Anda di halaman 1dari 21

1

KATA PENGANTAR

Dunia saat ini berada pada era industri 4.0 yang lebih banyak menggunakan teknologi
digital dan Indonesia telah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam tahap industri
4.0 tersebut melalui agenda percepatan transformasi digital. Salah satu langkah yang
dilakukan dalam percepatan transformasi digital adalah penyiapan talenta digital.
Laporan Bank Dunia tahun 2019 menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekurangan 9
juta pekerja berketerampilan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga perlu
dilakukan penyiapan talenta digital untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
alokasi 600.000 orang setiap tahun. Upaya penyiapan talenta digital dilakukan oleh
berbagai unsur baik pemerintah, institusi pendidikan, industri, komunitas masyarakat,
maupun media publik.

Sejak tahun 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menginisiasi Program Beasiswa Pelatihan
Digital bernama Digital Talent Scholarship (DTS) yang telah berhasil  dianugerahkan
kepada lebih dari 300.000 penerima pelatihan bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Program Digital Talent Scholarship ini ditujukan untuk memberikan
pelatihan dan sertifikasi berbagai tema pada bidang informatika, komunikasi, dan
telekomunikasi, serta diharapkan melengkapi pemenuhan kebutuhan talenta digital
Indonesia. 

Program DTS tahun 2023 secara garis besar dibagi menjadi delapan akademi, salah
satunya Vocational School Graduate Academy (VSGA). VSGA merupakan program
pelatihan berbasis kompetensi kerja nasional bagi lulusan pendidikan vokasi
SMK/sederajat dan diploma bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics
(STEM) yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang tidak bekerja.  Tujuan
Program VSGA adalah menyiapkan talenta digital dengan standar kompetensi sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, penyusunan
modul pelatihan untuk Program VSGA disusun dengan berbasis pada kompetensi
(Competency Based Training). Kami berpesan agar modul pelatihan berbasis
kompetensi yang telah disusun ini dapat menjadi referensi bagi peserta dan pengajar
agar pelatihan berjalan efektif dan efisien. 

Selamat mengikuti Pelatihan Digital Talent Scholarship, mari persiapkan diri kita
menjadi talenta digital Indonesia yang kompeten.

                                                                                             Jakarta,      Januari 2023


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

                                                                                           Dr. Hary Budiarto, M.Kom


Pendahuluan

Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar
sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai
untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai
alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat
hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik
komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini
meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem
yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel,
seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Dalam modul ini akan dibahas hal terkait dengan :
1. Menentukan spesifikasi perangkat jaringan nirkabel
2. Menginstalasi perangkat jaringan nirkabel
3. Menguji perangkat jaringan nirkabel

Dan setelah melakukan kegiatan pada modul ini, diharapkan :


1. Mengetahui spesifikasi jaringan nirkabel
2. Dapat melakukan konfigurasi dan instalasi jaringan nirkabel
3. Dapat melakukan pengujian terhadap kesesuaian konfigurasi jaringan nirkabel
dan konektifitas jaringan

Latar Belakang

Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan dalam memasang


jaringan nirkabel. Adapun penilaian dilakukan dengan menggabungkan
serangkaian metode untuk menilai kemampuan dan penerapan pengetahuan
pendukung penting. Penilaian dilakukan dengan mengacu kepada Kriteria Unjuk
Kerja (KUK) dan dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK), ruang simulasi
atau workshop dengan cara:
1.1 Lisan
1.2 Wawancara
1.3 Tes tertulis
1.4 Demonstrasi
1.5 Metode lain yang relevan.

Deskripsi Pelatihan

Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan kompetensi dalam memasang


jaringan nirkabel

1
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta
mampu memasang jaringan nirkabel sesuai kebutuhan

Kompetensi Dasar

Mampu menentukan spesifikasi perangkat dan menginstalasi perangkat jaringan


nirkabel

Indikator Hasil Belajar

1. Mampu menentukan spesifikasi perangkat jaringan nirkabel


2. Mampu menginstalasi perangkat jaringan nirkabel

INFORMASI PELATIHAN

Akademi Vocational School Graduate Academy

Mitra Pelatihan Perguruan Tinggi

Tema Pelatihan Junior Network Administrator

Sertifikasi Sertifikasi Kompetensi Junior Network Administrator


dari BNSP

Persyaratan Sarana Peserta/spesifikasi device Laptop dengan spesifikasi:


Tools/media ajar yang akan digunakan 1. RAM minimal 4 GB
2. Laptop dengan 32/64-bit processor i3
3. Laptop dengan Operating System Windows 7,8,10,
Linux, atau MAC OSX
4. Laptop dengan konektivitas, RJ45 Port / WiFi dan
memiliki webcam
5. Akses Internet Dedicated 128 kbps per peserta
per perangkat
6. Sudah terinstall Software Networking Simulation
Tool: Packet Tracer

Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan Software Networking Simulation Tool: Packet Tracer

Tim Penyusun 1. Ir. Siswanto, M.M, M.Kom / Universitas Budi


Luhur/ Sekjen IAII
2. Hariyono Kasiman, S.T / Ketua Umum IAII

2
INFORMASI PEMBELAJARAN

Unit Kompetensi Materi Kegiatan Durasi Rasio Sumber


pembelajaran pembelajaran Pelatihan Praktek : pembelajaran
Teori

Memasang Modul dan Slide Daring/Online Live Class 67 : 33 1. P. Clark,


Jaringan Nirkabel Memasang 2 JP Martin.
Jaringan LMS 4 JP 2003, Data
Nirkabel @ 45 Menit Networks,
IP and the
Internet:
Protocols,
Design and
Operation,
England:
John Wiley
& Sons, L td
ISBN:
0-470-848
56-1.
2. Hunt, Craig.
2002,
TCP/IP
Network
Administra
tion, Third
Edition,
United
States of
America:
O’Reilly
Media, Inc.
ISBN:
978-0-596-
00297-8.
3. Naomi J.
Alpern and
Robert J.
Shimonski.
2010,
Eleventh
Hour
Network+
Exam
N10-004
Study
Guide, USA:

3
Unit Kompetensi Materi Kegiatan Durasi Rasio Sumber
pembelajaran pembelajaran Pelatihan Praktek : pembelajaran
Teori

Elsevier
Inc. ISBN:
978-1-597
49-428-1.
4. Doug Lowe.
2018,
Networkin
g
All-in-One
For
Dummies®
, 7th
Edition,
New
Jersey:
John Wiley
& Sons, Inc,
ISBN
978-1-119-
47160-8
(pbk).
5. Craig Hunt.
Desember
1997,
TCP/IP
Network
Administra
tion,Second
Edition,
O'Reilly &
Associates,
ISBN
1-56592-3
22-7.

Materi Pokok

1. Spesifikasi Jaringan Nirkabel


2. Topologi Jaringan Nirkabel
3. Tahapan instalasi Jaringan Nirkabel ( Infrastruktur )

4
Sub Materi Pokok

7.1 Jaringan Wireless - Wi-Fi

Wi-Fi (ditulis Wifi atau WiFi) adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio)
melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi.
Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel
(WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang
didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum
sebagai sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan
video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan
sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik
akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter di dalam
ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah
seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa meter
persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang
tindih.
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-produk
yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk Wi-Fi yang
menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh memakai
nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya,
WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2,
kemudian ditambahkan.

Standar dan Spesifikasi


Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi
dari 802.11, yaitu:
1. 802.11a
2. 802.11b
3. 802.11g
4. 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu
produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi

5
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Kompatibel
802.11b 11 Mbps 2.4 GHz b
802.11a 54 Mbps 5 GHz
802.11g 54 Mbps 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mbps 2.4 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi
Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu
daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE
802.11b/g) beroperasi pada 2.400 GHz sampai 2.483,50 GHz. Dengan begitu
mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi
berikut:
● Channel 1 - 2,412 GHz;
● Channel 2 - 2,417 GHz;
● Channel 3 - 2,422 GHz;
● Channel 4 - 2,427 GHz;
● Channel 5 - 2,432 GHz;
● Channel 6 - 2,437 GHz;
● Channel 7 - 2,442 GHz;
● Channel 8 - 2,447 GHz;
● Channel 9 - 2,452 GHz;
● Channel 10 - 2,457 GHz;
● Channel 11 - 2,462 GHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area
network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN
dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

6
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur
Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers
(IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga
di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN
yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial,
Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan
802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di
sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Wi-Fi memiliki standar dan spesifikasi IEEE 802.11 dan menggunakan frekuensi 2,4GHz
dan 5GHz
Standar IEEE 802.11a/b/g/n
● 802.11a – frekuensi 5GHz
● 802.11b – frekuensi 2,4GHz
● 802.11g – frekuensi 2,4GHz
● 802.11n – frekuensi 2,4GHz atau 5GHz

7.2 Topologi Jaringan Nirkabel


Pada jaringan nirkabel, terdapat 2 jenis topologi utama, yaitu jaringan infrastruktur dan
jaringan Adhoc.

A. Jaringan Adhoc
Pada topologi jaringan nirkabel Adhoc, kita tidak perlu memerlukan router atau access
point. Seseorang bisa membuat jaringan Ad-Hoc tanpa harus ada satu lokasi utama
sebagai sentral. Desain jaringan ini sangat fleksibel sehingga sulit untuk diamankan
dibandingkan jaringan yang memiliki komponen utama seperti router atau access point.
Wifi Adhoc mendukung 11 Mbps, sementara jaringan wifi lainnya bisa mendukung
sampai 54 Mbps. Standar wifi termasuk 802.11 g mensyaratkan bahwa mode Adhoc

7
hanya mendukung hingga 11 Mbps, piranti yang mendukung 54 Mbps atau lebih tinggi
di mode infrastruktur tidak akan bisa dimanfaatkan secara maksimal di mode ad-hoc.
Tiap adaptor wireless diset terlebih dahulu ke mode Adhoc dan bukan mode
infrastruktur. Semua adaptor wireless harus di set menggunakan satu nama SSID dan
chanel yang sama. Jaringan Ad hoc ini dapat digunakan untuk sekelompok piranti yang
berdekatan posisinya namun ketika piranti yang tergabung ke AdHoc ini bertambah
maka performa akan berkurang kemudian jaringan AdHoc tidak bisa bridge ke Jaringan
Berkabel atau jaringan Internet, tanpa menginstall gateway tertentu.
Jaringan Adhoc memiliki keamanan yang sangat minim dibandingkan jaringan
infrastruktur sehingga para pengganggu (seperti cracker), dengan mudah dapat
tergabung ke jaringan Adhoc jika dalam jangkauan sinyal.

8
B. Jaringan Infrastruktur
Pada topologi infrastruktur kita memerlukan alat yang bernama Access Point (AP).
Untuk dapat tergabung pada sebuah WLAN maka AP dan piranti client wireless lain
harus dikonfigurasi terlebih dahulu pada SSID (Service Set Identifier) yang sama. AP
bisa juga dihubungkan ke jaringan berkabel agar client dapat mengakses service yang
terdapat dalam jaringan. Jika ingin menambah jangkauan infrastruktur maka AP
tambahan bisa ditambahkan. Mode infrastruktur memiliki banyak kelebihan
dibandingkan di mode Adhoc dari kecepatan, jangkauan dan kecepatan yang lebih
kencang namun untuk membuat jaringan nirkabel dengan topologi infrastruktur
membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena kita harus mengeluarkan biaya untuk
membeli AP.
Keamanan wireless untuk rumah dan bisnis kecil sangat diperhatikan, jaringan wireless
yang tidak terjaga dapat di curi koneksi internetnnya tanpa sepengetahuan pemilik
jaringan karena media tranmisi radio yang merupakan media tranmisi tidak bisa
dibatasi maka hal tersebut bisa terjadi. Untuk itu sebuah kemanan di jaringan wireless
perlu diperhatikan

Pada saat ini, mayoritas AP maupun router WiFi hadir dengan standar enkripsi wireless
standar, dimana standar ini ada tiga:
● WEP (Wired Equivalent Privacy)
● WPA atau WiFi Protected Access
● WPA2

WEP atau Wired Equivalent Privacy


Protokol keamanan WiFi yang pertama adalah WEP atau Wired Equivalent Privacy.
Dimulai dengan enkripsi 64-bit (lemah) dan ada juga yang hingga enkripsi 256-bit
(kuat). Namun implementasi yang paling popular pada router WiFi adalah enkrips
128-bit (sedang). Protokol ini awalnya merupakan solusi terbaik, hingga peneliti
menemukan banyak celah keamanan. Salah satu celah keamanan memungkinkan hacker
dapat membobol jaringan nirkabel hanya dalam beberapa menit saja.
WPA atau WiFi Protected Acccess
WPA dikembangkan sebagai standar keamanan baru pengganti WEP. Protokol ini
menggunakan Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) untuk memastikan integritas

9
pesan. Berbeda dengan WEP yang menggunakan Cyclic Redudancy Check (CRC). TKIP
dipercaya lebih kuat dibandingkan dengan CRC. Teknik ini digunakan untuk memastikan
semua paket data dikirimkan dengan encryption key yang unik. Namun demikian WPA
masih memiliki celah keamanan, sehingga digantikan dengan WPA2.
WPA2
WPA2 saat ini merupakan protokol WiFi yang paling aman. Perubahan utama yang
paling penting dibandingkan dengan WPA adalah WPA2 menggunakan algoritma
Advanced Encryption Standard (AES) dan juga memperkenalkan Counter Mode with
Cipher Block Chaining Message Authentication Code Protocol (CCMP) sebagai pengganti
dari TKIP.

7.3 Simulasi Jaringan Nirkabel

Yang akan disimulasikan disini adalah jaringan wireless (WiFi) dengan topologi
infrastruktur.
Pertama-tama jalankan simulator jaringan packet tracer, dan tambahkan akses poin
dengan tipe WRT300N pada kanvas. Sehingga diperoleh kanvas sebagai berikut.

Selanjutnya tambahkan PC pada kanvas. Sehingga diperoleh seperti pada gambar


berikut

10
Untuk menghubungkan wireless router dengan PC, lengkapi dahulu PC dengan interface
nirkabel.

Caranya drag NIC dari PC ke kolum modul, dan drag interface nirkabel ke posisi NIC.

Setelah hal tesebut dilakukan, secara otomatis wireless router terhubung dengan PC,
seperti pada gambar berikut.

11
Selanjutnya, kita lakukan konfigurasi wireless router melalui PC. Jalankan browser pada
PC simulator, dan pada URL masukan alamat dari wireless router, yaitu
http://192.168.0.1.

Untuk menjalankan browser pada PC simulator, double click pada icon PC, dan pilih tab
Desktop, dan click icon browser.

12
Masukan user name admin dan password admin.

Pilih tab wireless, dan lakukan konfigurasi dasar wireless, yaitu


Network Mode : Mixed
Network Name : MyWireless
Standard Channel : 6

13
Setelah melakukan basic wireless setting, lakukan save settings untuk mengubah setting
default pada AP. Koneksi wireless antara PC dan AP akan terputus karena perubahan
konfigurasi, untuk itu konfigurasi koneksi wireless pada PC harus disesuaikan.
Click pada icon PC, kemudian pilih tab Desktop, dan double click PC Wireless. Setelah itu
maka akan muncul window berikut :

Pada tab Connect, akan muncul nama-nama SSID dari AP. Pilih SSID MyWireless, dan
click tombol Connect, maka PC akan terhubung kembali dengan AP.
Selanjutnya, lakukan konfigurasi wireless security dengan konfigurasi :
Security mode : WPA Personal
Encryption : AES
Passphrase : 1234567890

14
Setelah konfigurasi wireless, lakukan save setting. Koneksi AP dengan PC akan terputus
setelah pengubahan konfigurasi. Untuk menghubungkan kembali PC ke AP, maka
konfigurasi koneksi wireless pada PC harus disesuaikan dengan konfigurasi AP.

15
Click pada icon PC, kemudian pilih tab Desktop, dan double click PC Wireless. Setelah itu
maka akan muncul window berikut :

Pada tab Connect, akan muncul nama-nama SSID dari AP. Pilih SSID MyWireless, dan
click tombol Connect. Selanjutnya akan muncul window untuk memasukan WPA-PSK
seperti berikut.

Masukan Pre-Shared Key, dan click Connect, maka PC akan terhubung kembali pada AP.

16
Tambahan :
Untuk mengetahui channel berapa yang sebaiknya digunakan oleh AP, sebaiknya
dilakukan survey terlebih dahulu. Untuk melakukan survey penggunaan channel AP, kita
dapat menggunakan aplikasi ‘Wifi Analyzer’ pada ponsel Android. Aplikasi ini dapat
memperlihatkan channel apa saja yang digunakan saat ini.

Kesimpulan
Pada modul telah dijelaskan terkait dengan spesifikasi jaringan nirkabel, topologi
jaringan nirkabel, dan pengamanan dasar dari jaringan nirkabel. Dengan pengetahuan
dasar ini, diharapkan siswa dapat memilih alat jaringan nirkabel yang diperlukan ketika
membangun jaringan nirkabel sederhana.
Selain itu, untuk memperoleh pengalaman dalam membangun jaringan nirkabel,
diberikan pula penjelasan langkah perlangkah dalam pembangunan jaringan nirkabel
menggunakan simulator packet tracer. Diharapkan siswa dapat memperoleh gambaran
umum terkait dengan pembangunan jaringan nirkabel sederhana.

Tugas Dan Proyek Pelatihan

1. Kuis 7 Junior Network Administrator

Link Referensi Modul Ketujuh

1. Video Pembelajaran
Ethernet Direct. 2017. Ethernet Basic -10.
http://web.ethernetdirect-tw.com/download/ppt/hubs-switches.ppt
PowerCert Animated Videos. 2018. ARP Explained - Address Resolution Protocol.
https://www.youtube.com/watch?v=cn8Zxh9bPio

17
2. E-book
3. Link Youtube/Website rujukan

Link Pertanyaan Modul Ketujuh

https://app.sli.do/ (bisa mengunakan aplikasi ini)

Bahan Tayang

Bisa berupa Link/ Screen Capture Slide pelatihan

Link room Pelatihan dan Jadwal live sesi bersama instruktur

Zoom, Blue Jeans, Meets

Penilaian

Komposisi penilaian Kuis 7 Junior Network Administrator: Nilai 10 (Range 0 -10)

Target Penyelesaian Modul Ketujuh

1hari/sampai 6 JP

18
19

Anda mungkin juga menyukai