Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAME (Ospehronemus gouramy)

DI UPT BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA METRO

PROVINSI LAMPUNG

NAMA: AGUNG DWI GANTARA

NISN : 0035071737

PROGRAM KEAHLIAN :AGRIBISNIS PERIKANAN

JURUSAN AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR

SMK NEGRI 4 METRO

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad
dan hidayahnya, sehingga dapat melaksanakan praktek kerja industri dan menyelesaikan
penyusunan laporan praktek kerja industri di UPT Balai Benih Ikan (BBI) KOTA METRO. Pada
kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu pelaksanaan Praktik kerja industri. Ucapan terimakasih di tunjukan kepada:

1. Bapak AHMAD SYAFI’I ,S.Pd,M.Pd selaku kepala sekolah SMK NEGRI 4 METRO
2. Bapak AKHMADI ,S.ST selaku kepala UPT BBI KOTA METRO
3. IBU WIDYA AMELIA ,S.Tr.pi.,Gr selaku pembimbing sekolah
4. IBU TANTRI NUSALIAN ,S.ST.Pi. JFU Pengelolaan teknik perikanan budidaya
5. BAPAK DIDI MASHUDI ,S.Pd selaku pembimbing lapangan
6. BAPAK HANADI TRI LAKSANA selaku pembimbing lapangan
7. Kedua orang tua yang memberi dorongan, dukungan, semangat dan doa kepada saya
dalam melakukan kerja praktek
8. Serta teman-teman atas kebersamaan dukungan dan bantuan yang di berikan selam
penulis melakukan kerja praktik

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan laporan ini dan
jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga laporan yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................2

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................3

DAFTAR ISI.......................................................................................................4-5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang pelaksanaan PKL...............................................................6


1.2 Tujuan PKL.................................................................................................6
1.3 Manfaat PKL..............................................................................................6
1.4 Waktu dan tempat PKL..............................................................................7

BAB II PROSES PELAKSANAAN PKL

2.1 Pengenalan PKL.........................................................................................8

2.2 Refrensi teori.............................................................................................8

2.2.1 Wadah budidaya..............................................................................8

2.2.2 Seleksi induk.....................................................................................8-9

2.2.3 Pemijahan ........................................................................................9

2.2.4 Pembenihan ikan gurame ...............................................................9-10

2.2.5 Pemberian pakan.............................................................................10

2.2.6 Pengelolahan kualitas air.................................................................10

2.2.7 Sejarah UPT BBI KOTA METRO.........................................................11

2.2.8 Setruktur organisasi.........................................................................12

2.2.9 Bidang-bidang kerja..........................................................................13

4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PERSIAPAN KOLAM ..................................................................................14

3.2 SELEKSI INDUK .........................................................................................14-15

3.3 PEMIJAHAN IKAN GURAME .....................................................................15

3.4 PEMANENAN TELUR ................................................................................15

3.5 PENETASAN DAN PEMELIHARAAN ..........................................................16

3.6 PEMBERIAN PAKAN..................................................................................16

3.7 PEDEDERAN .............................................................................................16

3.8 PEJUALAN ................................................................................................17

3.9 PENYAKIT..................................................................................................17

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN ...........................................................................................18

4.2 SARAN .....................................................................................................18

LAMPIRAN .....................................................................................................19-25

5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak di sukai
karena rasanya yang gurih dan tidak amis jika di bandingkan dengan jenis ikan yang lain.
Ikan gurame merupakan ikan asli perairan indonesia yang sudah menyebar ke perairan asia
tenggara dan china, ikan gurame termasuk ikan pemakan tumbuhan atau (herbivora).
Dalam pemberian pakan yang harus di perhatikan yaitu jumlah pakan yang cukup, waktu
pemberian yang tepat, dan kandungan nutrient yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
Nutrient pakan meliputi : kandungan protein, lemak karbohidrat, vitamin dan mineral.
Pakan di butuhkan oleh ikan untuk sumber energi dan pertumbuhan.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan dari penulisan laporan dan kegiatan pemijahan ikan gurame ini adalah
1. Memperbaiki produksi ikan gurame di provinsi lampung
2. Memperbaiki ekonomi masyarakat
3. Mengembangkan kemampuan kita untuk meningkatkan keterampilan dalam
pemijahan ikan gurame
4. Kelangsungan hidup
5. Menerapkan cara berwirausaha yang tangguh dan mandiri agar siswa memiliki
kecekapan
6. Mengembangkan kemampuan siswa untuk meningkatkan keterampilan dalam
kegiatan produksi budidaya pemijahan ikan secara profisional

1.3 Manfaat PKL


Manfaat dari kegiatan penulisan laporan dan budidaya ikan gurame adalah

1.Mengetahui proses pemijahan ikan gurame

2.Mengetahui teknik memijahkan ikan gurame

3.Mengetahui cara memijahkan ikan gurame

4.Mengetahui bentuk morfologi ikan gurame

5.mengetahui perbedaan ikan janan dan ikan betina pada ikan gurame

6
1.4 Waktu dan tempat PKL
Peraktek kerja lapangan ini di laksanakan pada tanggal 8 februari -30 april 2021 bertempat
di UPT. BBI kOTA METRO ,. JL SUMBAWA NO 2 KOTA METRO

7
BAB II

PROSES PELAKSANAAN PKL

2.1 Pengenalan PKL


Ikan gurame memiliki siklus hidup seperti halnya ikan-ikan air tawar lainnya ikan gurame
mempunyai siklus hidup sebagai berikut

Tahap Ukuran Usia

Telur n/a 1-2 hari


Larva 1-2 cm s/d 30 hari
Benih Jempol-silet s/d 160 hari
Korek
Konsumsi 0,3/0,7 kg s/d 360 hari
Indukan n/a Mulai 2-3 tahun

Ikan gurame hampir sama dengan siklus hidup ikan mas, namun ikan gurame memiliki
sifat hidup yang berbeda dengan ikan mas bisa bertelur dimana saja. Inilah keunikan ikan
gurame bila di bandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya.

2.2 Referensi teori

2.2.1 Wadah budidaya

Kolam ikan untuk budidaya tergantung pada sehmen yang akan di Lakukan apakah
untuk pembenihan, pendederan atau pembesaran hal ini di karenakan masing-masing sehmen
mempunyai konstruksi yang berbeda namun sebagai dasar konstruksi kolam dalam
menentukan bentuk adalah kemampuan kolam menahan beberapa atau volume air yang di
tampung. Bila hal ini di hiraukan dapat menyebabkan pematangan kolam jebol atau roboh.

2.2.2 Seleksi induk

Seleksi induk di lakukan setelah pemeliharaan induk atau sebelum pemijahan.

Ciri-ciri induk betina ikan gurame adalah

- Di dahi tidak terdapat tonjolan/cula

- Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman

8
- Perut membulat

- Badan relatif panjang

Ciri-ciri indukan jantan ikan gurame

- Di dahi terdapat tonjolan/cula

- Warna badan lebih gelap dan agak pucat

- Gerakan lebih lincah

- Perut dekat anus

Ciri-ciri induk betina yang matang gonad

- Gerakan lambat

- Kelamin berwarna kemerah- merahan

Ciri-ciri induk jantan yang matang gonad

-Tubuh lebih terang dan bercahaya

- Kelamin berwana kemerah-merahan

2.2.3 Pemijahan

Indukan ikan gurame jantan dapat membuat sarang untuk menampung telur dari
indukan betina. Biasanya indukan jantan memerlukan waktu 1-2 minggu,untuk memudahkan
indukan jantan membuat sarang kolam indukan di beri tempat dan bahan sarang tempat sarang
berupa keranjang sampah plastik bulat diameter 20-25 cm keranjang sampah plastik di
tempatkan pada kedalaman 10-15 cm di bawah permukaan air. Bahan sarang berupa serabut
kelapa,ijuk atau bahan lainnya yang dapat di buat sarang yang di tempatkan di permukaan air
sekitar tempat sarang.

2.2.4 Pembenihan ikan gurame

Pada usaha budidaya untuk kepenuhan konsumsi sudah berkembang pesat seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan .teknik budidaya ikan perlu di
kembangbiakan.baik jenis ikan yang di plihara.fasilitas budidaya.penggunaan pakan dan
reproduksi ikan untuk mengembangkan suatu spesies guna guna memperoleh keturunan lebih

9
baik dan dengan penyediaan benih dan kualitas dan kuantitas yang mewadai merupakan suatu
syarat yang dapat menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan banyak jenis dan ragam ikan
yang mempunyai nilai ekonomis telah di kembangkan berbentuk pembesaran maupun
pembenihan .salah satunya adalah ikan gurame.

2.2.5 Pemberian pakan

Larva mulai di berikan pakan saat larva berumur 1-6 hari sebelum itu larva memanfaatkan
cadangan makanan. Pada awal larva makan di beri sebaiknya diberi pakan alami seperti monia
sp dan daphia sp. Salah satu bioalogis yaitu kebiasaan waktu ikan untuk aktif mencari makan.
Pada waktu siang dan malam hari. Waktu pemberian pakan dapat di sesuaikan sehingga
pertumbuhan dapat di pacu untuk mencegah serangan penyakit benih gurame di beri vitamin C
dengn dosisi 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari.

2.2.6 Pengelolahan kualitas air

Air berfungsi sebagai media internal dan exsternal bagi ikan. Sebagai media internal, air
berfungsi sebagai bahan baku reaksi di dalam tubuh pengangkut makanan ke seluruh tubuh.
Pengangkut sisa metabolisme untuk di keluarkan dari dalam tubuh, mengangkut atau pesangga
tubuh. Sementara sebagai media exsternal air berfungsi sebagai habitat ikan oleh karna itu
peran air sangat esensial dalam kehidupan ikan sehingga kualitas dan kuantitas pun harus di
jaga sesuai kebutuhan. Gurami (Osphronemus gouramy) adalah salah satu sepesies ikan yang
habitatnya asli adalah rawa-rawa dan air tenang, salah satu tipe ikan yang hidup di rawa-rawa
adalah kemampuannya untuk hidup di perairan yang kritis seperti minim oksigen. Fluktasi suhu
yang besar dan perairan yang keruh. Gurami dapat hidupdi perairan yang exstrim. Tetapi
pertumbuhannya menjadi lambat karna sebagian besar energinya di gunakan untuk
beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Faktor ini juga merupakan penyebab
gurami dan ikan-ikan lain yang habitatnya di rawa mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada
sistem budidaya tradisional, cara hidup gurami di rawa-rawa ini di tiru oleh budidaya sehingga
pada sistem budidaya tradisional, gurami membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk mencapai
ukuran 1 kg/ekor. Pada budidaya intensif termasuk budidaya gurame di kolam terpal selain ikan
di berikan pakan secara teratur, cukup dan bergizi. Pengolahan air juga menjadi faktor penting
untuk memacu pertumbuhan gurame.

10
2.2.7 Sejarah UPT BBI KOTA METRO

UPT BBI KOTA METRO berdiri pada tahun 1970 an. Sebagai balai benih ikan di kota metro
di bawah dinas perikanan kab. Lampung tengah. Tahun 1999 menjadi BBI metro di bawah dinas
perikanan kota metro. Tahun 2000 an menjadi UPT balai benih ikan di bawah dinas perikanan
kota metro. Tahun 2008 menjadi UPT balai budidaya ikan di bawah dinas pemerintahan kota
metro hingga tahun 2011. Tahun 2011 menjadi (BBI)di bawah dinas pertanian, perikanan dan
kehutanan kota metro hingga sekarang.

11
2.2.9 BIDANG-BIDANG KERJA

1. Penerapan teknik pembenihan dan distribusi benih

2. Memproduksi benih dan induk ikan unggul

3. Penerapan teknik pembudidayaan ikan

4. Pelaksanaan urusan tata usaha

5. Pendistribusian dan pengelolaan induk ikan

6. Pelaksanaan demontrasi dan kaji terap teknologi perikanan

7. Pelayanan teknis budidaya pelayanan

13
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PERSIAPAN KOLAM

Langkah awal dalam budidaya ikan gurame adalah kolam harus dikeringkan terlebih
dahulu. Selain untuk mematikan bibit hama dan penyakit, juga untuk memberikan rangsangan
bau sangit pada induk induk gurame. Setelah dikeringkan kolam pemijahan diisi air, kemudian
dibiarkan selama 4 hari. Selama itu dilakukan pemasangan kerangka sarang sebagai tempat
untuk meletakkan bahan berupa serabut kelapa, ijuk atau bahan lainnya. Kerangka ini dapat
berupa “ sosog” kerangka ini diletakan di pinggir kolam.

3.2 SELEKSI INDUK

Seleksi induk dilakukan dikolam penampungan induk. Tujuan dari seleksi induk adalah
untuk memperoleh induk yang berkualitas unggul, sehingga benih-benih yang dihasilkan juga
berkualitas tinggi. Pada waktu induk dikolam penampungan induk, induk diberi pakan daun-
daunan, induk gurame diberi pakan daun-daunan karena gurame merupakan jenis ikan
omnivora. Setelah selesai dilakukan seleksi induk, induk-induk yang terseleksi baik induk jantan
maupun induk betina dipindahkan kedalam satu kolam pemijahan agar dapat melakukan proses
pemijahan secara massal.

edaan induk gurame jantan dan betina :


1. Ciri gurame jantan

 Bagian kepala dan dahi menonjol


 Bentuk tubuh yang ramping
 Bagian perut meruncing
 Memiliki sirip dengan warna putih
 Organ reproduksi berbentuk meruncing dan tampak

14
2. Ciri gurame betina

 Bagian kepala dan dahi tidak menonjol


 Gerakan lebih lambat dibandingkan jantan
 Bentuk tubuh bundar
 Memiliki sirip dengan warna gelap atau kehitaman
 Bagian perut bulat/membulat
 Organ reproduksi berbentuk oval dan tampak

3.3 PEMIJAHAN IKAN GURAME


Proses pemijahan ikan gurame dilakukan secara alami. Induk yang telah matang gonad
dimasukkan kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan 1 : 1. Perbandingan ini bertujuan
agar pemijahan yang dilakukan lebih efektif karena hampir semua sel ovum dibuahi oleh sel
sperma induk yang telah matang gonad dimasukkan kedalam kolam pemijahan. Luas kolam
yang diperlukan untuk pemijahan kurang lebih panjang x lebar : 230 x 270 cm. Induk gurame
yang berada dikolam pemijahan diberi makan dengan daun talas dengan frekuensi 2 kali sehari.
Daun talas digunakan sebagai pakan induk ikan gurame karena mengandung 32% protein yang
berguna untuk pematangan gonad.

3.4 PEMANENAN TELUR


Pemanenan telur dengan pemeriksaan sarang terlebih dahulu. Ciri sarang berisi telur
adalah terdapat lapisan minyak diatas permukaan air dekat sarang, mulut sarang tertutup,
biasanya induk jantan berada dekat sarang. Sarang yang telah berisi telur harus segera diangkat
dengan perlahan-lahan pada pagi atau sore hari. Setelah telur diangkat, telur dimasukkan ke
dalam bak. Kemudian telur yang terbuahi berwarna kuning bening dipisahkan dari yang rusak
atau tidak terbuahi berwarna kuning keputihan atau kuning telur pucat.

15
3.5 PENETASAN DAN PEMELIHARAAN
Penetasan telur terjadi di dalam bak peretasar sekaligus bak pemeliharaan larva. Telur-
telur yang tidak menetas akan terapung di atas permukaan air sedangkan telur yang menetas
akan cenderung berada di dasar perairan, telur yang baru menetas saling menggerombol
dikarenakan gerakan larva yang belum aktif. Sedangkan telur yang tidak menetas diambil
dengan saringan teh atau sendok plastik dan dibuang agar tidak mengakibatkan kualitas air
jelek atau telur akan di tumbuhi jamur.

3.6 PEMBERIAN PAKAN


Pemberian pakan pada induk ikan gurame sehari 2 kali yaitu, pagi pada pukul 07.00 WIB
sedangkan pada sore hari pukul 16.00 WIB. Pemberian pakan yang digunakan untuk pemberian
pakan induk gurame yaitu dengan memberikan pelet dan bahan tambahan untuk pemberian
pakan induk gurame berupa daun talas/sente.

Sedangkan untuk pemberian pakan larva gurame dengan menggunakan pelet halus yang
bernama PSC, sedangkan untuk benih diberikan pakan dengan ukuran pelet terapung bernama
PF 800.

3.7 PENDEDERAN
Pendederan ikan gurame adalah tahap pelepasan atau penebaran benih ke kolam
pembesaran. Pendederan ini bertujuan untuk menghasilkan benih ukuran tertentu. Kegiatan
pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10-15 g/ekor sampai ukuran 150 g/ekor.
Bobot gurame sebesar ini biasanya dicapai saat benih berumur 6 bulan dari penetasan telur.

16
3.8 PENJUALAN
Setelah umur 1 bulan ikan gurame siap di panen, pemanenan ikan gurame menggunakan
sekopnet. Ikan gurame di jual dengan ukuran silet, harga ikan gurame ukuran silet yaitu Rp
1.50C. Proses panen ikan gurame menggunakan plastik sebagai wadah penjualan dan ikan siap
di pasarkan ke konsumen.

3.9 PENYAKIT
Penyakit adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baiksecara
langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh organisme
lain, pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan lain. Dengan
demikian, timbulnya serangan penyakit ikan dikolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi
antara lain, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah
menyebabkan stres pada ikan sehingga mekanisme pertahanan diri dari yang dimilikinya
menjadi dan lemah akhirnya mudah diserang penyakit.

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 KESIMPULAN

Dari hasil praktik kerja industri ini di peroleh kesimpulan sebagai berikut

1. Tahap pemijahan pada praktek kerja lapangan meliputi pemeliharaan induk, seleksi
induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih
2. Benih yang baik memiliki ciri-ciri yang sehat, lincah, tidak cacat, napsu makan
baik,bebas parasit

4.2 SARAN

Di sarankan untuk pihak industri untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar lebih
lancar dalam melaksanakan PKL.

18
LAMPIRAN

1.1 Daftar gambar

Gambar 1( foto depan BBI KOTA METRO)

Gambar 2 (pembersihan kolam gurame)

19
Gambar 3 pemisahan telur dari sarang

Gambar 4 (bak sortir)

20
Gambar 5 (sekop net induk)

Gambar 6(sekop net benih)

21
Gambar 7 (pakan induk gurame )

Gambar 8(pakan psc halus untuk larva)

Gambar 9 (pakan pf 800 untuk benih)

22
Gambar 10 (sosog)

Gambar 11 (wadah ijuk atau panggung)

23
Gambar 12(pengangkatan benih gurame)

24

Anda mungkin juga menyukai