FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA
DEPOK
DESEMBER 2014
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali penulis/kami menyatakan dengan jelas bahwa penulis/kami menggunakannya.
Penulis/kami memahami bahwa tugas yang penulis/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1) Dosen Bu Ratna Juwita, selaku dosen Pengantar Manajemen Operasi yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini;
2) Bapak Bambang Bangun Wibowo, selaku Operation Head PT Karunia Dinamik Sejahtera
yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan;
3) Orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral;
dan
4) Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Penulis
ABSTRAK
iii
Judul : ANALISIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK (SCHEDULING) PT
KARUNIA DINAMIK SEJAHTERA
Makalah ini membahas penjadwalan dalam jangka pendek dalam manajemen operasi di PT
Karunia Dinamik Sejahtera. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan
desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa penjadwalan dalam suatu manajemen
operasi di perusahaan itu sangat penting dilakukan agar tidak terjadi banyak kesalahan dan
keterlambatan pekerjaan. Sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Kata kunci:
Manajemen operasi, scheduling
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................ II
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. III
ABSTRAK .………………………………………………………………..……........ IV
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...…..... V
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ……………………………………….……....... VII
BAB I: PENDAHULUAN
v
3.2 Teknik Penjadwalan..............................................................................................................11
3.3 Kriteria Penjadwalan.............................................................................................................11
3.4 Penjadwalan Bagian Operasi................................................................................................12
3.5 Alur Pekerjaan......................................................................................................................13
3.6 Pengendalian Input-Output...................................................................................................14
3.7 Aturan Prioritas.....................................................................................................................14
3.8 Rasio Kritis (Critical Ratio).................................................................................................18
3.9 Teori Batasan........................................................................................................................18
3.10 Penjadwalan pada Sektor Jasa............................................................................................19
BAB IV: PENUTUP ..........................................................................................................................
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................21
4.2 Saran.....................................................................................................................................22
vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Tabel 3.1 Waktu Pengerjaan dan Batas Waktu Pekerjaan PT Karunia Dinamik Sejahtera
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui konsep-konsep scheduling for short term yang dapat diterapkan dalam
perusahaan?
2. Untuk mengetahui penerapan scheduling untuk jangka pendek dalam perusahaan
2
(1975) seperti yang dikutip Lexy J. Moleong dalam bukunya ialah bahwa penelitian kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
• Sumber Data
Sumber data adalah subjek utama dalam meneliti masalah diatas untuk memperoleh
datadata konkrit, adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Sumber Data Primer: yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah narasumber, yaitu Operation Head dari PT Karunia Dinamik Sejahtera.
b. Sumber Data Sekunder: yang menjadi sumber data sekunder dari penelitian ini
adalah buku Manajemen Operasi oleh Heizer.
3
BAB II LANDASAN TEORI
4
2.5 Scheduling Process-Focused Facilities
Pada Scheduling process-focused facilities, penjadwalan terhadap order yang masuk tidak
melanggar keterbatasan dari kapasitas yang tersedia. Sebelum menyalurkan perintah, dilakukan
pengecekan ketersediaan dari peralatan dan bahan baku. Dalam pelaksanaannya,menetapkan
tanggal jatuh tempo terhadap setiap pekerjaan dan melakukan pengecekan terhadap hal tersebut
yang berujung pada pemberian feedback dan statistic untuk efisiensi produk dan pemantauan
waktu.
Input-output Control
Tujuan utama dari input-output control adalah utuk menghindari adanya overload
ataupun underload. Input-output control juga bisa menjadi salah satu indikator dalam
melakukan aksi managerial untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan. Underload
ataupun overload yang terdeteksi dapat di maintain menggunakan ConWIP Cards.
Adapun beberapa alternative lain yang dapat dilakukan oleh bagian operasi adalah dengan
cara meningkatkan performa, meningkatkan kapasitas, atau menaik atau turunkan
kuantitas input di work center.
Gantt Charts
Gantt charts adalah grafik yang menunjukan waktu pemuatan, waktu kosong dari
department, mesin, dan fasilita slainnya.
5
Merupakan kelas khusus dari model program linear yang berfungsi untuk menempatkan
pekerjaan pada sumberdayanya. Dalam assignment method, diasumsikan hanya akan ada
satu pekerja ditugaskan untuk setiap mesinnya. Metode ini merupakan salah satu yang
paling efektif dalam meminimalisir biaya dan waktu.
6
Critical Ratio
Critical Ratio adalah angka index yang didapat dari membandingkan waktu yang tersisa
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia.
7
2.11 Scheduling Service Employees With Cyclical Scheduling
Tujuan dari penggunana Cyclical Scheduling ini adalah untuk mempertemukan kebutuhan staf
dengan jumlah minimum pekerja. Penjadwalan di sini harus membuat para pekerja senang.
Untuk menemukan solusinya digunakan teknik alogaritma sederhana.
8
BAB III PEMBAHASAN
9
11. Keur kendaraan niaga ( Truck,Pickup ,Box dll )
12. Pembuatan / perpanjang SIM
Cakupan Wilayah
Daerah pengurusan surat surat kendaraan bermotor yang dilayani oleh PT Karunia Dinamik
Sejahtera meliputi wilayah dibawah ini :
DKI Jakarta (Pusat, Timur, Utara, Barat, Selatan)
Depok/Tangerang/Bekasi
Jawa Barat (Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Karawang, Subang)
Jawa Tengah (Semarang, Magelang, DIY)
Jawa Timur (Surabaya, Malang, Madiun, Jember)
Banten (Serang, Pandeglang, Cilegon, Lebak)
Sumatera (Medan, Padang, Palembang, Tanjung Karang)
Kalimantan (Barat, Timur, Selatan)
10
3.2 Teknik Penjadwalan
Terdapat dua teknik penjadwalan yang sering digunakan di dalam suatu organisasi, yaitu
penjadwalan maju (forward scheduling) dan penjadwalan mundur (backward scheduling). PT
Karunia Dinamik Sejahtera sendiri menggunakan teknik penjadwalan maju (forward scheduling)
dimana perusahaan baru akan memulai jadwal setelah persyaratan suatu pekerjaan diketahui.
Pekerjaan dilakukan sesuai dengan pesanan dan kebutuhan pelanggan.
11
juga memiliki aturan dering panggilan masuk tidak boleh lebih dari 3 kali dering, setelah itu
telepon harus diangkat dengan segera dan disampaikan kepada karyawan atau bagian yang dituju.
Ketiga, untuk meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process) perusahaan
membuat rak schedule dimana setiap dokumen diberikan rak masing-masing dan diberikan
tanggal proses. Misalkan dokumen masuk ke PIC pada tanggal 2 yang kemudian diletakkan di
rak schedule. Lead time process dari dokumen tersebut adalah 4 hari, maka pada tanggal 6 rak
tersebut sudah kosong karena dokumen telah selesai diproses.
Keempat, meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Terdapat dua tipe pelanggan, yaitu pelanggan
yang akan mengambil sendiri dokumennya dan pelanggan yang dokumennya akan diantar.
Dokumen yang telah selesai disiapkan terlebih dahulu, kemudian perusahaan akan menghubungi
pelanggan untuk mengambil dokumen yang telah selesai. Untuk pelanggan yang dokumennya
diantar, perusahaan akan menghubungi pelanggan tersebut untuk memberitahukan jam
kedatangan messenger untuk mengantar dokumen tersebut.
12
ketiga diserahkan
ke bagian
accounting
12.00-13.00 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-15.00 Menyerahkan Berkomunikasi Memproses Filing kuitansi dan
dokumen ke dengan client dokumen di samsat
faktur pajak
client masing- masing-masing
masing (merapihkan dan
memasukkan
kuitansi ke dalam
file)
15.00.17.00 Perjalanan kembali ke Filing copy Perjalanan kembali Filing kuitansi dan
kantor dokumen yang faktur pajak
ke kantor dengan
tadi diserahkan
ke officer membawa
dokumen yang
selesai di proses
Tabel 1.1 Jadwal Operasional PT Karunia Dinamik Sejahtera
13
Bagan diatas menggambarkan bagaimana alur suatu pekerjaan dari awal diterima sampai
pekerjaan selesai dikerjakan. Dokumen didapat dari dealer/customer, kemudian diambil oleh
messenger dan dibawa ke kantor untuk di register oleh PIC. Setelah itu disiapkan oleh PIC
untuk diproses oleh officer (lamanya proses atau lead time tergantung pada macam-macam
dokumen). Setelah dokumen selesai diproses, dokumen akan kembali ke kantor dan
diserahkan ke bagian keuangan untuk dibuatkan tagihan. Setelah itu dokumen diantar
kembali ke dealer/customer.
Dengan menggunkan input-output controls, dapat diketahui bahwa pekerjaan yang belum
dikerjakan (backlog) PT. Karunia Dinamik Sejahtera rata-rata setiap bulannya meningkat pada
minggu ke-4 sebesar 5 unit.
Dalam mengerjakan tugasnya, PT KDS menggunakan aturan prioritas EDD (Earliest Due
14
Date) dan FCFS (First Come, First Serve). FCFS dilakukan sebagai prioritas pertama, terutama
untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan waktu pengerjaan hanya 1 hari dan batas waktu
pekerjaannya juga 1 hari, contohnya perpanjangan STNK.
FCFS dijadikan sebagai prioritas pertama juga karena merupakan aturan yang paling adil
ketika tidak ada pekerjaan khusus yang mendesak.
Ketika ada pekerjaan khusus, maka baru digunakan EDD. Misalnya ada client yang jatuh
tempo surat kendaraannya sudah lewat meminta untuk dibuatkan terlebih dahulu, maka
pengerjaan menggunakan EDD.
Dari sini kita bisa melihat bahwa aturan prioritas yang utama dalam perusahaan ini adalah
FCFS, adanya aturan prioritas EDD merupakan pengembangan yang disebabkan oleh tidak selalu
idealnya keadaan yang ada pada kenyataan.
Berikut ini merupakan daftar waktu pengerjaan dan batas waktu pekerjaan di PT KDS.
Pekerjaan Waktu pengerjaan (hari) Batas waktu pekerjaan
(hari)
Perpanjang STNK 1 1
Balik Nama STNK 4 6
Mutasi STNK 21 30
Pendaftaran Kendaraan Baru 4 6
CKD (Component Knock
Down)
Pendataran Kendaraan Baru 12 14
CBU (Complete Build Up)
Tabel 3.1 Waktu Pengerjaan dan Batas Waktu Pekerjaan PT Karunia Dinamik Sejahtera
Keterangan:
CBU: Kendaraan yang diimpor secara utuh. Contoh: Vios, Altis, Alphard
CKD: Komponen diimpor terurai dan di rakit di dalam negeri. Contoh: Avanza,Iinnova
Dari daftar di atas, kita bisa mencoba menganalisa penggunaan aturan prioritas FCFS dan EDD
dalam perusahaan.
Berikut perhitungan jika perusahaan menggunakan FCFS (diasumsikan ada 5 pekerjaan
yang semuanya berbeda).
15
Pekerjaan Waktu Aliran Batas waktu Keterlambatan
pengerjaan Waktu pekerjaan
(hari) (hari)
Perpanjang 1 1 1 0
STNK
Balik Nama 4 5 6 0
STNK
Mutasi STNK 21 26 30 0
Pendaftaran 4 30 6 24
Kendaraan Baru
CKD
(Component
Knock Down)
Pendataran 12 42 14 28
Kendaraan Baru
CBU (Complete
Build Up)
TOTAL 42 104 52
Tabel 4.1 Perhitungan Metode First Come First Served (FCFS)
Ultilisasi =
16
Perpanjang 1 1 1 0
STNK
Balik Nama 4 5 6 0
STNK
Pendaftaran 4 9 6 3
Kendaraan Baru
CKD
(Component
Knock Down)
Pendataran 12 21 14 7
Kendaraan Baru
CBU (Complete
Build Up)
Mutasi STNK 21 42 30 12
TOTAL 42 78 22
Tabel 5.1 Perhitungan Metode Earliest Due Date
(EDD)
Ultilisasi =
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa jika ada lima pekerjaan yang semuanya berbeda
jenis, maka, akan lebih baik menggunakan aturan prioritas EDD. Namun, lain halnya jika yang
ada merupakan pekerjaan yang sejenis, misalnya semua pekerjaannya merupakan perpanjangan
STNK yang sama-sama membutuhkan waktu pengerjaan 1 hari dan batas waktu pengerjaan 1
hari, maka yang digunakan adalah aturan prioritas FCFS.
17
3.8 Rasio Kritis (Critical Ratio)
Rasio kritis merupakan urutan prioritas yang lebih dinamis karena rasio kritis menghitung
prioritas per pekerjaan. PT KDS tidak menyinggung masalah rasio kritis dalam penjelasannya.
Namun, jika menggunakan rasio kritis, maka hasil yang didapat akan lebih akurat, karena rasio
kritis menghitung prioritas per pekerjaan dan memberikan hasil angka yang akurat dan bisa
diperbandingkan dengan jelas.
Jika PT KDS menggunakan perhitungan rasio kritis, maka perhitungan prioritas ketika
ada dua pekerjaan, yaitu CKD dan CBU dengan hari kerja yang tersisa sebagai berikut:
Pekerjaan Batas Hari kerja CR Urutan
yang
Waktu Prioritas
tersisa
CKD 6 4 (6- 1 1
2)/4
CBU 14 8 (14- 1,5 2
2)/8
Tabel 6.1 Perhitungan Critical Ratio
Jika menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai dengan lebih detail urutan prioritas
pekerjaan, seperti yang ada pada contoh perhitungan di atas. Untuk CKD, dengan batas waktu 6
hari dan hari kerja yang tersisa 4, maka CRnya adalah 1. Untuk CBU, dengan batas waktu 14 hari
dan hari kerja yang tersisa 8, maka CRnya adalah 1,5.
CR bernilai 1 untuk CKD menunjukkan bahwa CKD berjalan dengan tepat waktu. Sedangkan
CR bernilai 1,5 untuk CBU menunjukkan bahwa CBU berjalan lebih cepat dari yang diharapkan.
Maka didapatlah urutan prioritas pertama untuk CKD dan kedua untuk CBU. Oleh karena itu,
apabila perusahaan menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai secara lebih akurat
prioritas pekerjaannya.
18
Untuk PT KDS banyak kendala yang dialami pada sistem birokrasi pihak ketiga
(kepolisian). Hal ini terjadi karena proses tidak dikerjakan di lingkup perusahaan sendiri, tetapi
membutuhkan pihak ketiga, yaitu pihak kepolisian.
Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan, diantaranya:
1. Apabila ada hari besar atau event kenegaraan maka petugas kepolisian yang biasanya
menjalankan proses administrasi surat-surat kendaraan akan meninggalkan pekerjaan
tersebut untuk melakukan tugas keamanan di lapangan.
2. Apabila ada gangguan pada sistem terkait yaitu administrasi satu atap
Gangguan ini terjadi di Kantor SAMSAT (Sistem Administrasi Satu Atap) yang di dalamnya
terdiri dari bagian instansi kepolisian, instansi dispenda, dan instansi jasa raharja.
Pada tahap ini, perusahaan telah mampu mengidentifikasikan batasan atau kendala yang
dimilikinya. Kendala atau batasan ini agak sulit untuk diatur karena datangnya bukan dari dalam
perusahaan, tapi dari pihak ketiga, yaitu kepolisian. Namun, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisasi dampak dari batasan atau kendala tersebut.
Misalnya perusahaan sudah mengetahui event-event besar yang memerlukan kepolisian dari
jauh-jauh hari, sehingga hal ini bisa diantisipasi misalnya dengan mempercepat proses pengajuan
ke kepolisian ataupun pemberitahuan kepada client akan keterlambatan pengerjaan dibanding
biasanya.
Ada juga batasan atau kendala dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya adalah ketika
pesanan sedang ramai dan menumpuk di satu bagian. Tidak dapat dipungkiri, walaupun staff
yang bekerja di perusahaan ini sudah cukup untuk menangani order yang datang, tapi ada saatnya
ketika pesanan sangat banyak dan menumpuk di satu bagian. Ketika hal itu terjadi, tidak menutup
kemungkinan pekerja dari bagian lain untuk membantu pekerjaan dari bagian yang sedang sibuk
tersebut.
Misalnya bagian general affair untuk membantu pekerjaan kepada bagian yang sibuk
tersebut dan diberi pekerjaan yang sifatnya ringan, contoh filing atau input data karena hal
tersebut bukan pekerjaan yang sifatnya decision maker.
19
memenuhi kebutuhan menangani pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan order sebanyak 4000
dokumen per bulan dibutuhkan SDM sebagai berikut:
20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Karunia Dinamik Sejahtera melakukan scheduling dalam penyediaan jasa pengurusan
dokumen (surat-surat kendaraan). Kegiatan operasi perusahaan terdiri dari HRD, General Affair,
dan Operasional Proses. Kegiatan operasional proses perusahaan sendiri terdiri dari messenger,
person-in-charge dan data support, officer, serta finance.
Scheduling atau penjadwalan jangka pendek dilakukan oleh perusahaan untuk
meminimalisir waktu, memaksimalkan kepuasan konsumen, meminimalisir wip inventory atau
surat yang masih di proses, serta untuk meminimalisir waktu tunggu konsumen.
Perusahaan tidak menggunakan cyclical scheduling karena waktu kerja perusahaan tidak 24
jam, namun perusahaan menggunakan sistem forward scheduling, yaitu memulai pekerjaan
setelah persyaratan suatu pekerjaan diketahui (sesuai dengan pesanan pelanggan dan biasanya
diminta untuk dikirim sesegera mungkin).
Hambatan yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan scheduling/penyelesaian surat adalah
sistem pada birokrasi pihak ketiga (kepolisian). Sistem pada birokrasi pihak ketiga ini merupakan
proses yang dikerjakan di luar lingkup perusahaan dan melibatkan pihak ketiga. Misalnya yaitu
adanya hari besar atau acara kenegaraan yang menyebabkan petugas kepolisian sebagai pihak
ketiga tidak dapat menjalankan proses administrasi surat-surat kendaraan karena harus
melakukan tugas keamanan di lapangan, serta gangguan pada sistem terkait, yaitu sistem
administrasi satu atap (SAMSAT) yang terdiri dari instansi kepolisian, instansi dispenda, dan
instansi jasa raharja. Sedangkan hambatan yang dihadapi perusahaan terkait dengan scheduling
decision adalah adanya inflasi yang menyebabkan perusahaan mempunyai kebijakan untuk
menaikkan upah pekerja, serta adanya overorder yang menyebabkan pekerja diharuskan untuk
kerja overtime.
Scheduling yang dilakukan perusahaan didukung oleh jumlah staff atau pekerja perusahaan
yang mencukupi. Dimana untuk memenuhi kebutuhan order sebanyak 4000 dokumen setiap
bulannya, dibutuhkan SDM berupa PIC dan data Support sebanyak 14 orang, messenger
sebanyak 6 orang, officer sebanyak 9 orang, serta finance sebanyak 7 orang. Namun jumlah
SDM tersebut masih bisa menyelesaikan pekerjaan hingga 6000 dokumen.
21
PT. Karunia Dinamik Sejahtera mengurutkan rangkaian pekerjaan yang dimiliki
menggunakan metode aturan prioritas EDD (Earliest Due Date) dan FCFS (First Come First
Serve). EDD adalah aturan prioritas yang mendahulukan pengerjaan pekerjaan yang jatuh
temponya paling cepat, sedangkan FCFS adalah aturan prioritas yang mendahulukan pengerjaan
pekerjaan yang diperoleh atau datang terlebih dahulu. FCFS dijadikan sebagai prioritas pertama
perusahaan sebagai aturan yang paling adil apabila tidak ada pekerjaan khusus yang mendesak.
Dilihat dari ukuran keefektivan metode aturan prioritas, maka akan lebih baik perusahaan
menggunakan aturan prioritas EDD dibandingkan aturan prioritas FCFS. Dimana dengan
menggunakan aturan prioritas EDD, perusahaan memiliki waktu penyelesaian rata-rata yang
lebih cepat, utilitasasi yang lebih maksimal, jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem yang lebih
kecil, dan keterlambatan pekerjaan rata-rata yang lebih sedikit. Namun, lain halnya jika ada
pekerjaan yang sejenis, misalnya semua pekerjaannya merupakan perpanjangan STNK yang
sama-sama membutuhkan waktu pengerjaan 1 hari dan batas waktu pengerjaan 1 hari, maka
sebaiknya yang digunakan perusahaan adalah aturan prioritas FCFS.
Jika menggunakan critical ratio, perusahaan bisa menilai dengan lebih detail urutan prioritas
pekerjaan, seperti yang ada pada contoh perhitungan di atas. Untuk CKD, dengan batas waktu 6
hari dan hari kerja yang tersisa 4, maka CRnya adalah 1. Untuk CBU, dengan batas waktu 14 hari
dan hari kerja yang tersisa 8, maka CRnya adalah 1,5.
4.2 Saran
Menurut kelompok kami penjadwalan jangka pendek pada PT Karunia Dinamik Sejahtera
sudah baik. Dalam menerapkan priority rules dalam scheduling perusahaan, penerapan peraturan
First Come First Served sudah benar bagi perusahaan sebagai perusahaan jasa, FCFS penting
bagi pelanggan sebagai bentuk customer service yang adil. Namun, perusahaan perlu
menggunakan aturan prioritas EDD (Earliest Due Date) jika ada permintaan khusus, yaitu
dibutuhkan penyelesaian pekerjaan yang cepat. Secara keseluruhan, efektivitas penjadwalan yang
dilakukan perusahaan sudah cukup baik, namun alangkah baiknya lagi jika perusahaan dapat
menerapkan konsep critical ratio dalam kegiatan penjadwalannya, agar dapat menilai urutan
prioritas pekerjaan yang sifatnya lebih detail dan akurat.
22