Anda di halaman 1dari 25

1

KATA PENGANTAR

Dunia saat ini berada pada era industri 4.0 yang lebih banyak menggunakan teknologi
digital dan Indonesia telah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam tahap industri
4.0 tersebut melalui agenda percepatan transformasi digital. Salah satu langkah yang
dilakukan dalam percepatan transformasi digital adalah penyiapan talenta digital.
Laporan Bank Dunia tahun 2019 menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekurangan 9
juta pekerja berketerampilan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga perlu
dilakukan penyiapan talenta digital untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
alokasi 600.000 orang setiap tahun. Upaya penyiapan talenta digital dilakukan oleh
berbagai unsur baik pemerintah, institusi pendidikan, industri, komunitas masyarakat,
maupun media publik.

Sejak tahun 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menginisiasi Program Beasiswa Pelatihan
Digital bernama Digital Talent Scholarship (DTS) yang telah berhasil  dianugerahkan
kepada lebih dari 300.000 penerima pelatihan bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Program Digital Talent Scholarship ini ditujukan untuk memberikan
pelatihan dan sertifikasi berbagai tema pada bidang informatika, komunikasi, dan
telekomunikasi, serta diharapkan melengkapi pemenuhan kebutuhan talenta digital
Indonesia. 

Program DTS tahun 2023 secara garis besar dibagi menjadi delapan akademi, salah
satunya Vocational School Graduate Academy (VSGA). VSGA merupakan program
pelatihan berbasis kompetensi kerja nasional bagi lulusan pendidikan vokasi
SMK/sederajat dan diploma bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics
(STEM) yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang tidak bekerja.  Tujuan
Program VSGA adalah menyiapkan talenta digital dengan standar kompetensi sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, penyusunan
modul pelatihan untuk Program VSGA disusun dengan berbasis pada kompetensi
(Competency Based Training). Kami berpesan agar modul pelatihan berbasis
kompetensi yang telah disusun ini dapat menjadi referensi bagi peserta dan pengajar
agar pelatihan berjalan efektif dan efisien. 

Selamat mengikuti Pelatihan Digital Talent Scholarship, mari persiapkan diri kita
menjadi talenta digital Indonesia yang kompeten.

                                                                                             Jakarta,      Januari 2023


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

                                                                                           Dr. Hary Budiarto, M.Kom


Pendahuluan

Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menentukan kebutuhan teknis pengguna jaringan.
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mengumpulkan
kebutuhan teknis instalasi jaringan dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku modul kebutuhan
teknis instalasi jaringan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Membuat dokumen yang diperlukan untuk melakukan survei kebutu
pengguna jaringan, termasuk daftar kebutuhan pengguna dan informasi y
diperlukan pada saat melakukan survei.
2. Membuat daftar kebutuhan tekniks pengguna jaringan yang berisi tabel h
survei kebutuhan teknis pengguna dan daftar jumlah pernagkat yang dibutuh
pengguna jaringan.

Latar belakang

Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan dalam


mengumpulkan . kebutuhan teknis pengguna jaringan Adapun penilaian
dilakukan dengan menggabungkan serangkaian metode untuk menilai
kemampuan dan penerapan pengetahuan pendukung penting. Penilaian
dilakukan dengan mengacu kepada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan dilaksanakan di
Tempat Uji Kompetensi (TUK), ruang simulasi atau workshop dengan cara:
1.1 Lisan
1.2 Wawancara
1.3 Tes tertulis
1.4 Demonstrasi
1.5 Metode lain yang relevan.

Deskripsi Pelatihan

Materi Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan kompetensi dalam menentukan


kebutuhan teknis pengguna jaringan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menentukan kebutuhan teknis


pengguna jaringan.

1
Kompetensi Dasar

Mampu menentukan kebutuhan teknis pengguna jaringan.

Indikator Hasil Belajar

1. Mengumpulkan informasi perangkat jaringan yang dibutuhkan pengguna dan


2. Menuliskan daftar perangkat jaringan yang dibuthkan pengguna.

INFORMASI PELATIHAN
Akademi Vocational School Graduate Academy

Mitra Pelatihan Perguruan Tinggi

Tema Pelatihan Junior Network Administrator

Sertifikasi Sertifikasi Kompetensi Junior Network Administrator


dari BNSP

Persyaratan Sarana Peserta/spesifikasi device Laptop dengan spesifikasi:


Tools/media ajar yang akan digunakan 1. RAM minimal 4 GB
2. Laptop dengan 32/64-bit processor i3
3. Laptop dengan Operating System Windows 7,8,10,
Linux, atau MAC OSX
4. Laptop dengan konektivitas, RJ45 Port / WiFi dan
memiliki webcam
5. Akses Internet Dedicated 128 kbps per peserta
per perangkat
6. Sudah terinstall Software Networking Simulation
Tool: Packet Tracer

Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan Software Networking Simulation Tool: Packet Tracer

Tim Penyusun 1. Ir. Siswanto, M.M, M.Kom/ Universitas Budi


Luhur/
Sekjen IAII
2. Hariyono Kasiman, S.T / Ketua Umum IAII / PT.
Elnusa Tbk.
3. Buana Suhurdin Putra / LSP Informatika Dijital
Nusantara/IAII
4. Dyah Puspito Dewi Widowati / BPPTIK

2
INFORMASI PEMBELAJARAN
Unit Kompetensi Materi Kegiatan Durasi Rasio Sumber
pembelajaran pembelajaran Pelatihan Praktek : Teori pembelajaran

Kebutuhan Teknis Modul dan Slide Daring/Online Live Class 67:33 1. P. Clark, Martin.
2003, Data
Pengguna Yang Kebutuhan 2 JP Networks, IP and
Menggunakan Teknis Pengguna LMS 4 JP the Internet:
Protocols, Design
Jaringan Yang @ 45 Menit and Operation,
Menggunakan England: John
Wiley & Sons, L
Jaringan td ISBN:
0-470-84856-1.
2. Hunt, Craig.
2002, TCP/IP
Network
Administration,
Third Edition,
United States of
America: O’Reilly
Media, Inc. ISBN:
978-0-596-0029
7-8.
3. Naomi J. Alpern
and Robert J.
Shimonski. 2010,
Eleventh Hour
Network+ Exam
N10-004 Study
Guide, USA:
Elsevier Inc.
ISBN:
978-1-59749-42
8-1.
4. Doug Lowe.
2018,
Networking
All-in-One For
Dummies®, 7th
Edition, New
Jersey: John
Wiley & Sons,
Inc, ISBN
978-1-119-4716
0-8 (pbk).
5. Craig Hunt.
Desember 1997,
TCP/IP Network
Administration,S
econd Edition,
O'Reilly &
Associates, ISBN
1-56592-322-7.

Materi Pokok

1. Komponen Hardware (Komponen fisik network)


2. Komponen Software (Komponen logik dari network)
3. Dokumentasi kebutuhan teknis pengguna jaringan (Pengguna network)

Sub Materi Pokok

3
1.1 Ruang lingkup jaringan diidentifikasi sesuai dengan usulan.
1.2 Besarnya kapasitas jaringan dihitung berdasarkan kebutuhan bisnis.
4.1. Besaran bandwidth setiap segmen telah ditentukan.
4.2. Topologi lokasi penempatan perangkat jaringan telah dipilih denganmem pertimbangkan jarak dan jumlah
pengguna.
4.3. Fitur-fitur fisik dipertimbangkan sebagai hasil dari desain jaringan.
4.4. Peta jaringan sesuai dengan keadaan gedung/lapangan dibuat.
4.5. Rancangan kebutuhan perkabelan disusun.
4.6. Biaya keseluruhan diperhitungkan.
4.7. Analisis proyeksi pengembangan jaringan dibuat.

3.1 MELAKUKAN SURVEI TEKNIS


A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan survei teknis

1. Cara menentukan daftar kebutuhan pengguna


a. Wawancara pengguna jaringan
Melalui pembicaraan tentang sasaran bisnis atau melakukan pemeriksaan
terhadap penerapan sistem jaringan yang saat ini digunakan, dengan
mengetahui apa yang saat ini menjadi kebutuhan para pengguna jaringan, serta
kebutuhan yang akan terjadi di masa datang. Sebuah desain jaringan akan
menyediakan sebuah solusi teknis yang bersifat menyeluruh yang didasarkan
atas sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di saat awal konsultasi dimulai.
b. Survei lapangan
Survei Lapangan Biasanya digunakan untuk mengetahui potensi kondisi lokasi
untuk merancang penempatan perangakat jaringan dan peralatan pendukung.
Semua perangkat jaringan memerlukan sumber listrik, perlu memperhatikan
instalasi listrik yang ada atau menambahkan titik sumber listrik baru. Beberapa
hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Jarak antar peralatan
b. Penempatan peralatan
c. Instalasi listrik
d. Jenis peralatan digunakan

Nama:

Versi:

Lokasi: Skala:

4
Hari/Tanggal: Jam:

Tim Survey:

Keterangan:

Gambar 1. Lembar survei

c. Mengumpulkan informasi teknologi peralatan


Kesesuaian antara teknologi dan produk yang ada di pasaran diperlukan untuk
merancang sebuah jaringan. Pengguna jaringan memberikan informasi tujuan
dibangun atau pengembangan jaringan memalui wawancara. Perancang perlu
mempertimbangkan peralatan yang dibutuhkan pengguna dengan
mempertimbangkan anggaran, perkembangan teknologi, fungsi jaringan dan
kemudahan dalam perawatan jaringan.
Peralatan atau perangkat keras dalam membangun sebuah jaringan komputer
ditentukan berdasarkan jenis topologi fisik yang akan diterapkan. Karena sifat
perangkat keras ini sangat penting dalam membangun jaringan komputer, maka
dapat dipastikan jaringan tidak akan berjalan dengan baik ketika sebuah
elemen perangkat keras kurang atau tidak tersedia.
Perangkat keras jaringan dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni End Device,
Intermediary Device dan media.
1. End Device

5
Perangkat jaringan yang paling familiar bagi kita sehari-hari yaitu end
devices atau hosts. Perangkat ini memberi bentuk bagi antarmuka/interface
antara pengguna dan jaringan komunikasi dasar.
Beberapa contoh end device yaitu:
- Komputer (work station, laptop, file server, web server)
- Printer jaringan
- Telepon VoIP
- TelePresence endpoint
- Kamera pengawas
- Perangkat genggam bergerak (smartphone, tablet, PDA dan wireless
debit/credit card reader dan barcode scanner)
Sebuah perangkat host, baik yang menjadi sumber atau tujuan dari sebuah
pesan, dikirimkan melalui suatu jaringan. Supaya dapat membedakan antara
satu host dengan host lainnya, setiap host diidentifikasikan
dengan/diberikan sebuah alamat/address. Pada saat sebuah host memulai
komunikasi, host tersebut menggunakan alamat dari host tujuan untuk
menentukan ke mana tujuan pesan tersebut.
2. Intermediary Device
Perangkat intermediary berfungsi untuk menghubungkan antar end device.
Perangkat ini menyediakan sambungan atau konektivitas dan bekerja untuk
menjamin aliran data yang melalui jaringan. Selain menghubungkan host
secara individu ke jaringan, perangkat intermediary juga dapat
menghubungkan beberapa jaringan individu untuk membentuk sebuah
internetwork. Contoh perangkat intermediary yaitu:
- Network Access (switch dan wireless access point)
- Internetworking (router)
- Security (firewall)
Mengatur aliran data melalui jaringan juga merupakan fungsi dari perangkat
intermediary. Dalam hubungannya dengan jaringan interkoneksi,
perangkat-perangkat ini juga menggunakan alamat host tujuan untuk
menentukan jalur yang mesti ditempuh oleh pesan.

6
Proses-proses yang berjalan dalam perangkat jaringan intermediary,
menampilkan fungsi-fungsi sebagai berikut:
- Membangkitkan dan mengirimkan lagi sinyal-sinyal data
- Mengurusi informasi yaitu jalur mana yang tersedia di jaringan dan
internetwork
- Memberi notifikasi kepada perangkat lain akan adanya eror dan
kegagalan komunikasi
- Mengarahkan data untuk melalui jalur alternatif pada saat terjadi
kegagalan sebuah sambungan
- Mengklasifikasi dan mengarahkan pesan berdasarkan prioritas Quality of
Service (QoS)
- Menyetujui atau tidaknya sebuah aliran data berdasarkan pengaturan
keamanannya.
3. Media
Komunikasi melalui jaringan dibawa oleh sebuah medium. Medium tersebut
menyediakan saluran yang dilalui oleh pesan dalam perjalanan dari sumber
ke tujunannya.
Jaringan modern pada dasarnya menggunakan tiga jenis media. Tiga jenis
media tersebut menghubungkan perangkat-perangkat dan menyediakan
jalur tempat data dapat dikirimkan. Tiga jenis media tersebut yaitu:
- Kabel merupakan data dikodekan ke dalam impuls listrik yang
membentuk pola-pola khusus.
- Serat optik mentransmisikan pesan dengan mengandalakan pulsa-pulsa
cahaya baik sinar infra merah ataupun cahaya lain yang jangkauannya
masih dapat terlihat/tertangkap.
- Wireless merupakan pola-pola gelombang electromagnet
menggambarkan beragam nilai bit.
Setiap jenis media jaringan memiliki fitur dan keunggulan yang
berbeda-beda. Tidak semua media jaringan memiliki karakteristrik yang
sama dan sesuai dengan tujuan yang sama. Kriteria-kriteria yang yang dapat
digunakan dalam menentukan media jaringan yaitu:
- Jarak di mana media dapat berhasil mengantarkan sebuah sinyal.

7
- Lingkungan di mana tempat media digunakan.
- Jumlah data dan kecepatan data yang harus dikirimkan.
- Biaya atau ongkos media dan instalasi.

Gambar 2. Pembagian kelompak beberapa perangkat jaringan

2. Cara merancang dokumen teknis survei


Dokumen teknis kebutuhan pengguna dapat berupa tabel atau gambar/desain
lokasi. Dalam dokumen kebutuhan teknis survie dapat berisi:
a. Berbagi peralatan dan sumber daya
Beberapa komputer dimungkinkan untuk saling memanfaatkan sumber daya
yang ada, seperti printer, harddisk, serta perangkat lunak bersama, seperti
aplikasi perkantoran basis data (database) dan sistem informasi. Penggunaan
perangakt bersama secara dapat menghemat biaya dan meningkatkan efektivitas
peralatan.
b. Integrasi data

8
Jaringan komputer memungkinkan integrasi data pada semua komputer yang
terhubung dalam jaringan tersebut.
c. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan komunikasi antar pengguna komputer
seperti e-mail, teleconference dan lain-lain.
d. Keamanan
Jaringan komputer mempermudah dalam pemberian perlindungan terhadap
data. Meskipun data pada jaringan komputer dapat diakses oleh semua
komputer yang terkoneksi dengan jaringan, akan tetapi akses tersebut dapat
dibatasi yang merupakan bentuk dari pengamanan data.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan survei teknis


1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna jaringan komputer
2. Memilih metode pengumbuhan data kebutuhan pengguna jaringan komputer
3. Memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
4. Membuat dokumen survei teknis pengguna jaringan
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam dalam melakukan survei teknis
1. Harus cermat memilih metode
2. Harus cermat memilih peralatan
3. Harus teliti dalam membuat dokumen teknis

9
3.2 MEMBUAT DAFTAR KEBUTUHAN TEKNIS PENGGUNA JARINGAN
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Membuat Daftar Kebutuhan
1. Cara mempersiapkan tabel hasil survei
Hasil survei bisa disajikan dalam bentuk tabel. Pembuatan tabel dapat
dilakukan menggunakan aplikasi MS Excel atau MS Word. Berikut merupakan
cara mempersiapkan tabel hasil survei menggunakan MS Word.
1. Buka aplikasi MS word.
2. Klik menu Insert.
3. Pada ribbon Tables klik Table
4. Arahkan mouse pada kotak-kota yang muncul dan pilih berapa kotak yang
diperlukan (akan terlihat preview tabel dilayar kerja MS Word) .
Kotak-koak tersebut mewakili baris dan kolom, seperti gambar 3.
5. Jika sudah silahkan di klik. Maka tabel sudah dibuat

Gambar 3. Membuat kolom dengan mengeser mouse atau insert table

Setelah tabel dibuat, pengaturan lebar kolom diatur dengan cara:

10
1. Arahkan pointer ke garis kolom sebelah kanan yang akan diperbesar
atau diperkecil sampai pointer berubah bentuk menjadi anak panah
kekanan dan kekiri.
2. Klik dan tahan mouse, kemudian geser kekiri un tuk memperkecil
kolom atau geser kekanan untuk memperlebar kolom.
3. Jika ukuran sudah sesuai dengan yang diinginkan lepas mouse

Gambar 4. Mengubah ukuran kolom

2. Cara membuat daftar kebutuhan teknis


Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya melalui media penghubung kabel, tanpa
kabel (nirkabel) atau kombinasinya. Data dari satu komputer (node) dapat
mengalir ke komputer lain sehingga masing—masing komputer dapat bertukar
data atau berbagi perangkat keras seperti printer, scanner, dan lain—lain.
Beberpa peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan antara
lain:
1. Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card merupakan kartu yang dikenal sebagai ethernet
Card. Perangkat ini memegang peranan penting dalam jaringan komputer.
Ethernet card merupakan kartu jaringan yang ditanamkan pada komputer
agar komputer dapat terhubung dengan jaringan.NIC mengatur bagaimana
bit—bit data dibentuk, maka perangkat ini termasuk ke dalam lapisan fisik
pada OSI Layer.

11
Gambar 5. Jenis NIC yang diproduksi oleh beberapa Vendor

2. Hub
Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang
berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut.
semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data yang
diterima oleh hub. Dalam pengelompokannya, hub terbagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
- Passive Hub (Concentrator)
- Active Hub (Multiport Repeater)
- Intelligent Hub

Passive Hub yang bekerja pada lapisan fisik pada OSI Layer ini hanya
meneruskan sinyalke seluruh node. Hub jenis ini tidak memperkuat sinyal
yang datang, sehingga tidak dapat digunakan untuk menj angkau area yang
lebih besar. Kekurangan dari passive hub adalah pada tidak adanya
kemampuan untuk mengatur kecepatan ataupun jumlah paket data yang
ditransmisikan ke komputer yang terhubung dan kegagalan pada jaringan
jika salah satu port pada hub mengalami kerusakan.
Active Hub yang bekerja pada lapisan fisik pada OSI Layer ini dapat
memperkuat sinyal yang datang, sehingga dapat digunakan untuk
menjangkau area yang lebih besar. Intelligent Hub umumnya digabungkan
atau ditumpuk (kadang disebut sebagai Stackable Hub). Hub jenis ini dapat
melakukan seleksi alamat paket data tujuan, sehingga hanya node tertentu
saja yang dapat menerima data. Peralatan seperti Router, Bridge, dan
Network Switch merupakan contoh dari penerapan Intelligent Hub. Hub
jenis ini bekerja pada lapisan data link pada OSI Layer.

12
Gambar 6. Mengubungkan Hub dengan kabel menggunakan konektor RJ 45

3. Repeater
Repeater merupakan salah satu contoh active hub yang memiliki fungsi
untuk
meneruskan sinyal ke tempat lain yang lebih jauh. Ketika perangkat ini
menerima sinyal, makasinyal tersebut diperkuat dan dikirim kembali ke
tempat lain. Repeater bekerja di lapisan fisik pada OSI Layer karena
menggunakan besaran fisis.

Gambar 7. Repeater dan WIFI repeater

4. Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen


dalam jaringan atau menjadi jembatan antar dua atau lebih jaringan lokal
dengan topologi yang berbeda. Berbeda dengan hub, bridge dapat
mempelajari MAC Address tujuan. Ketika sebuah komputer mengirim data
untuk komputer lain, bridge mengirim data melalui port yang terhubung
dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana
yang terhubung dengan komputer tujuan, maka perangkat ini akan mencoba

13
mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port yang terhubung ke
komputer pengirim). Setelah port tujuan diketahui, maka data hanya akan
dialirkan ke komputer tujuan melalui port yang terhubung dengan komputer
tujuan tersebut saja. Perangkat ini juga dapat menyaring traffic diantara dua
segmen LAN. Bridge bekerja pada lapisan data link pada OSI Layer.
Karakteristik bridge adalah sebagai berikut:

- Bridge lebih cerdas dibandingkan dengan hub karena dapat melakukan


analisis
- terhadap frame yang diterima dan diteruskan berdasarkan informasi
alamat media yang diterima.
- Bridge dapat mengumpulkan dan melewatkan paket di antara dua
segmen jaringan
- lokal.
- Bridge dapat membuat multiple collision domains, sehingga beberapa
komputer dapat mengirim data secara simultan tanpa menyebabkan
data collision.
- Bridge dapat menyimpan dan mengelola tabel MAC Address di dalam
memori
- internalnya.

Secara logika, bridge dikategorikan ke dalam 3 kategori, yaitu:


- Local Bridge yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN
- Remote Bridge yang digunakan untuk menghubungkan LAN dengan
WAN Wireless Bridge yang digunakan untuk menghubungkan LAN
dengan remote node.

Gambar 8. Bridge dan wireless bridge yang ada di pasaran

14
5. Switch
Network Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu untuk
membantu memecah jaringan lokal atau sebagai central connection point.
Perangkat ini dapat menghubungkan lebih dari satu client ke suatu server
atau host pada jaringan client — server.
Perbedaan switch dengan hub terletak pada kemampuan switch untuk
membatasi danmengatur jumlah paket data yang ditransmisikan ke dalam
komputer yang terhubung di dalam jaringan. Switch juga dapat digunakan
sebagai repeater untuk memperluas area jangkauan jaringan.
Cara switch bekerja mirip dengan bridge. Sehingga perangkat ini kadang
disebut sebagai multiple bridge, setiap port pada network switch berperan
sebagai micro bridge dan host yang terkoneksi akan mendapat full
bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
bridge, yakni terdapatnya beberapa jenis packet forwarding method.
a. Store and Forward, dimana semua paket data berupa frame dikumpulkan
terlebih dahulu, lalu dilakukan pengecekan error (checksum). Kemudian
paket—paket tersebutditeruskan ke network segment tujuan.
b. Fragment Free, dimana pengecekan paket hanya dilakukan pada 64 bytes
awal dari setiap frame.
c. Cut Through, dimana pengecekan paket data hanya dilakukan ketika
frame hardware address diterima.
d. Adaptive Switching, dimana penentuan dalam memilih metode
pengecekan frame antaraStore and Forward, Fragment Free atau Cut
Through dilakukan secara otomatis.
Network Switch adalah istilah yang dipopulerkan untuk tujuan marketing.
Fungsi network switch yang utama adalah menggabungkan beberapa
jaringan dan mengisolasi traffic antar segmen. Sebuah network switch dapat
bekerja pada satu atau beberapa lapisan OSI, seperti lapisan data—link,
network dan transport. Network switch dapat pula berfungsi sebagai router
atau bridge. Switch yang bekerja pada beberapa lapisan OSI disebut sebagai
multilayer switch.

15
Gambar 9. Penempatan switch pada sebuah rak

6. Router
Router merupakan sebuah perangkat keras dalam jaringan komputer yang
sepintas fungsinya mirip dengan bridge. Perbedaan utama antara router
dengan bridge terletak pada kecerdasan router dalam penentuan keputusan
ke mana dan bagaimana paket diteruskan ke suatu node di dalam jaringan.
Secara khusus fungsi router dapat bekerja seperti access point,dimana
perangkat ini dapat meneruskan koneksi internet dari broadband atau
provider menuju lokasi komputer tertentu. Namun fungsi router jauh lebih
banyak, misalnya untuk mengatur rute ke mana paket yang diterima akan
ditransmisikan. Penentuan rute ini ditentukan melalui routing table yang
telah tersimpan di memori internalnya. Protokol routing dapat
mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge.
Router bekerja di dalam lapisan network pada OSI Layer.
Agar dapat bekerja di dalam jaringan. Router saling bekerja sama dengan
router lain dan akan membentuk sebuah Jaringan Router. Jaringan ini
menerapkan beberapa protokol routing dalam implementasinya. Beberapa
kategori protokol routing yang dapat diimplementasikan adalah:
- IGP (Interior Gateway Protocol) yang terdiri atas protokol RIP, RIP2,
OSPF, ISIS dan EIGRP.
- EGP (Exterior Gateway Protocol) yakni BGP (Border Gateway Protocol)
Protokol 1GP bekerja untuk menghubungkan seluruh router di bawah
kendali
administrator jaringan. Protokol standar pada kategori ini menerapkan
protokol Distance Vector/Link State. Protokol EGP berfungsi sebagai
penghubung router—route yang termasuk dalam kategori 1GP. Protokol ini
tidak berada di bawah kendali administrator jaringan tertentu.

16
Gambar 10. Router dan wireless router dari Cisco

7. Gateway
Gateway dapat dianggap berbeda dengan repeater, bridge, router, atau
switch. Perangkat ini kadang disebut sebagai converter di mana sebuah
aplikasi yang berjalan pada suatu Sistem dapat berkomunikasi dengan
aplikasi yang berjalan pada Sistem lain yang memiliki arsitektur jaringan
berbeda. Gateway bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan
dengan protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak terlihat di
lapisan aplikasi. Kadang gateway disebut sebagai 1P router. Sebuah gateway
bekerja pada lapisan aplikasi pada OSI Layer.
Ketika sebuah host ingin berkomunikasi dengan host lain di luar
jaringannya, maka host tersebut harus mengirim data melalui sebuah
default gateway. Default gateway sendiri merupakan sebuah komputer yang
digunakan untuk meneruskan data dari/ke host yang berbeda jaringan.
Secara prinsip, default gateway tidak lain adalah router.

Gambar 11. Gateway dan Wireless dari Cisco

17
8. Access Point
Access point memiliki fungsi pengaplikasian yang sederhana, yaitu hanya
digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang diterima dari router
atau broadband untuk membangun sebuah jaringan wireless local area
network (WLAN). Saat ini, di pasaran perangkat jaringan sudah terdapat
access point yang juga ditanamkan router atau network switch, namun
dengan fungsi yang lebih sederhana dibandingkan dengan fungsi router atau
network switch yang lebih kompleks.

Gambar 12. Ubiquiti Access Point

9. Modem
Modem merupakan kepanjangan dari modulator—demodulator.
Berdasarkan fungsinya, modem dapat berkomunikasi dua arah, dimana pada
arah pertama modem difungsikan untuk mengubah sinyal pembawa, sesuai
dengan perubahan data agar dapat digunakan oleh computer untuk
ditransmisikan melalui media transmisi.
Modem dengan antarmuka USB saat ini telah banyak digunakan untuk
menggantikan modem ADSL. Penggunaan modem USB jauh lebih mudah dan
lebih sederhana. Selain itu, dipasar perangkat jaringan ada pula modem
yang telah ditanamkan router dan access point,sehingga 3 perangkat ini
cukup berada di dalam satu alat saja.

18
Gambar 13. Beberapa macam modem yang ada dipasaran

3. Cara membuat daftar jumlah kebutuhan


Penentuaan jumlah kebutuhan didasarkan pada tujuan dalam membangun
jaringan atau syarat yang harus dipenuhi dalam membangun jaringan.
Selanjutnya menentukan kapabilitas dan keandalan jaringan yang akan
dibangun. Perangkat jaringan yang digunakan harus mencerminkan tujuan,
karakteristik dan kebijakan organisasi tempat jaringan berada.
Desain dan implementasi jaringan dipengaruhi oleh:
- Ketersedian aplikasi, jaringan diperlukan untuk bertukar informasi antar
komputer. Jika aplikasi tidak tersedia maka jaringan tidak berfungsi secara
baik.
- Biaya, sebuah organisasi yang besar menggunakan data elektronik untuk
menjalankan kegiatan bisnis maka diperlukan biaya yang besar untuk
membangun jaringan. sistem jaringan yang ada harus harus mencangkup
beberapa aspek, seperti skalabilitas, kapabilitas dan keamanan.
Penggetahuan peralatan yang akan digunakan pada jaringan sangat diperlukan.
Pendataan spesifikasi peralatan yang diperlukan dalam sistem jaringan.
Sehingga kita dapat mengetahu jumlah peralatan yang diperlukan pada
jaringan. beberapa informasi yang diperlukan dari sebuah perangkat jaringan
adalah: jangkauan, jumlah port, memory, kemampuan transmisi dan protokol.

19
Gambar 14. Lembar daftar sepesifikasi

Dokumen peralatan sistem jaringan dapat disajikan dalam bentuk tabel untuk
memudahkan identifikasi. Tabel dapat berisi nama dan jumlah peralatan pada
jairngan. Pembuatan tabel dilakukan setelah suveri dan wawancara dengan user
yang dilanjutkan desain topologi jaringan.
Tabel 1. Tabel jumlah kebutuhan peralatan jaringan

Setiap peralatan jaringan mempuyai IP address yang bersifat unik. Pembutan


tabel pengalamatan jaringan dapat membantu dalam melakukan perawatan
jaringan ataupun pengembangan jaringan.

20
Tabel 2. Dokumentasi pembagian IP address

B. Keterampilan yang diperlukan dalam membuat daftar kebutuhan


1. Menjalankan aplikasi atau software teks editor atau spreadsheet
2. Membuat tabel dengan aplikasi atau atau software teks editor atau spreadsheet
3. Mendukumentasi jumlah peralatan dan pengalamatan peralatan yang
dibutuhkan
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam membuat daftar kebutuhan
1. Harus cermat dalam menjalankan software teks editor atau spreadsheet
2. Harus cermat dalam membuat dokumen kebutuhan

Tugas Dan Proyek Pelatihan

1. Kuis 3 Junior Network Administrator

Link Referensi Modul Ketiga

1. Video Pembelajaran
2. E-book
3. Link Youtube/Website rujukan

Link Pertanyaan Modul Ketiga

https://app.sli.do/ (bisa mengunakan aplikasi ini)

Bahan Tayang

Bisa berupa Link/ Screen Capture Slide pelatihan

21
Link room Pelatihan dan Jadwal live sesi bersama instruktur

Zoom, Blue Jeans, Meets

Penilaian

Komposisi penilaian Kuis 3 Junior Network Administrator: Nilai 10 (Range 0 -10)

Target Penyelesaian Modul Ketiga

1hari/sampai 6 JP

22
23

Anda mungkin juga menyukai