Anda di halaman 1dari 22

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

T/A 2022-2023

TEKNOLOGI INFORMASI
UNTUK KOORDINASI DAN
PENGENDALIAN

Kelompok VIII
JAKA PRASTIO (2261201210)
PETRUS DACHI (2261201268)
RIO WAHYU PRATAMA (2261201203)
Teknologi Informasi
Menurut Haag & Keen (1996 )teknologi informasi adalah suatu alat
yang membantu pekerjaan yang berkaitan dengan informasi serta
melakukan tugas yang berkaitan dengan pengolahan informasi.

Menurut Munir (2016) teknologi informasi adalah rangkuman


teknologi dari semua aspek yang berhubungan dengan komputer
dan teknik yang digunakan untuk mengumpul, menyimpan, dan
memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi.

Menurut Abdi (2020) mendefinisikan teknologi informasi adalah


teknologi yang berfungsi membantu perorangan atau entitas
dalam membuat, mengubah, menyimpan, menyampaikan
informasi dan menyebarkan informasi.

Berdasarkan definisi dari beberapa pemapar, dapat disimpulkan


teknologi informasi adalah seperangkat alat bantu yang berkaitan
dengan proses mengumpulkan, menyimpan dan memanipulasi
data, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat.
Informasi

 Informasi adalah data yang sudah disusun dan memiliki


arti tertentu.
 Informasi yang baik memiliki ciri-ciri sbb:
 Berkualitas: informasi akurat dan dapat diandalkan.
 Tepat waktu: informasi tersedia pada saat
dibutuhkan
 Lengkap; informasi cukup memadai untuk
mengambil keputusan.
 Relevan: jenis informasi sesuai dengan kebutuhan
manajemen.
Sistem Informasi
Sistem informasi :
mengumpulkan, mengatur,
menyimpan, dan
mendistribusikan informasi.

Sistem informasi manajemen


adalah desain sistem
informasi yang digunakan
untuk memberikan informasi
bagi manajemen.

Sistem informasi dibutuhkan • Membantu manajemen untuk dapat berhubungan secara efektif dengan
pihak eksternal,misalnya: pesaing, investor, kreditor, dan pemerintah.
oleh manajemen dalam • Membantu manajemen dalam membuat keputusan
rangka: • dan menyelesaikan masalah operasional organisasi.
KomponenTeknologi Informasi

Menurut Kadir (2014) 5 komponen teknologi informasi atau sistem informasi yaitu:

1. perangkat keras

2. perangkat lunak

3. Prosedur

4. User

5. basis data

6. jaringan komputer dan komunikasi data.


Jenis Sistem Informasi
Transaction Processing Systems (TPS)
• Didesain untuk menangani jumlah transaksi rutin dalam
jumlah besar. Misal: penagihan, pembayaran gaji,
pembayaran ke pemasok.

Operations Information Systems (OIS)


• Mengumpulkan data lengkap, mengatur dan
merangkumnya sehingga menjadi informasi yang berguna
bagi manajer. Dapat membantu pengambilan keputusan
tidak-rutin. Misal: informasi penjualan, persediaan, dan
kinerja.
Jenis Sistem Informasi
Decision Support Systems (DSS)
• Menyediakan model interaktif untuk membantu manajer
membuat keputusan yang lebih baik. Sangat bermanfaat
dalam keputusan tidak- terprogram. Biasa digunakan oleh
manajemen menangah dan tingkat atas. Misal: menganalisis
investasi baru dan menetukan harga produk baru.

Executive Support System (ESS)


• Versi khusus dari DSS yang menyesuaikan pada kebutuhan
manajer tingkat atas. Berfokus pada
• fitur-fitur (bagan, grafik, layar proyeksi, layar sentuh)
• yang mempermudah penggunaan.
Jenis Sistem Informasi

Experts Systems
• Menerapkan pengetahuan manusia pada komputer
untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan
pemahaman seperti yang dimiliki oleh manusia
• Menggunakan artificial intellegence untuk
mengenali, menyusun, menyelesaikan masalah, dan
belajar dari pengalaman.
Peran Teknologi Informasi dalam Koordinasi
Organisasi

Menurut Richardus (2016) teknologi informasi


memiliki 5 peranan di perusahaan yaitu :

 Operasional
 pengawasan dan kontrol
 perencanaan dan pengambilan keputusan
 Komunikasi
 interorganisasi,
Peran Teknologi Informasi dalam Koordinasi
Organisasi

adapun peranan lainnya:

1. Komunikasi yang Efisien: Teknologi informasi memfasilitasi komunikasi yang cepat dan
efisien antara individu, tim, dan departemen dalam sebuah organisasi. Dengan alat
komunikasi seperti email, pesan instan, dan konferensi video, anggota tim dapat berkolaborasi
secara real-time, mengurangi hambatan komunikasi, dan meningkatkan responsivitas.

2. Kolaborasi dan Berbagi Informasi: Sistem manajemen basis data dan perangkat lunak
kolaboratif memungkinkan anggota tim untuk bekerja secara bersama-sama pada proyek,
membagikan informasi, dan mengakses dokumen secara bersamaan. Hal ini memfasilitasi
kolaborasi lintas tim dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

3. Penyederhanaan Tugas Administratif: Dengan adopsi perangkat lunak manajemen tugas


dan proyek, tugas administratif dapat disederhanakan, sehingga anggota tim dapat fokus pada
tugas inti mereka. Penggunaan teknologi informasi dalam hal ini dapat mempercepat alur
kerja dan mengurangi beban administratif yang tidak perlu.
Peran Teknologi Informasi dalam Koordinasi
Organisasi

4. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi: Teknologi informasi memungkinkan


organisasi untuk memantau kinerja individu dan tim melalui alat-alat analitik
data yang canggih. Dengan pemantauan kinerja yang terintegrasi, manajer
dapat melacak progres, mengidentifikasi masalah, dan membuat perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional.

5. Koordinasi Lintas Departemen: Sistem ERP dan perangkat lunak manajemen


rantai pasokan memungkinkan koordinasi yang efektif antara berbagai
departemen, seperti keuangan, produksi, dan pemasaran. Dengan adanya
integrasi data yang lengkap, informasi dapat dengan mudah diakses oleh
departemen terkait, memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih
baik dan koordinasi yang lebih efisien.

6. Peningkatan Aksesibilitas Informasi: Teknologi informasi memungkinkan


akses mudah dan cepat terhadap informasi yang diperlukan oleh individu atau
tim. Dengan adanya penyimpanan data yang terpusat dan aksesibilitas yang
mudah, anggota tim dapat dengan mudah mengakses informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka.
Peran Teknologi Informasi dalam Koordinasi
Organisasi

7. Koordinasi Fleksibel dalam Tim Virtual: Teknologi informasi


memungkinkan koordinasi yang efisien antara anggota tim yang bekerja
secara virtual atau dari lokasi yang berbeda. Dengan platform kolaboratif dan
alat konferensi jarak jauh, tim dapat tetap terhubung dan bekerja sama
secara efektif tanpa batasan geografis.

8. Pengelolaan Proyek yang Efektif: Dengan adopsi perangkat lunak


manajemen proyek yang canggih, koordinasi proyek menjadi lebih terstruktur
dan terorganisir. Alat-alat ini memungkinkan pengaturan jadwal, pemantauan
kemajuan, dan alokasi sumber daya dengan lebih efisien, sehingga
memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana.

9.Peningkatan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas: Teknologi informasi


memfasilitasi pelacakan tanggung jawab dan akuntabilitas individu terhadap
tugas dan target yang telah ditetapkan. Dengan pemantauan yang terperinci
dan transparan, anggota tim merasa lebih bertanggung jawab terhadap
kontribusi mereka terhadap tujuan keseluruhan organisasi.
Teknologi Informasi Yang Di Gunakan Dan Siapa
Saja Yang Terkait Dalam Koordinasi Dan
Pengendalian

Perangkat Lunak Kolaborasi: Seperti alat komunikasi dan kolaborasi online, seperti Slack, Microsoft Teams, dan
Zoom, yang memfasilitasi komunikasi real-time antara anggota tim.

Sistem Manajemen Proyek: Seperti Jira, Trello, dan Asana, yang memungkinkan tim untuk mengelola tugas,
mengatur jadwal, dan memantau kemajuan proyek secara keseluruhan.

Sistem Manajemen Basis Data: Seperti Oracle, MySQL, dan Microsoft SQL Server, yang menyediakan
infrastruktur untuk menyimpan dan mengelola data perusahaan secara efisien.

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): Seperti SAP, Oracle ERP, dan Microsoft Dynamics, yang
mengintegrasikan berbagai proses bisnis termasuk keuangan, manufaktur, dan rantai pasokan dalam satu
platform terpadu.

Perangkat Lunak Analitik Data: Seperti Tableau, Qlik, dan Power BI, yang membantu organisasi dalam
menganalisis data untuk mendapatkan wawasan yang berharga dan mendukung pengambilan keputusan yang
lebih baik.

Sistem Keamanan Informasi: Seperti perangkat lunak keamanan jaringan, perangkat lunak antivirus, dan firewall
yang membantu melindungi data dan informasi sensitif dari ancaman keamanan.
Teknologi Informasi Yang Di Gunakan Dan Siapa
Saja Yang Terkait Dalam Koordinasi Dan
Pengendalian

Sementara itu, pihak yang terlibat dalam penerapan dan penggunaan teknologi
informasi untuk koordinasi dan pengendalian meliputi:

• manajer operasional
• tim TI
• pengembang perangkat lunak
• analis bisnis
• staf departemen terkait
• dan karyawan yang menggunakan sistem tersebut dalam kegiatan
sehari-hari mereka.
Manfaat Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pengendalian Operasional

1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan penerapan teknologi informasi, proses


operasional dapat dioptimalkan secara signifikan, mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas operasional. Sistem otomatisasi yang didukung
oleh teknologi informasi dapat membantu menghilangkan redundansi dan mempercepat
alur kerja.

2. Peningkatan Akurasi dan Konsistensi: Penggunaan teknologi informasi memungkinkan


pengendalian operasional yang lebih akurat dan konsisten. Dengan adopsi sistem
terkomputerisasi, kesalahan manusia dapat diminimalkan, sehingga mengurangi risiko
kesalahan dan meningkatkan kualitas hasil akhir.

3. Pengelolaan Inventaris yang Lebih Efektif: Melalui sistem manajemen basis data dan
perangkat lunak inventaris yang terintegrasi, organisasi dapat mengelola stok barang atau
bahan secara efisien. Penggunaan teknologi informasi dalam hal ini memungkinkan
pengendalian yang lebih baik terhadap persediaan, mengurangi risiko kekurangan atau
kelebihan persediaan yang tidak perlu.
Manfaat Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pengendalian Operasional

4. Peningkatan Pengawasan Proses Produksi: Dengan adopsi teknologi informasi,


pengawasan proses produksi menjadi lebih terstruktur dan transparan. Dengan pemantauan
secara real-time dan analitik data yang canggih, manajer dapat mengidentifikasi masalah
potensial atau ketidaksesuaian dalam proses produksi dengan cepat, sehingga dapat segera
mengambil tindakan perbaikan.

5. Peningkatan Kecepatan Respons: Teknologi informasi memungkinkan organisasi untuk


merespons perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat. Dengan adopsi
sistem manajemen informasi yang responsif, organisasi dapat mengidentifikasi peluang atau
ancaman secara tepat waktu, sehingga dapat menyesuaikan strategi operasional dengan
lebih efisien.
Teknologi Informasi Untuk Pengendalian

Sistem Manajemen Inventori: Menggunakan perangkat lunak yang dapat secara otomatis
memantau persediaan, mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan stok, dan memberikan
peringatan jika terjadi penyimpangan dari standar persediaan yang telah ditetapkan.

Sistem Pemantauan Kinerja: Memanfaatkan aplikasi analitik dan dashboard kinerja untuk
melacak dan mengevaluasi kinerja operasional, memberikan gambaran real-time tentang
pencapaian target, serta mengidentifikasi area di mana peningkatan diperlukan.

Sistem Pelacakan Transaksi: Menggunakan sistem yang dapat memantau dan merekam
setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis, memungkinkan identifikasi penyimpangan atau
kegiatan yang mencurigakan yang memerlukan tindakan pengendalian.

Sistem Keamanan Cyber: Memasang perangkat lunak keamanan yang canggih untuk
melindungi data sensitif perusahaan dari serangan cyber dan melacak aktivitas yang
mencurigakan di jaringan.

Sistem Audit Internal: Menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan tim audit internal
untuk melakukan audit secara efisien dan efektif terhadap proses bisnis, memastikan
kepatuhan terhadap peraturan, dan mengidentifikasi area risiko yang perlu ditangani.
Pengaruh Teknologi Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan
(AI) terhadap Koordinasi dan Pengendalian:

1. Perluasan Kemampuan Koordinasi dan


Pengendalian: Adopsi Teknologi Internet of
2. Analisis Implikasi Masa Depan: Analisis
Things (IoT) memungkinkan perangkat
terhadap pertumbuhan teknologi IoT dan AI
untuk saling terhubung dan berkomunikasi
perlu dilakukan untuk memahami implikasi
secara otomatis, memperluas kemampuan
potensialnya terhadap strategi koordinasi
koordinasi antara perangkat dan sistem.
dan pengendalian masa depan di berbagai
Dengan bantuan Kecerdasan Buatan (AI),
sektor industri. Ini termasuk perubahan
sistem dapat belajar dan menyesuaikan diri
dalam struktur organisasi, aliran kerja, serta
dengan data yang dikumpulkan dari
pergeseran dalam peran dan tanggung
berbagai sumber, sehingga memungkinkan
jawab manusia dalam proses pengendalian.
pengendalian proses otomatis yang lebih
cerdas dan efisien.
Pengaruh Teknologi Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan
(AI) terhadap Koordinasi dan Pengendalian:

Pertumbuhan teknologi yang pesat memiliki implikasi yang signifikan terhadap strategi koordinasi dan
pengendalian di berbagai sektor industri. Berikut beberapa implikasi potensialnya:

1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan otomatisasi dapat
meningkatkan efisiensi operasional dengan memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan proses
produksi dan pengiriman secara real-time. Ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara berbagai
bagian dalam organisasi.

2. Peningkatan Keterlibatan Pelanggan: Teknologi digital telah mengubah cara perusahaan berinteraksi
dengan pelanggan mereka. Strategi pemasaran dan layanan pelanggan yang didukung oleh data dan
analitik dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan, memerlukan koordinasi antara departemen
pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.

3. Globalisasi dan Jaringan Supply Chain: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan
rantai pasokan global mereka dengan lebih baik. Ini memerlukan koordinasi yang kuat dalam manajemen
rantai pasokan untuk mengatasi tantangan globalisasi.

4. Keamanan Data: Pertumbuhan teknologi juga membawa risiko keamanan data yang lebihbesar.
Pengendalian yang kuat diperlukan untuk melindungi data sensitif dan mengkoordinasikan upaya
keamanan informasi di seluruh organisasi.
Pengaruh Teknologi Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan
(AI) terhadap Koordinasi dan Pengendalian:

5. Mobilitas dan Kerja Jarak Jauh: Teknologi memungkinkan mobilitas yang lebih besar, yang
memungkinkan kerja jarak jauh. Ini mengubah cara organisasi mengkoordinasikan dan mengendalikan
pekerjaan, dengan penekanan pada pengelolaan kinerja dan produktivitas daripada pemantauan fisik.

6. Perkembangan Kecerdasan Buatan (AI): AI dapat digunakan dalam analisis data dan pengambilan
keputusan. Ini mempengaruhi strategi pengendalian dengan mengintegrasikan kemampuan AI dalam
proses pengambilan keputusan, memerlukan koordinasi antara tim teknologi dan tim bisnis.

7. Perubahan Model Bisnis: Teknologi seringkali memungkinkan model bisnis baru, seperti layanan
berbasis berlangganan dan platform digital. Ini memerlukan perubahan dalam strategi koordinasi dan
pengendalian untuk menyesuaikan dengan perubahan bisnis.

8. Regulasi dan Kepatuhan: Pertumbuhan teknologi dapat mempengaruhi peraturan dan kepatuhan.
Perusahaan perlu berkoordinasi dengan baik dalam mematuhi peraturan yang terus berubah.
STRATEGI MENGATASI TANTANGAN DAN RISIKO
YANG TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI

1. Adaptasi terhadap Perubahan: Dengan infrastruktur yang fleksibel, organisasi dapat lebih mudah
menyesuaikan sistem dan layanan TI mereka untuk mengikuti perubahan kebutuhan internal
maupun eksternal.

2. Efisiensi Operasional: Infrastruktur yang fleksibel memungkinkan organisasi untuk lebih efisien
dalam penggunaan sumber daya TI, menghindari pemborosan, dan mengurangi biaya operasional.

3. Inovasi: Fleksibilitas memungkinkan organisasi untuk lebih cepat mengadopsi teknologi baru dan
inovasi, sehingga dapat tetap bersaing dalam pasar yang berubah dengan cepat.

4. Kontinuitas Bisnis: Dengan fleksibilitas, organisasi dapat lebih mudah merencanakan


danmelaksanakan strategi pemulihan bencana serta memastikan kontinuitas bisnis dalam situasi
yang tidak terduga.

5. Respons Cepat: Infrastruktur yang fleksibel memungkinkan organisasi merespons perubahan


pasar dan pelanggan dengan cepat, sehingga tetap relevan dalam industri.

6. Skalabilitas: Organisasi dapat dengan mudah mengukur infrastruktur mereka sesuai dengan
pertumbuhan bisnis atau kebutuhan proyek khusus.
THANKS…..

Anda mungkin juga menyukai