AKUNTANSI A
T.A. 2022
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Tak lupa ucapan Terima Kasih kepada dosen Ibu Ririn Apriana
M.Nur,SE.,M.Ak yang telah memberikan kami tugas untuk membuat makalah dengan judul
”Peran Audit Internal dan Manajemen Resiko“ pada mata kuliah Corporate Governance &
Control. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Selain itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
Penyusun
ii
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan..........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka...............................................................................................................17
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi mendorong profesi internal audit untuk lebih responsif terhadap kebutuhan
globalisasi, auditor internal akan menghadapi tantangan yang lebih berat terutama
adanya perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi informasi serta lingkungan
yang turbulensi. Menurut Hery (2004), sebagai penilaian dan persepsi negatif sering
ditujukan terhadap fungsi internal audit. Auditee sering kali merasa bahwa keberadaan
Devisi Internal Audit hanya akan mendatangkan cost yang lebih besar dibandingkan
benefit yang akan diterima. Auditor internal dianggap masih jauh peranannya untuk
dapat mejadi seorang konsultan internal (yang merupakan ekspresi tertinggi dalam
peran pengawas internal). Seringkali usulan perubahan atau rekomendasi dari audit
internal masih dianggap menyulitkan dan merugikan bagi audit, bahkan terkesan
formalitas dan cenderung mengabaikan tingkat kesulitan tau kendala yang akan
dihadapi audit nantinya atas pelaksanaan saran dari bagian audit internal tersebut.
5
1.3 Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan profesi internal auditing, dewasa ini melaju sangat cepat seiring
dengan perkembangan jaman pada era globalisasi. Adapun definisi atau pengertian internal
auditing juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Yaitu menurut ara ahli adalah
sebagai berikut:
Menurut Sawyer Internal audit adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk
dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi untuk
mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi
organisasi.
Menurut Institute of internal Auditor Internal audit adalah suatu aktivitas independen,yang
memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan jaminan
keyakinan serta konsultasi yang dirangcang untuk memberikan suatu nilai tambah serta
risiko.
7
2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko
perusahaan.
menjadi cacat.
bila peril sudah terjadi. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai oleh Manajemen Risiko
Tujuan yang ingin dicapai yang menyangkut hal-hal sebelum terjadinya peril ada
1. Hal-hal yang bersifat ekonomis, misalnya : upaya untuk menanggulangi kemungkinan
kerugian dengan cara yang paling ekonomis, yang dilakukan melalui analisa keuangan
terhadap biaya program keselamatan, besarnya premi asuransi, biaya dari bermacam-
8
2. Hal-hal yang bersifat non ekonomis, yaitu upaya untuk mengurangi kecemasan, sebab
ketakutan, sehingga dengan adanya upaya penanggulangan maka kondisi itu dapat diatasi.
3. Tindakan penanggulangan risiko dilakukan untuk memenuhi kewajiban yang berasal
pemakaian alat pengaman (misal : gas masker) untuk memenuhi ketentuan yang tercantum
b) Mengasuransikan aktiva yang digunakan sebagai agunan, yang dilakukan oleh debitur
pencarian strategi bagaimana agar kegiatan tetap berjalan sehabis perusahaan terkena
peril, meskipun untuk sementara waktu yang beroperasi hanya sebagian saja.
2. Mencari upaya-upaya agar operasi perusahaan tetap berlanjut sesudah perusahaan
terkena peril. Hal ini sangat penting terutama untuk perusahaan yang melakukan pelayanan
terhadap masyarakat secara langsung, misalnya: bank, sebab bila tidak akan menimbulkan
sepenuhnya, paling tidak cukup untuk menutup biaya variabelnya. Untuk mencapai tujuan
ini bilamana perlu perusahaan untuk sementara melakukan kegiatan usaha di tempat lain.
baru atau memasuki pasar baru. Jadi harus berupaya untuk mengatur strategi agar
9
pengembangan yang sedang dirintis tetap bisa berlangsung. Sebab untuk melakukan
5. Berupaya tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dari perusahaan. Artinya
harus dapat menyusun kebijaksanaan untuk meminimumkan pengaruh buruk dari suatu peril
dan sebagainya. Artinya akibat dari peril jangan sampai menimbulkan masalah sosial,
Pelaksanaan yang baik dari fungsi manajemen risiko dan fungsi audit internal dalam
suatu struktur perusahaan masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Terdapat beberapa
menyatakan bahwa fungsi manajemen risiko dan fungsi audit internal dapat disatukan, tetapi
dibutuhkan pengelolaan yang lebih hati-hati terhadap situasi tersebut. Pendapat kedua
menyatakan bahwa fungsi internal audit perlu menjaga independensinya untuk menilai
kelayakan fungsi manajemen risiko. Tulisan ini dibuat bukan untuk membuktikan pendapat
mana yang benar, melainkan untuk memberi landasan teori mengenai pendapat-pendapat
Setiap perusahaan menghadapi risiko yang menjadi kendala bagi mereka dalam
usaha mencapai tujuan. Penerapan manajemen risiko yang efektif pada perusahaan
merupakan salah satu alat penting bagi manajemen untuk menciptakan tata kelola
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP- 480/BL/2009,
10
5. Langkah-langkah yang akan diambil apabila risiko-risiko tersebut terjadi.
risiko adalah upaya organisasi yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
risiko sehingga manajemen risiko merupakan arsitektur untuk mengelola risiko secara
sistematis, yang terdiri dari prinsip, kerangka kerja, dan proses untuk mengelola risiko.
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan
usaha. Sesuai dengan penjelasan dan pengertian tentang manajemen risiko yang telah
yang berbasis ISO 31000: 2009 akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
risiko perusahaan.
ancaman.
ketahanan perusahaan.
perlindungan lingkungan.
9. Mengurangi kerugian.
11
Semakin berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yang dihadapi
perusahaan semakin kompleks. Oleh sebab itu, selain dari penerapan manajemen risiko
yang baik, perusahaan perlu memiliki internal control atau pengendalian internal sebagai
salah satu kebijakan yang dapat dijalankan oleh manajemen perusahaan dalam
sangat penting bagi suatu organisasi perusahaan. Pengendalian internal merupakan alat
yang baik untuk membantu manajemen dalam menilai operasi perusahaan guna dapat
mencapai tujuan usaha. Untuk menjaga agar sistem pengendalian internal dapat
atau audit internal. Fungsi yang dimaksudkan merupakan upaya tindakan pencegahan,
pengendalian internal secara terus-menerus. Fungsi ini harus membuat suatu program yang
keuangan lainnya. Pelaku yang menjalankan fungsi ini disebut dengan internal auditor.
pengendalian internal adalah pengawasan internal yang meliputi susunan organisasi dan
semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk
melindungi harta benda miliknya, memeriksa kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi
perusahaan yang telah dibentuk. Sesuai dengan pengertian dan fungsinya, maka internal
12
2. Memverifikasi setiap transaksi apakah telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan
yang berjalan tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku) yang
diperoleh dari hasil audit, dan membuat saran-saran perbaikan kepada manajemen
hal penyimpangan yang ditemukan, dan mengapa hal tersebut terjadi serta siapa yang
melakukannya. Atas dasar temuan tersebut, auditor akan memberikan saran atau
menyatakan bahwa fungsi manajemen risiko dan audit internal akan lebih efektif jika bekerja
Indonesia, penerapan manajemen risiko telah dianggap sangat penting khususnya pada
perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan. Hal tersebut terbukti dari
dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/PBI/2003 yang diubah atau
diperbaharui oleh PBI Nomor 11/25/PBI/2009 dan surat edaran Bank Indonesia No.
13/23/DPNP tentang penerapan manajemen risiko bagi perusahaan bank umum. Begitu
pula dengan penerapan fungsi audit internal yang sangat penting bagi perusahaan di
yang mencapai 22% dari total originasi KPR dalam jumlah total sisa pinjaman lebih
$650 juta pada akhir tahun 2006 (lihat grafik). Beberapa faktor utama meningkatnya
13
pasar. Dari sisi demand, sektor perumahan yang baik selama tahun 2002- 2005,
rendahnya suku bunga KPR & apresiasi harga rumah. Dari sisi suplai, dengan
demand yang tinggi dan masih terbukanya peluang usaha, penyalur KPR
menawarkan produk KPR yang cukup bervariasi tanpa mengenal secara mendalam
mengakibatkan banyak KPR dengan fitur berisiko tinggi yang disetujui untuk
semenjak awal 2006 yang ditandai dengan menurunya peningkatan harga rumah
dan meningkatnya suku bunga KPR, banyak konsumen KPR di pasar ini yang
Hasil survei yang dikeluarkan oleh Mortgage Banker Association (MBA) mengatakan
bahwa delinquency rate untuk subprime mortgage loans untuk Q4-2006 berada di
berkisar 2,57 %. Sementara itu, foreclosure rate adalah 2% dibanding 0,24% untuk
subprime & prime mortgage loan per Q4-2006. Dan foreclosure inventory ratea
adalah 0,5% dan 5,1% untuk subprime& prime mortgage loan per Q4-2006.
Dari kasus ini dapat kami simpulkan bahwa krisis Subprime Mortgage Amerika
Serikat disebabkan oleh investor yang tidak memperhatikan faktor fundamental portofolio
yang dibelinya, dan penyaluran kredit yang menyimpang dari prinsip 5 C (Character,
keuangan bisa terjadi lintas negara, bahkan lintas dunia, maka dampak krisis subprime
14
mengatasinya, diperlukan intervensi bank sentral, terutama The Fed, melalui kebijakan open
Dilihat dari kasus ini peran dari audit internal dan manajemen risiko sangat
diperlukan didalamnya agar ketika akan mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu
kegiatan, sebelumnya sudah dikaji dan dievaluasi terlebih dahulu kegiatan tersebut serta
risiko-risiko apa yang akan didapat kedepannya apabila melakukan hal tersebut. Dengan
begini jika kegiatan tersebut sudah dikatakan layak untuk dijalankan maka nantinya risiko-
risiko yang akan ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat diminimalisir sebaik mungkin.
Sehingga jumlah keuntungan yang didapat lebih besar daripada tingkat kerugian yang
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ekonomi mendorong profesi internal audit untuk lebih responsif terhadap kebutuhan
globalisasi, auditor internal akan menghadapi tantangan yang lebih berat terutama
adanya perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi informasi serta lingkungan
yang turbulensi.
Perkembangan profesi internal auditing, dewasa ini melaju sangat cepat seiring
dengan perkembangan jaman pada era globalisasi. Adapun definisi atau pengertian
internal auditing juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Yaitu menurut ara ahli
adalah sebagai berikut: Menurut Sawyer Internal audit adalah suatu fungsi penilaian
independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi
16
DAFTAR PUSTAKA
http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-peran-audit.html
17