Disusun Oleh :
Kelompok 1
PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
SURABAYA, 22 JULI – 03 AGUSTUS
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Pengawasan K3
Bidang Kelembagaan, Keahlian, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)”. Dalam penyusunan laporan ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat : Pabrik Gula
Lestari, para pembina dari Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan
teman-teman pelatihan calon Ahli K3 Umum yang telah memberikan dukungan
dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Di musim giling tahun 2019, Pabrik Gula (PG) Lestari optimis bisa
mencetak laba dan meraih rendemen di atas 7,8 Persen. Parameter
pruduksi tebu giling Pabrik gula Lestari mencapai 396 ton dengan
Rendemen 7.78 ton untuk menghasilkan produksi gula sebesar 30.875,75
ton dan produksi tetes mencapai 19.800 ton. Sasaran giling bagian tanam
di PG lestari diantaranya Purwoasri, Papar, Pelemahan, Kunjang,
Kertosino, Patianrowo, Ngronggot, Tanjung Anom, Agroforestri, Gindang,
Lengkong, Jatukalen, Tuban, Sragen, Ngawi, Madiun, Magetan, Rembang
dan Malang (ptpn10, 2019).
2
Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilakukan di Pabrik
Gula Lestari, antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan Pabrik Gula Lestari.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Struktur organisasi P2K3 Pabrik Gula Lestari.
4. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3.
5. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan kelembagaan K3
dan keahlian K3.
6. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) pada Pabrik Gula Lestari.
3
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
11. Permenakertrans RI No.Per/03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
12. Kepmenaker RI No.Kep/187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
5
Pada Tahun 1909, bangsa Belanda mulai mendirikan Pabrik Gula
Lestari yang dipelopori oleh "CV. CULTUR MAATCHAPPY (C.V.C.M)
Panji Tanjungsari" yang berkedudukan di Amsterdam. Sedangkan
Pengurusan serta tata usaha dari Pabrik Gula Lestari diserahkan kepada
Trademen On Van Kerchen Indonesia yang pada waktu itu berada di
Surabaya.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintahan Negara Republik
Indonesia No. 15 Tahun 1996, didirkan satu perusahaan perseroan
(Persero) baru, dengan nama "Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara X".
2.2 Lokasi
Jalan Raya Lestari, Ngrombot, Patianrowo, Kertosono, Jawa Timur 64391
6
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
7
2.4 Struktur Organisasi P2K3
Ketua I
Sonhadji, S.P
Wakil Ketua II
Catur Joko Prabowo, ST,
MM
Wakil Ketua III
Hugeng M. Masluh, SE
Wakil Ketua IV
Evan Muliawan, A.Md
Wakil Ketua V
Suyud, SP
Sekretaris I
Silvia Eka Ristika Sari, ST
Sekretaris II
Hafid Sriagam, ST
Sekretaris III
Dosis Hermawan, ST
Sekretaris IV
Sugianto, ST
Anggota
Nama Bagian
- Agus Ngurah Swastika Instalasi
- Yeppy Kusuma, SP Tanaman
- Sugeng Santoso Keuangan
- Elok Sugianto Instalasi
- Joko Mulyono Instalasi
- Suud Herukamto Pengolahan
- Hadi Siswanto Pengolahan
- Wis Sudjarsono Instalasi
- Agung Budi Raharjo Instalasi
- Sunaryo Instalasi
- Sunaryo Pengolahan
- Sopan Arif Budiono SDM
- Eko Romwahyudi SDM
- Suyitno KAKAM
- Parnowo, S, MM Tanaman – TMA
- Subur Suko H QA
- dr. Rema Damayanti Achyar Poliklinik
- dr. Sherlly Agustin Poliklinik
8
2.5 Produk dan Jasa
Proses produksi gula kristal putih di pabrik-pabrik gula PT
Perkebunan Nusantara X mempergunakan proses defekasi-sulfitasi dengan
bahan baku tebu.
1. Industri Gula yang dipasarkan didalam negeri melalui persaingan
bebas dan terkoordinir (lelang dan negosiasi), sedangkan pembeli
produk tetes adalah pabrikan (End User) dan tender.
2. Tembakau, dilakukan penjualan langsung kepada pembeli industri
(pabrikan) dan pembeli pedagang (trader), juga dipasarkan ke luar
negeri (ekspor) dengan mengirim produk contoh.
9
2.7 Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3
10
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
11
Tabel 3. 1 Temuan Positif di Pabrik Gula Lestari
kaki
12
2 Adanya jalur evakuasi Upaya pengusaha dalam Apabila tidak ada petunjuk Diberikan sosialisasi 1. PP No.50 Tahun
menghadapi keadaan untuk jalur evakuasi, maka kepada tenaga kerja 2012 Lampiran II
darurat sudah dilakukan. pekerja bisa bingung untuk pentingnya jalur evakuasi huruf A tentang
Sehingga apabila terjadi menyelamatkan diri. ketika terjadi sesuatu yang Kriteria Audit
keadaan darurat, proses tidak diinginkan dan SMK3 poin 6.7.1
evakuasi dapat terarah. direncanakan dan 6.7.2
2. PP No. 50 Tahun
2012 Pasal 11 Ayat
2 huruf G
3 Struktur organisasi P2K3 Telah terbentuk struktur Tidak ada tim yang P2K3 mempunyai tugas 1. UU no.1 tahun 1970
organisasi P2K3 di PG membantu antara memberikan saran dan Bab VI pasal 10
Lestari dengan jumlah pengusaha dan pekerja pertimbangan baik diminta ayat 1
tenaga kerja lebih dari 100 dalam partisipasi maupun tidak kepada Peraturan Menteri
orang efektifitas penerapan pengusaha atau pengurus Tenaga Kerja RI No.
keselamatan kerja mengenai masalah K3 Per-04/MEN/1987
tentang panitia
pembina
keselamatan dan
kesehatan kerja serta
13
tata cara penunjukan
Ahli Keselamatan
Kerja Pasal 2 ayat 1,
Pasal 3, Pasal 4 ayat
1
2. PP 50 Tahun 2012
tentang Penerapan
SMK3 poin 1.4.3,
1.4.4, 1.4.5
4 Simulasi gawat darurat Perusahaan telah memiliki Apabila tenaga kerja Perusahaan melakukan 1. Keputusan Menteri
kebakaran setahun sekali regu gawat darurat dan belum terlatih maka, akan simulasi gawat darurat Tenaga Kerja RI
telah melakukan simulasi meningkatkan potensi kebakaran secara rutin, no.:KEP-
kebakaran bahaya kecelakaan kerja serta dilakukan 186/MEN/1999
pendokumentasian tentang unit
penanggulangan
kebakaran ditempat
kerja Pasal 2 ayat 2
huruf e
2. PP 50 Tahun 2012
14
tentang Penerapan
SMK3 poin 6.9
KEAHLIAN
5 Penunjukan petugas K3 Upaya pengusaha dengan Terjadi kecelakaan yang Di setiap gudang bahan 1. Kepmenaker
dan Ahli K3 sudah sesuai adanya penunjukkan diakibatkan petugas yang kimia atau tempat No.187 tahun 1999
dengan kemampuan dan petugas K3 dan ahli K3 tidak berkompeten penyimpanan bahan kimia tentang
keterampilan bertujuan untuk yang berpotensi berbahaya Pengendalian bahan
mengawasi ditaatinya harus mempunyai petugas kimia berbahaya di
undang-undang K3 dengan sistem kerja tempat kerja. Pasal
keselamatan kerja non shift 1 orang dan 3-4 dan pasal 17
apabila mempergunakan 2. PP 50 Tahun 2012
shift sekurang kurangnya 3 tentang Penerapan
orang SMK3 poin 6.3.2
6 Seleksi penempatan Upaya pengusaha dalam Apabila penempatan Perusahaan wajib 1. UU No 1 Tahun 1970
personil sudah sesuai melakukan pemeriksaan tenaga kerja tidak sesuai memeriksa kesehatan tentang Keselamatan
kesehatan badan, kondisi, dengan kemampuan dan badan, kondisi mental, dan Kerja Pasal 8 ayat 1
dan mental adalah untuk keterampilannya. Maka, kemampuan fisik tenaga 2. PP No.50 Tahun
penunjukan tenaga kerja akan berpengaruh pada kerja sesuai sifat sifat 2012 Lampiran II
yang sesuai dengan produktifitas pekerjaan pekerjaan huruf A tentang
15
kemampuan dan Kriteria Audit SMK3
keterampilan dari pekerja poin 6.3.1 dan 6.3.2
7 Terdapat auditor SMK3 Upaya pengusaha untuk Jika tenaga kerja tidak Dilakukan pemeriksaan 1. PP No 26 tahun 2014
menunjuk tenaga teknis mempunyai kemampuan awal dan kemampuan serta tentang
berkeahlian khusus dan dan kesehatan kerja yang keterampilan tenaga kerja Penyelenggaraan
independen untuk sesuai dengan bidangnnya sebelum tenaga kerja Penilaian Penerapan
melaksanakan audit SMK3 maka akan menyebabkan tersebut diterima Sisitem Manajemen
sudah dilakukan, hal ini rendahnya produktivitas diperusahaan tersebut Keselamatan dana
ditunjukkan dengan kerja Kesehatan Kerja
adanya sertifikat ahli pasal 1 ayat 3
untuk petugas audit SMK3 2. PP No. 50 Tahun
2012 poin 6.3.2 dan
12.5
16
8 Seleksi penempatan Upaya pengusaha dalam Apabila perusahan tidak Melakukkan pelatihan 1. UU No 1 Tahun
personil sudah sesuai melakukan pemeriksaan memiliki petugas audit auditor SMK3 kepada 1970 tentang
kesehatan badan, kondisi, SMK3 maka perusahaan tenaga kerja yang ditunjuk Keselamatan Kerja
dan mental adalah untuk tersebut tidak dapat oleh pemimpin perusahaan Pasal 8 ayat 1
penunjukan tenaga kerja melakukakn audit internal 2. PP No.50 Tahun
yang sesuai dengan sehingga tidak mengetahui 2012 Lampiran II
kemampuan dan penerapan SMK3 huruf A tentang
keterampilan dari pekerja diperusahaan tersebut Kriteria Audit
SMK3 poin 6.3.1
dan 6.3.2
9 Surat izin kerja Dengan adanya surat izin Terjadi kecelakaan Surat izin kerja di sebar PP No.50 Tahun 2012
kerja atau lisensi agar pengoperasian alat yang luaskan secara sistematis tentang Penerapan
mempermudah perusahaan dilakukan orang yang kepada selurauh tenaga Sistem Manajemen
mengontrol dan kurang berkompeten kerja, tamu, kontraktor, Keselamatan dan
menginformasikan dalam pelanggan, dan pemasok Kesehatan Kerja pasal
menjamin pemenuhan 13 ayat 3 huruf c
penjaminan
10 Ahli K3 umum Ahli K3 umum telah Tidak ada pengawasan Ahli K3 harus memenuhi 1. UU No.1 tahun
tersertiikasi tentang di taatinya persyaratan dan harus 1970 tentang
17
undang-undang memiliki lisensi berlaku Keselamatan Kerja
keselamatan kerja selama tiga tahun pada 2. Peraturan Menteri
perusahaan tersebut. Tenaga Kerja RI
No. Per.
02/MEN/1992
tentang tata cara
Penunjukan
Kewajiban dan
Kewenangan Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
3. PP No.50 Tahun
2012 poin 1.2.2
SMK3
11 Inspeksi, kalibrasi, Telah dilaksanakan APAR yang tidak APAR dapat digunakan 1. Peraturan
pemeliharaan inspeksi, kalibrasi, dan dilakukan inspeksi, untuk memadamkan api Pemerintah No. 50
pemeliharaan APAR kalibrasi, dan pada mula terjadi tahun 2012 pasal 13
selama satu bulan sekali pemeliharaan di takutkan kebakaran ayat 3(f)
tidak dapat berfungsi jika 2. Peraturan menteri
18
terjadi keadaan gawat ketenagakerjaan RI
darurat No. 04 Tahun 1980
Tentang syarat-
syarat pemasangan
dan pemeliharaan
APAR
3. PP No. 50 Tahun
2012 poin 6.5.1
19
3. PP No.50 Tahun
2012 poin 1.1.1
13 a. Formulir sasaran, a. Dengan adanya a. Program K3 yang tidak a. Peningkatan 1. Peraturan Pemerintah
target, program terkait formulir sasaran, target, dilakukan dengan benar, pengawasan terhadap No 50 Tahun 2012
K3 program terkait K3 akan menimbulkan program terkait K3 agar Pasal 7 Tentang
mempermudah ketidak efisiensian sesuai target yang telah Penetapan Kebijakan
b. Identifikasi bahaya dan perusahaan untuk pelaksanaan program ditentukan K3
pengendalian risiko menjalankan program kerja K3 b. Disosialisasikan kepada 2. Peraturan Pemerintah
program terkait K3 b. Apabila identifikasi tenaga kerja sehingga No. 50 Tahun 2012
c. Sertifikat pelatihan b. Telah melakukan bahaya dan tenaga kerja dapat Pasal 13 Ayat 3 Poin
20
SMK3 identifikasi bahaya dan pengendalian resiko mengetahui potensi d dan e
pengendalian risiko tidak dilakukan dengan bahaya dan mengerti 3. Permenanker RI No.
ditempat kerja benar akan pengendalian resiko 1 Tahun 2007
c. Pekerja telah mengakibatkan resiko yang harus dilakukan tentang Pedoman
melakukan pelatihan kecelakaan tinggi c. Perusahaan secara ruti Penghargaan K3
SMK3 untuk memberi, c. Apabila tenaga kerja melakukan audit 4. PP No.50 Tahun
memperoleh, belum melakukan internal SMK3 untuk 2012 poin 2.1.4
meningkatkan serta pelatihan. Maka, kurang mengetahui dan
mengembangkan dapat meningkatkan meningkatkan
produktifitas serta penerapan SMK3
disiplin, sikap, dan etos
mengenai
pengembangan SMK3
21
Tabel 3. 2 Temuan Negatif di Pabrik Gula Lestari
SMK3
2 Tidak ditemukan tempat Dengan penyediaan APD Dapat terjadi kecelakaan Penindakan tegas dari PP No. 50 Tahun 2012
untuk penyediaan APD yang baik dapat apabila tenaga kerja tidak perusahaan untuk tenaga Lampiran II Kriteria
22
mengurangi kecelakaan menggunakan APD secara kerja yang belum 6.1.6 , 6.1.7
kerja dan penyakit akibat baik dan benar menggunakan APD secara
kerja. Tetapi, masih baik dan benar.
banyak ditemukan tenaga
kerja tidak menggunakan
APD secara lengkap
3 Audit Internal Audit internal PG Lestari Tidak ada pengukuran Audit internal SMK3 1. PP No.50 Tahun
terakhir dilakukan pada kinerja penerapn SMK3 di dilakukan secara berkala 2012 tentang
tanggal 06 Februari 2019 perusahaan untuk mengetahui Penerapan Sisitem
dengan melakukan keefektifan SMK3 dengan Manajemen
penilaian terhadap menggunakan audit Keselamatan dan
penerapan SMK3 sesuai eksternal Kesehatan Kerja
dengan norma audit yang Pasal 14 ayat 1
berlaku 2. PP No. 50 Tahun
2012 poin 11.1
4 Laporan tiga bulan kepada Laporan triwulan terakhir Tidak terkontrolnya Sekurang-kurangnya tiga 1. Peraturan Menteri
Disnaker Prov pada tahun 2018 program K3 dalam upaya bulan sekali pengurus Tenaga Kerja RI No.
23
mencegah kecelakaan wajib menyampaikan Per-04/MEN/1987
akibat kerja dan penyakit laporan kepada Disnaker pasal 12
akibat kerja Prov 2. PP No. 50 Tahun
2012 poin 11.1.3
5 Tidak ditemukan sertifikat Sertifikat SMK3 terbaru 1. Peraturan Menteri
SMK3 masih dalam proses - - Tenaga Kerja dan
resertifikasi Transmigrasi RI
No.1 Tahun 2007
Lampiran III, Dan IV
2. PP No. 50 Tahun
2012 poin 6.5.3
6 Tidak ditemukan bendera Bendera SMK3 tidak Kurangnya motivasi Segera dilakukan 1. Peraturan Menteri
SMK3 ditemukan di perusahaan pekerja dalam melakukan pemasangan bendera di Tenaga Kerja dan
tersebut program SMK3 depan kantor perusahaan Transmigrasi RI
untuk meningkatkan citra No.1 Tahun 2007
perusahaan Lampiran III, Dan IV
2. PP No. 50 Tahun
2012 poin 6.5.2
24
7 Ditemukan pemasangan Perusahaan tidak Jika terjadi kebakaran, 1. Sebaiknya perusahaan 1. Permenaker no 04
dan pemeliharaan APAR melakukan pemasangan pemadaman api akan memasang APAR tahun 1980 tentang
yang tidak sesuai dengan dan pemeliharaan APAR terhambat karena sesuai dengan standar Syarat-syarat
peraturan perundang- yang sesuai dengan peletakan APAR sulit peraturan yang ada pemasangan dan
undangan peraturan undang-undang. dilihat atau diketahui yaitu bagian paling atas Pemeliharaan Alat
(pucuknya) berada pada Pemadam Api
ketinggian 1,2 m dari Ringan pasal 8
permukaan lantai 2. Permenaker no 04
kecuali jenis CO2 dan tahun 1980 tentang
tepung kering dapat Syarat-syarat
ditempatkan lebih pemasangan dan
rendah dengan Pemeliharaan Alat
syaratnya, jarak antara Pemadam Api
dasar alat pemadam api Ringan pasal 11 (1)
ringan tidak kurang 3. PP No. 50 Tahun
dari 15 cm dari 2012 poin 6.7.2
permukaan lantai
Sebaiknya perusahaan
melakukan pemeliharaan
25
APAR secara rutin setiap 6
bulan sekali
8 Kotak P3K tidak sesuai Perusahaan kurang Jika terjadi kecelakaan Perusahaan sebaiknya 1. Permenaker no 15
dengan standar yang ada di melakukan perawatan dan kerja dan harus melakukan cek list kotak tahun 2008 tentang
peraturan perundang- pemeliharaan baik kotak mendapatkan pertolongan P3K secara rutin baik Pertolongan Pertama
undangan maupun isinya pertama akan mengalami penempatan kotak dan isi pada Kecelakaan di
keterlambatan penanganan yang ada di dalamnya Tempat kerja pasal
karena isi kotak P3K tidak 10
lengkap dan peletakan 2. PP No. 50 Tahun
kotak P3K tidak sesuai 2012 poin 6.8.1
sehingga tenaga kerja sulit
untuk mengetahuinya.
26
9 Perusahaan belum Perusahaan tidak Tidak bisa Perusahaan sebaiknya 1. Permenaker 03 tahun
membuat statistik mengetahui jumlah mengidentifikasi atau membuat statistik 1998 tentang Tata
kecelakaan kerja kecelakaan kerja yang pelaksanaan langkah kecelakaan kerja agar Cara Pelaporan dan
terjadi perbaikan akibat mengetahui jumlah Pemeriksaan
kecelakaan yang terjadi kecelakaan kerja yang Kecelakaan pasal 9
terjadi 2. PP No.50 Tahun
2012 poin 8.2.1
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan SMK3 di PG Lestari telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tetapi dalam pelaksanaan terdapat beberapa kekurangan.
Berdasarkan hasil observasi kunjungan Praktik Kerja Lapangan pada Pabrik Gula
Lestari dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD
2. Terdapat safety sign yang ditempatkan ditempat yang tidak terlihat
3. Pemasangan dan pemeliharaan APAR tidak tepat
4. Kotak P3K tidak sesuai dengan standar yang ada di peraturan perundang-
undangan
5. Perusahaan belum membuat statistik kecelakaan kerja
4.2 Saran
1. Perusahaan sebaiknya lebih tegas dalam menerapkan kebijakan yang berlaku di
perusahaan dan melakukan pemataun secara rutin terhadap pekerja sesuai
dengan Sistem Menenjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Perusahaan sebaiknya melakukan pemantauan dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri
3. Perusahaan sebaiknya meletakkan safety sign yang mudah terlihat oleh tenaga
kerja dan orang lain yang berada di area perusahaan dan mengganti safety sign
yang rusak dengan yang baru
4. Perusahaan disarankan untuk pemasangan dan pemeliharaan APAR sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
5. Perusahaan seharusnya menyediakan fasilitas P3K yang sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan melakukan pelaporan serta
pemantauan secara rutin terkait sarana atau fasilitas P3Kdi tempat kerja melalui
petugas P3K
6. Perusahaan sebaiknya membuat statistik kecelakaan kerja agar dapat
mengatahui jumlah kecelakaan kerja yang terjadi tiap bulan maupun tahun.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ptpn10.co.id, “PG Lestari Optimis Raih Rendemen di atas 7,8 Persen”, 2 Mei
2019, ˂ http://ptpn10.co.id/blog/pg-lestari-optimis-raih-rendemen-di-atas- 78-
persen ˃ [diakses 25 Juli 2019]
29
LAMPIRAN
30
6. Apakah ada kecelakaan kerja yang terjadi? Adakah langkah pencegahan
kecelakaan dari pihak perusahaan?
Jawab: Kami tidak menemukan data statistik kecelakaan, sehingga belum bias
diketahui jumlah kecelakaan yang terjadi pada perusahaan. Jika terjadi
kecelakaan, korban akan dibawa ke klinik perusahaan untuk mendapatkan
penanganan.
31