Anda di halaman 1dari 26

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen


Dosen : Rafikhein Novia Ayuanti, S.E., M.M.

Disusun oleh :
1. Rangga Didaya G. A. S. 21.13021.0102
2. Vito Adinova 21.13021.0105
3. Lucky Rama Rustandi 21.13021.0118
4. Ramadhani Alfitto 21.13021.0126
5. Eka Novita Ramadhania 21.13021.0092
6. Erlina 21.13021.0093
7. Al Fiya Kusnasari 21.13021.0099
8. Rizky Anggraini Subroto 21.13021.0117

Kelas : 3 A3
Program Studi : Manajemen

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat

membuat dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Tata Kelola Sistem

Informasiˮ.

Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rafikhein Novia

Ayuanti, S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Universitas Islam Kadiri - Kediri, serta semua pihak yang terlibat yang telah

memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan

makalah ini jauh dari kata sempurna. Dikarenakan terbatasnya waktu dan

kemampuan penyusun. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun

guna memperbaiki dan penyempurnaan tugas selanjutnya.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membaca, sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang lain yang telah membaca. Penyusun mohon maaf apabila

terdapat kesalahan dalam penulisan makalah.

Kediri, 10 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i


Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Transformasi Digital ......................................................3
2.1.1 Pengertian Transformasi Digital ......................... 3
2.1.2 Faktor Pendorong Transformasi Digital .............. 4
2.1.3 Tujuan Melakukan Transformasi Digital ............ 5
2.2 Matriks Kematangan Digital ......................................... 6
2.3 Tata Kelola Sistem Informasi ........................................ 9
2.3.1 Pengertian Sistem ................................................. 9
2.3.2 Pengertian Informasi ............................................ 9
2.3.3 Aspek Demand dan Suppply ............................. 10
2.3.4 Pengertian E-Business ........................................ 10
2.3.5 Audit Sistem Informasi ...................................... 11
2.4 IT Servis Manajemen .................................................. 12
2.5 Karakteristik Informasi ............................................... 13
2.6 Isi Informasi ................................................................ 15
2.7 Waktu Penyajian ......................................................... 16
2.8 Informasi sebagai Sumber Daya .................................16

BAB IV : PENUTUP
4.1 Simpulan......................................................................20
4.2 Saran ............................................................................20

iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata kelola sistem informasi adalah tata cara mengelola teknologi informasi

dan sistem informasi agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam

menjalankan bisnis organisasi. Tata kelola SI yang baik tentunya sangat

dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang berkembang atau yang sudah besar

sekalipun. Jika tata kelola SI tidak dilakukan dengan baik maka, tidak akan

terjadi keselarasan strategi organisasi yang dimiliki.

Tata kelola SI menyediakan struktur yang menghubungkan proses teknologi

(SI), sumber dayaSI dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan / instansi.

Tata kelola SI menggabungkan cara terbaik dari perencanaan dan

pengorganisasian SI, pembangunan dan pengimplementasian, dukungan

danpelayanan, serta memantau kinerja SI untuk memastikan informasi

perusahaan/ instansi dan teknologi informasi berhubungan dengan tujuan

perusahaan / instansi. Seperti yang pada umumnya dipahami, peranan teknologi

informasi diperlukan untukmendapatkan informasi yang cepat dan akurat.

Tata Kelola SI yang baik tentunya akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan, diantaranya:

a. Terciptanya keselarasan antara strategi SI dan strategi bisnis.

b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi dalam menjalankan proses

bisnisnya.

c. Meningkatkan keuntungan organisasi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu tranformasi digital?

2. Apa itu matriks kematangan digital?

3. Bagaimana tata Kelola sitem informasi?

4. Bagaimana IT servis manajemen itu?

5. Bagaiman karakteristik informasi?

6. Apa isi informasi dalam sistem informasi?

7. Bagaimana waktu penyajian sistem informasi?

8. Apa yang dimaksud informasi sebagai sumber daya?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu tranformasi digital

2. Mengetahui apa itu matriks kematangan digital

3. Mengetahui bagaimana tata Kelola sitem informasi

4. Mengetahui bagaimana IT servis manajemen itu

5. Mengetahui bagaiman karakteristik informasi

6. Mengetahui apa isi informasi dalam sistem informasi

7. Mengetahui bagaimana waktu penyajian sistem informasi

8. Mengetahui apa yang dimaksud informasi sebagai sumber daya

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Transformasi Digital

2.1.1 Pengertian Transformasi Digital

Transformasi digital dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan

teknologi digital yang ada seperti teknologi virtualisasi, komputasi bergerak

(mobile computing), komputasi awan (cloud computing), integrasi semua sistem

yang ada di organisasi dan lain sebagainya. Ada juga yang mengartikan sebagai

dampak yang diperoleh atas digunakannya kombinasi inovasi digital yang

dihasilkan sehingga menimbulkan perubahan terhadap struktur, nilai, proses, posisi

ataupun ekosistem di dalam organisasi maupun lingkungan luar organisasi.

Transformasi digital adalah sebuah proses evolusi yang bertumpu pada kemampuan

yang dimiliki dan teknologi digital untuk menciptakan atau mengubah proses

bisnis, proses operasional dan pengalaman pelanggan sehingga menimbulkan nilai

yang baru.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa transformasi

digital adalah sebuah proses yang radikal/luar biasa dimana proses tersebut

melibatkan sumber daya yang dimiliki termasuk memanfaatkan teknologi digital

yang ada saat itu untuk menghasilkan luaran dari organisasi untuk memberikan

pengalaman baru. Pengalaman baru ini bisa berwujud sebagai sebuah nilai baru

yang didapatkan oleh konsumen seperti kemudahan bertransaksi, berbelanja,

berkomunikasi, dan lain sebagainya.

3
2.1.2 Faktor Pendorong Transformasi Digital

Ada 4 faktor pendorong terjadinya transformasi digitial. Faktor-faktor

tersebut adalah :

1. Perubahan regulasi

2. Perubahan lanskap persaingan

3. Pergeseran/perubahan ke bentuk digital dari industri

4. Perubahan perilaku dan harapan konsumen

Selain 4 faktor yang sudah disebutkan, ada hal lain yang sebenarnya masih

berhubungan dengan 4 faktor tersebut. Hal-hal tersebut adalah :

1. Kemampuan digital

Kemampuan digital (digital capabilities) adalah bila sebuah organisasi

ingin bertransformasi digital, maka organisasi tersebut harus memiliki

keahlian, pola pikir, dan budaya berbasis digital. Tiga hal ini akan

mengerucut menuju pada teknologi digital (digital technologies) yang

digunakan oleh organisasi. Teknologi digital akan digunakan secara baik

oleh organisasi bila, sumber daya manusia dari organisasi tersebut memiliki

keahlian untuk memanfaatkan teknologi digital tersebut. Memahami cara

pakai serta mampu menyelaraskannya dengan proses yang ada di dalam

organisasi sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-

hari organisasi tersebut.

4
2. Teknologi digital

Teknologi digital merupakan salah satu pemicu munculnya peluang yang

dapat dimanfaatkan oleh organisasi. Peluang tersebut bisa menjadi sesuatu

yang akan mengubah salah satu atau beberapa aspek (model bisnis, model

operasional, pengalaman konsumen, dll.) dari organisasi menjadi sebuah

keuntungan seperti penciptaan nilai baru (value creation).

2.1.3 Tujuan Melakukan Transformasi Digital

Tujuan utama melakukan transformasi digital oleh organisasi adalah

berelasi dengan kesiapan digital dari organisasi tersebut. Artinya, organisasi yang

ingin memastikan bahwa dirinya siap memasuki dunia digital dan siap untuk

berubah bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai

bukti kesiapan digital dari organisasi adalah menghasilkan inovasi produk yang

lebih baik, mengeksplorasi dan mengembangkan model bisnis baru yang bersifat

disruptif agar tetap dapat bersaing dan menghasilkan keuntungan. Hal lain yang

menjadi tujuan melakukan transformasi digital adalah meningkatkan saluran

distribusi ataupun bisnis yang dimiliki menjadi lebih digital, mendekatkan diri ke

konsumen melalui saluran digital sehingga dapat lebih memahami keinginan

mereka. Tidak kalah pentingnya adalah mengirimkan servis atau produk secara

digital agar kepuasan konsumen meningkat dan memicu mereka untuk

menggunakan kembali produk/servis yang dihasilkan.

5
2.2 Matriks Kematangan Digital

Digital kematangan adalah sebuah pengukuran untuk menilai kesiapan

sebuah organisasi atau perusahaan menuju transformasi digital atau mengub semua

proses bisnisnya menjadi serba digitalized meggunakan system IT yang lebih

canggih. Dalam penilaian kematangan tersebut digunakan sebuah alat pengukuran

atau model yang dinamakan Digital kematangan Model. Digital kematangan model

itu sendiri terdiri dari beberapa dimensi dan subdimensi sebagai alat ukur dan

parameter dari kapabilitas digital atau kemampuan perusahaan dalam melayani

pelanggan, mengelola proses bisnisnya menggunakan teknologi, kematangan atau

kesiapan sebuah perusahaan untuk melakukan proses transformasi digital. model

kematangan digital dan item terkait dikembangkan melalui analisis literatur,

wawancara, dan fokus. Kelompok Dalam tinjauan literatur, menganalisis 70

publikasi akademis tentang transformasi bisnis digital, serta 16 penilaian maturitas

yang ada. Analisis dari evaluasi online dan offline skala besar, mencocokkan hasil

yang diperoleh dari metrik akurasi.

Set pertama kriteria dan dimensi dievaluasi dalam kelompok fokus dengan

sebelas peserta. Sembilan dimensi terakhir dari model maturits digital adalah :

1. Pengalaman pelanggan

2. Inovasi produk

3. Strategi

4. Organisasi

5. Digitalisasi proses

6
6. Kolaborasi

7. Teknologi informasi

8. Budaya & keahlian

9. Manajemen transformasi

Dengan kemajuan teknologi informasi, mengakses data atau informasi

dapat berlangsung dengan cepat dan akurat. Set item pertama secara kolaboratif

dikerjakan ulang oleh para peneliti dan peserta kelompok menggunakan dokumen

online. Pada fokus group kedua, item pool dibahas dan dievaluasi mengenai

kelengkapan, relevansi, dan kelengkapan. Berdasarkan umpan balik dari kelompok

fokus, set item diselesaikan. Perangkat lunak metrik digunakan untuk mendapatkan

metrik. Semakin tinggi skor metrik, semakin besar kesulitan item. Oleh karena itu,

item termudah memiliki metrik negatif, dan skor metrik "0" mewakili kesulitan

rata-rata. Melalui analisis klaster hierarkis, membangun lima klaster item dengan

kesulitan serupa yang mewakili lima tahap maturitas model maturitas digital .

Dimensi Kriteria (ID Item) Α

Pengalaman Pengalaman desain (CX1, CX2,

Pelanggan (CX) CX3, CX4) 0,88

Analisis (CX5, CX6, CX7)

Inovasi Produk Kemampuan inovasi (PI3, PI4)

(PI Integrasi pelanggan (PI5, PI6) 0,90

Strategi (ST) Inovasi strategis (ST1, ST2, ST3)

Komitmen digital (ST4, ST5, ST6, ST7) 0,93

7
Pengaturan tim digital (OR1, OR2)

Kelincahan organisasi (OR3, OR4, OR5)

Jaringan mitra (OR6, OR7)

Organisasi (OR) Komunikasi pemasaran digital

(PD1, PD2, PD3) 0,85

Otomatisasi (PD4, PD5)

Bisnis berbasis data (PD6, PD7)

Digitalisasi Kerja tim (CO1, CO2)

Proses (PD) Manajemen pengetahuan (CO3, CO4) 0,89

Kerja fleksibel (CO5, CO6)

Kerjasama (CO) Kerja tim (CO1, CO2)

Manajemen pengetahuan (CO3, CO4) 0,85

Kerja fleksibel (CO5, CO6)

Teknologi Manajemen proyek yang gesit (IT1, IT2)

Informasi (TI) Arsitektur terintegrasi (IT3, IT4) 0,88

Keahlian IT (IT5, IT6)

Budaya & Afinitas digital (CU1, CU2, CU3)

Keahlian (CU) Kesiapan mengambil risiko (CU4, CU5) 0,90

Budaya kesalahan / Budaya tidak

menyalahkan (CU6, CU7)

Manajemen Tata Kelola (TM1, TM2)

Transformasi Pengukuran kinerja (TM3, TM4)

(TM) Dukungan manajemen (TM5,

8
TM6, TM7

Pakar yang memenuhi syarat memiliki pengalaman profesional lebih dari

10 tahun, telah lebih dari dua tahun di perusahaan mereka saat ini, berada di posisi

kepemimpinan, dan memiliki gambaran yang baik tentang kegiatan yang terkait

dengan transformasi digital di perusahaan masing-masing. Konsistensi internal

skala diuji menggunakan ron Cronbach, untuk memastikan homogenitas item

dalam skala.

2.3 Tata Kelola Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem

Kata sistem mengandung arti kumpulan dari komponen- komponen yang

memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. Sistem informasi merupakan

suatu kumpulan dari kompenen kompenen dalam perusahaan atau organisasi yang

berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Dalam hal ini

teknologi informasi hanya merupakan slah satu komponen kecil saja dalam format

perusahaan. Komponen komponen lainnya adalah proses dan prosedur, struktur

organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, rekanan dan lain

sebagainya.

2.3.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis suatu organisasi.

Oleh karena itu untuk mendukung tercapainya visi dan misi suatu organisasi,

pengelolaan informasi menjadi salah satu kunci sukses. Sistem informasi

9
merupakan subsistem organisasi untuk mengelola informasi. Saat ini sistem

informasi dioperasikan oleh hampir seluruh sumber daya manusia suatu organisasi,

sehingga tidak dapat dipisahkan dengan operasi dan kehidupan organisasi.

Teknologi informasi merupakan komponen penting dari sistem informasi, selain

data atau informasi, sumber daya manusia dan organisasi.

Perlu teknik untuk mengendalikan dan memastikan bahwa sistem informasi

sudah sesuai dengan tujuan organisasi. Audit sistem informasi merupakan suatu

cara untuk menilai sejauh mana suatu sistem informasi telah mencapai tujuan

organisasi.

2.3.3 Aspek Demand Dan Supply

Dalam sebuah perspektif lain kita dapat melihat bahwa sistem informasi

merupakan sisi demand dari perusahaan dalam menjalankan kegiatan manajemen

sehari hari, sementara teknologi informasi merupakan sisi supply dari kebutuhan

perusahaan tersebut. Diera modern yang serba dinamis ini, organisasi seperti

perusahaan berusaha untuk selalu berubah dari waktu ke waktu, berusaha untuk

ditanamkan keseluruh jajaran manajemen dan karyawan.

2.3.4 Pengertian E-Business

Fenomena e-business tidak dapat disangkal menjadi tren yang mewarnai

aktivitas bisnis di negara negara maju maupun berkembang, konsep baru yang

berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis

baru ini dianggap kunci sukses perusahaan – perusahaan di era informasi dan di

masa masa mendatang. eBusiniess merupakan salah satu jalan untuk menuju kepada

10
“the creation of wealth” bagi sebuah perusahaan. Dengan kata lain cakupan atau

spektrum eBusiniess dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing masing

orang melihat definisi dari kata '’bisnis” itu sendiri.

Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business cara yang

kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip:

1. Dimensi what

2. Dimensi who

3. Dimensi where

4. Dimensi why

2.3.5 Audit Sistem Informasi

Audit akan sistem informasi perlu dilakukan mengingat besarnya resiko

yang harus dihadapi oleh organisasi berkaitan dengan penggunaan teknologi

informasi. Resiko-resiko tersebut antara lain :

1. Kehilangan data

2. Kesalahan pengambilan keputusan

3. Penyalahgunaan computer

4. Nilai investasi

5. Aspek privasi

6. Kesalahan pengoperasian komputer

7. Evolusi teknologi

11
Tujuan audit sistem informasi adalah untuk menilai apakah pengendalian

sistem informasi telah dapat memberikan keyakinan yang memadai atas

pengamanan aset, integritas data, efektivitas dan efisiensi.

Beberapa hal penting dalam audit sistem informasi antara lain yaitu:

1. Proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti

Audit membutuhkan suatu teknik untuk mengumpulkan dan mengevaluasi

bukti serta memutuskan format dan jumlah data yang di perlukan.

2. Keyakinan yang memadai

Audit sistem informasi dilakukan untuk memperoleh keyakinan yang

memadai dan bukanlah keyakinan yang absolut.

3. Tujuan operasional dan tujuan pengendalian

Audit harus memperhatikan tujuan operasional bisnis dan operasional

teknologi informasi serta tujuan pengendalian bisnis dan pengendalian

teknologi informasi dalam melakukan audit.

2.4 IT Servis Manajemen

Pengelolaan TI dan SI yang baik dapat lebih mempercepat tercapainya goal

organisasi, maka dari itu perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Adanya perubahan

paradigma pengelolaan TI yang berorientasi pada customer dan bukan hanya pada reguler

user saja menyebabkan IT service management menjadi bagian yang paling berpengaruh

pada pengelolaan TI.

12
Pendorong utama pentingnya IT Service Management adalah fakta semakin

meningkatnya ketergantungan organisasi kepada teknologi informasi untuk mencapai

tujuan strategi dan kebutuhan organisasi.Sehubungan dengan manajemen layanan TI, perlu

digunakan suatu standar sebagai best practices berbasis proses terintegrasi yang dapat

digunakan untuk mengelola IT Services.

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) merupakan sebuah

kerangka kerja yang menggambarkan praktek terbaik dalam manajemen layanan TI dan

berfokus pada pengembangan dan pengukuran yang terus menerus terhadap kualitas dari

layanan, membantu menghubungkan TI dengan kebutuhan pelayanan bisnis, memberikan

pengaruh kepada manajemen termasuk di dalamnya manajemen orang dan proses,

efektifitas teknologi, serta efisiensi dan ekonomis dalam memberikan pelayanan bisnis

dengan service level yang telah disetujui bersama.

Pengumpulan data diawali dengan mengetahui visi, misi dan tujuan organisasi,

kemudian melakukan analisis proses-proses sesuai dengan kerangka proses dalam

framework ITIL versi 3, meliputi Service Strategy, Service Design, Service Transition,

Service Operation dan Continual Service Improvement (Service Evaluation). Dilakukan

wawancara dengan responden ahli dan kuesioner dengan skala Guttman untuk mengetahui

tingkat kematangan layanan saat ini (current maturity) serta tingkat kematangan layanan

yang diharapkan (expected maturity). Berdasarkan pengukuran maka didapat hasil rata-rata

proses IT service management berada di level 2 (repeatable).

2.5 Karakteristik Informasi

Menurut Gordon dan Nayarana yang dikutip oleh Yogy Suprayogy

(2010:38), memberikan definisi keempat karakteristik sistem informasi manajemen

sebagai berikut :

13
1. Karakteristik Broadscope

Karakteristik broadscope mempunyai tiga sub dimensi yaitu: fokus,

kuantifikasi, dan waktu. Fokus berkaitan dengan informasi yang berasal dari

dalam atau luar organisasi, kuantifikasi berkaitan dengan informasi

keuangan dan non keuangan, dan waktu berkaitan estimasi peristiwa yang

akan terjadi di masa yang akan datang. Manajer membutuhkan informasi

broadscope sebagai salah satu implikasi dari meningkatnya otoritas dan

tanggung jawab mereka serta fungsinya sebagai pengendali. Untuk itu

mereka membutuhkan informasi karakteristik broadscope untuk

mendukung daya saing mereka.

2. Karakteristik Aggregation

Karakteristik aggregation atau pengumpulan merupakan ringkasan

informasi menurut fungsi, periode waktu, dan model keputusan. Informasi

menurut fungsi akan menyediakan informasi berkaitan dengan hasil dari

unit-unit yang lain. Hal ini harus konsisten dengan model keputusan formal

yang digunakan oleh organisasi, informasi ini dapat mengurangi atau

menghemat waktu dalam pengambilan keputusan karena informasi telah

dikumpulkan dan disusun menurut fungsi dan jangka waktu yang berbeda-

beda.

3. Karakteristik Integration

Karakteristik terintegrasi atau terpadu memberikan sarana koordinasi antar

segmen dalam sub unit atau antar sub unit dalam organisasi. Semakin

banyak jumlah segmen atau unit bisnis dalam organisasi akan semakin besar

14
kebutuhan informasi karakteristik integrasi dari sistem informasi akuntansi

(SIA). Dengan kata lain informasi terintegrasi memberikan peran

pengkoordinasian dalam beragam keputusan pada organisasi.

4. Karakteristik Timeliness

Karakteristik timeliness atau ketepatan waktu mempunyai dua sub dimensi

yaitu frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. Frekuensi berkaitan

dengan seberapa sering informasi disediakan untuk para manajer.

Sedangkan kecepatan berkaitan dengan tenggang waktu antara kebutuhan

akan informasi dengan tersedianya informasi.

2.6 Isi Informasi

Isi informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi konsumen.

Strategi pesan yang dapat digunakan berupa fitur-fitur didalamnya yang terdapat

informasi pesan sesuai kebutuhan para pengguna. Perusahaan dapat mempunyai

lebih dari satu tujuan atau obyek komunikasi. Pada isi informasi terdapat tiga jenis

ide atau subyek yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut :

1. Ide rasional berhubungan dengan minat diri audience. Pesan yang

dihasilkan mengandung manfaat, missal menunjukkan kualitas, efisiensi,

nilai, atau kinerja produk.

2. Ide emosional yaitu upaya dalam memanfaatkan emosi yang positif maupun

negatif dan dapat memotivasi pembelian.

3. Ide moral ditunjukan untuk perasaan audience, mengenai sesuatu yang

“benar” dan “sesuai”.

15
2.7 Waktu Penyajian

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang

harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Apabila penyelesaian penyajian laporan

keuangan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan

manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang

(Mamduh, 2003:35). Gregory dan Van Horn (1963) berpendapat dalam Owusu-

Ansah (2000), secara konsepsual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah

kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi

yang baik dilihat dari segi waktu. Sedangkan Chambers dan Penman (1984:21)

mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu:

1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari

tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan.

2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas

tanggal pelaporan yang diharapkan.

2.8 Informasi sebagai Sumber Daya

Informasi sebagai sumber daya. Keberhasilan suatu organisasi disebabkan

oleh kebersamaan dan pemanfaatan sumber-sumber daya tertentu dengan cara-cara

yang produktif. Secara tradisional sumber daya terdiri dari manusia, keuangan dan

sumber daya material. Setelah lebih dari dua dasawarsa, informasi diakui sebagai

salah satu sumber daya yang sangat penting bagi manajemen dan bagi yang lainnya,

di dalam keadaan tertentu, informasi merupakan pengganti biaya yang efektif.

Informasi membagikan banyak kekayaan kepada sumber daya lainnya; dia

mempunyai nilai dan meminjamkan kepada dirinya sendiri pada praktik manajemen

16
sebagai contoh, informasi dalam hal ini tidak berkaitan dengan penggunaan uang

tetapi berkaitan dengan waktu, tanpa pamrih, dan dalam cara yang berbeda dengan

sumber daya lainnya. Data yang diolah menjadi informasi harus segar [tidak

kadaluarsa): Informasi harus tersedia setiap saat untuk suatu keputusan yang

berguna dan nilai suatu informasi menurun sejalan dengan waktu berlalu. Anda

dapat mempunyai segudang informasi, Tetapi SIM melindungi anda dari informasi

yang berlebihan.

Banyak data yang dikumpulkan ke dalam database perusahaan dan

informasi yang digunakan oleh pengambilan keputusannya berkenan dengan

operasi internal perusahaan. Namun demikian, informasi eksternal mengenai

lingkungan tempat perusahaan beroperasi tumbuh dengan cepatnya. Pada

lingkungan yang kompetitif. perusahaan membutuhkan kesempatan usaha melalui

sistem informasi.

Manajemen sumber daya informasi. Informasi adalah suatu sumber daya

yang bernilai dan maka dari itu harus dimanajemeni yaitu dengan menggunakan

saran SIM. Suatu pendekatan organisasional terhadap informasi sebagai sebuah

sumber daya disebut dengan information resource management (Manajemen

Sumber Daya Informasi (MSDI). MSDI merupakan pendekatan yang lebar untuk

memanajemeni informasi sebagai asset perusahaan. Hal ini sangat dimungkinkan

karena kita mempunyai kemampuan mengorganisasikan data yang berkaitan

dengan operasi perusahaan masa lalu, sekarang dan diproyeksikan masa yang akan

datang dengan sarana Database Management System (DBMS). Suatu database

adalah kumpulan data yang diorganisasikan yang mencerminkan suatu aspek utama

17
aktivitas perusahaan. Sebagai contoh, seorang karyawan database merupakan

komponen utama dalam sistem sumber daya manusia. DBMS meliputi salah satu

dari komponen rangkaian fasilitas data yang memelihara data mengenai data, ini

adalah deskripsi terstruktur mengenai semua data yang disimpan dalam database

tertentu.

Infomasi telah dianggap aset penting sejak jaman revolusi industri hingga

saat ini yang dicirikan dengan perniagaan yang lebih maju dan lebih modern. Akan

tetapi informasi mengalami suatu. perubahan baik peranannya, status, bentuk dan

strukturnya. Informasi menjadi bahan cerita, menjadi symbol kekuatan politik, dan

kesejahteraan ekonomi. Informasi meresap kedalam kegiatan manusia seperti

informasi mempererat hubungan dua Negara, mempengaruhi kemajuan organisasi,

dan juga mempengaruhi sistem nilai dan cara hidup manusia. Ringkasnya,

informasi telah menjadi salah satu factor bagi perkembangan bangsa menjadi

masyarakat informasi pada akhir abad ini. Jadi dapat dikatakan bahwa informasi

tidak hanya sekedar aset suatu perusahaan yang perlu ditata atau dimanajemeni,

seperti dijelaskan diatas, namun jauh dari itu ternyata informasi sudah menjadi

bagian dari hidup manusia. Pada bagian ini akan dijabarkan bagaimana peranan

informasi dalam kehidupan modern dan tanda tanda masyarakat informasi.

Seperti diuraikan di atas bahwa informasi merupakan sesuatu yang

menambah pengetahuan atau pengertian beberapa topik, masalah, atau kejadian-

kejadian. Informasi dapat berupa fakta, keterangan-keterangan, data, berita, dan

ilmu pengetahuan. Informasi dapat disampaikan secara lisan atau dalam bentuk

visual seperti data. teks, dan gambar. Pada hakikatnya informasi adalah barang

18
elektronik. Dalam beberapa hal informasi tidak sekadar kalimat pada selembar

kertas atau gambar pada visual display unit (VDU), tetapi ia merupakan keluaran

dari kegiatan di luar angkasa, yang dimotori oleh satelit, untuk berbagai kegiatan

perbankan atau penerbangan. Informasi telah meresap ke dalam segala aspek

kehidupan. Pemerintah tidak dapat bekerja, industri, perdagangan dan pelayanan

masyarakat akan terhenti fungsinya, dan kegiatan kehidupan sehari-hari rakyatnya

pun menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya, sebagai ilustrasi, orang akan

susah menentukan akan menonton bioskop apa, jika terdapat banyak film yang

disajikan oleh pihak penyelenggara gedung bioskop. Hal ini mudah dilakukan, jika

orang yang bersangkutan membaca Koran untuk mendapatkan informasi sehingga

ia dapat memilih film yang hendak ditontonnya.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tata kelola sistem informasi adalah tata cara mengelola teknologi informasi

dan sistem informasi agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam

menjalankan bisnis organisasi.

2. Tata Kelola SI yang baik tentunya akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan, diantaranya:

a) Terciptanya keselarasan antara strategi SI dan strategi bisnis.

b) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi dalam menjalankan

proses bisnisnya.

c) Meningkatkan keuntungan organisasi.

3.2 Saran

Tata kelola sistem informasi memang sangat dibutuhkan tetapi mengenai

hal itu harus teliti dengan selalu melakukan evaluasi serta meningkatkan tata kelola

sistem informasi agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

A. Bharadwaj, O. A. El Sawy, and P. A. Pavlou, “Digital Business Strategy:

Toward a Next Generation of Insights,” MIS Q., vol. 37, no. 2, pp. 471–

482, 2013.

Hadiono, Kristophorus Rina Candra Noor Santi. 2020. "Menyongsong

Transformasi Digital." Proceeding Sendiu 81-83.

Hermaliani, E. H. (2019). It Service Management Audit Berdasarkan Framework

Information Technology Infrastructure Library (Itil) Versi 3:(Studi

Kasusdi Bina Sarana Informatika). SNIT 2012, 1(1), 174-181.

Kiki Widiastuti Dan Wahyu Meiranto. 2009. Pengaruh Teknologi Informasi Dan

Saling Ketergantungan Terhadap Kinerja Manajerial Dengan

Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening.

Jurnal Akuntansi Keuangan. Universitas Diponegoro.

Lestari,Gita Tri dan Dini Salmiyah Fitrah. 2020. "Strategi Komunikasi Pemasaran

Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Melalui Media Aplikasi

Sampurasun Dalam Mempromosikan Wisata." Jurnal Linimasa 5-7.

Pramesta,A., Yulius,b., Ananditya., & putri, c.(2016). Audit Sistem Informasi Dan

Tata Kelola Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Salim, F. (2017). Pengaruh Information Technology Service Management (ITSM)

terhadap Kinerja Industri Perbankan. Prosiding Snatika, 4, 133-137.

21
Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:

Deepublish.

Wibisono, Arif Fajar. 2013. “The Impact ERP System Implementations on

Earning Management and Timeliness Financial Statement (Empirical

Studies on Adopters SAP in Indonesian Stock Exchanges),” 106–16.

Yogy Suprayogy. 2010. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen

terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi Program Sarjana. Universitas

Pasundan Bandung.

22

Anda mungkin juga menyukai