Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMIJAHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)


DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA METRO
Alamat: Jl. Sumbawa, Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34125

Disusun Oleh :

NAMA : Rajiv Rabil


NISN : 0041034560
KELAS : XI (Sebelas)
KOMPETENSI KEAHLIAN : Agribisnis Perikanan Air Tawar

SMK NEGERI 4 METRO


NPSN : 69862566, Website : smkn4metro.sch.id, Email : smkn4metro@yahoo.co.id
Jl. Letjend. R. Soeprapto, Kelurahan Margodadi, Kec. Metro Selatan
Kota Metro Kode Pos 34121
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayahnya, sehingga dapat melaksanakan praktek kerja industri dan
menyelesaikan penyusunan laporan praktek kerja industri di UPT Balai Benih Ikan (BBI)
KOTA METRO. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu pelaksanaan Praktik kerja industri. Ucapan terimakasih di
tunjukan kepada:
1. Bapak AHMAD SYAFI’I, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SMK NEGRI 4
METRO
2. Bapak AKHMADI, S.ST selaku kepala UPT BBI KOTA METRO
3. IBU WIDYA AMELIA, S.Tr.Pi., Gr selaku pembimbing sekolah
4. BAPAK YUSUF DONALD PANJAITAN, S.Pi selaku pembimbing lapangan
5. Kedua orang tua yang memberi dorongan, dukungan, semangat dan doa kepada saya
dalam melakukan kerja praktek
6. Serta teman-teman atas kebersamaan dukungan dan bantuan yang di berikan selam
penulis melakukan kerja praktik

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan laporan ini dan
jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga laporan yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Metro, Mei 2021

Rajiv Rabil

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan......................................4
1.2 Tujuan, Manfaat, Waktu, dan Tempat Praktik Kerja Lapangan.......................5
1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan............................................................5
1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan..........................................................5
1.2.3 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan........................................6
1.2.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan...........................................................6
BAB II PROSES PELAKSANAAN PKL
2.1 Gambaran Umum BBI Kota Metro..................................................................7
2.1.1 Sejarah Umum BBI Kota Metro...........................................................7
2.1.2 Ruang Lingkup BBI Kota Metro..........................................................7-8
2.1.2.1 Struktur Organisasi...................................................................9
2.1.3 Bidang-bidang Kerja.............................................................................9
2.2 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...............................................................10
2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.............................10
2.2.2 Prosedur Kerja......................................................................................10-13
2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaian.................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14

LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Pendidikan sebagai usaha untuk membentuk, mempersiapkan dan meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tanggung jawab semua pihak sekolah,
industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA). Kerja sama untuk saling mengisi dan
melengkapi dari ke-tiga pihak tersebut mutlak diperlukan. Salah satu bentuk kerja
antara sekolah dan IDUKA adalah bentuk Praktek Kerja Industri (PKL) dengan tujuan
untuk memperkokoh, keterkaitan dan kesesuaian (Link and Match) antara sekolah dan
Badan Usaha sebagai konsumen lulusan sekolah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat
kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi
akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan yang
sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan model
utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan
baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada siswa/i
untuk lebih mengenal dunia kerja denga cara menerima siswa/i yang ingin
mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang siswa/i pada dunia kerja nyata yang
sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika
pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan.

Sekolah sebagai tempat pendidikan formal harus dapat memberikan pelayanan dan
fasilitas yang terbaik bagi siswa dan juga kepada wali murid. Sekolah harus dapat
menyediakan informasi perkembangan proses belajar siswa dengan cepat, tepat, dan
akurat sehingga pelaporan kepada wali murid tentang kegiatan belajar mengajar dan
hasilnya dapat berjalan lancar.

4
1.2 Tujuan, Manfaat, Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan

1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui tentang
dunia industri.

2. Menjadi media pengaplikasian dari pembelajaran yang diperoleh dari sekolah


untuk di terapkan di dunia industri.

3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan instansi terkait.

4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja.

5. Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas


kerja, disiplin kerja, dll

1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan progam kerja pada
perusahaan maupun instansi pemerintahan yang digunakan sebagai tempat PKL.
Melalui praktek inilah siswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja. Selain itui siswa juga akan
mempunyai rasa tanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan dan menjaga
profesinya.
2. Bagi Sekolah
Manfaat PKL yang diperoleh oleh sekolah yaitu sekolah mempunyai rekan
kerjasama untuk menjalin kerjasama dan mempromosikan sekolah dalam dunia
perusahaan tersebut.
3. Bagi Tempat PKL
Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan
akademis untuk membantu operasional perusahaan tersebut. Selain itu laporan PKL

5
yang di dapat dari siswa tersebut dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai
situasi umum perusahaan tersebut.

1.2.3 Waktu Pelaksaan Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 08 Februari sampai 28 April 2021.

1.2.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan


Tempat pelaksana pembenihan ikan nila dilahan keramba budidaya (BBI) kota
Metro yang berlokasi di Jl. Sumbawa, Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro,
Lampung 34125

6
BAB II
PROSES PELAKSANAAN PKL

2.1 Gambaran Umum BBI Kota Metro


2.1.1 Sejarah Umum BBI Kota Metro
UPT BBI (Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan) merupakan salah satu UPTD
di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro. Empat UPT yang lain
antara lain UPT Balai Benih Utama dan Alat Mesin Pertanian (BBU dan Alsintan), UPT
Rumah Poting Hewan dan Laboratorium Kesehatan Veteriner (RPH dan Lab Kesmavet),
UPT Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), dan UPT Perbibitan Ternak (Bitnak). Namun
sejak awal tahun 2018, nomenklatur SKPD yang mengurusi pertanian di Kota Metro
berubah menjadi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro dengan
UPT sebanyak 6 unit yaitu ditambah  UPT Balai Penyuluhan Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan (BPKP3).
UPT pelaksanaan teknik BBI Kota Metro berdiri tahun 1970an, sebagai Balai
Budidaya Metro di bawah  Dinas Perikanan Kab. Lamp. Tengah. Pada Tahun 1999
menjadi BBI Metro di bawah Dinas Perikanan Kota Metro, dan pada Tahun 2000
menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian Kota Metro. Tahun 2008
menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian Kota Metro hingga 2011. Pada
tahun 2011 menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Metro hingga 2016. Pada tahun 2017 menjadi UPT Balai Benih Ikan di
bawah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro hingga sekarang.

2.1.2 Ruang Lingkup BBI Kota Metro


Berdasarkan Peraturan Wali Kota Metro No.3 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pada Dinas Daerah,Lembaga
Teknis pada Pemerintah Kota Metro, tanggal 10 Januari 2018, Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro mempunyai tugas pokok 
melaksanakan sebagian tugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan

7
di bidang penerapan, bimbingan teknis, penyediaan, pendistribusian dan pengendalian
mutu induk ikan dan benih unggul serta pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut  UPTD) Balai Benih Ikan ( BBI )


menyelenggarakan fungsi:
a. Penyediaan dan perbanyakan dan distribusi benih unggul;
b. Pelaksanaan dan produksi an distribusi benih unggul;
c. Penerapan teknik pembenihan;
d. Pembinaan Unit Pembenihan Rakyat (UPR);
e. Pelayanan konsultasi teknis budidaya perikanan;
f. Pengelolaan administrasi UPT Balai benih Ikan (BBI);
g. Pengendalian mutu benih melalui penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)
dan penerapan sistem jaminan mutu perbenihan;
h. Diseminasi penarapan teknik pembenihan ke masyarakat;
i. Penyelenggaraan Tata Usaha UPTD Balai Benih Ikan (BBI);
j. Pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit
ikan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian Tugas Kepala UPTD Balai Benih Ikan adalah memimpin,


mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program Balai Benih Ikan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan.

8
2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.4 Bidang-bidang Kerja


UPT BBI Kota Metro mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro di bidang Pengembangan
Operasional Pembudidayaan Ikan dan penyediaan benih ikan / induk ikan unggul dan
dalam melaksanakan tugas berkoordinasi dengan BidangPerikanan. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Budidaya Ikan (BBI)
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penerapan teknik perbenihan dan Distribusi benih.
2. Memprodusi benih dan induk ikan unggul
3. Penerapan teknik pembudidayaan ikan
4. Pelaksanaan urusan tata usaha

9
5. Pendistribusian dan pengelolaan induk ikan ( Parent Stock )
6. Pelaksanaan demontrasi dan kaji terap teknologi perikanan.
7. Pelayanan teknis budidaya perikanan.
2.2 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Selama pelaksanaan PKL kegiatan yang dilakukan adalah pembenihan ikan gurame yaitu
dengan urutan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Persiapan Kolam
2. Pemberian Pakan Indukan
3. Pengelolahan Kualitas Air Indukan
4. Pemijahan
5. Penyediaan Induk
6. Penetasan Telur
7. Penyortiran

2.2.2 Prosedur Kerja


a. Persiapan Kolam

Langkah awal dalam budidaya ikan gurame adalah kolam harus dikeringkan
terlebih dahulu. Selain untuk mematikan bibit hama dan penyakit, juga untuk
memberikan rangsangan bau sangit pada induk induk gurame. Setelah dikeringkan
kolam pemijahan diisi air, kemudian dibiarkan selama 4 hari. Selama itu dilakukan
pemasangan kerangka sarang sebagai tempat untuk meletakkan bahan berupa serabut
kelapa, ijuk atau bahan lainnya. Kerangka ini dapat berupa “ sosog” kerangka ini
diletakan di pinggir kolam.

b. Seleksi Induk

Seleksi induk dilakukan dikolam penampungan induk. Tujuan dari seleksi


induk adalah untuk memperoleh induk yang berkualitas unggul, sehingga benih-benih
yang dihasilkan juga berkualitas tinggi. Pada waktu induk dikolam penampungan
induk, induk diberi pakan daun-daunan, induk gurame diberi pakan daun-daunan
karena gurame merupakan jenis ikan omnivora. Setelah selesai dilakukan seleksi induk,
induk-induk yang terseleksi baik induk jantan maupun induk betina dipindahkan
kedalam satu kolam pemijahan agar dapat melakukan proses pemijahan secara massal.
10
Perbedaan induk gurame jantan dan betina :

1. Ciri gurame jantan


 Bagian kepala dan dahi menonjol
 Bentuk tubuh yang ramping
 Bagian perut meruncing
 Memiliki sirip dengan warna putih
 Organ reproduksi berbentuk meruncing dan tampak

2. Ciri gurame betina


 Bagian kepala dan dahi tidak menonjol
 Gerakan lebih lambat dibandingkan jantan
 Bentuk tubuh bundar
 Memiliki sirip dengan warna gelap atau kehitaman
 Bagian perut bulat/membulat
 Organ reproduksi berbentuk oval dan tampak

c. Pemijahan Ikan Gurame

Proses pemijahan ikan gurame dilakukan secara alami. Induk yang telah
matang gonad dimasukkan kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan 1 : 1.
Perbandingan ini bertujuan agar pemijahan yang dilakukan lebih efektif karena hampir
semua sel ovum dibuahi oleh sel sperma induk yang telah matang gonad dimasukkan
kedalam kolam pemijahan. Luas kolam yang diperlukan untuk pemijahan kurang lebih
panjang x lebar : 230 x 270 cm. Induk gurame yang berada dikolam pemijahan diberi
makan dengan daun talas dengan frekuensi 2 kali sehari. Daun talas digunakan sebagai
pakan induk ikan gurame karena mengandung 32% protein yang berguna untuk
pematangan gonad.

d. Pemanenan Telur

Pemanenan telur dengan pemeriksaan sarang terlebih dahulu. Ciri sarang


berisi telur adalah terdapat lapisan minyak diatas permukaan air dekat sarang, mulut
sarang tertutup, biasanya induk jantan berada dekat sarang. Sarang yang telah berisi
telur harus segera diangkat dengan perlahan-lahan pada pagi atau sore hari. Setelah
telur diangkat, telur dimasukkan ke dalam bak. Kemudian telur yang terbuahi berwarna

11
kuning bening dipisahkan dari yang rusak atau tidak terbuahi berwarna kuning
keputihan atau kuning telur pucat.

e. Penetasan Dan Pemeliharaan

Penetasan telur terjadi di dalam bak peretasar sekaligus bak pemeliharaan


larva. Telur-telur yang tidak menetas akan terapung di atas permukaan air sedangkan
telur yang menetas akan cenderung berada di dasar perairan, telur yang baru menetas
saling menggerombol dikarenakan gerakan larva yang belum aktif. Sedangkan telur
yang tidak menetas diambil dengan saringan teh atau sendok plastik dan dibuang agar
tidak mengakibatkan kualitas air jelek atau telur akan di tumbuhi jamur.

f. Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada induk ikan gurame sehari 2 kali yaitu, pagi pada pukul
07.00 WIB sedangkan pada sore hari pukul 16.00 WIB. Pemberian pakan yang
digunakan untuk pemberian pakan induk gurame yaitu dengan memberikan pelet dan
bahan tambahan untuk pemberian pakan induk gurame berupa daun talas/sente.

Sedangkan untuk pemberian pakan larva gurame dengan menggunakan pelet


halus yang bernama PSC, sedangkan untuk benih diberikan pakan dengan ukuran pelet
terapung bernama PF 800.

g. Pendederan

Pendederan ikan gurame adalah tahap pelepasan atau penebaran benih ke


kolam pembesaran. Pendederan ini bertujuan untuk menghasilkan benih ukuran
tertentu. Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10-15 g/ekor
sampai ukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya dicapai saat benih
berumur 6 bulan dari penetasan telur.

h. Penjualan
Setelah umur 1 bulan ikan gurame siap di panen, pemanenan ikan gurame
menggunakan sekopnet. Ikan gurame di jual dengan ukuran silet, harga ikan gurame

12
ukuran silet yaitu Rp 1.50C. Proses panen ikan gurame menggunakan plastik sebagai
wadah penjualan dan ikan siap di pasarkan ke konsumen.

i. Penyakit

Penyakit adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan,
baiksecara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan
oleh organisme lain, pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang
kehidupan lain. Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit ikan dikolam
merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lain, kondisi lingkungan dan
organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stres pada ikan
sehingga mekanisme pertahanan diri dari yang dimilikinya menjadi dan lemah akhirnya
mudah diserang penyakit.

2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaian


Selama pelaksanaan PKL terdapat beberapa kendala yang saya hadapi yaitu :
1. Sumber air yang digunakan BBI Kota Metro adalah sumber dari pengairan dari
irigasi sehingga kualitas airnya kurang bersih. Hal tersebut menyebabkan ikan
yang dibudidaya kan mudah diserang penyakit. Selain itu air pada kolam mudah
keruh dan menghasilkan banyak lumpur.
2. Upaya penyelesaian Air yang digunakan untuk media budidaya sebaik nya di filter
atau disaring agar menghindari kotoran yang terdapat pada sumber air dari irigasi.

13
BAB III
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil praktik kerja industri ini di peroleh kesimpulan sebagai berikut

1. Tahap pemijahan pada praktek kerja lapangan meliputi pemeliharaan induk,


seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih
2. Benih yang baik memiliki ciri-ciri yang sehat, lincah, tidak cacat, napsu makan
baik, bebas parasit
3. Pemijahan ikan gurame dengan teknik semi buatan yaitu snagta baik dalam
proses pembenihan ikan gurame.

4.2 SARAN

Di sarankan untuk pihak industri untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar
lebih lancar dalam melaksanakan PKL.

14
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

Gambar 1 (foto depan BBI KOTA METRO)

Gambar 2 (pengambilan telur gurame)

15
Gambar 3 pemisahan telur dari sarang

Gambar 4 (bak sortir)

Gambar 5 (sekop net induk)

16
Gambar 6 (sekop net benih)

Gambar 7 (pakan induk gurame )

Gambar 8 (pakan psc halus untuk larva)

17
Gambar 9 (pakan pf 800 untuk benih)

Gambar 10 (sosog)

18
Gambar 11 (wadah ijuk atau panggung)

Gambar 12 (pengangkatan benih gurame)

19
20

Anda mungkin juga menyukai