Dunia saat ini berada pada era industri 4.0 yang lebih banyak menggunakan teknologi
digital dan Indonesia telah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam tahap industri
4.0 tersebut melalui agenda percepatan transformasi digital. Salah satu langkah yang
dilakukan dalam percepatan transformasi digital adalah penyiapan talenta digital.
Laporan Bank Dunia tahun 2019 menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekurangan 9
juta pekerja berketerampilan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga perlu
dilakukan penyiapan talenta digital untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
alokasi 600.000 orang setiap tahun. Upaya penyiapan talenta digital dilakukan oleh
berbagai unsur baik pemerintah, institusi pendidikan, industri, komunitas masyarakat,
maupun media publik.
Sejak tahun 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menginisiasi Program Beasiswa Pelatihan
Digital bernama Digital Talent Scholarship (DTS) yang telah berhasil dianugerahkan
kepada lebih dari 300.000 penerima pelatihan bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Program Digital Talent Scholarship ini ditujukan untuk memberikan
pelatihan dan sertifikasi berbagai tema pada bidang informatika, komunikasi, dan
telekomunikasi, serta diharapkan melengkapi pemenuhan kebutuhan talenta digital
Indonesia.
Program DTS tahun 2023 secara garis besar dibagi menjadi delapan akademi, salah
satunya Vocational School Graduate Academy (VSGA). VSGA merupakan program
pelatihan berbasis kompetensi kerja nasional bagi lulusan pendidikan vokasi
SMK/sederajat dan diploma bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics
(STEM) yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang tidak bekerja. Tujuan
Program VSGA adalah menyiapkan talenta digital dengan standar kompetensi sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, penyusunan
modul pelatihan untuk Program VSGA disusun dengan berbasis pada kompetensi
(Competency Based Training). Kami berpesan agar modul pelatihan berbasis
kompetensi yang telah disusun ini dapat menjadi referensi bagi peserta dan pengajar
agar pelatihan berjalan efektif dan efisien.
Selamat mengikuti Pelatihan Digital Talent Scholarship, mari persiapkan diri kita
menjadi talenta digital Indonesia yang kompeten.
Latar belakang
Deskripsi Pelatihan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menguji routing pada perangkat
jaringan dan mendokumentasikan konfigurasi routing pada perangkat jaringan
dalam satu autonomous system dan menyelesaikan tugas project 3b.
1
Kompetensi Dasar
Memiliki Kemampuan:
1. Menguji routing pada perangkat jaringan
2. Mendokumentasikan konfigurasi routing pada perangkat jaringan
INFORMASI PELATIHAN
Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan Software Networking Simulation Tool: Packet Tracer
2
INFORMASI PEMBELAJARAN
Kebutuhan Teknis Modul dan Slide Daring/Online Live Class 60:40 1. P. Clark,
Mengkonfigurasi Mengkonfigurasi 2 JP Martin.
Routing Dalam Routing Dalam LMS 5 JP 2003, Data
Satu Autonomous Satu @ 45 Menit Networks, IP
System Dan Tugas Autonomous and the
Project 3b System Dan Internet:
Tugas Project 3b Protocols,
Design and
Operation,
England:
John Wiley
& Sons, L td
ISBN:
0-470-8485
6-1.
2. Hunt, Craig.
2002,
TCP/IP
Network
Administrati
on, Third
Edition,
United
States of
America:
O’Reilly
Media, Inc.
ISBN:
978-0-596-0
0297-8.
3. Naomi J.
Alpern and
Robert J.
Shimonski.
2010,
Eleventh
Hour
Network+
Exam
N10-004
Study Guide,
USA:
3
Unit Kompetensi Materi Kegiatan Durasi Rasio Sumber
pembelajaran pembelajaran Pelatihan Praktek : pembelajaran
Teori
Elsevier Inc.
ISBN:
978-1-5974
9-428-1.
4. Doug Lowe.
2018,
Networking
All-in-One
For
Dummies®,
7th Edition,
New Jersey:
John Wiley
& Sons, Inc,
ISBN
978-1-119-4
7160-8
(pbk).
5. Craig Hunt.
Desember
1997,
TCP/IP
Network
Administrati
on,Second
Edition,
O'Reilly &
Associates,
ISBN
1-56592-32
2-7.
Materi Pokok
4
11.1 Pengujian Routing pada perangkat jaringan
Dasar testing jaringan harus diproses secara sequence dari OSI layer.
Dimulai dari layer 1 sampai ke layer 7, jika perlu.
Pada layer 1, kelihatan seperti masalah sederhana seperti power cord pada dinding dan koneksi fisik lainnya.
Melakukan testing konfigurasi alamat sebelum meneruskan dengan langkah konfigurasi berikutnya.
Pada layer 3 test dilakukan dengan cara memberikan perintah telnet dan ping digunakan untuk test jaringan.
5
Topologi dan Konfigurasi Awal
Pooh#conf t
Pooh(config)#ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 192.168.1.34
Pooh(config)#ip route 10.4.7.25 255.255.255.255 192.168.1.66
Pooh(config)#ip route 192.168.1.192 255.255.255.224 192.168.1.66
Pooh(config)#^Z
Pooh#
Tigger#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Tigger(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.0.0 192.168.1.194
Tigger(config)#ip route 10.4.7.0 255.255.255.0 10.4.6.2
Tigger(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 192.168.1.65
Tigger(config)#^Z
Tigger#
Eeyore#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Eeyore(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.0.0 10.4.6.1
Eeyore(config)#ip route 192.0.0.0 255.0.0.0 10.4.6.1
Eeyore(config)#^Z
Eeyore#
Piglet#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Piglet(config)#ip route 10.4.0.0 255.255.0.0 192.168.1.193
Piglet(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.1.193
Piglet(config)#^Z
Piglet#s
6
Gambar diatas adalah topologi sebuah network berikut konfigurasi-konfigurasi
routing statik dibawahnya. Terdapat sebuah masalah yang ditemukan dalam network.
Mesin-mesin yang berada pada subnet 192.168.1.0/27 yang terhubung pada interface
FastEthernet Pooh dapat berkomunikasi dengan mesin-mesin pada subnet 10.1.0.0/16
dengan baik. Tetapi, ketika ping ke network 10.1.0.0/16 dikirimkan dari Pooh itu sendiri
malah terjadi kegagalan. Kelihatan aneh. Jika sebuah paket yang di forwardkan oleh
Pooh dapat menjangkau tujuannya, kenapa paket yang dihasilkan oleh router Pooh itu
sendiri mengalami kegagalan?
root@teddy:~# ping 10.1.5.1
PING 10.1.5.1 (10.1.5.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 10.1.5.1: icmp_seq=1 ttl=253 time=47.9 ms
64 bytes from 10.1.5.1: icmp_seq=2 ttl=253 time=19.2 ms
64 bytes from 10.1.5.1: icmp_seq=3 ttl=253 time=34.0 ms
Pooh#ping 10.1.5.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.1.5.1, timeout is 2 seconds:
…..
Success rate is 0 percent (0/5)
TroubleShoot
Untuk mengatasi hal ini kita harus melacak jalur yang ditempuh paket ping.
Pertama, tabel routing Pooh dibawah harus diperiksa terlebih dahulu. Address tujuan
(destination) sesuai dengan entri route 10.0.0.0/8 yang berdasarkan pada tabel routing
dapat dicapai melalui address next-hop 192.168.1.34 (Eeyore).
Pooh#sh ip route
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
S 10.0.0.0/8 [1/0] via 192.168.1.34
S 10.4.7.25/32 [1/0] via 192.168.1.66
192.168.1.0/27 is subnetted, 4 subnets
C 192.168.1.64 is directly connected, Serial1/0
C 192.168.1.32 is directly connected, Serial1/1
C 192.168.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
S 192.168.1.192 [1/0] via 192.168.1.66
Pooh#
Kemudian kita periksa isi tabel routing dari router Eeyore. Address destination
10.1.5.1 sesuai dengan entri route 10.1.0.0/16 dengan address next-hop 10.4.6.1
(Tigger).
Eeyore#sh ip route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 3 subnets, 2 masks
C 10.4.6.0/24 is directly connected, Serial1/1
C 10.4.7.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
S 10.1.0.0/16 [1/0] via 10.4.6.1
192.168.1.0/27 is subnetted, 1 subnets
C 192.168.1.32 is directly connected, Serial1/0
S 192.0.0.0/8 [1/0] via 10.4.6.1
Contoh dibawah ini menunjukkan tabel routing Tigger. Address destination
bersesuaian dengan 10.1.0.0/16 dan akan diforward ke 192.168.1.194 (Piglet)
7
Tigger#sh ip route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 3 subnets, 2 masks
C 10.4.6.0/24 is directly connected, Serial1/1
S 10.4.7.0/24 [1/0] via 10.4.6.2
S 10.1.0.0/16 [1/0] via 192.168.1.194
192.168.1.0/27 is subnetted, 3 subnets
C 192.168.1.64 is directly connected, Serial1/0
S 192.168.1.0 [1/0] via 192.168.1.65
C 192.168.1.192 is directly connected, Ethernet2/0
Tigger#
Tabel routing Piglet dibawah ini menunjukkan bahwa network target 10.1.0.0
adalah salah satu network yang terhubung langsung (directly connected) dengan router.
Dengan kata lain, paket telah tiba pada mesin tujuan. Address target 10.1.5.1 adalah
interface Piglet itu sendiri. Karena jalur yang ditempuh sampai pada destination
berjalan dengan sempurna, kini kita dapat mengasumsikan bahwa paket echo ICMP dari
Pooh telah sampai pada mesin tujuan (destination).
Piglet#sh ip route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/16 is subnetted, 2 subnets
C 10.1.0.0 is directly connected, FastEthernet0/0
S 10.4.0.0 [1/0] via 192.168.1.193
192.168.1.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
S 192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.1.193
C 192.168.1.192/27 is directly connected, Ethernet1/0
Langkah berikutnya adalah melacak jalur dari ICMP respon, paket echo reply.
Untuk melacak jalur yang ditempuh paket ini kita harus mengetahui address source dari
paket echo. Address ini akan menjadi address destination dari paket echo reply. Address
source sebuah paket yang dikirimkan oleh sebuah router adalah address dari interface
dimana paket tersebut pertama ditransmisikan. Dalam contoh kali ini, Pooh mula-mula
mem-forward paket menuju Eeyore (192.168.1.34). Dari gambar topologi diatas
menunjukkan bahwa address source dari paket adalah 192.168.1.33. Jadi, address ini
adalah address destination dimana Piglet akan mengirimkan paket echo reply-nya.
Berdasarkan tabel routing dari Piglet diatas, 192.168.1.33 akan sesuai dengan
entri route 192.168.1.0/24 dan akan di forwardkan ke 192.168.1.193 yang merupakan
interface Tigger. Pada pemeriksaan tabel routing Tigger mula-mula kita lihat terdapat
entri untuk 192.168.1.0.
Tetapi jika kita lebih teliti, ternyata heading untuk 192.168.1.0 ini berbeda. Heading
dalam tabel routing menunjukkan bahwa Tigger mengetahui 3 subnet untuk
192.168.1.0 dan semua menggunakan mask /23 alias 255.255.255.224. Mask ini akan
diterapkan pada address destination 192.168.1.33 untuk mendapatkan network
destination 192.168.1.32/27. Tabel routing memiliki entri untuk 192.168.1.64/27,
192.168.1.0/27, dan 192.168.1.192/27. Tetapi tidak ada entri untuk network
192.168.1.32/27, jadi router tidak mengetahui bagaimana caranya untuk mencapai
network ini.
Dengan begitu paket ICMP echo reply akan di drop oleh router Tigger. Salah satu
solusinya adalah dengan membuat sebuah entri routing statik baru untuk network
8
192.168.1.32 dengan mask 255.255.255.224 dan menunjuk pada address next-hop
192.168.1.65 atau 10.4.6.2. Solusi lainnya adalah dengan mengganti mask dari entri
yang sudah ada untuk network 192.168.1.0 dari 255.255.255.224 menjadi
255.255.255.0
Pelajaran yang didapat dari contoh kali ini adalah, ketika kita melacak sebuah
route, kita harus mempertimbangkan proses komunikasi secara komplit.
Kita tidak hanya harus mem-verifikasi jalur yang ditempuh ke destination, tapi juga
jalur yang ditempuh saat kembali ke source.
MEMBUAT PERENCANAAN
Membuat dokumentasi memerlukan perencanaan. Kita harus menentukan apa yang
ingin didokumentasikan, informasi apa yang ingin Anda ketahui? di mana tempat untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan, dan bagaimana menyajikannya. Itulah yang
harus dimasukkan ke dalam dokumentasi. Masukkan informasi yang jelas dan berguna
dan akan tersedia saat dibutuhkan terutama pada saat orang orang yang
berkepentingan tidak ada. Itulah inti dokumentasi. Tentukan prioritas dokumentasi.
Tentukan informasi yang harus segera dicatat dan informasi mana yang bisa menyusul
nanti, kita tidak bisa melakukan semuanya sekaligus.
TUJUAN DOKUMENTASI
9
4. Sebagai Sarana Pendidikan
5. Sebagai Sumber Data Penelitian
6. Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan
7. Sebagai Sumber Data Perencanaan
DOKUMENTASI BIDANG IT
Mungkin anda berprofesi sebagai administrator jaringan LAN atau WAN di kantor atau
suatu perusahaan maka memiliki dokumentasi jaringan sangat penting untuk
memelihara kondisi dan kelancaran jaringan anda. Dengan mempunyai dokumentasi
jaringan yang baik anda akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Dokumentasi bisa
menjadi penolong saat troubleshootingpada waktu terjadi masalah, dokumentasi akan
berfungsi sebagai referensi untuk memandu Anda dalam melakukan troubleshooting.
Dokumentasi jaringan meliputi:
· Topologi jaringan ini biasanya disajikan dalam bentuk diagram yang menunjukkan node
jaringan utama, seperti router, switch, firewall, dan server, dan bagaimana semuanya
terinterkoneksi.
· Server ini adalah semua informasi pada server yang akan Anda butuhkan untuk
mengatur atau memeliharanya, seperti nama, fungsi, alamat IP, konfigurasi disk, OS dan
service pack, tanggal dan tempat pembelian, garansi, dan seterusnya
· Pembagian port router dan switch ini termasuk rincian konfigurasi WAN, LAN, atau
bahkan pembagian port ke node jaringan melalui patch panel.
· Konfigurasi service jaringan seperti DNS, WINS, DHCP, dan RAS, sangat penting bagi
operasional jaringan. Anda harus mendeskripsikan dengan lengkap strukturnya.
· Domain policy dan profile Anda bisa membatasi kemampuan user jaringan dengan Policy
Editor atau Group Policies. Anda juga bisa membuat roaming profile yang disimpan di
server daripada di komputer lokal. Konfigurasi ini, jika digunakan, harus
didokumentasikan.
· Aplikasi kritikal Anda harus mendokumentasikan bagaimana mereka dipelihara,
termasuk apa yang biasanya terjadi terhadap mereka dan bagaimana memecahkan
masalah.
· Prosedur prosedur pada dasarnya adalah cara kita menjalankan policy, dan itu bias cukup
panjang Sebagai contoh, policy Jaringan harus aman dari user asing. Namun, butuh
upaya besar untuk mengimplementasikan policy itu. Ada prosedur untuk firewall,
protokol jaringan, password, sekuriti fisikal, dan seterusnya. Anda mungkin perlu juga
prosedur untuk menangani masalah jaringan yang dilaporkan oleh user dan untuk
pemeliharaan rutin server.
Bila suatu jaringan komputer dalam suatu lokasi tidak memiliki dokumentasi, akan
terjadi kesulitan-kesulitan bila terdapat kerusakan, saat perawatan, atau pengembangan
jaringan komputer. Administrator jaringan tidak mengetahui suatu alat terhubung
dengan port yang mana di hub, ujung suatu kabel tidak tahu terdapat di mana, sehingga
harus ditelusuri satu demi satu. bila administrator jaringan adalah pembuat jaringannya
mungkin tidak terlalu kesulitan, tetapi administrator juga manusia tidak jauh dari lupa.
bila administrator jaringan bukan pembuat jaringannya, akan sangat kesulitan
mengetahuinya. Suatu jaringan ingin dikembangkan dengan menggunakan swicht yang
10
dapat diatur seperti Cisco Swicht, untuk menentukan pengalokasian port sulit bila tidak
terdapat dokumentasi dari jaringannya ada.
Dokumentasi sangat penting, dalam suatu jaringan komputer, alokasi port, gambar
jalur perkabelan, identitas kabel, dan sebagainya. dan yang tidak kalah pentingnya
dokumentasi harus selalu diperbaharui setiap terdapat perubahan.
Bila suatu jaringan komputer tidak memiliki dokumentasi, maka mulailah dibuat
dokumentasi nya sebagai berikut:
. Memberikan Identitas tiap-tiap kabel yang ada.
· Buat Gambar jalur-jalur kabel yang ada.
· Buat daftar dari Alat yang terhubung dengan jaringan, yang terdapat informasi lokasi
alat tersebut, dan alokasi port pada hub.
Simpanlah dokumentasi ini dengan baik dan yang hanya bisa dilihat oleh yang
berwenang, karena dokumentasi jaringan bersifat tertutup untuk menghindari
terjadinya sabotase.
11
network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal
saja.
b b. Statik RoutingKonfigurasi routing jenis ini biasanya debangun dalam network yang
hanya memiliki beberapa gateway umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing
dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan
untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang DOWN. Jaringan yang tidak
stabil yang dipasang statik routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel
routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga menghabiskan bandwith.
Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap penambahan
sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberi tabel routing
tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan
besar, karena membutuhkan effect yang besar untuk mengupdatenya.
c c. Dynamic RoutingDalam sebuah network demana terdapat sebuah jalur routing lebih
dari satu route untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic
routing dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan
Dynamic Routing tinggal menjalankan routing protocol dan biarkan bekerja secara
otomatis tabelrouting yang terbaru akan didapatkan.
d3. Buat Dokumentasi Jaringan Warnet yang anda ketahui !
p Pembuatan Dokumentasi Jaringan Warnet :
a. Komputer Server dengan line telepon
b. Modem ADSL telkom speedy
c. Topologi Jaringan
d. PC Desktop dan LAN Card
e. Terminal software dan Sistem Operasi
44. Buat Perencanaan Jaringan warnet yang berada di dekat rumah anda !
H Hal-hal yang perlu dilakukan tentang Perancangan Jaringan Warnet adalah sebagai
berikut :
a. Memberikan kajian dari koneksi internet yang berbeda kecepatannya
b. Perancangan jaringan harus melibatkan pengetahuan jenis jaringan kabel, nirkabel,
komputer ke komputer dan lain-lain
c. Memiliki koneksi internet
d. Menghemat uang dan jaringan ADSL
12
e. Jaringan intenet melalui wireless ISP (Wimax atau wifi), wireless ISP (Penyedia
layanan internet wireless) juga disebut penyedia layanan Broadband nirkabel
Topologi Logik berasal dari kata “ Logik “ yang berarti adalah suatu gambaran
bagaimana hubungan yang terjadi antar masing-masing komputer dalam jaringan yang
tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita mengalaminya ( merasakan ). Pengetian secara
umum, Topologi Logik merupakan topologi yang menggambarkan hubungan secara
logika yang terjadi pada masing-masing komputer dalam jaringan.
Topologi adalah terminal untuk hubungan antara satu komputer dengan komputer yang
lain dalam sebuah jaringan.Pada jaringan komputer terdapat 2 macam topologi, yaitu:
Topologi Fisik dan Topologi Logik. Topologi Fisik adalah gambaran secara fisik dari pola
hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub
dan pengkabelannnya. Topologi ini pada umumnya ada 3 macam yang digunakan, yaitu
Bus, Star dan Ring. Sedangkan Topologi Logik adalah gambaran hubungan secara logika
yang terjadi antar masing-masing komputer dalam jaringan. Topologi ini pada umumnya
ada 5 macam, yaitu: Ethernet, Token Ring, Local Talk, FDDI ( Fiber Distributed Data
Interface ), dan ATM ( Asynchronous Transfer Mode ).
Dalam Topologi Logik ada beberapa bentuk arsitektur yang telah ada diantaranya
adalah :
1. Ethenet
Ethernet sekarang ini paling banyak digunakan oleh seluruh umat manusia. Ethernet
menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD ( Carrier Sense Multiple
Access/Collision Detection ). Sistem ini dapat memperhatikan setiap komputer kedalam
kabel dari network sebelum mengirimkan data ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak
ada aktifitas, komputer akan mentransmisikan data. Jika ada transmisi lain di dalam
kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi ketika jaringan
telah kosong. Jika ada dua buah komputer melakukan transmisi pada saat bersamaan,
maka komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak untuk
13
mentransmisikan data kembali. Metode ini disebut dengan koalisi, yang tidak akan
berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network.
Ethernet dapat digunakan pada model jaringan Garis lurus , Bintang, atau Pohon. Data
dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optik
pada kecepatan 10 Mbps - 100Mbps dan terus berkembang sampai 1Gbps.
2. Token Ring
Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Hubungan
komputer pada token berbentuk seperti cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar
seperti lingkaran pada sebuah jaringan dari satu komputer menuju ke komputer yang
lain. Jika pada persinggahan disalah satu komputer ternyata ada data yang ingin
ditransmisikan, token akan mengangkutnya ketempat dimana data itu ingin ditujukan,
dan token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing
komputer.
Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted
pair atau kabel fiber optik yang dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16
Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin
berkurang sampai sekarang.
14
Keuntungan dari Token Ring :
● Jika terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
● Biaya mahal.
3. Local Talk
Local talk merupakan jaringan yang dikembangkan pertama kali oleh Apple Computer
Inc untuk komputer macintos. Metode yang digunakan oleh jaringan Local Talk disebut
CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Lokal talk
menggunakan kabel TP khusus yang digunakan untuk menghubungkan sederetan
komputer melalui port serial dengan kecepatan yang bisa didapat hanya 230 Kbps.
15
yang digunakan oleh FDDI adalah model token ring. FDDI menggunakan dua buah
topologi ring secara fisik. Proses transmisi biasanya menggunakan satu buah ring,
namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang
kedua.
Kecepatan FDDI dengan menggunakan fiber optik kabel mencapai 100 Mbps. FDDI
dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
16
● Menggunakan kabel fiber optik.
● Dapat dipakai oleh Internet Service Providers (ISP).
17
yang diinstal, maka user tetapdapat mancaridriver hardware tersebut
melaluiinternet denganmengetahui spesifikasihardwareyang telah anda catat.
2. UTP sebagai penghubung masing-masing komputer denganHub
Atauswitchdigambarkan secara kasar. Agar user mengetahui UTP yangberada di port
Hub AtauSwitchyang pertama, terhubung ke komputeraccountingatau payroll Jadi
nantinyaadministratorakan sangatterbantu apabila ada UTP yang telah rusak dan perlu
diganti denganyang baru.
18
Kabel yang biasa digunakan untuk jaringan twisted -pair adalah category 5 (CAT 5)
untuk 10 Mbs dan 100 Mbs. Untuk Gigabit Ethernet gunakan Kabel CAT 5e atau CAT 6.
Ujung dari kabel yang di buat baik Straight mau pun Cross harus di pasang konektor
sebagai terminal dari kabel. Konektor ini di sebut RJ -45(Registered Jack 45).
RJ-
45
Tang Crimp digunakan untuk meng -crimp kabel dan konektor RJ -45.
Setelah mengetahui peralatan yang di butuhkan untuk membuat kabel jaringan mari
kita coba membuat kable tersebut. Pada dasarnya k abel yang dipakai hanya 4 sisa nya
sebagai ground dan pin-pin yang di pakai (hubungkan) adalah pin 1,2,3 dan 6 dan untuk
kabel cross pin 1 di hubungkan ke pin 3, 2 ke 6, Pin TX (transmitter) berhubungan
dengan pin RX (receiver).
Ada dua standard kode warna yang dapat di gunakan yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA
568B.
Panjang kabel yang dapat digunakan untuk menghubungkan antara PC dengan HUB
atau pun PC dengan PC tidak dapat lebih dari 100 meter.
Repeater
Repeter digunakan untuk menghubungkan segmen kabel agar dapat menjangkau jarak
yang lebih jauh. Repeter berfungsi hanya untuk memperkuat sinyal.
19
HUB
Hub dan repeater dapat di katakan hampir sama, hanya meneruskan data tanpa
memiliki kecerdasan mengenai alamat-alamat yang dituju. Hub tidak memiliki
kemampuan untuk meneruskan data ke komputer lain yang berbeda network ID.
Hub hanya memiliki satu domain collision, sehingga walaupun komputer -komputer
dihubungkan ke port-port yang berlainan, tetapi tetap ber ada pada satu domain
collision yang sama. Dengan demikian, jika salah satu port sibuk, port -port yang lain
harus menunggu. Hub dapat dihubungkan dengan hub lainnya secara bera ntai (disy
chain) untuk memperluas jaringan LAN.
Pada jaringan Ethernet 10BaseT, u ntuk menghubungkan beberapa hub didalam sutau
domain collison, berlaku peraturan -peraturan sebagai berikut :
Bridge
Fungsi utama bridge adalah un tuk memisahkan jaringan yang luas menjadi subjaringan
yang lebih kecil. Pada dasarnya bridge akan mengisolasi sebuah subjaringan dengan
subjaringan lain. Bridge akan sangat selektif dalam melewatkan data untuk dikirimkan
antar subjaringan. Bridge di gunakan untuk membagi LAN menjadi 2 domain collision
untuk mengurangi jumlah tabrakan (collision) dan metode ini di sebut segmentasi.
Bridge bekerja pada lapisan data link dan menggunakan MAC address untuk
meneruskan frame-frame data ke tujuannya. Salah satu kelemahan bridge adalah jika
alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge, maka akan di siarkan berita ke jaringan
segmen lain dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya broadcast strom (badai siaran)
yang efeknya dapat membuat jaringan macet total. Walaupun dapat memiliki domain
collision yang berbeda, tetapi peralatan bridge hanya memiliki satu broadcat domain.
Switch
Switch adalah sejenis bridge yang juga bekerja pada lapisan data link tetapi memiliki ke
20
ungulan karena memiliki sejumlah port yang masing -masing memiliki domain collision
sendiri-sendiri. Switch menciptakan virtual private network (VPN) dari port pengirim
dan port penerima. Jika 2 host (komputer) sedang berkomunikasi lewat VPN tersebut,
dan tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi, jika satu port sedang sibuk, port -port lain
tetap dapat berfungsi.
Dengan switch memungkinkan transmisi full -duplex untuk hubungan port ke port.
Pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan mengunakan VPN. Persyaratan
untuk mengadakan hubungan full -duplex adalah hanya satu host (komputer) yang
dapat dihubungkan ke satu port dari switch (satu segment per node). Komputer
tersebut harus memiliki NIC yang mendukung (support) Ful -duplex, serta collision
detection dan loopback harus disable (dimatikan).
Router
Router peralatan utama yang digunakan dalam Wide Area Network (WAN).
Informasi(paket data) dapat di teruskan ke alamat -alamat yang berjauhan dan berada
di network yang berlainan. Hal itu tidak dapat di lakukan oleh hub, bridge atau switch.
Pada router proses seleksi atau pe -route-an dilakukan pada network layer dari
arsitektur jaringan komputer. Artinya proses seleksi bukan pada ethernet address tapi
pada lapisan yang lebih tinggi seperti Internet protocol address.
Wireless LAN
Prinsip dasar dari jaringan wireless lan sama saja dengan jaringan pada ethernet card
hanya beda pada media transmisi yang melalui udara.
Access Point (AP) pada wirele ss lan berfungsi mirip sebagi HUB, tanpa access point
peralatan wireless ( komputer yang mempunyai wereless adapter ) hanya dapat
berkomunikasi lewat point to point (2 komputer atau lebih).
Agar semua komputer dapat berkomunikasi dengan WLAN yang sama, p ada access
point akan mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Identification) dan pada semua
komputer yang akan terhubung dengan akases point tersebut harus di isikan
(konfigurasi) mengunakan SSID yang di keluarkan accsess point tersebut.
Dengan Memakai Access point jaringan dapat di hubungkan antara jaringan yang
mengunakan kabel dan jaringan yang menggunakan perangkat wireless.
21
Standar yang di gunakan pada perangkat wireless yang di pakai IEEE adalah 802.11.
Untuk lebih lenkapnya
802.11b
Digunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz , maksimum
bandwidth yang bisa di capai 11 Mbps, modulasi sinyal yang digunakan adalah DSSS.
Kanal yang tidak overlapping 3. Kompatibel dengan type g jika type g jalan pada mode
mixed.
802.11a
Digunakan mulai akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5 Ghz, Maksimum
bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps, modulasi sinyal yang di gunakan adalah OFDM.
Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih). Tidak kompatibel dengan type b dan g.
802.11g
Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan mengunakan frekuensi 2, 4 GHz,
maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps , modulas i sinyal yang di gunakan
adalah OFDM.
Kanal yang tidak overlapping 3. Kompatibel dengan type b namun hasilnya mengikuti
type b.
802.11a/g
Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan
5 Ghz, maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbs, modulasi sinyal yang di
gunakan OFDM.
Kanal yang tidak overlapping 16. Bila jalan pada modus a tidak kompatibel dengan type
b dan g. Bila jalan pada modus g kompatibel dengan type b.
Disamping itu ada juga standar type 802.11e yang mempunyai kelebihan pada security,
dan type 802.11n yang bisa mencapai kecepatan 100 - 320 Mbps.
Jarak yang bisa di capai dengan WLAN bisanya bisa sampai puluhan meter (indor) dan
22
sampai ratusan meter (kilo meter) (outdor) tergantung jenis dan merek , penguat dan
antena yang di gunakan.
Peralatan antar jaringan
Interkoneksi jaringan adalah alat-alat yang digunakan untuk menghubungkan komputer
satu ke komputer lainnya.
Peralatan Interkoneksi Jaringan ada 5 macam
1. Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan
oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal
hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika
ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port
lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama
dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan
diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub
mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan
switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan
switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
2. Bridge adalah bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat yang
digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah
jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat
MAC (media access control) dari setiap paket data yang diterima yang kemudian
akan mempelajari bridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan
bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan.
jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu
juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya
dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge
hanya akan melewatkan paket data antar segment – segment jika hanya segment
itu sangat diperlukan.
3. Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan
beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau
menghubungkan komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang
besar.Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat
tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan
23
port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil
bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch
berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan
jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10
port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps
sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.
4. Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol
kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah
protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya
adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita
dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP
(Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita
dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT
(Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau
koneksi internet disharing ke IP Address lain.
5. Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu
jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan
protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan
computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya
berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.Seiring dengan
merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula
pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang sebetulnya tidak
benar.Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan perangkat
yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar
lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam
jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
24
Simulasi Routing Jaringan Statik melalui CLI pada Cisco Packet Tracer
Static routing adalah komunikasi data konsep yang menggambarkan salah satu
cara untuk mengkonfigurasi jalur seleksi dari router di jaringan komputer. Jenis
routing ini adalah dengan tidak adanya komunikasi antara router mengenai arus
topologi dari jaringan. Hal ini dicapai dengan secara manual menambahkan rute
ke tabel routing. Kebalikan dari statis routing routing dinamis , kadang-kadang
juga disebut sebagai adaptif routing.
Pada routing statis, router meneruskan paket dari sebuah network ke network
yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang
ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali
jika diubah secara manual oleh administrator.
Kelebihan dari static route adalah efisiensi resource router karena tidak perlu
update routing table, selain itu juga lebih aman karena pengiriman paket data
langsung ke tujuannya. Sedangkan kekurangannya adalah tidak efektif. Artinya
seorang network administrator harus memasukkan data ke dalam routing table
sehingga jaringan terbatas dan sering pula etrjadi human error pada saat
memasukkan data ke dalam table routing.
Latar Belakang
Seiring dengan semakin berkembangnya jaringan komputer di dunia, maka semakin
banyak juga jaringan komputer yang terbentuk di dunia. Maka akan semakin banyak
pula jaringan yang terbuat, maka dari itu diperlukan suatu perangkat yang mana bisa
membuat jalan antara masing-masing jaringan bisa saling terhubung. Lalu munculah
Router yang mana mampu mengatasi permasalahan tersebut sehingga terjalin
jaringan-jaringan yang terintegrasi dan saling terhubung antar satu sama lain. Dalam
bekerja, router masih memerlukan sesuatu yang dinamakan routing protocol yang mana
merupakan pengaturan dari router itu sendiri yang berisi tentang langkah-langkah
bagaimana router dapat menghubungkan jaringan-jaringan yang tersedia (logaritma
menghubungkan jaringan).
25
Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah konfigurasi
1. Pertama-tama kita konfigurasi pada Router 2 dengan menggunakan SSH dari laptop
seperti gambar di bawah ini. Sebenarnya konfigurasi ini dapat dilakukan langsung di
dalam router nya melalui mode CLI nya. Namun untuk yang ini saya melakukan
konfigurasi melalui laptop, untuk konfigurasi tidak ada yang berbeda antara melalui
router ataupun laptop.
26
Berikut ini merupakan syntax yang perlu diperhatikan:
ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.100.1 digunakan untuk konfigurasi
routing menuju jaringan 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 dengan gateway
atau jalan masuk melalui ip 192.168.100.1. Karena network tersebutlah yang berada
pada jaringan diluar jangkauan router dari jaringan awal.
2. Lalu selanjutnya kita bisa mengecek konfigurasi dengan perintah show ip route.
Tampilannya akan seperti ini. Pada list routing table paling bawah akan ada salah satu
yang diawali abjad S yang mana berarti Static. Jadi protocol routing yang dibelakangnya
menggunakan tipe routing static.
27
3. Kemudian kita konfigurasi juga pada router selanjutnya (router 1) dengan
menyesuaikan ip dan juga jaringan yang akan dirouting.
4. Setelah itu kita bisa langsung menguji apakah konfigurasi routing kita tadi berhasil
atau tidak. Untuk awalnya saya coba ping menuju router 2 (interface fa0/0) dulu dari
laptop 1 (saat namanya tracer masih laptop 0). Yang berikut ini saya ping ip 192.168.2.1
lalu bawah nya merupakan ping dari laptop 1 menuju laptop 2. Jika sudah sukses
tersambung dan mendapatkan reply, maka berarti sudah berhasil konfigurasinya.
28
Hasil dan Kesimpulan
Dengan ini router sudah berhasil dikonfigurasi dengan metode routing statik untuk
menyambungkan dua jaringan dengan perantara satu jaringan di tengah yang
disambungkan dengan dua router sebagai gateway masuk jaringan. Untuk kualitas
kesesuaian jaringan masiih belum bisa dikatakan sempurna, karena dalam konfigurasi
routing statik ini kita harus memasukkan gateway dan juga network dari routing baru
jika diadakan penambahan jaringan.
Referensi
● https://deenugraha.wordpress.com/about/routing-dan-protokol-routing/
29
Konfigurasi Routing Static Untuk Menghubungkan Antar Host Yang Berbeda Network
Pada Mikrotik
A. Pengertian
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai
penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
30
● Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi
router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket
data yang ada pada jaringan.
● Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan
0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
● Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
● Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat
IP
● Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
B. Latar Belakang
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP
berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan
IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri.
Suatu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus
diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada
default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah
sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar. Agar isian
pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari adminstrator untuk
mengisikannya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk membangun
sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil.
31
C. Jangka Waktu Kegiatan
Dalam pengerjaan kegiatan ini memerlukan waktu kurang dari 1 jam
Kegiatan ini bermaksud agar kita dapat melakukan konfigurasi routing static,
memahami konsep routingnya, serta cara kerja routing static. Sedangkan tujuan dari
routing static ini adalah untuk menghubungkan host-host yang berbeda jaringan atau
subnet agar dapat saling berkomunikasi.
1. Kita buat terlebih dahulu topologi yang akan kita gunakan dalam routing static dan
perencanaan pemberian IPnya seperti pada gambar di bawah ini.
32
4. Untuk yang pertama kita akan melakukan konfigurasi pada mikrotik R1, lakukan
pengaksesan mikrotik melalui laptop 1. Di winbox, pada tab Neighbor klik pada Mac
address mikrotik --> lalu klik "Connect" untuk mengaksesnya
5. Agar kita mudah dalam mengenal mikrotik kita jika nantinya terdapat banyak
mikrotik yang terdeteksi, maka kita harus memberi identitas pada mikrotik kita dengan
cara klik pada System --> Identity.
33
6. Beri identitas pada mikrotik anda, contohnya disini Mikrotik-1. Kemudian klik "Apply"
dan klik "OK".
7. Selanjutnya kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.
34
9. Pertama kita setting untuk IP interface ether2 nya, masukkan IP pada kolom
"Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface".
Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan
OK untuk menerapkan konfigurasi.
35
11. Sehingga hasilnya akan seperti di bawah ini.
12. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita
perlu beralih ke menu IP --> Routes
36
13. Klik simbol "+" (add) untuk membuat routing baru
13. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 1 terdapat pada posisi paling bawah,
sehingga kita hanya perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0 dengan gatewaynya adalah
ether2 pada Mikrotik-2 yaitu 10.10.10.2/24
37
14. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan
0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada
gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether2 dari mikrotik-2 yaitu 10.10.10.2. Klik
Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.
15. Jika routing yang anda lakukan terjangkau oleh router, maka akan ada keterangan
"reachable" seperti pada gambar di bawah ini.
16. Selanjutnya kita beralih ke Mikrotik-2, akses mikrotik 2 anda dengan winbox dan
berilah identitas pada mikrotik tersebut.
38
17. Lalu kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.
39
19. Pertama kita setting untuk IP interface ether2 nya, masukkan IP pada kolom
"Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface".
Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan
OK untuk menerapkan konfigurasi.
20. Atur untuk IP pada interface ether4 Mikrotik-2 yang nantinya mengarah ke laptop2.
40
21. Atur juga untuk IP pada interface ether3 Mikrotik-2 yang nantinya mengarah ke
Mikrotik-1.
41
23. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita
perlu beralih ke menu IP --> Routes
25. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 2 terdapat pada posisi tengah,
sehingga kita perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0 dengan gatewaynya adalah ether3
pada Mikrotik-3 yaitu 20.20.20.2/24.
42
26. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan
0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada
gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether3 dari mikrotik-3 yaitu 20.20.20.2. Klik
Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.
27. Tambahkan juga routing untuk ke bawah / routing yang kita peruntukkan untuk
network laptop1 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan network dari laptop1 yaitu
192.168.1.0/24 dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth2 Mikrotik-1
yaitu 10.10.10.1. Kemudian Klik Apply dan OK.
43
28. Beralihlah ke Mikrotik-3, akses mikrotik 3 anda dengan winbox dan berilah identitas
pada mikrotik tersebut.
29. Selanjutnya kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.
44
31. Pertama kita setting untuk IP interface ether3 nya, masukkan IP pada kolom
"Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface".
Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan
OK untuk menerapkan konfigurasi.
32. Atur juga untuk IP pada interface ether4 Mikrotik-3 yang mengarah ke laptop3.
45
34. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita
perlu beralih ke menu IP --> Routes
46
36. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 3 terdapat pada posisi paling atas,
sehingga kita perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0, routing ke network laptop2
(192.168.2.0/24), network antara Mikrotik-2 dan Mikroti-1 (10.10.10.0/24) dan
network laptop1 (192.168.1.0/24) dengan gatewaynya adalah ether3 pada Mikrotik-2
yaitu 20.20.20.1/24 .
37. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan
0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada
gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether3 dari mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1 .
Klik Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.
38. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network laptop2 dengan mengisi
"Dst. Addressnya" dengan network dari laptop2 yaitu 192.168.2.0/24 dan pada
47
"Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1. Kemudian
Klik Apply dan OK.
39. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network antara Mikrotik-2 dan
Mikrotik-1 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan networknya yaitu 10.10.10.0/24
dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1.
Kemudian Klik Apply dan OK.
40. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network laptop1 dengan mengisi
"Dst. Addressnya" dengan network dari laptop1 yaitu 192.168.1.0/24 dan pada
"Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1. Kemudian
Klik Apply dan OK.
48
41. Setelah semua konfigurasi routing static sudah kita lakukan, langkah berikutnya
adalah mengatur ip dan gateway pada masing-masing laptop sesuai dengan topologi
yang telah kita buat.
49
Konfigurasi IP pada Laptop1
Konfigurasi IP pada Laptop3
42. Untuk menguji routing yang telah kita konfigurasi, kita lakukan saja ping dari Laptop
3 ke Laptop1 dan Laptop2. Jika uji ping berhasil, maka konfigurasi routing static anda
telah berhasil.
50
Uji ping dari Laptop3 ke Laptop1
G. Referensi
Sumber :
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghala
I. Kesimpulan
Dengan menggunakan routing static ini setiap rute yang digunakan untuk
menghubungkan dengan network tujuan akan dimasukkan sendiri oleh admin
51
jaringannya. Atau bisa dibilang bahwa seorang admin jaringan akan memberikan
informasi routing tablenya secara manual ke router agar host 1 dengan yang lainnya
dapat berkomunikasi.
Konfigurasi
1. Desain topologi disamping.
2. Rubah nama device Router 0,1,2 menjadi Router A, B, C.
3. Buat banner pada Router A (Nomor peserta), Router B (Nama Lengkap),
Router C (No.Absensi).
4. Buat hubungan setiap Router menggunakan IP Router.
5. Tes koneksi setiap client, cukup 1 client yang melakukan PING.
52
Link Referensi Modul Kesebelas
1. Video Pembelajaran
2. E-book
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghala
3. Link Youtube/Website rujukan
Bahan Tayang
Penilaian
Komposisi penilaian
Kuis 11 Junior Network Administrator : Nilai 10 (Range 0 -10)
Tugas Project 3A
Hasil yang hendak dicapai dari peserta: Nilai Range
1. Dapat Membuat Configuration IP Route 20 0 - 20
2. Dapat mendesain topologi 20 0 - 20
3. Dapat merubah nama device Router 10 0 - 10
4. Dapat membuat banner pada Router 10 0 - 10
5. Dapat membuat hubungan setiap Router 20 0 - 20
menggunakan IP Router.
6. Dapat menguji koneksi setiap client 20 0 - 20
Total : 100 0 -100
1hari/sampai 7 JP
53
54