Dosen Pengampu :
MM
OLEH :
KELOMPOK VIII
PRODI MANAJEMEN
T/A 2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
Menggunakan Teknologi Informasi Untuk Koordinasi Dan Pengendalian ”guna
memenuhi tugas kelompok Desain Organisasi.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah
kami di lain waktu.
Harapan yang paling besar dari kami semoga Makalah ini dapat
bermanfaat,baik untuk pribadi,teman-teman,serta orang yang membaca Makalah
ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Tim penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
Terkait Dengan Teknologi Dan Informasi ................................ 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
1
B. rumusan masalah
1. Bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk memperbaiki
proses koordinasi antar individu, tim, dan departemen di sebuah
organisasi?
2. Apa manfaat utama yang ditawarkan oleh penggunaan teknologi
informasi dalam memperkuat mekanisme pengendalian operasional
suatu perusahaan?
3. Bagaimana penerapan teknologi informasi dapat mempengaruhi
dinamika komunikasi dan koordinasi antara berbagai unit bisnis
dalam suatu perusahaan yang kompleks?
4. Apa saja peran utama teknologi informasi dalam memperkuat
pengendalian proses produksi dan kualitas produk.
5. Apa dampak positif dan negatif dari integrasi sistem manajemen
informasi terpadu (ERP) dalam meningkatkan koordinasi lintas
departemen dan pengendalian operasional dalam sebuah organisasi?
C. tujuan
1. Menganalisis peran teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi
koordinasi antar individu, tim, dan departemen di berbagai organisasi.
2. Mempelajari manfaat konkrit yang ditawarkan oleh penggunaan
teknologi informasi dalam memperkuat mekanisme pengendalian
operasional dan pengawasan dalam lingkungan bisnis modern.
3. Mengevaluasi tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi dalam
mengadopsi teknologi informasi untuk tujuan koordinasi dan
pengendalian, serta menawarkan strategi yang tepat untuk
mengatasinya.
4. Memberikan rekomendasi praktis kepada organisasi untuk
mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi guna mencapai
efisiensi operasional yang lebih tinggi dan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.
2
Bab II
pembahasan
Menurut Haag& Keen (1996 )teknologi informasi adalah suatu alat yang
membantu pekerjaan yang berkaitan dengan informasi serta melakukan tugas
yang berkaitandenganpengolahan informasi.
3
Menurut Marius Robert Seran (2016) fungsi utama dari teknologi informasi
yaitu menangkap, mengolah, menghasilkan, menyimpan, mencari kembali
dan mentransmisi. Kemudian teknologi informasi atau sistem informasi
memiliki komponen.
perangkat keras
perangkat lunak
Prosedur
User
basis data
jaringan komputer dan komunikasi data.
Pengendalian Internal
4
Sedangkan menurut COSO SAS 78 (Committee of Sponsoring
Organization) (2013) pengendalian internal adalah proses melibat kandewan
komisaris, manajemen dan anggota lainnya, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai, tentang efektivitas dan efisiensi
operasi, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan pada hukum atau
peraturan yang berlaku. COSO memandang pengendalian internal sebagai
rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam entitas
5
2. Peran Teknologi Informasi dalam Koordinasi Organisasi
Operasional
pengawasan dan kontrol
perencanaan dan pengambilan keputusan
Komunikasi
interorganisasi,
adapun peranan lainnya:
1. Komunikasi yang Efisien:
Teknologi informasi memfasilitasi komunikasi yang cepat dan efisien
antara individu, tim, dan departemen dalam sebuah organisasi. Dengan
alat komunikasi seperti email, pesan instan, dan konferensi video,
anggota tim dapat berkolaborasi secara real-time, mengurangi
hambatan komunikasi, dan meningkatkan responsivitas.
2. Kolaborasi dan Berbagi Informasi:
Sistem manajemen basis data dan perangkat lunak kolaboratif
memungkinkan anggota tim untuk bekerja secara bersama-sama pada
proyek, membagikan informasi, dan mengakses dokumen secara
bersamaan. Hal ini memfasilitasi kolaborasi lintas tim dan
mempercepat proses pengambilan keputusan.
3. Penyederhanaan Tugas Administratif:
Dengan adopsi perangkat lunak manajemen tugas dan proyek, tugas
administratif dapat disederhanakan, sehingga anggota tim dapat fokus
pada tugas inti mereka. Penggunaan teknologi informasi dalam hal ini
dapat mempercepat alur kerja dan mengurangi beban administratif yang
tidak perlu.
4. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi:
Teknologi informasi memungkinkan organisasi untuk memantau kinerja
individu dan tim melalui alat-alat analitik data yang canggih. Dengan
pemantauan kinerja yang terintegrasi, manajer dapat melacak progres,
6
mengidentifikasi masalah, dan membuat perubahan yang diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi operasional.
5. Koordinasi Lintas Departemen:
Sistem ERP dan perangkat lunak manajemen rantai pasokan
memungkinkan koordinasi yang efektif antara berbagai departemen,
seperti keuangan, produksi, dan pemasaran. Dengan adanya integrasi
data yang lengkap, informasi dapat dengan mudah diakses oleh
departemen terkait, memungkinkan proses pengambilan keputusan
yang lebih baik dan koordinasi yang lebih efisien.
6. Peningkatan Aksesibilitas Informasi:
Teknologi informasi memungkinkan akses mudah dan cepat terhadap
informasi yang diperlukan oleh individu atau tim. Dengan adanya
penyimpanan data yang terpusat dan aksesibilitas yang mudah, anggota
tim dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas mereka.
7. Koordinasi Fleksibel dalam Tim Virtual:
Teknologi informasi memungkinkan koordinasi yang efisien antara
anggota tim yang bekerja secara virtual atau dari lokasi yang berbeda.
Dengan platform kolaboratif dan alat konferensi jarak jauh, tim dapat
tetap terhubung dan bekerja sama secara efektif tanpa batasan
geografis.
8. Pengelolaan Proyek yang Efektif:
Dengan adopsi perangkat lunak manajemen proyek yang canggih,
koordinasi proyek menjadi lebih terstruktur dan terorganisir. Alat-alat ini
memungkinkan pengaturan jadwal, pemantauan kemajuan, dan alokasi
sumber daya dengan lebih efisien, sehingga memastikan proyek
berjalan sesuai dengan rencana.
9. Peningkatan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas:
Teknologi informasi memfasilitasi pelacakan tanggung jawab dan
akuntabilitas individu terhadap tugas dan target yang telah ditetapkan.
Dengan pemantauan yang terperinci dan transparan, anggota tim
merasa lebih bertanggung jawab terhadap kontribusi mereka terhadap
tujuan keseluruhan organisasi.
7
3. Manfaat Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pengendalian
Operasional
8
secara efisien. Penggunaan teknologi informasi dalam hal ini
memungkinkan pengendalian yang lebih baik terhadap persediaan,
mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan persediaan yang tidak
perlu.
4. Peningkatan Pengawasan Proses Produksi:
Dengan adopsi teknologi informasi, pengawasan proses produksi
menjadi lebih terstruktur dan transparan. Dengan pemantauan secara
real-time dan analitik data yang canggih, manajer dapat
mengidentifikasi masalah potensial atau ketidaksesuaian dalam proses
produksi dengan cepat, sehingga dapat segera mengambil tindakan
perbaikan.
5. Peningkatan Kecepatan Respons:
Teknologi informasi memungkinkan organisasi untuk merespons
perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Dengan
adopsi sistem manajemen informasi yang responsif, organisasi dapat
mengidentifikasi peluang atau ancaman secara tepat waktu, sehingga
dapat menyesuaikan strategi operasional dengan lebih efisien.
9
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS): Sistem
yang mendukung pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi,
analisis, dan alat simulasi untuk membantu manajer dalam memecahkan
masalah yang kompleks.
5. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System - EIS): Sistem
yang menyediakan informasi penting secara cepat kepada eksekutif dan
manajer tingkat atas untuk membantu mereka memantau kinerja perusahaan
dan mengidentifikasi tren pasar.
6. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System - GIS):
Sistem yang memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan
visualisasi data berbasis lokasi, membantu dalam pengambilan keputusan
berdasarkan informasi geografis.
7. Sistem Pendukung Transaksi (Transaction Processing System - TPS):
Sistem yang memproses transaksi bisnis sehari-hari, seperti pembelian,
penjualan, dan pemrosesan pesanan, untuk memastikan operasi bisnis
yang efisien.
10
gambaran real-time tentang pencapaian target, serta mengidentifikasi area
di mana peningkatan diperlukan.
3. Sistem Pelacakan Transaksi: Menggunakan sistem yang dapat memantau
dan merekam setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis, memungkinkan
identifikasi penyimpangan atau kegiatan yang mencurigakan yang
memerlukan tindakan pengendalian.
4. Sistem Keamanan Cyber: Memasang perangkat lunak keamanan yang
canggih untuk melindungi data sensitif perusahaan dari serangan cyber
dan melacak aktivitas yang mencurigakan di jaringan.
5. Sistem Audit Internal: Menggunakan perangkat lunak yang
memungkinkan tim audit internal untuk melakukan audit secara efisien
dan efektif terhadap proses bisnis, memastikan kepatuhan terhadap
peraturan, dan mengidentifikasi area risiko yang perlu ditangani.
11
3. Sistem Manajemen Basis Data: Seperti Oracle, MySQL, dan
Microsoft SQL Server, yang menyediakan infrastruktur untuk
menyimpan dan mengelola data perusahaan secara efisien.
4. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): Seperti SAP, Oracle
ERP, dan Microsoft Dynamics, yang mengintegrasikan berbagai proses
bisnis termasuk keuangan, manufaktur, dan rantai pasokan dalam satu
platform terpadu.
5. Perangkat Lunak Analitik Data: Seperti Tableau, Qlik, dan Power BI,
yang membantu organisasi dalam menganalisis data untuk mendapatkan
wawasan yang berharga dan mendukung pengambilan keputusan yang
lebih baik.
6. Sistem Keamanan Informasi: Seperti perangkat lunak keamanan
jaringan, perangkat lunak antivirus, dan firewall yang membantu
melindungi data dan informasi sensitif dari ancaman keamanan.
1. Integrasi Data
3. Kemampuan Analisis
15
melibatkan pengaturan dan sinkronisasi berbagai aspek proses, termasuk orang,
teknologi, sumber daya, dan informasi, sehingga aktivitas-aktivitas ini dapat
berjalan sejalan dan mencapai hasil yang diinginkan.
5. Peningkatan Transparansi
16
1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Teknologi seperti Internet of Things
(IoT) dan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan
memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan proses produksi dan
pengiriman secara real-time. Ini memungkinkan koordinasi yang lebih
baik antara berbagai bagian dalam organisasi.
2. Peningkatan Keterlibatan Pelanggan: Teknologi digital telah mengubah
cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan mereka. Strategi pemasaran
dan layanan pelanggan yang didukung oleh data dan analitik dapat
meningkatkan keterlibatan pelanggan, memerlukan koordinasi antara
departemen pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.
3. Globalisasi dan Jaringan Supply Chain: Teknologi memungkinkan
perusahaan untuk menghubungkan rantai pasokan global mereka dengan
lebih baik. Ini memerlukan koordinasi yang kuat dalam manajemen rantai
pasokan untuk mengatasi tantangan globalisasi.
4. Keamanan Data: Pertumbuhan teknologi juga membawa risiko keamanan
data yang lebihbesar. Pengendalian yang kuat diperlukan untuk
melindungi data sensitif dan mengkoordinasikan upaya keamanan
informasi di seluruh organisasi.
5. Mobilitas dan Kerja Jarak Jauh: Teknologi memungkinkan mobilitas yang
lebih besar, yang memungkinkan kerja jarak jauh. Ini mengubah cara
organisasi mengkoordinasikan dan mengendalikan pekerjaan, dengan
penekanan pada pengelolaan kinerja dan produktivitas daripada
pemantauan fisik.
6. Perkembangan Kecerdasan Buatan (AI): AI dapat digunakan dalam
analisis data dan pengambilan keputusan. Ini mempengaruhi strategi
pengendalian dengan mengintegrasikan kemampuan AI dalam proses
pengambilan keputusan, memerlukan koordinasi antara tim teknologi dan
tim bisnis.
7. Perubahan Model Bisnis: Teknologi seringkali memungkinkan model
bisnis baru, seperti layanan berbasis berlangganan dan platform digital. Ini
memerlukan perubahan dalam strategi koordinasi dan pengendalian untuk
menyesuaikan dengan perubahan bisnis.
8. Regulasi dan Kepatuhan: Pertumbuhan teknologi dapat mempengaruhi
peraturan dan kepatuhan. Perusahaan perlu berkoordinasi dengan baik
dalam mematuhi peraturan yang terus berubah.
17
D. PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP TEKNOLOGI
INFORMASI
Selain memberikan manfaat bagi manajemen, sistem informasi yang efektif juga
dapat meningkatkan keterlibatan karyawan. Dengan menyediakan akses mudah
ke pengetahuan penting dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas-tugas mereka, sistem informasi membantu karyawan merasa lebih terlibat
dalam operasi sehari-hari perusahaan. Keterlibatan yang ditingkatkan ini dapat
meningkatkan motivasi, produktivitas, dan kinerja tim secara keseluruhan,
18
sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesuksesan
keseluruhan perusahaan.
Pendidikan dan Pelatihan dalam Pemanfaatan Sistem Informasi
penting bagi perusahaan untuk melihat pendidikan dan pelatihan sebagai elemen
penting dalam pemanfaatan sistem informasi. Pelatihan yang tepat bagi karyawan
mengenai penggunaan sistem informasi dan pentingnya pengambilan keputusan
berbasis data dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka dan pemahaman
mereka tentang peran penting sistem informasi dalam operasi perusahaan. Selain
itu, pendidikan yang terus-menerus tentang perkembangan terbaru dalam teknologi
informasi juga penting untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada di garis
depan inovasi teknologi.
19
6. Skalabilitas: Organisasi dapat dengan mudah mengukur infrastruktur
mereka sesuai dengan pertumbuhan bisnis atau kebutuhan proyek khusus.
20
Bab II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adopsi yang tepat dan penggunaan yang efektif, teknologi
informasi telah terbukti menjadi kunci utama dalam memfasilitasi
koordinasi yang efisien dan pengendalian yang efektif di lingkungan
bisnis. Melalui implementasi sistem manajemen proyek yang canggih,
perangkat lunak kolaborasi yang inovatif, dan sistem analitik data yang
canggih, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional,
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, serta mengurangi risiko
yang terkait dengan keamanan data.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://diskominfo.palopokota.go.id/content/uploads/images/dokumen/
Lakip-Kominfo_2021.pdf
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab+14+Info
rmasi+Teknologi.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/243599-peran-teknologi-
informasi-dalam-pengemba-befe3837.pdf
https://www.academia.edu/42709967/Ringkasan_Materi_Monitoring_
dan_Pengendalian
https://toghr.com/kemampuan-analisis-adalah/
https://www.kompasiana.com/maulidyarahmah4761/653b2808ee794a
01753f6133/peran-sistem-informasi-dalam-meningkatkan-
pengambilan-keputusan-manajemen-yang-cepat-dan-akurat-dalam-
organisasi..
https://binus.ac.id/malang/2020/11/artificial-intelligence-of-things-
aiot/
22