Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN MAGANG

PADA

PT MENARA MAS INVESTINDO

PROSEDUR PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN JURNAL UMUM

Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Gelar Ahli Madya ( A.Md. )

Jenjang Pendidikan Diploma – III Akuntansi

Disusun Oleh

Nama : Jery

Nim : 33217010002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : Jery

NIM : 33217010002

Jenjang : Diploma III

Program Studi : Akuntansi

Judul Laporan: Prosedur Pencatatan Laporan Keuangan dengan Menggunakan

Jurnal Umum pada PT Menara Mas Investindo

Disetujui Dan Disahkan Oleh :

Jakarta, 15 Juli 2020 Jakarta, 15 Juli 2020

Ketua Program Studi Pembimbing Laporan

DIII Akuntansi

Dr. Rina Y. Asmara, MM., Ak., CA Dr. Rina Y. Asmara, MM., Ak., CA

Jakarta, ……….

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Harnovinsah, Ak.,M.Si.,CA, CIPSAS, CMA, CSRS

i
LEMBAR PENGESAHAN LULUS UJIAN SIDANG

Nama : Jery

NIM : 33217010002

Jenjang : Diploma III

Program Studi : Akuntansi

Judul Laporan: Prosedur Pencatatan Laporan Keuangan dengan Menggunakan

Jurnal Umum pada PT Menara Mas Investindo

Jakarta, ……….

1. Penguji 1 ( Ketua )

Nama : (____________________)

2. Penguji 2 ( Anggota )

Nama : (____________________)

3. Penguji 2 ( Anggota )

Nama : (____________________)

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengucap puji dan syukur kepada

Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia dan hidayahnya sehingga di

berikannya kelancaran penulis menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Penulis

membuat Tugas Akhir yang berjudul “Laporan Tugas Akhir pada PT Menara Mas

Investindo” untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)

pada Program Studi D-III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Mercu Buana.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih

kepada pihak yang telah membantu dan terlibat di penyusunan tugas akhir ini,

1. Bapak Prof. Ngadino Surip selaku Rektor Universitas Mercu Buana.

2. Bapak Dr. Harnovinsah, Ak., M.Si, CA, CIPSAS, CMA, CSRS selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uiversitas Mercu Buana.

3. Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, MM., Ak., CA Selaku Ketua Program Studi

D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana.

4. Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, MM., Ak., CA selaku dosen pembimbing

tugas akhir yang membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Kedua orang tuaku yang penulis sayangi dan hormati, yang senantiasa

menyemangati dan mendo’akan kelancaran penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bapak/Ibu dosen dan staff pengajar di Universitas Mercu Buana. Yang telah

membimbing penulis selama proses belajar mengajar selama masa

perkuliahan.

iii
7. Bapak Armen Saut H Tampubolon selaku Direktur Utama PT Menara Mas

Investindo yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan

magang di perusahaan yang dipimpinnya.

8. Ibu Christina Minarsih selaku accounting di PT Menara Mas Investindo yang

senantiasa membimbing penulis selama proses magang berlangsung.

9. Kepada seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis maupun fakultas

lain yang selalu mendukung dan membantu penulis.

Demikian penulis hanya bias berdoa, semoga Allah SWT membalas jasa dan

kebaikan mereka. Penulis menyadari penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

kata sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik secara materi, cara

penulisa, maupun cara penyajian laporan magang. Penulis sangat mengharapkan

keritik dan saran untuk mendekati penyempurnaan laporan untuk masa depan.

Besar harapan penulis agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya

bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 15 Juli 2020

JERY

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN TUGAS AKHIR.........................i

LEMBAR PENGESAHAAN LULUS UJI SIDANG.....................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.1.1. Pemilihan Tempat Magang.........................................................2

1.1.2. Bidang Kerja Magang.................................................................3

1.1.3. Bidang Ilmu Yang Sesuai Dengan Bidang Kerja Magang..........4

1.2 Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan Magang.....................4

1.2.1 Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir/Magang Profesi.......5

1.2.2 Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir/Kewiraswastaan.......5

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................7

2.1 Jurnal Umum.........................................................................................7

2.1.1. Pengertian Jurnal Umum.............................................................7

2.1.2. Jenis Jurnal..................................................................................8

2.2 Siklus Akuntansi...................................................................................9

2.2.1 Pengertian Siklus Akuntansi.......................................................9

2.2.2 Tahapan Siklus Akuntansi...........................................................10

2.2.3 Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal.........................................12

v
BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR.....................................................18

3.1 Sejarah Umum Perusahaan.................................................................18

3.2 Stuktur Organisasi, Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha.....19

3.2.1 Stuktur Organisasi.......................................................................19

3.2.2 Bentuk Usaha..............................................................................20

3.2.3 Bidang Usaha..............................................................................20

3.2.4 Perkembangan Usaha..................................................................21

3.3 Bidang Kerja dan Ruang Lingkup Unit Kerja..................................22

3.3.1 Tujuan Unit Kerja.......................................................................23

3.3.2 Ruang Lingkup Unit Kerja..........................................................24

3.4 Hubungan Kerja dengan Unit Lain....................................................30

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG............................................................32

4.1 Pelaksanaan Magang............................................................................32

4.2 Masalah yang Ditemui Pada Unit Kerja.............................................33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN..................................................................38

5.1 Simpulan................................................................................................38

5.2 Saran......................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................43

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar III. 1 : Struktur Organisasi.......................................................................19

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir..............................................44

Lampiran 2 Bukti Bimbingan Tugas Akhir...........................................................45

Lampiran 3 Surat Keterangan Magang..................................................................46

Lampiran 4 Lembar Penilaian Magang.................................................................47

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam upaya

pengembangan sumber daya manusia. Agar peran tersebut dapat berjalan

dengan baik maka kualifikasi standar kelulusan di perguruan tinggi harus

berkualitas, unggul dan kompeten. Dengan berjalannya waktu, mahasiswa

bukan hanya dituntut kompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga

dituntut untuk memiliki kompetensi seperti mandiri, mampu

berkomunikasi, mampu mengambil keputusan, mampu memecahkan

masalah. Maka dibutuhkan sebuah program magang sebagai sarana

pembelajaran secara langsung didunia kerja sebagi mahasiswa tingkat

akhir Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana untuk memperoleh berbagai kompetensi yang

dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan.

Dalam mengembangkan potensi studi yang telah mahasiswa dapat

di universitas program magang diharuskan dilakukan, Mahasiswa bukan

hanya dituntut kompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut

untuk memiliki kompetensi seperti mandiri, mampu berkomunikasi,

mampu mengambil keputusan, mampu memecahkan masalah. Dalam hal

ini magang diperuntukan untuk membiasakan dan memberikan

pengalaman kepada penulis bagaimana kondisi kerja yang sebenarnya.

1
2

Begitupun masalah yang saya dapat mengenai pencatatan keuangan

akuntansi prusahaan PT MENARA MAS INVESTINDO yang dalam

pencatatannya tidak menggunakan buku besar.Dalam hal ini Penulis

memulis Tugas Akhir ini sesuai dengan keadaan yang terjadi pada PT MII.

Program magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan

yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengasah kemampuan

mahasiswa dalam dunia kerja nyata. Pembelajaran ini dilaksanakan

melalui hubungan yang intensif antara mahasiswa magang dengan tenaga

pembinanya di instansi/perusahaan.

1.1.1. Pemilihan Tempat Magang

Penulis memilih tempat magang pada PT Menara Mas

Investindo yang berlokasi Di AXA Tower Lt. 38 Kuningan City Jl.

Prof. Dr. Satrio Kav. 18 jakarta 12940. Penulis memilih PT Menara

Mas Invetindo karena menurut penulis, PT Menara Mas Investindo

adalah tempat magang yang tepat bagi mahasiswa/i untuk

mengimplementasikan ilmu akuntansi dalam pemerosesan

pembuatan laporan keuangan dan tempat mencari pengalaman

dalam kerja didunia kerja yang berhubunga dengan jual beli efek

yang berkaitan dengan mahasiswa akuntansi.

Dalam proses pencarian tempat magang, pada awalnya

penulis mencari informasi mengenai tempat magang, penulis


3

mendapatkan informasi tempat magang dari seorang teman yan

sebeluknya pernah berkerja dj PT Menara Mas Investindo, setelah

memasukan dan melampirkan syarat-syarat yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan kepada perusaan penerima magang, setelah

hampir 1 minggu penulis mendapat panggilan dan melakukan

intervew, penulis bertemu dengan Bapak Armen Saut Tampubolon

selaku Direktur Utama PT Menara Mas Investindo.. Penulis

diterima magang di PT Menara Mas Investindo dan memulai

kegiatan magang pada tanggal 1 Maret 2020.

1.1.2. Bidang Kerja Magang

Bidang kerja magang yang ditawarkan oleh PT Menara mas

Investindo adalah sebagai berikut :

1. Pencatatan Invoice

PT Menara Mas Investindo menawarkan bidang pencatatan

invoice atas transaksi kas masuk dan keluar.

2. Pencatatan Laporan Keuangan

PT Menara Mas Investindo juga menawarkan bidang

penjurnalan untuk membuat laporan keuangan baik perbulan,

triulan dan pertahun dengan mengunakan sistem pencatatan

akuntansi khusus yang dimiliki oleh PT Menara Mas

Investindo
4

1.1.3. Bidang Ilmu Yang Sesuai Dengan Bidang Kerja Magang

Bidang ilmu yang penulis kerjakan di PT Menara Mas

Invetindo dan sesuai dengan bidang kerja magang diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Akuntansi

Dalam melakukan kegiatan Pencatatan Laporan Keuangan,

penulis juga mendapat tugas yang berhubungan dengan bidang

ilmu akuntansi seperti yang telah dipelajari di Universitas

Mercu Buana dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi I,

Komputer Akuntansi, Analisa Laporan Keuangan, Akuntansi

Keuangan Lanjutan.

1.2 Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan Magang

Tujuan umum kegiatan magang adalah menyiapkan kemampuan

mahasiswa yang meliputi kemampuan pengetahuan, sikap, perilaku, dan

pengalaman lapangan (pengalaman eksploratoris) dalam dunia kerja.

Tujuan Magang Profesi :

1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat menyesuaikan

diri dengan dunia kerja.

2. Melatih mahasiswa dapat bekerja apabila mereka telah menyelesaikan

studi.
5

3. Memberikan peluang lebih awal bagi mahasiswa untuk memperoleh

tempat kerja setelah mahasiswa menyelesaikan studinya pada Program

D-III.

4. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat menyesuaikan

diri dengan dunia kerja.

5. Menumbuh-kembangkan kreativitas dan keberanian mengambil risiko

bagi mahasiswa dalam dunia usaha.

6. Melatih mahasiswa dalam melahirkan dan merekayasa sebuah ide

usaha yang layak (feasible) dalam dunia bisnis

1.2.1. Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir/Magang Profesi

1. Melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan pengalamannya

pada praktek kerja yang dikaitkan dan dipadukan dengan teori

yang telah diserap selama perkuliahan.

2. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara

lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan.

1.2.2. Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir/Kewiraswastaan

1. Melatih mahasiswa untuk mengaktulisasikan pengalamannya

dalam kegiatan magang yang dikaitkan dan dipadukan dengan

suatu atau lebih konsep-konsep teori yang telah diserap selama

perkuliahan.
6

2. Menyusun sebuah proposal usaha sebagai upaya penjabaran ide

usaha yang ditumbuh-kembangkan oleh mahasiswa ketika

melaksanakan magang.

3. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara

lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jurnal Umum

Sebuah jurnal yang di guanakan untuk mencatat semua jenis bukti

transaksi keuangan dari setiap transaksi keuangan suatu perusahaan dalam

priode tertentu.

Jurnal umum dapat dikatakan buku harian yang di guanakan

perusahaan yang didalamnya berisi catatan transaksi yang terjadi secara

keseluruhan. Yang tujuannya untuk melakukan identifikasi, penilaian dan

pencatatan dampak ekonomi yang ditimbulkan dari sejumlah transaksi

keuangan.

2.1.1. Pengertian Jurnal Umum

Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Jurnal Umum

adalah yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan

berdasarkan periode tertentu.

Ahmad Manarul Hakim Jurnal Umum ialah buku harian

atau formulir khusus yang digunakan untuk mencatat seluruh

transaksi keuangan secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal,

dengan mencantumkan nama transaksi, jenis akun, dan nominal

saldo di kolom debit atau kredit.

7
8

2.1.2. Jenis-jenis Jurnal

Dalam pencatatan transaksi untuk dapat melihat laporan

keuangan dari transaksi-transaksi yang telah terjadi pastinya ada

jurnal-jurnal yang digunakan untuk melakukan proses pencatatan,

berikut jenis-jenis jurnal yang digunakan :

1. Jurnal Umum

Sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis

transaksi keuangan yang muncul dari setiap transaksi keuangan

dengan secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal, dengan

mencantumkan nama transasksi, jenis akun, dan nominal salda

di dalam kolom debit dan kredit.

2. Jurnal Khusus

Jurnal yang terbagi atas jurnal-jurnal pembantu seperti

jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal pengeluaran kas, dan

jurnal kas masuk digunakan untuk mempermudah

mengidentifikasi proses data transaksi dengan mudah dan

cepat.

3. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian digunakan pada saat akhir priode

akuntansi yang berisikan transaksi atau jurnal yang salah catat

atau belum di catat dalam satu priode tertentu yang harus

disesuaikan.

menentukan harga jual.


9

4. Jurnal Penutup

Sesuai dengan namanya, jurnal penutup ialah jurnal yang

digunakan untuk menutup nominal akun-akun yang tidak lagi

diperlukan atau harus di tutup untuk priode selanjutnya,

biasanya akan yang di tutup termasuk pendapatan, beban ,

prive dan ikhtisar laba/rugi.

5. Jurnal Pembalik

Jurnal ini digunakan untuk menutup semua akun neraca

yang terdapat pada jurnal penyesuaian pada periode

sebelumnya yang bertujuan untuk pengakuan biaya atau

pendapatan yang ganda.

2.2 Siklus Akuntansi

2.2.1 Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi ialah suatu proses dalam membentuk

sebuah laporan financial (keuangan) perusahaan yang bisa diterima

dan dipertanggungjawabkan. Pengertian siklus akuntansi ini

sebenarnya masih umum. Untuk mengenal lebih lanjut tentang

pengertian siklus akuntansi, kita dapat menguraikannya

berdasarkan penyusunan katanya.

Mengenai mengapa adanya penambahan kata siklus ini

sebab alur kerja yang terbentuk ialah suatu lingkaran (circle).

Mulai dari terjadinya proses transaksi, pencatatan transaksi di buku


10

jurnal, sampai penyusunan laporan keuangan. Serta kegiatan itu

berulang secara periodik. Di dalam periode tertentu, biasanya

proses itu akan kembali ke awal. Kemudian alur perputaran

tersebut disebut dengan siklus akuntansi. Dan rutinitas yang harus

dilakukan oleh seorang akuntan ialah mengerjakan pembukuan

dengan berpedoman di siklus akuntasi. Pengerjaan pencatatan

laporan keuangan umumnya ialah berpedoman pada siklus

akuntansi itu. Berperan sangat penting di dalam controlling neraca

keuangan sebuah perusahaan. Sehingga pemilik perusahaan

nantinya dapat menganalisa sehat atau tidaknya kondisi keuangan

suatu perusahaan.

2.2.2 Tahapan Siklus Akuntansi

Tahapan-tahapan atau proses beserta contoh di dalam siklus

akuntansi ialah sebagai berikut :

1. Identifikasi Transaksi

Langkah pertama di dalam suatu siklus akuntansi ialah

mengidentifikasi transaksi. Akuntan harus dapat

mengidentifikasi transaksi sehingga bisa dicatat dengan

baik.Tidak semua transaksi bisa dicatat, transaksi yang bisa

dicatat yaitu transaksi yang berdampak pada perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan dan bisa dinilai ke dalam unit

moneter secara objektif.


11

Selain itu, transaksi yang akan dicatat harus memiliki bukti,

bila tidak ada bukti jadi transaksi tidak bisa dicatat dan

dilaporkan ke dalam suatu laporan keuangan. Bukti transaksi

biasanya berupa kuitansi, nota, faktur, bukti kas keluar, memo

penghapusan piutang dan lain-lain. Bukti tersebut tentu harus

sah dan dapat diverifikasikan. Dokumen transaksi atau bukti

transaksi atau biasa dikatakan sebagai bukti akuntansi ialah

dokumen-dokumen dasar transaksi (baik yang dibuat sendiri

ataupun yang berasal dari pihak luar) yang dipergunakan

sebagai sumber pencatatan atau penyusunan suatu laporan

keuangan oleh suatu unit usaha.

Bukti transaksi intern ialah suatu bukti transaksi yang

berasal dan dilaksakan di dalam lingkungan perusahaan itu

sendiri. Misalnya ialah bukti memorial antar bagian/divisi

dalam suatu perusahan tersebut. Bukti transaksi ekstern yakni

sebuah bukti transaksi yang dapat melibatkan pihak luar suatu

perusahaan. Misalnya ialah kuitansi nota kontan, faktur nota

kredit nota debet, cek, bilyet giro.

2. Analisis Transaksi

Setelah mengidentifikasi transaksi, akuntan harus bisa

menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan tersebut.

Untuk lebih mudah, Anda bisa menggunakan persamaan

matematis sebagai berikut :


12

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

Suatu sistem pencatatan ialah double-entry system, yakni

setiap transaksi yang dicatat akan berefek pada suatu posisi

keuangan didebit dan dikredit dalam jumlah yang sangat sama.

Sampai setiap transaksi tersebut mempengaruhi sekurang-

kurangnya dua rekening pembukuan.

2.2.3 Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, selanjutnya dicatat

secara beruntut di buku jurnal. Jurnal merupakan suatu catatan

kronologis tentang transaksi-transaksi yang akan terjadi dalam

suatu periode akuntansi. Proses pencatatan transaksi kedalam

jurnal disebut juga penjurnalan (journalizing).

Ada terdapat dua macam jenis Jurnal ialah sebagai berikut :

1. Jurnal Umum

Jurnal umum yang lebih diketahui dengan istilah jurnal

saja. Biasanya pencatatan suatu transaksi yang dimasukan

kedalam satu rekening yang didebit dan satu rekening dikredit.

2. Jurnal Khusus

Jurnal khusus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi

pencatatan terhadap suatu transaksi yang berulang. Misalnya

saja seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal

penerimaan kas, dan sebagainya.


13

3. Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya ialah mem-posting transaksi yang

telah dicatat di dalam jurnal ke dalam buku besar. Buku besar

merupakan suatu kumpulan rekening pembukuan yang masing-

masing telah digunakan untuk mencatat suatu informasi

tentang aktiva tertentu.

Pada hakekatnya, suatu perusahaan memiliki daftar susunan

rekening buku besar yang dinamakan chart of accounts. Dari

masing-masing rekening tersebut biasanya diberi nomor kode,

karena akan memudahkan dalam mengidentifikasi dan

membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam

jurnal tersebut.

4. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan suatu daftar saldo rekening buku

besar pada periode tertentu saja. Cara menyusun neraca saldo

ialah sangat mudah, Anda hanya harus memindahkan saldo

yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan

menjadi satu.

Saldo di neraca saldo harus sama jumlahnya.Bila jumlah

saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di dalam kredit

jadi bisa dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang atau

tidak sama, dan masih ada kesalahan. Bila demikian, maka


14

seorang akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi sebelum

laporan disusun.

5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Bila pada akhir periode akuntansi tersebut, terdapat

transaksi yang belum dicatat, atau ada satupun transaksi yang

salah, atau perlu disesuaikan maka dari itu dicatat dalam jurnal

penyesuaian nya. Penyesuaian dikerjakan secara periodik,

biasanya waktu laporan akan disusun. Pencatatan penyesuaian

sama dengan pencatatan transaksi pada umumnya. Transaksi

penyesuaian dicatat dalam jurnal penyesuaian dan selanjutnya

dibukukan ke dalam buku besarnya.

Kemudian itu saldo yang ada di buku besar siap disajikan

ke dalam laporan keuangan tersebut. Dengan demikian, hasil

akhir proses akuntansi ialah suatu laporan keuangan yang

disusun secara akrual basis.

6. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pada tahapan ini, Anda harus menyusun neraca saldo kedua

dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan di

dalam buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo pada

akun-akun buku besar tersebut dikelompokan ke dalam

kelompok aktiva atau pasiva. Saldo di antara kelompok aktiva

dan pasiva pada neraca saldo tersebut juga harus seimbang.


15

Tetapi, ingat bahwa saldo yang seimbang belum tentu juga

benar tetapi saldo yang benar pasti akan seimbang.

7. Penyusunan Laporan Keuangan

Dari informasi di neraca saldo setelah penyesuaian, tahap

selanjutnya yakni menyusun suatu laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut yang disusun sebagai berikut :

a. Laporan laba rugi digunakan untuk menguraikan kinerja

suatu perusahaan.

b. Laporan perubahan modal digunakan untuk memeriksa

perubahan pada modal yang telah terjadi.

c. Neraca juga dapat digunakan memperhitungkan

likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.

d. Laporan arus kas juga digunakan untuk memberikan

suatu informasi yang relevan mengenai kas keluar dan

kas masuk pada periode berjalan.

8. Penyusunan Jurnal Penutup

Setelah membuat suatu laporan keuangan, seorang akuntan

harus dapat membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya bisa

dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang

ditutup yaitu rekening nominal atau rekening laba-rugi nya

saja. Caranya ialah dengan membuat nihil rekening yang

terkait. Suatu rekening nominal harus bisa ditutup sebab


16

rekening tersebut digunakan untuk mengukur kegiatan atau

aliran pada sumber yang telah terjadi pada periode berjalan.

Di akhir periode akuntansi, suatu rekening nominal sudah

selesai menjalankan fungsinya sehingga harus dapat ditutup.

Kemudian, di periode selanjutnya bisa digunakan kembali

untuk mengukur kegiatan yang baru dan mulai terjadi.

9. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan (Opsional)

Pada langkah yang ini, seorang akuntan harus menyusun

neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo ini ialah daftar

saldo suatu rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal

penutup. Oleh sebab itu neraca saldo ini hanya bisa memuat

saldo rekening permanen nya saja.

Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan ialah

untuk mendapatkan keyakinan bahwa saldo yang seimbang

sudah benar dan akurat. Sehingga penyusunan neraca saldo

tersebut tidak hanya bersifat opsional saja.

10. Penyusunan Jurnal Pembalik (Opsional)

Tujuan jurnal pembalik ialah menyederhanakan prosedur

pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif di

periode berikutnya. Sebab tujuannya hanya untuk

menyederhanakan oelh karena itu tahap terakhir ini juga

bersifat opsional.
17

Jurnal pembalik biasanya dapat dibuat di awal periode

berikutnya. Caranya adalah dengan membuat jurnal pembalik

nya dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat. Dengan

demikian membalikan akun yang telah dibuat pada jurnal

penyesuaian dari yang awalnya debit menjadi kredit dan dari

yang awalnya kredit menjadi debit.

Dengan penerapan siklus atau proses akuntansi ini yang

benar, maka kegiatan usaha yang akan dapat dilakukan dengan

efektif. Selain itujuga pengambilan keputusan bisa dilaksanakan

dengan lebih tepat dan cepat karena berdasarkan dari suatu

informasi keuangan yang riil sehingga pengembangan usaha lebih

cepat untuk dikerjakan.


BAB III

GAMBARAN UMUM KANTOR

3.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT Menara mas Investindo (MMI) adalah perusahaan berbentuk

perseroan tebatas yang begerak dalam industri Perdagangan Berjangka

Komoditi (PBK). Perusahaan ini telah mendapatkan izin menjadi anggota

kliring perdagangan pada tanggal 13 April 2004 dari BAPPEBTI dan

merupakan bagian dari PT Menara Mas Future. Kantor PT Menara Mas

Investindo beralamat di AXA Tower Lt. 38 Kuningan City Jl. Prof. Dr.

Satrio Kav. 18 Jakarta. PT Menara Mas Investindo telah memiliki ijin

sebagai berikut :

No.Reg. BAPPEBTI No : 352/BAPPEBTI/SEP/IV/2004

No.Reg. BBJ No : SPAB- 157/BBJ/03/11

No.Reg. KBI No : 72/AKP-KBI/V/2011

18
19

3.2 Stuktur Organisasi, Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

3.2.1 Stuktur Organisasi


DEWAN KOMISARIS

KOMISARIS UTAMA

CHRISSON SILITONGA

KOMISARIS

RUDI MARPAUNG

DIREKSI

DIREKTUR UTAMA

ARMEN SAUT H TAMPUBOLON

DIREKTUR

FRISTO DONESTRABA

FINANCE & HRD IT DEALING SETTLEMENT


ACCOUNTING
CHRISTINA ERNI ERDA ANDI NURDIN STEVI
MINARSIH JUNITA ANDERSON
YOHANES

PUTRA

RECEPTIONIS DRIVER
OB
T
ANGGI EKO
IDAM

FAKHRI

Gambar III.1 : Struktur Organisasi


20

3.2.2 Bentuk Usaha

PT Menara mas Investindo (MMI) adalah perusahaan

berbentuk perseroan tebatas yang begerak dalam industri

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Penyelenggara. Sesuai

dengan ketentuan yang berlaku pada Peraturan Kepala Bappebti

No.5 Tahun 2017 pasal 5 bahwa Penyelenggara paling tidak

memiliki perjanjian kerjasama dengan 1 (satu) Peserta SPA.

3.2.3 Bidang Usaha

Menentukan proses bisnis mana saja yang mimiliki nilai

Risk Probability Number (RPN) yang ‘Very High’ berdasarkan

metode Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA),

melalui beberapa tahapan perhitung seperti Penentuan Nilai

Dampak (Severity: S),Penentuan Nilai Kemungkinan (Occurence:

O)dan Penentuan Nilai Deteksi (Detection: D)sehingga RPN dapat

dihasilkan dengan formula sebagai berikut : RPN = Severity x

Occurence x Detection. Namun demikian dengan keterbatasan

yang ada pada kami, dengan kerendahan hati terpaksa beberapa

perhitungan tersebut kami lewati untuk kemudian kami rubah

dengan melakukan perhitungan dalam bentuk nilai kualitatif

berdasarkan pemahaman kami dalam hal bisnis proses tersebut

yang mendalam dan dapat dipertanggung jawabkan.


21

Setelah melakukan assesment atas resiko dari masing-

masing proses bisnis, selanjutnya kami menetapkan proses bisnis

yang memiliki score ‘very hig’ yang akan kami prioritaskan untuk

proses mitigasi.

3.2.4 Perkembangan Usaha

Perusahaan ini mendapatkan izin menjadi anggota kliring

perdagangan pada tanggal 13 April 2004 dari BAPPEBTI dan

merupakan bagian dari PT Menara Mas Future. Kantor PT Menara

Mas Investindo beralamat di AXA Tower Lt. 38 Kuningan City Jl.

Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Jakarta. Dari pertama kali PT Menara Mas

Investindo berdiri dan di sahkan oleh BAPPEBTI PT Menara Mas

Investindo memiliki kerja sama dengan 5 ( lima ) peserta SPA

sebagai berikut :

1. Pt Global Artha Furtures

2. Pt Mega Growth Futures

3. Pt Garuda Berjangka

4. Pt Soegee Furtures

5. Pt Realtime Future

Perusahaan ini juga membuat suatu gugus fungsional

berupa satuan kerja manajemen resiko ( SKMR ) Yang terdiri dari :

1. Direksi 1 orang ( penanggung jawab satuan kerja ).

2. Departemen IT 1 orang.
22

3. Departemen Acconting 1 orang.

4. Departemen Dealing 1 orang.

5. Departemen Settelment 1 orang.

6. Departemen HRD 1 orang.

3.3 Bidang Kerja dan Ruang Lingkup Unit Kerja

1. Dealing

Merupakan departemen yang bertanggung jawab atas kelancaran

beberapa proses bisnis. Hampir semua proses bisnis yang terdapat di

departemen ini sudah ditangani melalui aplikasi SP MMI. Departemen

ini juga di monitor secara langsung dan intensif oleh departemen IT

dan menjadi prioritas utama dalam fungsi departemen IT

2. Kuotasi

Meyediakan kuotasi. Kuotasi berupa penawaran harga bid dan

offer serta maksimum spread yang ditawarkan Penyelenggara kepada

Nasabah melalui Peserta. Proses ini merupakan proses hulu dari

terjadinya sebuah transaksi. Tanpa adanya proses kuotasi, maka tidak

akan terjadi transaksi jual dan beli dalam SPA. Risk Management

System. Proses perhitungan kecukupan margin bagi order milik

nasabah dan Peserta dimana nasabah itu terdaftar. Jadi ada 2 (dua)

persyaratan kecukupan margin bagi setiap order yang masuk untuk

dapat diterima menjadi sebuah transaksi disamping beberapa


23

persyaratan yang lain (trading rules) yaitu : adanya kecukupan margin

nasabah dan kecukupan margin Peserta dimana nasabah itu terdaftar.

3. Settlement

Settlement merupakan departemen yang menangani proses bisnis

yang terkait masalah administrasi transaksi, pelaporan Peserta SPA

yang telah menjalin kerjasama dengan MII dan lain-lain. Memonitor

posisi terbuka mitra Peserta SPA beserta posisi keuangannya.

Membuat laporan dan menyimpan semua data posisi keuangan mitra

Peserta SPA.Mencatat settlement Price. Membuat dan melaporkan

secara berkala mengenai net open position mitra Peserta SPA kepada

dealing chief. Membuat progress report secara berkala kepada chief

dealing

4. Accounting

Laporan deposit & withdrawal. Membuat laporan keuangan secara

berkala serta melaporkan setiap data keuangan yang ada kepada

Direksi. Menyusun dan melaporkan Keuangan ke Bappebti secara

berkala sesuai dengan aturan Bappebti.

3.3.1 Tujuan Unit Kerja

1 Meminimalkan kebingungan jika terjadi bencana.

2 Mengurangi ketergantungan pada personel tertentu.

3 Mengurangi kehilangan data, revenue, dan Peseerta SPA

dalam cluster.
24

4 Mempercepat recovery.

5 Menjaga image perusahaan.

6 Mematuhi peraturan regulator (dalam hal ini Bappebti).

7 Merupakan tata kelola perusahaan yang baik.

3.3.2 Ruang Lingkup Unit Kerja

Semua kariawan di PT Menara Mas Investindo

bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan transaksi pasar

modal, mulai dari proses dealing sampai dengan pembayaran

dividend an pembayaran atas turunnya harga saham kepada bank,

dan tanggung jawab keuangan yang di lakukan oleh bagian

accounting yang di awasi oleh direktur utama.

Untuk itu dalam proses pemeriksaan informasi pelayanan

dan transaksi yang telah di lakukan oleh PT Menara Mas

Investindo maka perlu adanya kerja sama tim agar semua berjalan

sesuai dengan yang di harapkan.

Ruang lingkup unit kerja yang dapat di jelaskan oleh

penulis sebagai berikut :

1. DEWAN KOMISARIS

Tugas dan fungsi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

a) Menentukan arah kebijakan umum perusahaan

b) Memberikan Mandat ke Direksi untuk menjalankan

operasional perusahaan sehari-hari


25

c) Mengawasi dan mengevaluasi kinerja management

perusahaan

d) Apabila dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat

melakukan perubahan Struktur Organisasi perusahaan

2. DIVISI PENGAWASAN INTERNAL

Tugas dan fungsi Divisi SPI adalah sebagai berikut :

a) Menyiapkan standar operasional prosedur bagi seluruh unit

kerja di lingkungan perusahaan

b) Mendisain suatu system pengawasan internal dan manual

kerja yang mamadai

c) Mengevaluasi mengenai efisiensi dan efektivitas

management perusahaan dan kinerja perusahaan secara

berkala

d) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan

Direksi perusahaan mengenai pengembangan perusahaan

dimasa yang akan datang

e) Membuat system dan prosedur dalam rangka pengendalian

intern perusahaan

3. DIREKTUR UTAMA

Tugas dan fungsi Direktur Utama adalah sebagai berikut :

a) Menjalankan Kegiatan operasional perusahaan sehari-hari

sesuai dengan mandate yang diberikan oleh Pemegang

Saham
26

b) Menjalankan fungsi strategis planning jangka panjang dan

jangka pendek perusahaan

c) Bertanggung jawab dan bertindak untuk dan atas nama

perusahaan dalam kaitannya dengan pihak lain/eksternal

perusahaan

d) Melakukan fungsi koordinasi dan pengawasan bagi seluruh

unit kerja perusahaan

e) Bersama-sama dengan Direksi lainnya, bertanggung jawab

penuh atas kinerja perusahaan

4. DIREKTUR

Tugas dan fungsi Direktur adalah sebagai berikut :

a) Bertanggung jawab atas operasional bagian Accouting &

Finance, bagian Marketing, bagian Compliance, Dealing,

Back Office dan Research and Development

b) Melakukan perencanaan, mengorganisir dan melakukan

pengawasan kepada bagian Accounting and Finance,

bagian Marketing, Dealing, Back Office serta bagian

Research and Development

c) Melakukan tindakan yang dianggap perlu dalam lingkungan

tugasnya untuk menjaga kelancaran bisnis perusahaan

sehari-hari sesuai dengan prosedur yang berlaku

d) Membina dan mengembangkan SDM yang ada dalam

perusahaan
27

e) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama

secara berkala

5. SECRETARY

Tugas dan fungsi Secretary adalah sebagai beriktut :

a) Bertanggung jawab atas perencanaan recruitment dan

pengembangan personal.

b) Merencanakan dan pengimplementasikan system reward

dan punishment secara obyektif.

c) Merencanakan dan melaksanakan in-house training dan

external training bagi personal berkompeten.

d) Melakukan fungsi pengawasan dalam lingkup kerjanya.

e) Melakukan evaluasi atas kinerja personal pada setiap

bagian perusahaan.

f) Melakukan tugas katatausahaan dan surat menyurat untuk

kepentingan perusahaan cq Direksi.

g) Melakukan tugas-tugas kearsipan.

h) Melaporkan secara berkala tugas yang diemban kepada

Direksi.

6. HEAD ACCOUTING & FINANCE :

Tugas dan fungsi head Accounting & Finance adalah sebagai

berikut :

a) Bertanggung jawab atas perencanaan Anggaran dan

pengendalian keuangan.
28

b) Melakukan analisa verivikasi performance (kinerja)

keuangan dalam rangka efisiensi perusahaan.

c) Bertanggung jawab atas data dan pelaporan perpajakan

perusahaan.

d) Melakukan Deposit dan Withdrawal ke KBI.

e) Melakukan fungsi pengawasan didalam ruang lingkup

tugasnya.

f) Membuat laporan keuangan secara berkala serta

melaporkan setiap data keuangan yang ada kepada Direksi.

g) Menyusun dan melaporkan Keuangan ke Bappebti secara

berkala sesuai dengan aturan Bappebti.

h) Mengurus keperluan umum dan rumah tangga perusahaan.

7. DEALING MANAGER :

Tugas dan fungsi Dealing Manager adalah sebagai berikut :

a) Melakukan evaluasi dan analisis harga yang wajar dalam

proses bisnis sehari-hari

b) Melakukan pembinaan dan control atas semua staff yang

ada dibawahnya

c) Mengambil langkah strategi yang dipandang perlu untuk

kepentingan perusahaan dan mitra Peserta SPA

d) Mengkoordinasikan para order taker dalam menentukan

harga yang wajar (price range)


29

e) Melakukan fungsi pengawasan terhadap semua staff back

office

f) Memonitor posisi keuangan/equity mitra Peserta SPA

setiap saat

g) Membuat laporan mengenai tugas yang telah dilaksanakan

secara berkala kepada Direksi

8. BACK OFFICE /SETLEMENT MANAGER :

Tugas dan fungsi Back office Manager adalah sebagai berikut :

a) Memonitor posisi terbuka mitra Peserta SPA beserta posisi

keuangannya

b) Membuat laporan dan menyimpan semua data posisi

keuangan mitra Peserta SPA

c) Mencatat settlement price yang telah terjadi

d) Membuat dan melaporkan secara berkala mengenai net

open position mitra Peserta SPA kepada dealing chief

e) Membuat progress report secara berkala kepada chief

dealing

9. RECEPTION :

Tugas dan fungsi reception adalah sebagai berikut :

a) Menerima tamu yang datang ke perusahaan untuk didaftar

b) Menanyakan keperluan dan mau bertemu dengan siapa

c) Mempersilahkan tamu duduk diruang tunggu dan

menghubungi pimpinan/pegawai yang ingin ditemui oleh


30

tamu apakah mereka punya waktu/bersedia untuk menerima

tamu tersebut

d) Apabila mereka punya waktu untuk menemui tamu tersebut

maka tamu yang bersangkutan dipersilahkan menemuinya

e) Menerima surat masuk yang dikirim oleh kurir dan

mendistribusikannya kepada yang bersangkutan

10. SECURITY :

Tugas dan fungsi Security adalah sebagai berikut :

a) Menjaga keamanan lingkungan kantor agar karyawan

tenang bekerja

b) Memeriksa tamu yang belum dikenal untuk meninggalkan

kartu tanda pengenal/identitas yang berlaku dan

menanyakan tujuannya serta menemui siapa

c) Mempersilahkan untuk menemui receptionist

d) Mencatat Nama, Identitas dan waktu kunjungan tamu

3.4 Hubungan Kerja dengan Unit Lain

Selama penulis berkerja di PT Menara Mas Investindo tiap unit

kerja memiliki hubungan dengan tim yang lainnya. Hubungan kerja yang

terjadi ialah :

1. Hubungan kerja antar tim

Pihak dealing melakukan evaluasi dan analisis harga yang wajar

dalam proses bisnis sehari-hari, melakukan pembinaan dan control atas


31

semua staff yang ada dibawahnya serta mengambil langkah strategi

yang dipandang perlu untuk kepentingan perusahaan dan mitra peserta

SPA, dengan itu pihak it mengkoordinasikan para order taker dalam

menentukan harga yang wajar (price range), dan pihak setelment

melakukan fungsi pengawasan terhadap semua staff back office,

memonitor posisi keuangan/equity mitra peserta spa setiap saat,

membuat laporan mengenai tugas yang telah dilaksanakan secara

berkala kepada direksi, memonitor posisi terbuka mitra peserta SPA

beserta posisi keuangannya, membuat laporan dan menyimpan semua

data posisi keuangan mitra peserta spa, mencatat settlement price yang

telah terjadi, membuat dan melaporkan secara berkala mengenai net

open position mitra peserta SPA kepada dealing chief, membuat

progress report secara berkala kepada chief dealing

2. Hubungan kerja kariawan dan pimpinan

Dalam menganbil keputusan keluarnya uang dan pelaporan

keuangan untuk kebutuhan internal atau adit pihak akuntan akan

berkoordinasi dengan direktur utama atas laporan-laporan yang layak

dan tidak untuk di tunjukan kepada pihak eksternal, demikian juga

dengan pengeluaran kas kecil pihak accounting akan berkoordinasi

langsung dengan komisaris mengenai transaksi kas keluar.


BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

4.1 Pelaksanaan Magang

Penulis melakukan peraktik magang selama dua minggu, yang

dimulai dari tanggal 2 maret 2020 sampai dengan 14 maret 2020. Pada

hari pertama penulis bertemu dengan Christina Minarsih selaku staff

accounting di PT Mernara Mas Investido dan sebagai pembimbing penulis

selama melakukan magang. Penulis dijelaskan tata tertib yang berlaku di

perusahaan tersebut di antaranya:

1. Jam kerja dimulai pukul 08:00 s/d 16:00 WIB.

2. Hari kerja di mulai dari hari senin hingga jumat.

3. Berpakaian rapi dan sopan .

4. Berprilaku disiplin, teliti, jujur dan bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaan magang penulis melakukan pencatatan

transaksi atas penjualan dan pengeluaran kas pasar modal. Penulis juga

membuat invoice yang akan nantinya akan diarsipkan sebagai bukti

transaksi yang dilakukan oleh client melalui rekening Koran bank yang di

gunakan oleh perusahaan.

a. Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin yang penulis lakukan selama dua minggu praktik

magang di PT Menara Mas Investindo ialah membuat invoice atas

masuk dan keluarnya uang ke bank perusahaan, PT Menara Mas

32
33

Investindo tidak menggunakan kas besar, untuk keperluan kecil seperti

ATK dan uang transportasi menggunakan kas kecil, selain itu penulis

juga melakukan pencatatan transaksi dari invoice ke jurnal umum

menggunakan aplikasi akuntansi yang dibuat oleh direktur utama PT

Menara Mas Investindo, pencatatan semua transaksi hanya di catat

menggunakan jurnal umum tanpa menggunakan jurnal khusus dan

buku besar.

b. Kegiatan Non-Rutin

Kegiatan Non-Rutin yang penulis lakukan selama dua minggu

praktik magang ialah menyiapkan bebrapa berkas yang dibutuhkan

perusahaan untuk pelaporan kepada pihak BAPPEPTI seperti

memfotocopy dan membuat berkas identitas perusahaan dan identitas

karyawan perusahaan PT Menara Mas Investindo.

4.2 Masalah yang Ditemui Pada Unit Kerja

Selama penulis melakukan kegiatan magang di PT Menara Mas

Investindo menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan siklus

akuntansi. Masalah-masalah tersebut sebagai berikut:

1. Masalah kebijakan

a. Dalam absensi dan ketepatan waktu masuk sangat lemah,

kariawan sangat leluasa keluar masuk dalam jam kerja dan

tidak ada finger print untuk akses absen.


34

b. Dalam pelaksanaan kerja, SOP yang diperuntukan sebagai

standar oprasional untuk memberikan aturan bagi kariawannya

sangat lemah, kariawan dengan mudah tertidur dan bermain

gawai pada saat jam kerja berlangsung.

c. Untuk divisi IT yang bertugas sebagai bagian yang menjaga

pergerakan penjualan kliring yang bertugas sebanyak 3 orang

berkerja hanya 2 kali shifting yaitu pagi dan sore.

2. Masalah oprasional

Masalah oprasional yang penulis temukan saat melakukan kegiatan

magang adalah sebagai berikut:

1. Masalah operasional yang saya temui adalah lambatnya pihak

perusahaan menganti kop surat perusahaan dikarnakan perusahaan

telah pidah dari lantai 28 ke lantai 38 setelah 2 bulan perusahaan

masih menggunakan kop surat dengan alamat lantai 28.

2. Masalah yang penulis temukan ialah dalam proses pencatatan

akuntansi perusahaan hanya menggunakan jurnal umum dan jurnal

penyesuaian. Semua transaksi yang terjadi dicatat dominan lebih

menggunakan jurnal umum saja dan langsung bias mengakses

laporan keuangan.

3. Dibagian Finance and accounting hanya dikerjakan oleh satu

orang, dimulai dari prncatatan faktur hingga pelaporan keuangan.


35

3. Pemecahan Masalah Pada Unit Kerja

Setelah penjabaran masalah-masalah tersebut penulis ingin

memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di atas.

Diantaranya sebagai berikut:

1. Pemecahan Masalah Kebijakan

Solusi atas masalah kebijakan yang penulis sarankan ialah:

a) Pemecahan masalah untuk absensi ialah, adanya

pengawasan lebih dari phak management untuk

kariawannya, pemasangan CCTV atau Penempatan

fingerptint untuk absensi sangat efisien dan dapat di

gunakan untuk mengontrol kariawan yang tidak taat pada

jam kerja.

b) Menurut penulis pihak menejemen harus rutin melakukan

evaluasi kinerja dari tiap kariawan yang berkerja. Dan

seharusnya dilakukan penerapan SOP yang jelas tentang

aturan dan norma yang harus dilakukan didalam jam kerja.

c) Dalam hal ini menurut penulis bagian IT adalah jantung

dari perusahaan yang penulis tempati untuk magang, karena

IT menjaga agar tender dari pialang yang bersangkutan

tetap mendapatkan dividen, jelas hal ini berpengaruh pada

kinerja bagian IT, seharusnya bagian IT dibagi menjadi 3

shift.
36

4. Kebijakan Masalah Operasional

Solusi atas masalah operasional yang penulis sarankan ialah :

a) Saran atas masalah administrasi perusahaan harusnya pihak

management lebih memperhatikan dan mengawasi setiap

perkrjaan yang dilakukan oleh kariawannya, dan seharusnya

pihak management meminta langsung kepada divisi

administrasi untuk membuat kop surat yang sesuai dengan

keadaan yang sekarang agar tidak terjadi kesalahan dan

kecerobohan perusahaan pada saat memberikan informasi

untuk client atau pihak exsternal.

b) Laporan keuangan sangat berperan penting bagi perusahaan ,

menurut penulis salah satu laporan kuangan yang tidak boleh

dilupakan oleh seorang pemilik bisnis ialah penggunaan buku

besar. Karena buku besar mencatat perubahan;perubahan yang

terjadi pada suatu akun yang disebabkan adanya sebuah

transaksi. Menurut penulis penggunaan buku besar dapat

mempermudah perusahaan ketika perusahaan mengetahui

adanya perbedaan atau tidak dari semua data keuangan yang

masuk. Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan terkait

memanglah sangat sederhana karena semua transaksi hanya

dilakukan menggunakan jurnal umum saja , dan hanya dalan

keadaan tertentu jurnal penyesuaian digunakan, namun sangat


37

disayangkan jika perusahaan meremehkan penggunaan buku

besar untuk pencatatan transaksi perusahaan.

c) Menurut penulis bagian finance and accounting sangatlah

rawan akan kecurangan atau penggelapan dana, hal ini

dikarnakan semua proses baik dari pencatatan faktur, transfer

melalui bank dan pelaporan keuangan hanya dilakukan oleh

satu orang saja, lebih baik untuk menambah satu kariawan lagi

untuk berada di divisi finance and accounting sebagai cara

memperkecil peluang kecurangan terjadi.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

secara kronologis atas transaksi yang dimasukan kedalam satu rekening

yang didebit dan satu rekening dikredit. Perhitungan yang dilakukan juga

berdasarkan kebutuhan manajemen, serta mengacu pada sistem informasi

manajemen.

Siklus akuntansi ialah suatu proses dalam membentuk sebuah laporan

financial (keuangan) perusahaan yang bisa diterima dan

dipertanggungjawabkan. Untuk mengenal lebih lanjut tentang pengertian

siklus akuntansi, kita dapat menguraikannya berdasarkan penyusunan

katanya. Mulai dari terjadinya proses transaksi, pencatatan transaksi di

buku jurnal, sampai penyusunan laporan keuangan. Di dalam periode

tertentu, biasanya proses itu akan kembali ke awal.

1. Identifikasi Transaksi.. Bukti transaksi ekstern yakni sebuah bukti

transaksi yang dapat melibatkan pihak luar suatu perusahaan.

Misalnya ialah kuitansi nota kontan, faktur nota kredit nota debet,

cek, bilyet giro.

2. Analisis Transaksi. Suatu sistem pencatatan ialah double-entry

system, yakni setiap transaksi yang dicatat akan berefek pada suatu

posisi keuangan didebit dan dikredit dalam jumlah yang sangat

38
39

sama. Sampai setiap transaksi tersebut mempengaruhi sekurang-

kurangnya dua rekening pembukuan. Setelah informasi transaksi

dianalisis, selanjutnya dicatat secara beruntut di buku jurnal. Jurnal

umum yang lebih diketahui dengan istilah jurnal saja. Biasanya

pencatatan suatu transaksi yang dimasukan kedalam satu rekening

yang didebit dan satu rekening dikredit. Jurnal khusus dilakukan

untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap suatu transaksi

yang berulang.

3. Langkah selanjutnya ialah mem-posting transaksi yang telah

dicatat di dalam jurnal ke dalam buku besar. Pada hakekatnya,

suatu perusahaan memiliki daftar susunan rekening buku besar

yang dinamakan chart of accounts.

4. Neraca saldo merupakan suatu daftar saldo rekening buku besar

pada periode tertentu saja. Saldo di neraca saldo harus sama

jumlahnya. Bila jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang

ada di dalam kredit jadi bisa dikatakan bahwa neraca saldo tidak

seimbang atau tidak sama, dan masih ada kesalahan. Bila

demikian, maka seorang akuntan harus mencari kesalahan yang

terjadi sebelum laporan disusun. Penyesuaian dikerjakan secara

periodik, biasanya waktu laporan akan disusun.

5. Transaksi penyesuaian dicatat dalam jurnal penyesuaian dan

selanjutnya dibukukan ke dalam buku besarnya. Kemudian itu

saldo yang ada di buku besar siap disajikan ke dalam laporan


40

keuangan tersebut. Saldo pada akun-akun buku besar tersebut

dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva. Setelah

membuat suatu laporan keuangan, seorang akuntan harus dapat

membuat jurnal penutup.

Rekening yang ditutup yaitu rekening nominal atau rekening laba-

rugi nya saja.

Di akhir periode akuntansi, suatu rekening nominal sudah selesai

menjalankan fungsinya sehingga harus dapat ditutup. Pada langkah yang

ini, seorang akuntan harus menyusun neraca saldo setelah penutupan.

Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan ialah untuk

mendapatkan keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah benar dan

akurat. Sehingga penyusunan neraca saldo tersebut tidak hanya bersifat

opsional saja. Tujuan jurnal pembalik ialah menyederhanakan prosedur

pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif di periode

berikutnya. Sebab tujuannya hanya untuk menyederhanakan oelh karena

itu tahap terakhir ini juga bersifat opsional. Jurnal pembalik biasanya

dapat dibuat di awal periode berikutnya. Caranya adalah dengan membuat

jurnal pembalik nya dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat. Selama

penulis melakukan kegiatan magang di PT Menara Mas Investindo

menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan siklus akuntansi

1. Dalam absensi dan ketepatan waktu masuk sangat lemah , kariawan

sangat leluasa keluar masuk dalam jam kerja dan tidak ada finger print

untuk akses absen.


41

2. Masalah yang penulis temukan ialah dalam proses pencatatan

akuntansi perusahaan hanya menggunakan jurnal umum dan jurnal

penyesuaian. Setelah penjabaran masalah-masalah tersebut penulis

ingin memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di atas.

3. Pemecahan masalah untuk absensi ialah, adanya pengawasan lebih

dari phak management untuk kariawannya, pemasangan CCTV atau

Penempatan fingerptint untuk absensi sangat efisien dan dapat di

gunakan untuk mengontrol kariawan yang tidak taat pada jam kerja .

4. Laporan keuangan sangat berperan penting bagi perusahaan , menurut

penulis salah satu laporan kuangan yang tidak boleh dilupakan oleh

seorang pemilik bisnis ialah penggunaan buku besar. Karena buku

besar mencatat perubahan;perubahan yang terjadi pada suatu akun

yang disebabkan adanya sebuah transaksi.

5.2 Saran

1. Saran untuk perusahaan atas masalah administrasi perusahaan harusnya

pihak management lebih memperhatikan dan mengawasi setiap perkrjaan

yang dilakukan oleh kariawannya, dan seharusnya pihak management

meminta langsung kepada HRD untuk membuat kop surat yang sesuai

dengan keadaan yang sekarang agar tidak terjadi kesalahan dan

kecerobohan perusahaan pada saat memberikan informasi untuk client atau

pihak exsternal. Laporan keuangan sangat berperan penting bagi

perusahaan , menurut penulis salah satu laporan kuangan yang tidak boleh
42

dilupakan oleh seorang pemilik bisnis ialah penggunaan buku besar.

Karena buku besar mencatat perubahan;perubahan yang terjadi pada suatu

akun yang disebabkan adanya sebuah transaksi. Menurut penulis

penggunaan buku besar dapat mempermudah perusahaan ketika

perusahaan mengetahui adanya perbedaan atau tidak dari semua data

keuangan yang masuk. Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan terkait

memanglah sangat sederhana karena semua transaksi hanya dilakukan

menggunakan jurnal umum saja , dan hanya dalan keadaan tertentu jurnal

penyesuaian digunakan, namun sangat disayangkan jika perusahaan

meremehkan penggunaan buku besar untuk pencatatan transaksi

perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan, Dosen. 2020. Jurnal Umum.

(https://www.dosenpendidikan.co.id/jurnal-umum/ di akses pada tanggal

30 Juni 2020)

Haryadi, Erry. 2019. Jurnal Umum.

(https://softwareaccurate.id/jurnal-umum/ di akses pada tanggal 30 Juni

2020)

Pangestika, Witdya. 2019. Mengenal Berbagai Macam Jenis Jurnal Dalam

Akuntansi. (https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-jurnal-dalam-akuntansi/ di

akses pada tanggal 30 Juni 2020)

(https://cpssoft.com/blog/akuntansi/macam-macam-jurnal-dalam-akuntansi/ di

akses pada tanggal 30 Juni 2020)

(https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-contoh-transaksi-

jurnal-pembalik/ di akses pada tanggal 30 Juni 2020)

(https://kementerianperdagangan.com/jurnal-umum-perusahaan-dagang/ di akses

pada tanggal 30 Juni 2020)

(https://inspirilo.com/siklus-akuntansi/ di akses pada tanggal 30 Juni 2020)

(https://sarjanaekonomi.co.id/siklus-akuntansi/ di akses pada tanggal 30 Juni

2020)

43
44

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir


45

Lampiran 2 Bukti Bimbingan Tugas Akhir


46

Lampiran 3 Surat Keterangan Magang


47

Lampiran 4 Lembar Penilaian Magang

Anda mungkin juga menyukai