Scanned by CamScanner
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ini dapat penulis selesaikan.
Buku ini disusun untuk membantu pembaca khususnya para mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Sistem Basis Data atau Perancangan Basis Data jenjang Diploma
maupun Sarjana.
Penulis berharap pembaca akan memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep basis
data dan dasar perancangan basis data ( database ) setelah membaca buku ini. Buku ini juga
memberikan tuntunan praktis sehingga dapat membantu siapa saja yang ingin memahami,
merancang, dan bahkan mengimplementasikan dasar basis data.
Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk mencapai hasil maksimal. Namun
demikian, penulis menyadari masih banyak kedangkalan dan kekurangan. Oleh karena itu
penulis menerima tegur, sapa, kritik dan saran dari pembaca.
1.1 PENDAHULUAN
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem informasi
diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data
dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat
mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan
cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera
memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara
lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan
penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan
tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada
perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta aktivitasnya termasuk operasi
penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan,
mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa
yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat
diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi
pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah
dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat
mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan
surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat
dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah perbankan
secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis
data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat komputer yang
Pengantar Basis Data 2
mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi
office.
Selain itu, basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga
memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program
aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data, pengguna cukup
menggunakan fasilitas pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada
program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan
lain-lain. Dalam basis data, informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa
berupa keseluruhan data, sebagai data, data dengan filter tertentu, data yang
terurut, ataupun data summary.
Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan
telepon dari kolega kita. Sebagai orang akan menggunakan buku alamat.
Metode pencatat dilakukan dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan
terakhir. Ketika kita menginginkan informasi alamat seseorang kita akan
mencari karena informasi yang tersaji tidak terurut. Ada juga orang mencatat
dengan mengelompokkan nama berdasarkan abjad. Hal ini akan lebih
mempermudah pencarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data,
tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika
jumlah data untuk sekelompokan data abjad tertentu telalu banyak sedangkan
kelompok abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada
banyak ruang tidak terpakai jika memberikan ruang yang sama untuk setiap
kelompok. Dalam hal pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi
yang kita ingin cari dengan kata kunci sebagian namanya. Misalnya kita akan
mencari alamat Edi, sementara yang tercatat dalam buku catatan adalah Redi.
Tentu saja kita tidak akan dapat menemukannya dalam kelompok data
dengan huruf depan A selain itu, tidak selamanya kata kunci yang diketahui
adalah dari nama, tetapi bisa saja yang diketahui adalah nomer teleponnya,
sedangkan yang ingin kita cari adalah alamat dan namanya. Hal ini
merupakan masalah baru dari pencatatan data dengan buku. Basis data bisa
memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut diatas.
Pengantar Basis Data 4
3. Multiple User
Basis data memungkinkan pengguna data bersama-sama oleh banyak
pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan
meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses kesemua
pengguna dari banyak klien, kita sudah menyediakan akses kesemua pengguna
dari computer client ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja
pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya.
Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa,
pembayaran, dan lain-lain yang diletakkan dalam sebuah basis data. Bagian
Akademi akan bisa mengakses data-data akademi mahasiswa, Bagian
Keuangan akan diijinkan mengakses data pembayaran mahasiswa, sementara
mahasiswa hanya bisa melihat status akademi/keuangan yang berhubungan
dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan data
dalam basis data.
BAB II
SISTEM BASIS DATA
Sistem basis data merupakan salah satu elemen penyusun yang sangat
penting dalam menunjang keberhasilan sistem informasi manajemen. Semakin
lengkap, akurat dan mudah dalam menampilkan kembali data yang termuat dalam
sistem basis data maka akan semakin meningkatkan kualitas sistem informasi
manajemen tersebut.
Basis data (database) memiliki peran yang sangat penting dalam
perusahaan. Informasi dapat diperoleh dengan cepat berkat data yang
mendasarinya telah disimpan dalam basis data. Sebagai contoh, mekanisme
pengambilan uang pada mesin ATM sesungguhnya didasarkan pada pengambilan
keputusan yang didasarkan pada basis data. Pertama, sistem akan memvalidasi
keabsahan pemilik kartu dengan memeriksa password yang diberikan oleh orang
tersebut. Dalam hal ini, password yang diketikkan akan dicocokkan dengan
password pada basis data. Jika sama, langkah berikutnya akan dilaksanakan,
yaitu memeriksa saldo uang yang tercatat di basis data terhadap jumlah uang yang
diambil. Jika memenuhi syarat, uang akan dikeluarkan oleh mesin.
a. Data Redudancy, yaitu penyimpanan item data yang sama lebih dari satu
lokasi fisik. Umumnya suatu data tertentu hanya disimpan pada satu file
tetapi dapat dihubungkan dengan data pada file yang lain. Kerangkapan
data perlu dihindari dalam penyusunan file database karena akan
mengakibatkan pemborosan penggunaan media penyimpan dan
memungkinkan terjadinya ketidak konsistenan data.
b. Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada area
yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Ketidak
konsistenan ini mungkin terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data
(data entry), yaitu proses meng-upate data, tetapi akibatnya muncul data
yang tidak konsisten.
c. Data Terisolasi, hal ini disebabkan oleh pemakian beberapa file basis data.
Program aplikasi yang digunakan tidak dapat mengakses file tertentu
dalam sistem basis data tersebut. Data terisolasi ini harus dihindari karena
akan mengakibatkan data atau informasi yang dihailkan kurang lrngkap atau
kurang akurat.
d. Security Problem, hal ini berhubungan dengan masalah keamanan data
dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh
digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk
mengaksesnya. Pembatasan ini dikendalikan secara intern dalam program
aplikasi yang digunakan. Teknik yang bisa digunakan adalah dengan
pemakaian password, baik pada awal proses maupun password berlapis yang
diberikan pada awal setiap proses. Sedangkan untuk melindungi data dari
kerusakan biasanya dapat dibuat back up data.
e. Integrity Problem, hal ini berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar
dapat melakukan kendali pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu
beroperasi dalam pengendalian yang penuh.
Pengantar Basis Data 10
Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk
view data secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan
dan mengelola data tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi
data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis
data. Berikut ini tiga level abstraksi data:
1. Level fisik
Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan
bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data
sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
2. Level lojik
Merupakan level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa
yang disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara
data tersebut.
3. Level view
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan
sebagian dari basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan
terlibat dengan semua data atau informasi yang ada atau yang disimpan.
Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data atau informasi
dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur oleh aplikasi end
user.
Entity Relationship
Model
Binary
model
Relational
model
Network
Model
Unifying model
Physycal based
Data model
Frame memory
CUSTOMER TABUNGAN
Bank
A
No Tabungan
Atribut lain
Nama
SALDO
Alamat
: Menunjukkan relasi
Bank A
alamat No
No Saldo
Tabungan
tabungan
node yang mempunayi level lebih rendah dan dihubungkan dengan parent.
Contoh hubungan logik antar data yang ditunjukkan hierarchycal model
dapat dilihat pada gambar 2.6.
Jurusan Manajemen
003
001 002 Tini
Joko Roni
MK 1 MK 2 MK 1 MK 3 MK 2 MK 3 MK 4
Wirausaha perpajakan Wirausaha Manajemen perpajakan Manajemen Skripsi
MK 2 perpajakan
002 Roni
MK 3 Manajemen
003 Tini
MK 4 Skripsi
3. Physichal based data model, model ini digunakan untuk menjelaskan pada
pemakai tentang bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam media
penyimpanan yang digunakan secara fisik. Model ini lebih berorientasi pada
mesin.
1. Satu file umumnya terdiri dari beberapa unsur data atau field. Yang
dimaksud dengan unsur data adalah sekelompok karakter yang
menggambarkan satu atribut data tertentu. Misalnya nama mahasiswa, nomor
induk mahasiswa, matakuliah yang diambil dan sebagainya. Misalnya unsur
data untuk nama mahasiswa adalah sekelompok karakter yang membentuk
nama tersebut.
File
Sekelompok record mengenai entitas
Entitas yang sejenis
Sekelompok file yang disimpan bersama
Data base
Untuk digunakan oleh beberapa aplikasi
Sistem basis data merupakan sekumpulan
Data base
basis data, yang tersusun dari beberapa file
2. Record adalah beberapa unsur data yang dikelompokkan secara logis, misalnya
yang berkaitan dengan obyek data tertentu. Misalnya ketiga unsur data nama
mahasiswa, nomor induk mahasiswa, matakuliah yang diambil digabungkan,
maka terbentuklah satu record. Record ini biasanya merupakan sekumpulan
unsur data yang menjelaskan suatu atribut dari entitas (entity) mahasiswa.
Record dapat diorganisasikan dengan cara :
a. Record dapat diidentifikasikan dengan menggunakan satu atau lebih
petunjuk (key). Yang dimaksud dengan key adalah suatu unsur data di
dalam record yang berfungsi mengidentifikasi record tersebut ke dalam
file. Misalnya record tentang mahasiswa dapat diidentifikasi melalui
nomor induk mahasiswa.
b. Suatu record dapat berisi seluruh unsur data yang relevan atau dapat pula
dibagi-bagi menjadi record induk (master record) dan trailer record.
Record induk mungkin berisi nama mahasiswa, alamat, tanggal lahir,
pekerjaan orang tua dan sebagainya. Sedangkan trailer record mungkin
berisi daftar nilai mata kuliah yang sudah ditempuh, IPK, KRSS, daftar
mata kuliah yang belum ditempuh dan sebagainya.
Pengantar Basis Data 19
4. Data base adalah sekelompok file yang disimpan bersama untuk digunakan
oleh beberapa aplikasi . Sekelompok file ini biasanya merupakan file induk
yang diintegrasikan ke dalam data base untuk mengurangi duplikasi data dan
untuk dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi. Hal ini
memungkinkan karena data dalam data base terpisah dari program
aplikasinya. Misalnya nama, NIM dan alamat mahasiswa cukup dibuat satu
kali saja di dalam data base. Kemudian dari data umum ini dapat
dihubungkan ke data lain misalnya pembayaran uang kuliah, daftar nilai,
beasiswa dan sebagainya. Dengan menggunakan data base ini makas
masing-masing bagian yang mengangani mahasiswa, msalnya bagian
Pengantar Basis Data 21
keuangan dan bagian akademik, tidak perlu memiliki file sendiri-sendiri, yang
mengandung record nama, alamat, NIM.
5. Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai
yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang
dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis
data, serta sistem komputer yang mendukungnya
a. Memperoleh informasi yang bermanfaat dari data yang ada dalam database
tersebut.
b. Mempermudah penciptaan struktur data
c. Meringankan pekerjaan pemrogram dalam menangani file yang rumit
d. Mempermudah pemakai dan pemrogram dari pekerjaan memahami dimana
dan bagaimana data sebenarnya disimpan.
e. Memberikan pemahaman pada para pemakai bahwa data adalah sumber daya
yang harus dikelola dengan baik.
f. Meningkatkan efisiensi dan menghemat beaya serta meningkatkan
produktifitas pemrogram aplikasi dan para pemakai.
Dengan digunakannya DBMS untuk mengorganisasi, mengkatagorisasikan,
menyimpan dan menampilkan kembali serta memelihara data di dalam database
maka manajemen dapat memeperoleh kebaikan DBMS sebagai berikut :
a. DBMS menimbulkan adanya independensi data, sebab jika data tidak
independen maka setiap format record yang diubah akan mengakibatkan
setiap program yang mengakses file tersebut harus pula diubah.
b. DBMS mempermudah pengaksesan data.
c. DBMS mengurangi dataganda (data redundancy) dengan cara menghilangkan
unsur-unsur data yang sama.
d. Ketergantungan pada data dan program dapat dikurangi dengan cara
memisahkan aspek fisik dan lojik dari data.
e. Biaya pengembangan dan pemeliharaan program dapat dikurangi secara
material
f. Keamanan dan kerahasiaan dapat dikendalikan.
Pengantar Basis Data 24
BAB III
PERANCANGAN BASIS DATA
karena itu DBA harus memiliki kemampuan dan wewenang untuk menetapkan
kebijakan, isi dan kontrol atas data serta harus mampu menggunakannya sesuai
dengan prinsip-prinsip manajemen sumber daya sehingga diperoleh manfaat
maksimum dari basis data sebagaimana layaknya sumber daya.
Penggunaan DBA harus dapat menjamin bahwa data yang tersedia dapat
digunakan bersama oleh seluruh organisasi dan benar-benar dikembangkan
untuk keperluan manajemen, sehingga personil DBA haruslah memiliki
perspsktif tentang manajemen dan pengetahuan mendalam tentang organisasi.
Tugas penting dari DBA antara lain adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan tekonologi baru, menerangkan keuntungan penggunaan
sistem basis data dan meyakinkan anggota organisasi agar bersedia
menerimanya.
b. Membimbing perancangan awal basis data dan pengembangan lebih lanjut
serta memperluas basis data jika diperlukan.
c. Menetapkan dan dan menentukan standar basis data
d. Menentukan isi basis data.
e. Memantau pengendalian basis data, kebijakan pengamanan dan merancang
prosedur yang mampu menjamin bahwa (a) pemutakhiran data dalam sistem
basis data berlangsung secara terkendali dan tepat, (b) data tersedia bagi
pengguna yang dapat dipercaya dan dapat digunakan hanya oleh yang berhak,
(c) data yang hilang dan atau rusak dapat diatasi dan diperoleh kembali.
f. Melayani pengguna basis data melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Oleh karena demikian penting tugas dan tanggung jawab DBA , maka
seorang DBA bertanggung langsung kepada manajer bidang informasi sehingga
posisi DBA dapat disejajarkan dengan manajer sistem komputer.
waktu akses yang lebih lama dan akan menimbulkan masalah dalam
integritas data
f. Berbagi Data (Data Shareability)
Sistem basis data dikembangkan dengan maksud agar dapat
digunakan oleh pemakai-pemakai yang berbeda atau kelompok-kelompok
pemakai yang berbeda dalam menggunakan data yang sama. Hal ini penting
karena data dalam basis data akan digunakan oleh bebrapa pihak yang
berbeda yang berkepentingan terhadap data tersebut.
g. Relatabilitas Data (Data Relatability)
Yang dimaksud dengan relatabilitas adalah kemampuan untuk
menetapkan hubungan logis antara type-type record yang berbeda dalam
file-file yang berbeda. Hal ini merupakan hal yang penting, karena sebagian
besar informasi yang diperlukan akan disusun dari berbagai macam file
dalam sistem basis data yang masing-masing file mempunyai type record
yang berbeda.
h. Standarisasi Data (Data Standardization)
Standarisasi data menunjukkan definisi-definisi rinci data dalam
batas yang digunakan pada definisi nama secara rinci dan format
penyimpanan dalam basis data. Sebagian besar sistem manajemen basis
data memberikan fasilitas kamus (data dictionary) untuk mendefinisikan
nama-nama rinci data dan format dalam penyimpanannya.
i. Produktivitas Personal (Personnel Productifity)
Dengan adanya sistem manajemen basis data diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas kerja setiap personal dalam beberapa hal.
Sehingga pemakai dapat membuat laporan-laporan yang lebih akurat.
skematis dari masing-masing tahap tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1
berikut ini.
PLANNING
ANALYSIS
DESIGN
IMPLEMENTATION
a. Perencanaan (Planning)
Tahap pertama dari pengembangan sistim basis data adalah
perencanaan, dalam tahap ini yang perlu mendapat perhatian adalah pentingnya
komunikasi yang jelas antara pihak pengembang (developer) dan pengguna
(user). langkah awal dari tahap perencanaan ini adalah mengidentifikasi
perencanaan strategis yang terdiri dari : tujuan organisasi, faktor-faktor penting
dalam menuju keberhasilan organisasi dan ruang lingkup masalah. Tujuan
dari tahap pertama ini adalah mengembangkan konteks perencanaan dan mata
rantai sistim informasi ke perencanaan kegiatan yang strategis.
Langkah Kedua, adalah mengidentifikasi obyek-obyek penting dalam
lingkungan perencanaan, yang terdiri dari unit-unit organisasi, lokasi dan
fungsi kegiatan di level atas dari organisasi dan type-type entity (kesatuan).
Pengantar Basis Data 32
bersamaan dengan pengembangan strutur desain logis basis data. Pada saat
desain basis data dan program aplikasi telah lengkap, spesifikasi akhir
kemudian ditetapkan. Pada beberapa bagian dimana perangkat keras perlu
diubah , perangkat keras tersebut di order pada tahap ini, sehingga pada saat
memasuki tahap implementasi, perangkat itu telah tersedia. Dalam tahap
pengembangan prosedur, yang perlu mendapat perhatian adalah fasilitas untuk
keamanan dan pengendalian basis data. Suatu rencana yang seksama
dikembangkan untuk meyakinkan bahwa hanya pemakai tertentu yang berhak
saja yang dapat mengakses data .
d. Implementasi (Implementation)
Selama tahap ini perangkat keras diinstall dan dites, program dikoding
dan dites, data dikonversi, prosedur-prosedur didokumentasikan dan pemakai
dilatih. Pengetesan secara paralel dengan sistem yang lama akan melengkapi
tahap ini. Beberapa aspek tertentu terjadi pada sistem basis data selama tahap
ini. Yang pertama, sebelum data dapat dikonversi, desain basis data harus
dikoding dengan menggunakan bahasa pemrograman ( misalnya, COBOL,
SQL) dan fasilitas-fasilitas yang diperoleh dari DBMS. Pada saat struktur basis
data dikompile, dilakukan suatu pengetesan terhadap bassis data dan
dikonversikan. Hal ini dilakukan untuk menguji akurasi diskripsi basis data.
Prosedur untuk pemakai dan personal didokumentasikan selama dalam tahap
ini. Pemakai perlu mengetahui bagaimana menyempurnakan fungsi kerja
dengan menggunakan sistem yang baru. Personal operasi juga harus tahu
bagaimana prosedur-prosedur yang harus dilakukan untuk menggunakan,
menampilkan kembali data, dan operasi-operasi lain, yang pada kenyataannya
justru lebih kompleks dari pada sistem pemrosesan suatu file. Konsekuensinya,
diperlukan dokumentasi prosedur yang baik dan jelas.
Pengantar Basis Data 34
Sistem
Pendukung
keputusan
Sistem Informasi
Manajemen
c. Pengendalian operasi
Pengendalian operasi adalah proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap
tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasi ini merupakan proses penerapan program yang telah ditetapkan dalam
pengendalian manajemen . Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman
proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas di tingkat
bawah.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan – kegiatan dalam
manajemen tingkat atas lebih menjurus pada perencanaan jangka panjang dan
penentuan-penentuan strategi. Sementara manajemen ditingkat menengah dan
bawah , lebih menjurus pada hal-hal yang bersifat operasional.
Seorang manajer pada level operasional akan menggunakan sebagian besar
waktunya untuk menetapkan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
kegiatan operasional. Informasi yang diperlukan cenderung diperoleh dari
sumber-sumber intern dengan pendefinisian yang jelas, rinci, sempit, dan
frekuensi pemakaian yang relatif sangat sering.
Bagi para manajer pada level menengah, sistem basis data berfungsi
sebagai sumber informasi guna pengambilan keputusan untuk perencanaan
taktis dan pengendalian manajemen sebagai kontrol terhadap organisasi. Pada
level ini informasi diperoleh dan dihasilkan dengan cara peringkasan dan
abstraksi atas data transaksi pada level operasional.
Informasi pengendalian manajemen diperlukan untuk mengukur prestasi,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan untuk
diterapkan personalia operaional. Proses pengendalian memerlukan jenis-jenis
informasi sebagai berikut :
a) Pelaksanaan yang direncanakan (standar, yang diharapkan, yang
dianggarkan, dan sebagainya)
b) Perbedaan dari pelaksanaan yang direncanakan.
c) Alasan / penyebab terjadinya perbedaan.
d) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Pengantar Basis Data 41
Satu cara yang umum dalam menjelaskan suatu domain adalah dengan
cara menjelaskan tipe data dimana nilai-nilai data yang ada membentuk
domain yang dimaksud.
Contoh : domain “Nrp_mahasiswa” : satu set dari 10 digit yang valid
untuk menyatakan nrp.mahasiswa.
Selain tipe data, suatu domain juga dijelaskan dengan memberikan :
nama dan format data; plus informasi tambahan untuk memudahkan
menginterpretasikan nilai-nilai domain.
Suatu skema relasi R, yang dituliskan sebagai :
R ( A1, A2, ......, An )
terbentuk dari satu nama relasi R dan satu List attribute : A1, A2, ....., An.
Setiap attribute Ai merupakan nama dari peran yang dimainkan oleh
beberapa domain D dalam skema realsi R.
Domain D dari suatu attribute Ai dinotasikan sebagai dom ( Ai ).
Derajad dari relasi sama dengan jumlah attribute dari skema relasi.
Contoh : skema relasi dengan derajad 4 :
MAHASISWA ( Nama, Nrp, Tgl_lahir, Alamat )
dom ( Nama ) = Satu set nama-nama mahasiswa dengan
panjang karakter 30.
dom ( Nrp ) = Satu set nrp mahasiswa berupa 10-digit
nomor pokok mahasiswa yang valid.
dom ( Tgl_lahir ) = Satu set tgl kelahiran mahasiswa dengan
format : dd-mm-yyyy.
dom ( Alamat ) = Satu set alamat mahasiswa berupa string
alpha - numerik dengan panjang maks. 40.
Satu nilai relasi (relation instance) r dari suatu skema realsi R ( A1, A2, .....,
An ) yang dituliskan sebagai : r ( R ) adalah satu set n-tuples r = {t1, t2, ....,
tm }, dimana :
Setiap n nilai-nilai t = < V1, V2, ....., Vn >, dimana setiap nilai V1 , 1 <=
i <= n merupakan satu elemen dari dom (Ai), atau berupa nilai khusus
Pengantar Basis Data 45
null (belum diketahui atau nilainya memang tidak ada untuk beberapa
tuple).
Definisi nilai relasi di atas dapat juga dinyatakan seperti berikut :
Suatu relasi r( R ) adalah subset dari ’Cartesian Product’ dari domains
yang mendefinisikan R :
R( R ) <= (dom (A1) x dom (A2) x .....x dom (An))
Dari sem,ua kemungkinan kombinasi yang ada, nilai relasi untuk satu
waktu tertentu ( current relation state ) hanya mencerminkan tuples yang
valid yang menyajikan suatu state tertentu dari dunia nyata.
3.2. CONSTRAINTS
UNTUK MODEL DATA RELASIONAL
1. DOMAIN CONSTRAINTS
Nilai dari setiap attribute suatu relasi harus atomic dari domain attribute
tersebut.
2. KEY CONSTRAINTS
Suatu relasi adalah satu set tuple, dan semua elemen dalam satu set harus
berbeda (tidak boleh terdapat dua tuple yang mempunyai nilai yang sama
untuk semua attributenya).
1. OPERASI INSERT
Menyisipkan satu tuple baru ke dalam suatu relasi R.
Operasi ini dapat melanggar 4 jenis constraint :
a) DOMAIN constraint dapat dilanggar jika suatu nilai attribute yang
diberikan tidak ada dalam domain yang berkorespondensi dengan
attribute tadi.
b) KEY constraint dapat dilanggar jika nilai key dalam tuple baru t sudah
ada dalam tuple lain dalam relasi r(R).
c) ENTITY INTEGRITY dapat dilanggar jika primary key dari tuple baru
t adalah NULL.
d) REFERENTIAL INTEGRITY dapat dilanggar jika nilai dari suatu
foreign key dalam t mengacu ke suatu tuple yang tidak ada dalam
relasi yang diacu.
1.2. Pilihan tindakan yang dapat dilakukan jika satu atau lebih constraint
dilanggar akibat operasi insert :
1. Menolak (reject) operasi insertion.
Akan berguna jika DBMS menjelaskan mengapa proses insertion ditolak !
2. Berupa memperbaiki alasan penolakan proses insertion.
Insertion diterima jika kemudian user melakukan perubahan nilai-nilai
atribut sehingga insertion dapat diterima.
2. OPERASI DELETE
1. Operasi ini hanya dapat melanggar referential integrity, jika tuple yang
akan dihapus diacu oleh kunci-kunci tamu dari tuple yang lain dalam
database.
CONSTRAINT EMPPK
PRIMARY KEY(SSN)
CONSTRAIN EMPSUPERFK
FOREIGN KEY(SUPERSSN) REFERENCES EMPLOYEE (SSN)
Pengantar Basis Data 51
CONSTRAIN EMPDEPTPK
FOREIGN KEY (DNO) REFERENCE DEPARTMENT (DNUMBER,
ON DELETE SET DEFAULT
ON UPDATE CASCADE)
2. Untuk setiap weak entity type W dalam skema ER dengan owner entity
type E, buat satu relasi R yang attributenya meliputi semua simple
attribute (atau simple component dari composite attribute).
Masukkan sebagai foreign key dalam R, Primary key attribute dari relasi-
relasi yang merupakan owner/pemilik dari W (dapat diperoleh dengan
memperhatikan identifying relationship type dari W).
Primary key dari R dibentuk dari kombinasi antara primary key dari relasi-
relasi pemilik dan partial key dari weak entity type W (jika ada).
3. Untuk setiap binary 1:1 relationship type R dalam skema ER, perhatikan
relasi-relasi S dan T yang berkorespondensi dengan entity type yang
berpartisipasi dalam R. Kemudian, ambil salah satu relasi (misalkan S) dan
cantumkan primary key dari T sebagai foreign key dalam S. Untuk kasus
Pengantar Basis Data 52
ini, S sebaiknya dipilih dari entity type yang berpartisipasi total dalam R
(untuk mengurangi null value dari foreign key yang diambil dari T).
Notes :
Sebagai alternative untuk pemetaan dari 1:1 relationship type ini
adalah dengan menggabungkan kedua entity types menjadi satu relasi
tunggal. Cara ini terutama sangat sesuai bilamana kedua entity typr
berpartisipasi total dan tidak berpartisipasi dalam relationship type
yang lain.
7. Untuk setiap n-ary relationship type R (n>2), buat satu relasi baru S yang
mewakili R. cantumkan sebagai foreign key attribute dalam S, primary key
dari relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi juga
cantumkan sebagai attribute dalam S. Semua simple attribute(simple
component dari composite attribute) dalam n-ary relationship type.
Primary key dari S biasanya berupa kombinasi dari foreign key yang
mengacu pada relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi.
Namun, jika ‘participation constraint’ (min, max) dari satu entity type E
yang berpartisipasi dalam R mempunyai max=1, maka primary key dari S
berupa satu-satu foreign key attribute yang mengacu pada relasi E’ (yang
berkorespondensi dengan E). ini dilakukan karena setiap entity instance e
dalam E hanya akan berpartisipasi dalam paling banyak satu relationship
instance dalam R sehinggaia dapat secara unik mengidentifikasikan
relationship instance dari R.
Pengantar Basis Data 54
1. Entity
2. Atribut
Jenis Atribut:
- Nilai Atribut :
Data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di
dalam suatu entity atau relationship
- Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu Entity secara
unik
- Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal
Contoh:
nama
pegawai
Pengantar Basis Data 56
- Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant Entity
PEGAWAI
- Atribut composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil
yang mempunyai arti tertentu
Contoh:
Nama
Tengah
Nama Depan Nama
belakang
Nama
Pegawai
Pengantar Basis Data 57
- Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Contoh:
PEGAWAI
3. Relationship
- Definisi
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
- Relationship Set
Kumpulan Relationship yang sejenis
Contoh:
PEGAWAI
LAPOR
KOTA
- Definisi :
Menjelaskan batasan Jumlah keterhubungan satu Entity dengan
Entity lainnya.
1:1
Pegawai Milik Kendaraan
R1
P1 K1
R2
P2 K2
R3
P3 K3
1:M / N:1
r1
p1 d1
r2
p2 d2
r3
p3 d3
r4
p4
M:N
r1
p1 p1
r2
p2 p2
r3
p3 p3
r4
5. Participation Constraint
Definisi:
Menjelaskan apakah keberadaan suatu Entity bergantung pada
hubungannya dengan entity lain
1. Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan
entity lain
2. Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan Entity
lain
6. Weak Entity
Definisi:
Weak Entity: suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut
tergantung dari keberadaan entity lain
……. NAMA
NOPEG
.. ……
Simbol-simbol ER-Diagram
Notasi Arti
1. Entity
1.
2. Weak Entity
2.
3. 3. Relationship
4. 4. Identifying Relationship
5. 5. Atribut
7. 7. Atribut Multivalue
Pengantar Basis Data 62
8. 8. Atribut Composite
1. Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple,
sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-
komponennya saja.
ALM1
NOPEG KDPOS
PEGAWAI ALAMAT
……..
NOPRO
LOKASI
PROYEK
Pengantar Basis Data 63
LOKPR(NOPRO, LOKASI)
NOPEG …….
PEGAWAI
KONTROL
Pengantar Basis Data 64
Pendahuluan
Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan basis
data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana basis
data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang
akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisik
maupun secara konseptualnya. Perancangan konseptual akan menunjukkan entity
dan relasinya berdasarkan proses yang diiginkan oleh organsisasinya. Untuk
menentukan entity dan relasinya perlu dilakukan analisis data tentang informasi
yang ada dalam spesifikasi di masa yang akan datang.
Suatu basis data dibangun berdasarkan kebutuhan informasi dalam suatu
organisasi, oleh sebab itu pada umumnya perancangan basis data dimulai dari
pengamatan kebutuhan informasi. Proses perancangan basis data , dibagi menjadi
3 tahapan yaitu :
1. Perancangan basis data secara konseptual, tahapan ini merupakan upaya
untuk membuat model yang masih bersifat konsep..
2. Perancangan basis data secara logis, merupakan tahapan untuk memetakan
model konseptual kemodel basis data yang akan dipakai (modal relasional,
hirarkis, atau jaringan). Perancangan ini tidak bergantung pada DBMS
yang akan dipakai, itulah sebabnya perancangan basis data secara logis
terkadang disebut pemetaan model data.
3. Perancangan basis data secara fisis, merupakan tahapan untuk
menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data
fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal (yang spesifik
terhadap DBMS yang dipakai ).
Pengantar Basis Data 65
Basisdata
Beberapa pengertian basisdata :
Basisdata merupakan kumpulan tabel-tabel atau files yang saling berelasi.
Basisdata merupakan kumpulan data non-redundant yang dapat digunakan
bersama (shared) oleh system aplikasi yang berbeda atau basis data
merupakan kumpulan data non redundant yang saling terkait satu sama
lainya yang dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari table-tabelnya.
Karena tidak semua pengguna basisdata terlatih dengan baik dan penggunanya
terbagi dalam beberapa tingkatan, maka kompleksitas basisdata akan tersembunyi
dari para penggunanya melalui beberapa level abstraksi data, yaitu :
Level Fisik : merupakan tingkatan terendah dalam abstraksi data yang
menunjukkan bagaimana data disimpan, yang pada umunya tidak terlihat
oleh oleh pengguna atau programmer aplikasinya
Level konseptual : mengambarkan data apa saja yang sebenarnya (secara
fungsional) disimpan didalam basisdata beserta relasi-relasinya didalam
basisdata, dimana administrator basisdata (DBA) membangun dan
mengolah basisdata, contohnya: penguna akan mengetahui bahwa data
penjualan disimpan didalam tabel-tabel barang, produksi, keuangan,
marketing
Level View : merupakan tingkatan tertinggi, yaitu pengguna aplikasi dan
programmer hanya mengenal struktur data.
Atribut Harus Bernilai : yaitu atribut yang harus memiliki nilai data untuk
setiap barisnya. Biasanya atribut seperti ini sudah ditetapkan dalam
perancangan tabelnya sehingga jika dalam pengisian dokosongi akan
terjadi kesalahan.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM dan
Nama_Mahasiswa yang harus diisi datanya, sebab jika tidak diisi akan
terjadi kekacauan dalam basis data.
Atribut Bernilai Null : yaitu atribut yang boleh tidak memiliki nilai data
untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Alamat, Hobby,
Nama_Pacar yang boleh untuk tidak diisi tetapi kalau diisi akan lebih baik,
Atribut Turunan : yaitu atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari
pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut lain yang berkaitan.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut IPK yang diperoleh dari
pengolahan atribut Nilai pada tabel (entitas Nilai) dengan kode NIM
mahasiswa yang sama dan diproses sehingga menghasilkan IPK untuk
mahasiswa yang bersangkutan.
Kebergantungan Fungsi
Kebergantungan Fungsi didefinisikan sebagai hubungan antara satu relasi dengan
relasi lainnya.
Misalnya : sebuah relasi R, atribut Y dan R adalah bergantung fungsi pada atribut
X dari R jika dan hanya jika setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tepat
satu nilai Y dalam R (dalam setiap satu waktu). File relasi pegawai atribut berisi :
No Pegawai, No KTP, Nama, Tempat Lahir, Tgl Lahir, Alamat, Kota. Isi dari
atribut nama bergantung pada No Pegawai. Jadi dapat dikatakan bahwa atribut
nama bergantung secara fungsi pada No Pegawai dan Nomor Pegawai
menunjukkan secara fungsi nama. jika anda mengetahui no pegawai maka anda
dapat menentukan nama pegawai tersebut.
Isi dari atribut nama bergantung pada No Pegawai. Jadi dapat dikatakan bahwa
atribut nama bergantung secara fungsi pada No Pegawai dan Nomor Pegawai
Pengantar Basis Data 68
menunjukkan secara fungsi nama. jika anda mengetahui no pegawai maka anda
dapat menentukan nama pegawai tersebut. Notasi untuk kebergantungan fungsi ini
adalah
Teknik Normalisasi
Beberapa pengertian mengenai normalisasi :
Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi
basis data. selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan
struktur tabel 9 relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi
kemubaziran data) , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai
perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi
lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat
membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel
yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.
Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah
suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau
lebih yang tida memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh
kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis
data / database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model
data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model
data logika.
Pengantar Basis Data 69
Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah
lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Contoh :
Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Pengajar)
Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap atribut
satu pengetian yang tunggal
Contoh Data
utama adalah NPM. Nama Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung pada
NPM, Tetapi Kode Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file
siswa dipecah menjadi 2 relasi yaitu :
Relasi Mahasiswa
Dan
Relasi Ambil Kuliah
hanya boleh mengambil satu seminar saja. pada contoh ini NPM dan
Seminar menunjukkan seorang Pembimbing.
Relasi Seminar
Bentuk Relasi Seminar adalah bentuk Normal Ketiga, tetapi tidak BCNF
karena Kode Seminar masih bergantung fungsi pada Pembimbing, jika
setiap Pembimbing dapat mengajar hanya satu seminar. Seminar
bergantung pada satu atribut bukan super key seperti yang disayaratakan
oleh BCNF. Maka relasi Seminar harus dipecah menjadi dua yaitu :
Langkah Pertama
Bentuklah menjadi tabel Un-Normalized, dengan mencantumkan semua field data
yang ada.
Menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang doubel tidak perlu
dituliskan. Terlihat record-record yang tidak lengkap, sulit untuk membayangkan
bagaimana bentuk record yang harus dibentuk untuk merekam data tersebut.
Langkah Kedua
Ubahlah menjadi bentuk Normal Kesatu dengan memisahkan data pada field-field
yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record harus lengkap datanya. Bentuk
file masih flat.
Dengan bentuk Normal Kesatu ini telah dapat dibuat satu file dengan 11 field
yaitu No faktur, Kode Suplier, Nama Suplier, Kode Barang, Nama Barang,
Tanggal, Jatuh Tempo, Quntity, Harga, Jumlah, Total.
Pengantar Basis Data 74
Langkah Ketiga
Pembentukan Normal Kedua dengan mencari field kunci yang dapat dipakai
sebagai patokan dalam pencarian dan yang mempunyai sifat yang unik. Melihat
kondisi dari permasalahn faktur di atas dapat diambil kunci kandidat sbb :
No faktur
Kode Suplier
Kode Barang
Buatlah tiga tabel dengan kunci tersebut, lihatlah kebergantungan fungsional field
lain terhadap kunci, maka didapatkan tabel sebagai berikut :
Dengan pemecahan seperti di atas maka sebagian dari pertanyaan pengujian pada
bentuk normal kesatu yaitu masalah penyisipan, penghapusan dan pengubahan
dapat dijawab. Data suplier dapat ditambahkan kapan saja tanpa harus ada
transaksi pembelian. Namun permasalahan masih ada yaitu pada tabel nota.
Field Kuantitas dan Harga tidak bergantung peenuh pada kunci primer
nomor nota, ia juga bergantung fungsi pada kode barang. Hal ini disebut
sebagai kebergantungan yang transitif dan harus dipisahkan dari tabel.
M = redundansi masih terjadi, yaitu setiap kali satu nota yang terdiri dari 5
macam barang yang dibeli maka 5 kali pula nota dituliskan ke nomor nota,
tanggal nota, tempo dan total. Ini harus dipisahkan bila terjadi penggandaan
tulisan yang berulang-ulang.
Pengantar Basis Data 76
Langkah Ke 4
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang
bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Maka
terbentuklah tabel sebagai berikut :
Langkah Ke-5
Pengujian di sini untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antara tabel
tersebut. Ujian bahwa setiap tabel haruslah punya hubungan dengan tabel yang
lainnya. Bila tidak ada penghubungan antar tabel maka dapat dikatakan
perancangan untuk membuat satu basis data adalah gagal.
Pengantar Basis Data 77
Komponen-Komponen SQL
SQL
STRUCTURED
QUERY
LANGUAGE
1. CREATE TABLE
Fungsi : membuat tabel
Sintaks : CREATE TABLE tbname
(col 1 data type data spec,
col 2 data type data spec,
.
.
PRIMARY KEY (col1,……))
Contoh :
CREATE TABLE PERSONEL
(REGNO CHAR(10) NOT NULL,
NAME CHAR(45) NOT NULL,
Pengantar Basis Data 80
ADDRESS CHAR(45),
BIRTH DATE NOT NULL WITH DEFAULT,
PRIMARY KEY (REGNO))
NULL
Spesifikasi NULL, NOT NULL, NOT NULL WITH DEFAULT
NULL :
dapat diinterpretasikan sebagai nilai yang tidak diketahui atau tidak tersedianya
suatu nilai. Null bukan berarti kosong (blank) atau 0 (Nol)
NOT NULL :
record
nilai default disimpan pada saat record dimasukkan tanpa nilai yang ditentukan
Nilai default-nya :
Nol untuk tipe field NUMERIC
Blank untuk tipe field CHARACTER
CURRENT DATE untuk tipe field DATE
CURRENT TIME untuk tipe field TIME
Pada saat membuat tabel, salah satu atribut tersebut di atas dispesifikasikan pada
sebuah kolom.
Pengantar Basis Data 81
2. CREATE VIEW
Fungsi : membuat tabel view.
View merupakan bentuk alternatif penyajian data dari satu atau lebih
tabel. View dapat berisi semua atau sebagian kolom yang terdapat
pada tabel dimana kolom tersebut didefinisikan.
Properti :
nama atribut untuk view Statement : atribut yang dipilih dari tabel basis
Contoh :
Pengantar Basis Data 82
3. CREATE INDEX
Fungsi : membuat index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX indexname ON
nama_table (nama_kolom)
Contoh :
CREATE UNIQUE INDEX PRSONIDX
ON PERSONEL(REGNO)
4. DROP TABLE
Fungsi : menghapus Tabel
Dengan perintah itu obyek lain yang berhubungan dengan tabel tersebut
5. DROP VIEW
Fungsi : menghapus view
Sintaks : DROP VIEW viewname
Contoh : DROP VIEW VPERSON
6. DROP INDEX
Fungsi : menghapus indexSintaks : DROP INDEX indexname
7. ALTER
1. INSERT
FUNGSI : MENAMBAH BARIS (RECORD) BARU
Pengantar Basis Data 84
2. UPDATE
Fungsi : merubah record
3. DELETE
Fungsi : menghapus record
2. CREATE TABLE P
(Pn Char(6) NOT NULL,
Pname Char(20) NOT NULL,
Color Char(6) NOT NULL,
Weight Smallint NOT NULL);
3. CREATE TABLE SP
(Sn Char(5) NOT NULL,
Pn Char(6) NOT NULL,
QTY INTEGER NOT NULL);
TABEL S
Sn Sname Status City
S1 Smith 20 London
S2 Jones 10 Paris
S3 Blake 30 Paris
S4 Clark 20 London
S5 Adams 30 Athens
TABEL P
Pn Pname Warna Weight City
P1 Nut Red 12 London
P2 Bolt Green 17 Paris
P3 Screw Blue 17 Rome
P4 Screw Red 14 London
P5 Cam Blue 12 Paris
P6 Cog Red 19 London
TABEL SP
Sn Pn qty
S1 P1 300
S1 P2 200
S1 P 40
S1 P4 200
S1 P5 100
S1 P6 100
S2 P1 300
S2 P2 400
S3 P2 200
S4 P2 200
Pengantar Basis Data 88
S4 P4 300
S4 P5 400
DELETE FROM S
WHERE Sn ='S5'
SELECT Pn FROM SP
8. Menampilkan no.Part dari semua part yang dipasok oleh lebih dari
seorang supplier SELECT Pn FROM SP
Pengantar Basis Data 90
GROUP BY Pn
HAVING COUNT(*) > 1
SELECT * FROM P
WHERE Pname LIKE 'C%'
Fungsi Perhitungan
COUNT : jumlah baris dan kolom
SUM : jumlah nilai dam kolom
AVG : rata - rata nilai dalam kolom
MAX : nilai terbesar dalam kolom
MIN : nilai terkecil dalam kolom
FLOAT). Fungsi-fungsi tsb jika dikenakan pada nilai yang NULL maka
atau
SELECT COUNT (Sn) FROM S
1. GRANT
Fungsi : digunakan untuk memberikan izin akses kepada user
Contoh :
GRANT SELECT ON CLUB TO PUBLIC
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON CLUB
TO USER01
2. REVOKE
Fungsi : digunakan untuk mencabut izin akses kepada user
Contoh :
Pengantar Basis Data 94