Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM INFORMASI BERBASIS TEKNOLOGI BERISI TENTANG


PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM SIM, CBIS, DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN
BERSAING

Di susun oleh:

1. Yunita Lestari (201911108)


2. Anita Wulandari (201911109)
3. Mila Titin Setianingrum (201911114)
4. Tri Windarti (201911116)
5. Cahyawatiningrum (201911118)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat kasih karunia-Nya yang
selalu tercurah sehingga Makalah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul
“Sistem Informasi Berbasis Teknologi Berisi Tentang Pemanfaatan Teknologi
Dalam SIM, CBIS, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing” dapat terlaksana.
Penulisan laporan yang merupakan studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak termasuk peneliti utama yang telah mencurahkan segenap
tenaganya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Mira Meilia Marka, SE, MM, selaku pengampu mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis yang telah memberikan bimbingan ilmunya dan saran-
saran yang penuh kesabaran dalam pengajarannya.
2. Teman-teman kelompok lain yang telah memberikan dukungan.
3. Peneliti-peneliti yang dijadikan sebagai acuan sumber database dalam
makalah ini.
Penulis hanya mampu mengucapkan terimakasih, selebihnya hanya Kuasa
Tuhan yang mampu memberikan balasan terbaik kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Makalah Sistem Informasi Manajemen yang masih jauh dari kata
sempurna, namun setitik harapan semoga studi ini dapat bermanfaat.

Kudus, 19 Oktober 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Pemanfaatan Teknologi Dalam SIM...............................................................3
2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi (TI)......................................................3
2.1.2 Sistem Informasi Manajemen..................................................................4
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan SIM........................4
2.1.4 Manfaat Teknologi Informasi dalam SIM..............................................5
2.2 Pemanfaatan Teknologi Dalam CBIS.............................................................6
2.2.1 Sejarah CBIS............................................................................................6
2.2.2 Tujuan CBIS.............................................................................................7
2.2.3 Fungsi CBIS..............................................................................................8
2.2.4 Pemanfaatan Teknologi dalam CBIS......................................................8
2.2.4.1 Mencapai CBIS.........................................................................................9
2.2.4.2 Mengelola CBIS......................................................................................10
2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Bersaing...............11
2.3.1 Perusahaan dalam Lingkungannya..........................................................13
2.3.2 Keunggulan Kompetitif..............................................................................13
2.3.3 Rantai Nilai Porter.................................................................................14
2.3.4 Konsep Keunggulan Kompetitif dalam Operasional Perusahaan......14
2.3.5 Strategic Uses of Information Technology............................................18
2.3.6 Pemanfaatan Teknologi yang Kompetitif.................................................18
BAB III...........................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di zaman yang serba canggih dan modern ini sangat banyak
perkembangan terjadi. Perkembangan yang terjadi bukan hanya pada satu
lini saja namun terjadi pada banyak lini. Salah satunya pada Sistem
Informasi. Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen (input,
transformasi, dan output), yang bekerja menuju satu tujuan. Sedangkan
Informasi merupakan salah satu dan lima jenis utama sumber daya yang
dapat dipakai oleh manajer. Jadi, sistem informasi merupakan sebuah
sistem terdiri dari sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur
dan aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data
menjadi informasi bermanfaat, tersusun dengan komplek dan saling
berkaitan antar unsur-unsurnya, sehingga berguna untuk memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan termasuk mendukung memecahkan
soal.
Di dalam suatu organisasi, sistem informasi termasuk penting untuk
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Pengelolaan sistem informasi semakin penting saat bisnis menjadi lebih
rumit dan kemampuan komputer berkembang. Ketika para manajer
melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan memainkan peran mereka,
mereka menambah keahlian komunikasi dan pemecahan masalah dengan
pengetahuan tentang komputer dan informasi.
Komputer mula-mula digunakan sebagai sistem informasi akuntansi
(SIA) tapi kemudian disadari memiliki nilai potensial sebagai suatu sistem
informasi manajemen (SIM) Selanjutnya per harian meluas pada bidang
seperti sistem pendukung keputusan (decision support systems) DSS,
kantor virtual frirual office), dan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-
based system) Kelima bidang aplikasi ini membentuk sistem informasi
berbasis komputer (Computer Based Information System)-CBIS.

1
Sejumlah perusahaan yang awalnya menggunakan komputer untuk
membentuk departemen komputer dan memberi mereka tanggung jawab
atas pengembangan sistem. praktek ini berlanjut dengan unit-unit yang
meliputi para spesialis informasi seperti analisis sistem, pengelola
database, spesialis jaringan, programmer, dan operator.
Hal ini lah yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah
dengan judul “Sistem Informasi Berbasis Teknologi Berisi Tentang
Pemanfaatan Teknologi Dalam SIM, CBIS, Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Untuk Keunggulan Bersaing”
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja pemanfaatan teknologi dalam SIM?
b. Apa saja pemanfaatan teknologi dalam CBIS?
c. Bagaimana langkah pemanfaatan teknologi informasi sebagai
keunggulan bersaing?
1.3 Tujuan Masalah
a. Mengetahui pemanfaatan teknologi dalam SIM.
b. Mengetahui pemanfaatan teknologi dalam CBIS.
c. Mengidentifikasi langkah pemanfaatan teknologi informasi sebagai
keunggulan bersaing.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Teknologi Dalam SIM


2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi (TI)
Teknologi informasi merupakan suatu hal yang sangat
penting di era 4.0 saat ini. Dimana semua orang berhak untuk akses
informasi yang sama setiap waktunya, karna hal ini TI sangat
penting dalam zaman modern seperti saat ini. Menurut (Suryadi,
2016) Inti dari komunikasi adalah informasi, sedangkan alat yang
digunakan dalam menyampaikan informasi adalah teknologi.
Dengan demikian, maka teknologi informasi adalah suatu
bentuk penyampaian informasi yang menggunakan kaidah-kaidah
bersifat teknologis, baik dengan bantuan alat maupun program dari
si pembawa pesan ke yang menjadi objek penerima pesan.
Perkembangan TI ini juga berimbas pada aspek lain seperti
pendidikan, sosial, dan budaya sehingga semua aspek tersebut
tidak bisa terlepas dari yang namanya Teknologi Informasi.
Dengan berkembangnya teknologi infomasi ini memaksa orang-
orang agar bisa menggunakan teknologi informasi ini. Sehingga
semua orang harus memacu kemampuannya, mengingkatkan
kemampuannya, agar tidak tertinggal oleh orang lainnya.
Teknologi informasi ini membawa banyak sekali kebaikan
atau manfaat didalam kehidupan sehari-hari. Contoh pertukaran
informasi, dengan adanya teknologi informasi orang-orang bisa
saling berkomunikasi tampa harus bertatap muka. Selain itu
teknologi juga membuat orang-orang jadi mudah dalam hal lainnya
seperti : berbelanja, belajar, update berita dan lainnya. Selain
membawa kebaikan dan kemudahan, teknologi informasi juga
membawa dampak buruk salah satunya informasi hoax yang sangat
mudah tersebar dan sangat susah untuk di bendung. Sebab itu kita

3
harus berpandai-pandai dalam menggunakan teknologi informasi
agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
2.1.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem
yang banyak digunakan pada saat ini. Penggunaannya bukan hanya
di satu bidang akan tetapi pada banyak bidang, seperti bidang
pendidikan, bidang ekonomi, bidang bisnis, dan bidang lainnya.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai
keterpaduan antara pengguna (user) dan sistem masinal dalam
penyediaan informasi untuk mendukung pelaksanaan, manajemen
dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Bahwa
sistem informasi manajemen adalah satu kesatuan unsur-unsur
yang saling berkaitan satu sama lain, meliputi kegiatan
pengumpulan informasi, penyimpanan informasi, dan pembagian
informasi. Dengan kata lain sistem informasi mananjemen
merupakan sistem yang digunakan untuk mengelola sebuah
informasi agar informasi dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Dalam terminologi teknologi informasi, terdapat tiga komponen
utama yang melingkupinya, yakni :
a. Management information system atau sistem informasi
manajemen.
b. Hardware atau perangkat keras
c. Faktor manusia.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan SIM
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem
informasi
a. Bisnis eksternal
 Perusahaan-perusahaan lain : (baik para pesaing atau
rekanan perusahaan) yang memiliki komponen bisnis dan
sistem informasinya masing-masing.
 Pemerintah (sebagai penyusun kebijakan-kebijakan/policy
dan peraturan)

4
 Pasar (market)
 Pelanggan
 Perangkat hukum, dan lain sebagainya.
d. Bisnis Internal
Aspek-aspek internal yang terkait dengan kondisi terkini pada
suatu organisasi serta strategis, meliputi :
 Visi, misi dan strategis suatu organisasi, yang menjadi suatu
pedoman arah akan seperti apa suatu organisasi tersebut di
masa yang akan datang.
 Posisi organisasi dalam industry sekarang dan kekuatan apa
saja yang mempengaruhinya.
 Kekuatan, kelemahan dan peluang organisasi serta tantangan di
masa mendatang.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan strategi
organisasi.
 Dokumen organisasi yang berhubungan dengan kegiatan utama
dan kegiatan pendukung dalam suatu organisasi.
2.1.4 Manfaat Teknologi Informasi dalam SIM
Terdapat beberapa manfaat atau fungsi teknologi informasi
dalam sistem informasidiantaranya:
a. Meningkatkan kemampuan mengakses data yang tersedia
secara tepat waktu dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan penggunaan peerantara
sistem informasi.
b. Menjamin ketersediaan kualitas juga keterampilan dalam upaya
memanfaatkan sistem informasi secara responsif.
c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d. Menganalisa kebutuhan-kebutuhan keeterampilan pendukng
dalam implementasi sistem informasi.
e. Menetapkan investasi yagn bisa ditujukan pada sistem
informasi.

5
f. Menanggulangi juga memahami dampak-dampak ekonomis
yang ditimbulkan oleh sistem informasi dan teknologi baru.
g. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
h. Dalam sebuah organisasi, biasanya menggunakan sistem
informasi sebagai media dalam mengolah transaksi-transaksi,
meminimalisir biaya juga untuk menghasilkan peningkatan
pendapatan yang merupakan salah satu produk atau pelayanan
mereka. Misalnya perbankan yang memakai sistem informasi
dalam upaya mengolah cek-cek milik nasabah serta membuat
berbagai jenis laporan rekening koran juga transaksi yang
terjadi.
2.2 Pemanfaatan Teknologi Dalam CBIS
2.2.1 Sejarah CBIS
Computer Based Information System adalah suatu sistem
informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk
melaksanakan beberapa atau semua tugas yang direncanakan.
Demikian pula, informasi disampaikan menggunakan artefak fisik
dan prosedur manual. Oleh karena itu, sistem informasi berbasis
komputer atau yang biasa kita kenal dengan Computer Based
Information System adalah sistem informasi di mana data sebagian
besar dikumpulkan, disimpan, dan diproses dalam format digital
menggunakan proses terkomputerisasi. Demikian pula, informasi
disampaikan dalam format digital melalui mekanisme
terkomputerisasi.
Setelah mengenal apa pengertian CBIS, pastinya kita juga
harus mengetahui apa sejarah CBIS bukan? Mengacu pada
penjelasannya di atas, seperti yang kita ketahui, sistem informasi
telah digunakan selama berabad-abad. Misalnya, mereka
digunakan oleh pedagang, tentara atau bahkan pemerintah untuk
mencatat transaksi serta melacak pengeluaran dan lain sebagainya.

6
Meskipun berbagai alat yang sudah ada, seperti sempoa dan
kalkulator dasar yang menyederhanakan prosesnya, butuh waktu
berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan
untuk mendapatkan jawaban yang kompleks. Tidak sampai
munculnya Komputer canggih, bahwa sistem informasi menjadi
dinamis dan mampu memberikan jawaban dengan cepat.
Setelah komputer (baca pengertian komputer disini) praktis
pertama dikembangkan, CBIS pun mulai dipekerjakan oleh
perusahaan yang ingin merampingkan proses akuntansi mereka.
Seiring dengan kemampuan komputasi dan kemampuan
untuk menyimpan data yang dikembangkan secara elektronik,
organisasi dengan cepat menyadari manfaat teknologi informasi
berbasis komputer yang dapat memberikan informasi untuk
memandu terciptanya keputusan.
Secara bertahap, organisasi mengembangkan CBIS atau
Computer Based Information System terintegrasi yang memiliki
kemampuan untuk mengelola dan memantau kinerja seluruh
organisasi hingga sekarang saat ini.
2.2.2 Tujuan CBIS
Lalu apa tujuan dari CBIS atau Computer Based
Information System ini? Berkenaan dengan tujuannya, perlu kalian
ketahui bahwa CBIS telah banyak menggantikan sistem manual
tradisional untuk mengelola organisasi. Hampir setiap organisasi
memiliki beberapa bentuk CBIS untuk mengelola operasi.
Tujuan utama CBIS adalah sebagai solusi perangkat lunak
untuk akuntansi, penggajian, manufaktur, pembelian dan distribusi
dan lain sebagainya. Tren terbarunya yaitu adalah bagi organisasi
untuk mengintegrasikan solusi software atau perangkat lunak
mereka yang terpisah sehingga memungkinkan bagi manajemen
untuk memantau apa yang terjadi di mana saja dalam organisasi
secara real-time.

7
CBIS adalah langkah signifikan dari sistem lama yang
menggunakan proses harian, mingguan dan bulanan untuk
memperbarui file.
2.2.3 Fungsi CBIS
Fungsi dari CBIS atau Computer Based Information
System ini. Betul! Sistem CBIS digunakan dalam berbagai cara.
Salah satunya, mereka digunakan untuk mengontrol dan
melaporkan pengeluaran dalam organisasi. Fungsi dan kegunaan
lainnya adalah dalam sistem manajemen lalu lintas dan basis data
registrasi populasi. Sebagai contoh, misalnya sebuah langkah
menuju rekam medis elektronik berarti bahwa dokter dapat melihat
riwayat medis pasien secara online dan meningkatkan kemampuan
diagnostik mereka. Angkatan laut seperti di negara Amerika
Serikat pun juga menggunakannya untuk mengendalikan sistem
pertahanan di kapal. Juga, manajer menggunakan analitik CBIS
yang canggih untuk memandu pengambilan keputusan mereka.
Faktor kunci yang berkontribusi terhadap keberhasilan
CBIS atau Computer Based Information System ini meliputi
kemampuan untuk menangkap data segera menggunakan jaringan
data, ketersediaan pusat data yang menyimpan informasi sebelum
dan sesudah pemrosesan. Komputer yang kuat yang memproses
data dengan cepat dan perangkat lunak mampu memproses
informasi ini untuk memberikan jawaban yang dibutuhkan.
2.2.4 Pemanfaatan Teknologi dalam CBIS
Adapun pemanfaatanya yaitu Manajer dapat membuat
keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan
dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan
maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer
dalam mengolah informasi terdiri dari berbagai aplikasi berbasis
komputer, seperti SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem
berbasis pengetahuan, Reymond McLeod (2004:14). Istilah yang
mencakup semua aplikasi berbasis komputer adalah sistem

8
informasi berbasis komputer (computer based information system),
atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang
menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan
informasi untuk pemecahan masalah.Tanpa memandang apakah
spesialis informasi atau pemakai yang mengembangkan aplikasi,
CBIS harus dinilai dengan cara yang sama seperti investasi besar
lain dalam perusahaan. Sebenarnya sangat sulit mengukur nilai
CBIS, ada perusahaan yang mencoba menimbang nilai komputer
berdasarkan biaya tenaga administrasi (clerical cost) yang
digantikan. Sebenarnya hal ini tidaklah tepat, karena setelah ada
CBIS hanya sedikit pegawai administrasi yang kehilangan
pekerjaanya. Namun manfaat yang besar diperoleh perusahaan
setelah ada CBIS, yaitu mampu mencapai peningkatan efisiensi
dan efektivitas, bahkan mampu mengurangi investasi.
Sebagi bukti bahwa CBIS itu lebih efisien dari
pendahulunya (sistem manual), dijelaskan oleh Reymond McLeod
(2004:19) bahwa salah satu aplikasi komputer pertama adalah
pengendalian persediaan dan perusahaan umumnya dapat
mengurangi investasi persediaan mereka dengan
mengkomputerisasi catatan persediaan. Karena sukarnya mengukur
nilai CBIS, perusahaan-perusahaan sangat berhati-hati dalam
membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu. Banyak
waktu manajer dan staf yang dihabiskan untuk mengevaluasi
dampak sistem itu pada organisasi. Menimbang-nilai CBIS, dengan
menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif,
adalah langkah kunci dalam mencapai sumber daya yang berharga
ini.
2.2.4.1 Mencapai CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS mempunyai
suatu organisme hidup-lahir, tumbuh, menjadi matang,
berfungsi dan akhirnya mati. proses evolusi ini disebut siklus

9
hidup (System life cycle- SLC) dan terdiri dari tahap-tahap
berikut :
* Perencanaan
* Analisis
* Rancangan
* Penerapan
* Penggunaan
Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin
hanya berlangsung beberapa bulan atau mungkin berlangsung
beberapa tahun. SIM yang memproyeksikan jumlah agen dan
perekrut untuk perusahaan asuransi telah digunakan sejak
pertengahan 1980 an. Cepat atau lambat, sifat dinamis bisnis
akan melampaui kemampuan sistem informasi, dan sistem itu
harus diperbarui.
2.2.4.2 Mengelola CBIS
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan
keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis
komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus
hidup sistem. sesuai dengan penekanan kita pada manajer
sebagai pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS
ditugaskan pada manajer, yangmenjadi manajer dari unit
organisasional dimana komputer tersebut diterapkan dan
mereka dapat ditempatkan dimana saja di dalam perusahaan itu.
Dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat
dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS
menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh,
menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini
disebut siklus hidup sistem (system life cycle – SLC), dan terdiri
dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3)
Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan. Siklus hidup suatu
sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa
bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat

10
dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau
lambat, sifat dinamis kebutuhan informasi akan melampaui
kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu harus diperbarui.
Tahap-tahap siklus hidup sistemmembentuk suatu pola lingkaran.
Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti,
suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian
khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer,
pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem.
Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai pemakai, tanggung
jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer. Manajer
ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya
komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam
perusahaan.
Seiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan
siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat.
Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk
memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan
yang diharapkan. Saat manajer memilih untuk memanfaatkan
dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama untuk
mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi
dan mengevaluasi solusi alternatif, memilih solusi terbaik, merakit
perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan
database, dan menjaga kemutakhiran sistem. Semua kegiatan
tersebut akan dapat dilakukan dalam waktu relative singkat apabila
perusahaan telah menggunakan sistem informasi berbasis
komputer.
2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Bersaing
Dalam upaya mencapai keberhasilan, para manajer sangat
menyadari pengaruh dari lingkungan perusahaan. Perusahaan dihubungkan
dengan elemen-elemen dalam lingkungannya melalui arus sumber daya
fisik maupun konseptual. Perusahaan berusaha memperoleh keunggulan

11
kompetitif dengan mengelola arus sumber daya, termasuk informasi.
Penjelasan tentang strategi keunggulan kompetitif yang paling lengkap
berfokus pada arus masuk dari pemasok dan arus keluar melalui saluran
distribusi ke pelanggan. Sumber daya informasi perusahaan mencakup
lebih dari sekedar informasi. Sumber daya tesebut mencakup pula
perangkat keras, fasilitas, perangkat lunak, data, para spesialis informasi
dan para pemakai informasi.
Manajer pada semua tingkatan terlibat dalam perencanaan, tetapi
rencana para manajer tingkat tertinggi menjangkau jauh ke masa depan.
Rencana- rencana strategis ini menyatakan apa yang akan dicapai
perusahaan dalam lima, sepuluh tahun yang akan datang atau lebih, dan
menguraikan bagaimana tujuan-tujuan tersebut akan dicapai. Setelah para
eksekutif mempersiapkan rencana strategis bagi perusahaan, rencana
rencana serupa dibuat untuk tiap bidang fungsional. Rencana strategis
fungsional menggambarkan bagaimana tiap bidang fungsional akan
memberikan kontribusi pada tercapainya tujuan- tujuan perusahaan.
Kegiatan mengidentifikasi sumber daya informasi yang akan
dibutuhkan perusahaan di masa depan, mendapatkan sumber daya tersebut,
dan mengelolanya disebut perencanaan sumber daya informasi secara
strategis (Strategic planning for information rources), atau SPIR. SPIR
adalah tanggung jawab semua manajer, tetapi manajer organisasi jasa
informasi (Information Services) memainkan peranan penting. Jabatan
CIO, yaitu chief information officer, menjadi semakin populer untuk
menggambarkan manajer jasa informasi.
Dari semua inovasi terbaru dalam penggunaan komputer, tidak ada
yang dampaknya sebesar end-user computing. Para pemakai sekarang
mengembangkan banyak aplikasi mereka sendiri Kecenderungan ini akan
berlanjut, dan akan menghasilkan manfaat keseluruhan bagi perusahaan
namun bukannya tanpa sejumlah risiko serius. Resiko tersebut dapat
diperkecil dengan pengendalian manajemen yang tepat.
Ketika manajer menyadari informasi sebagai suatu sumber daya
strategis, menetapkan berbagai kebijakan untuk menerapkan sumber daya

12
tersebut secara strategis, dan menindaklanjuti guna meyakinkan bahwa
kebijakan tersebut dijalankan, aktivitas itu disebut manajemen sumbe daya
informasi (lnformation resources management), atau IRM. IRM adalah
konsep mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, CIO,
IRM, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian, IRM memberikan
kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
2.3.1 Perusahaan dalam Lingkungannya
Perusahaan adalah suatu sistem fisik, yang dikelola dengan
menggunakan suatuu sistem konseptual. Sistem fisik perusahaan
adalah sistem lingkaran tertutup dalam arti dikendalikan oleh
manajemen, menggunakan informasi umpan balik untuk
meyakinkan bahwa tujuan-tujuannya tercapai. Perusahaan juga
merupakan suatu sistem terbuka, dalam berhubungan dengan
lingkungannya. Perusahaan mengambil sumber daya dari
lingkungan mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan
jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah itu
kepada lingkungannya.
Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan. Lingkungan
adalah alasan utama keberadaan perusahaan pemilik perusahaan
melihat perlunya banyak Dian barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan lingkungan tertentu, dan menanamkan modalnya
sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan
kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
memproduksi barang dan jasa.
2.3.2 Keunggulan Kompetitif
Istilah yang berkaitan dengan lingkungan yang muncul
selama akhir 1980-an adalah keunggulan kompetitif (competitive
advantage). keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak
cara seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang
murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing,
dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu.
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada

13
penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar.
Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan
sumber daya fikik yang lebih unggul saat terlibat dalam
persaingan. Sebaliknya, sumber daya konseptual yang unggul-data
dan informasi-dapat digunakan sama baiknya. Manajer perusahaan
menggunakan sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik
untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
2.3.3 Rantai Nilai Porter
Profesor Michael E.Porter dari Harvard adalah orang yang
paling sering didentifikasikan dengan topik keunggullan
kompetitif. Buku dan artikelnya memberikan panduan dan strategi
untuk perusahaan-perusahaan yang mencoba memperoleh
keunggulan dari para pesaing mereka.
Pusat dari teori Porter adalah konsep majin. Marjin adalah
nilai produk dan jasa perusahaan seperti yang diyakinı oleh
pelanggan perusahaan itu, dikurang biayanya. Perusahaan
menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang diliput
porter dengan aktivitas nilai (value Aktivities). Aktivitas nilai
terbagi menjadi dua kategori besar-utama dan pendukung.
Aktivitas nilai utama (primary value activities) adalah akvitas yang
berhubungan dengan produk dan penawaran nilai yang lebih besar
kepada pelanggan daripada yang dilakukan pesaing. Nilai dapat
dihasilkan denga menyerahkan produk dan jasa ke pelanggan serta
dengan menyediakan dukungan setelah penjualan. Aktivitas
manufaktur dan penjualan adalah contoh yang baik. Aktivitas nilai
pendukung (support value activities) menyediakan input dan
infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama langsung.
Departemen hubungan pemegang saham, kelompok riset
pemasaran, departemen akuntansi merupakan contoh unit
organasional yang melaksanakan aktivitas pendukung.

14
2.3.4 Konsep Keunggulan Kompetitif dalam Operasional
Perusahaan
Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat
jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage)
jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara
teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik
sebagai berikut:
 Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah
restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital
management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk
meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
 Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah
kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet),
perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari
seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan
mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
 Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan
berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga
sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan
dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
 Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan
untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat
menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga
kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah
produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar
yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
 Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori
perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia
internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan
dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia
maya.

15
 Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-
kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran
(performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai
barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan
mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa
teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar
paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari
sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:
1. Customer Service
2. Price
3. Quality
4. Fulfillment Time
5. Agility
6. Time to Market
7. Market Reach
Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan
posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.
 e-Business Leadership
Perusahaan dikatakan memiliki keungguluan
kompetitif jika sanggup menjadi pemimpin (penguasa
market share) dibandingkan dengan pesaing lainnya di
industri yang relatif sama. Ditinjau dari aspek kepada
pelanggan, perusahaan berhasil menciptakan sebuah
pendekatan baru dan unik di dalam mengelola komunikasi
dan interaksi dengan pelanggannya. Tujuan dari pendekatan
ini adalah untuk mendapatkan sebuah suasana yang kerap
diistilahkan dengan “customer intimacy”; jalinan keakraban
antara pelanggan dengan perusahaan sehingga mereka
selalu loyal dengan perusahaan tersebut. Pada kondisi ini
pun perusahaan berhasil menawarkan harga yang jauh lebih
murah dibandingkan dengan perusahaan lain, tanpa
mengorbankan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan.

16
Situasi ini akan berhasil dipertahankan oleh perusahaan jika
yang bersangkutan memiliki mitra-mitra bisnis yang efisien
dalam pengelolaan rantai nilai (value chain) untuk masing-
masing proses terkait.
 e-Business Stagnation
Kebalikan dengan perusahaan e-business yang berhasil
menjadi market leader, gagal mendapatkan keunggulan
kompetitif akan berakibat terancamnya keberadaan perusahaan
di dalam arena persaingan. Perusahaan yang tidak berhasil
mencari strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif ini
biasanya akan berada dalam posisi stagnasi, yang tentu saja
akan sangat berbahaya jika tetap dibiarkan. Ciri-ciri perusahaan
yang berada di dalam situasi ini berawal dari semakin kecilnya
market share yang dikuasai karena banyaknya pelanggan yang
perlahan-lahan meninggalkan perusahaan. Menurunnya
kuantitas pelanggan ini terkadang belum tentu disebabkan
karena gagalnya perusahaan dalam meningkatkan kinerja
usahanya, namun dapat juga karena adanya faktor eksternal,
seperti persaingan yang sangat ketat. Sering pula terjadi situasi
dimana kualitas produk yang baik tidak disertai dengan
pelayanan yang baik menyebabkan buruknya persepsi dari
pelanggan terhadap perusahaan (yang artinya mengurangi
bahkanmeniadakan keuggulan kompetitif yang dicoba diraih).
 e-Business Followership
Jika di satu titik ekstrem terdapat perusahaan e-business
yang berhasil menjadi leader sementara di titik ekstrem lainnya
terdapat perusahaan e-business yang terancam bangkrut,
terdapat banyak sekali perusahaan (mayoritas) yang berada
pada situasi “nanggung”, artinya yang bersangkutan
menempatkan diri sebagai pengikut dari mereka yang berhasil
(follower).

17
Walaupun perusahaan yang berada di dalam posisi ini tidak
memiliki banyak keunggulan kompetitif seperti halnya
perusahaan leader, namun kualitas produk dan pelayanannya
berada di atas rata-rata yang diharapkan oleh pelanggan.
Perusahaan dalam kategori ini biasanya memiliki produk
dengan kualitas yang sudah baik (memenuhi standar
minimum), namun di mata pelanggan kualitasnya dipandang
lebih karena perusahaan memiliki mekanisme pelayanan yang
baik (sehingga pelanggan merasa terpuaskan).
2.3.5 Strategic Uses of Information Technology
Keberhasilan atau kegagalan organisasi saat ini sangat
kompetitif dan teknologi dunia bisnis tergantung pada bagaimana
mereka mengelola untuk merampingkan arus informasi antara
departemen dan dunia luar. Ini adalah tempat TI datang ke dalam
tindakan. Ini berkaitan dengan penerapan teknologi untuk
mengotomatisasi arus informasi dalam sebuah sistem informasi
organisasi. Kerangka peluang strategis memungkinkan para
eksekutif untuk mengidentifikasi peluang untuk penggunaan
strategis TI.
Daerah utama yang harus dipertimbangkan untuk
mempelajari dampak TI adalah:
1. Mengembangkan strategi teknologi informasi
2. Penggunaan strategis teknologi informasi
3. Manajemen kualitas
2.3.6 Pemanfaatan Teknologi yang Kompetitif
Strategi bisnis yang paham akan perubahan tentu selalu
mengaitkan dengan unsur perubahan yang paling dimensif, yaitu
teknologi. Kemampuan menyerap informasi dari perkembangan
teknologi baik unsur perangkat keras maupun perangkat lunak
merupakan wujud dari kepekaan akan nilai-nilai persaingan bisnis
dan wujud strategi bisnis. Misal ketika pergeseran dari mesin
fotokopi yang selalu besar dan berat dengan listrik yang besar

18
beralih bahwa mesin fotokopi bisa menyatu dengan print dan fax,
atau mesin foto kopi portabel yang irit. Sehingga efisiensi anggaran
dan efisiensi waktu dapat mewujudkan kepuasan pelanggan dari
faktor harga yang terjangkau dan layanan yang cepat pula, ini
adalah wujud strategi bisnis yang baik. Contoh dahulu ketika
belanja ke supermarket, sang kasir harus entri kode produk satu2,
sekarang cukup dengan barcode, layanan lebih cepat dan akurat.
Pelanggan lebih puas. Atau dahulu pelanggan harus order dengan
Fax, sekarang bisa dengan email atau sms, syukur2 dengan sistem
informasi dengan web, misal pemesanan tiket kereta dan pesawat.
 Membangun kemitraan
Sehebat apapun strategi bisnis dan sebesar apapun
perusahaan harus tetap membangun hubungan kemitraan baik
dengan supplyer, relasi dan pesaing, kenapa? Yang paling
bahaya dalam unsur produksi bukan faktor produk pesaing
namun bagaimana mitra pemasok dapat mendukunng
percepatan dan kinerja bidang produksi.Misal ditengah
mendapatkan order yang sangat banyak, sang pemasok bahan
baku mengalihkan ke perusahaan lain. Siapa yang rugi???
Membangun kemitraan juga dapat dijalin dengan pesaing,
contoh adalah adanya ATM bersama antar bank. Siapa yang
untung?Pelanggan bank dan mediator sangat diuntungkan.
Kemitraan dengan pesaing,pelanggan dan mediator.
 Value Chain & Strategic Informastion System
Untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu
perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan
menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk
memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang
menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain. Tahun 1985
dalam buku competitive advantage,Michael porter
memperkenalkan model value chain generic yang umunya
untuk berbagai perusahaan.

19
 Re-engineering Bussiness Process
Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan
yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan
efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh
organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses
bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan
bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik
untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi berbasis teknologi informasi sangat bermanfaat dalam berbagai
aspek, diantaranya :
 Aspek SIM, dengan adanya teknologi informasi membuat sebuah sistem
informasi manajemen dapat berjalan dan dioperasikan sebagaimana
mestinya. Selain itu juga memudahkan pengelolaan sistem informasi serta
memudahkan kita dalam hal pengiriman dan penggunaan data.
 Aspek CBIS, Manajer dapat membuat keputusan untuk memecahkan
masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi
disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah
informasi. Porsi komputer dalam mengolah informasi terdiri dari berbagai
aplikasi berbasis komputer, seperti SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan
sistem berbasis pengetahuan
 Aspek Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Bersaing,
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di
pasar. Adapun langkah-langkahnya yang ditempuh oleh perusahaan
sebagai berikut:
o Perusahaan dalam lingkungannya
o Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan leverage di pasar.

20
o Rantai nilai porter
o Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan
o Strategic uses of information technology

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA
Ackoff, Russell L. "Management MisinFormation Systems." Management
Science 14 (December 1967): B147-B156.
Brown, Carol V., dan Bostrom, Robert P. "Organization Designs For the
Management of End-User Computing: Reexamining the Contingencies."
Journal Of Management Information Systems 10 (Spring 1994): 183-211.
Putra, Robi Pratama. “Peran Teknologi Informasi dalam sistem informasi
manajemen”.
Suryadi, D. (2016). Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Pendidikan Menengah Kejuruan. 1–17.
http://budhivensius.blogspot.com/2009/10/implementasi-teknologi-informasi-
untuk.html
http://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-i/pengantar-sistem-
informasi/pemanfaatan-teknologi-informasi-untuk-mencapai-keunggulan-
kompetitif/
http://sharaarief.blogspot.com/2012/12/menggunakan-teknologi-informasi-
untuk.html
https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-cbis/amp/

22
23

Anda mungkin juga menyukai