DOSEN :
Drs. Arief Syah Safrianto, MM
DISUSUN OLEH :
Margareta Jun
2034021208
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan Modul
“Modul UTS Sistem Informasi Manajemen”dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan
Modul ini tidak lain adalah untuk membantu para mahasiswa di dalam memahami Arti
penting teknologi informasi dalam bisnis Peran Strategik Sistem Informasi Dalam Bisnis,
Infrastruktur teknologi informasi : peranti keras dan peranti lunak, Beberapa Konsideran
dalam Manajemen Data, Telekomunikasi dan Jejaring Elektronis, Telekomunikasi dan
Jejaring Elektronis, Electronic Business; Revolusi Wireless, Isu Etika dan Sosial dalam e-
Business, dari jurusan atau program studi yang mereka tempuh.
Modul ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai pengertian,
macam, tujuan, dan banyak contoh dari teknologi informasi dalam bisnis Peran Strategik
Sistem Informasi Dalam Bisnis, Infrastruktur teknologi informasi : peranti keras dan peranti
lunak, Beberapa Konsideran dalam Manajemen Data, Telekomunikasi dan Jejaring
Elektronis, Telekomunikasi dan Jejaring Elektronis, Electronic Business; Revolusi Wireless,
Isu Etika dan Sosial dalam e-Business,
Saya berterima kasih kepada Bapak Drs. Arief Syah Safrianto, MM selaku dosen mata
kulia Sistem Informasi Manajemen yang teah memberikan tugas ini kepada saya sehingga
saya dapat menyusun modul ini.
saya juga sadar bahwa modul yang saya buat masih tidak belum bisa dikatakan
sempurna. Maka dari itu, saya meminta dukungan dan masukan dari para pembaca, agar
kedepannya saya bisa lebih baik lagi di dalam menulis sebuah modul.
Margareta Jun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB 1 ARTI PENTING TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
BISNIS....................................
A. Aspek-Aspek Organisasional Dan Manajerial Yang Melekat Pada Suatu Sistem
Informasi..............................................................................................................................
B. Sistem Informasi Menjadi Bagian Integral Dalam Pengelolaan Bisnis
Modern..................
C. Pendekatan Kontemporer Dalam Mempelajari Sistem
Informasi........................................
D. Sistem Informasi Tidak Hanya Terbatas Pada Domain Atau Area Teknikal
Saja,...............
E. Konvergensi Teknologi Komputasi Dan
Komunikasi.........................................................
BAB 2 PERAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI DALAM
BISNIS....................................
A. Peran Sistem dan Teknologi Informasi dalam Mendukung Bekerjanya Fungsi Bisnis
yang Utama: Penjualan, Pemasaran, Operasi, Keuangan dan Sumber Daya
Manusia...................
B. Ragam Tipologi Sistem iInformasi dalam Bisnis: Sistem Pemroses Transaksi, Sistem
Otomasi Perkantoran, Sistem Pendukung Keputusan, dan Sistem informasi dalam
Mengoperasikan Fungsi
Bisnis.............................................................................................
C. Implementasi Sistem dan Teknologi nformasi yang Terintegrasi dapat Meningkatkan
Kinerja Organisasional.........................................................................................................
BAB 3 "INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI : PERANTI KERAS DAN
PERANTI LUNAK......................................................................................................................
A. Komponen dan Tingkatan Infrastruktur Teknologi
Informasi...........................................
B. Evolusi Infrastruktur..........................................................................................................
C. Tren Kontemporer untuk Piranti Keras dan Peranti
Lunak.................................................
D. Implikasinya Yren yang Terjadi pada Praktik
Manajemen................................................
BAB 4 "BEBERAPA KONSIDERAN DALAM MANAJEMEN
DATA....................................
A. Pengorganisasian File dan Permasalahan yang Dihadapi dalam Mengelola
Data..............
B. Sistem Manajemen Basis
Data...........................................................................................
C. Kecenderungan yang Terjadi dalam Praktik Pengelolaan Basis
Data................................
D. Ragam Tantangan dan Solusi Manajemen terhadap Komplesitas Pengelolaan
Data.........
Investasi pelengkap yang dibutuhkan adalah investasi pada modal dasar organisasi. Modal
dasar organisasi terdiri dari aset organisasi (model bisnis yang tepat, proses bisnis yang
efisien, dan pengembangan sistem informasi yang baik), aset manajerial (manajemen yang
kuat, kerja sama, pelatihan, budaya manajemen yang mendorong kemajuan), dan aset sosial
(misalnya infrastruktur, edukasi, standar industri, aturan perundang-undangan). Penelitian
menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan investasi pelengkap secara memadai akan
mencapai imbal hasil yang memuaskan (Anderson, Banker, & Ravindran, 2006;
Bannister, 2001; Byrne et al.,2010; Cao, 2010). Tabel 1.2 menunjukkan daftar investasi
pelengkap pada bidang organisasi dan manajemen (Laudon & Laudon, 2018).
C. PENDEKATAN KONTEMPORER DALAM MEMPELAJARI SISTEM INFORMASI
Secara umum, dilapangan dapat dibagi menjadi pendekatan teknis dan perilaku. Sistem
informasi sistem teknis sosial. Meskipun terdiri dari mesin, peralatan, dan “perang keras”
teknologi fisik, mereka membutuhkan investasi sosial, organisasi, dan intelektual substansial
untuk membuat sistem informasi dapat bekerja dengan baik.
a. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis untuk sistem informasi menekankan matematika berdasarkan model untuk
mempelajari sistem informasi, serta teknologi fisik dan kemampuan formal dari sistem.
Disiplin yang berkontribusi terhadap pendekatan teknis yaitu ilmu komputer, ilmu
manajemen, dan riset operasi.
Ilmu komputer berkaitan dengan teori-teori membangun dari computability, metode
perhitungan, dan metode penyimpanan data dan akses yang efisien . Manajemen ilmu
menekankan pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan praktik manajemen.
Operasi penelitian berfokus pada teknik matematika untuk mengoptimalkan parameter yang
dipilih dari organisasi, seperti transportasi, inventory control, dan biaya transaksi.
b. Pendekatan Perilaku
Bagian penting dari bidang sistem informasi berkaitan dengan masalah perilaku yang timbul
dalam pemeliharaan pembangunan dan jangka panjang dari sistem informasi. Isu-isu seperti
strategis integrasi bisnis ,desain, implementasi, pemanfaatan, dan manajemen tidak dapat
dieksplorasi berguna dengan model yang digunakan dalam pendekatan teknis. Disiplin
perilaku lainnya yang penting berkontribusi yaitu konsep dan metode.
Misalnya, studi sosiolog sistem informasi ke arah bagaimana kelompok dan organisasi
membentuk pengembangan sistem dan juga bagaimana sistem mempengaruhi individu,
kelompok, dan organisasi. Psikolog mempelajari sistem informasi yang berkepentingan
dengan bagaimana mengambil keputusan manusia memahami dan menggunakan informasi
formal. Para ekonom mempelajari sistem informasi dengan minat dalam memahami produksi
barang digital, dinamika pasar digital, dan bagaimana sistem informasi baru mengubah
kontrol dan struktur biaya dalam perusahaan.
Pendekatan perilaku tidak mengabaikan teknologi. Memang, sistem informasi teknologi
sering stimulus untuk masalah perilaku atau masalah.
Tetapi fokus dari pendekatan ini umumnya bukan pada solusi teknis. Sebaliknya, ia
berkonsentrasi pada perubahan sikap, manajemen dan kebijakan organisasi, dan perilaku.
c. Sistem Teknis Sosial
Empat aktor utama: pemasok perangkat keras dan perangkat lunak (teknologi), bisnis
perusahaan melakukan investasi dan berusaha untuk mendapatkan nilai dari teknologi,
manajer dan karyawan berusaha untuk mencapai nilai bisnis (dan tujuan lainnya) , dan
konteks hukum, sosial, dan budaya kontemporer (lingkungan perusahaan). Yang secara
bersama menghasilkan apa yang disebut sistem manajemen informasi.
Studi tentang sistem informasi manajemen (SIM) muncul untuk fokus pada penggunaan
sistem informasi berbasis komputer di perusahaan bisnis dan instansi pemerintah. SIM
menggabungkan karya ilmu komputer, ilmu manajemen, dan riset operasi dengan orientasi
praktis untuk mengembangkan solusi sistem untuk masalah dunia nyata dan mengelola
sumber daya teknologi informasi. Hal ini juga terkait dengan masalah perilaku seputar
pengembangan, penggunaan, dan dampak dari sistem informasi, yang biasanya dibahas
dalam bidang sosiologi, ekonomi, dan psikologi.
Tidak ada pendekatan tunggal secara efektif menangkap realitas sistem informasi.
Keberhasilan dan kegagalan informasi jarang semuanya masalah teknis atau semua perilaku.
Saran terbaik adalah untuk memahami perspektif dari berbagai disiplin ilmu. Memang,
tantangan dan hal yang menarik dari bidang sistem informasi adalah bahwa diperlukan
apresiasi dan toleransi dari berbagai pendekatan. Dalam pandangan ini, kinerja organisasi
yang optimal dicapai dengan bersama-sama mengoptimalkan kedua sistem sosial dan teknis
yang digunakan dalam produksi.
Mengadopsi perspektif sistem teknis sosial membantu untuk menghindari pendekatan
teknologi yang murni untuk sistem informasi. Misalnya, fakta bahwa teknologi informasi
dengan cepat menurun dalam biaya dan tumbuh dalam kekuasaan tidak selalu atau mudah
diterjemahkan ke dalam peningkatan produktivitas atau keuntungan. Fakta bahwa perusahaan
baru-baru ini memasang sistem pelaporan keuangan perusahaan berkembang tidak berarti
bahwa itu akan digunakan, atau digunakan secara efektif. Demikian pula, fakta bahwa
perusahaan baru- baru ini memperkenalkan prosedur bisnis baru dan proses tidak selalu
berarti karyawan akan lebih produktif dengan tidak adanya investasi dalam sistem informasi
baru yang memungkinkan proses tersebut.
Ditekankan kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kedua
komponen teknis dan perilaku perlu mendapat perhatian. Berarti bahwa teknologi harus
diubah dan didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dan individu.
Kadang-kadang, teknologi mungkin harus “de-optimized” untuk mencapai tujuanmini.
Misalnya, pengguna ponsel mengadaptasi teknologi ini untuk kebutuhan pribadi mereka, dan
sebagai produsen berusaha untuk menyesuaikan teknologi agar sesuai dengan harapan
pengguna. Organisasi dan individu juga harus diubah melalui pelatihan, pembelajaran, dan
merencanakan perubahan organisasi untuk memungkinkan teknologi untuk mengoperasikan
dan memakmurkan.
D. SISTEM INFORMASI TIDAK HANYA TERBATAS PADA DOMAIN ATAU AREA
TEKNIKAL SAJA,
Dalam sebuah perspektif lain, kita dapat melihat bahwa sistem informasi mrupakansisi
demand dari perusahaan dalam menjalankan kegiatan manajemen sehari-hari, sementara
teknologi informasi erupakan sisisupply dari kebutuhan perusahaan tersebut. Dari sisi supply,
dikembangkanlah produk-produk teknologi informasi sebagai jawaban terhadap kebutuhan
tersebut, mulai dari jenis medium transmisi (kabel, serat optik, dsb.) tempat data secara fisik
mengalir,sampai dengan aplikasi-aplikasi multimedia untuk menampilkan informasi yang
telah diproses. Jika dianalogikan dengan ilmu ekonomi dapat disimpulkan, bahwa jika
demand melebihi supply, akan terjadi shortage (kekuranganproduk di pasaran); sebaliknya
jika supply melebihi demand, akan terjadi excess supply (kelebihan produk). Apakah hal ini
berlaku untuk suatu produk yang bernama informasi? Dalam kerangka ideal seharusnya hal
tersebut berlaku, namun dalam kenyataannyatidak terjadi kesepakatan bersama (equilibrium).
Ada gap yang tidak kecil antara demand dan supply yang terjadi sebagai dampaknormal dari
evolusi teknologi dan dunia bisnis. Gap pertama yang segera dapat terlihat adalah latar
belakang personel dari masing-masing domain. Jika dari sisi supply akan didominasi oleh
orang-orang yang berlatar belakang bisnis dan manajemen, dari sisi supplyterdiri dari
mayoritas orang-orang teknis.
Cara mereka masing-masing melihat, menilai, merumuskan, dan memutuskan sesuatusudah
merupakan perbedaaan tersendiri yang sering menghambat komunikasi. Gap kedua adalah
dari tingkat kepahaman mengenaihakekat informasi itu sendiri. Walaupun secara teknologi
semua perusahaan di dunia dapat membeli peralatan yang paling canggihatau state-of-the-art,
namun utilitasnya dapat sangat berbeda, karena sebagian besar perusahaan masih memiliki
pandangan (state ofthe mind) yang konservatif mengenai nilai strategis dari informasi,
sehingga sering kali yang terjadi adalah fenomena
overinvestment atau under investment terhadap teknologi informasi. Gap ketiga dan yang
terjadi sebagai dampak era globalisasi yangtelah membuat lingkungan bisnis menjadi sangat
dinamis. Bisnis yang cepat berubah menyebabkan perusahaan harus segera cepatberadaptasi
dengan format lingkungan yang baru. Dalam implementasinya, perubahan ini akan
berdampak pada proses manajemen,struktur organisasi, sumber daya manusia, dan kebijakan-
kebijakan. Dilihat dari sisi supply (teknologi informasi), kebutuhan ataudemand perusahaan
akan sistem informasi merupakan Ômoving targetÕ (target yang bergerak), yang teramat sulit
diikuti dan dicarijalan pemecahannya. Sering terjadi perdebatan sengit antara praktisi
manajemen dan teknologi informasi mengenai pendekatanmana yang harus diikuti: teknologi
informasi sebagai pendukung bisnis, atau bisnis mengikuti perkembangan teknologi informas
Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, mendukung komunikasi, produktivitas kantor secara efisien,
menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi. Sistem informasi
memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau perrusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.
Menunjang kegiatan bisnis operasional. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran
pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi
kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai fingsi bisnis menjadi kritis atau penting.
Menunjang untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat mengombinasikan
informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang
sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem informasi akan membantu para
manajer membuat keputusan yang lebih baik lebih tepat, dan lebih bermakna. Sistem
informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Zaman sekarang ini adalah jaman modern, hampir semua hal bisa dilakukan dari
rumah, dari mulai membayar semua tagihan baik berupa tagihan telepon, internet, tv
berbayar, listrik, pam dan lain-lain, cukup dengan menggunakan m-banking, dan
semua bisa dilakukan dengan cara online. Kita tidak dapat memungkiri pentingnya
teknologi informasi dalam kehidupan kita. Teknologi informasi (TI) telah menjadi
bagian yang sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh
perusahaan baik
skala besar maupun kecil menggunakan Teknologi Informasi, sebagai salah satu
aktifitas yang sangat dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan
bisnis yang mereka kelola.
Teknologi Informasi telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang
terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya
aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi menyebabkan perubahan pada pola kebiasaan kerja. Misalnya penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP).
1. Sistem Informasi Penjualan: adalah sistem informasi yang merekam dan melaporkan
transaksi bisnis, aliran dana dalam organisasi dan meghasilkan laporan keuangan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (SIPEM) : adalah sistem informasi yang mendukung
perencanaan, kontrol dan pemrosesan transaksi yang dibutuhkan untuk penyelesaian
aktivitas pemasaran seperti penjualan advertising dan promosi lanjutan
3. Sistem Informasi Produksi (SIMPRO): adalah sistem informasiyang mendukung
perencanaan, kontrol dan penyelesaian proses produksi
4. Sistem Informasi SDM (SISDM) : adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas
manajemen SDM seperti perekrutan, seleksi dan penerimaan dan penempatan dan
penilaian performa, pengembangan dan pelatihan
5. Sistem Informasi Keuangan (SISKEUA) : adalah sistem informasi yang mendukung
manajer keuangan dalam memanage keuangan bisnis serta mengalokasikan dan
kontrol terhadap sumber daya keuangan.
1. Sistem Pemrosesan Transaksi atau Transaction Processing System adalah bagian dari
sistem informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjalankan dan mencatat
transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Contohnya adalah
seperti memasukkan pesanan penjualan, pemesanan hotel,penggajian, pencatatan
karyawan dan pengiriman. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk
menjawab pertanyaan rutin dan melacak arus transaksi yang melalui organisasi. Pada
tingkat operasional, tugas, sumber daya, dan tujuan ditentukan sebelumnya dan
sangat terstruktur. Keputusan untuk memberikan kredit kepada pelanggan,
contohnya, dilakukan oleh pengawas tingkat yang lebih rendah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang harus ditentukan adalah apakah pelanggan
memenuhi kriteria.Manajer butuh sistem untuk memonitor status operasional internal
dan hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. Sistem Pemrosesan
Transaksi juga merupakan pembuat utama informasi bagi jenis sistem lainnya.Sistem
Pemrosesan transaksi sering kali sangat penting bagi bisnis sehingga kegagalan
sistem selama beberapa jam dapat mengakibatkan kejatuhan perusahaan dan
mungkin perusahaan lain yang berhubungan dengannya
2. Sistem otomatisasi kantor (dalam bahasa Inggris: Office Automation
disingkat OA) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan,
dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan
organisasi. Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan
informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari
orang yang beradan di dalam maupun di luar perusaahan. Orang yang berada
dalam suatu kantor dapat menggunakan otomatisasi kantor untuk berkomunikasi
dengan orang yang berada di kantor lain dalam suatu perusahaan, atau dengan
orang lain dalam kantor di perusahaan lain. Para pengguna otomatisasi kantor
pada umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung jawab mengelola sumber
daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan keahlian khusus
yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi. Sekretaris,
ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti
menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan
3. Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkaDSS) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk istem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore
and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung
analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.
Tahapan SPK:
a. Definisi masalah
b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik
maupun tulisan
d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
i. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
ii. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
iii. Meningkatkan efektivitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
iv. Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem
lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic,
4. Sistem informasi dalam mengoperasikan fungsi
Implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem
disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap
untuk dioperasikan Implementasi Sistem Informasi Order Center berbasis intranet ini
dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data yang digunakan
adalah MySQL. Aplikasi PHP tersebut dapat dijalankan pada berbagai platform sistem
operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi dan pengujian sepenuhnya hanya
dilakukan pada perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft
Windows XP.
Informasi yang ada pada perusahaan merupakan keberhasilan dari sebuah implementasi
teknologi informasi sehingga digunakan oleh pihak perbankan untuk melayani nasabah.
Dokumentasi data yang terstruktur dapat membuat proses pengembangan produk menjadi
lebih baik. Penekanan konsep penyediaan data sebagai informasi dalam organisasi adalah
bentuk dokumentasi tentang keterkaitan antara produ data dengan struktur dalam versi
dokumen, dan hubungan antara komponen-komponen produk yang terkait. Husein &
Wibowo (2002)mengatakan manjemen yang mengelola sumberdaya informasi dimana
sumberdaya yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang
berguna, kemudian memastikan bahwa orang yang berkompeten dalam organisasilah
yang menerima informasi tersebut dan dapat memanfaatkannya.
Jika informasi tersebut sudah tidak lagi bermanfaat,manajer membuang informasi tersebut
dan menggantikannya dengan informasi yang baru dan akurat. Seluruh aktifitas tersebut
mulai dari memperoleh informasi(data),menggunakannya seefektif mungkin dan
membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.
Infrastruktur teknologi informasi dapat dipusatkan di dalam pusat data (data center), atau
mungkin terdesentralisasi dan tersebar di beberapa data center yang dikendalikan oleh
organisasi atau oleh pihak ketiga, seperti fasilitas colocation atau penyedia awan.
Infrastruktur data center sering kali mencakup elemen daya, pendinginan dan bangunan
yang diperlukan untuk mendukung perangkat keras data center. Infrastruktur perangkat
keras pada data center biasanya melibatkan:
Server
Subsistem penyimpanan
Perangkat jaringan, seperti switch, router dan kabel fisik
Dan peralatan jaringan khusus, seperti firewall jaringan.
Infrastruktur data center juga memerlukan pertimbangan infrastruktur keamanan
teknologi informasi secara hati-hati. Ini bisa termasuk keamanan fisik untuk bangunan,
seperti entri kunci elektronik, video konstan dan pengawasan manusia terhadap tempat,
akses yang dikendalikan dengan hati-hati ke server dan ruang penyimpanan, dan
sebagainya. Ini memastikan hanya personil yang berwenang yang dapat mengakses
infrastruktur perangkat keras data center dan mengurangi potensi kerusakan berbahaya
atau pencurian data.
Di luar data center adalah infrastruktur internet, yang mencakup media transmisi seperti:
kabel serat optik
satelit
antena antariksa
router
agregator
repeater
penyeimbang beban
komponen jaringan lainnya yang mengendalikan jalur transmisi.
Infrastruktur teknologi informasi yang tidak berubah adalah pendekatanuntuk mengelola
layanan dan penyebaran perangkat lunak pada sumber daya IT dimana komponen diganti,
bukan diubah. Aplikasi atau layanan secara efektif dipindahtangankan setiap kali terjadi
perubahan. Misalnya, patch atau hotfix dapat memperbarui aplikasi konvensional, namun
infrastruktur yang tidak berubah tidak dapat mendukung hal ini. Sebagai gantinya, team IT
menyebarkan aplikasi yang lebih baru, mengalihkan lalu lintas ke sana dan menghentikan
aplikasi lama. nfrastruktur teknologi informasi yang dapat digabungkan adalah kerangka
kerja yang memperlakukan sumber daya komputasi fisik, penyimpanan dan jaringan sebagai
layanan. Sumber daya dikumpulkan secara logis, sehingga administrator tidak perlu
mengkonfigurasi perangkat keras secara fisik untuk mendukung aplikasi perangkat lunak
tertentu. Admin dapat mengatur dan mengelola sumber daya melalui perangkat lunak
menggunakan otomasi tingkat tinggi dan orkestrasi, memungkinkan kemampuan infrastruktur
yang didefinisikan perangkat lunak untuk pusat data.
Model E-Business
Terdapat delapan model e-business yang saat ini banyak berkembang, yaitu:
1. Virtual Storefront
Virtual Storefront adalah model e-business yang menjual produk fisik atau jasa nya
secara online, sedangkan para konsumennya menggunakan berbagai sarana
tradisional lain, seperti dengan menggunakan jasa pos dan kurir untuk menerima
belanjaannya.
2. Marketplace Concentrator Model bisnis ini lebih memusatkan informasi produk atau
jasanya dari beberapa produsen di suatu titik sentral. Pihak pembeli nantinya bisa
mencari, membandingkan, atau melakukan pembelian pada bisnis tersebut.
3. Information Broker
Information Broker akan fokus dalam menyediakan informasi terkait produk, harga,
dan uga ketersediaannya. Mereka juga terkadang ada yang menyediakan fasilitas
transaksi.
4. Transaction Broker
Model ini akan membuat pembeli mampu mengamati berbagai tarif dan syarat
pembelian, namun kegiatan bisnis utamanya adalah memberikan fasilitas transaksi.
5. Electronic Clearinghouses
Electronic Clearinghouses merupakan perusahaan yang lebih fokus dalam
menyediakan sarana dan prasarana seperti tempat lelang produk, dimana seluruh
harga dan ketersediaan barang di dalamnya akan terus berubah tergantung dengan
reaksi konsumen.
8. Content Provider
Content provider adalah perusahaan e-business yang mendapatkan keuntungan
melalui penyediaan konten buatannya.
Jenis-Jenis E-Business
a. B2B atau Business To Business
B2B adalah jenis bisnis yang digunakan antar perusahaan dengan perusahaan lainnya,
baik itu pada perusahaan yang bergerak pada industri yang sama, ataupun yang
berbeda dan kegiatan transaksinya dilakukan melalui internet.
b. B2C atau Business To Consumer B2C adalah jenis perdagangan yang dilakukan
secara elektronik oleh suatu perusahaan yang kemudian menjual produknya secara
langsung ke para pembeli. B2C akan menawarkan produk yang kualitasnya memang
baik dan bagus dengan harga yang relatif lebih murah dengan pelayanan yang baik
agar mampu meraih kesuksesan secara cepat.
c. C2C atau Consumen To Consumen Mereka yang terlibat dalam jenis e-business ini
adalah pelanggan dan mereka akan menjualnya lagi ke pelanggan lain.
d. C2B atau Consumer To Business
Jenis e-business ini adalah suatu jenis bisnis dimana konsumen atau pelanggan akan
memberitahukan apa yang mereka perlukan. Lalu, para pemasok akan saling
berlomba dalam menyediakan apa yang konsumennya tersebut diperlukan.
o Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business Setidaknya ada enam poin utama
yang menjadi faktor penentu keberhasilan e-business, yaitu
1) E-business dan strategi organisasi Nilai strategis dalam menerapkan e-business akan
sangat tergantung pada tingkat sejauh mana suatu proses tersebut mampu
membantu organisasi dalam menerapkan dan mencapai seluruh strateginya.
2) Pembeli dan Inbound Logistic
Dalam hal ini, internet memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan
kegiatan pembelian dengan cara mempermudah perusahaan dalam Seluruh data
pembelian yang dilakukan oleh sub unit perusahaan yang berbeda akan bisa
dipusatkan, sehingga akan memungkinkan perusahaan untuk bisa menetapkan
total pembeliannya.
3) Operasi Internal, Sumber Saya Manusia, dan Infrastruktur
Teknologi komunikasi pada tingkatan yang lebih lanjut mampu meningkatkan
efisiensi operasional internal secara signifikan. Selain itu,peningkatan akses
informasi juga mampu secara signifikan meningkatkan perencanaan Dalam
sumber daya manusia, kegiatan ini akan mendukung adanya efisiensi dan
efektifitas dalam kegiatan utama perusahaan.
4) Outbound Logistic
Akses yang lebih tepat waktu dan akurat atas seluruh informasi yang detail terkait
pengiriman akan memungkinkan penjual dalam mengurangi biaya transportasi
dengan cara mengirimnya secara menyeluruh pada pelanggan yang lokasinya
berdekatan.
5) Penjualan dan Pemasaran Pihak perusahaan bisa membuat katalog elektronik di
website mereka agar bisa melakukan otomatisasi input pesanan penjualan.
Kemampuan seperti ini akan memungkinkan pelanggan menyampaikan pesanan
ketika mereka membutuhkannya dan mampu mengurangi jumlah staf secara
signifikan dengan menghapus biaya telepon, surat-menyurat, dan juga faks.
6) Pelayanan dan Dukungan Purna Jual Secara signifikan, e-business akan mampu
meningkatkan kualitas dukungan purna jual pada para pelanggan. Perbedaan E-
Business dan E-Commerce Setidaknya, ada empat perbedaan dasar antara e-
business dan e-commerce, yaitu:
a. E-business mempunyai daya jangkau yang lebih luas daripada e- commerce,
seperti modal, SDM, dan berbagai pemasaran produk hingga jasa setiap
resiko yang kemungkinan akan ada di dalamnya setelah pembelian barang
maupun jasa. Sedangkan e-commerce hanya sebatas pada berbagai proses
penjualan dan pembelian produk barang atau jasa dengan memanfaatkan
jaringan internet pada wadah atau situs web saja.
b. E-commerce hanya melakukan kegiatannya yang terbatas pada media
kegiatan jual-beli online saja, sedangkan e-business lebih pada edukasidan
juga menjaga para konsumennya untuk lebih paham tentang manfaat pada
suatu produk atau jasa yang diperoleh dari kegiatan transaksi online.
c. E-commerce hanyalah sub-bagian kecil dari e-business saja, karena e-
business adalah suatu sistem yang sudah sangat lengkap yang didalamnya
terdiri dari banyak bagian untuk membantu operasional bisnis dengan
memanfaatkan perangkat elektronik dan juga internet.
d. E-commerce hanya membutuhkan sistem pemasaran, yang mencakup
spesifikasi dan analisa penjualan saja. Sedangkan e-business akan jauh lebih
kompleks yang bisa mengarah pada setiap bagian.
B. VARIASI MODEL BISNIS YANG DIKEMBANGKAN DENGAN BERTUMPU PADA
TEKNOLOGI INFORMASI
Galbraith menjelaskan lima bidang yang harus diselaraskan dalam suatu organisasi, yaitu
Strategi, Struktur, Proses, Penghargaan, dan Manusia. Kami menempatkan model bisnis
layaknya sebuah pusat gravitasi yang mengikat kelima bidang tersebut. Berikut adalah
penjelasan dari masing-masing bidang :
a. Strategi“
Apa tujuan strategis Anda? Bagaimana strategi tersebut dapat mengarahkan model
bisnis?”Strategi mengendalikan model bisnis. Apakah Anda ingin pertumbuhan sebesar
20 persen atau lebih dalam segmen pasar yang baru? Hal itu harus direfleksikan dalam
model bisnis Anda pada blok segmen pelanggan yang baru, saluran, dan aktivitas kunci.
b. Struktur
“Struktur organisasi seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda?” Karakteristik
sebuah model bisnis menentukan optimal tidaknya sebuah struktur organisasi dalam
pelaksanaanya. Apakah model bisnis Anda menuntut struktur organisasi yang sangat
tersentralisasi atau malah desentralisasi? Jika Anda akan mengimpleentasikan model
dalam bisnis yang telah mapan, haruskah operasi yang barus tersebut diintegrasikan atau
dibentuk pada perusahaan baru? Anda harus memikirkannya sepenuh hati.
c. Proses
“Aliran informasi, proses, dan alur kerja apa yang diperlukan model bisnis Anda?”
Masing-masing model bisnis tentunya memiliki proses yang berbeda-beda. Operas yang
dijalankan pada model bisnis berbiaya rendah harus berbentuk ditujukan untuk
penjualan mesin-mesin bernilai tinggi, maka Anda harus melakukan proses
pengendalian kualitas secara ketat.
d. Penghargaan
“Sistem penghargaan seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda? Bagaimana Anda
dapat memotivasi tim Anda?” Selain proses yang berbeda, model bisnis yang berbeda
juga memerlukan system penghargaan yang berbeda. Sebuah system penghargaan harus
menggunakan insentif yang tepat untuk dapat memotivasi pekerja untuk melakukan
sesuatu dengan benar. Apakah model bisnis Anda memerlukan tenaga penjualan
langsung untuk mendapat pelanggan baru? Jika iya, maka sistem penghargaan Anda
juga harus berorientasi pada kinerja. Ataukah model bisnis Anda bergantung pada
kepuasan pelanggan? Jika iya, maka sistem penghargaan yang dibuat haruslah
merefleksikan komitmen tersebut.
e. Manusia
“Manusia dan keterampilan seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda? Pola pikir
seperti apa yang dibutuhkan?” Model bisnis tertentu membutuhkan manusia dengan
pola pikir, keahlian, dan keterampilan tertentu. Beberapa model bisnis bahakan secara
khusus menuntut mekanisme entrepreneurial untuk memasukkan produk dan jasa
kepasar. Model semacam ini memberikan peluang kerja karena merekrut orang yang
proaktif, dapat diandalkan, dan berpikir bebas. Model Bisnis Melampaui Keuntungan
Kanvas Model Bisnis tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang berorientasi
profit, tetapi bisa juga digunakan untuk korporasi nirlaba yang melaksanakan proses
bisnisnya tanpa mencari keuntungan pribadi, seperti lembaga filantropi. Untuk dapat
bertahan, setiap organisasi yang menyampaikan nilai harus membangkitkan pendapatan
yang memadai untuk menutupi pengeluarannya. Oleh karena itu organisasi memiliki
model bisnis. Pada perusahaan orientasi profit, tujuan bisnisnya adalah
memaksimalkanpendapatan. Sedangkan pada perusahaan orientasi non-profit, tujuan
bisnisnya adalah mengatasi permasalahan ekologi, sosial, dan kepercayaan layanan
publik. Ada dua kategori model yang melampaui keuntungan, yaitu pihak ketiga yang
didanai oleh model perusahaan (misalnya filantropi, amal, pemerintah) dan apa yang
disebut denga model bisnis triple bottom line yang mengacu pada praktik akunting
untuk lingkungan dan sosial. Kedua kategori ini berbeda dari segi sumber pendapatan,
pola, dan pendorong model bisnis.
a. Model Pendanaan Pihak Ketiga
Pada model ini, penerima produk atau jasa bukanlah berperan sebagain
pembayar karena produk atau jasa dibayar oleh pihak ketiga yaitu donator atau
pemerintah. Pihak ketiga membayar organisasi untuk memenuhi misi sosial,
ekologi, atau layanan publik. Sayangnya model perusahaan ini memiliki risiko
di mana insentif penciptaan nilai dapat menjadi tidak pas. Insentif untuk
menciptakan nilai bagi donator bisa saja lebih kuat dibandingkan insentif
untuk menciptakan nilai bagi penerima.
b. Model Bisnis Triple Bottom Line Untuk mengakomodasi model bisnis ini,
Anda dapat memperluas Kanvas Model Bisnis dengan blok-blok yang
mengilustrasikan dua jenis keluaran, yaitu biaya sosial dan lingkungan dari
seluruh model bisnis, dan manfaat sosial / lingkungan dari suatu model bisnis.
Peningkatan pendapatan dengan meminimalkan biaya finansial dan
memaksimalkan pemasukan, model triple bottom line ini akan meminimalkan
dampak sosial dan lingkungan yang negatif serta memaksimalkan yang
positif.
Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Bisnis Dasar kesuksesan sebuah perusahaan
adalah mampu menyelaraskan sistem informas dengan tujuan bisnis. CEO perlu bertanya
kepada CIO perusahaannya, apakah kita memiliki teknologi informasi yang tepat?
Bagaimana kita dapat mengetahui dan menyelaraskan bisnis dengan sistem teknologi kita
Gartner mengatakan bahwa Kanvas Model Bisnis menjadi alat bantu yang tepat untuk
membantu CIO dalam memahami cara kerja bisnis dengan cepat tanpa terjebak dalam detail
operasional. Gartner juga menyarankan agar CIO menggunakan Kanvas Model Bisnis untuk
menyelaraskan teknologi informasi dengan proses bisnis utama. Hal ini akan berdampak
positif karena membantu menciptakan keselarasan bisnis dan keputusan teknologi informasi
tanpa terseret terlalu dalam pada isu-isu taktis.
Dikaitkan dengan pendekatan arsitek perusahaan, perusahaan dijelaskan dari tiga buah
perspektif, yaitu perspektif bisnis, perspektif aplikasi, dan perspektif teknologi. Anda dapat
menggunakan Kanvas Model Bisnis untuk memandu perspektif bisnis, kemudian
menyelaraskan bisnis dengan perspektif aplikasi dan teknologi. Pada perspektif aplikasi,
Anda dapat menjelaskan portofolio dari aplikasi-aplikasi yang mengungkit aspek-aspek
model bisnis serta menjelaskan semua kebutuhan informasi dari model bisnis. Sedangkan
pada perspektif teknologi, Anda dapat menjelaskan infrastruktur teknologi yang memacu
model bisnis Anda. Penulis Weill dan Vitale menggali keselarasan teknologi informasi
dengan memasangkan kategori-kategori dari layanan infrastruktur teknologi informasi
dengan model bisnis. Mereka berdua mengajukan penyesuaian model bisnis dengan
infrastruktur aplikasi, manajemen komunikasi, manajemen data, manajemen teknologi
informasi, keamanan, arsitektur teknologi informasi, manajemen saluran, riset,
pengembangan, dan pelatihan tentang teknologi informasi.
Cara berkomunikasi
Dulu masyarakat Indonesia banyak yang menjalin komunikasi dengan cara surat menyurat
atau mengirim SMS. Namun, adanya kemajuan teknologi telah mengubah kebudayaan di
masyarakat dalam hal menjalin komunikasi. Kini, masyarakat terbiasa menjalin komunikasi
lewat e-mail ataupun lewat media sosial lainnya. Perubahan kebudayaan ini membawa
dampak positif untuk masyarakat karena bisa menjalin komunikasi tanpa batas ruang dan
waktu. Tetapi kemajuan teknologi ini juga bisa dipandang negatif ketika membuat
masyarakat jarang menjalin komunikasi tatap muka. Sehingga dikhawatirkan bisa
menjauhkan kita dari orang-orang di sekitar.
Cara berpakaian
Cara berpakaian masyarakat saat ini sudah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya. Saat
ini bisa ditemui dengan mudah, cara berpakaian yang bersifat lebih modern dan bisa
menjangkau berbagai kalangan, khususnya anak muda. Tentunya cara berpakaian ini harus
disesuaikan dengan pakaian di Indonesia. Tidak semuanya bisa langsung diterapkan karena
ada yang sesuai dan tidak. Contohnya memakai bikini saat berenang di pantai, hal ini masih
dipandang belum sesuai dengan budaya Indonesia.
Gaya hidup
Kemajuan teknologi memudahkan orang untuk menemukan berbagai informasi di internet.
Tanpa disadari gaya hidup individu atau kelompok mulai berubah. Perubahan ini ada yang
bersifat positif dan ada pula yang negatif. Contoh perubahan gaya hidup yang positif ialah
rajin olahraga, menjaga pola hidup sehat, mengurangi konsumsi daging, dan lain sebagainya.
Contoh perubahan gaya hidup yang negatif ialah penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan
lain sebagainya.
Gaya berbahasa
Gaya berbahasa juga ikut berubah seiring majunya teknologi. Bahasa daerah mulai jarang
digunakan dan digantikan dengan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional. Karena tidak
semua warga Indonesia mengerti bahasa daerah wilayah lainnya. Penggunaan bahasa asing
sebagai gaya berkomunikasi sehari-hari juga semakin terlihat. Contohnya menggunakan dan
memadukan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris. Hal ini tidaklah salah, asalkan kita
tetap menjaga kelestarian bahasa daerah dan Bahasa Indonesia.
BAB 8 :KISI KISI SOAL
c. Teknologi pengelolaan data adalah perangkat lunak komputer yang secara khusus
ditujukan guna mengelola data di dalam media penyimpanan fisik.
d. Teknologi jaringan dan telekomunikasi data terdiri dari perangkat fisik dan perangkat
lunak yang digunakan mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya.
Jaringan komputer memungkinkan berbagai perangkat saling berbagi data dan sumber
daya komputasi lainnya. Internet adalah salah satu contoh jaringan komputer yang
dipakai secara meluas di seluruh dunia.
e. Prosedur atau proses merupakan panduan tertulis yang mengarahkan bagaimana suatu
sistem informasi beserta teknologi didalamnya digunakan. Seringkali, mengabaikan
prosedur atau proses menjadi pangkal masalah.Sebagai contoh prosedur bahwa
password harus diganti secara berkala tidak diikuti, maka mungkin saja password
tersebut dapat diketahui pihak yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan.
f. Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap sistem informasi. Manusia
merupakan pengembang, pengelola, dan pengguna sistem informasi.
4. Pendekatan untuk sistem informasi yang menekankan matematis berdasarkan model
untuk mempelajari sistem informasi disebut pendekatan?
Jawab
Disebut Pendekatan teknis
5. Apa yang dimaksutkan dengan Voice over Internet Protocol (VoIP)
Jawab
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah perlewatan komunikasi suara melalui internet
laksana komunikasi digital.
6. Apa Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis ?
Jawab
d. Outbound Logistic Akses yang lebih tepat waktu dan akurat atas
seluruh informasi yang detail terkait pengiriman akan memungkinkan
penjual dalam mengurangi biaya transportasi dengan cara mengirimnya
secara menyeluruh pada pelanggan yang lokasinya berdekatan.
30. Galbraith menjelaskan lima bidang yang harus diselaraskan dalam suatu
organisasi,sebtkan?
Jawab
Strategi, Struktur, Proses, Penghargaan, dan Manusia.
31. Apa yang dinaksud dengan isu etika?
Jawab
Isu etika adalah suatu bagian penting yang memberikan peranan inti kedalam nilai-nilai di
hidup kita dalam berkomunitas antara lain nilai kehidupan, kebahagiaan, keamanan, dan
juga pengetahuan. Nilai-nilai tersebut dapat menjadi masalah dalam berkomunitas
32. Jelaskan pengertian dari kualitas hidup
jawab
Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi.
Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.
33. Kosekuensi yang seharusnya diambil oleh divisi designer?
jawab
Menggunakan foto dari web dengan aturan yang jelas. Misalkan dari
shutterstock, dll
Perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli lisensi dari foto yang
digunakan.
Designer bekerja secara fair dan jujur dalam menggunakan hak cipta orang lain.
Sistem informasi memiliki peran penting di dalam bidang akuntansi, karena pada dasarnya tujuan
utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi untuk para pengambil keputusan
(Puspitaningtyas, 2018). Secara umum semua perusahaan atau organisasi akan selalu
membutuhkan informasi untuk mengambil sebuah keputusan. Informasi yang dibutuhkan harus
informasi yang akurat, yang tersedia tepat waktu, kapan pun dibutuhkan dan memiliki nilai yang
tepat dan relevan. Informasiinformasi ini pada dasarnya dihasilkan oleh suatu sistem informasi
yang berbasis komputer (Dewi Anggadini, 2013). Persaingan bisnis antar perusahaan semakin
ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas kerja, mutu pelayanan dan
ketepatan data (Prasastono, dkk., 2012). Komputerisasi sistem yang meliputi sistem pembelian,
sistem penjualan dan sistem akuntansi akan sangat membantu, bila dibandingkan dengan sistem
manual. Perubahan dari sitem manual menjadi sistem komputerisasi maka meminimalisir
kehilangan data pada setiap perusahaan. Sistem komputerisasi juga akan mampu menghemat
waktu dan mempercepat dalam mendapatkan suatu data. Proses komputerisasi dalam menginput
data transaksi-transaksi bisnis akan lebihmempermudah pengguna yang tidak mahir dalam bidang
akuntansi (Yulidar, 2015). Penggunaan teknologi informasi pada perusahaan yang berkembang
sudah merupakan kebutuhan pokok untuk membantu kelancaran usaha. Teknologi informasi yang
tersedia sangat membantu pengusaha mengembangkan usaha bisnis dan produksi serta digunakan
untuk membina hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan perseorangan yang memiliki modal
kecil, biasanya memiliki jumlah karyawannya juga sedikit. Jumlah karyawan yang sedikit
menyebabkan karyawan akan merangkap mengerjakan berbagai pekerjaan. Namun, tidak sedikit
perusahaan yang awalnya kecil akan mampu berkembangnya menjadi besar. Perkembangan
perusahaan biasanya diiringi dengan adanya tambahan tenaga kerja yang profesional dalam
menjalankan tugas-tugas perusahaan. Selain tenaga-tenaga yang profesional, diperlukan juga
manajemen perusahaan yang baik dan terutama lagi ditunjang oleh sistem informasi akuntansi.
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu penunjang roda perekonomian
negara. Sektor ini mempunyai peran strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional.
A. MEMAHAMI BERBAGAI APLIKASI SISTEM INFORMASI YANG
MEMBUTUHKAN INTEGRASI ANTAR FUNGSI, MISALNYA SISTEM YANG
MENDUKUNG APLIKASI MANAJEMENRANTAI PASOKAN, CUSTOME
RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEM, DAN ENTERPRISE SYSTEMS .
Rantai pasok atau rantai suplai adalah sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi
koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia,
aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi,
persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada
pelanggan.Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada umumnya terdiri dari
manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan (seperti: pedagang
eceran, perdagangan elektronik, dan pelanggan (pengguna akhir). Aktivitas rantai pasok
(rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi
sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir. Rantai pasok
menghubungkan rantai nilai.Ada berbagai jenis model rantai pasok, yang masing-masing
menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir. Tujuan utama manajemen rantai pasok
adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng
efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa
perusahaan memilih untuk mengalihdayakan manajemen rantai pasok mereka dengan bekerja
sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga. Standar pengelolaan rantai pasok salah
satunya dikemukakan oleh Deloitte Touche Tohmatsu. Perusahaan dibagi menjadi tiga jenis
melalui kemampuan dalam pengelolaan rantai pasok produksi. Sikap yang diamati ialah
kemampuan dalam melakukan pengamatan, memberikan tanggapan dan melakukan mitigasi
terhadap risiko dari rantai pasok produksi. Perusahaan pertama ialah perusahaan yang mampu
melakukan mitigasi risiko rantai pasok dengan tepat. Perusahaan ini umumnya memiliki
keunggulan berupa sistem yang canggih dengan pengelolaan yang ulet. Pencegahan
pemutusan rantai pasok dilakukan melalui penyediaan pemasok cadangan. Pemutusan rantai
pasok ini umumnya terjadi ketika terjadi inovasi skala besar. Perusahaan pertama mampu
memenuhi permintaan pasar dan menjaga operasional perusahaan dengan memamnfaatkan
persediaan yang ada. Perusahaan kedua memiliki kemampuan dalam menanggapai risiko
rantai pasok dengan tepat, tetapi tidak mempunyai rencana mitigasi risiko. Hubungan
perusahaan kedua sangat erat dengan pemasok utama sehingga seluruh risiko dapat dipahami
dengan tepat dan dapat diatasi melalui tindakan tertentu berdasarkan prioritas yang telah
ditetapkan sebelumnya. Perusahaan kedua umumnya dapat memenuhi permintaan pasar
meski belum memiliki perencanaan pasokan. Persiapa perusahaan kedua ialah investasi pada
perencanaan manajemen rantai pasok sehingga mudah mengetahui adanya risiko yang akan
terjadi terhadap rantai pasok. Perusahaan ketiga merupakan perusahaan yang tidak mampu
mengelola rantai pasok. Pada perusahaan ketiga, ada ketergantungan kepada pemasok tunggal
sehingga tidak mampu melihat masalah yang timbul akibat pemutusan rantai pasok.
Perusahaan ketiga tidak mampu mengatur persediaan bahan baku untuk keperluan produksi.
Produk akhir juga tidak mampu diperkirakan sehingga permintaan konsumen tidak dapat
dipenuhi dengan tepat. Perusahaan ketiga juga tidak dapat melakukan distribusi produk
secara tepat karena tidak mampu mengelola bidang logistik. Peluang kebangkrutan
perusahaan ketiga sangat tinggi ketika rantai pasok terputus akibat inovasi besar-besaran
Supply Chain atau Rantai pasok adalah adalah serangkaian proses bisnis yang
menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk dan
mendistribusikannya kepada konsumen. Perlu dilihat bahwa tujuan utama rantai pasok adalah
dalam hal peningkatan nilai tambah. Sehingga, setiap aktor dalam jaringan rantai pasok akan
memberikan sumbangsih berupa input atau proses spesifik yang dapat meningkatkan nilai
suatu produk.
Rantai pasok secara luas tidak hanya dalam hal peningkatan nilai tambah, tetapi juga untuk
memenuhi permintaan konsumen, peningkatan daya saing, peningkatan keuntungan, dan
membangun relasi yang baik antar aktor dalam rantai pasok (Chauhan dan Proth 2005; Yao et
al. 2008). Sehingga, tidak benar jika rantai pasok hanya mementingkan pabrik atau proses
produksi saja, tetapi terdapat komponen lain yang harus diperhatikan, salah satunya adalah
membangun koordinasi dan kolaborasi dengan aktor lain di sepanjang rantai pasok.Secara
lebih khusus, Chopra dan Meindl (2013) mendefinisikan rantai pasok tidak hanya terbatas
pada pabrik dan pemasok saja, tetapi juga perlu melihat kondisi distributor, penggudangan,
retailers bahkan perlu melihat kebutuhan konsumen. Tentu konsep ini mengantarkan kita
kepada ruang lingkup pembahasan rantai pasok.Untuk memudahkan kita, ruang lingkup
rantai pasok dapat dirujuk dari Ballou (2007) yang mendefinisikan ruang lingkup rantai pasok
disusun atas aspek berikut: Logistic, Strategic Planning, Information Technology dan
Marketing and Finance
Rantai pasokan saat ini adalah jaringan global produsen, pemasok, logistik, dan pengecer
eCommerce/DTC yang bekerja sama untuk mengirimkan produk ke pelanggan akhir. Seiring
perkembangannya, rantai pasokan modern juga menjadi lebih kompleks dan berbeda. Rantai
pasokan ini memerlukan tampilan data yang terpadu, serta kemampuan untuk memverifikasi
transaksi secara independen, seperti info terkini tentang produksi dan pengangkutan. Solusi
yang dibangun menggunakan layanan AWS, seperti Amazon Managed Blockchain dan
Amazon Forecast, memberikan visibilitas secara menyeluruh yang dibutuhkan rantai pasokan
saat ini untuk melacak dan menelusuri seluruh proses produksi mereka dengan efisiensi yang
sangat tinggi dibandingkan sebelumnya.
Perusahaan peranti lunak Oracle memperkenalkan solusi manajemen rantai pasok bagi
perusahaan secara terintegrasi. Melalui aplikasi ini, perusahaan akan mengintegrasikan tiga
komponen dalam kegiatan rantai pasok, mulai dari permintaan konsumen, produksi, hingga
suplai.“Tiga proses itu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” kata Director Supply Chain
Management Applications Oracle Asia Pacific, Rathinakumar Vaidyanathan, di kantor Oracle
Indonesia, Jakarta, Senin, 24 April 2012.Selama ini, banyak perusahaan di Indonesia masih
menggunakan model ERP atau Enterprise Resource Planning yang tidak terintegrasi. Padahal,
dalam proses produksi, perusahaan harus tahu berapa sesungguhnya permintaan konsumen.
Demikian pula, misalnya, dengan permintaan konsumen di wilayah tertentu.Dengan
manajemen rantai pasok yang terintegrasi ini, perusahaan dapat mengoptimalisasi mesin serta
operasional perusahaan yang semakin efektif dan efisien. Selain efisiensi, perusahaan juga
bisa meminimalkan risiko yang kemungkinan muncul dalam kegiatan rantai pasok
CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses,
manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka
menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas
dan loyal.Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang bagaimana
kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang
optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis
sangat tergantungseberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan
mereka. Sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan
dan profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat dilakukan
pada CRM. CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi, termasuk :
1. Penjualan
2. Layanan Pelanggan
3. Pemasaran
Seiring dengan pesatnya teknologi IT di Indonesia yang bersinergi universal. Software As a
Services (SaaS) base on cloud menjadi suatu kemajuan dan kebutuhan yang diperlukan oleh
kalangan pebisnis. Dimana saat ini penggunaan internet suatu konsumsi baku dikalangan
pebisnis, kondisi dimana menginginkan sesuatu serba cepat, flexible, online, update,
kapanpun dan dimanapu.
CRM-Salesforce.com menjawab semua tantangan tersebut, Aplikasi SaaS Customer
Relationship Management (CRM) yang diciptakan oleh Marc Benioff sejak Februari tahun
1999 di Delaware Amerika Serikat. Salesforce.com menyediakan segala kebutuhan untuk
mengelola penjualan dan layanan (untuk semua pebisnis). Aplikasi ini sudah terintegrasi
dengan Sistem Cloud, dengan beberapa fitur seperti :
1. Sales Cloud : Mampu memaksimalkan penjualan, meningkatkan pendapatan,
produktivitas dan visibilitas dalam bisnis.
2. Service Cloud : Transformasi layanan pelanggan dan menciptakan hubungan yang
baik dengan mereka.
3. Marketing Cloud : Memantau dan berpartisipasi dalam jejaring social.
4. Salesforce Platform and AppExchange : Membuat aplikasi social yang inovatif,
mobile dan Real-Time pada platform yang dapat digunakan oleh lebih dari 100.000
pelanggan.
5. Salesforce Chatter : Membuat proses bisnis dalam hal social. Bekolaborasi secara
Real-Time dari mana saja.
Dengan aplikasi high tech yang easy, user friendly dan berbasis website (on cloud) menjadi
penunjang bagi perusahaan untuk meningkatkan Return Of Investment (ROI).
Enterprise System merupakan program peminatan yang mendalami pengintegrasian fungsi-
fungsi operasional (pembelian, penjualan, sumber daya manusia, produksi, keuangan, dan
sebagainya) yang ada di perusahaan dengan menggunakan piranti lunak Enterprise Resource
Planning (ERP). Peminatan ini dirancang untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
mampu mengoperasikan salah satu piranti lunak ERP, yaitu Systems, Applications, and
Products in Data Processing (SAP). Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari bagaimana
mengembangkan sebuah usaha dengan memahami proses-proses yang seharusnya dilakukan
dalam suatu perusahaan sehingga segala fungsi dapat berkomunikasi dan berintegrasi secara
lancar.
Tujuan dari program peminatan ini adalah:
Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki keahlian dalam menciptakan,
mengaplikasikan, dan mengintegrasikan berbagai solusi teknologi informasi untuk
efisiensi dan efektivitas manajemen dalam dunia bisnis.
Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk memahami dan
menganalisis proses-proses bisnis yang seharusnya dilakukan dalam suatu
perusahaan.
Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki keahlian dan pengetahuan aplikasi ERP
serta menjadi intelectual capital yang siap menjadi pemimpin yang mengerti proses
terbaik dalam perusahaan
Setelah menyelesaikan program peminatan ini, lulusan diharapkan memiliki kompetensi
sebagai berikut:
a) Mampu menganalisis kebutuhan informasi dan proses bisnis perusahaan.
b) Mampu merancang sistem informasi yang selaras dengan tujuan organisasi.
c) Mampu mengoperasikan aplikasi ERP.
d) Mampu mengembangkan aplikasi bisnis secara efektif.
Beberapa jenjang karir yang dapat ditempuh lulusan setelah mengambil program peminatan
ini yaitu:
System Analyst and Designer
System Developer
Key user SAP
Konsultan SAP
Pengusaha (Entrepreneur)
Dosen/Tenaga Pengajar
Program peminatan ini mendistribusikan mata kuliah ke dalam 8 (delapan) semester, baik
teori maupun praktik. Untuk mengetahui dengan lebih jelas mengenai pendistribusian mata
kuliah tersebut, berikut ini akan disajikan daftar kurikulum selama 8 (delapan) semester.
3. Efisiensi Tiap Unit Operasional Menjadi Lebih Baik Kemudahan dan juga kecepatan
akses atas adanya informasi baru pada seluruh bagian organisasi akan membuat setiap
staff mampu bekerja lebih cepat. Selain itu, adanya teknologi kolaborasi sosial juga
mampu memperbaiki performa perusahaan secara umum.
4. Penciptaan Inovasi dan Perubahan yang Semakin Cepat Pemberian informasi kepada
seluruh elemen perusahaan sangatlah diperlukan agar terjadi inovasi dan perubahan lebih
cepat. Nantinya, hal tersebut akan berdampak positif pada perkembangan perusahaan dan
membantu mereka untuk bisa mengejar perubahan dalam dunia bisnis.
5. Kepuasan Pelanggan Akan Meningkat Bila setiap stadd dan seluruh individu yang
terdapat di dalam perusahaan mampu memberikan informasi secara cepat, maka nilai
yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun akan turut meningkat. Setiap individu tersebut
bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu mempersingkat waktu
yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang disediakan
perusahaan.
Elemen yang paling utama adalah mempunyai sifat diskrit, yang mana tidak
mempunyai arti bila tidak diproses, termasuk di dalamnya jenis data, seperti kata,
angka, kode, tabel, sampai basis data tertentu.
Elemen yang kedua adalah data yang sudah diproses, dengan menghubungkan satu
elemen dengan elemen yang lainnya, sehingga akan mempunyai arti. Informasi
tersebut bisa berupa konsep, gagasan, ide, kalimat, ataupun cerita yang sangat
sederhana.
Elemen yang ketiga adalah serangkaian informasi yang terorganisir terkait suatu
bidang khusus yang lebih mudah untuk dimengerti. Pengetahuan ini mencakup
kerangka kerja yang konseptual, fakta, cerita kompleks, teori, dan aksioma.
Elemen yang terakhir adalah hasil terapan dari pengetahuan yang mampu dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan, seperti paradigma, buku, tradisi, sistem, filosofi,
prinsip, dan kebenaran.
Jenis-Jenis Pengetahuan
Aspek yang paling utama yang menjadi subjek di dalam knowledge management adalah
pengetahuan atau knowledge itu sendiri. Umumnya, ada dua jenis pengetahuan yang harus
Anda ketahui, yaitu:
1) Tacit (know-how)Jenis pengetahuan ini masih berbentuk pemikiran yang terdapat di
dalam otak manusia. Tacit termasuk bagian yang sangat sulit untuk dipahami,
dikomunikasikan dan diartikan dalam bentuk yang lain yang lebih terstruktur. Hal
tersebut dikarenakan tacit yang diambil dari sumbernya, yaitu intuisi, pengalaman
pribadi, dan juga konteks yang cenderung tidak pasti.
2) Explicit (know-what) Kebalikan dari tacit, explicit adalah suatu wujud pengetahuan
yang lebih mudah untuk dimengerti, dikomunikasikan dan juga diartikan dalam wujud
lain yang lebih terstruktur. Pengetahuan jenis ini juga mudah dijelaskan dalam media
tertentu, sehingga bisa dikelola dengan sistem manajemen pengetahuan.
o Upaya membuat suatu keputusan akan menjadi lebih cepat dan lebih efektif
o Meningkatkan adanya kolaborasi antar setiap staf yang berada di dalam perusahaan.
BAB 11:
Sebuah organisasi mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi
yang memiliki orientasi gand sosial pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa
sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam mempertahankan eksistensi maupun
operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai. Dengan demikian lembaga
pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas.
Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar
adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan
dimanfaatkan oleh suatu organisasi.
Pengertian Sistem
Pengertian Manajemen
Menurut Hamalik, manajemen adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki objek studi,
sistematika, metode, dan pendekatan.Dalam kerangka ini ilmu manajemen didukung oleh
disiplindisiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi, pendidikan sosiologi, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, dan sebagainya.Pengertian manajemen yang digunakan secara umum saat
ini berasal dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, mengendalikan,
mengemudikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan
memimpin.Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orangorang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti
sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah, yang meliputi : perencanaan program
sekolah atau madrasah, pelaksanaan program sekolah atau madrasah, kepemimpinan kepala
sekolah atau madrasah, pengawas atau evaluasi, dan sistem informasi sekolah atau
madrasah.Para ahli manajemen memberikan pendapat yang beragam, namun pada intinya
mengandung kesamaan. Sebagai contoh kegiatan manajerial menurut Fayol (planning,
organizing,comanding, coordinating, dan controlling), menurut GR Tery (planning,
organizing, actuating,, dan controlling), menurut LH
Menurut Hasibuan, pengertian manajemen adalah Ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai
Bisnis dan teknologi informasi merupakan dua hal yang berkaitan. Terlebih di era saat ini
teknologi memiliki peran yang besar bagi aktivitas manusia. Perkembangan teknologi saat ini
sudah semakin cepat, salah satunya yaitu teknologi informasi.
Tanpa peran teknologi informasi mungkin perkembangan tidak akan maju seperti saat ini.
Secara fungsi teknologi informasi memiliki guna untuk menjadi solusi dari permasalahan
yang ada, membuat aktivitas menjadi efektif dan efisien, serta meningkatkan kreativitas.
Teknologi informasi sendiri sudah masuk ke semua bidang, salah satunya bisnis. Pada masa
seperti ini apabila bisnis tidak mengikuti teknologi akan terancam bangkrut. Setelah
mengetahui penjelasan singkatnya, pastinya Anda sudah tahu bahwa teknologi informasi
sangat berperan penting dalam kehidupan kita? Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tentang artikel bisnis dan teknologi informasi. Yuk simak penjelasannya di bawah
ini.
Memanfaatkan teknologi dalam melakukan proses bisnis akan membawa dampak positif
kepada perkembangan bisnis itu sendiri dan pelaku bisnisnya.
Pelaku usaha akan memperoleh beberapa kemudahan dalam mengolah bisnisnya, sehingga
efisiensi bisnis meningkat dan bisnis bisa cepat berkembang.
Untuk lebih detail mengenai apa saja manfaat dari teknologi informasi untuk kemajuan
bisnis, berikut ulasannya:
1. Mempermudah cara berkomunikasi Bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi
akan memudahkan dalam melakukan komunikasi.Dalam menjalankan proses bisnis
tidak luput dari komunikasi, yang mana hal ini peran teknologi informasi
mendorong kecepatan dalam melakukan aktivitas tersebut. Seperti misalnya
melakukan pertukaran pesan melalui e-mail antar rekan kerja ataupun menggunakan
aplikasi lainnya yang berbasis internet. Adanya kolaborasi mitra bisnis berbeda
pulau hingga beda negara perusahaan memanfaatkan e-mail agar mempermudah
komunikasi. Selain itu, pelaku bisnis dapat dengan mudah melakukan komunikasi
dengan para konsumen sehingga mengetahui kebutuhan konsumennya dengan tepat.
Tentunya hal itu akan memberikan dampak yang besar dan dapat mengembangkan
bisnis yang dijalankan.
Kemudian, bisnis dan teknologi informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan akan
membantu proses monitoring pergerakan bisnis. Pelaku bisnis dapat mengetahui pergerakan
bisnis dengan memanfaatkan jaringan internet dengan menggunakan report harian atau
bulanan sehingga memudahkan dalam menyusun strategi ke depannya. Selain itu, pelaku
bisnis juga dapat me-monitoring kinerja karyawannya melalui pemanfaatan teknologi
informasi. Sehingga pekerjaan akan mudah diselesaikan dan lebih praktis dibanding jika
menerapkan metode manual atau tradisional.
Dengan teknologi informasi, sumber pengetahuan tidak ada batasnya karena informasi sudah
dapat diperoleh melalui internet dengan cepat dan mudah.
E-commerce tidak mengenal waktu, 24 jam dapat melayani pelanggan. Tentunya hal ini dapat
memudahkan dan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan.
Ingin memiliki bisnis yang sukses? Salah satu syaratnya adalah Anda harus melek teknologi.
Berikut beberapa dampak positif pada bisnis dengan adanya perkembangan teknologi, yaitu:
Mempermudah kerja sama setiap manajemen dan divisi yang ada pada perusahaan
Mendapatkan informasi tentang customer behavior menjadi lebih cepat dan mudah
Contoh Penerapan Teknologi Informasi dalam Bisnis Sebagai contoh kita dapat
mengambil perusahaan PT Astra Honda Motor.
Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur, perakitan, dan distributor motor Honda.
Dalam aktivitas pekerjaannya perusahaan ini menggunakan sistem informasi manajemen.
Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah Enterprise Resource Planning (ERP).
Fungsi ERP adalah untuk mengintegrasikan dan membantu jalannya proses bisnis pada satu
database, sehingga arus informasi dari perusahaan ke vendor lebih cepat.
Teknologi informasi sangat berguna pada perusahaan, karena bisa menekan budget,
mengefisiensikan pekerjaan, dan pekerjaan bisa lebih cepat.
Di era globalisasi saat ini dapat dikatakan teknologi sangat membantu hampir di seluruh
kegiatan manusia. Dampak yang paling terasa dengan adanya perkembangan teknologi
adalah dari sektor bisnis. Sistem berbasis teknologi menjadi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dengan bisnis, dimana sistem tersebut diterapkan untuk membantu menjalankan
roda bisnis perusahaan agar semakin maju. Rasanya, jika bisnis tanpa sistem berbasis
teknologi pasti akan terlindas oleh para pesaing yang sadar akan teknologi. Para pengusaha
sukses di dunia banyak menerapkan sistem berbais komputerisasi dalam kegiatan bisnisnya.
Menurut mereka, dengan adanya sistem tersebut dinilai memberikan efisiensi waktu dan
tenaga para pekerja.
Dari semua pengembangan teknologi di bidang bisnis, salah satu yang paling dibutuhkan
untuk operasional perusahaan adalah sistem informasi berbasis komputerisasi, yaitu ERP atau
Enterprise Resource Planning. ERP adalah sistem informasi yang didesain untuk mendukung
keseluruhan unit fungsional dari perusahaan.
Secara garis besar, sistem ERP bisa digambarkan sebagai perkakas manajemen yang
menyeimbangkan supply and demand dari pelanggan secara menyeluruh. Berkemampuan
untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan,
mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan
mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan.
Mengingat pentingnya sistem ERP tersebut, Advess Business Solution sebagai perusahaan
dibidang IT consulting & System di Bandung, mempunyai misi mulia yaitu membantu para
pelaku bisnis untuk maju dan berkembang melalui penggunaan teknologi informasi. Advess
menciptakan sebuah sistem ERP yang dapat mengintegrasi operasional perusahaan, mulai
dari sales and marketing, manufacturing, operations, logistics,purchasing, finance, new
product development, dan human resources. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan fokus
kepada kebutuhan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, cost inventory yang le bih rendah,
dan menyediakan dasar untuk e-commerce yang efektif.
Sistem ERP dari produk Advess diberi nama Aevon. Kelebihan Aevon dibandingkan sistem
ERP lainnya adalah bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien, pengerjaan sistem cepat dan
yang paling penting Advess memiliki tenaga kerja yang profesional. Mereka sering mengikuti
training hardskill maupun softskill untuk memenuhi kebutuhan klien. Menciptakan sebuah
sistem impian klien bukanlah sesuatu yang mudah, tapi tim Advess memiliki prinsip untuk
memberikan service excellence kepada seluruh klien.
Dengan perjalanan panjang selama kurang lebih 12 tahun, Advess mendapatkan banyak
pengalaman baik dalam pengembangan sistem, maupun peningkatan pelayanan bagi para
klien. Sampai pada tahun ini Advess sudah memiliki 80 klien yang tersebar di pulau Jawa.
Hampir di seluruh bidang usaha sudah menggunakan sistem ERP dari Advess. Di mulai dari
pabrik, distributor, retail, salon, cafe, restoran, bengkel, toko, dan lainnya.
Kami sangat senang jika produk Advess dapat membantu kelancaran bisnis para klien.
Seperti testimoni berikut ini:
“Keadaan sebelum menggunakan aplikasi Aevon dari Advess adalah permasalahan di stok
barang yang berantakan. Kita kan menjual bahan kaos dalam roll dan kiloan, jadi sering
banyak selisih. Tapi semenjak pakai Aevon gak ada masalah lagi di stok barang karena setiap
tiga bulan kan ada stock opname” ujar Sanchia bagian akunting CV. Terang Mulia, salah satu
klien Advess yang merasa sangat terbantu dengan sistem ERP dari Advess.
Menilik dari hal tersebut, dapat dibayangkan bagaimana sistem informasi berbabis
komputerisasi memiliki peran yang sangat penting bagi para pemilik usaha. Bisnis dan
teknologi seakan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menciptakan
sebuah sistem kerja yang baik. Banyak kutipan bisnis yang sangat menginspirasi banyak
pengusaha, yaitu “Jika kita tidak mengikuti perubahan maka kita akan terlindas dalam
kenyamanan”.
Di Indonesia masih banyak pelaku usaha yang belum melek mengenai sistem informasi
berbasis komputerisasi. Berbagai alasan bermunculan mulai dari sisi mereka yang sudah
nyaman dengan sistem manual atau menurut mereka membangun sistem ERP sangatlah
membutuhan biaya yang mahal. Menurut saya, mahal adalah relatif. Pelaku bisnis perlu
memperhatikan bahwa penerapan sistem ERP adalah investasi yang hasilnya akan jauh lebih
besar dari sekarang. Ingat yang nyaman belum tentu aman. Tapi yang aman pasti akan merasa
nyaman.Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua. Silahkan share ke rekan atau
keluarga Anda yang membutuhkan informasi mengenai sistem ERP.
Alat pengukuran kinerja merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mengukur kinerja
suatu organisasi (Monika Kussetya Ciptani, 2000). Alat pengukuran kinerja dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: alat ukur kinerja keuangan dan alat ukur kinerja non
keuangan.
Banyak organisasi lebih memfokuskan pengukuran kinerja organisasi pada ukuran finansial
atau keuangan saja seperti profitabilitas atau selisih biaya karena informasi atau data tentang
keuangan sudah tersedia dalam organisasi. Selain kemudahan memperoleh data, pengukuran
keuangan juga sederhana dan mudah
dihitung. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat, persaingan yang semakin tajam, serta
keberhasilan organisasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan, dan kepuasan pelanggan,
menjadikan alat pengukuran kinerja keuangan tak lagi memadai apabila digunakan sebagai
sarana mengelola organisasi. Hal ini disebabkan karena alat pengukuran kinerja keuangan
memiliki banyak keterbatasan. Keterbatasan alat pengukuran kinerja keuangan menurut
Yuwono, dkk (2006:28) antara lain:
banyak data-data non keuangan yang bersifat kualitatif yang menyangkut operasional
perusahaan maupun yang menyangkut hubungan organisasi dengan lingkungan eksternalnya
yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Dengan kata
lain, pengukuran non keuangan merupakan pengukuran atas aktiva tak berwujud dan
kapabilitas organisasi yang dapat membantu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Aktiva
tak berwujud tidak dapat diukur dalam pengukuran keuangan karena tidak dicantumkan
dalam laporan keuangan suatu organisasi. Hal ini terjadi karena sulit untuk menghitung nilai
finansial aktiva tak berwujud tersebut. Padahal aktiva tak berwujud tersebut mempengaruhi
laporan keuangan suatu organisasi dalam penggunaannya.
Ukuran-ukuran non keuangan yang bisa digunakan oleh perusahaan antara lain kepuasan
pelanggan, loyalitas pelanggan, kemampuan karyawan, proses internal yang responsif dan
dapat diprediksi, dan sebagainya. Ukuran-ukuran non keuangan tersebut merupakan aktiva
intelektual dan tak berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa publik,
sehingga organisasi sektor publik tidak lepas dari kepentingan umum. Sektor publik
seringkali dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan
penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan
negara lain yang diatur dalam hukum. Mahsun (2006:7) menyatakan awalnya sektor publik
ini muncul karena ada kebutuhan masyarakat secara bersama terhadap barang atau layanan
tertentu. Hal ini menyebabkan sektor publik selalu menjadi sorotan masyarakat, oleh karena
itu pengukuran kinerja sangat diperlukan dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan
organisasi sektor publik tersebut dalam mencapai misinya yaitu menyediakan barang dan jasa
publik.
Sektor publik tidak bisa lepas dari kepentingan umum sehingga pengukuran kinerja mutlak
diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil misisektor publik tersebut dapat dicapai
penyedia jasa dan barang-barang publik. Sementara dari perspektif internal organisasi,
pengukuran kinerja juga sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial
keorganisasian. Bastian (2007:275) menyebutkan beberapa manfaat pengukuran kinerja baik
untuk internal maupun eksternal organisasi sektor publik, yaitu:
a. Memastikan pemahaman para pelaksana akun ukuran yang digunakan untuk pencapaian
kinerja.
b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan
rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.
d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana yang telah
diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Menjadi alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja
organisasi.
Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode
kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode
kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan
metode penelitian kualitatif.Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode
kuantitatif yang menekankan pada hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam
menjangkau permasalahan yang diteliti. Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya
metode alternatif yang bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa dijawab dengan
metode penelitian kuantitatif. Metode tersebut adalah metode kualitatif.Seiring dengan
perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen, mulai banyak
peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah diterbitkan pada
jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan
bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.
Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif. Dimulai dengan konsep
penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan dibahas juga bagaimana proses penelitian
dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya
pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode kualitatif.
Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan
Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat
statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam
membedakan penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena
metode kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika.
Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih
meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian
kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena
itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya
dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia,
objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam
upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid &
Ahmad, 2010).
Perbedaan metode kualitatif dan metode kuantitatif
Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas
suatu fenomena, sedangkan metode kuantitatif menjawab pertanyaan “berapa banyak (how
many, how much)”. Sementara itu, Tailor (sebagaimana dikutip dalam tulisan Basri, 2014)
mengemukakan perbedaan penelitian dengan pendekatan metode kualitatif dan pendekatan
metode kuantitatif, antara lain sebagai berikut:
Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan mewakili
paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut, Kasinath (2013)
mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif, yaitu (a) pandangan
peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b) jenis pertanyaan
penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat
metode kualitatif (practical reasons associated with the nature of qualitative methods).
Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan
metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu
komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting
bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses
penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.
Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam
(Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali
dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.
Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik,
antara lain:
Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian
(research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode
pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis,
artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses
analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).
Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam
metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi
pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah
menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang
berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam
penelitian tersebut.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang bisnis pasti akan dihadapi dengan resiko dan
ancaman hal tersebut sudah lazim karena resiko dan ancaman tidak bisa dihindari. Namun
ancaman atau resiko dapat dihindari dan dikurangi dengan adanya pengendalian intern yang
baik. Ancaman-ancama yang ditakuti oleh perusahaan adalah ancaman kehancuran seperti
kebakaran, banjir, gempa bumi, bahkan perang. Adapun ancaman-ancaman lain yang bisa
ditemui misalnya perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi pasti akan
dihadpkan dengan resiko kegagalan hardwere, kesalahan atau kerusakan pada softwere, dan
kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Kesalahan yang kerap dijumpai juga
kesalahan dari SDM itu sendiri baik disengaja atau pun tidak disengaja misalnya kecelakan
yang disebabkan oleh kecerobohan manusia, kesalahan tidak disengaja karena teledor,
kehilangan atau salah meletakan dokumen, sabotase, Hecker, penggelapan.
Dari hal diataslah diperlukan suatu pengendalian agar ancaman atau resiko dapat dihindari
atau dikurangi. Pengendalian iteren yang memiliki tiga model diantaranya model preventif,
detektif, dan korektif.
1) Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
· Model Preventive adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi munculnya
pristiwa-pristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian preventif sering disebut juga dengan
pengendalian sebelum fakta pengendalian ini digunakan untuk mencegah ketidak efisienan.
Contoh :
Memeriksa program baru atau berkas-berkas baru yang mengandung makro
dengan program anti virus sebelum dipakai.
Menyadarkan pada setiap pemakai untuk waspada terhadap virus.
· Model Detektif adalah kontrol detektif disebut juga dengan kontrol pertahanan kedua. Yang
termasuk kontrol ini adalah perlatan, teknik dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasikan dan mengekspos kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang terlepas
dari kontrol preventif.kontrol deteksi mengungkapkan kesalahan spesifik dengan
membandingkan data actual dan standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Contoh :
Secara rutin menjalankan program antivirus untuk mendeteksi infeksi virus.
Melakukan pembandingan ukuran-ukuran berkas untuk mendeteksi perubahan
ukuran pada berkas
Melakukan pembandingan tanggal berkas untuk mendeteksi perubahan
tanggal berkas.
· Tindakan-tindakan yang diambil untuk mengembalikan efek dari kesalahan yang telah
dideteksi dalam langkah sebelumnya. Perbedaan penegndalian deteksi dan koreksi adalah
penegndalian deteksi mengkalsikasikan pristiewa-pristiwa yang tidak diingikan sedangkan
penegedalian koreksi lebih pada memperbaiki pada masalah.
Setelah kita memahami mengenai model pada pengendalian intern, karena ketiga model
tersebet saling berkaitan satu sama lain sehinggal penulis perlu membahasnya lebih lanjut
lagi. Jika dikaitkan dengan sistem informasi sebagai contoh dokumen merupakan asset
penting bagi perusahaan. Sehinggal dokumen-dokemen diproteksi dengan sebaik-baiknya
oleh perusahaa, salah satu tujuan dari pengendaliuan intern adalah mengamankan asset
perusahaan Salah satu contoh penerapan model pengendalian intern pada perusahaan dengan
mengamankan dokumen atau asset perusahaan agar terhindar dari virus .
Sebagai perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi dokumen-dokumen
yang disimpan di komputer rentan sekali dengan terkena virus komputer yang dapat merusak
atau bahkan menghilangkan dokumen penting perusahaan. Untuk menghindari terjangkitnya
virus. Administrator perlu menggunakan pengendalian preventif, detektif dan korektif.
Contoh :
- Memastikan pem-backup-an yang bersih
- Memiliki rencana terdokumentasi tentang pemulihan infeksi virus.
- Menjalankan program antivirus untuk menghilangkan virus dan program yang
tertular.
2) Integritas dan keandalan pemrosesan.
Integritas dan keandalan pemerosesan adalah pemerosesan sistem bersifat lengkap,
akurat,tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat
melaksanakan fungsi yang diperuntukan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas
dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Contoh Integritas dan keandalan pemerosesan dalam perusahaan yaitu :
Semua data disimpen dan disusun dengan baik, atau di back up, sehingga jika ada data yang
ilang atau nyari untuk tahun sebelumnya dapet dengan mudah di temukan. Jika terjadi
pengapusan data, yang tidak sengaja atau sengaja oleh karyawan yang ingin berbuat jahat
akan dapet dketahui, karena semua kegiatan masing2 komputer terhubung pada server.
3) Authorization/access control
Authorization adalah proses dimana subyek atau pelaku, telah memenuhi kriteria identifikasi
dan otentikasi, diberikan hak akses atas sesua obyek yang dikendalikan. hak akses dapat
berupa tingkatan-tingkatan tertentu terhadap obyek. Misal: tingkatan direktori,
jenis/klasifikasi dokumen, dll.
Access Control adalah suatu proses untuk mengatur / mengontrol siapa saja yang berhak
mengakses suatu resource-rosource tertentu yang terdapat di dalam sebuah sistem.Di dalam
proses ini akan diidentifikasi siapa yang sedang melakukan request untuk mengases suatu
resource tertentu dan apakah orang tersebut memiliki hak akses (authorized) untuk
mengakses resource tersebut. Access control memproteksi data terhadap unauthorize access
atau akses yang dilakukan oleh orang yang memang tidak memiliki hak akses terhadap
reource tersebut.
Contoh access control pada perusahaan:
Devisi finance tidak dapet mengakses data devisi accounting, jika devisi finance ingin
mengakse data devisi accounting harus dapet ijin dulu dari defisi accounting dan melalui
devisi TI di perusahaan.Setiap karyawan mempunyai komputer masing dan setiap komputer
di kunci dengan password hanya karyawan sendiri yang tau password komputernya dan
manggunak komputernya sendiri
Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang
sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik &
pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, bahkan di
urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting.
Keamanan komputer (computer security) melingkupi empat aspek, yaitu privacy, integrity,
authentication dan availability. Selain keempat hal di atas, masih ada dua aspek lain yang
juga sering dibahas dalam kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan
nonrepudiation.
1. Privacy / Confidentiality Inti utama aspek privacy / confidentiality adalah usaha untuk
menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-
data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality biasanya berhubungan dengan data
yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari
pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai (user)
tidak boleh dibaca oleh administrator. Contoh confidential information adalah data-data
yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama,
status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dsb) merupakan
data-data yang ingin diproteksi penggunaan dan penyebarannya. Contoh lain dari
confidentiality adalah daftar pelanggan dari sebuah Internet Service Provider (ISP).
Serangan terhadap aspek privacy misalnya adalah usaha untuk melakukan penyadapan
(dengan program sniffer). Usahausaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.
2. Integrity Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin
pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse / pemakai lain yang mengubah informasi
tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja
“ditangkap” (intercept) di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat
yang dituju. Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. Penggunaan
enkripsi dan digital signature, misalnya, dapat mengatasi masalah ini. Salah satu contoh
kasus trojan horse adalah distribusi paket program TCP Wrapper (yaitu program populer
yang dapat digunakan untuk mengatur dan membatasi akses TCP/IP) yang dimodifikasi
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli /
orang yang mengakses / memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud.
Masalah pertama, membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi
watermarking dan digital signature. Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga
“intelectual property”, yaitu dengan menandai dokumen / hasil karya dengan “tanda tangan”
pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan access control, yaitu berkaitan
dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus
menunjukkan bukti bahwa memang dia adalah pengguna yang sah, misalnya dengan
menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya. Penggunaan
teknologi smart card saat ini kelihatannya dapat meningkatkan keamanan aspek ini.
Availability Aspek availability / ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi
ketika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang / dijebol dapat menghambat / meniadakan
akses ke informasi. Contoh hambatan adalah serangan yang sering disebut dengan “denial of
service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang
bertubi-tubi / permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan
lain / bahkan sampai down, hang, crash. Contoh lain adalah adanya mailbomb, dimana
seorang pemakai dikirimi e-mail bertubitubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang
besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-
mailnya (apalagi jika akses dilakukan melalui saluran telepon).
4. Access Control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya
berhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Access control seringkali
dilakukan dengan menggunakan kombinasi user id/password atau dengan menggunakan
mekanisme lain.
5. Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah
transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak
dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting
dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signature dan teknologi kriptografi
secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum
sehingga status dari digital signature itu jelas legal.
1. Pengamanan Aset
Aset informasi pada perusahaan seperti perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya
manusia, file data harus dijaga oleh sistem pengendalian intern yang baik supaya tidak terjadi
penyalahgunaan aset perusahaan.
Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data mempunyai atribut
tertentu seperti kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak dijaga,
maka suatu perusahaan tidak akan mempunyai hasil atau laporan yang benar bahkan
perusahaan dapat mengalami kerugian.
2. Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan mempunyai peran penting dalam proses diambilnya
keputusan. Suatu sistem informasi bisa disebut efisien jika sistem informasi tersebut dapat
memenuhi keperluan pengguna atau user dengan sumber daya informasi yang minimal.
3. Efisiensi Sistem Suatu sistem bisa disebut efisien jika sistem informasi dapat
memenuhi kebutuhan user dengan daya informasi yang minimal.
Audit Sistem Informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang
dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem
informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:
1. melindungi asset.
6. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal
yang melindungi sistem tersebut.
7. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-
tujuan berikut ini dipenuhi :
Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah
mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:
Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi bisnis
saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi
sebuah organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi organisasi
tersebut di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan berakibat
cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Banyak organisasi yang sudah saling terhubung dan terintegrasi. Akan sangat
mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam komputer. Kerugian
mulai dari tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada ketergantungan
kehidupan manusia.
Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk
pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi
tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Tetapi kadangkala informasi yang
menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.
Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah
organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer.
Beberapa jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus,
hacking, akses langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau
menggunakan sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil
data atau program komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan
pribadi (seseorang yang mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk
tujuan-tujuan yang tidak semestinya)
- Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.
Dalam sebuah sistem informasi, hardware, software, data dan personil adalah merupakan
sumberdaya organisasi. Beberapa organisasi bisnis mengeluarkan dana yang cukup besar
untuk investasi dalam penyusunan sebuah sistem informasi, termasuk dalam pengembangan
sumberdaya manusianya. Sehingga diperlukan sebuah pengendalian untuk menjaga investasi
di bidang ini.
Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan,
pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang
dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan.
Pada era pertumbuhan sistem informasi yang sangat cepat saat ini keamanan sebuah
informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan, karena jika sebuah informasi dapat
di akses oleh orang yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan
informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang
menyesatkan. Pada dasarnya suatu sistem yang aman akan melindungi data didalamnya
seperti identifikasi pemakai (user identification), pembuktian keaslian pemakai (user
authentication), otorisasi pemakai (user authorization). Beberapa kemungkinan serangan
(Hacking) yang dapat dilakukan, seperti Intrusion, denial of services, joyrider, vandal,
hijacking, sniffing, spoofing dan lain-lain. Ancaman terhadap sistem informasi banyak
macamnya, antara lain: pencurian data, penggunaan sistem secara ilegal, penghancuran data
secara ilegal, modifikasi data secara ilegal, kegagalan pada sistem, kesalahan manusia (SDM-
sumber daya manusia), bencana alam. Tujuan dari keamanan informasi yaitu mencegah
ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem.