meninjau ke tempat tersebut
sehingga tidak bisa menyimpulkan secara garis besar tentang kebijakan K3 di PT. XYZ
ini;
2. Penerapan K3 secara umum di PT. XYZ sudah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3. Penerapan kelembagaan dan keahlian K3 sudah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hal tersebut perlu dipertahankan untuk lebih optimal dalam
menjalankan kebijakan-kebijakan K3 di PT. XYZ;
4. Penerapan SMK3 sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tetapi perlu
resertifikasi atau penilaian lebih lanjut SMK3 dari Kementerian Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi.
B. Saran
1. Untuk terus bisa mempertahankan dan meningkatkan (jika memungkinkan) dalam
menjalankan kebijakan K3 pada aspek K3 secara umum, kelembagaan dan keahlian K3,
serta penerapan SMK3;
2. Agar melakukan Audit internal maupun eksternal secara kontinu untuk menjamin
SMK3 berjalan dengan baik di PT. XYZ.
23 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
DAFTAR PUSTAKA
24 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
LAMPIRAN
25 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a
26 | P T I n d o h e s M a g n a P e r s a d a