Oleh ;
IMAM MUHAMMAD F 11824735
0
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dan membuat sebuah laporan kegiatan PKL.
Laporan PKL penulis berjudul “Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di
PT. ARU MI”.
Kami sangat menyadari bahwa kegiatan PKL dan penulisan laporan PKL
ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Tatang Gunawan, M. M. Pd, selaku kepala sekolah SMKN 2
BANDUNG.
2. Ibu Dra. Hj. Ekowati C. M. Pd, selaku Penanggung Jawab Praktik Kerja
Lapangan.
3. Bapak M. Iqbal Wikusno, selaku direktur PT. ARU MI.
4. Bapak Yudi, selaku manager operation PT. ARU MI yang membantu kami.
5. Bapak Nurdin, selaku kepala Quality Control, juga pembimbing selama
masa Praktik Kerja Lapangan
6. Bapak Agus, selaku pembimbing di mesin CNC
7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. ARU MI.
8. Teristimewa kepada Ayah, Ibu, dan Keluarga yang memberikan dukungan
materil dan moril.
Penyusun
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui :
Perusahaan
Pembimbing,
Pimpinan,
_________________ __________________
Mengetahui :
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Praktik Kerja Laporan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia industri, kegiatan
tersebut sebagai suatu upaya peningkatan ataupun untuk meningkatkan siswa-siswi
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi keahlian yang telah dipilih
serta sesuai dengan bidangnya.
Praktik Kerja Laporan (PKL) ini juga merupakan salah satu kurikulum yang
harus ditempuh oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), supaya
mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia industri dan menambah
wawasan sehingga ilmu yang belum siswa-siswi pelajari di sekolah bisa kiata
dapatkan di dunia industri serta menjadikan gambaran untuk suatu saat siswa-siswi
kerja pada dunia industri yang sesungguhnya.
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang memiliki
suatu kegitan wajib yaitu kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah sebuah kegiatan yang memiliki tingkatan penting dan
akan memberikan pengalaman yang akan digunakan dimasa yang akan datang oleh
siswa-siswi. dengan pengalaman terjun langsung di dunia usaha atau dunia industri
itu akan meningkat mental siswa-siswi pada saat bekerja nanti.
4
Adapun tujuan khususnya, diantaranya:
1. Membantu siswa memahami pengertian PKL.
2. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia
usaha.
3. Memberi motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam
mencapai cita-cita.
4. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja, serta percaya diri
menghadapi masalah yang dialami dalam dunia kerja.
5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di
sekolah
6. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi dunia kerja.
7. Membantu siswa dalam memahami etika, juga tata tertib.
1.3.Latar Belakang Penulisan Laporan
Untuk mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya untuk
kami sendiri dan juga untuk membantu kelancaran peningkatan pengetahuan siswa
tingkat selanjutnya.
1.4.Tujuan Penulisan Laporan
Berdasarkan jumlah kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan pengumpulan
data-data yang dilakukan oleh kami, maka maksud dan tujuan penulisan laporan
Praktik Kerja Lapangan, adalah :
1. Sebagai bukti telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif.
3. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan.
4. Agar siswa/i mampu mempelajari, memahami, memantapkan, serta
mengembangkan ilmuyang dipelajari disekolah dan menerapkannya di
dunia kerja.
5. Agar siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan.
6. Sebagai laporan dari hasil PKL yang telah dilaksankan secara tertulis.
7. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin.
5
1.5. Tentang Peusahaan
1.6.Lokasi Perusahaan
Jl. Panembakan No. 212 kec. Paadasuka, Cimahi
6
1.7.Struktur Organisasi
7
1.8.Bidang Usaha
Berikut profile mengenai kemampuan PT. ARU MI di bidangnya:
1. Produk Permesinan dan Jasa
a. Usaha kami ditujukan untuk melayani jasa permesinan dan
pembuatan produk-produk mesin khusus sesuai pesanan
customer.
b, Rekayasa produksi mesin-mesin khusus dan peralatan untuk
industri sesuai pesanan, antara lain:
Berbagai macam komponen untuk industri (pabrik).
Komponen automotif.
Komponen pertanian.
Komponen Pertambangan.
Komponen farmasi.
Komponen alat kontruksi.
c. Fasilitas mesin produksi
Mesin Lathe (bubut)
Mesin Bor Frais vertikal
Mesin Bor Frais Horizontal
Mesin Milling
Mesin Drilling
Mesin Grinding
8
Gambar 1.1 Mesin CNC LATHE DAN CNC MILLING
9
2. Produk Casting
Di bidang produk Casting : (Gray Cast Iron, Spheroidal Graphite Cast Iron,
Alloyed Cast Iron, Malleable Cast Iron, Cast Steel) PT. ARU MI bekerja sama
dengan beberapa perusahaan peleburan baja di daerah Klaten, Solo, Jawa Tengah.
Untuk menghasilkan produk-produk kebutuhan industri sesuai spesifikasi dan
standar yang diinginkan customer seperti produk cating untuk :
- Industri otomotif
- Industri kelistrikan
- Industri petrokimia
- Industri pertambangan
- Industri alat-alat mesin
- Komponen kontruksi, dll.
10
3. Jasa Perbaikan
Di jasa perbaikan, mempunyai kemampuan dengan dukungan berbagai fasilitas
seperti peralatan welding, mesin kenvensional dan CNC based. Serta tenaga ahli
dibidang perbaikan mesin-mesin elektrik, generator, motor traksi, turbin dan
peralatan pendukungnya.
11
4. Jasa Tempa dan Stamping
Di jasa ini pengembangan mesin tempa dan stamping, mesin pembuatan dies serta
dukungan tenaga ahli untuk memberikan layanan dengan produk berkualitas,
penyerahan tepat waktu dan harga kompetitif.
Dengan peralatan permesinan yang dimiliki dan dukungan dari penyedia akan
bahan baku yang bisa bekerja sama serta tenaga ahli yang berpengalaman mampu
untuk mengoptimalkan atau mengembangkan proses produksi untuk menghasilkan
beragam keutuhan peralatan khusus.
12
Layanan Customer
Work Shop dan Marketing Company akan melayani secara personal dan menjalin
relasi yang baik dengan customer. Customer dapat memesan produk, layanan
bahkan harga yang bersaing sesuai dengan kebutuhan.
Pekerjaan yang PT. ARU MI rutin pasok spare partnya sampai saat ini :
1. Pembuatan Jig (Alat Bantu), untuk Ring Piston perusahaan Jepang PT. NT
Piston Ring Indonesia di kawasan Industri Suryacipta Karawang, merupakan
perusahaan gabungan ring kelas dunia antara NPR dan TPR. Perusahaan
kami selalu di audit untuk memenuhi standar internasional.
13
7. PT. DOK KODJA BAHARI
(Spare part perkapalan) Tahun 2008
8. PT, NOGOPATMOLO
(Spare part galangan) Tahun 2009
9. PT. INDONESIA MARINA
(Shipyard spare part galangan) Tahun 2010
10. PT. KERETA API, PERSERO
(Rem blok metalik) Tahun 2009
11. PT. INKA, PERSERO
(Draft Gear) Tahun 2011
12. PT. BHINEKA CIPTA YASA
(Andas baja) Tahun 2011
14
13. PT. EKA SURYA ALAM
(Andas baja) Tahun 2011
14. PT. CHEVRON
(Stopple Fitting) Tahun 2011
Berikut ini adalah produk-produk casting yang mampu PT. ARU MI produksi :
JIG Spare Part Ring Piston PT. NTRI & PT. NPR
15
16
Spare Part mesin sarung tangan latex
17
18
19
20
21
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/DUDI
22
b. Mengecek ukuran benda
Selain memverifikasi kualitas produk, kami juga menganalisis ukuran
benda sesuai standar yang ada dan menulis ukurannya pada lembar check
sheet yang disediakan. Produk yang kami analisis juga bermacam-macam,
ada Lapping Sleeve, Shingane Sozai, Shijime, dll. Tipe dari produknya pun
bermacam-macam. Berikut beberapa check sheet dan tabel dimensi yang
kami arsip :
Alat yang kami biasa gunakan untuk mengukur produk tersebut, yaitu:
1. Jangka Sorong Digital
Kegunaan jangka sorong secara umum adalah untuk mengukur suatu
benda dari sisi luar dengan cara diapit; untuk mengukur sisi dalam suatu
benda yang biasanya berupa lubang dengan cara diulur; untuk mengukur
kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara
menancapkan/menusukkan bagian pengukur.
23
Jangka sorong yang biasa kami gunakan berupa jangka sorong digital.
2. Mikrometer Sekrup
Secara umum fungsi mikro meter sekrup adalah untuk mengukur
diameter atau ketebalan sebuah benda yang memiliki ukuran kecil.
Umumnya alat ukur ini sering digunakan untuk mengukur besaran panjang,
ketebalan benda, dan diameter luar benda. Dengan tingkat ketelitian yang
tinggi tersebut tidak heran jika banyak orang lebih memilih menggunakan
mikrometer dibandingkan dengan jangka sorong.
24
2. Mempelajari Mesin CNC
Selain menjadi Quality Control, kami juga mempelajari mesin CNC. Mesin
CNC yang kami pelajari adalah mesin bubut CNC. Mesin CNC (Computer
Numerical Control) merupakan mesin yang dikendalikan dengan cara memasukkan
program numeric, mesin perkakas ini dilengkapi dengan sistem mekanik dan
kontrol berbasis komputer. Mesin CNC menunjukkan perkembangan teknologi
tidak hanya pada industri komunikasi dan komputer saja. Namun juga berkembang
pesat pada industri manufaktur. Hadirnya mesin ini memberikan manfaat yang
besar bagi industri manufaktur.
Pada kegiatan ini, kami hanya melakukan prmbubutan permukaan benda
dan mengikir sisi-sisi permukaan yang kasar tanpa memasukkan program.
25
2.2.Masalah yang Di Alami
Karena Prakerin termasuk kegiatan pelatihan untuk mencari pengalaman
dan ilmu baru, tentu kami mengalami beberapa masalah selama tiga bulan ini.
Namun dengan keinginan “kami bisa”, sehingga masalah-masalah itu dapat kami
pecahkan. Beberapa masalah yang kami alami, yaitu:
a. Kesulitan dalam memahami/membaca ukuran, banyaknya ukuran yang
perlu diperiksa membuat kami sedikit bingung.
b. Kurangnya teliti dalam memeriksa benda dan mengukur benda, hal ini juga
dikarenakan beberapa alat ukur yang kurang presisi, sehingga membuat
ukuran benda kurang tepat.
c. Melakukan kesalahan ketika diperintahkan memeriksa kelayakan benda
d. Banyaknya barang yang tidak layak produksi (keropok/berlubang, ukuran
tidak sesuai, dan lainnya.
26
2.3.Faktor Penyebab Masalah
Faktor dari masalah-masalah tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama,
faktor manusia, seperti tidak teliti, sulit memahami. Kedua, faktor alat ukur atau
mesin, seperti alat ukur yang sudah tidak presisi.
27
2.2 IQBAL SAMBAS S
1. Kegiatan yang Dilakukan dan Kompetensi yang Didapat
2. Masalah yang Di Alami
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan
kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh
berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda
gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk
konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
28
Komponen – Komponen Utama Mesin Bubut
Kepala Tetap (Headstock)
Kepala tetap terletak pada bagian sebelah kiri mesin bubut. Pada bagian ini
terdapat spindel yang berfungsi untuk memutar benda kerja. Pada bagian
headstock juga terdapat tuas – tuas yang berguna untuk mengatur kecepatan
putar spindel.
29
Gambar 2. Kepala Lepas.
Eretan (Carriage)
Carriage merupakan penopang dan pembawa pahat bubut.
Pada Carriage terdapat eretan melintang dan eretan kombinasi yang berguna
untuk mengatur gerak dan posisi pahat. Pada carriage juga terdapat tool
holder dan juga tuas menggerakkan carriage secara manual maupun
otomatis.
Gambar 3. Carriage.
30
Benda Kerja :
𝑑𝑜 = diameter mula (mm)
𝑑𝑚 = diameter akhir (mm)
𝑙𝑡 = panjang pemesinan (mm)
Pahat :
𝑥𝑟 = sudut potong utama (◦)
𝛾𝑜 = sudut geram (◦)
Mesin Bubut :
𝑎 = kedalaman potong (mm)
𝑓 = gerak makan (mm/r)
𝑛 = putaran poros utama (rpm)
Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :
a. Kecepatan Potong :
b. Kecepatan Makan :
𝑣𝑓=𝑓.𝑛 (𝑚/𝑚𝑖𝑛) ……………………………………………………………… (2.3)
c. Kedalaman Potong :
d. Waktu Pemotongan :
𝑡𝑐= 𝑙𝑡𝑣𝑓 (𝑚𝑖𝑛)⁄…………………………………………………………………. (2.5)
e. Kecepatan penghasilan geram : 𝑍=𝐴.𝑉 dimana, penampang geram
sebelum terpotong 𝐴=𝐹.𝑎 (𝑚𝑚3), maka :
𝑍=𝑓.𝑎.𝑣 (𝑐𝑚3min )⁄……………………………………………………………(2.6)
Macam Pembubutan
Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakaan mesin bubut antara lain :
31
Membubut Lurus
Ada dua cara membubut lurus, yaitu pembubutan memanjang (sejajar benda
kerja) dan pembubutan permukaan rata (facing) untuk menghasilkan
pembubutan permukaan datar pada benda kerja.
Membubut Alur
Untuk membuat alur, digunakan pahat bubut pengalur. Pahat ini berbentuk
lurs, bengkok, berjenjang ke kanan atau kekiri. Bentuk-bentuk pahat ini
antara lain :
Mengebor
Pembubutan ini digunakan untuk pembubutan lubang pada benda kerja.
Gambar 7. Mengebor.
32
Membubut Dalam
Pembubutan ini digunakan untuk memperbesar lubang pada benda kerja.
Membuat Ulir
Membuat ulir menggunakan pahat khusus seperti : pahat ulir segitiga, segi
empat, trapesium, bulat, dan bentuk lainnya. Pekerjaan ini dapat membuat
ulir dalam maupun ulir luar pada benda kerja.
33
2.4.Upaya Penanggulangan Masalah
Kesulitan-kesulitan yang kami alami berhasil kami lewati, kuncinya adalah
berani bertanya. Bagaimanapun juga, masalah akan terpecahkan jika kita memiliki
kemauan juga niat. Praktik Kerja Lpangan ini merupakan kegiatan agar siswa/i
mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia kerja. Sama halnya
dengan sekolah, selama tiga bulan ini kita mecari ilmu, maka jangan disia-siakan.
34
2.3 MUHAMMAD RIFQY AL
1. Kegiatan yang Dilakukan dan Kompetensi yang Didapat
2. Masalah yang Di Alami
Mesin frais adalah mesin perkakas yang gerak utamanya adalah berputar. Mesin
frais mampu mengerjakan pemakanan permukaan dan sisi tegak. Pada mesin frais
vertikal sumbu utama spindelnya tegak lurus dengan meja mesin.
35
Komponen-Komponen Mesin Frais
36
Gambar 3. Parameter pemotongan.
Keterangan :
Benda kerja :
W : lebar pemotongan (mm)
lw : panjang pemotongan (mm)
a : kedalaman pemotongan (mm)
Pahat Frais :
d : diameter luar (mm)
z : jumlah gigi
kr : sudut potong utama
Mesin Frais :
n : putaran poros utama (putaran/menit)
vf : kecepatan makan (mm/put)
Kecepatan Potong
untuk menentukan kecepatan potong ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain :
Ø Material benda kerja
Ø Material pisau frais
Ø Diameter pisau
Ø Kehalusan permukaan yang diinginkan
Ø Dalam pemakanan/pemotongan
Persamaan untuk cutting speed :
Keterangan :
𝑣 : cutting speed
𝑑 : diameter pisau
𝑛 : putaran spindel utama
37
Putaran Pisau
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan putaran pisau mesin frais
antara lain :
Ø Material yang akan di frais
Ø Bahan pisau frais
Ø Diameter frais
Feed
feed merupakan gerak makan pisau frais terhadap benda kerja. Faktor –faktor
yang perlu diperhatikan antara lain :
Ø Dalam pemakanan
Ø Material benda kerja
Ø Tipe permukaan finishing yang diinginkan
Ø Tipe pisau frais
Dalam Pemotongan
Pemotongan pada mesin frais tergantung pada jenis pemakanan yang dilakukan.
Pemakanan dalam proses frais antara lain pemakanan kasar dan pemakanan halus
(finishing). pemakanan kasar bertujuan untuk memotong benda kerja sesuai
dengan yang direncanakan, sedangkan pemakanan halus berfungsi untuk proses
finishing benda kerja.
Waktu Pemotongan/Pemakanan
Waktu pemotongan dapat dihitung dari persamaan berikut :
𝑡𝑐=𝑙𝑡𝑣𝑓⁄
(min)…………………………………………………………………………(2.9)
Keterangan :
𝑙𝑡=𝑙𝑣+𝑙𝑤+𝑙𝑛 (mm)
lv = 1 , untuk mengefrais datar
lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak
lv ≥ 0 untuk mengefrais datar
ln d/2 untuk mengefrais tegak
38
Kecepatan Penghasil Geram
Kecepatan penghasil geram dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑍=(𝑣𝑓.𝑎.𝑤)/1000 𝑐𝑚3 𝑚𝑖𝑛⁄…………………………………………………..
(2.10)
39
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan prakerin ini, kami menyimpulkan bahwa kegiatan
ini sangat bermanfaat. Banyak hasil yang kami dapat selama 3 bulan ini, seperti
pengalaman bekerja, materi/ilmu baru, juga wawasan mengenai dunia industri.
Kegiatan prakerin ini berguna untuk mengembangkan apa yang sudah di
ajarkan di sekolah, dapat dikatakan sebagai pelengkap serta proses pematangan agar
siap terjun ke dunia kerja.
3.2.Saran
Untuk adik-adik sekalian, sebelum melaksanakan prakerin alangkah
baiknya untuk mempersiapkan diri lebih matang, khususnya materi yang di ajarkan
di sekolah, karena nantinya akan berhubungan dengan kegiatan prakerin.
40