Disusun Oleh :
Kelompok 1
PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
SURABAYA, 22 JULI – 03 AGUSTUS
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Pengawasan K3
Bidang Kelembagaan, Keahlian, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)”. Dalam penyusunan laporan ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat : Pabrik Gula
Lestari, para pembina dari Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan
teman-teman pelatihan calon Ahli K3 Umum yang telah memberikan dukungan
dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................2
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................2
1.4 Landasan Hukum........................................................................................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.......................................................................................5
2.1 Gambaran Umum.......................................................................................................5
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................................7
2.3 Struktur Organisasi P2K3........................................................................................8
2.4 Produk dan Jasa...........................................................................................................9
2.5 Visi dan Misi................................................................................................................9
2.6 Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3............................................................10
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH..............................................11
3.1 Temuan pada Bidang Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3..................11
3.1.1 Temuan Positif......................................................................................................12
3.1.2 Temuan Negatif....................................................................................................22
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................27
4.1 Kesimpulan................................................................................................................27
4.2 Saran.............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
Pada Tahun 1909, bangsa Belanda mulai mendirikan Pabrik Gula
Lestari yang dipelopori oleh "CV. CULTUR MAATCHAPPY (C.V.C.M)
Panji Tanjungsari" yang berkedudukan di Amsterdam. Sedangkan
Pengurusan serta tata usaha dari Pabrik Gula Lestari diserahkan kepada
Trademen On Van Kerchen Indonesia yang pada waktu itu berada di
Surabaya.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintahan Negara Republik
Indonesia No. 15 Tahun 1996, didirkan satu perusahaan perseroan
(Persero) baru, dengan nama "Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara X".
2.2 Lokasi
Jalan Raya Lestari, Ngrombot, Patianrowo, Kertosono, Jawa Timur 64391
6
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
7
2.4 Struktur Organisasi P2K3
Ketua I
Sonhadji, S.P
Wakil Ketua II
Catur Joko Prabowo, ST,
MM
Wakil Ketua III
Hugeng M. Masluh, SE
Wakil Ketua IV
Evan Muliawan, A.Md
Wakil Ketua V
Suyud, SP
Sekretaris I
Silvia Eka Ristika Sari, ST
Sekretaris II
Hafid Sriagam, ST
Sekretaris III
Dosis Hermawan, ST
Sekretaris IV
Sugianto, ST
Anggota
Nama Bagian
- Agus Ngurah Swastika Instalasi
- Yeppy Kusuma, SP Tanaman
- Sugeng Santoso Keuangan
- Elok Sugianto Instalasi
- Joko Mulyono Instalasi
- Suud Herukamto Pengolahan
- Hadi Siswanto Pengolahan
- Wis Sudjarsono Instalasi
- Agung Budi Raharjo Instalasi
- Sunaryo Instalasi
- Sunaryo Pengolahan
- Sopan Arif Budiono SDM
- Eko Romwahyudi SDM
- Suyitno KAKAM
- Parnowo, S, MM Tanaman – TMA
- Subur Suko H QA
- dr. Rema Damayanti Achyar Poliklinik
- dr. Sherlly Agustin Poliklinik
8
2.5 Produk dan Jasa
Proses produksi gula kristal putih di pabrik-pabrik gula PT
Perkebunan Nusantara X mempergunakan proses defekasi-sulfitasi dengan
bahan baku tebu.
1. Industri Gula yang dipasarkan didalam negeri melalui persaingan
bebas dan terkoordinir (lelang dan negosiasi), sedangkan pembeli
produk tetes adalah pabrikan (End User) dan tender.
2. Tembakau, dilakukan penjualan langsung kepada pembeli industri
(pabrikan) dan pembeli pedagang (trader), juga dipasarkan ke luar
negeri (ekspor) dengan mengirim produk contoh.
9
2.7 Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3
4. Memiliki tenaga ahli k3 kimia, ahli k3 Kotak P3K tidak sesuai dengan
listrik, ahli k3 PUBT, dan ahli ak3 peraturan yang berlaku
Umum
5. Perusahan telah memiliki kebijakan K3 Belum ada statistic kecelakaan
kerja
6. Perusahaan telah melakukan identifikasi
bahaya dan pengendalian resiko
7. Perusahaan telah memiliki sasaran,
target dan program terkait K3
8. Terdapat pelatihan SMK3
9. Pabrik Gula Lestari telah melaksanakan
simulasi gawat darurat setahun sekali
10. Terdapat jalur evakuasi dan titik kumpul
11. Perusahaan menyediakan Alat
Pelindung Diri untuk para pekerja
10
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
11
Tabel 3. 1 Temuan Positif di PT. Acset Indonusa Tbk – Thamrin Nine Project.
2 Perusaha telah memiliki struktur Pada PT. Acset jika tidak ada struktur Memberikan saran 1. UU No. 1 tahun
organisasi P2K3 Indonusa Tbk – organisasi maka tidak dan pertimbangan 1970 Bab VI
Thamrin Nine Project. ada tim yang baik diminta Pasal 10 ayat 1.
Telah terbentuk membantu antara maupun tidak oleh 2. Peratuaran
struktur organisasi pengusaha dan pengurus masalah Menteri Tenaga
P2K3 yang memiliki pekerja serta dapat K3 Kerja RI No.
jumlah pengurus 18 menguranngi 04/MEN/1987
orang efektifitas pekerjaan tentang P2K3
serta tata cara
penunjukkan
Ahli
Keselamatan
Kerja Pasal 2
ayat 1, Pasal 3,
Pasal 4 Ayat 1
3. PP 50 Tahun
2012 tentang
Penerapan
SMK3 point
1.4.3, 1.4.4, 1.4.5
3 Terdapat rambu informasi jalur evakuasi upaya pengusaha Jika tidak terdapat Sosialisasi pada 1. PP No. 50 Tahun
dalam memberikan rambu informasi pekerja pentingnya 2012 Lampira II
arah untuk keadaan evakuasi maka dapat jalur evakuasi ketika huruf A tentang
darurat sudah menyebabkan terjadi sesuatu yang kriteria Audit
dilakukan sehingga pekerja bingung tidak diinginkan. SMK3 point
proses evakuasi dalam 6.7.1, 6.7.2
diharapkan dapat menyelamatkan diri 2. PP No. 50 Tahun
dilakukan dengan jika terjadi bahaya. 2012 pasal 11
singkat. ayat 2 huruf G
4 Simulasi kebakaran dilakukan setahun Perusahaan Jika tidak dilakukan Dilakukan secara 1. PP No. 50 tahun
sekali memiliki simulasi maka rutin dan lebih baik 2012 tentang
dokumentasi tentang pekerja akan didokumentasikan penerapan SMK3
simulasi kebakaran kebingungan dan agar menjadi bahan point 6.9
dan memiliki tim kelabakan jika untuk pembelajaran 2. Keputusan
medis sewaktu waktu Menteri Tenaga
terjadi kebakaran Kerja RI No.
186/MEN/1999
Tentang
penanggulangan
kebakaran di
tempat kerja
Pasal 2 ayat 2
point e
5 Drum penyimpanan sudah diberi label/tanda Benda yang rawan Jika drum tidak diberi Diakukan sosialisasi
akan kecelakaan Pada tanda/ label, sewaktu terhadap tanda tanda
PT. Acset Indonusa waktu dapat bahay dan bahan
Tbk – Thamrin Nine digunakan oleh bahan berbahaya
Project. pekerja dan dapat
menimbulkan bahaya
karena tidak
diketahuinya bahan
yang terkandung di
dalam drum tersebut
6 Terdapat batas area aman Pembatas ini Jika tidak adanya Dilakukan sosialisasi
berfungsi agar jika Batasan antara dan pengawasan
terdapat pengunjung, pekerja dan terhadap pekerja
pengunjung tersebut pengunjung, maka dan pengunjung
tidak sembarangan pengunjung yang yang dating.
masuk ke area tidak tahu dapat
pekerjaan yang memasuki area
baerbahaya pekerja dan
7 Terdapat work permit Setiap kegiatan atau Tidak adanya work Dilakukan
pekerjaan harus ada permit dapat pengecekan dan
izin terlebih dahulu menimbulkan pengawasan
agar setiap pekerjaan kecelakaan kerja yang terhadap pekerja
sesuai dengan aturan sedang dilakukan oleh yang bukan ahli di
yang ada pekerja yang kurang bidangnya
kompeten di
bidangnya
12 Terdapat informasi pemakaian APD saat Perintah pemakaian Jika pekerja tidak Lakukan evaluasi
memasuki area kerja APD di area kerja memakai APD maka dan pemantauan
diharapkan dapat pekerja dapat terhadap pekerja
meminimalisir melanggar undang
terjadinya penyakit undang dan
akibat kerja meningkan potensi
bahaya karna
bahaya dapat terjadi
dimana saja dan
kapan saja.
13 Di area kerja sudah terdapat rambu rambu Dengan adanya Pertahankan dan
kerja rambu rambu dapat berikan sosialisasi
memberikan terhadap perambuan
informasi kepada agar pekerja tidak
pekerja. bingung
Tabel 3. 2 Temuan Negatif di PT. Acset Indonusa Tbk – Thamrin Nine Project.
2 Tidak memakai alat pelindung diri Pekerja yang tidak Tangan dapat Meninggkatkan
menggunakan APD terkena karat dari kepedulian pekerja
yaitu sarung tangan besi dan terhadap peraturan
seperti gambar di mengakibatkan dan keselamatan
samping dapat penyakit pada yang dapat
menyebabkan pekerja seperti dilakukan denga
pekerja terkena tertusuk, tertimpa. cara TBM sebelum
irisan dari besi atau melakukan
karat dari besi yang pekerjaan.
dapat masuk ke
tangan yang terluka.
3 Penghalang tidak sesuai dengan standar Pagar yang tidak Pagar yang Dilakukan inspeksi
sesuai terpasang belum dan mengganti
sesuai dengan dengan pagar yang
peraturan yang ada lebih aman
dan dapat
menyebabkan
kecelakaan kerja
seperti pekerja
masuk kedalam
lubang
4 Terdapat kabel di area lalu lalang dan kabel Kabel dapat melillit
yang tidak tersusun rapih serta area kerja pekerja yang lewat
yang gelap karena area yang
gelap dan kabel
tidak tersusun rapi.
5
6
7
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan SMK3 di PG Lestari telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tetapi dalam pelaksanaan terdapat beberapa kekurangan.
Berdasarkan hasil observasi kunjungan Praktik Kerja Lapangan pada Pabrik Gula
Lestari dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD
2. Terdapat safety sign yang ditempatkan ditempat yang tidak terlihat
3. Pemasangan dan pemeliharaan APAR tidak tepat
4. Kotak P3K tidak sesuai dengan standar yang ada di peraturan perundang-
undangan
5. Perusahaan belum membuat statistik kecelakaan kerja
4.2 Saran
1. Perusahaan sebaiknya lebih tegas dalam menerapkan kebijakan yang berlaku di
perusahaan dan melakukan pemataun secara rutin terhadap pekerja sesuai
dengan Sistem Menenjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Perusahaan sebaiknya melakukan pemantauan dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri
3. Perusahaan sebaiknya meletakkan safety sign yang mudah terlihat oleh tenaga
kerja dan orang lain yang berada di area perusahaan dan mengganti safety sign
yang rusak dengan yang baru
4. Perusahaan disarankan untuk pemasangan dan pemeliharaan APAR sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
5. Perusahaan seharusnya menyediakan fasilitas P3K yang sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan melakukan pelaporan serta
pemantauan secara rutin terkait sarana atau fasilitas P3Kdi tempat kerja melalui
petugas P3K
6. Perusahaan sebaiknya membuat statistik kecelakaan kerja agar dapat
mengatahui jumlah kecelakaan kerja yang terjadi tiap bulan maupun tahun.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ptpn10.co.id, “PG Lestari Optimis Raih Rendemen di atas 7,8 Persen”, 2 Mei
2019, ˂ http://ptpn10.co.id/blog/pg-lestari-optimis-raih-rendemen-di-atas- 78-
persen ˃ [diakses 25 Juli 2019]
29
LAMPIRAN
30
6. Apakah ada kecelakaan kerja yang terjadi? Adakah langkah pencegahan
kecelakaan dari pihak perusahaan?
Jawab: Kami tidak menemukan data statistik kecelakaan, sehingga belum bias
diketahui jumlah kecelakaan yang terjadi pada perusahaan. Jika terjadi
kecelakaan, korban akan dibawa ke klinik perusahaan untuk mendapatkan
penanganan.
31