Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN STUDI LAPANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara


Indonesia
(SANRI)

Dosen Pengampu :
Eka Septiani, Sos, Msi

Disusun oleh kelompok 7 :


Nila Aftita
Abirka Azhari
Muhammad Azlan
A.Kamal Riyanda
Melisa Ulandari

STIA NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakathu

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat, hidayah, dan

karunia-nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal

penelitian yang berjudul

“ANALISIS KINERJA PEGAWAI KANTOR BPJS KESEHATAN SUNGAI

PENUH DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT”.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun materil sehingga proposal

ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1.Ibu Eka Septiani, Sos, Msi , selaku dosen mata kuliah Sistem Administrasi

Negara Indonesia yang telah mendidik dan memberikan bimbingan selama masa

perkuliahan.

2. Pimpinan kantor BPJS Kesehatan Sungai Penuh, ibu Permata Sari dan seluruh

Staf kantor atas kesempatan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dalam
melakukan penelitian dan memperoleh informasi yang diperlukan selama

penulisan proposal penelitian ini.

3. Teman-teman satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang

bersama-sama dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,

penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dibangun dari para

pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal

penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para

pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Sungai Penuh, 01

desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA

PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR

ISI.............................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar

Belakang.............................................................................................

1.2 Rumusan

Masalah........................................................................................

1.3 Tujuan Studi

Lapangan................................................................................

1.4 Manfaat Studi

Lapangan..............................................................................

BAB II OBJEK STUDI LAPANGAN DAN

PEMBAHASAN............................

2.1 Objek Studi

Lapangan..................................................................................
2.2

Pembahasan..................................................................................................

BAB III

PENUTUP...................................................................................................

3.1.

Kesimpulan...................................................................................................

3.2.

Saran.............................................................................................................

DAFTAR

PUSTAKA................................................................................................

SURAT

BALASAN...................................................................................................

DOKUMENTASI.....................................................................................................

.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dilansir dari laman BPJS Kesehatan, ternyata jaminan pemeliharaan

kesehatan di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pelaksanaan

jaminan kesehatan ini tepatnya setelah kemerdekaan pada tahun 1949 dan saat

pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Belanda.

Adapun sasaran jaminan kesehatannya awalnya dikhususkan untuk Pegawai

Negeri Sipil (PNS) beserta keluarganya saja. Akan tetapi, Prof. G.A. Siwabessy,

Menteri Kesehatan yang menjabat pada saat itu mengajukan sebuah gagasan

untuk menyelenggarakan program asuransi kesehatan semesta (universal health

insurance) yang saat itu mulai diterapkan di banyak negara maju.

Walau baru sedikit yang bergabung pada layanan kesehatan ini, beliau

meyakini bahwa asuransi kesehatan akan berkembang pesat dan dapat

membangun derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1968, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 1 Tahun 1968 dan membentuk Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan (BPDPK). Badan tersebut mengatur pemeliharaan kesehatan bagi

pegawai negara dan penerima pensiun beserta keluarganya.

Pemerintah kembali menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan 23

Tahun 1984. BPDPK pun berubah status dari sebuah badan di lingkungan

Departemen Kesehatan menjadi BUMN, yaitu Perum Husada Bhakti (PHB).


Perum Husada melayani jaminan kesehatan bagi PNS, pensiunan PNS, veteran,

perintis kemerdekaan, dan anggota keluarganya.

Pada tahun 1992, PHB berubah status menjadi PT Askes (Persero) melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992. PT Askes (Persero) mulai

menjangkau karyawan BUMN melalui program Askes Komersial. Sedangkan

pada Januari 2005, PT Askes (Persero) dipercaya pemerintah untuk melaksanakan

program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin (PJKMM) yang dikenal

sebagai program Askeskin.

Sasaran pesertanya yaitu masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 60

juta jiwa dengan iuran dibayarkan oleh Pemerintah Pusat. Selain program

Askeskin, terdapat program untuk masyarakat yang belum tercover oleh

Jamkesmas, Akses Sosial, ataupun asuransi swasta, yaitu Program Jaminan

Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU).

Pada tahun 2004, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Kemudian pada tahun 2011,

pemerintah menetapkan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) dan menunjuk PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara

program jaminan sosial di bidang kesehatan, sehingga PT Askes (Persero) pun

berubah menjadi BPJS Kesehatan.

Melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat

(JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, merasakan kehadiran

peran pemerintah di tengah kehidupan untuk memastikan seluruh penduduk


Indonesia terlindungi oleh jaminan kesehatan yang komprehensif, adil, dan

merata.

Mengutip laman Kemenkeu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Desember 2013 di

Bogor. Peresmian BPJS tersebut sekaligus peluncuran program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS dan program JKN

akan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014.

Setelah diluncurkan, peserta JKN yang terdaftar sebanyak 121,6 juta orang,

terdiri dari peserta asuransi kesehatan mandiri seperti pekerja penerima upah,

pekerja bukan penerima upah (PBPU), dan bukan pekerja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Selaku pimpinan, kendala atau permasalahan apa saja yang banyak ibu

temui/sering terjadi pada masyarakat terkait dalam pembuatan kartu BPJS

ini ?

2. Bagaimana proses kedisiplinan pada kantor BPJS ini, Apakah proses

absensinya sudah menggunakan absensi online atau masih menggunakan

absensi manual ?

3. Bagaimana Upaya ibuk untuk meningkatkan kinerja pegawai dan kualitas

pelayanan pada kantor BPJS kesehatan ini ?

4. Bagaimana informasi yang diberikan oleh karyawan atau petugas kantor

BPJS kesehatan ini, apakah mudah dipahami atau berbelit-belit ?


5. Bagaimana dengan kelengkapan sarana dan prasarana penunjang

pelayanan dikantor BPJS kesehatan ini ?

6. Harapan apa yang Bapak/Ibu inginkan terhadap pelayanan dikantor BPJS

kesehatan ini ?

1.2 Tujuan Studi Lapangan


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Lapangan

Penelitian ini dilakukan pada kantor BPJS Kesehatan Sungai Penuh, Jl.

Depati Parbo, Karya Bakti, Kec.Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Jambi 37111.

Kantor BPJS Kesehatan Sungai Penuh ini merupakan badan hukum milik negara,

Berdasarkan wawancara kantor BPJS Kesehatan Sungai Penuh ini sudah berdiri

sejak tahun 2013 dan kemudian mulai beroperasi pada tahun 2014. Pada awalnya

kantor BPJS Kesehatan Sungai Penuh ini bergabung dengan kabupaten kerinci.

Jadi seiring berjalannya waktu memang administrasinya itu memang dipisah

antara Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Penulis memilih objek

penelitian ini karena disana terdapat fenomena yang layak untuk diteliti yaitu dari

sistem administrasinya dan kualitas pelayanannya.

STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN LAYANAN KOTA

SUNGAI PENUH

KEPALA KANTOR
Permata Sari

Staf Kepesertaan Dan Staf Perluasan Staf Penjamin


Pelayanan Peserta Kespesertaan dan Manfaat
kepatuhan
HENDRIK RAHMAT SRI REJEKI
HIDAYAT NABELA SUNDARI
2.2 Pembahasan

Adapun hasil dari wawancara yaitu :

1. Selaku pimpinan, kendala atau permasalahan apa saja yang banyak ibu

temui/sering terjadi pada masyarakat terkait dalam pembuatan kartu BPJS

ini ?

Adapun uraian jawaban ( Hasil wawancara dengan ibuk Permata Sari selaku

pimpinan BPJS Kesehatan Sungai Penuh ).

“ Kalau kendala, untuk masyarakat kota sungai penuh yang pertama kendala

untuk pendaftaran yang mandiri. Untuk peserta yang mandiri lebih kepada

berkasnya kalau perayaratan ya tidak banyak, cukup fotocopy kartu keluarga

(kk), kartu tanda penduduk (ktp), terus nomor rekening tabungan. Nah yang

sering menjadi kendala adalah nomor rekening, karena dalam sistem

administrasi keikutsertaan BPJS itu wajib memiliki nomor rekening tabungan

karena disanalah nanti berharapnya bisa dilakukan auto cash perbulan. Jadi

peserta tidak perlu membayar secara manual, tapi iurannya itu akan ditarik

melalui rekening. Itulan kendalanya, masyarakat itu masih belum memiliki

rekening. Kemudian kendala lainnya untuk Kota Sungai Penuh, karena tahun-

tahun sebelumnya semua penduduk sudah dijamin oleh pemerintah pemda

dalam jaminan jamkesda. Nah ketika mereka sudah tidak masuk dalam

jaminan, kecenderungan mereka itu butuh pendapat supaya iran itu agak

murah. Makanya sekarang itu kalau ditanyakan berapa pendaftaran peserta

dikota sungai penuh yang benar-benar penduduk Sungai Penuh itu sedikit
yang datang setiap harinya. Kami cenderung lebih banyak melayani

masyarakat dari kabupaten kerinci, pendaftaran-pendaftaran untuk

administrasi lainnya dari yang Kabupaten Kerinci lebih banyak. Kita juga

memaklumi karena penduduk kota sungai penuh lebih sedikit. Kalau untuk

permasalahan administrasinya rekening tabungan, masyarakat banyak yang

tidak memiliki rekening tabungan, kemudian permasalahan keduanya tu

keinginan masyarakat sendiri itu kurang, karena sudah terbiasa menerima

yang gratis. “

2. Bagaimana proses kedisiplinan pada kantor BPJS ini, apakah proses

absensinya sudah menggunakan absensi online atau masih menggunakan

absensi manual ?

Adapun uraian jawaban ( Hasil wawancara dengan ibuk Permata Sari selaku

pimpinan BPJS Kesehatan Sungai Penuh ).

“ Kalau di BPJS Kesehatan sekarang ini, semenjak covid semua sudah online.

Sebenarnya untuk absensi manual sudah lama tidak. Jadi kita memang sudah

yang fingerprint, sebelumnya itu masih fingerprint. Tapi semenjak pandemi

kita sudah ada aplikasi absen online sekarang, namanya IHC Bustamo.

Misalkan kehadiran, pagi sebelum jam kerja, jam kerja kan jam 8.00, jadi

kami paling lama 7.45 sudah mengikuti apel pagi. Jadi untuk absensinya itu

sudah online. Absen onlinenya itu sudah jelas dimana lokasi kita, foto kita,

tidak bisa bohong. Jadi tidak ada yang manual lagi. Sebelumnya absensi

fingerprint dan itu juga terkoneksi, tidak hanya di internal kantor BPJS

Sungai Penuh, sudah terkoneksi kekantor cabang. Jadi SDM cabang sudah
bisa melihat pemantau kehadiran dan kekurangan. Jadi absennya tidak hanya

masuk tetapi juga pulangnya juga dipantau. “

3. Bagaimana upaya ibuk untuk meningkatkan kinerja pegawai dan kualitas

pelayanan pada kantor BPJS Kesehatan ini ?

Adapun uraian jawaban ( Hasil wawancara dengan ibuk Permata Sari selaku

pimpinan BPJS Kesehatan Sungai Penuh ).

“ Kalau untuk kinerja tentunya ada pasang surutnya. Nah disanalah fungsi

atasan kita melakukan evaluasi setiap kegiatan yang dilakukan. Teman-teman

di BPJS Kesehatan ini dari awal tahun sudah dikasih tahu target-target yang

harus dicapai, jadi mereka tidak bekerja mengalir seperti apa adanya tidak.

Jadikan ada aelalu pemantauan kinerja, istilahnya tugas pokok dan tugas

utamanya ada. Yang dipantau itu tugas utama atau kinerja. Jadi penilaiannya

akan dilakukan diakhir tahun, namun untuk menstabilkan atau memicu

pencapaian kinerja teman-teman itu akan delalu saya lakukan evaluasi. Jadi

ada evaluasi bulanannya, di akhir bulan sudah sampai mana pencapaian

mereka. Kalau ada yang kurang nanti kita lihat kemudian kita lakukan voting.

Ternyata seharusnya dalam dua belas bulan itu perbulanannya sudah ada,

sudah selesai, deharusnya suda tercapai sekian. Namun misalnya ada teman

yang belum tercapai, kita selidiki apa permasalahannya. Dari permasalahan

itu baru kita mengetahui kira-kira bagaimana kita mengatasi permasalahan

tersebut sehingga itu tidak stuck disana. Setelah selesai kita bisa melakukan

pencapaian target kita untuk akhir tahun. Kalau untuk pelayanan kesehatan,

untuk kualitas pelayanan itu sudah terstandar dari pusat. Jadi disini sudah
ada standar pelayanannya. Misalnya, waktu pelayanannya kalau untuk

pemberian informasi itu ada batas waktunya berapa menit, kalau untuk

pelayanan pendaftaran administrasi, untuk satu peserta itu harus selesai

dalam beberapa menit. Jadi memang sudah ada standarnya. Setelah

pelaksanaan pendaftaran ada CSDI, jadi itu penilaian dari peserta yang

datangbagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas kami, apakah baik,

buruk, kurang, atau bagaimana.

4. Bagaimana cara ibuk dalam mengembangkan karakteristik dan perilaku setiap

anggota tim/ karyawan ?

Adapun uraian jawaban ( Hasil wawancara dengan ibuk Permata Sari selaku

pimpinan BPJS Kesehatan Sungai Penuh ).

“ Kita bahas saja perilaku, kalau perilaku, kita mengharapkan mereka itu

menjadi sosok yang disiplin dalam bekerja. Karna dalam BPJS Kesehatan ity

sudah ada tata nilai yang harus kita taati. Diantaranya itu adalah identitas,

identitas itu tentunya berhubungan langsung dengan perilaku anggota tim,

dimana diharapkan perilakunya itu jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.

Itulah yang harus ditanamkan oleh pegawai. Kemudian tata nilai kalau saya

disini kita saling mengingatkan, kita sudah ada panduan perilaku yang harus

kita tanamkan ketika kita bekerja. Jadi diaini saya lebih mengajak mereka

tidak tidak sebagai kepala tapi diaini kita adalah tim. Jadi bagaimana kita

saling membangun antar tim untuk menjaga, istilahnya perilaku kita dalam

melayani peserta. Dalam melayani peserta, antar kita dalam tim kayak begitu

jadi saling mengingatkan. Untuk pengembangan karakteristik mungkin lebih


ke pengetahuan. Tentunya diaini saya menanamkan kepada teman-teman

disana meskipun tidak diindahkannya, mereka juga harus mengetahui

dibidang-bidang yang lain. Misalnya disini kita ada tiga orang staf, yaitu ada

yang pelayanan peserta, ada yang peruasan peserta, ada yang penjamin

manfaat. Penjamin manfaatnya itu lebih kepelayanan rumah sakit. Untuk

urusan pendaftaran terus kemudian untuk peruasan peserta. Disana mereka

saling mengetahui tugas informasi-informasi antar bidang itu. Jadi tidak

hanya mengetahui tentang bidangnya sendiri. Dengan itu, istilahnya

pengetahuan mereka juga meningkat. Kemudian untuk mengungkapkan

pengetahuan karakteristik pribadinya, saya lebih mengarahkan mereka untuk

lebih sering ikut kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BPJS, kalau ada

waktu luang silahkan ikut.

5.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com/amp/berita-bisnis/sejarah-bpjs-kesehatan-dari-era-

kolonial-belanda-hingga-kini-1xuinfgsRYC
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai