Anda di halaman 1dari 105

MODUL

UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN :
Drs. Arief Syah Safrianto, MM

DISUSUN OLEH :
Margareta Jun
2034021208

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA


FAKULTAS EKONOMI
MANAGEMENT
2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan Modul
“Modul UTS Sistem Informasi Manajemen”dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan
Modul ini tidak lain adalah untuk membantu para mahasiswa di dalam memahami Arti
penting teknologi informasi dalam bisnis Peran Strategik Sistem Informasi Dalam Bisnis,
Infrastruktur teknologi informasi : peranti keras dan peranti lunak, Beberapa Konsideran
dalam Manajemen Data, Telekomunikasi dan Jejaring Elektronis, Telekomunikasi dan
Jejaring Elektronis, Electronic Business; Revolusi Wireless, Isu Etika dan Sosial dalam e-
Business, dari jurusan atau program studi yang mereka tempuh.

Modul ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai pengertian,
macam, tujuan, dan banyak contoh dari teknologi informasi dalam bisnis Peran Strategik
Sistem Informasi Dalam Bisnis, Infrastruktur teknologi informasi : peranti keras dan peranti
lunak, Beberapa Konsideran dalam Manajemen Data, Telekomunikasi dan Jejaring
Elektronis, Telekomunikasi dan Jejaring Elektronis, Electronic Business; Revolusi Wireless,
Isu Etika dan Sosial dalam e-Business,

Saya berterima kasih kepada Bapak Drs. Arief Syah Safrianto, MM selaku dosen mata
kulia Sistem Informasi Manajemen yang teah memberikan tugas ini kepada saya sehingga
saya dapat menyusun modul ini.

saya juga sadar bahwa modul yang saya buat masih tidak belum bisa dikatakan
sempurna. Maka dari itu, saya meminta dukungan dan masukan dari para pembaca, agar
kedepannya saya bisa lebih baik lagi di dalam menulis sebuah modul.

Bekasi 18 oktober 2021

Margareta Jun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB 1 ARTI PENTING TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
BISNIS....................................
A. Aspek-Aspek Organisasional Dan Manajerial Yang Melekat Pada Suatu Sistem
Informasi..............................................................................................................................
B. Sistem Informasi Menjadi Bagian Integral Dalam Pengelolaan Bisnis
Modern..................
C. Pendekatan Kontemporer Dalam Mempelajari Sistem
Informasi........................................
D. Sistem Informasi Tidak Hanya Terbatas Pada Domain Atau Area Teknikal
Saja,...............
E. Konvergensi Teknologi Komputasi Dan
Komunikasi.........................................................
BAB 2 PERAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI DALAM
BISNIS....................................
A. Peran Sistem dan Teknologi Informasi dalam Mendukung Bekerjanya Fungsi Bisnis
yang Utama: Penjualan, Pemasaran, Operasi, Keuangan dan Sumber Daya
Manusia...................
B. Ragam Tipologi Sistem iInformasi dalam Bisnis: Sistem Pemroses Transaksi, Sistem
Otomasi Perkantoran, Sistem Pendukung Keputusan, dan Sistem informasi dalam
Mengoperasikan Fungsi
Bisnis.............................................................................................
C. Implementasi Sistem dan Teknologi nformasi yang Terintegrasi dapat Meningkatkan
Kinerja Organisasional.........................................................................................................
BAB 3 "INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI : PERANTI KERAS DAN
PERANTI LUNAK......................................................................................................................
A. Komponen dan Tingkatan Infrastruktur Teknologi
Informasi...........................................
B. Evolusi Infrastruktur..........................................................................................................
C. Tren Kontemporer untuk Piranti Keras dan Peranti
Lunak.................................................
D. Implikasinya Yren yang Terjadi pada Praktik
Manajemen................................................
BAB 4 "BEBERAPA KONSIDERAN DALAM MANAJEMEN
DATA....................................
A. Pengorganisasian File dan Permasalahan yang Dihadapi dalam Mengelola
Data..............
B. Sistem Manajemen Basis
Data...........................................................................................
C. Kecenderungan yang Terjadi dalam Praktik Pengelolaan Basis
Data................................
D. Ragam Tantangan dan Solusi Manajemen terhadap Komplesitas Pengelolaan
Data.........

BAB 5 TELEKOMUNIKASI DAN JEJARING


ELEKTRONIS"...............................................
A. Fitur Jejaring Infrastruktur Modern dan Teknologi yang Menjadi Penyokong Jejaring
Telekomunikasi....................................................................................................................
B. Ragam Alternatif Media
Transmisi......................................................................................
C. Tipe jejaring, dan bentuk-bentuk layanan yang mungkin
dimunculkannya..........................
D. Berbagai peranti dan teknologi komunikasi yang mendukung aplikasi-
business.................
BAB 6 ELECTRONIC BUSINESS; REVOLUSI
WIRELESS....................................................
A. Kecenderungan yang terjadi mengenai Electronic
Business.................................................
B. Variasi model bisnis yang dikembangkan dengan bertumpu pada teknologi
informasi.......
C. Keragaman pola pengelolaan Electronic
Business..............................................................
BAB 7 ISU ETIKA DAN SOSIAL DALAM E-
BUSINESS........................................................
A. Analisis Keterkaitan antara Isu-isu Etika, Sosial dan Politikal yang muncul dengan
adanya sistem dan teknologi
informasi.............................................................................................
B. Dimensi-dimensi Moral dalam Masyarakat Berbasis
Informasi...........................................
C. Bagaimana Masyarakat Bisnis Harus Menyikapi Adanya Keragaman Pandangan dan
Alur Imbas Sosial dan Etikal dari Adanya Teknologi
Informasi...................................................
BAB 8 KISI-KISI
SOAL..............................................................................................................
BAB 9 BERBAGAI APLIKASI SISTEM INFORMASI DAN INTEGRASI PROSES
BISNIS..
A.

BAB 1 : ARTI PENTING TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS


Sistem informasi manajemen kerap disingkat dengan SIM yang berasal dari bahasa Inggris
yakni management information system. Pengertian SIM adalah sistem perencanaan bagian
dari pengendalian internal dalam bisnis yang terdiri atas pemanfaatan dokumen, manusia,
teknologi, serta prosedur dalam akuntansi manajemen .Tujuannya adalah memecahkan
beragam masalah dalam bisnis yang meliputi layanan, biaya produk, serta strategi bisnis.
Keseluruhan sistem ini digunakan dalam rangka menganalisis sistem informasi yang lain
pada penerapan aktivitas operasional suatu organisasi.
Dalam ranah akademis, istilah ini merujuk sekelompok metode manajemen informasi yang
berkaitan dengan dukungan dan otomasi pada pengambilan keputusan seperti sistem pakar,
sistem pendukung keputusan, serta sistem informasi eksekutif.
Beberapa ahli memberikan pendapatnya terkait dengan pengertian dari SIM. Diantaranya:
 ·Pengertian SIM menurut Bodnar dan Hopwood Management information
system adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentrasformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna. (Accounting
Information System)
 Pengertian SIM menurut L. Jamers Havery Management information system adalah
prosedur logis dan rasional untuk melakukan atau merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu sama lain.
 · Pengertian SIM menurut Azhar Susanto
Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan atau grup dari sub sistem atau
bagian atau komponen apapun biak fisik maupun non fisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan berkenaan dengan pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
 Pengertian SIM menurut Ludwig Von Batalanfy Management information
system merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi
diantara unsur0unsru tersebut dengan lingkungan.

A. ASPEK-ASPEK ORGANISASIONAL DAN MANAJERIAL YANG MELEKAT PADA


SUATU SISTEM INFORMASI.
Informasi adalah data yang sudah mengalami pengolahan sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan (Laudon & Laudon, 2018;
Rainer, Prince, & Watson, 2013; Romney & Steinbart, 2014). Setiap pembuatan
keputusan yang rasional membutuhkan informasi yang memadai sehingga memperoleh hasil
yang optimal dalam kondisi pada saat keputusan tersebut dibuat. Sistem informasi sendiri
didefinisikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi (Laudon & Laudon, 2018). Informasi
tersebut akan digunakan untuk mendukung tata kelola suatu organisasi. Teknologi informasi
didefinisikan sebagai perangkat komputer yang digunakan untuk menyimpan, mengambil,
mengirimkan, dan mengolah data(Turban,Pollard, & Wood, 2018). Pengolahan data
menjadi informasi merupakan inti kegiatan setiap sistem informasi. Data dimasukkan (input),
diolah (proses), dan menjadi informasi (output). Dalam proses pengolahan tersebut terdapat
mekanisme pengendalian (kontrol) berupa umpan balik untuk memastikan pengolahan data
menjadi informasi sesuai dengan tujuan organisasi
Suatu sistem informasi tidak mungkin berdiri sendiri. Suatu sistem informasi merupakan
bagian integral suatu organisasi (Hoffer, George, & Valacich, 2011). Pada umumnya
sistem informasi dirancang untukmemenuhi kebutuhan informasi berbagai tingkatan pada
suatu organisasi.
Kebutuhan informasi kasir dalam bekerja akan sangat berbeda dengan kebutuhan informasi
manajer penjualan dan direktur penjualan dan pemasaran. Semakin tinggi posisi dalam hirarki
organisasi, maka semakin luas dan tidak terstruktur kebutuhan informasinya. Selain itu, setiap
bagian fungsional organisasi juga akan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Bagian
akuntansi akan membutuhkan informasi yang berbeda dengan bagian produksi. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan
dalam mempelajari dan mengelola sebuah sistem informasi
Aspek lain dari sistem informasi tentunya adalah teknologi informasi. Teknologi informasi
yang akan dibutuhkan dalam pengelolaan suatu sistem informasi meliputi (Laudon &
Laudon, 2018):
a. Perangkat keras komputer
b. Perangkat lunak komputer
c. Teknologi pengelolaan dan penyimpanan data
d. Teknologi jaringan dan telekomunikasi data
Keseluruhan teknologi tersebut beserta manusia dan rangkaian proses dan prosedur
merupakan suatu sumber daya bagi organisasi. Teknologi informasi merupakan dasar bagi
pengembangan sistem informasi suatu organisasi. Selain aspek teknologi, sistem informasi
juga memiliki aspek non teknologi, yaitu prosedur atau proses dan manusia (Turban et
al.,2018). Dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi dalam organisasi memiliki
beberapa dimensi yang berbeda. Dimensi tersebut berupa organisasi, teknologi, dan
manajemen (Laudon & Laudon, 2018). Dimensi organisasi merujuk pada struktur dan
hirarki organisasi. Pada umumnya suatu organisasi memiliki tiga level manajemen dengan
tugas yang berbeda, yaitu (Stoner, 1994): manajemen senior yang bertanggung jawab untuk
menentukan arah organisasi.
A. Keputusan yang dibuat bersifat jangka panjang, mempengaruhi keseluruhan
organisasi, dan berdampak besar
B. manajemen menengah yang bertanggung jawab untuk menjalankan dan
menerjemahkan strategi serta kebijakan dari manajemen senior.
C. manajemen operasional yang bertanggung jawab untuk mengelola operasi rutin harian
suatu organisasi.

B. SISTEM INFORMASI MENJADI BAGIAN INTEGRAL DALAM PENGELOLAAN


BISNIS MODERN
Para manajer modern saat ini dituntut tidak hanya menjalankan apa yang telah ada pada suatu
organisasi, namun para manajer juga dituntut untuk menciptakan peluang baru bagi
organisasi. Peluang baru ini berupa produk baru, layanan baru, proses bisnis baru, dan jika
diperlukan upaya reorganisasi. Para manajer dituntut untuk berpikir dan bertindak kreatif dan
inovatif, tetapi tetap ada dalam koridor etika bisnis yang baik. Dimensi teknologi informasi
merujuk pada alat yang digunakan oleh manajer untuk menghadapi dan mengantisipasi
perubahan dalam lingkungan bisnis. Komponen teknologi informasi adalah (Laudon
&Laudon, 2018; Turban et al., 2018)
a) Perangkat keras komputer adalah perangkat fisik yang digunakan untuk pengolahan
data menjadi informasi. Perangkat keras komputer dewasa ini terdiri dari komputer
meja (desktop), komputer jinjing (laptop atau notebook), mesin pencetak, mesin
pelarik citra, dan lainnya. Belakangan ukuran perangkat komputasi dapat diperkecil
dan semakin mudah dibawa dalam bentuk telepon pintar dan komputer tablet.
Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) membawa perangkat keras
komputasi ke dalam barang yang lazimnya bukan merupakan komputer, seperti mesin
pendingin ruangan, jam tangan, sepatu, dan lainnya.
b) Perangkat lunak komputer adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk
mengendalikan dan mengkoordinasikan perangkat keras komputer untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu.
c) Teknologi pengelolaan data adalah perangkat lunak komputer yang secara khusus
ditujukan guna mengelola data di dalam media penyimpanan fisik.
d) Teknologi jaringan dan telekomunikasi data terdiri dari perangkat fisik dan perangkat
lunak yang digunakan mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya.
Jaringan komputer memungkinkan berbagai perangkat saling berbagi data dan sumber
daya komputasi lainnya. Internet adalah salah satu contoh jaringan komputer yang
dipakai secara meluas di seluruh dunia.
e) Prosedur atau proses merupakan panduan tertulis yang mengarahkan bagaimana suatu
sistem informasi beserta teknologi didalamnya digunakan. Seringkali, mengabaikan
prosedur atau proses menjadi pangkal masalah. Sebagai contoh prosedur bahwa
password harus diganti secara berkala tidak diikuti, maka mungkin saja password
tersebut dapat diketahui pihak yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan.
f) Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap sistem informasi. Manusia
merupakan pengembang, pengelola, dan pengguna sistem informasi. Namun, manusia
juga merupakan titik terlemah suatu sistem informasi. Banyak masalah dalam
berbagai sistem informasi ternyata bersumber dari kelalaian manusia.Keseluruhan
investasi pada sistem dan teknologi informasi tidak menjamin keberhasilan suatu
perusahaan. Tanpa tata kelola yang tepat, maka investasi besar pada sistem dan
teknologi informasi akan menjadi sia-sia. Sistem informasi adalah alat untuk
menghasilkan nilai lebih pada suatu usaha. Untuk mencapai hasil yang memuaskan,
maka investasi sistem informasi harus dibarengi tata kelola yang baik. Banyak
investasi pada sistem informasi gagal mencapai nilai imbal balik yang memuaskan.
Hal tersebut disebabkan oleh investasi sistem informasi tidak disertai dengan investasi
pelengkap yang dibutuhkan (Peppard &Ward, 2005; J. Ward, Daniel,&
Peppard, 2008; J. L. Ward & Peppard, 2002). Investasi pelengkap yang
dimaksud adalah investasi pada hal-hal yang dibutuhkan untuk menghasilkan nilai
investasi pada sistem informasi.

Investasi pelengkap yang dibutuhkan adalah investasi pada modal dasar organisasi. Modal
dasar organisasi terdiri dari aset organisasi (model bisnis yang tepat, proses bisnis yang
efisien, dan pengembangan sistem informasi yang baik), aset manajerial (manajemen yang
kuat, kerja sama, pelatihan, budaya manajemen yang mendorong kemajuan), dan aset sosial
(misalnya infrastruktur, edukasi, standar industri, aturan perundang-undangan). Penelitian
menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan investasi pelengkap secara memadai akan
mencapai imbal hasil yang memuaskan (Anderson, Banker, & Ravindran, 2006;
Bannister, 2001; Byrne et al.,2010; Cao, 2010). Tabel 1.2 menunjukkan daftar investasi
pelengkap pada bidang organisasi dan manajemen (Laudon & Laudon, 2018).
C. PENDEKATAN KONTEMPORER DALAM MEMPELAJARI SISTEM INFORMASI
Secara umum, dilapangan dapat dibagi menjadi pendekatan teknis dan perilaku. Sistem
informasi sistem teknis sosial. Meskipun terdiri dari mesin, peralatan, dan “perang keras”
teknologi fisik, mereka membutuhkan investasi sosial, organisasi, dan intelektual substansial
untuk membuat sistem informasi dapat bekerja dengan baik.
a. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis untuk sistem informasi menekankan matematika berdasarkan model untuk
mempelajari sistem informasi, serta teknologi fisik dan kemampuan formal dari sistem.
Disiplin yang berkontribusi terhadap pendekatan teknis yaitu ilmu komputer, ilmu
manajemen, dan riset operasi.
Ilmu komputer berkaitan dengan teori-teori membangun dari computability, metode
perhitungan, dan metode penyimpanan data dan akses yang efisien . Manajemen ilmu
menekankan pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan praktik manajemen.
Operasi penelitian berfokus pada teknik matematika untuk mengoptimalkan parameter yang
dipilih dari organisasi, seperti transportasi, inventory control, dan biaya transaksi.
b. Pendekatan Perilaku
Bagian penting dari bidang sistem informasi berkaitan dengan masalah perilaku yang timbul
dalam pemeliharaan pembangunan dan jangka panjang dari sistem informasi. Isu-isu seperti
strategis integrasi bisnis ,desain, implementasi, pemanfaatan, dan manajemen tidak dapat
dieksplorasi berguna dengan model yang digunakan dalam pendekatan teknis. Disiplin
perilaku lainnya yang penting berkontribusi yaitu konsep dan metode.
Misalnya, studi sosiolog sistem informasi ke arah bagaimana kelompok dan organisasi
membentuk pengembangan sistem dan juga bagaimana sistem mempengaruhi individu,
kelompok, dan organisasi. Psikolog mempelajari sistem informasi yang berkepentingan
dengan bagaimana mengambil keputusan manusia memahami dan menggunakan informasi
formal. Para ekonom mempelajari sistem informasi dengan minat dalam memahami produksi
barang digital, dinamika pasar digital, dan bagaimana sistem informasi baru mengubah
kontrol dan struktur biaya dalam perusahaan.
Pendekatan perilaku tidak mengabaikan teknologi. Memang, sistem informasi teknologi
sering stimulus untuk masalah perilaku atau masalah.
Tetapi fokus dari pendekatan ini umumnya bukan pada solusi teknis. Sebaliknya, ia
berkonsentrasi pada perubahan sikap, manajemen dan kebijakan organisasi, dan perilaku.
c. Sistem Teknis Sosial
Empat aktor utama: pemasok perangkat keras dan perangkat lunak (teknologi), bisnis
perusahaan melakukan investasi dan berusaha untuk mendapatkan nilai dari teknologi,
manajer dan karyawan berusaha untuk mencapai nilai bisnis (dan tujuan lainnya) , dan
konteks hukum, sosial, dan budaya kontemporer (lingkungan perusahaan). Yang secara
bersama menghasilkan apa yang disebut sistem manajemen informasi.
Studi tentang sistem informasi manajemen (SIM) muncul untuk fokus pada penggunaan
sistem informasi berbasis komputer di perusahaan bisnis dan instansi pemerintah. SIM
menggabungkan karya ilmu komputer, ilmu manajemen, dan riset operasi dengan orientasi
praktis untuk mengembangkan solusi sistem untuk masalah dunia nyata dan mengelola
sumber daya teknologi informasi. Hal ini juga terkait dengan masalah perilaku seputar
pengembangan, penggunaan, dan dampak dari sistem informasi, yang biasanya dibahas
dalam bidang sosiologi, ekonomi, dan psikologi.
Tidak ada pendekatan tunggal secara efektif menangkap realitas sistem informasi.
Keberhasilan dan kegagalan informasi jarang semuanya masalah teknis atau semua perilaku.
Saran terbaik adalah untuk memahami perspektif dari berbagai disiplin ilmu. Memang,
tantangan dan hal yang menarik dari bidang sistem informasi adalah bahwa diperlukan
apresiasi dan toleransi dari berbagai pendekatan. Dalam pandangan ini, kinerja organisasi
yang optimal dicapai dengan bersama-sama mengoptimalkan kedua sistem sosial dan teknis
yang digunakan dalam produksi.
Mengadopsi perspektif sistem teknis sosial membantu untuk menghindari pendekatan
teknologi yang murni untuk sistem informasi. Misalnya, fakta bahwa teknologi informasi
dengan cepat menurun dalam biaya dan tumbuh dalam kekuasaan tidak selalu atau mudah
diterjemahkan ke dalam peningkatan produktivitas atau keuntungan. Fakta bahwa perusahaan
baru-baru ini memasang sistem pelaporan keuangan perusahaan berkembang tidak berarti
bahwa itu akan digunakan, atau digunakan secara efektif. Demikian pula, fakta bahwa
perusahaan baru- baru ini memperkenalkan prosedur bisnis baru dan proses tidak selalu
berarti karyawan akan lebih produktif dengan tidak adanya investasi dalam sistem informasi
baru yang memungkinkan proses tersebut.
Ditekankan kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kedua
komponen teknis dan perilaku perlu mendapat perhatian. Berarti bahwa teknologi harus
diubah dan didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dan individu.
Kadang-kadang, teknologi mungkin harus “de-optimized” untuk mencapai tujuanmini.
Misalnya, pengguna ponsel mengadaptasi teknologi ini untuk kebutuhan pribadi mereka, dan
sebagai produsen berusaha untuk menyesuaikan teknologi agar sesuai dengan harapan
pengguna. Organisasi dan individu juga harus diubah melalui pelatihan, pembelajaran, dan
merencanakan perubahan organisasi untuk memungkinkan teknologi untuk mengoperasikan
dan memakmurkan.
D. SISTEM INFORMASI TIDAK HANYA TERBATAS PADA DOMAIN ATAU AREA
TEKNIKAL SAJA,
Dalam sebuah perspektif lain, kita dapat melihat bahwa sistem informasi mrupakansisi
demand dari perusahaan dalam menjalankan kegiatan manajemen sehari-hari, sementara
teknologi informasi erupakan sisisupply dari kebutuhan perusahaan tersebut. Dari sisi supply,
dikembangkanlah produk-produk teknologi informasi sebagai jawaban terhadap kebutuhan
tersebut, mulai dari jenis medium transmisi (kabel, serat optik, dsb.) tempat data secara fisik
mengalir,sampai dengan aplikasi-aplikasi multimedia untuk menampilkan informasi yang
telah diproses. Jika dianalogikan dengan ilmu ekonomi dapat disimpulkan, bahwa jika
demand melebihi supply, akan terjadi shortage (kekuranganproduk di pasaran); sebaliknya
jika supply melebihi demand, akan terjadi excess supply (kelebihan produk). Apakah hal ini
berlaku untuk suatu produk yang bernama informasi? Dalam kerangka ideal seharusnya hal
tersebut berlaku, namun dalam kenyataannyatidak terjadi kesepakatan bersama (equilibrium).
Ada gap yang tidak kecil antara demand dan supply yang terjadi sebagai dampaknormal dari
evolusi teknologi dan dunia bisnis. Gap pertama yang segera dapat terlihat adalah latar
belakang personel dari masing-masing domain. Jika dari sisi supply akan didominasi oleh
orang-orang yang berlatar belakang bisnis dan manajemen, dari sisi supplyterdiri dari
mayoritas orang-orang teknis.
Cara mereka masing-masing melihat, menilai, merumuskan, dan memutuskan sesuatusudah
merupakan perbedaaan tersendiri yang sering menghambat komunikasi. Gap kedua adalah
dari tingkat kepahaman mengenaihakekat informasi itu sendiri. Walaupun secara teknologi
semua perusahaan di dunia dapat membeli peralatan yang paling canggihatau state-of-the-art,
namun utilitasnya dapat sangat berbeda, karena sebagian besar perusahaan masih memiliki
pandangan (state ofthe mind) yang konservatif mengenai nilai strategis dari informasi,
sehingga sering kali yang terjadi adalah fenomena

overinvestment atau under investment terhadap teknologi informasi. Gap ketiga dan yang
terjadi sebagai dampak era globalisasi yangtelah membuat lingkungan bisnis menjadi sangat
dinamis. Bisnis yang cepat berubah menyebabkan perusahaan harus segera cepatberadaptasi
dengan format lingkungan yang baru. Dalam implementasinya, perubahan ini akan
berdampak pada proses manajemen,struktur organisasi, sumber daya manusia, dan kebijakan-
kebijakan. Dilihat dari sisi supply (teknologi informasi), kebutuhan ataudemand perusahaan
akan sistem informasi merupakan Ômoving targetÕ (target yang bergerak), yang teramat sulit
diikuti dan dicarijalan pemecahannya. Sering terjadi perdebatan sengit antara praktisi
manajemen dan teknologi informasi mengenai pendekatanmana yang harus diikuti: teknologi
informasi sebagai pendukung bisnis, atau bisnis mengikuti perkembangan teknologi informas

E. KONVERGENSI TEKNOLOGI KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI.


Alat-alat komputasi dan alat-alat komunikasi kini saling menyertakan fitur-fituryang dimiliki
di antara keduanya. Kemungkinan-kemungkinan yang ada dibatasi oleh usia baterai,
kecepatan komunikasi, dan keamanan, ukuran tampilan dan keyboard, serta imajinasi
pengguna. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah perlewatan komunikasi suara melalui
internet laksana komunikasi digital. Setiap sinyal suara dapat didigitalisasi dan dikirimkan
melalui Internet dan dimainkan kembali pada pengeras suara di tempat tujuannya. Jika
komputer Anda memiliki sebuah mikrofon dan pengeras suara, maka Anda dapat
berkomunikasi dengan orang lain dengan perlengkapan yang sama di komputer mereka.
Skype (WWW.SKYPE.COM) telah menyediakan peranti lunak gratis untuk komunikasi
seperti ini sejak tahun 20

BAB 2: PERAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, mendukung komunikasi, produktivitas kantor secara efisien,
menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi. Sistem informasi
memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau perrusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.
Menunjang kegiatan bisnis operasional. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran
pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi
kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai fingsi bisnis menjadi kritis atau penting.
Menunjang untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat mengombinasikan
informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang
sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem informasi akan membantu para
manajer membuat keputusan yang lebih baik lebih tepat, dan lebih bermakna. Sistem
informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

A. PERAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG


BEKERJANYA FUNGSI BISNIS YANG UTAMA: PENJUALAN,PEMASARAN,
OPERASI, KEUANGAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Zaman sekarang ini adalah jaman modern, hampir semua hal bisa dilakukan dari
rumah, dari mulai membayar semua tagihan baik berupa tagihan telepon, internet, tv
berbayar, listrik, pam dan lain-lain, cukup dengan menggunakan m-banking, dan
semua bisa dilakukan dengan cara online. Kita tidak dapat memungkiri pentingnya
teknologi informasi dalam kehidupan kita. Teknologi informasi (TI) telah menjadi
bagian yang sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh
perusahaan baik
skala besar maupun kecil menggunakan Teknologi Informasi, sebagai salah satu
aktifitas yang sangat dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan
bisnis yang mereka kelola.

Teknologi Informasi telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang
terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya
aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi menyebabkan perubahan pada pola kebiasaan kerja. Misalnya penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP).

Dalam dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan


secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan
elektronik. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi
internet. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain teknologi
jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data
(databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer
yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-
dagang ini.

Secara konsep SI dapat diterapkan secara internal dan eksternal


Internal : diterapkan dalam fungsi-fungsi
organisasi Eksternal : berkaitan dengan pihak-pihak eksternal yang berhubungan
dengan perusahaan misal
pelanggan. SI jika diterapkan dalam:
 Fungsi akuntansi penjualan
 Fungsi pemasaran : Sistem Informasi Pemasaran
 Fungsi keuangan : Sistem Informasi Keuangan
 Fungsi produksi : Sistem Informasi Produksi
 Fungsi SDM : Sistem Informasi SDM

1. Sistem Informasi Penjualan: adalah sistem informasi yang merekam dan melaporkan
transaksi bisnis, aliran dana dalam organisasi dan meghasilkan laporan keuangan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (SIPEM) : adalah sistem informasi yang mendukung
perencanaan, kontrol dan pemrosesan transaksi yang dibutuhkan untuk penyelesaian
aktivitas pemasaran seperti penjualan advertising dan promosi lanjutan
3. Sistem Informasi Produksi (SIMPRO): adalah sistem informasiyang mendukung
perencanaan, kontrol dan penyelesaian proses produksi
4. Sistem Informasi SDM (SISDM) : adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas
manajemen SDM seperti perekrutan, seleksi dan penerimaan dan penempatan dan
penilaian performa, pengembangan dan pelatihan
5. Sistem Informasi Keuangan (SISKEUA) : adalah sistem informasi yang mendukung
manajer keuangan dalam memanage keuangan bisnis serta mengalokasikan dan
kontrol terhadap sumber daya keuangan.

B. RAGAM TIPOLOGI SISTEM IINFORMASI DALAM BISNIS: SISTEM PEMROSES


TRANSAKSI, SISTEM OTOMASI PERKANTORAN, SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN, DAN SISTEM INFORMASI DALAM MENGOPERASIKAN FUNGSI

Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam


suatuorganisasi dikenal ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik
danOperasional (Shro 1974). Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka
panjang sertapenempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis
bertugas untukmenterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang harus
dikerjakansertamengatur korodinasi internal organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen
Operasional bertugasuntuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana jangka
panjang dan pedoman yangtelah disusun oleh manajemen tingkat taktis.

1. Sistem Pemrosesan Transaksi atau Transaction Processing System adalah bagian dari
sistem informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjalankan dan mencatat
transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Contohnya adalah
seperti memasukkan pesanan penjualan, pemesanan hotel,penggajian, pencatatan
karyawan dan pengiriman. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk
menjawab pertanyaan rutin dan melacak arus transaksi yang melalui organisasi. Pada
tingkat operasional, tugas, sumber daya, dan tujuan ditentukan sebelumnya dan
sangat terstruktur. Keputusan untuk memberikan kredit kepada pelanggan,
contohnya, dilakukan oleh pengawas tingkat yang lebih rendah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang harus ditentukan adalah apakah pelanggan
memenuhi kriteria.Manajer butuh sistem untuk memonitor status operasional internal
dan hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. Sistem Pemrosesan
Transaksi juga merupakan pembuat utama informasi bagi jenis sistem lainnya.Sistem
Pemrosesan transaksi sering kali sangat penting bagi bisnis sehingga kegagalan
sistem selama beberapa jam dapat mengakibatkan kejatuhan perusahaan dan
mungkin perusahaan lain yang berhubungan dengannya
2. Sistem otomatisasi kantor (dalam bahasa Inggris: Office Automation
disingkat OA) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan,
dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan
organisasi. Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan
informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari
orang yang beradan di dalam maupun di luar perusaahan. Orang yang berada
dalam suatu kantor dapat menggunakan otomatisasi kantor untuk berkomunikasi
dengan orang yang berada di kantor lain dalam suatu perusahaan, atau dengan
orang lain dalam kantor di perusahaan lain. Para pengguna otomatisasi kantor
pada umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung jawab mengelola sumber
daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan keahlian khusus
yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi. Sekretaris,
ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti
menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan
3. Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkaDSS) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk istem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore
and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung
analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.
 Tahapan SPK:
a. Definisi masalah
b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik
maupun tulisan
d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
 Tujuan dari SPK:
i. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
ii. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
iii. Meningkatkan efektivitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
iv. Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem
lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic,
4. Sistem informasi dalam mengoperasikan fungsi

C. IMPLEMENTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TERINTEGRASI


DAPAT MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL

Implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem
disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap
untuk dioperasikan Implementasi Sistem Informasi Order Center berbasis intranet ini
dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data yang digunakan
adalah MySQL. Aplikasi PHP tersebut dapat dijalankan pada berbagai platform sistem
operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi dan pengujian sepenuhnya hanya
dilakukan pada perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft
Windows XP.

Informasi yang ada pada perusahaan merupakan keberhasilan dari sebuah implementasi
teknologi informasi sehingga digunakan oleh pihak perbankan untuk melayani nasabah.
Dokumentasi data yang terstruktur dapat membuat proses pengembangan produk menjadi
lebih baik. Penekanan konsep penyediaan data sebagai informasi dalam organisasi adalah
bentuk dokumentasi tentang keterkaitan antara produ data dengan struktur dalam versi
dokumen, dan hubungan antara komponen-komponen produk yang terkait. Husein &
Wibowo (2002)mengatakan manjemen yang mengelola sumberdaya informasi dimana
sumberdaya yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang
berguna, kemudian memastikan bahwa orang yang berkompeten dalam organisasilah
yang menerima informasi tersebut dan dapat memanfaatkannya.

Jika informasi tersebut sudah tidak lagi bermanfaat,manajer membuang informasi tersebut
dan menggantikannya dengan informasi yang baru dan akurat. Seluruh aktifitas tersebut
mulai dari memperoleh informasi(data),menggunakannya seefektif mungkin dan
membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.

Sedangkan MaCleod & Schell (2001) mengatakan bahwa manajemen informasi


adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi dalam
mengumpulkan,memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi dan dapat membantu
manajer dalam menganalisis masalah.Penelitian ini akan mengamati tentang ketersediaan
teknologi informasi yang dilihat dariindikator: data pada sistem komputerisai perbankan
memiliki struktur dan master files,transaksi data telah terintegrasi,
maintenance(perubahan dan perbaikan) data mudah dilakukan, dan terakhir report dan
tabel data telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.

BAB 3: INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI : PERANTI KERAS


DAN PERANTI LUNAK
Teknologi informasi merupakan ilmu yang mengalami perkembangandari masa kemasa.
Teknologi informasi yang kita nikmati saat ini didukung oleh infrastruktur teknologi
informasi, yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan layananteknologi
informasi. Layanan-layanan teknologi informasi dimanfaatkan dalam kehidupan manusia di
berbagai aspek
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia berhasil menemukan berbagai macam
teknologi yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah teknologi
informasi. Teknologi informasi merupakan teknologi yang saat ini sangat berperan dalam
memengaruhi kehidupan manusia. Istilah teknologi informasi memiliki pengertian berikut.
a. Di dalam bukunya Introduction to Information Technology, Turban, Rainer,
& Potter, menyatakan bahwa teknologi informasi adalahkumpulan
sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang
menjalankannya. Teknologi informasi meliputi infrastruktur TI dan semua
sistem informasi lainnya dalam perusahaan.
b. Teknologi informasi menurut Williams & Sawyer adalah istilah umum
yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau
menyebarkan informasi.
c. Information Technology Association of America (ITAA) mendefinisikan
teknologi informasi adalah proses pengolahan, penyimpanan dan
penyebaran informasi bergambar, vokal, teks, dan numerik melalui mikro
elektroni berbasis kombinasi telekomunikasi dan komputasi.
Teknologi informasi merupakan hal yang membantu manusia membuat, mengubah,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyebarkan informasi. Dengan adanya teknologi
informasi mempermudah manusidalam mendapatkan informasi secara cepat. Dalam
proses penyebaran informasi, teknologi informasi didukung oleh suatu infrastruktur yang
membantu proses tersebut berjalan dengan lancar. Infrastruktur yang dimaksud adalah
infrastruktur teknologi informasi

A. KOMPONEN DAN TINGKATAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI


Infrastruktur teknologi adalah pondasi atau kerangka kerja yang mendukung suatu sistem
atau organisasi. Dalam komputasi, infrastruktur teknologi informasi terdiri dari
sumbedaya fisik dan virtual yang mendukung arus, penyimpanan, pengolahan dan analisis
data.

Infrastruktur teknologi informasi dapat dipusatkan di dalam pusat data (data center), atau
mungkin terdesentralisasi dan tersebar di beberapa data center yang dikendalikan oleh
organisasi atau oleh pihak ketiga, seperti fasilitas colocation atau penyedia awan.
Infrastruktur data center sering kali mencakup elemen daya, pendinginan dan bangunan
yang diperlukan untuk mendukung perangkat keras data center. Infrastruktur perangkat
keras pada data center biasanya melibatkan:
 Server
 Subsistem penyimpanan
 Perangkat jaringan, seperti switch, router dan kabel fisik
 Dan peralatan jaringan khusus, seperti firewall jaringan.
Infrastruktur data center juga memerlukan pertimbangan infrastruktur keamanan
teknologi informasi secara hati-hati. Ini bisa termasuk keamanan fisik untuk bangunan,
seperti entri kunci elektronik, video konstan dan pengawasan manusia terhadap tempat,
akses yang dikendalikan dengan hati-hati ke server dan ruang penyimpanan, dan
sebagainya. Ini memastikan hanya personil yang berwenang yang dapat mengakses
infrastruktur perangkat keras data center dan mengurangi potensi kerusakan berbahaya
atau pencurian data.
Di luar data center adalah infrastruktur internet, yang mencakup media transmisi seperti:
 kabel serat optik
 satelit
 antena antariksa
 router
 agregator
 repeater
 penyeimbang beban
 komponen jaringan lainnya yang mengendalikan jalur transmisi.
Infrastruktur teknologi informasi yang tidak berubah adalah pendekatanuntuk mengelola
layanan dan penyebaran perangkat lunak pada sumber daya IT dimana komponen diganti,
bukan diubah. Aplikasi atau layanan secara efektif dipindahtangankan setiap kali terjadi
perubahan. Misalnya, patch atau hotfix dapat memperbarui aplikasi konvensional, namun
infrastruktur yang tidak berubah tidak dapat mendukung hal ini. Sebagai gantinya, team IT
menyebarkan aplikasi yang lebih baru, mengalihkan lalu lintas ke sana dan menghentikan
aplikasi lama. nfrastruktur teknologi informasi yang dapat digabungkan adalah kerangka
kerja yang memperlakukan sumber daya komputasi fisik, penyimpanan dan jaringan sebagai
layanan. Sumber daya dikumpulkan secara logis, sehingga administrator tidak perlu
mengkonfigurasi perangkat keras secara fisik untuk mendukung aplikasi perangkat lunak
tertentu. Admin dapat mengatur dan mengelola sumber daya melalui perangkat lunak
menggunakan otomasi tingkat tinggi dan orkestrasi, memungkinkan kemampuan infrastruktur
yang didefinisikan perangkat lunak untuk pusat data.

Transformasi Digital dan Infrastruktur Teknologi Informasi Perkembangan teknologi


informasi telah membawa kita pada era transformasi digital. Dalam prosesnya, transformasi
digital memerlukan transformasi infrastruktur IT pada tahap awal. Infrastruktur teknologi
informasi haru sesuai dengan tujuan bisnis, misal untuk transformasi digital. Transformasi IT
dapat mencakup pada penggunaan layanan hybrid cloud, pencadangan, dan serangkaian
subset lainnya. Ini ditujukan untuk memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan kehandalan. Tanpa
transformasi IT,sumber daya teknologi informasi bisa menjadi hambatan pada proses
transformasi digital. Ini dikenal dengan “technology-hiccups“ Oleh karena itu, untuk anda
yang sedang melakukan proses transformasi digital, sudah saatnya sekarang untuk
memperkuat infrastruktur IT Anda.
B. EVOLUSI INFRASTRUKTUR
Evolusi infrastruktur memberikan bagaimana penggerak teknologi pada jamannya dapat
memperlihatkan seperti apa perkembangan yang akan terjadi nanti. Untuk hal tesebut
tentunya instansi atau pun perusahaan yang mengetahui bagaimana perkembangan
infrastruktur yang perlu untuk diterapkan.
Dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terdapat lima tahap evolusi yang telah dilewati.
Masing-masing evolusi memberikan konfigurasi daya komputasi dan elemenelemen
infrastruktur yang ber1. 1930 – 1950: evolusi mesin akuntansi elektronik.
1. Pada era ini memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Era pertama komputasi bisnis menggunakan mesin khusus yang dapat menyortir
kartu komputer, menghitung total, dan mencetak laporan.
b. Pengolah tugas-tugas akuntansi yang efisien, tetapi berukuran besar dan tidak praktis.
c. Tidak ada programmer, operator mesin manusia adalah sistem operasinya.
2. 1959 – sekarang: era mainframe dan komputer mini.
a. Pada era mainframe komputasi sangat terpusat di bawah kendali programmer dan
operator sistem. Komputer mainframe dapat terhubung dengan ribuan terminal secara
jarak jauh.beda. Beberapa periode era evolusi infrastruktur. Pada era mainframe
komputasi sangat terpusat di bawah kendali programmer dan operator sistem.
Komputer mainframe dapat terhubung dengan ribuan terminal secara jarak jauh.
b. Di awal tahun 1950-an diperkenalkannya komputer UNIVAC dan IBM 700
c. Tahun 1959 diperkenalkan IBM 1410 dan mesin transistor dan penggunaan
mainframe.
d. Tahun 1965, IBM 360 merupakan komputer mainframe komersil yang berdiri
sendiri. Seri 360 menyediakan time sharing, multitasking, dan memori virtual.
e. Mini komputer DEC menawarkan mesin tangguh dengan harga di bawah komputer
mainframe.
3. 1981 – sekarang: era Personal Computer
a. PC IBM pada tahun 1981 mulai dianggap sebagai permulaan dari era PC karena
mesin ini adalah mesin pertama yang digunakan oleh perusahaanperusahaan di AS.
b. Pada awalnya menggunakan sistem operasi DOS, berikutnya sistem operasi
Microsoft Windows dan berkembang menjadi komputer Wintel PC(SO Windows
dengan mikroprosesor Intel).
4. 1983 – sekarang: era klien/server
Pada komputasi klien/server, desktop atau laptop dihubungkan ke jaringankomputer
server yang tangguh yang menyediakan kapasitas dan layananbagi komputer klien. Klien
adalah titik masuk bagi pengguna, sementara server biasanya memproses dan menyimpan
data bersama, menyajikan halaman web atau mengelola aktivitas jaringan.
5. 1992 – sekarang: komputasi internet
a. Seiring berkembangnya internet menjadi lingkungan komunikasi yang terpercaya
setelah tahun 1995, banyak perusahaan mulai serius menggunakan standar jaringan
TCP/IP.
b. Infrastruktur ini berhasil menghubungkan berbagai piranti keraskomputer,termasuk
mainframe, server, PC, telepon seluler, dan perangkat genggam lainnya.
1) Hukum Moore dan daya microprocessing, diperkenalkan oleh Gordon E. Moore
salah satu pendiri Intel, ia mengatakan bahwa kecepatan perhitungan
mikroprosesor mengikuti rumusan eksponensial. Peningkatan eksponensial dalam
daya pemrosesan dan penurunan eksponensial dalam biaya teknologi
2) 2. komputer, melipatgandakan daya prosesorsetiap 18 bulan sekali dan
menurunkan harga komputasi setengahnya (Gordon Moore pada tahun 1965 2.
Hukum penyimpanan digital massal Dunia saat ini memproduksi sebanyak 5
exabyte informasi unik per tahun.Jumlah informasi digital kurang lebih menjadi
dua kali lipat setiap tahun (Lyman dan Varian, 2003)di Electronics Magazine)
3) .Hukum Metcalfe dan ekonomi jaringanHukum ini menyatakan bahwa nilai suatu
jaringan telekomunikasi adalah proporsional dengan kuadrat jumlah pengguna
terhubung dari sistem.
4) .Penurunan biaya komunikasi dan internet Penggunaan terhadap fasilitas
komunikasi dan komputasi semakin banyak dan semakin banyak yang mengakses
internet akan mengurangi dan menurunkan biaya komunikasi.
5) Dampak jaringan dan standar Standar teknologi adalah spesifikasi yang
menentukan kompatibilitas sebagai produk dan kemampuan berkomunikasi dalam
suatu jaringan. Pada awal 1990-an, perusahaan-perusahaan mulai mengarah ke
komputasi dan platform komunikasi standark teknologi evolusi infrastruktur
teknologi informasi antara lain sebagai berikut

C. TREN KONTEMPORER UNTUK PIRANTI KERAS DAN PERANTI LUNAK

1) Tren Platform Perangkat Keras Saat Ini


 Platform digital Mobile
Smartphone dan komputer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses internet.
Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan komputasi
organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan. Sebagai contoh, senior eksekutif di
General Motors menggunakan aplikasi smartphone untuk menggali informasi
penjualan kendaraan, kinerja finansial, matriks produksi serta status manajemen.
 Konsumerisasi dari IT dan BYOD Konsumerisasi TI memaksa organisasi bisnis, terutama
yang berskala besar untuk memikirkan ulang cara mereka dalam memperoleh dan
mengelola peralatan serta layanan teknologi informasi yang dimilikinya.
 Komputasi Jaringan Komputasi jaringan melibatkan pengoneksian berbagai komputer
yang berada pada lokasi geografis yang berjauhan ke dalam suatu jaringan tunggal untuk
menciptakan superkomputer virtual dengan mengombinasikan seluruh daya komputasi
komputer-komputer tersebut pada sebuah jaringan. Penyebab digunakannya komputasi
jaringan biasanya melibatkan motif penghematan biaya, kecepatan komputasi, serta
kegesitan.
 Virtualisasi
Virtualisasi adalah proses penyajian serangkaian sumber daya komputasi sehingga
mereka dapat diakses tanpa terbatas oleh fisik dan geografis. Virtualisasi
memampukan sumber daya tunggal untuk ditampilkan kepada pengguna seolah-
olah menjadi berjumlah tertentu. Virtualisasi membantu organisasi dalam
memaksimalkan penggunaan peralatan, menghemat ruang penyimpanan pada pusat
data dan penggunaan energi.
 Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah model komputasi dimana aktivitas pemrosesan,
penyimpanan, perangkat lunak dan layanan lainnya disediakan layaknya sumber
virtual terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet.
Cloud computing terdiri atas 3 jenis layanan yang berbeda:
 Infrastruktur cloud computing sebagai layanan
 Platform cloud computing sebagai layanan
 Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan
 Green Computing
Dengan membatasi penyebaran perangkat keras dan penghematan daya,virtualisasi
telah menajdi salah satu teknologi utama untuk menyelenggarakan green
computing. Green computing mengacu pada praktik dan teknologi dalam
merancang, memproduksi, menggunakan, dan menempatkan komputer, server,
beserta perangkat bawaannya seperti monitor, printer, hard disk, serta perangkat
jaringan dan telekomunikasi lainnya untuk meminimalisasi dampaknya bagi
lingkungan. Prosesor Hemat Energi dengan Kinerja Prima Cara lain untuk
mengurangi kebutuhan listrik dan kegagalan perangkat keras adalah penggunaan
prosesor yang hemat energi dan lebih efisien.
 Komputasi Otonom
Komputasi otonom adalah upaya kalangan industri untuk menciptakan sistem yang
dapat mengonfigurasi, mengoptimalkan, dan menyesuaikan dirinya sendiri,
memperbaiki dirinya sendiri ketika mengalami masalah, serta melindungi dirinya
sendiri ketika ada penyusup yang ingin masuk dan menghancurkan dirinya sendiri.
2) Tren Platform Perangkat Lunak Kontemporer
Ada 4 tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer:
1) Linux Dan Perangkat Lunak Open Source
Perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang dihasilkan oleh
sekelompok pemrogram lepas di seluruh dunia.
2) Java, Html Dan Html 5
Java adalah sistem operasi dan prosesor yang berdiri sendiri serta bahasa
pemrograman berorientasi objek yang menajdi pemimpin dalam pengembangan
web yang interaktif. Html adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
ditempatkan pada laman web guna menentukan bagaimana, tulisan, gambar, video
dan suara ditempatkan pada laman web serta untuk menciptakan link-link dinamis
ke objek ataupun laman web lainnya Html 5 memberikan solusi bagi masalah
yang memungkinkan untuk menempelkan gambar, audio, video dan elemen
lainnya langsung ke dalam sebuah dokumen tanpa perlu membebani prosesor.
HTML 5 juga memeprmudah laman web untuk berfungsi pada perangkat
penampilan yang berbeda.
3) Layanan Web Dan Arsitektur Berorientasikan Layanan
Layanan web mengacu pada rangkaian komponen perangkat lunak yang
melakukan pertukaran informasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa dan
standar komunikasi web yang bersifat universal.
4) Layanan Alih Daya Lunak Dan Could Services
a. Perangkat Lunak Terpadu dan Perangkat Lunak Perusahaan Perangkat lunak
terpadu adalah rangkaian program perangkat lunak yang telah ditulis
sebelumnya untuk tujuan komersial untuk memudahkan perusahaan tanpa
harus menulis ulang program dengan fungsi-fungsi tertentu.
b. Alih Daya Perangkat Lunak
Alih daya perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengontrak
perangkat lunak yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaannya atau merawat sistem warisan yang telah ada melalui pihak
luar yang seringkali beroperasi di luar negeri di wilayah.
c. Perangkat dan Layanan Perangkat Lunak berbasis Cloud Computing
Perangkat lunak berbasis cloud computing dan data yang digunakannya
tersimpan pada server andal pada sebuah pusat pengolahan data berskala
besar serta dapat diakses melalui koneksi internet dan browser web standar.

D. IMPLIKASINYA YREN YANG TERJADI PADA PRAKTIK MANAJEMEN.


Dalam dunia keorganisasian yang semakin komplek permasalahnya menuntut seorang
manajer untuk dapat memahami filosofis manajemen sehingga dapat megetahui
kecenderungan dirinya dan orang lain dalam konteks perspektif epistemologi dan ontologi.
Pemahaman ini dapat digunakan oleh manajer untuk meningkatkan kinerja dan memahami
model manajemen yang baik dengan proposisi sebagai berikut: Pertama, manajer yang baik
akan mengenali keterbatasan dua dimensi dalam organisasi yaitu dimensi kognitif rasional
obyektif dan dimensi komunikatif rasional (makna normatif) dalam organisasi baik secara
teoritis maupun realitas. Pemahaman ini sangat diperlukan bagi manajer untuk menyelesaikan
konflik yang sering muncul dalam organisasi sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi
anggota organisasi dalam bekerja.Kedua, manajer yang baik tidak akan memiliki kekakuan
dalam memilih pola pengelolaan organisasi dan tidak memiliki sikap arogan dengan
menganggap bahwa semua masalah dapat terselesekan tanpa bantuan orang lain. Manajer
harus peka terhadap penyebab suatu masalah yang timbul dengan siap dengan solusi dan
konsekuensi. Keterlibatan seorang manajer dalam setiap lini sangat diperlukan sehingga
tujuan
organisasi bias terawasi dengan baik.Ketiga, manajer yang baik akan dapat memahami dan
mampu mengevaluasi mengenai perspektif epistemologi dan ontologi. Seorang manajer yang
baik tidak akan menghindar jika pola yang diterapkan lebih buruk dari konsep yang
ditawarkan dengan pendekatan epistemologi dan ontologi dan termotivasi untuk
memperbaiki. Penerimaanakan konstruksi baru yang lebih baik akan menigkatkan kmampuan
seorang manajer dalam mengimplementasikan strategi serta memiliki toleransi yang tinggi
dalam menghadapi konflik organisasi.
BAB 4: BEBERAPA KONSIDERAN DALAM MANAJEMEN DATA
Manajemen data adalah suatu kegiatan manajerial yang menggunakan teknologi sistem
informasi dalam menjalankan tugas mengelola data agar bisa memenuhi keperluan informasi
yang diperlukan oleh seluruh stakeholder. Manajemen data akan memastikan seluruh data
secara aktual, akurat, aman dan juga tersedia untuk semua pihak yang memiliki kepentingan.
Kegiatan ini dilakukan agar bisa mengumpulkan, menyimpan dan juga menggunakan data
secara aman, hemat biaya dan juga lebih efisien.Data mampu membantu perusahaan dalam
mengambil keputusan bagi pihak manajemen perusahaan jika disajikan dan juga diolah
secara tepat.Untuk individu atau perusahaan, manajemen data mampu membantu dan juga
memaksimalkan penggunaan data dalam batas kebijakan dan juga regulasi yang nantinya bisa
digunakan untuk mengambil kebijakan secara tepat. Manajemen Data adalah bagian dari
manajemen sumber daya informasi
yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data :
• Data Akurat
• Up to Date (mutakhir)
• Aman
• Tersedia bagi pemakai (user) Fungsi Manajemen Data Di dalam perusahaan, manajemen
data tidak hanya diisi oleh satu kegiatan saja, tapi juga mencakup berbagai kegiatan yang
mencakup pengujian, pengumpulan, pemeliharaan, keamanan dan juga organisasi.
Berikut ini adalah penjelasannya;
Untuk kegiatan pengumpulan data yang akan dicatat dalam sumber dokumen akan diinput di
dalam sebuah sistem. Pemeliharaan data yang ada pada setiap data yang baru diinput, data
yang diubah, dan data yang dihapus harus dilakukan jika data tersebut sudah tidak lagi
dibutuhkan, tujuannya adalah agar bisa tetap up to date. Penyimpanan data dilakukan pada
media penyimpanan, seperti pada pita magnetik. Nantinya, pengambilan data bisa digunakan
oleh setiap user agar tidak merugikan pihak apapun. Integritas dan pengajuan data dilakukan
agar bisa memastikan tingkat keakuratannya dengan berdasarkan peraturan yang sebelumnya
sudah ditentukan.Keamanan data digunakan untuk mencegah data agar tidak hancur, rusak
dan juga disalahgunakan
 Tantangan Manajemen Data
Tantangan manajemen data saat ini sebagian besar berasal dari meningkatnya arus bisnis
dan juga perkembangan data. Kecepatan, variasi, dan juga volume data yang terus
berkembang mampu mendorong perusahaan dalam mencari alat manajemen data yang
jauh lebih efektif. Tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam manajemen data
adalah sebagai berikut.
1. Tidak Mengetahui Data yang Dimiliki Data perusahaan banyak yang dihimpun
serta disimpan dari berbagai jenis sumber, seperti sosial media, sensor, device, dan
kamera video. Berbagai data ini tidak akan berguna bila perusahaan tidak
mengetahui data apa yang mereka miliki, letak penempatannya, dan bagaimana cara
dalam menggunakan data tersebut.
2. Menjaga Performa Data
Perusahaan akan memperoleh, menyimpan dan juga menggunakan
banyak data setiap hari. Untuk menjaga performa data ketika peak time,
maka perusahaan harus bisa memonitor database perusahaan dan juga
mengubah indeks ketika query nya berubah tanpa harus mempengaruhi
kinerja suatu data.
3. Persyaratan yang Selalu Berubah
Suatu peraturan yang sifatnya kompleks dan juga selalu berubah akan membuat
perusahaan harus mereview data data secara muda dan mampu mengidentifikasi
seluruh persyaratan baru yang diterbitkan oleh pihak tersebut.
Selain karena adanya persyaratan baru, perusahaan pun harus terus melakukan
update dengan adanya perubahan di dalam persyaratan tentang data yang ada.
Khusus untuk personally identifiable information (PII) atau informasi terkait
identitas pribadi yang harus dilacak dan juga dipantau, agar mampu memenuhi
syarat aturan global yang saat ini makin ketat.
4. Tidak Mengetahui Tujuan Penggunaan Data Data yang sebelumnya sudah
dikumpulkan dan sudah diidentifikasi tidak akan memberikan nilai apapun jika
perusahaan tidak memprosesnya. Jangan biarkan nilai potensial dari atau data yang
sudah Anda miliki hilang begitu saja. Data ini harus dianalisis agar menjadi sumber
dari apa yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Jadi, data tidak hanya
dikumpulkan saja, namun juga harus bisa digunakan untuk mencapai tujuan bisnis
perusahaan.
5. Beradaptasi dengan Penyimpanan Data Dalam hal manajemen data, maka
perusahaan bisa menyimpan data pada beberapa sistem termasuk pada gudang dan
warehouse serta lake. Data warehouse adalah suatu tempat penyimpanan data
dengan data yang sangat besar dari berbagai operasional serta database lain milik
perusahaan. Hal ini adalah suatu cara yang didasari pada relational dan juga
columnar database yang mana data tadi akan ditampilkan dari sistem operasi yang
berbeda namun terstruktur dan siap digunakan. Data lakes adalah suatu kolam data
yang digunakan untuk machine learning dan juga analisa lainnya yang cukup maju.
Data yang tersimpan di dalam satu repository mempunyai berbagai macam format.
Sedangkan data mart adalah database yang digunakan untuk menyimpan
sekumpulan data tertentu dari data warehouse yang berasal dari suatu departemen
ataupun divisi tertentu. Suatu perusahaan memerlukan cara untuk merubah data
secara mudah dan cepat dari format asli ke dalam format lain atau model lain yang
mereka perlukan untuk beragam analisa bisnis.
 Praktik Terbaik Manajemen Data
Agar bisa mengatasi tantangan di dalam manajemen data, maka perusahaan memerlukan
serangkaian praktik yang menyeluruh dan juga matang. Praktiknya itu sendiri tentu sangat
beragam, tergantung dari jenis data yang digunakan dan juga jenis industrinya.
1. Mengidentifikasi Data Perusahaan Menemukan data perusahaan akan memungkinkan
seluruh tim data scientist menelusuri dan juga mencari berbagai kumpulan data
tersebut bisa digunakan sesuai dengan tujuan utama perusahaan.
2. Mengembangkan Data Science Environment
Dengan adanya data science environment, membuat pekerjaan terotomatisasi pada
transformasi data serta menyederhanakan pembuatan dan evaluasi model data
perusahaan. Untuk itu, ada baiknya perusahaan menggunakan tools khusus untuk
mengolah data secara lebih modern agar mampu mempersingkat proses hipotesis dan
juga pengujian data dengan menggunakan model terbaru.
3. Teknologi Autonomous untuk Meningkatkan Kinerja
Data autonomous memanfaatkan penggunaan teknologi AI serta machine learning
agar bisa terus memonitor query database serta memaksimalkan indeks saat suatu
query berubah. Hal ini akan memungkinkan database untuk bisa memudahkan DBA,
mempertahankan response time, serta data scientist dari pekerjaan manual yang
tentunya membutuhkan waktu lama.
4. Mengetahui Persyaratan Kepatuhan
Menemukan data dengan menggunakan tools baru untuk mengidentifikasi koneksi
yang harus dilacak, dideteksi dan dimonitor untuk setiap jenis kepatuhan yang baru.
Kemampuan ini menjadi suatu hal yang penting dalam bagian risk and security.
5. Menggunakan Query Layer Agar Bisa Mengelola Berbagai Bentuk Penyimpanan
Data Teknologi baru akan memungkinkan repository manajemen data untuk bisa
bekerja sama Umumnya, query layer akan mencakup beragam jenis penyimpanan
data yang akan memungkinkan data scientist, analis dan juga aplikasi untuk bisa
mengakses data tanpa harus mengetahui tempat penyimpanan data serta mengubahnya
dengan cara manual menjadi suatu format yang bisa digunakan.

A. PENGORGANISASIAN FILE DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM


MENGELOLA DATA.
 Konsep Pengorganisasian File
Sistem komputer mengorganisasi data ke dalam sebuah hierarki yangdimulai dengan bit dan
byte, menuju field,record dan basis data.Sebuah bit mewakili wewakili unit terkecil dari data
yang dapat disimpan dalam komputer. Sekumpulan bit disebut byte, mewakili sebuah
karakter tunggal. Pengelompokan karakter menjadi sebuah kata, kumpulan kata, atau
bilangan lengkap dinamakan field. Sekumpulan field yang saling berhubungan berkumpul
menjadi sebuah record. Sekumpulan record yang jenisnya sama dinimakan file. Sekelompok
file yang berhubungan membentuk basis data. Sebuah record menggambarkan sebuah entitas.
Entitas adalah orang, tempat, hal, atau kejadian yang informasinya disimpan dan dipelihara.
Setiap karakter atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus disebut atribut. Masalah
dengan lingkungan file tradisional. Pada kebanyakan organisasi file data dan sistem
cenderung bertumbuh secara mandiri tanpa rencana menyeluruh untuk perusahaan. Setiap
aplikasi tentu saja membutuhkan file dan program komputernya sendiri untuk dapat bekerja.
Masalah-masalah yang ada adalah redundansi dan inkonsisten data, ketergantungan program
data, tidak fleksibel, buruknya keamanan data, dan ketidakmampuan berbagi data diantara
aplikasi-aplikasi. Redundansi dan inkonsisten data Redundansi data adalah duplikasi data
dalam beberapa file data sehingga data yang sama di simpan di dalam lebih dari 1 lokasi.
Redundansi data terjadi ketika kelompok yang berbeda dalam organisasi mendapatkan data
yang sama secara independen dan menyimpannya secara independen juga. Redundansi data
menghabiskan tempat penyimpanan data dan juga menimbulkan inkonsisten data, dalam arti
atribut yang sama mungkin mempunyai nilai berbeda. Ketergantungan program data.
Mengacu pada pasangan data yang tersimpan dalam file dan program tertentu yang
dibutuhkan untuk memperbarui memelihara file tersebut sehingga perubahan dalam
programnya membutuhkan perubahan dalam datanya.
Kurangnya fleksibelitas
Sisterm file tradisional dapat mengirim laporan terjdwal rutin setelah dilakukan pemrograman
yang ekstensif, tapi tidak dapat mengirim laporan khusus atau merespon kebutuhan informasi
yang tidak diantisipasi secara tepat waktu. Keamanan yang buruk Karena kendala terhadap
data dan pengelolaannya kurang, akses kepada dan penyebaran dari informasi mungkin tidak
dapat dilakukan. Kekurangan dalam pembagian dan ketersediaan data Karena potongan-
potongan informasi di dalam bagian yang berbada dari organiasasi tidak dapat
dihubungankan satu dengan yang lainnya, maka mustahil informasi tersebut dapat dibagikan
atau akses secara tepat
 Pendekatan Basis Data Terhadap pengelolaan data
Teknologi basis data nengatasi banyak masalah dalam organisasi file tradisional. Definisi
yang lebih tepat dari basis data adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak
aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundasi data.
Sistem manajemen basis data Sistem informasi basis data adalah peranti lunak yang
memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan
menyediakan akses data bagi program aplikasi.DBMS bertindak sebagai antar muka antara
program aplikasi dan file data fisik. Bagaimana DBMS menyelesaikan masalah pada
lingkungan file tradisional DBMS memperkecil redundansi dan inkonsisten data dengan
meminimalisasi file file terpisah yang berisi data yang sama. DBMS mungkin tidak dapat
membuat perusahaan dapat menghilangkan redundansi data seluruhnya, tetapi dapat
membantu mengendalikan redundansi tersebut. Menggunakan DBMS dapat menghilangkan
inkonsisten data, karena DBMS dapat membantu organisasi memastikan bahwa setiap data
yang sama mempunyai nilai yang sama. DBMS relasional Basis data relasional
merepresentasikan data seperti table dua dimensi yang disebut relasi. Table dapat dirujuk
sebagai file. Setiap table berisi data tentang sebuah entitas dan atributnya. Informasi yang
ditempatkan pada table disebut baris. Baris biasanya mengacu sebagai record, atau dalam
istilah yang secara teknis sebagai tuple. Field mengidentifikasi setiap record sehingga record
tersebut dapat dicari kembali, diperbaharui atau disortir dan disebut field kunci. Setiap table
dalam basis data relasional mempunyai satu field yang ditetapkan sebagai kunci primer. Field
kunci adalah pemberi identitas yang unik untuk semua informasi didalam semua baris dari
table dan kunci primer ini tidak dapat diduplikasi.
 Operasi DBMS relasional
Table basis data relasional dapat digabungkan dengan mudah untuk mengirim data yang
dibutuhkan pengguna, asalkan dua table berbagi elemen data yang sama. Perintah project
membuat subset yang berisi kolom dalam sebuah table, mengizinkan pengguna untuk
membuat table baru yang hanya berisikan informasi yang dibutuhkan. DBMS hierarkis dan
jaringan Sebuah DBMS hierarkis memodelkan hubungan satu ke banyak sementara DBMS
jaringan memodelkan hubungan banyak ke banyak. Keduanya lebih tidak fleksibel
dibandingkan DBMS relasional dan tidak mendukung bahasa alami dankhusus seperti
permintaan informasi. DBMS berorientasi objek DBMS berorientasi objek menyimpan data
dan prosedur yang menganggap data tersebut sebagai objek yang secara otomatis dapat
diambil kembali dan dibagikan. Sistem manajemen berbasis data berorientasi objek dapat
dipakai untukmengelola berbagai komponen multimedia atau applet java yang dipaki dalam
aplikasi Web, yang bisasnya menggabungkan potongan-potongan informasi dari berbagai
macam sumber.Fasilitas pemulihan sistem berfungsi untuk mengembalikan data semula
kebasis data sekiranya terjadi kegagalan sistem. Beberapa teknik yang umum digunakan
untuk menangani pemulihan sistem yaitu mirroring, reprocessing,dan rollback.

B. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA


Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau
kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak
pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian
pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server
2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang
dirancang untuk dapat melakukan utilisasi danmengelola koleksi data dalam jumlah yang
besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks
yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan data
dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang
optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file o dari flat file, seperti bertambahnya
kecepatan dalam pengolahan data. Namun metode ini masih memiliki banyak kelemahan,
diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang.
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan
dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya:
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat
jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file.
Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi
penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering
terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan
data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media
penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus
mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data
akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database.
kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan
data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin daripada data disimpan
dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan
keluwesan dalam pemberian hak
C. KECENDERUNGAN YANG TERJADI DALAM PRAKTIK PENGELOLAAN BASIS
DATA.
Dalam pengelolaan data diperlukan suatu sistem yang memudahkan pengguna agar data
tersebut dapat digunakan dalam berbagai keperluan. Sistem pengelolaan ini lebih dikenal
dengan sistem basis data. Untuk dapat memahami hal ini diperlukan berbagai penjelasan
yang berhubungan dengan sistem basis data. Pada masa sebelum era komputerisasi, sistem
pengelolaan data dan informasi sebenarnya sudah dilakukan oleh para pengelola data dan
informasi tersebut, meskipun masih disajikan dalam bentuk manual yang sepenuhnya
ditangani oleh tenaga manusia.
Data maupun informasi tekstual yang disajikan pada waktu itu, biasanya hanya disajikan
dalam bentuk daftar ataupun tabel yang hanya diketik dengan mesin ketik. Demikian pula
data spasial yang dihasilkan, umumnya berupa peta-peta yang digambar secara manual oleh
para pengelola data dan informasi. Hal ini tidak lain karena adanya kebutuhan dalam aktivitas
manusia yang selalu berhubungan dengan fenomenafenomena geografis. Data dan informasi
tersebut pada hakekatnya merupakan representasi dari dunia nyata yang ditampilkan dalam
bentuk- bentuk yang lebih sederhana sehingga bisa diinterpretasikan secara mudah dalam
bentuk lembaranlembaran peta. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yang antara lain dalam rangka
penggunaan data dan informasi yang digunakan secara rutin seperti untuk keperluan data
statistik, sampai dengan penggunaan data dan informasi untuk keperluan perencanaan untuk
pengambilan suatu keputusan atau kebijakan tertentu. Hal ini disebabkan karena apapun
bentuk aktivitas manusia, selalu berkaitan dengan urusan kebumian atau geografis. Untuk
keperluan-keperluan seperti itulah biasanya digunakan cara dengan suatu sistem yang disebut
dengan Sistem Informasi Geografis yang dikenal dengan istilah SIG atau Geographical
Information System (GIS). Pada era komputerisasi, selanjutnya SIG dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu berupa komputer. Seseorang yang akan mengelola SIG, mulai bisa
menggunakan komponen-komponen SIG yang selain berupa sumberdaya manusia nya

D. RAGAM TANTANGAN DAN SOLUSI MANAJEMEN TERHADAP KOMPLESITAS


PENGELOLAAN DATA
Tantangan Pengelolaan Big Data dan Solusi untuk Mengatasinya
Dalam suatu perusahaan, data diproduksi setiap menitnya yang berasal dari transaksi bisnis,
pelanggan dan mitra bisnis, dan lain-lain. Di era modern, data diibaratkan sebagai bahan
bakar untuk menjalankan roda perusahaan agar sampai tujuan melalui pilihan rute yang tepat.
Semua data yang dimiliki terkumpul menjadi sekumpulan data dalam jumlah besar yang
umumnya dikenal sebagai Big Data. Walaupun data dinilai sangat penting bagi laju
pertumbuhan bisnis, namun kenyataannya hingga saat ini masih banyak perusahaan yang
belum menemukan cara tepat untuk mengelola data menjadi sesuatu yang bernilai karena
mengalami berbagai tantangan. Sebenarnya, apa saja tantangan pengelolaan big data yang
sering terjadi dalam suatu perusahaan? Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan
tersebut? Berikut penjelasannya!
a. Data dari berbagai sumber tersimpan dalam platform yang berbedaTantangan pengelolaan
big data yang umum terjadi dalam suatu perusahaan adalah kebutuhan untuk mengelola
data dari berbagai macam sumber, namun data yang diterima tersimpan di platform yang
berbeda – berdasarkan jenis data dan asal sumbernya. Kesenjangan ini akan menimbulkan
masalah saat proses penarikan dan analisa data. Jika situasinya seperti itu, analisa hasil
analisa data akan cenderung tidak efektif karena kelengkapan dan akurasinya perlu
dipertanyakan. Menggabungkan data dari berbagai sumber secara manual akan sangat
menghabiskan banyak waktu, sehingga membatasi penglihatan karyawan terhadap
“insight” yang seharusnya dapat terlihat dengan mudah. Solusi untuk mengatasi tantangan
pengelolaan big data ini adalah menggunakan platform big data analytics yang
komprehensif dan mampu memusatkan data dalam satu lokasi terpusat – apa pun jenis
data dan dari mana sumbernya.
b. Mengklasifikasikan data yang berkualitas Dengan banyaknya data yang dimiliki,
karyawan akan sulit untuk mengklasifikasikan data yang berkualitas. Pada akhirnya,
proses analisa tidak fokus pada data yang benar-benar memiliki value untuk kemajuan
bisnis perusahaan. Selain itu, jika karyawan harus mengklasifikan data yang berkualitas
secara manual, maka mereka tidak akan mendapatkan data real-time untuk menemukan
tren terkini. Ketidakmampuan untuk melihat data secara real-time akan membawa banyak
dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas keputusan yang diambil berdasarkan
data yang tersedia atau yang biasa disebut data-drivendecision. Solusi big data analytics
yang dilengkapi dengan kemampuan artificial intelligence (AI) dan machine learning
akan membantu perusahaan mengatasi tantangan pengelolaan big data ini. Dukungan AI
dan machine learning dapat membantu karyawan mengklasifikasikan data yang
berkualitas untuk dianalisa secara otomatis, sehingga hasil analisa dapat lebih baik, cepat,
akurat dan sesuai dengan tren yang sedang happening.
c. Kurangnya jumlah karyawan yang memiliki kemampuan menganalisa data Walaupun
zaman sudah semakin maju dan modern, kenyataannya masih banyak perusahaan tidak
memiliki jumlah karyawan yang cukup untuk menganalisa data dengan baik. Masalah ini
terjadi karena pengoperasian platform yang kompleks, hanya karyawan tertentu saja yang
dapat diandalkan untuk menganalisa data. Jika situasinya seperti ini, perusahaan akan
sulit mengikuti laju perkembangan kompetisi bisnis, karena proses analisa data
menghabiskan waktu yang sangat lama. olusi untuk mengatasi tantangan pengelolaan big
data ini adalah menggunakan platform big data analytics yang membantu setiap karyawan
dapat mengakses dan memanfaatkan data yang tersedia tanpa harus mempelajari alat atau
bahasa pemrograman yang kompleks untuk pengoperasiannya.
d. Membutuhkan banyak biaya Tantangan pengelolaan big data berikutnya adalah
banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proses analisa data yang efektif.
Untuk mengatasi tantangan pengelolaan big data ini, perusahaan dapatmengimplementasi
platform big data analytics yang menawarkan fleksibilitas dalam hal skema pembayaran.
Dengan memilih platform big data analytics yang menawarkan skema pembayaran
fleksibel, perusahaan hanya perlu membayar sesuai dengan fitur yang mereka butuhkan
dan gunakan. Sehingga, perusahaan dapat mengeluarkan biaya investasi teknologi big
data yang lebih efisien.
e. Masalah skalabilitas
Seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan, jumlah data yang akan di produksi
akan semakin banyak tak terkendali. Jumlah data yang semakin banyak akan
menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan dan pengelolaan data, karena prosesnya
akan semakin
kompleks. Banyak perusahaan gagal untuk mengelola data nya secara efektif saat
bisnisnya semakin berkembang. Platform big data analytics yang sudah digunakan sejak
awal tidak memiliki kemampuan yang cukup baik untuk mengelola data yang semakin
banyak jumlahnya. Untuk mengatasi tantangan pengelolaan big data ini, perusahaan perlu
menggunakan platform big data analytics yang menawarkan kemampuan skalabilitas –
yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola data dalamjumlah yang tak terbatas tanpa
memengaruhi kualitas analisanya. Sehingga, perusahaan tidak perlu khawatir dengan
kebutuhan pengelolaan big data yang semakin kompleks jika bisnis semakin
berkembang.Demikian penjelasan mengenai tantangan pengelolaan big data dan solusi
untuk mengatasinya. Jika perusahaan Anda mengalami tantangan-tantangan tersebut,
maka mengimplementasi platform big data analytics Teradata Vantage akan menjadi
solusi yang tepat untuk Anda. Platform big data analytics Teradata Vantage adalah
platform pengolahan data yang mampu menyatukan dan menganalisa berbagai jenis data
dari
beberapa sumber yang berbeda. Selain itu, platform ini hadir dengan kemampuan dan
manfaat yang mampu mengatasi seluruh tantangan pengelolaan big data – platform
dengan kemampuan skalabilitas yang baik, hasil analisa yang didukung oleh AI dan
machine learning, skema pembayaran “pay as you go”, dan menjadikan seluruh karyawan
dapat
melakukan analisa data tanpa keahlian khusus, karena pengoperasiannya dapat dilakukan
oleh siapa saja tanpa harus mempelajari alat atau bahasa pemrograman yang kompleks.
BAB 5: TELEKOMUNIKASI DAN JEJARING ELEKTRONIS
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya
yang digunakan dalam melakukan aktivitas telekomunikasi. Jaringan telekomunikasi
merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan telekomunikasi yang telah diatur oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam Undang-Undang
Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas tiga bagian utama. Bagian-bagian tersebut diantaranya
adalah:
 Perangkat transmisi
 Perangkat penyambung
 Terminal
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempaat ketempat yang lain,
baik dekat maupun jauh. Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optik maupun udara,
tergantung jarak dari tempat- tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa
banyak tempat yang saling dihubungkan. Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai
dapat menghubungi pemakai lain sesuai yang diinginkannya. Perangkat penyambungan
disebut masih menggunakan sistem manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas
menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang diinginkannya. Terminal adalah
peralatan yan bertugas mengubah sinyal informasi asli (suara manusia atau lainnya) menjadi
sinyal elektrik atau elektromagnetik atau cahaya Perkembangan teknologi jaringan
telekomunikasi berkembang seiringdengan waktu dan kebutuhan manusia dalam
berkomunikasi. Dalam perkembangannya, jaringan telekomunikasi yang pertama kali
digunakan adalah jaringan telekomunikasi 1G yang dikembangkan tahun 1973. 1G
merupakan generasi awal teknologi telepon seluler untuk komunikas suara yang berbasis
teknologi radio panggil. Selanjutnya adalah teknologi jaringan 2G yang berkembang pada
tahun 1990-an] Dalam teknologi 2G, jaringan yang dibuat untuk komunikasi suara lebih
dikembangkan. Di era ini pula, teknologi suara digital pertama (GSM dan CDMA) mulai
berkembang. Kemudian pada tahun 1998, teknologi jaringan 3G berkembang di dunia. Pada
teknologi 3G jaringan dengan layanan suara dan data mulai dikembangkan bersamaan dengan
akses internet pita lebar. Kemudian pada tahun 2006, teknologi 4G mulai dikembangkan.
Teknologi ini menyediakan jaringan pita ultra lebar berstandar WiMAX dan LTE
Jenis-jenis jaringan
 Sinyal digital versus analog
 Modem: menerjemahkan sinyal digital ke dalam bentuk analog
 Jaringan area lokal (LAN)
 Eternet adalah standar uituk media fisik
 Model jaringan Workgroup (arsitektur peer to peer)
 Model jaringan domain Windows
 Jaringan area kampus (CANs)
 Jaringan area luas (WAN)
 Jaringan area metropolitan (MAN)

A. FITUR JEJARING INFRASTRUKTUR MODERN DAN TEKNOLOGI YANG


MENJADI PENYOKONG JEJARING TELEKOMUNIKASI.
Infrastruktur telekomunikasi adalah struktur fisik yang mendasari jaringan komunikasi yang
terbentuk dan merupakan pendukung komunikasi jarak jauh.[1] Infrastruktur telekomunikasi
terdiri dari dua kata yakni infrastruktur dan telekomunikasi dimana masing-masing memiliki
makna etimologis. Infrastruktur berasal dari Bahasa Latin “infra” yang bermakna di bawah
dan “structura” yang berarti bangunan. Sedangkan telekomunikasi berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu “tele” yang berarti jauh dan Bahasa Latin “communicationem” yang berarti
proses penyampaian dan penerimaan pesan. Apabila digabungkan, telekomunikasi dapat
diartikan sebagai penyampaian dan penerimaan informasi yang dilakukan dari satu pihak ke
pihak lainnya tanpa adanya keterbatasan jarak dan waktu. Dengan demikian, berarti tidak
terdapat lagi suatu limitasi atau batasan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang secara
fisik berada di lokasi yang jaraknya jauh, serta penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan
secara paralel dalam waktu yang bersamaan. Infrastruktur di era modern banyak berkembang
baik sarana dan prasarana, guna memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan setiap
aktivitasnya. Perkembangan ilmu dan teknologi sendiri dalam mengelola infrastruktur akan
berdampak pada hal yang penting sebagaimana mendukung roda pemerintahan,
perekonomian, dan kegiatan yang lainnya, dikarenakan untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhan masyarakat diantaranya aspek dalam hal waktu, mutu, dan biaya.Dinamika
infrastruktur suatu negara merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
para masyarakat tersebut. Dalam dunia konstruksi yang semakin berkembang dan maju guna
infrastruktur dalam suatu negara, dapat meningkatkan laju pembangunan di negara
tersebut.Indonesia sendiri sudah mulai membangun infrastruktur dan mulai mengadopsi salah
satu konsep yakni konsep Green Building yang sudah banyak digunakan dan diterapkan di
berbagai negara, mulai dari negara berkembang dan negara maju lainnya. Sebagai acuan dan
standar dalam proses pembangunannya agar tidak terjadi perusakan lingkungan yang diatur
dalam UU Nomor 32 Tahun 2009, yang bermaksud memberikan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara sistematis dan terpadu guna melestarikan fungsi
lingkungan hidup baik dari berbagai aspek mulai dari penataan, pengendalian, pemeliharaan
serta pengawasannya. Kemudian ada UU 2 Nomor 28 Tahun 2002 mengatur tentang
bangunan gedung yang bertujuan membangun dengan ramah lingkungan dengan kondisi
lingkungan setempat dan sesuai dengan konsep Green Building itu sendiri sehingga tidak
merusak lingkungan.Konsep Green Building kemudian hadir untuk menekan dan mengurangi
dampak negatif dari perusakan lingkungan dan Green Building sendiri bisa menjadi salah
satu solusi dalam hal pembangunan karena sangat memperhatikan aspek lingkungan.
Menurut Ervianto (2013), material ekologis atau ramah lingkungan yaitu material yang
bersumber dari alam dan tidak mengandung zat – zat yang mengganggu kesehatan, misalnya
batu alam, kayu, bambu, tanah liat. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun
2010 yang mengatur tentang kriteria dan sertifikasi bangunan ramah lingkungan. Green
Building sendiri yang menetapkan prinsip lingkungan mulai dari perancangan, pembangunan,
pengoprasian, dan pengelolaannya. Selain itu konsep ini memberikan keuntungan dan
kelebihan yang tidak ditemui dan disajikan pada bangunan konvensional. Kelebihannya
mulai dari energi yang dapat dihemat, penekanan tingkat limbah sampah konstruksi yang
semakin berkurang hingga biaya pemeliharaan yang lebih murah. Konsep ini dikalangan
pebisnis dunia konstruksi sendiri banyak menggunakan label ramah lingkungan sebagai daya
tarik kemudian terciptanya kesadaran dan berbagi sedikit informasi tentang pentingnya
penerapan konsep ini dalam bangunan ramah lingkungan. Keterbatasan pengetahuan dan
sedikitnya informasi menjadi kendala oleh masyarakat tentang penerapan konsep iniyang
masih belum terlalu dikenal oleh sebagian masyarakat. ada dasarnya komunikasi adalah
prasyarat kehidupan manusia dimana seseorang dapat menghabiskan sekitar 70% waktunya
untuk berkomunikasi baik dalam bentuk bahasa verbal dan non-verbal, secara implisit
maupun eksplisit. Menulis, membaca, berbicara atau mendengar, menaikkan alis,
menggelengkan kepala merupakan beberapa cara manusia berkomunikasi. Komunikasi
krusial untuk menyampaikan suatu gagasan agar dapat dipahami oleh orang lain. Komunikasi
yang buruk dapat memunculkan potensi terjadinya konflik antar personal. Kondisi manusia
terkait komunikasi ini memuncul teori bahwa “we cannot not communicate” atau manusia
tidak dapat tidak berkomunikasi yang dicetuskan oleh Bateson.[2] Manusia memiliki
keterbatasan ruang dan waktu, oleh karenanya manusia menciptakan teknologi guna
mengekstensi kemampuannya. Teknologi telekomunikasi diperlukan oleh manusia untuk
menyampaikan dan menerima pesan jarak jauh. Infrastruktur telekomunikasi menjadi saluran
untuk mentransmisikan pesan ini, menghubungan pengirim dan penerima pesan. Penggunaan
indra pendengaran dan penglihatan Sinyal asap dan alat tabuh-tabuhan merupakan salah satu
metode komunikasi pertama yang digunakan untuk menyampaikan pesan jarak jauh, dimana
metode ini hanya bergantung pada kemampuan indra penglihatan dan pendengaran si
penerima pesan. Sistem telekomunikasi ini memiliki kelemahan terkait jarak dimana
penyampaian pesan hanya terbatas pada radius jarak tertentu.Sinyal asap digunakan oleh suku
Indian di Amerika Utara untuk menyampaikan pesan terkait adanya bahaya atau bahwa
situasi baik-baik saja. Tentara Tiongkok kuno yang bertugas di Tembok Raksasa juga
menggunakan metode serupa untuk melakukan komunikasi. Bentuk komunikasi ini dilakukan
dengan membumbungkan gumpalan-gumpalan asap ke udara yang dibentuk dengan
menggunakan api dan selimut. Komunikasi dengan sinyal asap hanya dapat digunakan pada
area yang dapat terlihat oleh pihak penerima pesan dan biasanya dilakukan dari puncak bukit.
Tidak terdapat standar tertentu dalam mengartikan bentuk, jumlah dan jenis gumpalan asap
tersebut mengingat bahwa pihak musuh juga dapat melihat sinyal asap tersebut. Oleh
karenanya, arti dari sinyal asap harus ditentukan terlebih dahulu dan disepakati oleh kedua
belah pihak, baik pengirim maupun penerima pesan. Sedangkan alat tabuh-tabuhan dalam
bentuk yang menyerupai jam pasir digunakan oleh masyarakat asli Afrika, Papua Nugini dan
Amerika Selatan. Pesan yang disampaikan dengan alat tabuh-tabuhan sangat bervariasi dari
penyampaian pesan yang sederhana hingga pesan dengan makna-makna tertentu yang cukup
rumit. Talking drums merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat
Afrika dimana alat ini dapat menirukan nada, ritme, intonasi dan penekanan seperti pada
bahasamanusia.[4] Di Indonesia, alat komunikasi tabuh-tabuhan berupa kentongandan bedug
digunakan untuk menginformasikan adanya bahaya, atau undangan untuk berkumpul. Hingga
kini, kedua alat ini masih digunakan terutama oleh masyarakat di pedesaan.
Pada awal abad ke 4 SM, Aenas Tacticus, seorang peneliti kemiliteran Yunani menemukan
suatu sistem untuk melakukan komunikasi yang serupa dengan telegraf, yaitu water-clocks.
Sistem ini menggunakan 2 bejana yang diletakkan di 2 area yang berbeda dan diisi air, serta
tongkat vertikal yang telah diberikan kode-kode tertentu. Namun demikian, perangkat ini
memiliki kelemahan dimana hanya dapat digunakan dalam jarak yang sangat terbatas dan
selama jarak pandang dalam kondisi baik. Pada abad abad 16 Masehi, jaringan bangunan
berupa beacon dibangun di puncak-puncak bukit sepanjang pantai Inggris dan Welsh yang
digunakan sebagai media relay untuk meneruskan sinyal pesan secara berantai. Jaringan
beacon ini menggunakan obor atau cermin untuk mengirimkan pesan sehingga hanya dapat
meneruskan sedikit informasi saja seperti “musuh telah terlihat”. Salah satu kesuksesan
penggunaan beacon ini adalah keberhasilannya dalam meneruskan pesan yang disampaikan
dari Plymouth ke London terkait kedatangan kapal perang Spanyol yang mulai memasuki
pantai Inggris. Seorang insinyur Prancis, Claude Chappe membuat telegraf visual pada tahun
1790 dengan menggunakan sepasang jam pendulum yang membentuk simbol-simbol tertentu.
Perangkat ini dipandang kurang efektif dalam komunikasi jarak jauh, kemudian Chappe
melakukan penyesuaian kembali dan menemukan alat dengan menggunakan dua palang kayu
yang disebut semaphore telegraf yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Jalur telegraf
optik pertama dibangun antara Lille dan Paris yang menjadi jalur infrastruktur
telekomunikasi pertama di Eropa yang kemudian diikuti pembangunan jalur dari Strasbourg
ke Paris.
Sistem komunikasi jarak jauh dengan menggunakan semaphore telegraf memerlukan operator
yang terlatih dengan biaya pembangunan menara yang mahal mengingat jarak interval
pembangunan menara perlu dilakukan setiap sekitar 10–30 km serta komunikasi hanya dapat
digunakan pada siang hari dengan kondisi cuaca baik. Sistem komunikasi ini terus
berkembang hingga tahun 1853 dan mulai ditinggalkan seiring dengan penemuan telegraf
elektrik yang menggantikan

B. RAGAM ALTERNATIF MEDIA TRANSMISI


Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi
(data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan
isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali
menjadi data. Kegunaan media transmisi Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan
elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon,
media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel.
Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman
datanya. Karakteristik media transmisi Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
 Jenis alat elektronika
 Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
 Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
 Ukuran data yang dikirimkan
 Jenis media transmisi
Guided Transmission Mediafungsinya
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang
menggunakan sistem kabel.
 Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah kondukto yang
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik
dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), dan
crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu:
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu jeniskabel
yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi duapasang kabel
(empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk.Pada kabel STP
attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan
crosstalk dan noise signal.
b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang banyak digunakan dalam instalasi
jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya
dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded).
Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah
dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek
interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
 Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini
banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas.
Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi
dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan
thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel koaksial adalah dapat
digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di
dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi
maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.Kelemahan kabel koaksial
adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus
dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-
gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
 Fiber Optic Kabel Kaca
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi
yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan
Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih
ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi
sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah
terbakar.Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya,
memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan
peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang
kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
 Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang
menggunakan sistem gelombang. Gelombang mikro Gelombang mikro (microwave)
merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan
gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan
pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan
menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat
membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan
lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena
yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan
mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
 Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan
meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di
atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini
menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila
satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa.Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga
buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua,
dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi
rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup
menarik secara komersial. Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk
penggunaanantena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang
masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi
penggunaan frequency carrier. Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite
untuk mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite microwave mengirimkan
sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.
 Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam
penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta
alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan
elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-
pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak
terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima,
tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

C. TIPE JEJARING, DAN BENTUK-BENTUK LAYANAN YANG MUNGKIN


DIMUNCULKANNYA.
Media sosial (social media), seperti sudah biasa kita ketahui, termasuk golongan media yang
terus menanjak popularitasnya, tak hanya dari sisi pengguna biasa, tapi juga dari sisi bisnis
atau sebagai platform pendukung kegiatan marketing. Kalau melihat dari tren pencarian di
Google, pada 10 tahun terakhir, volume pencarian frasa “social media” terus meningkat sejak
2008, sementara khusus versi Bahasa Indonesia (media sosial), makin menanjak sejak 2012.
Kebanyakan mencari tahu tentang cara menggunakan, trik mengelolanya, sampai berbagai
kiat untuk mencari uang atau menggunakan platform ini sebagai pendukung kegiatan digital
marketing. Pada dasarnya, media sosial adalah situs atau layanan daring (online) yang
memungkinkan penggunanya tak hanya mengonsumsi, tapi jug berpartisipasi membuat,
mengomentari, dan menyebarkan beragam konten dalam berbagai format: teks, gambar,
audio, atau video.Dengan media sosial, penggunanya bisa membangun percakapan, bahkan
komunitas, karena media sosial juga mempermudah pertemuan beberapa atau banyak orang
dengan minat sama. Media ini juga memudahkan pengelola usaha, organisasi masyarakat,
sampai lembaga pemerintah untuk terkoneksi langsung dengan publik. Kalau ditanya apa saja
layanan yang termasuk media sosial, mungkin mudah untuk kita langsung menyebut
beberapa merek populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, atau Pinterest. Yang
mungkin kurang dikenal luas adalah jenis-jenis media sosialberdasarkan desain penggunaan
dan fungsinya. Tapi, sebagai praktisi marketing, kita perlu mengetahui berbagai jenis
platform media sosial, untuk memahami fungsi dasar dari tiap channel, sebagai
pertimbangan, setidaknya saat kita ingin memilih saluran yang tepat untuk menjalankan
strategi marketing di dunia maya.
Berikut ini 6 (enam) jenis media sosial:
a. Layanan blog Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai jurnal pribadi di internet,
untuk berbagi catatan atau pandangan penggunanya tentang beragam hal. Penggunanya
lazim disebut sebagai narablog (blogger). Contoh: WordPress, Blogger. Untuk
pemasaran, blog bisa digunakan dalam kegiatan Content Marketing, seperti business
blogging, mengedukasi sasaran pasar tentang topik tertentu atau keunggulan produk
atau jasa yang ditawarkan, atau memperkuat SEO atau relasi brand dengan topik
tertentu.
b. Layanan jejaring sosial (social network) Jenis layanan yang fokus pada terbangunnya
jejaring di antara penggunanya untuk saling berbagi pesan, informasi, foto, atau video.
Model relasi antar pengguna yang lumrah berbentuk pertemanan dengan cara saling
Add atau Connect. Contoh: Facebook, Lindkedin. Untuk pemasaran, jejaring sosial
bisa digunakan sebagai content channel yang memuat berbagai bentuk informasi dari
brand; mulai dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga
membuka topik diskusi dengan pengguna lain pada channel ini.
c. Layanan blog mikro (microblogging) Meski kegunaannya serupa, tapi jenis media ini
lebih ringkas, hingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat
dibandingkan blog. Contoh: Twitter. Pada kegiatan pemasaran, microblogging bisa
dioptimalkan sebagai channel untuk berinteraksi cepat dengan audiens yang disasar,
hingga berbagi informasi ringkas yang penting diketahui konsumen atau pengguna lain
di channel terkait. Contohnya, jadi saluran untuk menangani keluhan atau pertanyaan
konsumen atau pelanggan.
d. Layanan berbagi media (media sharing) Kalau kita suka menonton YouTube atau
mendengar Soundcloud, keduanya tergolong dalam jenis ini; yang fokus utamanya
memang untuk berbagi konten media seperti foto, audio, atau video. Contoh lain:
Instagram, Flickr. Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk berbagi konten-konten
yang kuat secara visual; seperti foto produk, kegiatan brand, sampai konten seperti
infografik atau video
e. Layanan forum Bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah dikenal
sejak lama. Layanan ini jadi tempat pengguna bisa memperbincangkan hal atau topik
spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi. Contoh: Kaskus, Quora. Untuk
pemasaran, jenis ini bisa digunakan untuk membangun kredibilitas brand terkait topik
tertentu. Misal, brand terlibat dalam diskusi tentang topik yang merupakan segmen
atau kategori brand tersebut, dan menunjukkan keahlian atau expertise-nya pada
pengguna lain terkait topik tersebut.
f. Layanan kolaborasi Seperti namanya, layanan ini memberi kesempatan penggunanya
untuk berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau mengoreksi konten. Contoh:
Wikipedia. Pemasar bisa membangun koneksi dengan para kontributor pada layanan
ini,
untuk menyajikan data dan informasi yang tepat jika menyangkut brand terkait;
khususnya jika konten yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut

D. BERBAGAI PERANTI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI YANG MENDUKUNG


APLIKASI-BUSINESS
Zaman sekarang ini adalah jaman modern, hampir semua hal bisa dilakukan dari rumah, dari
mulai membayar semua tagihan baik berupa tagihan telepon, internet, tv berbayar, listrik,
pam dan lain-lain, cukup dengan menggunakan m-banking, dan semua bisa dilakukan dengan
cara online. Kita tidak dapat memungkiri pentingnya teknologi informasi dalam kehidupan
kita. Teknologi informasi (TI) telah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap rencana
bisnis. Hampir dari seluruh perusahaan baik skala besar maupun kecil menggunakan
Teknologi Informasi, sebagai salah satu aktifitas yang sangat dibutuhkan untuk memberikan
peningkatan terhadap layanan bisnis yang mereka kelola. Teknologi Informasi telah banyak
digunakan untuk mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik bidang
ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-
commerce, e- banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan
setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
Penerapan Teknologi Informasi menyebabkan perubahan pada pola kebiasaan kerja.
Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). Dalam dunia bisnis peranan
Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai
E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan elektronik. E-Commerce adalah perdagangan
menggunakan jaringan komunikasi internet. E-commerce merupakan bagian dari e-business,
di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain
teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data
(databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang
lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
 Mempermudah Cara Komunikasi Bagi banyak perusahaan, email adalah sarana
utama komunikasi antara karyawan, pemasok dan pelanggan. Email adalah salah satu
pendorong awal Internet, Penggunaannya sangat mudah dan relatif jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan faksimile untuk berkomunikasi. Selama bertahun- tahun,
sejumlah alat komunikasi lainnya juga berkembang, yang memungkinkan para staf
untuk saling berkomunikasi dengan menggunakan sistem chat (chatting), alat
pertemuan online dengan sistem konferensi video seperti webinar, Voice over
internet protocol (VOIP) dan masih banyak lagi lainnya.
 Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi Melalui internet, anda hanya
membutuhkan satu klik dan semua informasi sudah tersedia di depan mata Anda.
Semakin banyak pengetahuan yang anda peroleh mengenai bisnis, maka semakin
berkembang pula bisnis yang sedang anda kelola. Selain itu anda dapat dengan
mudah untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetitor anda.
 Manajemen Data Deretan lemari arsip yang berisikan dokumen-dokumen perusahaan
sekarang sudah tidak terlalu dibutuhkan lagi oleh beberapa perusahaan, dengan
adanya database. Saat ini, sebagian besar perusahaan menyimpan versi digital dari
dokumen pada server dan perangkat penyimpanan. Dokumen-dokumen ini menjadi
langsung tersedia bagi semua orang di perusahaan, terlepas dari lokasi geografis
mereka. Perusahaan yang mampu menyimpan dan memelihara sejumlah besar data
historis secara ekonomis, dan karyawan dapat mengakses langsung dokumen yang
mereka butuhkan Sistem Informasi Manajemen Menyimpan data hanya
menguntungkan jika data yang dapat digunakan secara efektif. Perusahaan progresif
menggunakan data itu sebagai bagian dari proses perencanaan strategis serta
pelaksanaan taktis dari strategi itu. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
memungkinkan perusahaan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat
produktivitas. Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari waktu
ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan mengidentifikasi bidang yang perlu
perbaikan. Manajer dapat melacak penjualan setiap hari, yang memungkinkan
mereka untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih rendah dari perkiraan
dengan meningkatkan produktivitas karyawan atau mengurangi biaya item.
 Customer Relationship Management Perusahaan menggunakan TI untuk
memperbaiki cara mereka merancang dan mengelola hubungan terhadap pelanggan.
Customer Relationship Management (CRM) sebuah sistem yang dapat menangkap
setiap interaksi perusahaan terhadap para pelanggan, sehingga terdapat data
kronologispelanggan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, bagaikan data record. Salah
satu contohnya pelanggan menghubungi call center karena mendapatkan masalah,
mengenai informasi pengiriman barang yang ia pesan. Dengan adanya CRM staff
perusahaan dapat segera memberitahukan keberadaan barang pesanan pelanggan.
Karena seluruh interaksi disimpan dalam sistem CRM. Pelanggan pun menjadi
tenang, karena mendapatkan pelayanan yang memuaskan, Hal ini memberikan
keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja terhadap
produktivitas.
 Aktivitas Bisnis Selama 24 JamDengan adanya perkembangan teknologi informasi
sangat membantu para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas jual beli selama 24
jam, tidak seperti toko offline yang segala aktivitasnya sangat dibatasi oleh ruang dan
waktu. Seiring dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Para
pelaku IT mulai gencar memanfaatkan kemajuan tersebut. Khususnya dalam bidang
Teknologi Informasi, para pelaku IT dapat memperoleh kemudahan dalam setiap
urusannya. Dunia bisnis sudah sangat kompetitif dimana adabanyak persaingan untuk
dapat terus berkembang. Diperlukan kreativitas,kegigihan, dan pengetahuan yang
maju agar bisa bersaing di dalamnya. Melihat banyaknya fungsi yang diperoleh dari
teknologi informasi, sangat jelas kalau kita akan sangat membutuhkannya
BAB 6 : ELECTRONIC BUSINESS; REVOLUSI WIRELESS
Pada dasarnya e-business adalah kata yang diserap dari dua suku kata bahasa Inggris, yaitu
Electronic business, yang bila diterjemahkan memiliki arti kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis ataupun semi otomatis dengan memanfaatkan sistem informasi komputer.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang CEO perusahaan IBM bernama Lou
Gerstner, yang saat merupakan salah satu perusahaan yang melakukan sistem operasionalnya
dengan menggunakan teknologi internet.
E-business ini memungkinkan suatu perusahaan untuk bisa berhubungan dengan sistem
pemrosesan data secara internal dan juga eksternal secara lebih efisien dan juga lebih
fleksibel. E-business juga banyak digunakan untuk saling berhubungan dengan pihak supplier
maupun mitra bisnis perusahaan, dan juga untuk bisa memenuhi dan melayani kepuasan
pelanggan agar bisa lebih baik lagi.
Dalam penggunaannya sehari-hari, e-business tidak hanya berkaitan dengan e-commerce
saja. Dalam hal ini, e-commerce adalah sub bagian dari e-business. Sedangkan e-business
sendiri adalah segala hal yang fungsi ataupun kegiatan bisnis nya dilakukan menggunakan
seluruh data elektronik, termasuk dalam hal pemasaran internet. Sebagai bagian dari e-
business, e-commerce cenderung lebih berfokus pada transaksi bisnis dengan menggunakan
website ataupun aplikasi.
Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, maka e-commerce ini memiliki
tujuan untuk bisa meningkatkan revenueperusahaan. Jadi, e-commerce itu sendiri adalah
seluruh kegiatan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang atau jasa dengan
menggunakan sistem elektronik ataupun televisi, website, atau menggunakan jaringan
komputer lainnya.
E-commerce mampu melibatkan transfer dana secara elektronik, pertukaran data secara
elektronik, sistem manajemen inventori secara otomatis, dan juga sistem pengumpulan data
secara otomatis.Teknologi informasi yang ada di dunia saat ini melihat kegiatan e-commerce
sebagai aplikasi dan bentuk penerapan dari e-business yang berhubungan dengan bentuk
transaksi secara komersial, seperti transfer dana secara elektronik, supply chain management,
e-marketing, online marketing, pemrosesan kegiatan transaksi online, pertukaran data
elektronik, dll. Sedangkan e-business adalah bentuk interaksi eksternal perusahaan dengan
para pelanggan, pemasok, kreditur pemerintah, investor, dan media massa yang juga ikut
menggunakan teknologi informasi untuk bisa membuat kembali proses internalnya.
Teknologi Wireless menjadi teknologi wajib yang dimiliki oleh peralatan elektronik saat ini.
Apa itu wireless? Wireless adalah suatu keadaan dimana perangkat elektronik dapat saling
terhubung tanpa melalui kabel , atau lebih dikenal, teknologi wireless menggunakan media
uadara untuk melakukan transmisi atau pertukaran data. Dalam perkembangannya, sekarang
ini masyarakat secara massal mengadopsi teknologi wireless untuk berbagai keperluan yang
tentunya membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih mudah dan nyaman. Teknologi wireless
juga merupakan teknologi yang sangat menjadi perhatian masa depan, karena semua
perangkat elektronik harus bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman agar tetap
mendapatkan perhatian dari masyarakat. Beberapa contoh Penerapan Teknologi Wireless
untuk keperluan sehari hari Wireless sendiri memiliki beberapa contoh penerapan
berdasarkan peralatan yang digunakan dan juga jenis transmisi yang digunakan. Berikut
beberapa contoh penerapan teknologi wireless untuk keperluan sehari-hari InfraRed : radiasi
gelombang elektromagnetik yang lebih panjang dari cahaya tampak tetapi tidak lebih panjang
dari gelombang radio. Dalam transmisinya, kedua perangkat yang hendak dihubungkan tidak
boleh terhalang oleh media padat. Contohnya : Remote TV Wireless Wide Area Network
(Bluetooth) : jaringan udara yang tersebar pada suatu kawasan dengan radius 1 Meter hingga
15 Meter. Untuk bertukar data atau informasi, perangkat harus pada jangkauan radius agar
tetap bisa terhubung. Contohnya : Bluetooth ponsel, PC Mouse bluetooth, bluetooth
handsfree, dll Gelombang Radio (Radio Frequency) : menunjuk ke spektrum elektromagnetik
di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke
sebuah antena. Gelombang radio memiliki jangkauan yang cukup jauh dan dapat di teruskan
dengan router. Contohnya : Radio ponsel, Handy Talk WiFi : sepertinya anda selalu
menggunakan Wifi, jadi wifi itu adalah sebuah gelombang yang dihasilkan oleh suatu
perangkat untuk jaringan komputer atau juga bisa untuk mengakses internet. Contohnya :
Wifi di Cafe Kopi kesayangan anda, atau WiFi di Starbuck

A. KECENDERUNGAN YANG TERJADI MENGENAI ELECTRONIC BUSINESS.


Jadi, e-business adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan juga semi
otomatis dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.
Steven Alter menjelaskan bahwa e-business adalah praktik pelaksanaan dan juga pengelolaan
proses bisnis utama, seperti dalam hal perancangan produk, mengelola pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan juga penyediaan servis dengan
menggunakan teknologi komunikasi dan data yang sudah terkomputerisasi. Sedangkan Sid L.
Huff dalam bukunya yang berjudul Cases in Electronic Commerce menjelaskan bahwa e-
business adalah seluruh hal yang mencapai apa yang harus digunakan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk bisa melakukan kegiatan bisnis dengan perusahaan
lain atau dari perusahaan ke konsumennya.internet dan teknologi digital lainnya untuk bisa
saling berkomunikasi, berkoordinasi dengan manajemen organisasi perusahaan.

 Model E-Business
Terdapat delapan model e-business yang saat ini banyak berkembang, yaitu:

1. Virtual Storefront
Virtual Storefront adalah model e-business yang menjual produk fisik atau jasa nya
secara online, sedangkan para konsumennya menggunakan berbagai sarana
tradisional lain, seperti dengan menggunakan jasa pos dan kurir untuk menerima
belanjaannya.

2. Marketplace Concentrator Model bisnis ini lebih memusatkan informasi produk atau
jasanya dari beberapa produsen di suatu titik sentral. Pihak pembeli nantinya bisa
mencari, membandingkan, atau melakukan pembelian pada bisnis tersebut.

3. Information Broker
Information Broker akan fokus dalam menyediakan informasi terkait produk, harga,
dan uga ketersediaannya. Mereka juga terkadang ada yang menyediakan fasilitas
transaksi.

4. Transaction Broker
Model ini akan membuat pembeli mampu mengamati berbagai tarif dan syarat
pembelian, namun kegiatan bisnis utamanya adalah memberikan fasilitas transaksi.

5. Electronic Clearinghouses
Electronic Clearinghouses merupakan perusahaan yang lebih fokus dalam
menyediakan sarana dan prasarana seperti tempat lelang produk, dimana seluruh
harga dan ketersediaan barang di dalamnya akan terus berubah tergantung dengan
reaksi konsumen.

6. Reverse Auction Reverse


auction akan mengajukan penawaran pada berbagai penjual untuk membeli produk
barang atau jasa dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak pembeli.

7. Digital Product Delivery


Jenis model e-business ini akan menjual dan mengirim produk jenis perangkat lunak,
multimedia, atau produk digital lainnya dengan menggunakan internet.

8. Content Provider
Content provider adalah perusahaan e-business yang mendapatkan keuntungan
melalui penyediaan konten buatannya.

 Jenis-Jenis E-Business
a. B2B atau Business To Business
B2B adalah jenis bisnis yang digunakan antar perusahaan dengan perusahaan lainnya,
baik itu pada perusahaan yang bergerak pada industri yang sama, ataupun yang
berbeda dan kegiatan transaksinya dilakukan melalui internet.

b. B2C atau Business To Consumer B2C adalah jenis perdagangan yang dilakukan
secara elektronik oleh suatu perusahaan yang kemudian menjual produknya secara
langsung ke para pembeli. B2C akan menawarkan produk yang kualitasnya memang
baik dan bagus dengan harga yang relatif lebih murah dengan pelayanan yang baik
agar mampu meraih kesuksesan secara cepat.
c. C2C atau Consumen To Consumen Mereka yang terlibat dalam jenis e-business ini
adalah pelanggan dan mereka akan menjualnya lagi ke pelanggan lain.
d. C2B atau Consumer To Business
Jenis e-business ini adalah suatu jenis bisnis dimana konsumen atau pelanggan akan
memberitahukan apa yang mereka perlukan. Lalu, para pemasok akan saling
berlomba dalam menyediakan apa yang konsumennya tersebut diperlukan.
o Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business Setidaknya ada enam poin utama
yang menjadi faktor penentu keberhasilan e-business, yaitu
1) E-business dan strategi organisasi Nilai strategis dalam menerapkan e-business akan
sangat tergantung pada tingkat sejauh mana suatu proses tersebut mampu
membantu organisasi dalam menerapkan dan mencapai seluruh strateginya.
2) Pembeli dan Inbound Logistic
Dalam hal ini, internet memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan
kegiatan pembelian dengan cara mempermudah perusahaan dalam Seluruh data
pembelian yang dilakukan oleh sub unit perusahaan yang berbeda akan bisa
dipusatkan, sehingga akan memungkinkan perusahaan untuk bisa menetapkan
total pembeliannya.
3) Operasi Internal, Sumber Saya Manusia, dan Infrastruktur
Teknologi komunikasi pada tingkatan yang lebih lanjut mampu meningkatkan
efisiensi operasional internal secara signifikan. Selain itu,peningkatan akses
informasi juga mampu secara signifikan meningkatkan perencanaan Dalam
sumber daya manusia, kegiatan ini akan mendukung adanya efisiensi dan
efektifitas dalam kegiatan utama perusahaan.
4) Outbound Logistic
Akses yang lebih tepat waktu dan akurat atas seluruh informasi yang detail terkait
pengiriman akan memungkinkan penjual dalam mengurangi biaya transportasi
dengan cara mengirimnya secara menyeluruh pada pelanggan yang lokasinya
berdekatan.
5) Penjualan dan Pemasaran Pihak perusahaan bisa membuat katalog elektronik di
website mereka agar bisa melakukan otomatisasi input pesanan penjualan.
Kemampuan seperti ini akan memungkinkan pelanggan menyampaikan pesanan
ketika mereka membutuhkannya dan mampu mengurangi jumlah staf secara
signifikan dengan menghapus biaya telepon, surat-menyurat, dan juga faks.
6) Pelayanan dan Dukungan Purna Jual Secara signifikan, e-business akan mampu
meningkatkan kualitas dukungan purna jual pada para pelanggan. Perbedaan E-
Business dan E-Commerce Setidaknya, ada empat perbedaan dasar antara e-
business dan e-commerce, yaitu:
a. E-business mempunyai daya jangkau yang lebih luas daripada e- commerce,
seperti modal, SDM, dan berbagai pemasaran produk hingga jasa setiap
resiko yang kemungkinan akan ada di dalamnya setelah pembelian barang
maupun jasa. Sedangkan e-commerce hanya sebatas pada berbagai proses
penjualan dan pembelian produk barang atau jasa dengan memanfaatkan
jaringan internet pada wadah atau situs web saja.
b. E-commerce hanya melakukan kegiatannya yang terbatas pada media
kegiatan jual-beli online saja, sedangkan e-business lebih pada edukasidan
juga menjaga para konsumennya untuk lebih paham tentang manfaat pada
suatu produk atau jasa yang diperoleh dari kegiatan transaksi online.
c. E-commerce hanyalah sub-bagian kecil dari e-business saja, karena e-
business adalah suatu sistem yang sudah sangat lengkap yang didalamnya
terdiri dari banyak bagian untuk membantu operasional bisnis dengan
memanfaatkan perangkat elektronik dan juga internet.
d. E-commerce hanya membutuhkan sistem pemasaran, yang mencakup
spesifikasi dan analisa penjualan saja. Sedangkan e-business akan jauh lebih
kompleks yang bisa mengarah pada setiap bagian.
B. VARIASI MODEL BISNIS YANG DIKEMBANGKAN DENGAN BERTUMPU PADA
TEKNOLOGI INFORMASI
Galbraith menjelaskan lima bidang yang harus diselaraskan dalam suatu organisasi, yaitu
Strategi, Struktur, Proses, Penghargaan, dan Manusia. Kami menempatkan model bisnis
layaknya sebuah pusat gravitasi yang mengikat kelima bidang tersebut. Berikut adalah
penjelasan dari masing-masing bidang :
a. Strategi“
Apa tujuan strategis Anda? Bagaimana strategi tersebut dapat mengarahkan model
bisnis?”Strategi mengendalikan model bisnis. Apakah Anda ingin pertumbuhan sebesar
20 persen atau lebih dalam segmen pasar yang baru? Hal itu harus direfleksikan dalam
model bisnis Anda pada blok segmen pelanggan yang baru, saluran, dan aktivitas kunci.
b. Struktur
“Struktur organisasi seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda?” Karakteristik
sebuah model bisnis menentukan optimal tidaknya sebuah struktur organisasi dalam
pelaksanaanya. Apakah model bisnis Anda menuntut struktur organisasi yang sangat
tersentralisasi atau malah desentralisasi? Jika Anda akan mengimpleentasikan model
dalam bisnis yang telah mapan, haruskah operasi yang barus tersebut diintegrasikan atau
dibentuk pada perusahaan baru? Anda harus memikirkannya sepenuh hati.
c. Proses
“Aliran informasi, proses, dan alur kerja apa yang diperlukan model bisnis Anda?”
Masing-masing model bisnis tentunya memiliki proses yang berbeda-beda. Operas yang
dijalankan pada model bisnis berbiaya rendah harus berbentuk ditujukan untuk
penjualan mesin-mesin bernilai tinggi, maka Anda harus melakukan proses
pengendalian kualitas secara ketat.
d. Penghargaan
“Sistem penghargaan seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda? Bagaimana Anda
dapat memotivasi tim Anda?” Selain proses yang berbeda, model bisnis yang berbeda
juga memerlukan system penghargaan yang berbeda. Sebuah system penghargaan harus
menggunakan insentif yang tepat untuk dapat memotivasi pekerja untuk melakukan
sesuatu dengan benar. Apakah model bisnis Anda memerlukan tenaga penjualan
langsung untuk mendapat pelanggan baru? Jika iya, maka sistem penghargaan Anda
juga harus berorientasi pada kinerja. Ataukah model bisnis Anda bergantung pada
kepuasan pelanggan? Jika iya, maka sistem penghargaan yang dibuat haruslah
merefleksikan komitmen tersebut.
e. Manusia
“Manusia dan keterampilan seperti apa yang diperlukan model bisnis Anda? Pola pikir
seperti apa yang dibutuhkan?” Model bisnis tertentu membutuhkan manusia dengan
pola pikir, keahlian, dan keterampilan tertentu. Beberapa model bisnis bahakan secara
khusus menuntut mekanisme entrepreneurial untuk memasukkan produk dan jasa
kepasar. Model semacam ini memberikan peluang kerja karena merekrut orang yang
proaktif, dapat diandalkan, dan berpikir bebas. Model Bisnis Melampaui Keuntungan
Kanvas Model Bisnis tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang berorientasi
profit, tetapi bisa juga digunakan untuk korporasi nirlaba yang melaksanakan proses
bisnisnya tanpa mencari keuntungan pribadi, seperti lembaga filantropi. Untuk dapat
bertahan, setiap organisasi yang menyampaikan nilai harus membangkitkan pendapatan
yang memadai untuk menutupi pengeluarannya. Oleh karena itu organisasi memiliki
model bisnis. Pada perusahaan orientasi profit, tujuan bisnisnya adalah
memaksimalkanpendapatan. Sedangkan pada perusahaan orientasi non-profit, tujuan
bisnisnya adalah mengatasi permasalahan ekologi, sosial, dan kepercayaan layanan
publik. Ada dua kategori model yang melampaui keuntungan, yaitu pihak ketiga yang
didanai oleh model perusahaan (misalnya filantropi, amal, pemerintah) dan apa yang
disebut denga model bisnis triple bottom line yang mengacu pada praktik akunting
untuk lingkungan dan sosial. Kedua kategori ini berbeda dari segi sumber pendapatan,
pola, dan pendorong model bisnis.
a. Model Pendanaan Pihak Ketiga
Pada model ini, penerima produk atau jasa bukanlah berperan sebagain
pembayar karena produk atau jasa dibayar oleh pihak ketiga yaitu donator atau
pemerintah. Pihak ketiga membayar organisasi untuk memenuhi misi sosial,
ekologi, atau layanan publik. Sayangnya model perusahaan ini memiliki risiko
di mana insentif penciptaan nilai dapat menjadi tidak pas. Insentif untuk
menciptakan nilai bagi donator bisa saja lebih kuat dibandingkan insentif
untuk menciptakan nilai bagi penerima.

b. Model Bisnis Triple Bottom Line Untuk mengakomodasi model bisnis ini,
Anda dapat memperluas Kanvas Model Bisnis dengan blok-blok yang
mengilustrasikan dua jenis keluaran, yaitu biaya sosial dan lingkungan dari
seluruh model bisnis, dan manfaat sosial / lingkungan dari suatu model bisnis.
Peningkatan pendapatan dengan meminimalkan biaya finansial dan
memaksimalkan pemasukan, model triple bottom line ini akan meminimalkan
dampak sosial dan lingkungan yang negatif serta memaksimalkan yang
positif.
Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Bisnis Dasar kesuksesan sebuah perusahaan
adalah mampu menyelaraskan sistem informas dengan tujuan bisnis. CEO perlu bertanya
kepada CIO perusahaannya, apakah kita memiliki teknologi informasi yang tepat?
Bagaimana kita dapat mengetahui dan menyelaraskan bisnis dengan sistem teknologi kita
Gartner mengatakan bahwa Kanvas Model Bisnis menjadi alat bantu yang tepat untuk
membantu CIO dalam memahami cara kerja bisnis dengan cepat tanpa terjebak dalam detail
operasional. Gartner juga menyarankan agar CIO menggunakan Kanvas Model Bisnis untuk
menyelaraskan teknologi informasi dengan proses bisnis utama. Hal ini akan berdampak
positif karena membantu menciptakan keselarasan bisnis dan keputusan teknologi informasi
tanpa terseret terlalu dalam pada isu-isu taktis.
Dikaitkan dengan pendekatan arsitek perusahaan, perusahaan dijelaskan dari tiga buah
perspektif, yaitu perspektif bisnis, perspektif aplikasi, dan perspektif teknologi. Anda dapat
menggunakan Kanvas Model Bisnis untuk memandu perspektif bisnis, kemudian
menyelaraskan bisnis dengan perspektif aplikasi dan teknologi. Pada perspektif aplikasi,
Anda dapat menjelaskan portofolio dari aplikasi-aplikasi yang mengungkit aspek-aspek
model bisnis serta menjelaskan semua kebutuhan informasi dari model bisnis. Sedangkan
pada perspektif teknologi, Anda dapat menjelaskan infrastruktur teknologi yang memacu
model bisnis Anda. Penulis Weill dan Vitale menggali keselarasan teknologi informasi
dengan memasangkan kategori-kategori dari layanan infrastruktur teknologi informasi
dengan model bisnis. Mereka berdua mengajukan penyesuaian model bisnis dengan
infrastruktur aplikasi, manajemen komunikasi, manajemen data, manajemen teknologi
informasi, keamanan, arsitektur teknologi informasi, manajemen saluran, riset,
pengembangan, dan pelatihan tentang teknologi informasi.

C. KERAGAMAN POLA PENGELOLAAN ELECTRONIC BUSINESS.


Sejak lahirnya internet pada tahun 1985 hingga saat ini, yang dapat mengubah cara orang
membeli dan menjual produk atau jasa.
Internet merupakan sebuah fenomena yang penemuannya mampu merubah pola kehidupan
berkomunikasi dan berbisnis seseorang. Bill Gates ( raja microsoft ) mengatakan tiga tahun
kedepan anda hanya mempunyai dua pilihan dalam berbisnis ” gunakan internet atau tidak
usah berbisnis sama sekali ”
 Internet
 Beberapa masalah yang masih menjadi kendala dalam mengembangkan bisnis di
Internet
Sebagian masyarakat belum siap menerima kemajuan teknologi dalam membawa
perubahan cara berkomunikasi dan berbisnis.
Sebagian masyarakat taraf pendidikannya belum erdidik dalam menerima teknologi
maju.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa akses internet suatu yang sangat mahal,
terlebih-lebih untuk akses global.
 Kelebihan yang diakui oleh pelaku bisnis di Internet :
 Mudah dan murah untuk memulainya
 Dapat menekan biaya promosi
 Biaya operasional dan biaya pegawai menjadi rendah.
 Dapat dijalankan sendiri dari rumah dan secara otomatis.
 Konsumen tidak dibatasi ruang dan gerak karena ada di seluruh dunia, sehingga
mudah diraih.
 Peranan Internet dalam E-businness
Internet memfasilitasi transaksi silang batas (cross border transaction).
1) Media yang berbiaya rendah (low cost medium) bagi aliansi global dan organisasi
maya (virtual organizations).
2) Dapat menciptakan aplikasi interaktif yang dapat disesuaikan untukberbagai
kebutuhan.
Sistem Informasi E-business
a. Tanpa dukungan SI yang tangguh, model EBusiness sulit diwujudkan.
b. SI akan membantu mengintegrasikan data,mempercepat dan mensistemasi
pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, layanan, kontrol, dll.
c. Transaksi dalam bisnis berbasis internet berupa pertukaran data dan informasi antara
penjual dan pembeli.
 Tantangan Pembangunan Sistem Informasi E-Business
a. Tantangan strategi bisnis
b. Tantangan Globalisasi
c. Tantangan arsitektur informasi
d. Tantangan investasi
e. Tantangan kemampuan respon dan kontrol
f. Tantangan operasional
 Visi Membangun E-Business
1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen
2. Pembangunan jaringan komunitas. Contoh: KlikBCA membangun jaringan dengan
Telkomsel utk penjualan pulsa
3. Perluasan Pasar
4. Masuk era persaingan global
 Tahap-Tahap Pembentukan Sistem E-Business
a. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal
mungkin.
b. Membangun halaman Web
c. Membangun SI E-Business yang efektif (merancang aliran data, prosedur
pengolahan dan aliran informasi)
d. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform (SI yang mampu menjembatani
antar platform SI)
 Tahap Analisis
Pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi kelayakan.
Enam dimensi kelayakan menurut Mc.Leod :
a. Kelayakan Teknis
b. Pengembalian Ekonomis
c. Pengembalian Non-Ekonomis
d. Hukum dan Etika
e. Operasional
f. Jadwal
 Tahap Analisis (2)
Studi kelayakan terhadap faktor-faktor berikut agar pemodelan SI dapat digunakan
dalam lingkup yang tepat:
a. Kelayakan organisasi (dukungan dari organisasi)
b. .Memilih kelompok bisnis (sasaran pasar/pemakai sistem)
c. Melihat kemungkinan² pemodalan
d. Tingkat kompetisi produk
e. .Lingkungan operasional sistem (cth: dimana sistem akan diakses?)
f. Sistem harga (apakah ada tawar menawar? Diskon? Atau sudah ada ketetapan
harga?)
 Tahap Perancangan
Membuat rancangan SI e-business dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Kebutuan perusahaan e-Business
2) Kebutuhan operator
3) Kebutuhan pemakai
4) Kebutuhan teknis
 Tahap Penerapan
a. Kegiatan mengimplementasi rancangan yang telah disusun sebelumnya agar
dapat diwujudkan.
b. Pertimbangan memilih bahasa komputer :kemampuan bahasa tersebut, dan
penguasaan programmer terhadap bahasa tsb
c. Untuk proses diluar sistem, disusun perjanjian atau tata tertib.

 Tahap Penerapan (2)


Cara merealisasikan sistem :
a. Paket Aplikasi
b. Pengembangan oleh staff
c. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar
 Tahap Evaluasi
a. Uji coba untuk memastikan sistem sudah benar dan sesuai karakteristik yang
ditetapkan.
b. Dilakukan bertahap mulai dari pengecekan alur sistem sampai pengecekan yang
melibatkan data sesungguhnya.
c. Juga perlu dilakukan evaluasi perangkat keras yang digunakan.
Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan
a. Tahap penggunaan bila sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos.
b. Tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem untuk memelihara
keutuhan data dan informasinya.
c. Pemeliharaan dapat berupa : penataan ulang database, back-up, scanning virus,
penyesuaian² dan pembetulan kesalahan² yang mungkin terjadi.
Kegagalan SI E-Business
 Faktor-faktor penyebab kegagalan SI e-Business:
a. Pandangan bahwa SI e-Business adalah yang paling penting, sehingga lupa akan
komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk, dan layanan.
b. Antar-muka yang kurang interaktif, kurang komunikatif, dan tidak user friendly.
c. Perubahan cara pandang, pola bisnis, dan sistem dari tradisional menjadi modern
& global memerlukanwaktu untuk beradaptasi.

BAB 7: ISU ETIKA DAN SOSIAL DALAM E-BUSINESS


E-commerce hanyalah satu dari beragam bentuk teknologi informasi yang mengambil
peranan dan menjadi faktor besar dalam mempengaruhi beragam aspek kehidupan kita
sehari-hari. Seiring berjalannya setiap dampak positif yang terbangun dari tiap-tiap teknologi
yang membantu itu sendiri memiliki juga bagian yang menjadi dampak negatif dan juga
menjadi konsekuensi yang seringkali kurang kita sadari dalam mencapai dampak positif yang
kita rasakan. Dari keragaman dampak negatif yang muncul dalam karya tulis kali ini akan
dibahas mengenai isu etika yang seringkali terabaikan dalam teknologi e-commerce yang ada
di mana dampak negatif tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan suatu ancaman terhadap diri kita yang berperan sebagai pengguna atau user.
Isu etika adalah suatu bagian penting yang memberikan peranan inti kedalam nilai-nilai di
hidup kita dalam berkomunitas antara lain nilai kehidupan, kebahagiaan, keamanan, dan juga
pengetahuan. Nilai-nilai tersebut dapat menjadi masalah dalam berkomunitas (Moor, 1999).
Pembahasan dari isu etika sendiri menjadi penggambaran moral sebagai suatu sumber
informasi namun memiliki suatu tanggung jawab dari informasi itu sendiri apakah informasi
tersebut dapat dikonsumsi oleh setiap orang yang ingin mengakses ataukah informasi tersebut
melanggar bagian dari privasi. Etika yang akan dibahas di bagian pembahasan tentang titik
temu antara isu etika dan juga perjalanan e-commerce yang berlangsung.

A. ANALISIS KETERKAITAN ANTARA ISU-ISU ETIKA,SOSIAL DAN POLITIKAL


YANG MUNCUL DENGAN ADANYA SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Di perusahaan system informasi paling luas cakupannya yaitu di Marketing. Karena di
marketing, perusahaan bersinggungan langsung dengan masyarakat. Terlebih saat ini social
media hampir digunakan oleh setiap orang.
Biasanya perusahaan menggunakan social media untuk membangun komunitas dan jaringan
marketing. Akan tetapi etika di social media ini kadang berbenturan. Misalkan kita ambil
contoh penggunaan foto yang di posting oleh orang di social media dan diambil oleh divisi
design dept marketing. Divisi design tersebut biasanya mencari foto dari google dan
menggunakannya sebagai media promosi di social media dengan mengedit terlebih dahulu
foto tersebut. Hal ini terjadi karena posting di social media harus rutin dan berkala, sehingga
designer dituntut menghasilkan foto design yang cukup banyak. Posting di social media harus
rutin agar komunitas selalu menerima informasi terbaru dari perusahaan. Dengan rutin nya
posting ini maka anggaran jika membeli lisensi dari foto tersebut menjadi tinggi. Sehingga
biasanya designer hanya mengambil saja tanpa melihat lisensi dari foto tersebut.
Kejadian pengambilan foto di google atau social media ini jika dilihat dari analisa etika yaitu,
a. Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta-fakta.Semua foto yang di
upload di social media, blog, atau media sharing lainya di internet pasti memiliki legal
statement yang harus kita patuhi. Harusnya designer meminta ijin terlebih dahulu ke
pemilik foto atau jika kita sudah meminta ijin tetapi tidak ada respon maka bisa
mencantumkan sumber foto tersebut di ambil dari mana.
b. Tentukan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi-order
yang terlibat. Konflik yang muncul biasanya foto itu dijadikan promosi brand tertentu
seolah — olah orang yang ada difoto menggunakan produk dari perusahaan. Atau
privasi dari orang yang ada di foto tersebut terganggu. Seharusnya divisi designer
memperhatikan kaidah dan tidak melanggar privasi seseorang.
c. Mengidentifikasi pemangku kepentingan. Orang yang berkepentingan dalam kasus
penggunaan foto tersebut yaitu designer / marketing untuk selalu update di social
media dan pemilik foto yang di ambil tanpa ijin.
d. Mengidentifikasi pilihan berita yang kita ambil dengan alasan yang jelas. Pada kasus
penggunaan foto tersebut pilihan yang paling baik adalah designer menggunakan foto
dengan legal. Jika foto tersebut diambil dari blog atau dari social media, maka
designer harus meminta ijin terlebih dahulu. Dengan pilihan ini maka designer akan
terbatasi sehingga ada konsekuansi dari penggunaan foto yang legal tersebut. Pilihan
yang paling tepat adalah designer membeli foto dari situs resmi.
e. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda.
Kosekuensi dari pilihan yang seharusnya diambil oleh divisi designer yaitu
a. Menggunakan foto dari web dengan aturan yang jelas. Misalkan dari shutterstock,
dll
b. Perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli lisensi dari foto yang
digunakan.
c. Designer bekerja secara fair dan jujur dalam menggunakan hak cipta orang lain.
Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam Implementasi
Sistem Informasi dan pemakaian internet pada perusahaan saudara.
1. Isu Etika
Isu etika dalam implementasi system informasi dan pemakain internet di perusahaan yaitu
dalam hal marketing. Marketing biasanya mencari customer dari social media sehingga
dalam kondisi apa perusahaan dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi
seseorang? Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang
lain melalui pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium
apa pun? Apakah kita perlu memberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil
data-data informasi dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa
kita menggunakan informasi yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.
2. Isu Sosial
Perusahaan memang sudah mempunyai departemen CSR (Corporate Social
Responsibility) untuk peran perusahaan dalam social masyarakat. Akan tetapi dengan
hadirnya system informasi, CSR harusnya lebih luas bias berkarya. Misalkan dengan
memberikan informasi secara berkala tentang pentingnya vaksin, bahaya jika vaksin
terlambat, dan di tambahkan sebagai program dalam CSR. Misalkan memberikan
informasi vaksin dan pengobatan geratis di social media, dll. Sehingga informasi lebih
luas dan cakupan CSR lebih mengena ke orang yang membutuhkan.
3. Isu PolitikIsu-isu politik mengenai implementasi system informasi di perusahaan yaitu
pada perkembangan perundang-undangan yang mengatur relasi antara pemegang
dokumen/catatan dan individu. Haruskah kita mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail
agar bisa melacak penjahat atau teroris. Sampai sejauh apa situs-situs e-commerce dan
bisnis lainnya dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi mengenai individu.
Selama ini kita selalu mempercayakan data kita ke raksasa internet, seperti google,
Facebook, dll. Dan Ini sudah menjadi rahasia umum jika data pengguna di internet,
termasuk data pengguna Google, dapat diakses oleh pemerintah. Dalam hal ini,
pemerintah Amerika dan FBI mempunyai legalitas untuk meminta data pengguna kepada
Google lewat National Security Letter (NSL) untuk keperluan kemanan dan penegakan
hukum Amerika.
Untuk meningkatkan transparansi mengenai informasi apa yang diminta dan diberikan pada
FBI, Google mempublikasikan delapan NSL kepada publik lewat blognya. Sebelumnya,
Google dan perusahaan teknologi terkait lainnya telah melakukan serangkaian upaya hukum
untuk mendapat izin publikasi NSL ini.

B. DIMENSI-DIMENSI MORAL DALAM MASYARAKAT BERBASIS INFORMASI


1. Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi
dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini
diatur sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam
memperoleh informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
2. Kepemilikan hak dan kewajiban yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu
maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti
sekarang ini. Seperti perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak
paten dan lain sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam
zaman yang serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
3. Akuntabilitas dan pengendalian yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam
penggunaan informasi.
4. Kualitas sistem yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi
hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi
masyarakat tetap terjaga.
5. Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus
informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus
dipertahankan.
C. BAGAIMANA MASYARAKAT BISNIS HARUS MENYIKAPI ADANYA
KERAGAMAN PANDANGAN DAN ALUR IMBAS SOSIAL DAN ETIK DAN
ADANYA TEKNOLOGI INFORMASI

 Cara berkomunikasi
Dulu masyarakat Indonesia banyak yang menjalin komunikasi dengan cara surat menyurat
atau mengirim SMS. Namun, adanya kemajuan teknologi telah mengubah kebudayaan di
masyarakat dalam hal menjalin komunikasi. Kini, masyarakat terbiasa menjalin komunikasi
lewat e-mail ataupun lewat media sosial lainnya. Perubahan kebudayaan ini membawa
dampak positif untuk masyarakat karena bisa menjalin komunikasi tanpa batas ruang dan
waktu. Tetapi kemajuan teknologi ini juga bisa dipandang negatif ketika membuat
masyarakat jarang menjalin komunikasi tatap muka. Sehingga dikhawatirkan bisa
menjauhkan kita dari orang-orang di sekitar.
 Cara berpakaian
Cara berpakaian masyarakat saat ini sudah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya. Saat
ini bisa ditemui dengan mudah, cara berpakaian yang bersifat lebih modern dan bisa
menjangkau berbagai kalangan, khususnya anak muda. Tentunya cara berpakaian ini harus
disesuaikan dengan pakaian di Indonesia. Tidak semuanya bisa langsung diterapkan karena
ada yang sesuai dan tidak. Contohnya memakai bikini saat berenang di pantai, hal ini masih
dipandang belum sesuai dengan budaya Indonesia.
 Gaya hidup
Kemajuan teknologi memudahkan orang untuk menemukan berbagai informasi di internet.
Tanpa disadari gaya hidup individu atau kelompok mulai berubah. Perubahan ini ada yang
bersifat positif dan ada pula yang negatif. Contoh perubahan gaya hidup yang positif ialah
rajin olahraga, menjaga pola hidup sehat, mengurangi konsumsi daging, dan lain sebagainya.
Contoh perubahan gaya hidup yang negatif ialah penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan
lain sebagainya.
 Gaya berbahasa
Gaya berbahasa juga ikut berubah seiring majunya teknologi. Bahasa daerah mulai jarang
digunakan dan digantikan dengan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional. Karena tidak
semua warga Indonesia mengerti bahasa daerah wilayah lainnya. Penggunaan bahasa asing
sebagai gaya berkomunikasi sehari-hari juga semakin terlihat. Contohnya menggunakan dan
memadukan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris. Hal ini tidaklah salah, asalkan kita
tetap menjaga kelestarian bahasa daerah dan Bahasa Indonesia.
BAB 8 :KISI KISI SOAL

1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Manajemen


Jawab
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal
dalam bisnis yang terdiri atas pemanfaatan dokumen, manusia, teknologi, serta prosedur
dalam akuntansi manajemen
2. Selain aspek teknologi, sistem informasi juga memiliki aspek non teknologi,Sebutkan
aspek tersebut
Jawab
Yaitu aspek prosedur atau proses dan manusia

3. Sebutkan dan jelaskam kompnen teknlogi informasi


Jawab
a. Perangkat keras komputer adalah perangkat fisik yang digunakan untuk pengolahan data
menjadi informasi. Perangkat keras komputer dewasa ini terdiri dari komputer meja
(desktop), komputer jinjing (laptop atau notebook), mesin pencetak, mesin pelarik citra,
dan lainnya. Belakangan ukuran perangkat komputasi dapat diperkecil dan semakin
mudah dibawa dalam bentuk telepon pintar dan komputer tablet. Perkembangan
teknologi Internet of Things (IoT) membawa perangkat keras komputasi ke dalam
barang yang lazimnya bukan merupakan komputer, seperti mesin pendingin ruangan,
jam tangan, sepatu, dan lainnya.
b. Perangkat lunak komputer adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk
mengendalikan dan mengkoordinasikan perangkat keras komputer untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu.

c. Teknologi pengelolaan data adalah perangkat lunak komputer yang secara khusus
ditujukan guna mengelola data di dalam media penyimpanan fisik.
d. Teknologi jaringan dan telekomunikasi data terdiri dari perangkat fisik dan perangkat
lunak yang digunakan mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya.
Jaringan komputer memungkinkan berbagai perangkat saling berbagi data dan sumber
daya komputasi lainnya. Internet adalah salah satu contoh jaringan komputer yang
dipakai secara meluas di seluruh dunia.
e. Prosedur atau proses merupakan panduan tertulis yang mengarahkan bagaimana suatu
sistem informasi beserta teknologi didalamnya digunakan. Seringkali, mengabaikan
prosedur atau proses menjadi pangkal masalah.Sebagai contoh prosedur bahwa
password harus diganti secara berkala tidak diikuti, maka mungkin saja password
tersebut dapat diketahui pihak yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan.
f. Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap sistem informasi. Manusia
merupakan pengembang, pengelola, dan pengguna sistem informasi.
4. Pendekatan untuk sistem informasi yang menekankan matematis berdasarkan model
untuk mempelajari sistem informasi disebut pendekatan?
Jawab
Disebut Pendekatan teknis
5. Apa yang dimaksutkan dengan Voice over Internet Protocol (VoIP)
Jawab
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah perlewatan komunikasi suara melalui internet
laksana komunikasi digital.
6. Apa Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis ?
Jawab

mengontrol proses industrial, mendukung komunikasi, produktivitas kantor secara efisien,


menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi
7. Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuahorganisasi atau
perrusahaan,sebutkan peran tersebut
Jawab
Peran tersebut ialah
a. Menunjang kegiatan bisnis operasional. Mulai dari akuntansi sampai dengan
penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi
manajemen dalam operasi kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka tanggapan atau
respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem informasi untuk
dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai fingsi bisnis
menjadi kritis atau penting.
b. Menunjang untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat
mengombinasikan informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan
lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan
sebelumnya. Sistem informasi akan membantu para manajer membuat keputusan
yang lebih baik lebih tepat, dan lebih bermakna.

c. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis


perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

8. Apa yang anda ketahui tentang E-Commerce?


Jawab
E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet
9. Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam
suatuorganisasi dikenal ada tiga, sebutkan dan jelaskan?
Jawab
 Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka panjangsertapenempatan
organisasi pada lingkungan.
 II. Tingkat Manajemen Taktis bertugas untukmenterjemahkan kebijakan strategis
menjadi bagianbagian yang harus dikerjakansertamengatur korodinasi internal
organisasi. Sedangkan
 III. Tingkat manajemen Operasional bertugasuntuk menjalankan rodaorganisasi sesuai
dengan rencana jangka panjang dan pedoman yangtelah disusun oleh manajemen
tingkat taktis
10. Jelaskan Apa itu Implementansi sistem?
Jawab
Implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem
disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap
untuk dioperasikan
11. Teknologi informasi yang kita nikmati saat ini didukung oleh infrastruktur
teknologi informasi, yang terdiri dari ?
Jawab
perangkat keras, perangkat lunak, dan layananteknologi informasi
12. Apa yang dimaksut dengan Infrastruktur teknologi?
Jawab.
Infrastruktur teknologi adalah pondasi atau kerangka kerja yang mendukung
suatu sistem atau organisasi.
13. Ada 4 tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer: Sebutkan?
Jawab
1) Linux Dan Perangkat Lunak Open Source
2) Java, Html Dan Html 5
3) Layanan Web Dan Arsitektur Berorientasikan Layanan
4) Layanan Alih Daya Lunak Dan Could Services
14. Sebutkan Beberapa periode era evolusi infrastruktur.
Jawab
Priode era evolusi instruktur yaitu
1) 1930 – 1950: evolusi mesin akuntansi elektronik
2) 1959 – sekarang: era mainframe dan komputer mini.
3) 1981 – sekarang: era Personal Computer
4) 1983 – sekarang: era klien/server
5) 1992 – sekarang: komputasi internet
15. Apa Implikasinya yren yang terjadi pada praktik manajemen?
Jawab
dapat digunakan oleh manajer untuk meningkatkan kinerja dan memahami
model manajemen yang baik
16. Apa itu manajemen Data?
Jawab
Manajemen data adalah suatu kegiatan manajerial yang menggunakan teknologi sistem
informasi dalam menjalankan tugas mengelola data agar bisa memenuhi keperluan
informasi yang diperlukan oleh seluruh stakeholder. Manajemen data akan memastikan
seluruh data secara aktual, akurat, aman dan juga tersedia untuk semua pihak yang
memiliki kepentingan.

17. Apa yang anda ketahaui tentang entitas


Jawab
Entitas adalah orang, tempat, hal, atau kejadian yang informasinya disimpan dan
dipelihara. Setiap karakter atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus disebut
atribut
18. Apa yang dimaksutkan dengan Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database
management system, DBMS?
Jawab
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS),
atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang
untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta
banyak pengguna
19. Sebutkan contoh dari tipikal SMBD ?
Jawab
Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung
pelanggan
20. apa saja tantangan pengelolaan big data yang sering terjadi dalam suatu perusahaan?
Jawab
o Data dari berbagai sumber tersimpan dalam platform yang berbeda
o Mengklasifikasikan data yang berkualitas
o Kurangnya jumlah karyawan yang memiliki kemampuanmenganalisa data
o Membutuhkan banyak biaya
o Masalah skalabilitas.
21. Apa yang dimaksutkan dengan jaringan telekomunikasi?
Jawab
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya
yang digunakan dalam melakukan aktivitas telekomunikasi.
22. Sebutkan 3 bagian utama pada jaringan telekomunikasi
Jawab
3 bagian utama pada jaringan telekounikaasi adalah
o Perangkat transmisi
o Perangkat penyambung
o Terminal
23. Sebut dan jelaskan 6 jenis media sosial
Jawab
6 jenis media sosial adalah
1) Layanan blog
Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai jurnal pribadi di internet, untuk
berbagi catatan atau pandangan penggunanya tentang beragam
hal.Penggunanya lazim disebut sebagai narablog (blogger). Contoh:
WordPress, Blogger.Untuk pemasaran, blog bisa digunakan dalam kegiatan
Content Marketing,seperti business blogging, mengedukasi sasaran pasar
tentang topik tertentu atau keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan, atau
memperkuat SEO atau relasi brand dengan topik tertentu.
2) Layanan jejaring sosial (social network) Jenis layanan yang fokus pada
terbangunnya jejaring di antara penggunanya untuk saling berbagi pesan,
informasi, foto, atau video. Model relasi antar pengguna yang lumrah
berbentuk pertemanan dengan cara saling Add atau Connect. Contoh:
Facebook, Lindkedin. Untuk pemasaran, jejaring sosial bisa digunakan
sebagai content channel yang memuat berbagai bentuk informasi dari brand;
mulai dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga
membuka topik diskusi dengan pengguna lain pada channel ini.
3) Layanan blog mikro (microblogging) Meski kegunaannya serupa, tapi jenis
media ini lebih ringkas, hingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih
cepat dibandingkan blog. Contoh: Twitter. Pada kegiatan pemasaran,
microblogging bisa dioptimalkan sebagai channel untuk berinteraksi cepat
dengan audiens yang disasar, hingga berbagi informasi ringkas yang penting
diketahui konsumen atau pengguna lain di channel terkait. Contohnya, jadi
saluran untuk menangani keluhan atau pertanyaan konsumen atau pelanggan.
4) Layanan berbagi media (media sharing) Kalau kita suka menonton YouTube
atau mendengar Soundcloud, keduanya tergolong dalam jenis ini; yang fokus
utamanya memang untuk berbagi konten media seperti foto, audio, atau video.
Contoh lain: Instagram, Flickr. Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk
berbagi konten-konten yang kuat secara visual; seperti foto produk, kegiatan
brand, sampai konten seperti infografik atau video.
5) Layanan forum Bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah
dikenal sejak lama. Layanan ini jadi tempat pengguna bisa memperbincangkan
hal atau topik spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi. Contoh:
Kaskus, Quora. Untuk pemasaran, jenis ini bisa digunakan untuk membangun
kredibilitas brand terkait topik tertentu. Misal, brand terlibat dalam diskusi
tentang topik yang merupakan segmen atau kategori brand tersebut, dan
menunjukkan keahlian atau expertise-nya pada pengguna lain terkait topik
tersebut.
6) Layanan kolaborasi Seperti namanya, layanan ini memberi kesempatan
penggunanya untuk berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau
mengoreksi konten. Contoh: Wikipedia.Pemasar bisa membangun koneksi
dengan para kontributor pada layanan ini, untuk menyajikan data dan
informasi yang tepat jika menyangkut brand terkait; khususnya jika konten
yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut
24. Jelaskan apa yang dimakautnkan dengan Infrastruktur telekomunikasi
Jawab
Infrastruktur telekomunikasi adalah struktur fisik yang mendasari jaringan komunikasi
yang terbentuk dan merupakan pendukung komunikasi jarak jauh.
25. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau
pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi
non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran
untuk e-dagang ini. Sebutkan bentuk” teknologi tersebut
Jawab

• Mempermudah Cara Komunikasi Bagi banyak perusahaan, email adalah


sarana utama komunikasi antara karyawan, pemasok dan pelanggan. Email
adalah salah satu pendorong awal Internet, Penggunaannya sangat mudah dan
relatif jauh lebih murah jika dibandingkan dengan faksimile untuk
berkomunikasi. Selama bertahun-tahun, sejumlah alat komunikasi lainnya
juga berkembang, yang memungkinkan para staf untuk saling berkomunikasi
dengan menggunakan sistem chat (chatting), alat pertemuan online dengan
sistem konferensi video seperti webinar, Voice over internet protocol (VOIP)
dan masih banyak lagi lainnya.
• Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi Melalui internet, anda hanya
membutuhkan satu klik dan semua informasi sudah tersedia di depan mata
Anda. Semakin banyak pengetahuan yang anda peroleh mengenai bisnis,
maka semakin berkembang pula bisnis yang sedang anda kelola. Selain itu
anda dapat dengan mudah untuk mencari informasi yang berkaitan dengan
kompetitor anda.
• Manajemen Data Deretan lemari arsip yang berisikan dokumen-dokumen
perusahaan sekarang sudah tidak terlalu dibutuhkan lagi oleh beberapa
perusahaan, dengan adanya database. Saat ini, sebagian besar perusahaan
menyimpan versi digital dari dokumen pada server dan perangkat
penyimpanan. Dokumen-dokumen ini menjadi langsung tersedia bagi semua
orang di perusahaan, terlepas dari lokasi geografis mereka. Perusahaan yang
mampu menyimpan dan memelihara sejumlah besar data historis secara
ekonomis, dan karyawan dapat mengakses langsung dokumen yang mereka
butuhkan
• Sistem Informasi Manajemen Menyimpan data hanya menguntungkan jika
data yang dapat digunakan secara efektif. Perusahaan progresif menggunakan
data itu sebagai bagian dari proses perencanaan strategis serta pelaksanaan
taktis dari strategi itu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) memungkinkan
perusahaan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas.
Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari waktu ke
waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan mengidentifikasi bidang yang
perlu perbaikan. Manajer dapat melacak penjualan setiap hari, yang
memungkinkan mereka untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih
rendah dari perkiraan dengan meningkatkan produktivitas karyawan atau
mengurangi biaya item.
• Customer Relationship Management Perusahaan menggunakan TI untuk
memperbaiki cara mereka merancang dan mengelola hubungan terhadap
pelanggan. Customer Relationship Management (CRM) sebuah sistem yang
dapat menangkap setiap interaksi perusahaan terhadap para pelanggan,
sehingga terdapat data kronologis pelanggan jika sewaktu-waktu dibutuhkan,
bagaikan data record. Salah satu contohnya pelanggan menghubungi call
center karena mendapatkan masalah, mengenai informasi pengiriman barang
yang ia pesan. Dengan adanya CRM staff perusahaan dapat segera
memberitahukan keberadaan barang pesanan pelanggan. Karena seluruh
interaksi disimpan dalam sistem CRM. Pelanggan pun menjadi tenang, karena
mendapatkan pelayanan yang memuaskan, Hal ini memberikan keuntungan
bagi perusahaan sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja terhadap
produktivitas.
• Aktivitas Bisnis Selama 24 Jam Dengan adanya perkembangan teknologi
informasi sangat membantu para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas jual
beli selama 24 jam, tidak seperti toko offline yang segala aktivitasnya sangat
dibatasi oleh ruang dan waktu. Seiring dengan berkembang pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, Para pelaku IT mulai gencar memanfaatkan
kemajuan tersebut. Khususnya dalam bidang Teknologi Informasi, para
pelaku IT dapat memperoleh kemudahan dalam setiap urusannya. Dunia
bisnis sudah sangat kompetitif dimana ada banyak persaingan untuk dapat
terus berkembang. Diperlukan kreativitas, kegigihan, dan pengetahuan yang
maju agar bisa bersaing di dalamnya. Melihat banyaknya fungsi yang
diperoleh dari teknologi informasi, sangat jelas kalau kita akan sangat
membutuhkannya
26. e-business adalah kata yang diserap dari dua suku kata bahasa Inggris, yaitu Electronic
business, yang bila diterjemahkan memiliki arti ?
jawab
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis ataupun semi otomatis dengan
memanfaatkan sistem informasi komputer.
27. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business Setidaknya ada enam poin utama yang menjadi
faktor penentu keberhasilan e-business, sebut dan jelaskan?
a. E-business dan strategi organisasi Nilai strategis dalam menerapkan e-
business akan sangat tergantung pada tingkat sejauh mana suatu proses
tersebut mampu membantu organisasi dalam menerapkan dan mencapai
seluruh strateginya.
b. Pembeli dan Inbound Logistic Dalam hal ini, internet memiliki peranan
yang penting dalam meningkatkan kegiatan pembelian dengan cara
mempermudah perusahaan dalam melakukan identifikasi calon
pemasok dan melakukan perbandingan harga. Seluruh data pembelian
yang dilakukan oleh sub unit perusahaan yang berbeda akan bisa
dipusatkan, sehingga akan memungkinkan perusahaan untuk bisa
menetapkan total pembeliannya.
c. Operasi Internal, Sumber Saya Manusia, dan Infrastruktur Teknologi
komunikasi pada tingkatan yang lebih lanjut mampu meningkatkan
efisiensi operasional internal secara signifikan. Selain itu, peningkatan
akses informasi juga mampu secara signifikan meningkatkan
perencanaan Dalam sumber daya manusia, kegiatan ini akan
mendukung adanya efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan utama
perusahaan.

d. Outbound Logistic Akses yang lebih tepat waktu dan akurat atas
seluruh informasi yang detail terkait pengiriman akan memungkinkan
penjual dalam mengurangi biaya transportasi dengan cara mengirimnya
secara menyeluruh pada pelanggan yang lokasinya berdekatan.

e. Penjualan dan Pemasaran


Pihak perusahaan bisa membuat katalog elektronik di website mereka
agar bisa melakukan otomatisasi input pesanan penjualan. Kemampuan
seperti ini akan memungkinkan pelanggan menyampaikan pesanan
ketika mereka membutuhkannya dan mampu mengurangi jumlah staf
secara signifikan dengan menghapus biaya telepon, surat-menyurat, dan
juga faks.
f. Pelayanan dan Dukungan Purna Jual Secara signifikan, e-business akan
mampu meningkatkan kualitas dukungan purna jual pada para
pelanggan.

28. Sebutkan Tahap-Tahap Pembentukan Sistem E-Business


• Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal
mungkin.
• Membangun halaman Web
• Membangun SI E-Business yang efektif (merancang aliran data, prosedur
pengolahan dan aliran informasi)
• Mengembangkan SI yang bersifat inter platform (SI yang mampu
menjembatani antar platform SI)

29. Sebutkan Faktor-faktor penyebab kegagalan SI e-Business:


jawab
o Pandangan bahwa SI e-Business adalah yang paling penting, sehingga lupa akan
komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk, dan layanan.
o Antar-muka yang kurang interaktif, kurang komunikatif, dan tidak user friendly.
o Perubahan cara pandang, pola bisnis, dan sistem dari tradisionalmenjadi modern
& global memerlukanwaktu untuk beradaptasi.

30. Galbraith menjelaskan lima bidang yang harus diselaraskan dalam suatu
organisasi,sebtkan?
Jawab
Strategi, Struktur, Proses, Penghargaan, dan Manusia.
31. Apa yang dinaksud dengan isu etika?
Jawab
Isu etika adalah suatu bagian penting yang memberikan peranan inti kedalam nilai-nilai di
hidup kita dalam berkomunitas antara lain nilai kehidupan, kebahagiaan, keamanan, dan
juga pengetahuan. Nilai-nilai tersebut dapat menjadi masalah dalam berkomunitas
32. Jelaskan pengertian dari kualitas hidup
jawab
Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi.
Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.
33. Kosekuensi yang seharusnya diambil oleh divisi designer?
jawab
 Menggunakan foto dari web dengan aturan yang jelas. Misalkan dari
shutterstock, dll
 Perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli lisensi dari foto yang
digunakan.
 Designer bekerja secara fair dan jujur dalam menggunakan hak cipta orang lain.

34. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban informasi?


jawab
Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan
juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh
mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh
informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
35. Berilah contoh perubahan gaya hidup yang positif!
Jawab
Contoh perubahan gaya hidup yang positif ialah rajin olahraga, menjaga pola hidup sehat,
mengurangi konsumsi daging, dan lain sebagainya
BAB 9:

BERBAGAI APLIKASI SISTEM INFORMASI DAN INTEGRASI PROSES BISNIS

Sistem informasi memiliki peran penting di dalam bidang akuntansi, karena pada dasarnya tujuan
utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi untuk para pengambil keputusan
(Puspitaningtyas, 2018). Secara umum semua perusahaan atau organisasi akan selalu
membutuhkan informasi untuk mengambil sebuah keputusan. Informasi yang dibutuhkan harus
informasi yang akurat, yang tersedia tepat waktu, kapan pun dibutuhkan dan memiliki nilai yang
tepat dan relevan. Informasiinformasi ini pada dasarnya dihasilkan oleh suatu sistem informasi
yang berbasis komputer (Dewi Anggadini, 2013). Persaingan bisnis antar perusahaan semakin
ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas kerja, mutu pelayanan dan
ketepatan data (Prasastono, dkk., 2012). Komputerisasi sistem yang meliputi sistem pembelian,
sistem penjualan dan sistem akuntansi akan sangat membantu, bila dibandingkan dengan sistem
manual. Perubahan dari sitem manual menjadi sistem komputerisasi maka meminimalisir
kehilangan data pada setiap perusahaan. Sistem komputerisasi juga akan mampu menghemat
waktu dan mempercepat dalam mendapatkan suatu data. Proses komputerisasi dalam menginput
data transaksi-transaksi bisnis akan lebihmempermudah pengguna yang tidak mahir dalam bidang
akuntansi (Yulidar, 2015). Penggunaan teknologi informasi pada perusahaan yang berkembang
sudah merupakan kebutuhan pokok untuk membantu kelancaran usaha. Teknologi informasi yang
tersedia sangat membantu pengusaha mengembangkan usaha bisnis dan produksi serta digunakan
untuk membina hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan perseorangan yang memiliki modal
kecil, biasanya memiliki jumlah karyawannya juga sedikit. Jumlah karyawan yang sedikit
menyebabkan karyawan akan merangkap mengerjakan berbagai pekerjaan. Namun, tidak sedikit
perusahaan yang awalnya kecil akan mampu berkembangnya menjadi besar. Perkembangan
perusahaan biasanya diiringi dengan adanya tambahan tenaga kerja yang profesional dalam
menjalankan tugas-tugas perusahaan. Selain tenaga-tenaga yang profesional, diperlukan juga
manajemen perusahaan yang baik dan terutama lagi ditunjang oleh sistem informasi akuntansi.
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu penunjang roda perekonomian
negara. Sektor ini mempunyai peran strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional.
A. MEMAHAMI BERBAGAI APLIKASI SISTEM INFORMASI YANG
MEMBUTUHKAN INTEGRASI ANTAR FUNGSI, MISALNYA SISTEM YANG
MENDUKUNG APLIKASI MANAJEMENRANTAI PASOKAN, CUSTOME
RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEM, DAN ENTERPRISE SYSTEMS .

Rantai pasok atau rantai suplai adalah sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi
koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia,
aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi,
persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada
pelanggan.Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada umumnya terdiri dari
manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan (seperti: pedagang
eceran, perdagangan elektronik, dan pelanggan (pengguna akhir). Aktivitas rantai pasok
(rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi
sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir. Rantai pasok
menghubungkan rantai nilai.Ada berbagai jenis model rantai pasok, yang masing-masing
menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir. Tujuan utama manajemen rantai pasok
adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng
efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa
perusahaan memilih untuk mengalihdayakan manajemen rantai pasok mereka dengan bekerja
sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga. Standar pengelolaan rantai pasok salah
satunya dikemukakan oleh Deloitte Touche Tohmatsu. Perusahaan dibagi menjadi tiga jenis
melalui kemampuan dalam pengelolaan rantai pasok produksi. Sikap yang diamati ialah
kemampuan dalam melakukan pengamatan, memberikan tanggapan dan melakukan mitigasi
terhadap risiko dari rantai pasok produksi. Perusahaan pertama ialah perusahaan yang mampu
melakukan mitigasi risiko rantai pasok dengan tepat. Perusahaan ini umumnya memiliki
keunggulan berupa sistem yang canggih dengan pengelolaan yang ulet. Pencegahan
pemutusan rantai pasok dilakukan melalui penyediaan pemasok cadangan. Pemutusan rantai
pasok ini umumnya terjadi ketika terjadi inovasi skala besar. Perusahaan pertama mampu
memenuhi permintaan pasar dan menjaga operasional perusahaan dengan memamnfaatkan
persediaan yang ada. Perusahaan kedua memiliki kemampuan dalam menanggapai risiko
rantai pasok dengan tepat, tetapi tidak mempunyai rencana mitigasi risiko. Hubungan
perusahaan kedua sangat erat dengan pemasok utama sehingga seluruh risiko dapat dipahami
dengan tepat dan dapat diatasi melalui tindakan tertentu berdasarkan prioritas yang telah
ditetapkan sebelumnya. Perusahaan kedua umumnya dapat memenuhi permintaan pasar
meski belum memiliki perencanaan pasokan. Persiapa perusahaan kedua ialah investasi pada
perencanaan manajemen rantai pasok sehingga mudah mengetahui adanya risiko yang akan
terjadi terhadap rantai pasok. Perusahaan ketiga merupakan perusahaan yang tidak mampu
mengelola rantai pasok. Pada perusahaan ketiga, ada ketergantungan kepada pemasok tunggal
sehingga tidak mampu melihat masalah yang timbul akibat pemutusan rantai pasok.
Perusahaan ketiga tidak mampu mengatur persediaan bahan baku untuk keperluan produksi.
Produk akhir juga tidak mampu diperkirakan sehingga permintaan konsumen tidak dapat
dipenuhi dengan tepat. Perusahaan ketiga juga tidak dapat melakukan distribusi produk
secara tepat karena tidak mampu mengelola bidang logistik. Peluang kebangkrutan
perusahaan ketiga sangat tinggi ketika rantai pasok terputus akibat inovasi besar-besaran

Supply Chain atau Rantai pasok adalah adalah serangkaian proses bisnis yang
menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk dan
mendistribusikannya kepada konsumen. Perlu dilihat bahwa tujuan utama rantai pasok adalah
dalam hal peningkatan nilai tambah. Sehingga, setiap aktor dalam jaringan rantai pasok akan
memberikan sumbangsih berupa input atau proses spesifik yang dapat meningkatkan nilai
suatu produk.

Rantai pasok secara luas tidak hanya dalam hal peningkatan nilai tambah, tetapi juga untuk
memenuhi permintaan konsumen, peningkatan daya saing, peningkatan keuntungan, dan
membangun relasi yang baik antar aktor dalam rantai pasok (Chauhan dan Proth 2005; Yao et
al. 2008). Sehingga, tidak benar jika rantai pasok hanya mementingkan pabrik atau proses
produksi saja, tetapi terdapat komponen lain yang harus diperhatikan, salah satunya adalah
membangun koordinasi dan kolaborasi dengan aktor lain di sepanjang rantai pasok.Secara
lebih khusus, Chopra dan Meindl (2013) mendefinisikan rantai pasok tidak hanya terbatas
pada pabrik dan pemasok saja, tetapi juga perlu melihat kondisi distributor, penggudangan,
retailers bahkan perlu melihat kebutuhan konsumen. Tentu konsep ini mengantarkan kita
kepada ruang lingkup pembahasan rantai pasok.Untuk memudahkan kita, ruang lingkup
rantai pasok dapat dirujuk dari Ballou (2007) yang mendefinisikan ruang lingkup rantai pasok
disusun atas aspek berikut: Logistic, Strategic Planning, Information Technology dan
Marketing and Finance

Rantai pasokan saat ini adalah jaringan global produsen, pemasok, logistik, dan pengecer
eCommerce/DTC yang bekerja sama untuk mengirimkan produk ke pelanggan akhir. Seiring
perkembangannya, rantai pasokan modern juga menjadi lebih kompleks dan berbeda. Rantai
pasokan ini memerlukan tampilan data yang terpadu, serta kemampuan untuk memverifikasi
transaksi secara independen, seperti info terkini tentang produksi dan pengangkutan. Solusi
yang dibangun menggunakan layanan AWS, seperti Amazon Managed Blockchain dan
Amazon Forecast, memberikan visibilitas secara menyeluruh yang dibutuhkan rantai pasokan
saat ini untuk melacak dan menelusuri seluruh proses produksi mereka dengan efisiensi yang
sangat tinggi dibandingkan sebelumnya.

Perusahaan peranti lunak Oracle memperkenalkan solusi manajemen rantai pasok bagi
perusahaan secara terintegrasi. Melalui aplikasi ini, perusahaan akan mengintegrasikan tiga
komponen dalam kegiatan rantai pasok, mulai dari permintaan konsumen, produksi, hingga
suplai.“Tiga proses itu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” kata Director Supply Chain
Management Applications Oracle Asia Pacific, Rathinakumar Vaidyanathan, di kantor Oracle
Indonesia, Jakarta, Senin, 24 April 2012.Selama ini, banyak perusahaan di Indonesia masih
menggunakan model ERP atau Enterprise Resource Planning yang tidak terintegrasi. Padahal,
dalam proses produksi, perusahaan harus tahu berapa sesungguhnya permintaan konsumen.
Demikian pula, misalnya, dengan permintaan konsumen di wilayah tertentu.Dengan
manajemen rantai pasok yang terintegrasi ini, perusahaan dapat mengoptimalisasi mesin serta
operasional perusahaan yang semakin efektif dan efisien. Selain efisiensi, perusahaan juga
bisa meminimalkan risiko yang kemungkinan muncul dalam kegiatan rantai pasok

CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses,
manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka
menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas
dan loyal.Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang bagaimana
kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang
optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis
sangat tergantungseberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan
mereka. Sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan
dan profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat dilakukan
pada CRM. CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi, termasuk :

1. Penjualan
2. Layanan Pelanggan
3. Pemasaran
Seiring dengan pesatnya teknologi IT di Indonesia yang bersinergi universal. Software As a
Services (SaaS) base on cloud menjadi suatu kemajuan dan kebutuhan yang diperlukan oleh
kalangan pebisnis. Dimana saat ini penggunaan internet suatu konsumsi baku dikalangan
pebisnis, kondisi dimana menginginkan sesuatu serba cepat, flexible, online, update,
kapanpun dan dimanapu.
CRM-Salesforce.com menjawab semua tantangan tersebut, Aplikasi SaaS Customer
Relationship Management (CRM) yang diciptakan oleh Marc Benioff sejak Februari tahun
1999 di Delaware Amerika Serikat. Salesforce.com menyediakan segala kebutuhan untuk
mengelola penjualan dan layanan (untuk semua pebisnis). Aplikasi ini sudah terintegrasi
dengan Sistem Cloud, dengan beberapa fitur seperti :
1. Sales Cloud : Mampu memaksimalkan penjualan, meningkatkan pendapatan,
produktivitas dan visibilitas dalam bisnis.
2. Service Cloud : Transformasi layanan pelanggan dan menciptakan hubungan yang
baik dengan mereka.
3. Marketing Cloud : Memantau dan berpartisipasi dalam jejaring social.
4. Salesforce Platform and AppExchange : Membuat aplikasi social yang inovatif,
mobile dan Real-Time pada platform yang dapat digunakan oleh lebih dari 100.000
pelanggan.
5. Salesforce Chatter : Membuat proses bisnis dalam hal social. Bekolaborasi secara
Real-Time dari mana saja.
Dengan aplikasi high tech yang easy, user friendly dan berbasis website (on cloud) menjadi
penunjang bagi perusahaan untuk meningkatkan Return Of Investment (ROI).
Enterprise System merupakan program peminatan yang mendalami pengintegrasian fungsi-
fungsi operasional (pembelian, penjualan, sumber daya manusia, produksi, keuangan, dan
sebagainya) yang ada di perusahaan dengan menggunakan piranti lunak Enterprise Resource
Planning (ERP). Peminatan ini dirancang untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
mampu mengoperasikan salah satu piranti lunak ERP, yaitu Systems, Applications, and
Products in Data Processing (SAP). Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari bagaimana
mengembangkan sebuah usaha dengan memahami proses-proses yang seharusnya dilakukan
dalam suatu perusahaan sehingga segala fungsi dapat berkomunikasi dan berintegrasi secara
lancar.
Tujuan dari program peminatan ini adalah:
 Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki keahlian dalam menciptakan,
mengaplikasikan, dan mengintegrasikan berbagai solusi teknologi informasi untuk
efisiensi dan efektivitas manajemen dalam dunia bisnis.
 Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk memahami dan
menganalisis proses-proses bisnis yang seharusnya dilakukan dalam suatu
perusahaan.
 Mempersiapkan mahasiswa yang memiliki keahlian dan pengetahuan aplikasi ERP
serta menjadi intelectual capital yang siap menjadi pemimpin yang mengerti proses
terbaik dalam perusahaan
Setelah menyelesaikan program peminatan ini, lulusan diharapkan memiliki kompetensi
sebagai berikut:
a) Mampu menganalisis kebutuhan informasi dan proses bisnis perusahaan.
b) Mampu merancang sistem informasi yang selaras dengan tujuan organisasi.
c) Mampu mengoperasikan aplikasi ERP.
d) Mampu mengembangkan aplikasi bisnis secara efektif.
Beberapa jenjang karir yang dapat ditempuh lulusan setelah mengambil program peminatan
ini yaitu:
 System Analyst and Designer
 System Developer
 Key user SAP
 Konsultan SAP
 Pengusaha (Entrepreneur)
 Dosen/Tenaga Pengajar
Program peminatan ini mendistribusikan mata kuliah ke dalam 8 (delapan) semester, baik
teori maupun praktik. Untuk mengetahui dengan lebih jelas mengenai pendistribusian mata
kuliah tersebut, berikut ini akan disajikan daftar kurikulum selama 8 (delapan) semester.

B. BAGAIMANA SISTEM INFORMASI BERPERAN DALAM PERUBAHAN PROSES


BISNIS DAN KEPUTUSAN YANG MENYANGKUT LINTAS FUNGSI DAN/ATAU
LINTAS UNIT SERTA NILAI BISNIS DAPAT DICAPAI DENGAN APLIKASI
SISTEM INFORMASI YANG TERINTEGRASI.
Peranan informasi dalam kehidupan memang sangat penting. Pemakai utama informasi
adalah manajemen, yaitu semua orang yang ada dalam organisasi yang tugas dan tanggung
jawab utamanya adalah memfungsikan organisasi secara efektif dan efisien. Sedangkan
kegunaan informasi yang paling utama adalah untuk mengambil keputusan. Dimana
pengambilan keputusan sendiri adalah proses memilih suatu alternatif dari beberapa alternatif
yang ada dengan mempertimbangkan efektiftifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan
norganisasi atau pemerintahan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa semua SIM adalah untuk menunjang pengambilan keputusan. 
Akan tetapi istilah yang lebih popular untuk SIM dirancang guna menunjang keputusan-
keputusan manajemen pada area-area permasalahan tertentu adalah decision support system
(DSS). Jadi DSS adalah SIM dan SIM adalah DSS. Hanya saja DSS itu penekanannya lebih
besar pada pengambilan keputusan, sedangkan SIM penekanannya lebih pada penyajian
informasi. Jadi sistem informasi manajemen adalah instrument atau alat penyaji informasi.
Informasi apa yang harus disajikan, bagaimana bentuk dan struktur SIM itu sendiri sangat
ditentukan oleh fungsi yang diembannya. Dalam hal ini fungsi adalah pengambilan
keputusan. Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses pengambilan keputusan,
maka diperlukan informasi-informasi yang berkualitas (akurat, tepat waktu, relevan).
Selanjutnya keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan DSS adalah
 Dapat menyelesiakan problem yang kompleks
 Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainnya
 Lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik dibanding dengan pengambilan
keputusan yang intuisisi(mengandalkan perasaan) terutama untuk lingkungan yang
cepat berubah
 Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bagi manajer
yang kurang berpengalaman
 Untuk masalah yang berulang DSS dapat member keputusan yang efektif
 Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan beberapa manajer berkomunikasi
dengan lebih baik
 Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer
Penilaian keputusan dalam SIM adalah sebagai berikut:
a) Mutu dari keputusan, hasil dari keputusan yang diambil tidak menyimpang dari apa
yang diharapkan.
b) Frekuensi dari keputusan yang dibatalkan oleh atasan dalam organisasi, tingkat
keseringan (beberapa kali) pembatalan keputusan yang dilakukan oleh pihak atasan.
c) Jumlah alternatif yang yang dipertimbangkan sebelum mengambil sebuah keputusan,
berapa banyak dan apa saja alternatif-alternatif yang dipertimbangkan sebelum
mengambil keputusan.
d) Hasil teoritis dari suatu kemungkinan, perhitungan-perhitungan yang dilakukan
terhadap suatu keputusan yang akan diambil.
e) Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan, lamanya waktu yang di perlukan
untuk pengambilan keputusan.
f) Jumlah keputusan yang telah diambil, berapa banyak keputusan yang telah diambil
oleh manajemen yang menggunakan SIM.
g) Otomatisasi dari situasi keputusan yang bersifat rutin di dalam organisasi.
h) Biaya, kelayakan biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi dalam proses
pengambilan keputusan.
Setiap kantor memiliki departemennya sendiri-sendiri. Mulai bagian keuangan hingga SDM,
konten hingga pemasaran, namun bagaimana jika keragaman keterampilan ini juga tercermin
di setiap tim? Di sinilah lintas fungsi ini hadir.
Lintas fungsi adalah sekelompok orang dengan berbagai keterampilan dan pengalaman yang
semuanya bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, daripada meneruskan satu proyek
dari satu tim ke tim lainnya hingga hari peluncuran, satu tim dapat menangani setiap
aspeknya. Anggap saja setiap tim ini sebagai tenaga kerja mini, di mana masing-masing dapat
menyelesaikan tiap langkah sebuah proyek melalui kolaborasi, tanpa berurusan dengan
departemen lain.Ada beberapa gaya kerja yang dibangun berdasarkan ide seputar tim lintas
fungsi, seperti agile, lean dan kanban. Pertaruhan terbaik Anda dalam mengadopsi gaya kerja
ini adalah mempekerjakan anggota tim yang berpengalaman dalam hal-hal tersebut, dan
kemudian mereka bisa mendukung anggota tim melalui setiap masalah yang timbul. Lintas
fungsi mungkin berbelok dari ide tradisional tentang memiliki manajer proyek dan bawahan
langsung, namun memiliki seorang pemimpin seringkali diperlukan. Pimpinan tim lintas
fungsi yang berpengalaman bisa membantu kelancaran transisi ini.
Keberagaman dalam perekrutan juga menjadi hal yang sangat penting di sini. Anda ingin tim
yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang beragam. Lintas fungsi bisa jadi perlu
kepercayaan yang lebih tinggi dari yang lain. Anda ingin dapat bekerja sebagai tim, berpikir
di luar kebiasaan bila perlu, tidak takut berbuat kesalahan dan diberi dukungan saat
melakukannya. Merekrut individu yang memiliki pandangan dan pengalaman profesional
berbeda akan menempatkan Anda pada posisi yang baik saat mengatasi dan memecahkan
masalah secara kreatif.
BAB 10: KONSEP DASAR KNOWLEDGE MANAGEMENT
Pengertian Knowledge Management Adalah
Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita artikan sebagai
serangkaian alat, strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir,
membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Secara umum, tujuan dari knowledge management adalah guna meningkatkan efisiensi
perusahaan dan juga menyimpan pengetahuan yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri.
Dengan adanya manajemen pengetahuan ini, semua bagian yang terdapat di dalam
perusahaan diharapkan mampu memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait bisnis atau
operasi yang dilakukan secara lebih mendalam.
Awal mula diperkenalkannya konsep knowledge management adalah pada tahun 1990 an lalu
oleh para akademisi bernama Nonaka, Takeuchi, dan Davenport. Lalu, mereka semakin
mengembangkan gagasan terkait disiplin ilmu yang tergolong baru ini.
Knowledge management adalah suatu teori pengelolaan ilmu pengetahuan yang sangat
penting dan sangat berguna untuk siapa saja yang ingin memulai bisnis.
Hal ini menjadi sangat penting karena setiap pemula atau orang yang baru memulai bisnis
memerlukan banyak wawasan dan pengetahuan. Pengetahuan yang sudah diperoleh tersebut
harus bisa dikelola dengan baik agar bisnisnya bisa berkembang.
Mengapa Knowledge Management Itu Penting?
Knowledge management sangat dibutuhkan untuk seluruh skala perusahaan, baik itu
perusahaan skala besar ataupun kecil. Setidaknya, ada lima alasan yang membuat knowledge
management menjadi sangat penting untuk dilakukan.

1. Efisiensi Proses dalam Pengambilan Keputusan Akan Semakin Meningkat


Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan akan
menjadi semakin mudah dan juga efektif dengan menggunakan knowledge management.
Konsep seperti ini akan membantu mereka memperoleh akses pendapat dan juga pengalaman
yang berbeda, sehingga perspektif yang akan mereka hadirkan dalam proses mengambil
keputusan akan semakin banyak.Sehingga, keputusan yang akan dipilih akan lebih efektif dan
akan berimbas lebih baik pada perusahaan dan juga pada seluruh pihak yang berkepentingan.

2. Akses Terhadap Informasi Dan Pengetahuan Menjadi Lebih Mudah Kehadiran


knowledge management akan mempermudah pencarian informasi maupun mencari orang
yang mempunyai informasi yang sedang diperlukan oleh pihak perusahaan.Hal tersebut
mampu meningkatkan produktivitas pada setiap orang yang berada di dalam perusahaan,
sehingga para staf bisa bekerja lebih efektif.

3. Efisiensi Tiap Unit Operasional Menjadi Lebih Baik Kemudahan dan juga kecepatan
akses atas adanya informasi baru pada seluruh bagian organisasi akan membuat setiap
staff mampu bekerja lebih cepat. Selain itu, adanya teknologi kolaborasi sosial juga
mampu memperbaiki performa perusahaan secara umum.
4. Penciptaan Inovasi dan Perubahan yang Semakin Cepat Pemberian informasi kepada
seluruh elemen perusahaan sangatlah diperlukan agar terjadi inovasi dan perubahan lebih
cepat. Nantinya, hal tersebut akan berdampak positif pada perkembangan perusahaan dan
membantu mereka untuk bisa mengejar perubahan dalam dunia bisnis.

5. Kepuasan Pelanggan Akan Meningkat Bila setiap stadd dan seluruh individu yang
terdapat di dalam perusahaan mampu memberikan informasi secara cepat, maka nilai
yang akan ditawarkan oleh perusahaan pun akan turut meningkat. Setiap individu tersebut
bisa memberikan jawaban yang lebih cepat, sehingga akan mampu mempersingkat waktu
yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan jasa yang disediakan
perusahaan.

 Elemen Utama dalam Knowledge Management


Setidaknya terdapat empat elemen yang sangat penting di dalam knowledge management.
Keempat elemen tersebut adalah sebagai berikut.

 Elemen yang paling utama adalah mempunyai sifat diskrit, yang mana tidak
mempunyai arti bila tidak diproses, termasuk di dalamnya jenis data, seperti kata,
angka, kode, tabel, sampai basis data tertentu.
 Elemen yang kedua adalah data yang sudah diproses, dengan menghubungkan satu
elemen dengan elemen yang lainnya, sehingga akan mempunyai arti. Informasi
tersebut bisa berupa konsep, gagasan, ide, kalimat, ataupun cerita yang sangat
sederhana.
 Elemen yang ketiga adalah serangkaian informasi yang terorganisir terkait suatu
bidang khusus yang lebih mudah untuk dimengerti. Pengetahuan ini mencakup
kerangka kerja yang konseptual, fakta, cerita kompleks, teori, dan aksioma.
 Elemen yang terakhir adalah hasil terapan dari pengetahuan yang mampu dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan, seperti paradigma, buku, tradisi, sistem, filosofi,
prinsip, dan kebenaran.
 Jenis-Jenis Pengetahuan
Aspek yang paling utama yang menjadi subjek di dalam knowledge management adalah
pengetahuan atau knowledge itu sendiri. Umumnya, ada dua jenis pengetahuan yang harus
Anda ketahui, yaitu:
1) Tacit (know-how)Jenis pengetahuan ini masih berbentuk pemikiran yang terdapat di
dalam otak manusia. Tacit termasuk bagian yang sangat sulit untuk dipahami,
dikomunikasikan dan diartikan dalam bentuk yang lain yang lebih terstruktur. Hal
tersebut dikarenakan tacit yang diambil dari sumbernya, yaitu intuisi, pengalaman
pribadi, dan juga konteks yang cenderung tidak pasti.
2) Explicit (know-what) Kebalikan dari tacit, explicit adalah suatu wujud pengetahuan
yang lebih mudah untuk dimengerti, dikomunikasikan dan juga diartikan dalam wujud
lain yang lebih terstruktur. Pengetahuan jenis ini juga mudah dijelaskan dalam media
tertentu, sehingga bisa dikelola dengan sistem manajemen pengetahuan.

 Keuntungan Menerapkan Knowledge Management


Knowledge management adalah suatu alat yang sangat penting untuk perusahaan apapun
yang ingin meningkatkan keahlian para pekerjanya. Berikut ini adalah beberapa knowledge
management yang bisa diperoleh perusahaan dalam menerapkan knowledge management.
o Tempat bekerja akan menjadi lebih efisien

o Upaya membuat suatu keputusan akan menjadi lebih cepat dan lebih efektif
o Meningkatkan adanya kolaborasi antar setiap staf yang berada di dalam perusahaan.

o Adanya optimasi di dalam proses latihan.


o Semakin meningkatnya retensi dan kebahagian karyawan karena adanya peningkatan
ilmu pengetahuan, pelatihan, serta inovasi.
Jadi, secara keseluruhan knowledge management mampu membuat seluruh proses dan juga
kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan menjadi lebih efektif. Bentuk komunikasi
pada
setiap karyawan dan atasan juga akan menjadi lebih baik karena adanya pembagian
pengetahuan yang secara lebih adil dan menyeluruh.
Nantinya, seluruh manfaat yang terdapat di dalam knowledge management akan membantu
perusahaan dalam hal.
 Menciptakan berbagai produk atau jasa yang lebih baik
 Mengembangkan suatu strategi yang lebih efektif
 Meningkatkan laba perusahaan
 Memaksimalkan penggunaan skill dan juga keahlian yang sebelumnya sudah ada
 Meningkatkan efisiensi operasional dan juga produktivitas para staf perusahaan
 Mengetahui trend pasar lebih awal dan bisa berada satu langkah lebih depan daripada
kompetitor lainnya.
Bentuk kolaborasi yang berdasarkan wawasan akan mampu memberikan pandangan dan juga
opini yang lebih beragam dari berbagai pengalaman yang bisa diaplikasikan dalam upaya
mengambil suatu keputusan.
Sehingga, setiap keputusan yang dipilih oleh perusahaan akan berdasarkan keahlian dan juga
pengalaman yang sifatnya kolektif.
Kerugian Knowledge Menerapkan Management
Dalam proses menerapkan knowledge management, setiap perusahaan juga harus memahami
adanya kelemahan dan kerugian yang berpotensi bisa timbul. Beberapa tantangan yang bisa
hadir dalam menerapkan knowledge management adalah sebagai berikut.
 Sulit untuk menemukan cara yang efisien dalam mencatat pengetahuan seputar bisnis.
 Seluruh informasi dan juga sumber terkait akan menjadi lebih mudah untuk
ditemukan oleh orang lain
 Mendorong setiap individu untuk saling membagi, menggunakan, dan juga
menerapkan pengetahuan yang sudah ada menjadi lebih sulit.
 Akan sulit dalam mengintegrasikan knowledge management dengan seluruh tujuan
dan juga strategi bisnis perusahaan
 Memilih dan menerapkan teknologi knowledge management akan menjadi tantangan
tersendiri untuk perusahaan.
 Memerlukan waktu pengintegerasian knowledge management ke dalam proses dan
juga sistem informasi yang sebelumnya memang sudah ada.

A. PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PROSES PENCIPTAAN NILAI


DALAM BISNIS.
Untuk mempunyai bisnis yang berkembang dengan baik dalam menghadapi berbagai macam
tantangan, diperlukan pengetahuan oleh perusahaan yang cukup dan luas. Penerapan
Knowledge Management dalam perusahaan dapat menghasilkan beberapa manfaat, antara
lain:
 Mempercepat akses informasi dan pengetahuan
 Meningkatkan proses pengambilan keputusan
 Menciptakan inovasi dan perubahan
 Meningkatkan efisiensi proses bisnis organisasi atau perusahaan
SIKLUS KNOWLEDGE MANAGEMENT
Siklus Knowledge Management memiliki banyak versi dan pendekatan tergantung siapa
penelitinya. Di bawah ini adalah siklus menurut penelitian Max Evans dan Natasha Ali
dalam “Bridging Knowledge Management Life Cycle Theory and Practice”
 Identifikasi
Tahap melibatkan identifikasi dalam memunculkan aset pengetahuan, contohnya adalah
dokumen fisik maupun elektronik suatu organisasi. Semua bukti baik yang eksplisit maupun
implisit akan dicari tahu melalui analisis dan brainstorming bersama tim untuk menemukan
potensi pengetahuan yang menjadi dasar utama. Seiring dengan pencarian aset pengetahuan
secara efektif, tahap identifikasi selanjutnya akan melibatkan analisis dan penilaian aset
berdasarkan aturan organisasi, budaya, dan kriteria evaluasi tertentu. Sangat penting untuk
menekankan pada kualitas dan relevansi pada tahapan awal ini.
 Pembuatan Pengetahuan (Create)
Permintaan pengetahuan dapat memicu data dan informasi yang diidentifikasi dalam tahapan
sebelumnya dibuat menjadi pengetahuan baru. Pembaharuan pengetahuan ini dibutuhkan
untuk memenuhi sebagian kebutuhan pengetahuan yang tak terpenuhi sebelumnya. Beberapa
organisasi melakukan pembuatan dan penciptaan aset pengetahuan baru dengan cara
pembuatan prototipe, analisis informasi dan alur kerja, dan pemetaan proses. Penciptaan aset
pengetahuan baru harus mengikuti prinsip dan panduan yang sama dengan menganalisis dan
menilai pengetahuan sebagaimana diuraikan dalam tahap identifikasi.
 Menyimpan (Store)
Setelah pengetahuan telah dianggap berharga bagi organisasi, semua pengetahuan akan
disimpan sebagai komponen aktif dalam organisasi. Di luar nilai intrinsiknya, aset
pengetahuan harus disimpan dengan cara terstruktur yang memungkinkan pengetahuan untuk
dimanipulasi, diambil, dan akhirnya dibagikan secara efisien oleh pihak internal organisasi
secara bertanggung jawab. Perlu diperhatikan juga jangan sampai pengetahuan ini bocor
kepada pihak kompetitor.
 Membagikan (Share) Aset pengetahuan diambil dari memori organisasi untuk
disebarluaskan dan dikomunikasikan. Proses sosialisasi ini menjadi krusial karena
karyawan biasanya butuh waktu untuk menyerap dan memproses pengetahuan yang
ada. Berbagai bentuk pengetahuan dapat didorong melalui program pelatihan dan
bimbingan dalam lingkungan pekerjaan. Penting juga untuk memilih saluran
pembagian pengetahuan karena berbagai saluran komunikasi baik langsung maupun
tak langsung memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Semakin matang sebuah
organisasi, semakin efisien media saluran komunikasinya dan semakin cepat waktu
untuk berbagi pengetahuan. Fase ini juga dapat dilihat sebagai jembatan
penghubung serta aliran hulu ke hilir dalam mempraktikkan pengetahuan.
 Menggunakan (Use)
Setelah dibagikan, aset pengetahuan dapat diaktifkan dan diterapkan di seluruh organisasi
untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, meningkatkan efisiensi, atau
mempromosikan pemikiran inovatif. Intervensi atau bantuan dari seorang ahli mungkin
diperlukan untuk menerapkan pengetahuan dengan benar dan efisien. Contoh dari intervensi
tersebut adalah mengambil dokumen umum dan membuatnya spesifik untuk masalah yang
perlu dipecahkan, yang disebut sebagai ‘kontekstualisasi pengetahuan’.
 Pembelajaran (Learn)
Aset pengetahuan yang telah dibagikan dan digunakan dalam fase sebelumnya juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk menciptakan aset pengetahuan yang baru dan
menyempurnakan. Penggunaan pengetahuan, khususnya dalam situasi memberikan
pemahaman kontekstual menyebabkan karyawan mendapatkan pengalaman berharga karena
mereka menafsirkan dampak pengetahuan pada lingkungan kerja. Fase ini melibatkan
mengintegrasikan, menghubungkan, menggabungkan, dan menginternalisasi pengetahuan.
Jika aset pengetahuan diketahui nilainya dan manfaatnya berdasarkan analisis dan kriteria
penilaian akan dilanjutkan ke tahap peningkatan dalam siklus untuk penyempurnaan dan
peningkatan Namun jika aset pengetahuan dinilai tidak mencukupi atau kurang lengkap,
organisasi dapat kembali ke fase atau identifikasi pembuatan pengetahuan.
 Improvisasi (Improve)
Pembelajaran pada fase sebelumnya akan menunjukkan pengetahuan yang mengarah pada
penyempurnaan lebih lanjut dari aset pengetahuan. Aset pengetahuan dikemas kembali untuk
disimpan atau direferensikan sehingga nilainya dapat dimanfaatkan secara efektif di masa
depan. Peningkatan ini adalah titik keputusan untuk aset pengetahuan untuk diarsipkan, tetap
digunakan, atau ditransfer ke luar organisasi untuk digunakan lebih lanjut.

B. BEBERAPA TIPOLOGI KNOWLEDGE MANAGEMENT


Knowledge Management dilaksanakan dalam sistem pengelolaan pengetahuan, atau
Knowledge Management System (KMS). Sebagian besar organisasi yang menerapkan KMS,
menggunakan pendekatan tiga-cabang untuk mengelola pengetahuannya, yaitu- Manusia
(People), Proses (Process), dan Teknologi (Technology). Penekanan terhadap tiap-tiap
elemen bisa berbeda di setiap bagian organisasi. Nonaka dan Takeuchi (1995)
menggambarkan 4 proses konversi pengetahuan: sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan
internalisasi. Masing-masing proses melibatkan perubahan satu bentuk pengetahuan (tacit
atau explicit) ke bentuk pengetahuan lain (tacit atau explicit). Tacit knowledge adalah
pengetahuan yang berbentuk know-how, berdasarkan pengalaman, kemampuan dan
pemahaman seseorang terhadap suatu masalah yang pernah dihadapi sedangkan explicit
knowledge adalah pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan
bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain. Model ini memfokuskan pada
persoalan penting pada bagaimana pengetahuan dapat diciptakan melalui pembagian
keorganisasian dan menjadi berguna untuk mengidentifikasi dan menilai aktifitas-aktifitas
penting tertentu dalam manajemen pengetahuan. Model lain, yang dikemukakan oleh Oluic-
Vukovic (2001) menguraikan 5 langkah dalam rantai pemrosesan pengetahuan:
pengumpulan, penyusunan, penyaringan, penyampaian dan penyebaran. Model ini
melingkupi lebih lengkap lagi cakupan aktifitas yang dilibatkan dalam aliran pengetahuan
organisasi. Hampir menyerupai proses siklus hidup informasi yang menyarankan sekali lagi
aspek yang saling berhubungan dari Information Management dan Knowledge Management.
C. PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT.
Knowledge Managemen Model
Suatu pendekatan yang di gunakan oleh organisasi untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis, dan menggunakan pengetahuan untuk membangun kekuatan dari
kompetitornya
Model KM : Von Krogh & Roos
 Menggunakanpendekatanepistemologiorganisasidanpenekananterhadappengetahuany
angberadapadapikiranindividusertahubungandenganyanglain
 Knowledgemanagement><Knowledgeenabler.Knowledgeenablerkumpulanaktifitasor
ganisasiyangsecarapositifmempengaruhipenciptaanpengetahuan
Knowledge Management (KM) dapat didefiniskan sebagai satu set (himpunan) intervesi
orang, proses dan tool (teknologi) untuk mendukung proses pembuatan, pembauran,
penyebaran dan penerapan pengetahuan. Knowledge Management (KM) merupakan proses
yang terus-menerus harus dilakukan sehingga proses tersebut akan menjadi satu budaya, dan
akhirnya akan membentuk organisasi yang berbasis pada pengetahuan.
Projek Knowledge Management (KM) dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe yaitu :
1. Mengumpulkan dan menggunakan ulang pengetahuan terstruktur. Pengetahuan sering
tersimpan dalam beberapa bagian dari output yang dihasilkan organisasi, seperti disain
produk, proposal dan laporan projek, prosedur-prosedur yang sudah diimplementasikan
dan terdokumentasikan dan kode-kode software yang mana semuanya dapat
dipergunakan ulang untuk mengurangi waktu dan sumber yang diperlukan untuk
membuatnya kembali.
2. Mengumpulkan dan berbagi pelajaran yang sudah dipelajari (lessons learned) dari
praktek-praktek. Tipe KM ini mengumpulkan pengetahuan berasal dari pengalaman
yang harus diinterpretasikan dan diadopsi oleh user dalam kontek yang baru. Projek ini
biasanya melibat-kan sharing pengetahuan atau pelajaran melalui database seperti lotus
notes.
3. Mengidentifikasi sumber dan jaringan kepakaran. KM ini bermaksud untuk menjadikan
kepakaran lebih mudah terlihat dan mudah diakses. Dalam hal ini adalah untuk
membuat fasilitas koneksi antara orang yang mengetahui pengetahuan dan orang yang
membutuhkan pengetahuan.
4. Membuat struktur dan memetakan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan
performansi. KM ini memberikan pengaruh seperti pada proses pengembangan produk
baru atau disain ulang proses bisnis dengam menjadikan lebih explisit atau terbuka dari
pengetahuan yang diperlukan pada tahap-tahap tertentu.
5. Mengukur dan mengelola nilai ekonomis dari pengetahuan. Banyak organisasi
mempunyai aset intelektual yang terstuktur, seperti hak patent, copyright, software
licenses dan database pelanggan. Dengan mengetahui semua aset-aset ini
memungkinkan perusahaan untuk membuat revenue dan biaya untuk perusahaan.
6. Menyusun dan menyebarkan pengetahuan dari sumber-sumber external. Perubahan
lingkungan yang cepat dan tidak menentu telah meningkatkan kepentingan dan
kesungguhan pada business intelligence system. Dalam projek ini organisasi berusaha
mengumpulkan semua laporan dari luar yang berhubungan dengan bisnis/kegiatan.
Dalam projek ini diperjukan editor dan analyst untuk menyusun dan memberikan
konteks terhadap informasi-informasi yang diperoleh tersebut.
Saat ini setiap organisasi mulai menyadari bahwa organisasi juga bergantung kepada
pengetahuan. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi merupakan salah satu
aset penting dalam perusahaan. Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawan dari
berbagai ilmu, bidang dan keahlian dalam memproduksi sepatu memiliki nilainya masing-
masing. Di mana nilai tersebut dapat menambah pengetahuan baik untuk sesama karyawan
maupun perusahaan. Jika pengelolaan pengetahuan tidak dilakukan dengan baik maka
pengetahuan dapat hilang dan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Dampak dari
pengelolaan pengetahuan dapat dirasakan pada people, proses, produk dan performa
organisasi. PT. PAI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sepatu.
Informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawannya mengenai cara
memproduksi sepatu yang berkulitas belum dikelola dan disimpan dengan baik. Karyawan
juga banyak yang keluar masuk serta seringnya terjadi mutasi karyawan menyebabkan
terdapat banyak hasil produksi sepatu yang cacat dan mengurangi target produksi. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan membuat rancangan knowledge management system
bagian produksi yang bertujuan mengelola pengetahuan yang dimiliki karyawan baik yang
masih bersifat tacit dan explicit agar memudahkan karyawan dalam menggunakan kembali
pengetahuan yang ada, mendapatkan referensi, mempercepat dalam proses pencarian
informasi yang berkaitan dengan produksi sepatu. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini mengadopsi metode Awad & Ghaziri yaitu menggunakan 5 tahapan utama dari KMSLC.
Tahapan yang pertama adalah mengevaluasi infrastruktur yang ada, yang kedua membentuk
tim manajemen pengetahuan, yang ketiga adalah menangkap pengetahuan yaitu dengan
mengelompokan pengetahuan tacit, yaitu pengetahuan yang masih berada pada sumber
pengetahuan itu sendiri (Pakar), serta pengetahuan yang bersifat explicit yaitu pengetahuan
yang memang sudah dibukukan. Tahapan keempat adalah mendesain blueprint KMS yaitu
mendesain sistem dengan menggunakan metode terstruktur antara lain pembuatan Unified
Modeling Language (UML), perancangan basis data meliputi pembuatan class diagram,
Entity Relationship Diagram (ERD) dan rancangan tabel. Tahapan kelima adalah
memverifikasi dan memvalidasi KMS yaitu dengan memverifikasi apakah pengetahuan yang
akan dirancang sudah benar dengan yang dibutuhkan oleh user. Sedangkan untuk mengetahui
sistem tersebut valid atau tidak, maka dilakukkan uji tes terhadap fungsionalitas sistem
dengan menggunakan metode blackbox testing. Pada tahap ini juga dilakukan pengkodean
dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan suatu framework yaitu codeigniter dan
basis data My SQL. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah berhasil dibuat
knowledge management system berbasis web. Sistem yang dikembangkan berupa aplikasi
knowledge sharing dan knowledge transfer. Pada halaman utama login terdapat 3 level hak
akses yaitu pakar yang dapat melakukan pengelolaan pengetahuan, edokumen, konsultasi,
thread dan pengelolaan komentar. Admin yang dapat melakukan pengelolaan profil, berita,
agenda rapat, kritik, kontak, pengelolaan data pakar dan karyawan. Pada halaman karyawan,
pengguna dapat melakukan pencarian pengetahuan, unduh dokumen, dan mengajukan
pertanyaan atau komentar. Berdasarkan serangkaian pengujian, sistem ini dari sisi
fungsionalitas telah sesuai dengan kebutuhan user di perusahaan dan sudah dibangun dengan
benar. Hasil dari implementasi, sistem dapat diakses secara online menunggu persetujuan dari
kepala divisi produksi dan direksi perusahaan yang merupakan tenaga kerja asing. Dengan
adanya knowledge management system pakar dan karyawan internal perusahaan dapat
dengan mudah memperoleh pengetahuan terkait proses produksi sepatu dan mengurangi hasil
produksi sepatu yang cacat.

D. TEKNIK-TEKNIK DAN TANTANGAN MANAJEMEN YANG DIHADAPI DALAM


IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT
Namun implementasi knowledge management bukan tanpa hambatan. Tantangan terberat di
awal penerapan knowledge management adalah menggerakan orang untuk mau berbagi
pengetahuan. Mungkin diantaranya ada beberapa orang pegawai yang enggan untuk berbagi
pengetahuan. Implementasi knowledge management dengan memanfaatkan teknologi
informasi bisa menimbulkan dampak yang sifatnya sosial dalam organisasi bersangkutan.
Misalnya dalam proses transfer knowledge, pemilik asal pengetahuan adalah individu yang
unik. Setiap kali ada individu lain yang membutuhkan pengetahuan yang hanya diketahui
oleh individu tadi, maka ia harus bertemu langsung dan menanyakannya kepadanya. Dengan
diimplementasikannya teknologi informasi dalam proses knowledge management, individu
tadi bisa merasa kehilangan keunikannya karena semua pengetahuan yang diketahuinya harus
diserahkan ke sistem untuk diketahui semua orang. Sehingga sebagian orang merasa enggan
untuk berbagi pengetahuannya. Alasan lain pegawai enggan berbagi pengetahuan,
dikarenakan sulit dan memerlukan waktu untuk merumuskan pengetahuannya dalam bentuk
artikel atau tulisan. Sehingga perlu ada mekanisme penyajian knowledge sharing dalam
bentuk yang lebih mudah baik cara pengisian maupun mudah untuk dipahami, dengan waktu
yang terbatas. Tantangan berikutnya bagaimana memastikan proses knowledge management
menghasilkan dokumentasi pengetahuan dan mendayagunakan pengetahuan tersebut
sehingga memberikan nilai tambah bagi organisasi. Penerapan knowledge management,
dibutuhkan dukungan teknologi informasi. Hal ini penting agar sistem mudah diakses,
kecepatan dalam memperoleh informasi, memiliki sistem backup, dan sebagainya. Tanpa
dukungan teknologi informasi yang memadai maka knowledge management akan bersifat
terdistribusi dan tidak berkembang. Budaya kerja juga merupakan elemen yang penting
dalam keberhasilan penerapan knowledge management. Budaya kerja mengacu pada kegiatan
ataupun proses yang biasa rutin dilakukan oleh pegawai setiap hari. Kebiasaan yang
menyebabkan sulitnya untuk beradaptasi dan membiasakan diri dengan budaya kerja baru
seperti knowledge sharing yang terdapat di dalam knowledge management dapat menjadi
penghambat implementasi knowledge management
Solusi dari beberapa kendala tersebut diantaranya dukungan dari manajemen tingkat atas
untuk menciptakan suasana yang mendukung perubahan kebiasaan lama pegawai menjadi
kebiasaan baru. Suasana yang dapat mempengaruhi individu dalam perusahaan untuk
perlahan-lahan dapat beralih dari kebiasaan lama ke sesuatu hal yang baru. Sehingga tumbuh
budaya kerja knowledge sharing.Implementasi teknologi informasi yang memadai, serta terus
meyakinkan pegawai agar mau berbagi pengetahuan. Fokus pada pegawai-pegawai yang mau
berbagai dan tetap konsisten dalam berbagai pengetahuan sampai dirasakan manfaatnya oleh
pegawai lain. Dukungan manajemen atas dan juga rekan kerja sangat penting untuk
kesuksesan penerapan knowledge management. (WKN)

BAB 11:
Sebuah organisasi mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi
yang memiliki orientasi gand sosial pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa
sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam mempertahankan eksistensi maupun
operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai. Dengan demikian lembaga
pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas.

Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar
adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan
dimanfaatkan oleh suatu organisasi.

Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah


bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari
informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.Misalnya,
berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan
sekolah, dan pelaksanaan kurikulum. Sistem informasi manajemen didalam organisasi telah
ada sebelum perkakas komputer diciptakan, yang pada intinya sistem informasi manajemen
konvensional merupakan pekerjaan sistemis seperti pencatatan agenda, kearsipan,
komunikasi diantara manajer-manajer organisasi, penyajian informasi untuk pengambilan
keputusan. Sistem informasi manajemen tidak dapat dilepaskan dari manajemen secara
umum. Manajemen pada hakikatnya merupakan suatu proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan atau mengawasi organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien

 Pengertian Implementasi Sistem Informasi Manajemen

 Pengertian Implementasi Implementasi yang merupakan terjemahan dari kata


“implementation” berasal dari kata kerja “to implement” yang artinya untuk
melaksanakan. Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau
penerapan. Sehubungan dengan kata implementasi ini, Pressman dan Aaron Wildavsky
mengemukakan bahwa “implementation as to carry out, accomplish fulfill, produce,
complete” maksudnya implementasi yaitu untuk membawa, menyelesaikan, mengisi,
menghasilkan dan melengkapi. Jadi secara etimologis implementasi itu dapat
dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian suatu
pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil.

 Pengertian Sistem

1. Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur, dan dengan


pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisiakn sebagai kumpulan dari peosedur-prosedur yang mempunyai
tujuan tertentu, contoh sistem akuntansi. Dengan pendekatan komponen, sistem
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan
satu deengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu,
contoh sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat
keras dan perangkat lunak.8

2. Menurut Budi Sutedjo, sistem adalah sekumpulan elemenelemen yang saling


berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan
3. Sedangkan jenis sistem secara umum terdiri dari sistem terbuka (Open-Loop),
dan sistem tertutup (Closed-Loop). Sistem terbuka adalah sistem yang tidak
memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. Sedangkan sistem
tertutup yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan
umpan balik. Kedua jenis sistem ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini

 Pengertian Manajemen

Menurut Hamalik, manajemen adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki objek studi,
sistematika, metode, dan pendekatan.Dalam kerangka ini ilmu manajemen didukung oleh
disiplindisiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi, pendidikan sosiologi, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, dan sebagainya.Pengertian manajemen yang digunakan secara umum saat
ini berasal dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, mengendalikan,
mengemudikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan
memimpin.Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orangorang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti

sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah, yang meliputi : perencanaan program
sekolah atau madrasah, pelaksanaan program sekolah atau madrasah, kepemimpinan kepala
sekolah atau madrasah, pengawas atau evaluasi, dan sistem informasi sekolah atau
madrasah.Para ahli manajemen memberikan pendapat yang beragam, namun pada intinya
mengandung kesamaan. Sebagai contoh kegiatan manajerial menurut Fayol (planning,
organizing,comanding, coordinating, dan controlling), menurut GR Tery (planning,
organizing, actuating,, dan controlling), menurut LH

Menurut Hasibuan, pengertian manajemen adalah Ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.Menurut Ghayyur, dalam bukunya Wibowo, pengertian manajemen


adalah Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengawasan atau
pengendalian seluruh kegiatan organisasi, dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.20
 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Komaruddin dalam bukunya “Ensiklopedia manajemen”, Sistem Informasi


Manajemen (SIM) adalah suatu pendekatan yang terorganisisr dan terencana untuk memberi
eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses
manajemen. Menurut Peter Keen dalam bukunya ManagementInformation System, “one of
the leaders in this field, definies MIS 22 Menurut Peter keen, salah satu pemimpin di bidang
ini, mendefinisikan Sistem informasi manajemen sebagai " desain yang efektif, pengiriman
dan penggunaan sistem informasi dalam organisasi

A. IMBAS DAN IMPLEMENTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


DALAM BISNIS

Bisnis dan teknologi informasi merupakan dua hal yang berkaitan. Terlebih di era saat ini
teknologi memiliki peran yang besar bagi aktivitas manusia. Perkembangan teknologi saat ini
sudah semakin cepat, salah satunya yaitu teknologi informasi.

Tanpa peran teknologi informasi mungkin perkembangan tidak akan maju seperti saat ini.
Secara fungsi teknologi informasi memiliki guna untuk menjadi solusi dari permasalahan
yang ada, membuat aktivitas menjadi efektif dan efisien, serta meningkatkan kreativitas.
Teknologi informasi sendiri sudah masuk ke semua bidang, salah satunya bisnis. Pada masa
seperti ini apabila bisnis tidak mengikuti teknologi akan terancam bangkrut. Setelah
mengetahui penjelasan singkatnya, pastinya Anda sudah tahu bahwa teknologi informasi
sangat berperan penting dalam kehidupan kita? Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tentang artikel bisnis dan teknologi informasi. Yuk simak penjelasannya di bawah
ini.

Memanfaatkan teknologi dalam melakukan proses bisnis akan membawa dampak positif
kepada perkembangan bisnis itu sendiri dan pelaku bisnisnya.

Pelaku usaha akan memperoleh beberapa kemudahan dalam mengolah bisnisnya, sehingga
efisiensi bisnis meningkat dan bisnis bisa cepat berkembang.

Untuk lebih detail mengenai apa saja manfaat dari teknologi informasi untuk kemajuan
bisnis, berikut ulasannya:
1. Mempermudah cara berkomunikasi Bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi
akan memudahkan dalam melakukan komunikasi.Dalam menjalankan proses bisnis
tidak luput dari komunikasi, yang mana hal ini peran teknologi informasi
mendorong kecepatan dalam melakukan aktivitas tersebut. Seperti misalnya
melakukan pertukaran pesan melalui e-mail antar rekan kerja ataupun menggunakan
aplikasi lainnya yang berbasis internet. Adanya kolaborasi mitra bisnis berbeda
pulau hingga beda negara perusahaan memanfaatkan e-mail agar mempermudah
komunikasi. Selain itu, pelaku bisnis dapat dengan mudah melakukan komunikasi
dengan para konsumen sehingga mengetahui kebutuhan konsumennya dengan tepat.
Tentunya hal itu akan memberikan dampak yang besar dan dapat mengembangkan
bisnis yang dijalankan.

2. Monitoring perkembangan bisnis

Kemudian, bisnis dan teknologi informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan akan
membantu proses monitoring pergerakan bisnis. Pelaku bisnis dapat mengetahui pergerakan
bisnis dengan memanfaatkan jaringan internet dengan menggunakan report harian atau
bulanan sehingga memudahkan dalam menyusun strategi ke depannya. Selain itu, pelaku
bisnis juga dapat me-monitoring kinerja karyawannya melalui pemanfaatan teknologi
informasi. Sehingga pekerjaan akan mudah diselesaikan dan lebih praktis dibanding jika
menerapkan metode manual atau tradisional.

3. Menghemat Biaya Produksi dan Operasional Manfaat jika bisnis menerapkan


teknologi informasi adalah menghemat biaya produksi dan operasional Dengan
berkembangnya teknologi informasi yang setiap hari menunjukkan perubahan atau
kemajuan, maka akan membuat perusahaan dapat melakukan pengawasan atau
mengontrol biaya-biaya yang dikeluarkan setiap hari. Hal tersebut dapat membantu
perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengurangi biaya-biaya yang
harus dikeluarkan untuk produk. Sehingga perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang besar. Tentu saja hal tersebut didukung atas pertimbangan-
pertimbangan yang matang dengan bantuan teknologi informasi. Terutama ketika
memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran, seperti yang sudah disinggung
di atas.Sehingga praktik ini tentunya akan menghemat biaya karena pelaku bisnis
dapat mempromosikan bisnisnya melalui sosial media, seperti Instagram, Facebook,
dan TikTok yang sering digunakan oleh pelaku bisnis saat ini.

4. Sumber pengetahuan dan informasi

Dengan teknologi informasi, sumber pengetahuan tidak ada batasnya karena informasi sudah
dapat diperoleh melalui internet dengan cepat dan mudah.

5. Manajemen data Manajemen sistem informasi sangat berguna untuk menyimpan


database perusahaan yang penting.

6. CRM (Customer Relationship Manajemen) CRM merupakan sebuah software yang


berfungsi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan.

7. . Pendukung aktivitas bisnis yang tidak mengenal waktu

E-commerce tidak mengenal waktu, 24 jam dapat melayani pelanggan. Tentunya hal ini dapat
memudahkan dan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan.

Dampak Teknologi Informasi dalam Bisnis

Ingin memiliki bisnis yang sukses? Salah satu syaratnya adalah Anda harus melek teknologi.

Berikut beberapa dampak positif pada bisnis dengan adanya perkembangan teknologi, yaitu:

 Cepat dan mudah untuk penyampaian informasi karena saling berintegrasi

 Pendistribusian dan produksi menjadi lebih cepat

 Alur kerja menjadi lebih mudah dan terkontrol

 Mempermudah kerja sama setiap manajemen dan divisi yang ada pada perusahaan

 Kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih terorganisir

 Meminimalisir terjadinya human error

 Mendapatkan informasi tentang customer behavior menjadi lebih cepat dan mudah

 Contoh Penerapan Teknologi Informasi dalam Bisnis Sebagai contoh kita dapat
mengambil perusahaan PT Astra Honda Motor.

Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur, perakitan, dan distributor motor Honda.
Dalam aktivitas pekerjaannya perusahaan ini menggunakan sistem informasi manajemen.
Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah Enterprise Resource Planning (ERP).
Fungsi ERP adalah untuk mengintegrasikan dan membantu jalannya proses bisnis pada satu
database, sehingga arus informasi dari perusahaan ke vendor lebih cepat.

Teknologi informasi sangat berguna pada perusahaan, karena bisa menekan budget,
mengefisiensikan pekerjaan, dan pekerjaan bisa lebih cepat.

B. PERGESERAN ORIENTASI DAN IMBAS YANG DIDAPAT DARI INVESTASI


SISTEM INFORMASI

Di era globalisasi saat ini dapat dikatakan teknologi sangat membantu hampir di seluruh
kegiatan manusia.  Dampak yang paling terasa dengan adanya perkembangan teknologi
adalah dari sektor bisnis. Sistem berbasis teknologi menjadi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dengan bisnis, dimana sistem tersebut diterapkan untuk membantu menjalankan
roda bisnis perusahaan agar semakin maju. Rasanya, jika bisnis tanpa sistem berbasis
teknologi pasti akan terlindas oleh para pesaing yang sadar akan teknologi. Para pengusaha
sukses di dunia banyak menerapkan sistem berbais komputerisasi dalam kegiatan bisnisnya.
Menurut mereka, dengan adanya sistem tersebut dinilai memberikan efisiensi waktu dan
tenaga para pekerja.

Dari semua pengembangan teknologi di bidang bisnis, salah satu yang paling dibutuhkan
untuk operasional perusahaan adalah sistem informasi berbasis komputerisasi, yaitu ERP atau
Enterprise Resource Planning. ERP adalah sistem informasi yang didesain untuk mendukung
keseluruhan unit fungsional dari perusahaan. 

Secara garis besar, sistem ERP bisa digambarkan sebagai perkakas manajemen yang
menyeimbangkan supply and demand dari pelanggan secara menyeluruh. Berkemampuan
untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan,
mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan
mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan. 

Mengingat pentingnya sistem ERP tersebut, Advess Business Solution sebagai perusahaan
dibidang IT consulting & System di Bandung, mempunyai misi mulia yaitu membantu para
pelaku bisnis untuk maju dan berkembang melalui penggunaan teknologi informasi. Advess
menciptakan sebuah sistem ERP yang dapat mengintegrasi operasional perusahaan, mulai
dari sales and marketing, manufacturing, operations, logistics,purchasing, finance, new
product development, dan human resources. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan fokus
kepada kebutuhan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, cost inventory yang le bih rendah,
dan menyediakan dasar untuk e-commerce yang efektif.

Sistem ERP dari produk Advess diberi nama Aevon. Kelebihan Aevon dibandingkan sistem
ERP lainnya adalah bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien, pengerjaan sistem cepat dan
yang paling penting Advess memiliki tenaga kerja yang profesional. Mereka sering mengikuti
training hardskill maupun softskill untuk memenuhi kebutuhan klien. Menciptakan sebuah
sistem impian klien bukanlah sesuatu yang mudah, tapi tim Advess memiliki prinsip untuk
memberikan service excellence kepada seluruh klien. 

Dengan perjalanan panjang selama kurang lebih 12 tahun, Advess mendapatkan banyak
pengalaman baik dalam pengembangan sistem, maupun peningkatan pelayanan bagi para
klien. Sampai pada tahun ini Advess sudah memiliki 80 klien yang tersebar di pulau Jawa.
Hampir di seluruh bidang usaha sudah menggunakan sistem ERP dari Advess. Di mulai dari
pabrik, distributor, retail, salon, cafe, restoran, bengkel, toko, dan lainnya.

Kami sangat senang jika produk Advess dapat membantu kelancaran bisnis para klien.
Seperti testimoni berikut ini:

“Keadaan sebelum menggunakan aplikasi Aevon dari Advess adalah permasalahan di stok
barang yang berantakan. Kita kan menjual bahan kaos dalam roll dan kiloan, jadi sering
banyak selisih. Tapi semenjak pakai Aevon gak ada masalah lagi di stok barang karena setiap
tiga bulan kan ada stock opname” ujar Sanchia bagian akunting CV. Terang Mulia, salah satu
klien Advess yang merasa sangat terbantu dengan sistem ERP dari Advess.

Menilik dari hal tersebut, dapat dibayangkan bagaimana sistem informasi berbabis
komputerisasi memiliki peran yang sangat penting bagi para pemilik usaha. Bisnis dan
teknologi seakan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menciptakan
sebuah sistem kerja yang baik. Banyak kutipan bisnis yang sangat menginspirasi banyak
pengusaha, yaitu “Jika kita tidak mengikuti perubahan maka kita akan terlindas dalam
kenyamanan”. 

Di Indonesia masih banyak pelaku usaha yang belum melek mengenai sistem informasi
berbasis komputerisasi. Berbagai alasan bermunculan mulai dari sisi mereka yang sudah
nyaman dengan sistem manual atau menurut mereka membangun sistem ERP sangatlah
membutuhan biaya yang mahal. Menurut saya, mahal adalah relatif. Pelaku bisnis perlu
memperhatikan bahwa penerapan sistem ERP adalah investasi yang hasilnya akan jauh lebih
besar dari sekarang. Ingat yang nyaman belum tentu aman. Tapi yang aman pasti akan merasa
nyaman.Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua. Silahkan share ke rekan atau
keluarga Anda yang membutuhkan informasi mengenai sistem ERP.

C. UKURAN DAN ALAT UKUR TENTANG KEMANFAATAN SISTEM INFORMASI


YANG SELAMA INI BERTUMPU ASPEK FINANSIAL

Alat Pengukuran Kinerja

Alat pengukuran kinerja merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mengukur kinerja
suatu organisasi (Monika Kussetya Ciptani, 2000). Alat pengukuran kinerja dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: alat ukur kinerja keuangan dan alat ukur kinerja non
keuangan.

 Alat Ukur Kinerja Keuangan

Banyak organisasi lebih memfokuskan pengukuran kinerja organisasi pada ukuran finansial
atau keuangan saja seperti profitabilitas atau selisih biaya karena informasi atau data tentang
keuangan sudah tersedia dalam organisasi. Selain kemudahan memperoleh data, pengukuran
keuangan juga sederhana dan mudah

dihitung. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat, persaingan yang semakin tajam, serta
keberhasilan organisasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan, dan kepuasan pelanggan,
menjadikan alat pengukuran kinerja keuangan tak lagi memadai apabila digunakan sebagai
sarana mengelola organisasi. Hal ini disebabkan karena alat pengukuran kinerja keuangan
memiliki banyak keterbatasan. Keterbatasan alat pengukuran kinerja keuangan menurut
Yuwono, dkk (2006:28) antara lain:

 Pemakaian kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa


mendorong manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan mengorbankan
kepentingan jangka panjang.
 Diabaikannya aspek pengukuran non-financial dan intangible asset pada umumnya,
baik dari sumber internal maupun external akan memberikan suatu pandangan yang
keliru bagi manajer mengenai perusahaan di masa sekarang terlebih dimasa datang.
 Kinerja keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu
sepenuhnya untuk menuntun perusahaan ke arah tujuan perusahaan.
 Alat Ukur Kinerja Non Keuangan
Pentingnya pengukuran kinerja non keuangan disebabkan karena organisasi menghadapi
perubahan lingkungan secara cepat. Untuk dapat bersaing, organisasi membutuhkan sistem
informasi yang berkemampuan menangkap informasi secara cepat dan efektif. Meskipun
analisis catatan keuangan adalah penting, tetapi perhitungan tersebut kurang menyediakan
informasi yang akurat mengenai kemampuan organisasi. Informasi yang diukur dalam satuan
keuangan merupakan hasil dari keputusan masa lalu.

Dalam menghadapi perubahan lingkungan dan persaingan yang semakin meningkat,


pengukuran non keuangan menjadi penting untuk dilakukan karena

banyak data-data non keuangan yang bersifat kualitatif yang menyangkut operasional
perusahaan maupun yang menyangkut hubungan organisasi dengan lingkungan eksternalnya
yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Dengan kata
lain, pengukuran non keuangan merupakan pengukuran atas aktiva tak berwujud dan
kapabilitas organisasi yang dapat membantu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Aktiva
tak berwujud tidak dapat diukur dalam pengukuran keuangan karena tidak dicantumkan
dalam laporan keuangan suatu organisasi. Hal ini terjadi karena sulit untuk menghitung nilai
finansial aktiva tak berwujud tersebut. Padahal aktiva tak berwujud tersebut mempengaruhi
laporan keuangan suatu organisasi dalam penggunaannya.

Ukuran-ukuran non keuangan tidak dapat menggantikan ukuran-ukuran keuangan, keduanya


saling melengkapi (Kaplan & Norton, 2000). Pengukuran kinerja berdasarkan non keuangan
akan berhubungan secara langsung dengan strategi bisnis dan dapat berubah sesuai dengan
perubahan kondisi lingkungan bisnis.

Ukuran-ukuran non keuangan yang bisa digunakan oleh perusahaan antara lain kepuasan
pelanggan, loyalitas pelanggan, kemampuan karyawan, proses internal yang responsif dan
dapat diprediksi, dan sebagainya. Ukuran-ukuran non keuangan tersebut merupakan aktiva
intelektual dan tak berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

• Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa publik,
sehingga organisasi sektor publik tidak lepas dari kepentingan umum. Sektor publik
seringkali dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan
penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan
negara lain yang diatur dalam hukum. Mahsun (2006:7) menyatakan awalnya sektor publik
ini muncul karena ada kebutuhan masyarakat secara bersama terhadap barang atau layanan
tertentu. Hal ini menyebabkan sektor publik selalu menjadi sorotan masyarakat, oleh karena
itu pengukuran kinerja sangat diperlukan dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan
organisasi sektor publik tersebut dalam mencapai misinya yaitu menyediakan barang dan jasa
publik.

• . Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Sektor publik tidak bisa lepas dari kepentingan umum sehingga pengukuran kinerja mutlak
diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil misisektor publik tersebut dapat dicapai
penyedia jasa dan barang-barang publik. Sementara dari perspektif internal organisasi,
pengukuran kinerja juga sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial
keorganisasian. Bastian (2007:275) menyebutkan beberapa manfaat pengukuran kinerja baik
untuk internal maupun eksternal organisasi sektor publik, yaitu:

a. Memastikan pemahaman para pelaksana akun ukuran yang digunakan untuk pencapaian
kinerja.
b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan
rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.
d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana yang telah
diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Menjadi alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja
organisasi.

f. Mengidentifikasikan apakah kepuasan sudah terpenuhi.

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

i. Menunjukan peningkatan perlu dilakukan.

j. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

D. ASPEK-ASPEK KUALITATIF TERKAIT DENGAN PEMANFAATAN SISTEM


INFORMASI.

Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode
kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode
kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan
metode penelitian kualitatif.Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode
kuantitatif yang menekankan pada hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam
menjangkau permasalahan yang diteliti. Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya
metode alternatif yang bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa dijawab dengan
metode penelitian kuantitatif. Metode tersebut adalah metode kualitatif.Seiring dengan
perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen, mulai banyak
peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah diterbitkan pada
jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan
bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.

Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif. Dimulai dengan konsep
penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan dibahas juga bagaimana proses penelitian
dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya
pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode kualitatif.

 Definisi dan konsep penelitian kualitatif

Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan
Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:

Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat
statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam
membedakan penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena
metode kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika.

Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih
meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian
kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena
itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya
dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia,
objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam
upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid &
Ahmad, 2010).
 Perbedaan metode kualitatif dan metode kuantitatif

Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas
suatu fenomena, sedangkan metode kuantitatif menjawab pertanyaan “berapa banyak (how
many, how much)”. Sementara itu, Tailor (sebagaimana dikutip dalam tulisan Basri, 2014)
mengemukakan perbedaan penelitian dengan pendekatan metode kualitatif dan pendekatan
metode kuantitatif, antara lain sebagai berikut:

 Alasan memilih metode kualitatif

Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan mewakili
paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut, Kasinath (2013)
mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif, yaitu (a) pandangan
peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b) jenis pertanyaan
penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat
metode kualitatif (practical reasons associated with the nature of qualitative methods).

Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan
metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu
komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting
bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses
penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.

Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam
(Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali
dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.

Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik,
antara lain:

a. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.

b. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari


pendekatan kualitatif.
c. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.

d. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.

e. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam


pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan.

f. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa


level.

g. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan


pengalaman yang sama.

 Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian
(research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode
pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis,
artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses
analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).

Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam
metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi
pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah
menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang
berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam
penelitian tersebut.

BAB 12: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI


Pengertian Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting
karenamengamati setiap tahapan daam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa
ketrampilanuntuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu
Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
Kemampuan kemampuan kegiatan koordinasiDengan kemampuan kemampuan itu, maka
terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaansistem informasi. Pengendalian sistem informasi
adalah keseluruhan kegiatan dalam bentukmengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan
mekanisme
Pengendalian Sistem InformasiPengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak
dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat
penting karenamengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa
keterampilanuntuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu
1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
2. Kemampuan mengendalikan proses transfor
3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi4.
Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasiDengan kemampuan-kemapuan itu, maka
terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaansistem informasi Pengendalian sistem informasi
adalah keseluruhan kegiatan dalam bentukmengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan
mekanisme pengelolaan sistem informasi,khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan
informasi, transformasi, organisasi, dankoordinasi

A. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Sistem manajemen sebenarnya sudah diterapkan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-
hari. Penerapan sistem manajeman terjadi ketika kita mengelola dan mengkoordinasikan
semua hal dalam hidup. Contohnya mulai dari hal yang paling simpel seperti menata barang
di atas meja sampai mengatur keuangan dan jadwal kegiatan. Sementara, sistem manajemen
berperan lebih penting lagi di dalam sebuah perusahaan. Sistem ini dapat dikatakan menjadi
kunci penting perusahaan dalam meraih sukses. Sebab, sistem manajemen berfungsi untuk
mengontrol sekaligus mengawasi performa kerja setiap karyawan. Kemudian, seiring
berkembangnya teknologi, sistem manajemen pun beralih ke digital. Ini mengubahnya
menjadi sistem informasi manajemen yang lebih kompleks. Di dalamnya, ada pengelolaan
data penting dari berbagai informasi perusahaan. Lantas, apa sebenarnya sistem informasi
manajemen itu
 Untuk mendetilkan objek pengawasan, maka anggota DPRD perlu melihat sebuah
persoalan dari berbagai pendekatan, antara lain:Pendekatan fungsi manajemen.
Misalnya dengan POAC (planning – perencanaan, organizing – pengorganisasian,
actuating – pelaksanaan, controlling pengawasan). Misalnya pengawasan terhadap
fungsi penyuluhan masyarakat tentang hak atas informasi. DPRD dapat
mempertanyakan apa saja program penyuluhan masyarakat terkait hak atas informasi
publik, komunitas apa saja yang dilibatkan, apa saja yang telah dilaksanakan dan yang
belum dilaksanakan, bagaimana mengukur keberhasilan program penyuluhan
tersebut, dll.
 Pendekatan analisis kondisi objek. Misalnya dengan SWOT (strength – kekuatan,
weaknesses – kelemahan, opportunities – peluang, threats – hambatan) untuk
mengetahui kondisi infrastruktur dan sistem keterbukaan informasi. Misalnya,
pengawasan terhadap KI Provinsi Sumatera Barat. DPRD dapat menggali apa saja
kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang dihadapi dalam menjalankan
penyelesaian sengketa informasi, dll.
 Pendekatan sistem. Melihat sebuah permasalahan sebagai satu kesatuan yang saling
terikat dan mempengaruhi. Misalnya, pengawasan terhadap pelayanan informasi.
DPRD dapat mempertanyakan apakah pemerintah provinsi telah menyiapkan berbagai
hal yang dapat mempengaruhi terlaksananya pelayanan informasi dengan baik.
Misalnya, apakah DIP yang dimiliki telah disusun secara lengkap dari seluruh SKPD
dan diperbaharui berkala, apakah jumlah SDM yang memberikan pelayanan cukup,
apakah masyarakat telah mengetahui adanya pelayanan informasi, apakah anggaran
untuk pelayanan informasi tersedia memadai, apakah tenaga arsiparis dan fungsi
kearsipan berjalan dengan baik, , dll).
 Pendekatan dengan beragam perspektif sosial yang berkembang di kelompok
masyarakat sipil. Misalnya perspektif disabilitas. DPRD dapat mempertanyakan
apakah sarana pelayanan informasi yang tersedia ramah pada kelompok disabilitas,
apakah situs pemerintah provinsi dapat diakses oleh warga yang mengalami tuna
netra, , dll.
Bagaimanakah Implementasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal di perusahaan
saudara dan apa saja kendalanya serta apa rekomendasi saudara untuk perberbaikanya di
masa yang akan datang.
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya,
Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja.
Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta
yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja. Sebuah
klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari satu dokter dan vaksinator
yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang
sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Selain itu, masih banyak klinik
menggunakan cara manual untuk mencatat seluruh data kesehatan pasien, sehingga data
kesehatan pasien sulit dikontrol mengakibatkan human error dan tidak dapat memberikan
informasi yang akurat. Selama ini dalam hal mencatat data kunjungan pasien serta pembelian
dan penjualan vaksin berlangsung secara manual, sehingga mempengaruhi efisiensi dan
efektivitas kerja. Yang berakibat pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada
tugas akhir ini, penulis mencoba menerapkan konsep Sistem Informasi yang terintegrasi
untuk mengelolah data pasien, data reminder, data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan
komputer, sejak dari pasien datang untuk vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin
(Inventaris ), penanganan pasien, hingga pencetakan laporan-laporan yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dan pemeliharaan basis data.
Bisnis proses atau alur transaksi pasti unik dan berbeda — beda. Adapun alur transaksi yang
terjadi di Klinik Vaksinasi yaitu
1. Pasien yang di vaksin bisa datang langsung atau menghubungi via media
elektronik ke marketing klinik untuk menanyakan perihal biaya dan syarat
vaksin.
2. Setelah mendapat kejelasan vaksin tesedia, marketing menginformasikan ke
pasien dan menjadwalkan kedatangan pasien. Marketing menulis di buku
rencana kedatangan yang berisi Nama, Tanggal Kedatangan, Jenis Vaksin.
Untuk setiap harinya, vaksinator mengecek di buku recana kedatangan, siapa
saja pasien yang akan di vaksin hari itu. Untuk pasien yang langsung vaksin,
maka penanganan langsung.
3. Pasein datang melakukan vaksinasi dilayani oleh vaksinator, Setelah pasien di
vaksin, maka vaksinator menulis data di form rekam medis lalu di input di excel,
yang berisi Nama, Tanggal Lahir, Tanggal Datang, Rencana Selanjutnya dan
Nama Vaksin.
4. Selain itu Vaksinator/ Medis harus menulis juga pengeluaran produk di Kartu
Stok.
5. Dari data di form rekam medis, vaksinator harus merekap dan di input ke data
reminder pasien di program excel.
6. Pasien membayar biaya vaksin ke Kasir.
Dari alur tersebut, bisa digambarkan dalam flow diagram seperti pada gambar berikut :
Berdasarkan bisnis proses yang dijalankan saat ini di Klinik Vaksinasi dapat kita analisa
kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
Kekurangan :
1. Lambatnya Bisnis Proses karena Data tidak sinkron
Bisnis proses pada bagan alur diatas masih dilakukan secara manual, sehingga distribusi data
tidak langsung tersebar dengan baik. Sebagai contoh, misalkan ada pasien datang jam telfon
jam 5 sore, pasien tersebut ingin vaksin HPV. Marketing mengecek ke kartu stok, karena
dilihat di kartu stok masih ada, maka langsung di jadwalkan esok hari. Padahal dari kartu stok
tersebut belum semua di input, yaitu ada yang sudah booking dengan DP, dll. Pada saat
pasien datang di cek ke stok produk tidak ada, hanya tersisa 1 vaksin untuk orang yang sudah
DP. Kesalahan data karena data tidak sinkron secara realtime akan membuat penjadwalan
seperti di atas salah dan akan merugikan konsumen dan perusahaan.
2. Tidak ada validasi data master
Data yang diinput dalam Excel atau Buku itu berupa free text dan tidak ada validasi dari
standar master. Misalkan ada pasien dengan Nama Pamungkas Jayuda, dengan No.KTP
12368167283. Pasien tersebut diberikan vaksin Yellow Fever ( Demam Kuning ). Karena
tidak ada validasi dan standart penulisan maka vaksinator menuliskan nama vaksin Yellow
Fever, sedangkan vaksinator yang lain menuliskan Demam Kuning. Sehingga pada saat
dibuat rekap, dua vaksin tersebut dianggap berbeda.
3. Tidak ada history dari perubahan dataPerubahan data di Excel atau form sangat penting
untuk di ketahui. Sebagai contoh, Ada pasien yang menginginkan vaksin Hepatitis A,
Marketing sudah menjadwalkan di file excel. Pada hari H, pasien tersebut di vaksin
dengan vaksin Hepatitis B oleh vaksinator. Karena kesalahan ini vaksinator menunjukkan
bukti bahwa di file Excel tersebut dijadwalkan vaksin Hepatitis B. Setelah di konfirmasi
ke bagian Marketing, pihak marketing menyatakan telah menulis Hepatitis A. Jadi dalam
kasus diatas kita tidak bisa mengetahui kapan dan oleh siapa file tersebut di ubah.
4. Report Bulanan / Tahunan sulit di sajikan
Bisnis proses yang di jalankan manual mengakibatkan data yang tidak rapi dan tidak
terstruktur. Sehingga jika ingin ditarik data report maka harus mengerjakan manual juga satu
per satu.
Kelebihan :
 Alur Transaksi lebih fleksibe Dengan pencatatan manual memberikan akses penuh oleh
Marketing, Vaksinator dll untuk mengubah alur bisnis. Sehingga terkesan proses bisnis
lebih cepat, padahal dengan dilewatinya tahapan proses tersebut ada yang dilewati.
Misalkan data pasien tidak ada No. KTP dan NO. HP, dll
 Tidak ada maslah jika mati listrik atau kondisi kerusakan yang lain.Sistem yang manual
atau di catat di Buku dan Excel membuat semua tahapan tidak terkendala dengan
teknologi.
Saran untuk perberbaikanya di masa yang akan datang:
· Dengan adanya sistem yang telah dikomputerisasi disarankan agar sistem ini dapat
digunakan karyawan yang berhubungan agar dapat maksimal dalam penggunaan sistem.
· Banyaknya data penting yang tersimpan dalam database maka perlu dibuat file back-up agar
keamanan data terjamin.
· Agar data yang dihasilkan akurat, perlu dibutuhkan ketelitian dari karyawan dalam
menginputkan data.
Jelaskan apa yang dimaksud tiga pointer di bawah ini dalam Sistem Pengendalian Internal
(SPI) dan beri contohnya, baik yang di impelementasikan pada perusahaan saudara atau yang
saudara peroleh dari referensi lain:
o Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
o Integritas dan keandalan pemrosesan.
o Authorization/access control

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang bisnis pasti akan dihadapi dengan resiko dan
ancaman hal tersebut sudah lazim karena resiko dan ancaman tidak bisa dihindari. Namun
ancaman atau resiko dapat dihindari dan dikurangi dengan adanya pengendalian intern yang
baik. Ancaman-ancama yang ditakuti oleh perusahaan adalah ancaman kehancuran seperti
kebakaran, banjir, gempa bumi, bahkan perang. Adapun ancaman-ancaman lain yang bisa
ditemui misalnya perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi pasti akan
dihadpkan dengan resiko kegagalan hardwere, kesalahan atau kerusakan pada softwere, dan
kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Kesalahan yang kerap dijumpai juga
kesalahan dari SDM itu sendiri baik disengaja atau pun tidak disengaja misalnya kecelakan
yang disebabkan oleh kecerobohan manusia, kesalahan tidak disengaja karena teledor,
kehilangan atau salah meletakan dokumen, sabotase, Hecker, penggelapan.
Dari hal diataslah diperlukan suatu pengendalian agar ancaman atau resiko dapat dihindari
atau dikurangi. Pengendalian iteren yang memiliki tiga model diantaranya model preventif,
detektif, dan korektif.
1) Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
· Model Preventive adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi munculnya
pristiwa-pristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian preventif sering disebut juga dengan
pengendalian sebelum fakta pengendalian ini digunakan untuk mencegah ketidak efisienan.
Contoh :
 Memeriksa program baru atau berkas-berkas baru yang mengandung makro
dengan program anti virus sebelum dipakai.
 Menyadarkan pada setiap pemakai untuk waspada terhadap virus.

· Model Detektif adalah kontrol detektif disebut juga dengan kontrol pertahanan kedua. Yang
termasuk kontrol ini adalah perlatan, teknik dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasikan dan mengekspos kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang terlepas
dari kontrol preventif.kontrol deteksi mengungkapkan kesalahan spesifik dengan
membandingkan data actual dan standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Contoh :
 Secara rutin menjalankan program antivirus untuk mendeteksi infeksi virus.
 Melakukan pembandingan ukuran-ukuran berkas untuk mendeteksi perubahan
ukuran pada berkas
 Melakukan pembandingan tanggal berkas untuk mendeteksi perubahan
tanggal berkas.
· Tindakan-tindakan yang diambil untuk mengembalikan efek dari kesalahan yang telah
dideteksi dalam langkah sebelumnya. Perbedaan penegndalian deteksi dan koreksi adalah
penegndalian deteksi mengkalsikasikan pristiewa-pristiwa yang tidak diingikan sedangkan
penegedalian koreksi lebih pada memperbaiki pada masalah.
Setelah kita memahami mengenai model pada pengendalian intern, karena ketiga model
tersebet saling berkaitan satu sama lain sehinggal penulis perlu membahasnya lebih lanjut
lagi. Jika dikaitkan dengan sistem informasi sebagai contoh dokumen merupakan asset
penting bagi perusahaan. Sehinggal dokumen-dokemen diproteksi dengan sebaik-baiknya
oleh perusahaa, salah satu tujuan dari pengendaliuan intern adalah mengamankan asset
perusahaan Salah satu contoh penerapan model pengendalian intern pada perusahaan dengan
mengamankan dokumen atau asset perusahaan agar terhindar dari virus .
Sebagai perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi dokumen-dokumen
yang disimpan di komputer rentan sekali dengan terkena virus komputer yang dapat merusak
atau bahkan menghilangkan dokumen penting perusahaan. Untuk menghindari terjangkitnya
virus. Administrator perlu menggunakan pengendalian preventif, detektif dan korektif.
Contoh :
- Memastikan pem-backup-an yang bersih
- Memiliki rencana terdokumentasi tentang pemulihan infeksi virus.
- Menjalankan program antivirus untuk menghilangkan virus dan program yang
tertular.
2) Integritas dan keandalan pemrosesan.
Integritas dan keandalan pemerosesan adalah pemerosesan sistem bersifat lengkap,
akurat,tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat
melaksanakan fungsi yang diperuntukan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas
dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Contoh Integritas dan keandalan pemerosesan dalam perusahaan yaitu :
Semua data disimpen dan disusun dengan baik, atau di back up, sehingga jika ada data yang
ilang atau nyari untuk tahun sebelumnya dapet dengan mudah di temukan. Jika terjadi
pengapusan data, yang tidak sengaja atau sengaja oleh karyawan yang ingin berbuat jahat
akan dapet dketahui, karena semua kegiatan masing2 komputer terhubung pada server.
3) Authorization/access control
Authorization adalah proses dimana subyek atau pelaku, telah memenuhi kriteria identifikasi
dan otentikasi, diberikan hak akses atas sesua obyek yang dikendalikan. hak akses dapat
berupa tingkatan-tingkatan tertentu terhadap obyek. Misal: tingkatan direktori,
jenis/klasifikasi dokumen, dll.
Access Control adalah suatu proses untuk mengatur / mengontrol siapa saja yang berhak
mengakses suatu resource-rosource tertentu yang terdapat di dalam sebuah sistem.Di dalam
proses ini akan diidentifikasi siapa yang sedang melakukan request untuk mengases suatu
resource tertentu dan apakah orang tersebut memiliki hak akses (authorized) untuk
mengakses resource tersebut. Access control memproteksi data terhadap unauthorize access
atau akses yang dilakukan oleh orang yang memang tidak memiliki hak akses terhadap
reource tersebut.
Contoh access control pada perusahaan:
Devisi finance tidak dapet mengakses data devisi accounting, jika devisi finance ingin
mengakse data devisi accounting harus dapet ijin dulu dari defisi accounting dan melalui
devisi TI di perusahaan.Setiap karyawan mempunyai komputer masing dan setiap komputer
di kunci dengan password hanya karyawan sendiri yang tau password komputernya dan
manggunak komputernya sendiri

B. ASPEK-ASPEK KEAMANAN DAN KENYAMANAN DALAM IMPLEMENTASI


SISTEM INFORMASI.

Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang
sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik &
pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, bahkan di
urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting.

Apabila menggangu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi / ditiadakan.


Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada
yangmengatakan bahwa sudah berada di sebuah“information-based society”. Kemampuan
untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial
bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan
tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi). Hal ini dimungkinkan dengan
perkembangan pesat di bidang teknologi komputer & telekomunikasi. Sangat pentingnya
nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses
oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan
bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi. Untuk itu keamanan dari sistem
informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima. Jaringan
komputer, seperti LAN 1 & Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara
cepat. Ini salah satu alasan perusahaan / organisasi mulai berbondong-bondong membuat
LAN untuk sistem informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke Internet.
Terhubungnya LAN / komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan
(security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme keamanan secara fisik. Ini
sesuai dengan pendapat bahwa kemudahan (kenyamanan) mengakses informasi berbanding
terbalik dengan tingkat keamanan sistem informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat
keamanan, semakin sulit (tidak nyaman) untukmengakses informasi. Keamanan informasi
adalah bagaimana dapat mencegah penipuan (cheating) atau paling tidak mendeteksi adanya
penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak
memiliki arti fisik.
Keamanan dan management perusahaan Seringkali sulit untuk membujuk management
perusahaan / pemilik sistem informasi untuk

melakukan investasi di bidang keamanan. Penyaranan menggunakan “Risk Management


Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang
memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities,dan Threats.

 ASPEK / SERVIS DARI SECURITY

Keamanan komputer (computer security) melingkupi empat aspek, yaitu privacy, integrity,
authentication dan availability. Selain keempat hal di atas, masih ada dua aspek lain yang
juga sering dibahas dalam kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan
nonrepudiation.

1. Privacy / Confidentiality Inti utama aspek privacy / confidentiality adalah usaha untuk
menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-
data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality biasanya berhubungan dengan data
yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari
pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai (user)
tidak boleh dibaca oleh administrator. Contoh confidential information adalah data-data
yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama,
status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dsb) merupakan
data-data yang ingin diproteksi penggunaan dan penyebarannya. Contoh lain dari
confidentiality adalah daftar pelanggan dari sebuah Internet Service Provider (ISP).
Serangan terhadap aspek privacy misalnya adalah usaha untuk melakukan penyadapan
(dengan program sniffer). Usahausaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.

2. Integrity Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin
pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse / pemakai lain yang mengubah informasi
tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja
“ditangkap” (intercept) di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat
yang dituju. Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. Penggunaan
enkripsi dan digital signature, misalnya, dapat mengatasi masalah ini. Salah satu contoh
kasus trojan horse adalah distribusi paket program TCP Wrapper (yaitu program populer
yang dapat digunakan untuk mengatur dan membatasi akses TCP/IP) yang dimodifikasi
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

3. Authentication

Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli /
orang yang mengakses / memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud.
Masalah pertama, membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi
watermarking dan digital signature. Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga
“intelectual property”, yaitu dengan menandai dokumen / hasil karya dengan “tanda tangan”
pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan access control, yaitu berkaitan
dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus
menunjukkan bukti bahwa memang dia adalah pengguna yang sah, misalnya dengan
menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya. Penggunaan
teknologi smart card saat ini kelihatannya dapat meningkatkan keamanan aspek ini.
Availability Aspek availability / ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi
ketika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang / dijebol dapat menghambat / meniadakan
akses ke informasi. Contoh hambatan adalah serangan yang sering disebut dengan “denial of
service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang
bertubi-tubi / permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan
lain / bahkan sampai down, hang, crash. Contoh lain adalah adanya mailbomb, dimana
seorang pemakai dikirimi e-mail bertubitubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang
besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-
mailnya (apalagi jika akses dilakukan melalui saluran telepon).

4. Access Control

Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya
berhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Access control seringkali
dilakukan dengan menggunakan kombinasi user id/password atau dengan menggunakan
mekanisme lain.

5. Non-repudiation

Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah
transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak
dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting
dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signature dan teknologi kriptografi
secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum
sehingga status dari digital signature itu jelas legal.

C. AUDIT SISTEM INFORMASI


Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber (1999, p.10 ) adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi 
telah menetapkan  dan  menerapkan  sistem  pengendalian intern yang memadai. Semua
aktiva dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data,
keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis
komputer.Ada beberapa aspek yang diperiksa pada audit sistem informasi yakni audit secara
keseluruhan menyangkut efektifitas, efisiensi, availability system, reliability, confidentiality,
dan integrity, aspek security, audit atas proses, modifikasi program, audit atas sumber data,
dan data file. Audit sistem informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu,
antara lain traditional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntansi, ilmu
komputer, dan behavioral science.Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi
adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu
ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure Tujuan Audit
Sistem Informasi. Tujuan dari audit sistem informasi bisa dibagi menjadi dua kelompok
utama, antara lain:

1. Conformance (kesesuaian) Kelompok audit sistem informasi ini bertujuan adalah fokus


untuk memperoleh kesimpulan dari aspek kesesuaian yaitu Kerahasiaan (Confidentiality),
Integritas (integrity), Ketersediaan (Availability) dan Kepatuhan (Compliance)

2. PerformanceKinerja, kelompok tujuan audit sistem informasi ini berfokus pada


memperoleh kesimpulan terhadap aspek kinerja yaitu Efektifitas (Effectiveness), Efisiensi
(Efficiency), dan Kehandalah (Realibility).Ron Weber (1999:11-13) menyatakan bahwa
tujuan audit sistem informasi adalah:

1. Pengamanan Aset

Aset informasi pada perusahaan seperti perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya
manusia, file data harus dijaga oleh sistem pengendalian intern yang baik supaya tidak terjadi
penyalahgunaan aset perusahaan.

1. Menjaga Integritas Data

Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data mempunyai atribut
tertentu seperti kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak dijaga,
maka suatu perusahaan tidak akan mempunyai hasil atau laporan yang benar bahkan
perusahaan dapat mengalami kerugian.
2. Efektifitas Sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan mempunyai peran penting dalam proses diambilnya
keputusan. Suatu sistem informasi bisa disebut efisien jika sistem informasi tersebut dapat
memenuhi keperluan pengguna atau user dengan sumber daya informasi yang minimal.

3. Efisiensi Sistem Suatu sistem bisa disebut efisien jika sistem informasi dapat
memenuhi kebutuhan user dengan daya informasi yang minimal.

4. Ekonomis Ekonomis menunjukkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang sifatnya


kuantifikasi nilai moneter atau uang. Ekonomis bersifat pertimbangan ekonomi.

Audit Sistem Informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang
dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem
informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:

1. melindungi asset.

2. menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.

3. menyediakan informasi yang relevan dan handal.

4. mencapai tujuan organisasi dengan efektif.

5. menggunakan sumber daya dengan efisien.

6. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal
yang melindungi sistem tersebut.

7. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-
tujuan berikut ini dipenuhi :

 Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi,


dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.

 Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus


dan umum dari pihak manajemen.

 Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

 Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
 Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

 File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah
mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:

1. Kerugian akibat kehilangan data.

Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi bisnis
saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi
sebuah organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi organisasi
tersebut di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan berakibat
cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.

- Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer.

Banyak organisasi yang sudah saling terhubung dan terintegrasi. Akan sangat
mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam komputer. Kerugian
mulai dari tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada ketergantungan
kehidupan manusia.

- Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah.

Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk
pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi
tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Tetapi kadangkala informasi yang
menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.

- Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)

Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah
organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer.
Beberapa jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus,
hacking, akses langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau
menggunakan sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil
data atau program komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan
pribadi (seseorang yang mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk
tujuan-tujuan yang tidak semestinya)
- Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.

Dalam sebuah sistem informasi, hardware, software, data dan personil adalah merupakan
sumberdaya organisasi. Beberapa organisasi bisnis mengeluarkan dana yang cukup besar
untuk investasi dalam penyusunan sebuah sistem informasi, termasuk dalam pengembangan
sumberdaya manusianya. Sehingga diperlukan sebuah pengendalian untuk menjaga investasi
di bidang ini.

- Pemeliharaan kerahasiaan informasi

Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan,
pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang
dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan.

D. PERANTI KEAMANAN SISTEM

Pada era pertumbuhan sistem informasi yang sangat cepat saat ini keamanan sebuah
informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan, karena jika sebuah informasi dapat
di akses oleh orang yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan
informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang
menyesatkan. Pada dasarnya suatu sistem yang aman akan melindungi data didalamnya
seperti identifikasi pemakai (user identification), pembuktian keaslian pemakai (user
authentication), otorisasi pemakai (user authorization). Beberapa kemungkinan serangan
(Hacking) yang dapat dilakukan, seperti Intrusion, denial of services, joyrider, vandal,
hijacking, sniffing, spoofing dan lain-lain. Ancaman terhadap sistem informasi banyak
macamnya, antara lain: pencurian data, penggunaan sistem secara ilegal, penghancuran data
secara ilegal, modifikasi data secara ilegal, kegagalan pada sistem, kesalahan manusia (SDM-
sumber daya manusia), bencana alam. Tujuan dari keamanan informasi yaitu mencegah
ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem.

Anda mungkin juga menyukai