MELLY YUNITA
NPM : 2119201443
Puji dan syukur penulis panjatkan buat kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat dan berkatnya, sehingga penulis dapat
proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan
dan kesalahan dilihat dari isi maupun dari bahasa, untuk itu penulis
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karna itu, pada kesempatan ini
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga S.K.M, M.Kes, selaku Ketua STIKes Mitra
i
kepada penulis selama mengikuti Pendidikan di STIKes Mitra Husada
Medan.
terhingga kepada keluarga tersayang dan suami serta anak yang telah
Medan
Penulis
Melly Yunita
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan
.............................................................................................................................................
i
Halaman Pengesahan
.............................................................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................................................
1
1.1 Latar belakang
................................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
................................................................................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian
................................................................................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian
................................................................................................................................
5
iii
2.1.2 Komposisi ASI Eklusif
..................................................................................................................
7
2.1.3 Kebijakan Pemerintah Terkait ASI Eklusif
..................................................................................................................
8
2.1.4 Peran Bidan dalam Keberhasilan ASI Eklusif
..................................................................................................................
8
2.1.5 Produksi ASI
..................................................................................................................
10
2.1.6 Manfaat Pemberian ASI
..................................................................................................................
12
2.2 Pengetahuan
.................................................................................................................................
14
2.2.1 Pengertian Pengetahuan
..................................................................................................................
14
2.2.2 Tingkat Pengetahuan Domain Kognitif
..................................................................................................................
14
2.2.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
..................................................................................................................
16
2.2.4 Cara Mengukur Pengetahuan
..................................................................................................................
17
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
..................................................................................................................
18
2.3 Manfaat Pengetahuan ibu dalam Pemberian ASI Ekslusif
.................................................................................................................................
20
2.4 Kerangka Teori Penelitian
.................................................................................................................................
20
iv
2.5. Hipotesis Penelitian
....................................................................................................................................
21
v
3.9.1 Data Primer
................................................................................................................................
25
3.10. Pengolahan Data
................................................................................................................................
26
3.11 Analisa Data
................................................................................................................................
27
3.11.1 Analisis Unvariat
................................................................................................................................
27
3.11.2 Analisis Bivariat
................................................................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
29
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang pertama, utama dan
terbaik pada awal usia kehidupan bayi yang bersifat alamiah. ASI ibarat
emas yang diberikan gratis oleh Tuhan karena ASI adalah cairan hidup
memberikan makanan pendamping ASI yang tepat dan adekuat sejak usia
6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun atau lebih.
berat badan sebelum hamil, mengurangi risiko kanker payudara dan kanker
28,6% meningkat pada tahun 2019 sebesar 66,21% dan pada tahun 2020
namun angka ini masih di bawah target yaitu 80%. Kabupaten Langkat di
pada tahun 2021 sebanyak 205 orang (59%) sedangkan tahun 2019
2
Pengetahuan yang dimiliki ibu umumnya sebatas pada tingkat “tahu”,
pengalaman tentang ASI eksklusif baik yang dialami sendiri maupun dilihat
dari teman, tetangga atau keluarga maka ibu akan lebih terinspirasi untuk
yang didasari oleh pengetahuan akan menetap lebih lama dari pada
pendidikan ibu rendah maka pengetahuan ibu tentang ASI juga akan
3
orang yang tidak memberikan ASI eksklusif dikarenakan mereka
beranggapan ASI saja tidak cukup sebab anak masih merasa rewel.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
Pemberian Asi Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas
1. Puskesmas
2. Responden
3. Institusi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dihasilkan secara alami oleh payudara Ibu. ASI mengandung berbagai zat
perlindungan pada bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi. ASI adalah
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam – garam
anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai
dan utama bagi bayi sehingga mencapai tumbuh kembang yang optimal
(Wahyuningsih, 2018).
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja, tanpa tambahan
cairan lainnya seperti susu formula, air putih, madu, air teh, maupun
6
6
merekomen- dasikan untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif yaitu
kapanpun bayi memintanya atau sesuai kebutuhan bayi (on demand). Tidak
memompa atau memerah dengan tangan, di saat tidak bersama anak serta
2 tahun.
sekaligus yaitu bagi bayi dan ibu. Manfaat ASI bagi bayi yaitu sebagai
juga meng- optimalkan perkembangan otak dan fisik bayi. Manfaat ASI
bagi Ibu antara lain mencegah trauma, mempererat bounding dan mampu
kandungan protein dalam ASI ini dapat melindungi bayi dari infeksi.
7
2.1.3 Kebijakan pemerintah terkait ASI eksklusif
bahwa setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi
yang dilahirkan. Hal tersebut menjadi tidak berlaku apabila terdapat indikasi medis
dan empeng.
mendapatkan promosi ASI eksklusif akan berisiko 1,5 kali lebih besar tidak
dipengaruhi juga oleh orang terdekat ibu seperti suami, orang tua, maupun
8
lingkungan terdekat ibu. Dukungan dari keluarga dapat meningkatkan
memiliki resiko 6 kali lebih besar untuk tidak menyusui bayinya. Berbagai
permasalahan sering terjadi pada awal kelahiran seperti ASI yang belum
keluar atau kondisi puting susu (puting susu datar) yang menghambat proses
menyusui. ASI yang tidak lancar menyebabkan bayi menjadi rewel dan hal
eksklusif. Hal ini sejalan dengan penelitian Indrasari (2016) dimana ibu
yang memiliki pengetahuan yang baik akan berpeluang 4,69 kali lebih baik
rendah.
IMD pada satu jam pertama setelah bayi lahir meningkatkan resiko bayi
tidak mendapatkan ASI eksklusif 11, 5 kali lebih besar dibandingkan pada
ibu yang melakukan IMD. IMD merupakan proses membiarkan bayi dengan
dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayi
(Khanal et al., 2015). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
9
2.1.5. Produksi ASI
masih terhambat hormon estrogen yang tinggi. Dan pada saat melahirkan,
1) Laktogenesis I
ASI. Pada fase ini kolostrum yang keluar pada saat hamil atau sebelum bayi
lahir tidak menjadikan masalah sedikit atau banyaknya ASI yang akan di
2) Laktogenesis II
10
tiba-tiba, akan tetapi kadar hormone prolaktin tetap tinggi yang
menyebabkan produksi ASI yang berlebih dan fase ini di sebut fase
laktogenesi II. Pada fase ini, apabila payudara dirangsang, kadar prolaktin
dalam darah akan meningkat dan akan bertambah lagi pada peroide waktu
45 menit, dan akan kembali ke level semula sebelum rangsangan tiga jam
alveoli untuk memproduksi ASI, hormon prolaktin juga akan keluar dalam
ASI. Level prolaktin dalam susu akan lebih tinggi apabila produksi ASI
lebih banyak., yaitu pada pukul 2 pagi sampai 6 pagi, akan tetapi
ibu yang setelah melahirkan merasakan payudara penuh sekitar 2-3 hari
yang di konsumsi oleh bayi sebelum ASI, mengandung sel darah putih dan
antibody yang tinggi dari pada ASI sebenarnya, antibody pada kolostrum
bayi yang masih rentan dan mencegah kuman masuk pada bayi. IgA juga
kolostrum akan mulai berkurang dan tidak ada, dan akan di gaantikan oleh
11
3) Laktogenesis III
autokrin dimulai. Pada tahap ini apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara
bulan pertama adalah ASI merupakan bahan makanan alamiah bagi bayi
yang lahir cukup bulan. Selain itu ASI mudah di dapat dan selalu segar dan
mendapatkan susu sapi. Selain itu, gejala muntah dan kolik lebih jarang
(AA). Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang
maturasi sel otak. DHA dan AA adalah sel lemak tak jenuh rantai panjang
12
berbagi virus pada saluran pencernaan. ASI juga mengandung laktoferin
mengikat zat besi di saluran pencernaan, lysosim yaitu enzim yang meliputi
bayi terhadap bakteri (E. Coli dan Salmonella) dan virus. Jumlah Lysosim
dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi (Depkes RI, 2018).
Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi akan membentuk ikatan kasih
sayang ibu dan bayi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin
to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan
kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah di
kenal sejak bayi masih dalam rahim. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu
oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI (Depkes RI,
2018).
payudara (Depkes RI, 2018). Ditinjau dari aspek ekonomi, dengan menyusui
secara ekslusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek
13
2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif adalah \
1) Tahu (know)
mengigat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
mengukur bahwa orang itu tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
14
menginter prestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisa (Analysis)
didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti
5) Sintesis (syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
15
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
ada.
yaitu:
1) Cara Traditional
lama.
c) Berdasarkan Pengalaman
16
2) Cara Modern
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut dengan
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
17
2.2.5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
1) Faktor internal
a) Pendidikan
informasi.
b) Pekerjaan
18
c) Umur
kematangan jiwa.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
b) Social budaya
19
(Notoatmodjo, 2015)
media poster, kerabat dekat. Penelitian terhadap 220 ibu di Porto Alegre,
pemberian ASI eksklusif lebih awal yaitu usia ibu yang masih muda,
kurang dari 6 kali dan adanya luka puting susu (Santo et al., 2017).
Faktor Predisposisi :
-Pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif
-Pendidikan
-Psikologis
-Kelainan bayi
-Kelainan payudara
-Pekerjaan
Pemberian Air
Susu Ibu
Ekslusif
20
Faktor Pendukung :
-Ketersediaan
sumber/fasilitas
-Keterjangkauan fasilitas
Faktor Pendorong :
-Sikap dan Perilaku
Petugas Kesehatan
21
BAB III
METODE PENELITIAN
variable bebas dan terikat dalam satu waktu yakni hanya di observasi sekali
yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang
2022”.
22 22
3.3 Identifikasi Variabel
lain, variabel ini disebut juga dengan variabel predictor, risiko, atau kausa
menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel
bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek,
hasil, out come, atau event. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah
ditentukan karakteristiknya .
23
Table 3.1 Defenisi Operasional
di Pukesmas Bingai jumlah ibu yang mempunya Balita umur 7-12 Bulan
berjumlah 36 orang.
24
Populasi kurang dari 100 responden (Sugiyono, 2017). Maka jumlah sample
1. Kriteria Inklusi
menjadi responden
2. Kriteria ekslusi
psikologi
b. Hipoksia
25
3.9.1 Data Primer dan Skunder
langsung oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah Pemberian
Asi Ekslusif pada Balita Umur 7-12 Bulan di wilayah kerja Puskesmas
(Notoatmodjo, 2014)
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating (Tabulasi)
26
e. Cleaning
variabel yang diteliti (Sumantri, 2015) Analisa ini dilakukan pada tiap
Balita Umur 7-12 Bulan (Sugiyono, 2017). Pada proses analisis data yang
Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eklusif pada Balita Umur 7-12
Bulan peneliti menggunkan uji statistic dan Data yang diperoleh untuk
27
dengan rumus Pearson Chi Square test. Penelitian akan menggunakan
selama 6 Bulan atau tidak diberikan ASI eklusif 6 Bulan (nominal), dan
score nya kurang dari 2 minus SD, b. Tidak stunting apa- bila nilai z-score
nya berada dalam kata- gori normal menurut standar baku WHO- MGRS
badan (nominal).
terdapat hubungan dan korelasi apabila taraf signifikansi uji tersebut harus
kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan
28
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jilid A, Jakarta.
Hegar. B. 2018. Bedah ASI Kajian dari berbagai sudut Pandang Ilmiah, IDI
Cabang DKI Jakarta.
29
Ilhami, Muhammad Fadhil. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI
Eksklusif dengan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas
Kartasura. Naskah Publikasi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Lusiana. 2016. Perbedaan Tingkat Konsumsi dan Status Gizi antara Bayi
dengan Pemberian ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif. Media Gizi
Indonesia, 9(1), 78–83.
30
Lampiran 1
Langkat, 2022
Hormat saya sebagai responden
( ................................................. )
31
Lampiran 2
Lampiran 2. Kuesioner
Petunjuk Pengisian
A. Identitas Responden
3. Pendidikan :
Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMU
Perguruan Tinggi
:
4. Pekerjaan
IRT
PNS
c. Swasta
d. Wiraswasta
e. Petani / Nelayan
32
B. Pemberian ASI Eksklusif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah ibu menyusui bayi selama 6 bulan?
2 Apakah ibu memberikan ASI setelah bayi
lahir?
3 Apakah ibu memberikan makan tambahan
setelah bayi lahir ?
4 Menurut ibu, apakah pemberian ASI
eksklusif penting bagi bayi ?
5 Menurut ibu apakah ASI dapat melindungi
bayi dari penyakit
6 Apakah bayi ibu diberi makanan atau
minuman selain ASI sebelum usia 6 bulan ?
33
12 ASI merupakan makanan terbaik pada bayi.
13 Memberikan ASI saja membuat tidak dapat
mencapai tumbuh kembang yang optimal
pada bayi.
14 Bayi tidak mudah sakit dengan diberikan
ASI.
15 ASI tidak mengandung zat-zat gizi
berkualitas tinggi.
16 Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi
tidur miring
17 Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik
yaitu dagu bayi harus menyentuh payudara
18 Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap
saat bayi membutuhkan.
19 Rata-rata bayi menyusui selama 5-15 menit.
20 Menyusui bayi tidak hanya pada satu
payudara melainkan keduanya secara
seimbang
34