Kelompok 06
NIM: Nama:
202270039 Adinda Nada Khalisha
202270040 Naja Anita Rosa
202270041 Laurensia Giustiniani V. N.
202270042 Sabrina Fatehah Adani
202270047 Mettania Alidya
202270050 Jihan Salsabila
202270053 Salsabila Agustia
Jurusan Akuntansi
Trisakti School of Management
Bekasi
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Pentingnya Etika dan
Privasi Pada Teknologi dan Sistem Informasi di Era Digital” Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Julisar., SE., Ak, MM., CA., CertDA atas bimbingan yang diberikan selama mata
kuliah Teknologi dan Sistem Informasi.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Teknologi dan Sistem Informasi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya etika dan privasi
terhadap teknologi dan sistem informasi di era digital bagi para pembaca dan penulis.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kesulitan dan kendala dalam
membuat makalah, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan kemampuan kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
demi peningkatan kualitas makalah ini.
I
Daftar Isi
II
1. Pengertian Era Digital ..................................................................................................... 13
2. Perkembangan Era Digital .............................................................................................. 13
3. Risiko Keamanan Digital ................................................................................................ 15
BAB III - PEMBAHASAN................................................................................................................ 16
A. Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Etika dan Privasi Pada Teknologi dan Sistem
Informasi di Era Digital. ................................................................................................................ 16
1. Pengaruh Negatif Kemajuan Teknologi ......................................................................... 16
2. Pengaruh Positif Kemajuan Teknologi .......................................................................... 17
B. Pentingnya Menjaga Etika dan Privasi dalam Penggunaan Teknologi dan Sistem
Informasi di Era Digital.................................................................................................................. 17
1. Pentingnya Memahami Etika .......................................................................................... 17
2. Pentingnya Menjaga Privasi ........................................................................................... 18
3. Hubungan Etika dalam Privasi ....................................................................................... 20
C. Ancaman Etika dan Privasi Pada Teknologi dan Sistem Informasi di Era Digital ......... 21
1. Ruang Lingkup Atau Isu Etika ....................................................................................... 21
2. Contoh Pelanggaran Etika ............................................................................................... 23
4. Ancaman Etika dan Privasi yang Harus diperhatikan ................................................... 24
D. Cara Menjaga Etika dan Privasi Pada Teknologi dan Sistem Informasi di Era Digital.. 26
1. Cara Menjaga Etika ......................................................................................................... 26
2. Cara Menjaga Privasi ...................................................................................................... 27
3. Keamanan Sistem Komputer .......................................................................................... 29
BAB IV - PENUTUP ......................................................................................................................... 31
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 31
B. Saran ..................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 32
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan komputer sebagai sarana informasi memberikan
banyak keuntungan. Dengan adanya teknologi kita dapat dengan mudah terkoneksi atau
berkomunikasi dengan orang lain, bertukar informasi, hingga melakukan transaksi. Namun
kemajuan teknologi secara signifikan juga memberikan kontribusi atas meningkatnya
kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi. Melalui jaringan telekomunikasi,
informasi yang bersifat privat atau pribadi dapat dengan mudah disebarkan. Semakin
kompleks sebuah perangkat keras, semakin besar pula kemungkinan terjadinya gangguan
pada sistem informasi.
Oleh karena itu, di dalam penggunaan teknologi dan sistem informasi dibutuhkan
adanya etika digital, guna mencegah dan menanggulangi masalah-masalah terkait privasi
yang dapat merugikan orang lain. Kehidupan digital merepresentasikan kehidupan nyata
manusia. Ada banyak aktivitas hidup manusia, termasuk yang berhubungan dengan orang
lain maupun publik yang dilakukan melalui media digital. Tanpa adanya etika kehidupan
digital tidak akan sustainable (berkelanjutan).
Dapat dikatakan bahwa etika digital merupakan kebutuhan bersama yang harus
dijaga, agar kita semua tetap dapat menikmatinya sebagai representasi kehidupan nyata.
Untuk itu kita harus mengetahui apa saja standar etika yang berlaku dalam penggunaan
teknologi di era digital serta pentingnya menjaga privasi dari berbagai ancaman-ancaman
yang timbul dari penggunaan teknologi yang tidak terbatas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi terhadap etika dan privasi pada teknologi
dan sistem informasi di era digital?
2. Seberapa pentingnya menjaga etika dan privasi pada penggunaan teknologi dan
sistem informasi di era digital?
3. Apa saja ancaman pada etika dan privasi dalam penggunaan teknologi dan sistem
informasi di era digital?
1
4. Bagaimana menjaga etika dan privasi pada teknologi dan sistem informasi di era
digital?
C. Tujuan
Tujuan merupakan arah dari suatu dari suatu kegiatan, maka tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari kemajuan teknologi pada etika dan privasi
teknologi serta sistem informasi di era digital.
2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya menjaga etika dan privasi pada
penggunaan teknologi dan sistem informasi di era digital.
3. Untuk mengetahui ancaman pada etika dan privasi dalam penggunaan teknologi
dan sistem informasi di era digital?
4. Untuk mengetahui cara menjaga etika dan privasi pada teknologi dan sistem
informasi di era digital.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Etika
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari Yunani Kuno “ethikos”, yang berarti “timbul dari
kebiasaan” adalah prinsip benar dan salah yang dapat digunakan oleh individu yang
bertindak sebagai agen moral yang babeas membuat pilihan untuk mengerahkan
perilakunya. Menurut K. Bertens, pengertian etika adalah nilai moral dan norma
yang menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam
mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga
sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun
bermasyarakat.
Istilah yang dekat dan hampir sama dengan pengertian etika, adalah moral.
Moral dan etika mempunyai arti yang sama, moral berasal dari bahasa Latin mos
(jamak; mores) yang juga berarti; adat, kebiasaan. Jadi, secara etimologi kata
“etika” dan “moral” memang mempunyai arti yang sama, tapi berbeda dari asal
katanya.
Terdapat pendapat lain yang menjelaskan bahwa moral dan etika
merupakan dua hal yang berbeda, Etika tidak sama dengan moral. Etika merupakan
sebuah ilmu sedangkan moral merupakan ajaran. Yang dimaksud dengan moral
adalah ajaran, wejangan, khotbah, patokan, kumpulan ajaran tentang bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak agar dia menjadi manusia yang baik. (Magnis-
Suseno, 1987). Etika bersifat teoritis, lain halnya dengan moral yang bersifat
praktis. Etika memang memandang tingkah laku manusia secara umum. Namun,
moral memandang perilaku manusia secara lokal dan setempat. Jika etika
menjelaskan tentang ilmu yang dipakai, maka moral merealisasikan ilmu tersebut
dalam perbuatan.
3
2. Etika dalam Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi
Etika informasi adalah cabang etika yang terpusat pada hubungan antara
penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran
(dissemination) dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode moral yang
mengatur perilaku manusia di masyarakat (Reitz, 2004:356).
Dalam penciptaan (creation), orang yang menciptakan teknologi informasi
harus memperhatikan etika yaitu untuk tidak menjiplak atau mengambil ide atau
info dari orang lain secara ilegal. Pengorganisasian (organization), pengelola
adalah orang yang mengelola teknologi informasi dalam sebuah organisasi, etika
bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh client atau
customer mereka. Selanjutnya adalah etika bagi pengguna yaitu dengan tidak
melakukan atau menggunakan aplikasi bajakan yang dapat merugikan pembuat,
menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi.
3. Standar Etika
Standar etika adalah prinsip moral yang mengedepankan berbagai nilai atau
kebajikan dengan mengedepankan kejujuran, integritas, itikad baik yang setinggi-
tingginya, melindungi kepentingan bersama dengan memberikan perlakuan yang
adil, serta menjaga kesejahteraan bersama.
- The utilitarian approach
Pendekatan utilitarian menyatakan bahwa tindakan etis adalah tindakan yang
memberikan yang paling baik atau paling tidak membahayakan. Tindakan etis
akan menghasilkan kebaikan terbesar dan paling tidak merugikan semua pihak
yang terkena dampak.
- The rights approach
Pendekatan hak menyatakan bahwa tindakan etis adalah tindakan yang paling
melindungi dan menghormati hak-hak moral pihak-pihak yang terkena
dampak. Hak moral dapat mencakup hak untuk membuat pilihan sendiri
tentang kehidupan seperti apa yang harus dijalani, untuk diberitahu yang
sebenarnya, tidak terluka, dan untuk menikmati tingkat privasi.
- The fairness approach
4
Pendekatan keadilan mengemukakan bahwa tindakan etis memperlakukan
semua manusia secara setara, atau, jika tidak setara, maka adil, berdasarkan
beberapa standar yang dapat dipertahankan.
- The common good approach
Pendekatan kebaikan bersama menyoroti hubungan yang saling terkait yang
mendasari semua masyarakat. Pendekatan ini berpendapat bahwa rasa hormat
dan kasih sayang untuk semua orang lain adalah dasar untuk tindakan etis. Ini
menekankan kondisi umum yang penting bagi kesejahteraan semua orang.
- Deontology approach
Pendekatan deontologi menyatakan bahwa moralitas suatu tindakan
didasarkan pada apakah tindakan itu sendiri benar atau salah di bawah
serangkaian aturan daripada berdasarkan konsekuensi dari tindakan itu.
1. Pengertian Privasi
Privasi adalah hak untuk dibiarkan sendiri dan bebas dari gangguan pribadi
yang tidak masuk akal. Privasi informasi secara umum berarti kemampuan
seseorang untuk menentukan sendiri kapan, bagaimana, dan sejauh mana informasi
pribadi tentang anda dapat dibagikan atau dikomunikasikan kepada orang lain.
Informasi pribadi ini dapat berupa nama, lokasi, informasi kontak, atau perilaku
online atau dunia nyata seseorang.
5
Hak privasi berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi. Hak privasi
diakui hari ini di semua negara, baik dengan undang-undang atau hukum umum.
Karena penggunaan Internet telah meningkat selama bertahun-tahun, begitu
pula pentingnya privasi data. Situs web, aplikasi, dan platform media sosial
seringkali perlu mengumpulkan dan menyimpan data pribadi tentang pengguna
untuk menyediakan layanan. Namun, beberapa aplikasi dan platform mungkin
melebihi harapan pengguna untuk pengumpulan dan penggunaan data, membuat
pengguna memiliki privasi lebih sedikit daripada yang mereka sadari. Aplikasi dan
platform lain mungkin tidak menempatkan perlindungan yang memadai pada data
yang mereka kumpulkan, yang dapat mengakibatkan pelanggaran data yang
membahayakan privasi pengguna.
2. Jenis-Jenis Pivasi
a. Privasi Fisik
Didasarkan pada drone yang terbang di atas properti seseorang atau di
tingkat jendela mereka. Hal ini memungkinkan penyerang untuk diam-diam
mengumpulkan gambar dan merekam video dari orang-orang tertentu
dengan cara yang mungkin tidak pantas, mengancam kebebasan pribadi
mereka.
b. Privasi Lokasi
Didasarkan pada pelacakan dan pendeteksian orang dengan drone yang
terbang dan mendengung di atas mereka tanpa mereka sadari bahwa mereka
sedang diawasi.
c. Privasi Perilaku
Di mana keberadaan drone terbang dapat mempengaruhi cara orang
bertindak dan bereaksi, terutama ketika mengetahui bahwa mereka sedang
dalam pengawasan. Akibatnya, ini juga akan membatasi kebebasan mereka,
melanggar privasi mereka, dan membatasi kebebasan mereka.
6
data apa yang dapat dikumpulkan tentang pengguna, bagaimana data tersebut dapat
digunakan, dan bagaimana data harus disimpan dan dilindungi.
1. Rancangan Undang-Undang Tentang Perlindungan Data dan Informasi
Pribadi.
2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
1. Pengertian Teknologi
Kata teknologi diambil dari bahasa inggris “technology” dan diserap dari
bahasa yunani yaitu “technologia” dimana kata tech berarti keahlian dan logia
berarti pengetahuan. Akar kata dari teknologi adalah “techne” yang memiliki arti
serangkaian prinsip ataupun metode rasional yang didalamnya berkaitan dengan
pembuatan suatu objek, seni, pengetahuan tentang berbagai prinsip ataupun
metode, serta kecakapan atau keahlian tertentu.
Secara umum, pengertian teknologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang keterampilan dalam menciptakan alat, metode pengolahan,
7
dan ekstraksi benda, untuk nantinya akan membantu dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari.
Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda- benda berwujud seperti
peralatan- peralatan atau mesin. Seiring dengan berjalannya waktu makna teknologi
mengalami perluasan. Maknanya sudah tidak terbatas pada benda berwujud,
melainkan juga benda tak berwujud. semisal perangkat lunak, metode
pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain sebagainya.
8
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat cepat pada abad
20. Di masa inilah pertama kali manusia berhasil menciptakan alat transportasi
ke luar angkasa dan mendarat di bulan (Neil Armstrong). Teknologi dalam
bidang lain pun berkembang pesat. Dalam bidang militer, bom atom berhasil
diciptakan. Transistor yang menjadi cikal bakal ukuran komputer kecil seperti
sekarang ini juga ditemukan. Pada akhir abad ini Internet mulai diperkenalkan
untuk umum dan komersial.
3. Jenis-Jenis Teknologi
- Teknologi informasi
Teknologi informasi (TI) adalah suatu teknologi yang dapat membantu manusia
dalam menyampaikan informasi kepada orang lain dalam waktu yang cepat dan
tepat. Teknologi ini terdiri dari seperangkat perangkat lunak dan perangkat keras
yang digunakan untuk memproses, mengirim, dan menyimpan informasi. Alat
teknologi informasi ini memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada
individu yang tepat pada waktu yang tepat.
- Teknologi komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan sebuah teknologi yang dapat memudahkan
manusia dalam berkomunikasi satu sama lain dan saling mengirimkan informasi
dengan menggunakan suatu perangkat khusus. Dengan kemajuan teknologi saat
ini, menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih
nyaman, cepat dan lebih akurat.
- Teknologi transportasi
Teknologi transportasi adalah sebuah teknologi yang membantu manusia untuk
dapat berpindah tempat dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya dengan lebih
mudah dan dengan tarif waktu yang lebih singkat.
- Teknologi medis
Teknologi medis merupakan suatu teknologi yang berhubungan dengan dunia
kedokteran dimana kegiatan medis sudah memanfaatkan teknologi komputer. Ini
merupakan jenis teknologi yang paling efektif dan bermanfaat karena dapat
meningkatkan dan memperpanjang kehidupan manusia.
9
4. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi
- Embedded IT system
Embedded IT system adalah sistem teknologi informasi yang melekat pada
produk lain. Salah satu contohnya yaitu, sistem VCR (video cassette
recorder) memiliki sistem teknologi informasi yang memungkinkan
pemakai dapat merekam tayangan televisi.
- Dedicated IT System
Dedicated IT System adalah sistem teknologi informasi yang dirancang
untuk melakukan tugas-tugas khusus. Sebagai contoh adalah ATM
dirancang secara khusus untuk melakukan transaksi keuangan bagi nasabah
bank.
- General purpose IT system
General purpose adalah sistem teknologi informasi yang dapat digunakan
untuk melakukan berbagai aktivitas yang bersifat umum. Contohnya adalah
personal computer (PC), yang merupakan peralatan yang dapat dipakai di
rumah ataupun di perkantoran untuk mencatat pengeluaran, melakukan
perhitungan statistik, membuat dokumen ataupun untuk belajar.
D. Sistem Informasi
a. Hardware
10
Komponen utama dan pertama dari sebuah sistem informasi adalah
perangkat keras berupa komputer dan perangkat kabel lainnya. Pada
umumnya komponen ini dibangun dengan sistem komputer terdistribusi
dengan server pemrosesan paralel.
b. Software
c. Telekomunikasi
1. E-Commerce
2. E-learning
12
3. Enterprise Resource Planning
E. Era Digital
13
2. Aplikasi Bisnis
Teknologi digital mampu membantu perusahaan untuk lebih mudah dalam
menjangkau para pelanggannya. Sistem informasi menyediakan berbagai
aplikasi yang dapat digunakan oleh para pebisnis. Sebagian besar
perusahaan juga memiliki website perusahaan masing-masing guna
mengenalkan produk atau layanan perusahaan tersebut pada orang banyak.
Tentunya kondisi ini sangat berbeda dengan masa lalu yang sangat sulit
sekali bagi para pebisnis dalam memperkenalkan produknya pada
pelanggan.
3. Finansial Teknologi
Perkembangan juga terjadi di dalam sektor keuangan yang ditandai dengan
munculnya penyedia dompet digital atau e-wallet. Perkembangan dalam
bidang ini pun masih berhubungan dengan dunia bisnis yang berbasis
aplikasi. Pasalnya, fintech (financial technology) pun sangat mengandalkan
aplikasi untuk memberikan pelayanan yang baik pada para penggunanya.
Tanpa keluar rumah, konsumen bisa melakukan kegiatan transaksi hanya
dengan menggunakan smartphone.
4. E-Commerce
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Selain itu, e-commerce juga dapat
diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau
penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Kehadiran e-
commerce di era digital mampu mendongkrak roda perekonomian
masyarakat. Dengan e-commerce, maka konsumen sudah tidak perlu lagi
keluar rumah untuk membeli suatu barang, Karena hanya dengan
menggunakan smartphone, kita bisa membeli barang kebutuhan. Tentunya
hal ini juga akan membantu para penjual dalam meningkatkan
pembeliannya.
14
3. Risiko Keamanan Digital
Risiko keamanan digital adalah setiap peristiwa atau tindakan yang dapat
menyebabkan kehilangan atau kerusakan pada komputer atau perangkat seluler
perangkat keras, perangkat lunak, data, informasi, atau pemrosesan kemampuan
Setiap tindakan ilegal yang melibatkan penggunaan komputer atau yang terkait
perangkat umumnya disebut sebagai kejahatan komputer Kejahatan dunia maya
adalah tindakan ilegal online atau berbasis Internet.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Etika dan Privasi Pada Teknologi
dan Sistem Informasi di Era Digital.
Pada zaman modern ini, tentu kita tidak lagi asing dengan kata "teknologi".
Teknologi sendiri memiliki arti sarana berbentuk sistem yang memberikan kemudahan
bagi manusia, karena hampir semua pekerjaan manusia terbantu dengan adanya teknologi.
Pada abad ke-20 teknologi mulai diciptakan bukan lagi untuk mempermudah dan
membantu kehidupan manusia, akan tetapi teknologi perlahan menggeser dan
menggantikan kehidupan manusia. Seperti adanya penggantian tenaga kerja dengan mesin.
Oleh sebab itu manusia yang hidup di era teknologi yang maju kita harus bisa
mengendalikan teknologi yang ada.
Penggunaan teknologi yang berkembang secara pesat dapat memberikan dampak
positif dan juga dampak negatif. Jika disalahgunakan hal ini dapat melanggar etika dan
juga privasi seseorang.
16
peralatan berhubungan dengan komputer dan internet. Hal ini menimbulkan
kerugian jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kejahatan biasa. Seperti
pembocoran data-data penting yang melanggar aturan etika dan privasi.
17
teknologi ini perlu diimbangi dengan menjaga etika dalam penggunaan teknologi
dan sistem informasi. Alasan diperlukannya etika dalam penggunaan teknologi dan
sistem informasi antara lain:
- Meminimalisir tindak kejahatan digital
Etika yang tidak terjaga dalam penggunaan teknologi dan sistem informasi
akan memancing tindak kejahatan digital. Kelalaian dalam merahasiakan
data pribadi merupakan salah satu contoh etika yang tidak terjaga yang
dapat memancing kejahatan digital. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
keamanan sudah menjadi sebuah keharusan dimiliki para pengguna
teknologi dan sistem informasi.
- Bentuk mematuhi hukum yang berlaku
Menjaga dan memahami etika dalam teknologi dan sistem informasi
merupakan salah satu bentuk menjalani hukum yang berlaku. Di Indonesia
sendiri terdapat Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) untuk mengatur pemanfaatan teknologi informasi agar berjalan aman
dan mencegah penyalahgunaannya dengan memperhatikan nilai-nilai
agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia.
- Menghargai hasil karya orang lain
Kemudahan dalam mengunggah karya di dunia teknologi dan sistem
informasi sudah tidak diragukan lagi. Banyak aplikasi dan website yang
mendukung pengunggahan karya-karya tersebut. Mencantumkan sumber
saat mengutip karya orang lain dan tidak mencuri hasil karya orang lain
merupakan etika dalam teknologi dan sistem informasi. Hal ini harus selalu
diterapkan karena sebagai bentuk menghargai pemilik karya baik tulisan,
gambar, musik, dan lain-lain.
18
biodata. Biodata tersebut meliputi nama, umur, pekerjaan, alamat, serta password
ataupun informasi untuk mengakses suatu data yang tidak boleh diketahui oleh
orang asing. Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi yang saat ini
digunakan oleh semua orang, banyak sekali data data mengenai pengguna media
teknologi yang terkandung didalamnya. Data data tersebut terbagi menjadi berbagai
macam, dan tentunya terdapat data data yang sensitif yang tidak boleh diketahui
oleh orang lain. Apabila informasi tersebut bocor tentunya akan menyebabkan
kerugian bagi individu tersebut.
Maka dari itu, sangat dibutuhkan sebuah privasi untuk membatasi
penyebaran informasi di dalam dunia teknologi, untuk membatasi jalannya aliran
informasi mengenai seorang individu dan melindungi individu tersebut terhadap
kejahatan yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan teknologi.
Menurut Altman (dalam Prabowo, 1998), privasi sangat dibutuhkan
sebagai:
1. Pengatur dan pengontrol interaksi interpersonal yang berarti sejauh mana
hubungan dengan orang lain diinginkan, kapan waktunya menyendiri dan
kapan waktunya bersama-sama dengan orang lain.
2. Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang
lain, yang meliputi keintiman atau jarak dalam berhubungan dengan orang
lain.
3. Membantu untuk memperjelas konsep diri dan identitas diri seseorang.
Meskipun menjaga privasi merupakan kewajiban seseorang, tetapi hal ini
masih menjadi masalah yang sampai sekarang belum terjalankan sepenuhnya
meskipun sudah banyak peraturan pemerintah yang mengatur. Terdapat faktor
faktor yang mempengaruhi privasi yaitu faktor personal yang berasal dari dalam
diri seseorang, faktor situasional berdasarkan situasi atau keadaan yang terjadi, dan
faktor budaya atau kebiasaan yang dijalankan oleh seorang individu. Alasan utama
pentingnya menjaga data pribadi:
1. Kejahatan Seksual dan Bullying yang Banyak Tersebar di Internet
Media sosial dan internet digunakan oleh semua orang dari berbagai
belahan dunia tanpa terkecuali. Maka dari itu pelecehan seksual atau
19
perundungan (bullying) secara online sangat sering terjadi di dalam lingkup
dunia digital. Maka dari itu ada baiknya kita mampu membedakan dan
memahami apa yang pantas untuk di bagikan di internet dan mana yang
tidak pantas.
2. Mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Perlindungan data sangat amat penting dan menjadi tantangan bagi
pengguna media teknologi untuk menjaga datanya agar aman dan tidak
diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan mengancam
kerahasiaan data yang kita miliki.
3. Menghindari potensi pencemaran nama baik dan penyebaran berita hoax
Dengan banyaknya informasi yang terdapat pada internet, apabila kita tidak
bijak mengolahnya tentunya akan memberikan celah bagi pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk menyebar dan bahkan sampai mengubah isi
informasi menjadi hoax yang cenderung akan merugikan dan menjatuhkan
pemilik informasi tersebut.
4. Menjauhi potensi penipuan.
Data yang tidak terjaga dengan baik dapat dimanfaatkan oleh oknum
kejahatan tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan, baik
penipuan atas nama kita ataupun penipuan dengan memanfaatkan data-data
kita yang telah ia miliki.
5. Hak kendali atas data pribadi.
Seperti yang sudah dijamin dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi
Manusia 1948 pasa; 12 dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik (ICCPR) 1966 pasal 17, setiap pribadi memiliki kontrol atas privasi
data pribadinya.
20
berkurang dan dapat melindungi diri terhadap penggunaan teknologi itu sendiri. Di
sinilah Etika hadir dan diperlukan sebagai acuan serta batasan yang berguna sebagai
pengambilan keputusan/tindakan pengguna teknologi untuk melindungi privasi
dirinya maupun menghormati privasi milik orang lain. Keduanya wajib dipahami
serta diterapkan oleh pengguna teknologi secara seimbang, agar dapat
meminimalisir berbagai kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan
teknologi.
C. Ancaman Etika dan Privasi Pada Teknologi dan Sistem Informasi di Era
Digital
21
terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan ketersediaan, seperti
dijabarkan dalam kebijakan keamanan.
● Kejahatan Siber
Kejahatan siber atau kejahatan dunia maya adalah bentuk tindak kejahatan
yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer, internet atau
perangkat digital lainnya sebagai alat, sasaran, tempat atau penggunanya.
Beberapa istilah lain yang serupa dengan cyber crime antara lain adalah
computer misuse, computer abuse, computer fraud, computer related crime,
computer assisted crime atau computer crime.
● Privasi Digital
Privasi Digital adalah hak yang dimiliki oleh mana-mana pengguna web
untuk memutuskan data peribadi mana yang ingin mereka bagikan dan
mana yang ingin mereka lindungi untuk melindungi privasi mereka. Konsep
privasi digital muncul bersamaan dengan internet dan kemampuannya
untuk mengumpulkan data.
● Netiket
Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan
baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan
dalam berkomunikasi menggunakan internet. Standar netiket ditetapkan
oleh IETF (The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas
internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti
yang terkait dengan pengoperasian internet.
● Pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
HaKI sama dengan hak atas sesuatu “benda” yang berasal dari otak. Pasal
499 KUH Perdata: “menurut paham undang-undang yang dimaksud dengan
benda ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak
milik.” Konsekuensi dari batasan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini
adalah terpisahnya antara hak atas kekayaan intelektual itu dengan hasil
material yang menjadi bentuk jelmaannya. Yang dilindungi dalam kerangka
hak atas kekayaan intelektual adalah haknya, bukan invensi dari hak
tersebut. Namun demikian, dengan adanya berbagai kemudahan yang
22
ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran HaKI seperti
pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan
ilegal.
● Tanggung Jawab Profesi
Seiring perkembangan teknologi, para profesional di bidang komputer
sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali
mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Maka
dari itu mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak hal
dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri
mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain. Mencakup
pekerja dengan pekerjaan, klien dengan profesional, profesional dengan
profesional lain, serta masyarakat dengan profesional. Banyak
perkembangan teknologi yang sekarang ini ada di sekitar kita dan sudah
menjadi bahan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Tetapi dari perkembangan tersebut pasti juga membawa dampak negatif
serta mendatangkan suatu kesempatan terutama bagi pihak-pihak yang
bertujuan menyalahgunakannya untuk kepentingan atau keuntungan
pribadi, untuk itu diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika
komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku.
23
- Melakukan spam saat mengirimkan pesan kepada orang lain.
- Kasus bullying di sosial media.
24
peretas. Data ini diduga dijual di forum dark web Rapid Forums. Beberapa
informasi tersebut adalah nama, status kewarganegaraan, tanggal lahir,
umur, nomor telepon sampai alamat rumah dan Nomor Identitas
Kependudukan (NIK). Detail hasil tes corona-nya juga tercantum dari
gejala, tanggal pemeriksaan dan tanggal mulai sakit.
5. Sabotase
Sabotase berarti menghancurkan situs web suatu perusahaan untuk
menghilangkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan tersebut.
Contohnya, Sabotase di Gelora Bung Karno dan Asian Games 1962
6. Pemerasan informasi
Pemerasan informasi adalah pencurian informasi perusahaan untuk
menerima pembayaran sebagai imbalannya. Contohnya, mengunci file
korban sehingga tidak dapat diakses. Umumnya, ini dilakukan untuk
memaksa korban membayar sebagai syarat membuka kunci tersebut.
7. Serangan media sosial
Kini, serangan media sosial marak terjadi. Istilah cyber criminal bahkan
muncul di mana mereka dapat mengidentifikasi sekelompok situs web dan
media sosial yang ramai dikunjungi untuk mencuri informasi. Contohnya,
Data pengguna Tokopedia bocor ke dark web, korban kasus serangan
hacker di Indonesia selanjutnya dialami oleh perusahaan e-commerce
buatan anak bangsa, Tokopedia. Pada awal Mei 2020, Tokopedia
mengalami kebocoran data terhadap 91 juta akun penggunanya dan 7 juta
akun merchant.
8. Mobile malware
Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita terhubung dengan internet,
maka bahaya keamanan akan terjadi. Begitu pula dengan telepon seluler
yang di mana aplikasi game dirancang untuk menarik perhatian pelanggan.
Sayangnya, pelanggan bisa secara tidak sengaja memasang virus di
perangkat mereka. Contohnya, pada web BlueBorne Peneliti dari Armis
Labs tahun 2017 melaporkan temuan malware yang menyerang lewat fitur
Bluetooth bernama BlueBorne. Malware ini memanfaatkan celah pada fitur
25
penghubung perangkat tersebut. Hasilnya pengguna gadget secara tidak
sadar akan terinfeksi malware tersebut. Penyebaran malware ini juga cepat.
Ketika sebuah perangkat terinfeksi Blueborne, maka malware tersebut bisa
langsung menyebar ke perangkat terdekat yang fitur bluetoothnya dalam
keadaan aktif.
D. Cara Menjaga Etika dan Privasi Pada Teknologi dan Sistem Informasi di Era
Digital
26
mencantumkan sumber, plagiarisme tetap bisa terjadi jika pengutipan tidak
dilakukan parafrase.
- Menghindari publikasi informasi yang bersifat menyinggung suku, agama,
ras, dan antargolongan (SARA).
Teknologi dan sistem informasi menjadi sarana mudah penyebaran
informasi yang menyinggung SARA sehingga menghidupkan perselisihan
yang merugikan berbagai belah pihak. Publikasi informasi berupa hoaks
atau berita bohong, ujaran kebencian, penghinaan atas suatu SARA tertentu,
dan masih banyak lagi merupakan hal-hal yang harus dihindari agar etika
ditengah penggunaan teknologi dan sistem informasi tetap terjaga.
- Tidak menggunakan teknologi dan sistem informasi untuk suatu kejahatan
Banyak sekali kejahatan siber yang terjadi di era digital ini. Kejahatan-
kejahatan ini dilakukan dengan berbagai cara dan teknik untuk
mendapatkan keuntungan tersendiri yang bisa merugikan berbagai pihak.
Hal ini tentu saja melanggar etika pada teknologi dan sistem informasi itu
sendiri. Setiap pengguna harus menciptakan dan memelihara rasa aman
dalam penggunaan teknologi dan sistem informasi. Dengan begitu, akan
tercipta lingkungan dunia digital yang sehat.
Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menjaga privasi pada
teknologi dan sistem informasi di era digital:
27
membuka aplikasi yang berkaitan dengan kata sandi atau data pribadi
seperti M-Banking.
- Rutin mengganti kata sandi
Kata sandi menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga keamanan di
era digital ini. Pergantian kata sandi yang dilakukan secara berkala akan
meminimalisir pembobolan akun atau perangkat oleh orang tidak
bertanggung jawab. Setiap akun atau perangkat diusahakan memiliki kata
sandi yang berbeda-beda supaya ketika salah satu akun atau perangkat
diretas, akun atau perangkat lain akan tetap aman. Susunan kata sandi juga
harus berisikan kombinasi angka, huruf, simbol yang unik sehingga sulit
ditebak oleh orang lain.
- Perhatikan izin akses yang diberikan pada website atau aplikasi
Banyak orang mengabaikan permintaan izin akses hanya sebagai informasi.
Meskipun permintaan izin akses tidak hanya untuk aplikasi atau website
berbahaya, seperti izin aksen kamera, perangkat, mikrofon, dan lain
sebagainya. Namun jika pengguna tidak memperhatikan atau membaca
penjelasan dengan baik, tidak menutup kemungkinan permintaan izin akses
tersebut menjadi sarana untuk melakukan penyadapan atau peretasan.
Karena jika izin akses sudah diberikan, aplikasi atau website tersebut bisa
mengaksesnya. Maka dari itu, pengguna diharapkan lebih teliti dalam
memberikan izin akses pada suatu website atau aplikasi. Berilah izin akses
pada aplikasi atau website yang sudah terjamin dan terpercaya.
- Tidak menekan link dari sumber yang tidak jelas asalnya
Saat ini banyak sekali cara yang ditempuh orang-orang tidak bertanggung
jawab untuk melakukan kejahatan siber, salah satunya melalui link. Banyak
link yang berisikan phising, baik untuk menyadap, mencuri data pribadi,
menyebarkan malware, dan lain sebagainya. Maka dari itu, pengguna perlu
berhati-hati dalam menekan sebuah link atau beraktivitas dalam sebuah link
dari sumber yang tidak sah atau tidak terpercaya. Pengguna perlu melihat
link dengan baik, jika terlihat mencurigakan atau sudah diberi peringatan
oleh sistem segera hentikan aktivitas menuju link tersebut. Jika sudah
28
terlanjur menekan atau beraktivitas di dalamnya, segera hentikan aktivitas
dan tutup jendela laman tersebut.
- Mengaktifkan fitur two factor authentication
Two factor authentication adalah proses penambahan pengaman setelah
memasukkan kata sandi. Setelah memasukkan kata sandi, sistem akan
meminta otontikasi kembali dalam bentuk faktor yang sudah ditentukan.
Faktor tambahan ini dikategorikan menjadi beberapa bagian:
o Faktor pengetahuan: PIN, kata sandi, pertanyaan keamanan, dan
sebagainya.
o Faktor yang dimiliki: kartu ID, aplikasi, token, dan sebagainya.
o Faktor biometrik: sidik jari, sensor wajah, pengenalan suara, dan iris
mata.
o Faktor lokasi: mendeteksi pada wilayah yang seharusnya, jika berada
di luar wilayah tersebut, sistem akan memblokirnya.
o Faktor waktu: hanya bisa diakses pada waktu yang ditentukan.
Faktor tambahan ini harus berbeda dengan faktor yang telah digunakan
sebelumnya. Faktor tambahan ini akan meminimalisir kemungkinan
perangkat atau akun pengguna digunakkan oleh orang atau pihak lain yang
tidak berkepentingan ataupun yang berniat melakukan kejahatan siber.
Selain kesadaran akan diri sendiri terhadap penerapan dan pemahaman etika
serta privasi pada teknologi dan sistem informasi digital, keamanan pada sistem
komputer juga ikut berperan. Keamanan sistem komputer meliputi beberapa aspek,
antara lain:
a. Privacy
Privacy adalah sesuatu yang bersifat rahasia (private). Intinya adalah
pencegahan agar informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak
berhak. Contohnya adalah email atau file-file lain yang tidak boleh dibaca
orang lain meskipun oleh administrator.
29
b. Confidentiality
Confidentiality merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan
khusus tetapi tetap dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat
pribadi seperti nama, alamat, no ktp, telepon dan sebagainya.
c. Integrity
Integrity adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik
informasi. Terkadang data yang telah terenkripsi pun tidak terjaga
integritasnya karena masih ada kemungkinan ciphertext dari enkripsi
tersebut berubah.
d. Authentication
Aspek ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama
user dan passwordnya. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses
seseorang, apakah dia pengakses yang sah atau tidak.
e. Availability
Aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat
dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat
pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping
itu akses yang lambat juga menghambat terpenuhinya aspek availability.
Serangan yang sering dilakukan pada aspek ini adalah denial of service
(DoS), yaitu penggagalan service sewaktu adanya permintaan data sehingga
komputer tidak bisa melayaninya.
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa privasi dan etika
sangat diperlukan di tengah-tengah kemajuan teknologi era digital karena menjadi sebuah
pengatur, pengontrol, dan penjelas konsep batasan antara diri sendiri dengan orang lain.
Keduanya wajib diterapkan secara seimbang guna meminimalisir berbagai kerusakan dan
kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi. Segala ancaman dalam penggunaan
teknologi juga dapat diminimalisir dengan meningkatkan pemahaman etika dan penjagaan
terhadap privasi diri. Selain dari diri sendiri, keamanan sistem komputer juga turut
berperan dalam menjaga privasi pada teknologi dan sistem informasi. Maka dari itu,
menjaga dan memahami etika serta privasi pada penggunaan teknologi dan sistem
informasi sudah menjadi sebuah keharusan.
B. Saran
Diharapkan semakin majunya teknologi dan sistem informasi di era digital ini juga
disertai dengan peningkatan pemahaman akan pentingnya menjaga etika dan privasi dalam
penggunaan teknologi dan sistem informasi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Sri. 2021. “Keamanan Privasi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi”
https://www.kompasiana.com/sriandini8089/5ff57f898ede4825c0449902/keamanan-
privasi-dalam-teknologi-informasi-dan-komunikasi Diakses pada 26 November pukul
22.35
Arni, Ulti Desi . “ pengelompokan teknologi informasi dan klasifikasi sistem teknologi informasi”
https://garudacyber.co.id/artikel/735-pengelompokan-teknologi-informasi-dan-
klasifikasi-sistem-teknologi-informasi Diakses pada 30 november 2022. Pukul 19.23 WIB.
Faizah, Addina Zulfa “Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli, Ketahui Manfaat Beserta
Jenisnya” https://www.merdeka.com/trending/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli-
ketahui-manfaat-beserta-jenisnya-kln.html Diakses pada 27 november 2022. Pukul 03.27
WIB.
Karnawan, I Guisti. 2021. “Masalah Etika dan Sosial dalam Sistem Informasi_1”
https://sis.binus.ac.id/2021/03/12/masalah-etika-dan-sosial-dalam-sistem-informasi_1/
Diakses pada 29 November 2022. Pukul 11.24 WIB.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2019. “5 Alasan Mengapa Data
Pribadi Perlu Dilindungi” https://www.kominfo.go.id/content/detail/19991/5-alasan-
mengapa-data-pribadi-perlu-dilindungi/0/sorotan_media Diakses pada 28 November
2022. Pukul 14.29 WIB.
Maria, Yuniar. 2022. “Cara Jaga Privasi Di Internet Agar Datamu Aman”
https://www.ekrut.com/media/10-cara-jaga-privasi-di-internet-supaya-datamu-aman
Diakses pada 21 November 2022. Pukul 12.18 WIB
32
Moore, Robert. 2005. Cyber crime: Investigating High-Technology Computer Crime. USA:
Routledge.
Putra, Medyka Pratama. 2021. “Etika dan Kode Etik Dalam Penggunaan Teknologi Informasi”
https://www.researchgate.net/publication/353486967_ETIKA_DAN_KODE_ETIK_DAL
AM_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_MAKALAH_Ditulis_untuk_meme
nuhi_tugas Diakses pada 29 November 2022. Pukul 19.43 WIB.
Riadi, Muchlisin. 2018. “Pengertian, Bentuk dan Tindak Pidana Cyber Crime”
https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-bentuk-dan-tindak-pidana-cyber-
crime.html Diakses pada 26 November 2022. Pukul 22.43 WIB.
Sudirman, Dede. 2020. “8 Bahaya Klik Link Tautan Sembarangan dan Mengatasinya”
https://virtualiable.com/bahaya-klik-link-sembarangan/ Diakses pada 28 November 2022.
Pukul 20.26 WIB.
Sutiono. 2022. “Etika dan Moral Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Macam –
Tujuan dan Sanksi Pelanggarannya” https://haloedukasi.com/etika-dan-moral-
penggunaan-teknologi-informasi-dan-
komunikasi#:~:text=Berikut%20beberapa%20contoh%20pelanggaran%20etika%20dan%
20moral%20dalam,saat%20mengirimkan%20pesan%20kepada%20orang%20lain.%20M
ore%20items Diakses pada 26 November 2022. Pukul 22.40 WIB.
33