Anda di halaman 1dari 27

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


    Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang
jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi
adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-
sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam
suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara
satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data
yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia
bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia
gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
      Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan
informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
      Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
1.2 Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya
utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan
memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang
sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis
dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga
informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi
yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
 Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.
 Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut
disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus
informasi).
 Kebutuhan informasi didasarkan pada :
1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager
ataupun perorangan dalam suatu perusahaan.
 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam
penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah
atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab
informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal.
Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut
didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli
teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir
nilai efektivitasnya.

1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
 Definisi lain sistem informasi adalah :
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer)
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.

1.4. Komponen Sistem Informasi


Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
 Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media
untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
 Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam
basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
 Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan
membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data,
spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-
aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi
masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti :
keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan
informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen
CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan
data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi
(teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
 Blok basis data
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
 Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.

1.5. Jenis-jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian
(gambar:1):
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek
OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor
dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber
data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli
(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan
menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang
dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-
base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem
melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support


Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti
kantor.
Gambar 1. Jenis-jenis sistem

 Contoh sistem informasi antara lain :


1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan
dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data
akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang
jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien.
 Kemampuan utama sistem Informasi
1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah diakses.
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok
dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara
manual.
7. mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi


           Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan
Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakaninformasi
bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang
dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang
lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri
merupakan fakta-faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapatlangsung
digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar
dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
           Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar
ini menghasilkan informasi yang dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yangdiperoleh
dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak
atau aktivitas aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga
membutuhkanumpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan
ditahap input berikutnya(Sutono, 2007).
          Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,
dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi
utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
                Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
2.2 Sistem Informasi Manajemen
             Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen
adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang
dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan
tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)


           Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum
munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu
masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasiakuntansi
yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para
pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan
informasi bagi para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi
nama pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang lebih baik.
Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan
konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi
komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itumulai terlihat
jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat bantu yang mampu
menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh
beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar sepertiDepartemen
Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaananggaran, pembiayaan dan
penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap
awalmenyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen
tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya:
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
            Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah tertentu yang harus
dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor
(office automation - OA), yang memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan
produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
            Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan
proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat
perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi
sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS,
EIS, maupun AImerupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan
menggunakankomputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk
pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

2.4 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
      Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem
informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan
kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk
penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya
dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
      E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah
perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari
e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua
pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya
berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-
bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-
commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise
collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
   Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja.
Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya
untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan
eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan
halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek
bisnis.
      E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,
manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet E-
commerce atau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang
melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
    O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual,
membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi
pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang
menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung
setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan
mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran.
Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online,
akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan
intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.

2.5 Internetworking
    Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan
menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer
network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet. O’Brien dan Marakas (2009)
menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin padainternetworking
adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer
(computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan
komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu
dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan
dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas
lainnya yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan
tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun
dengan perusahaan lainnya.
   Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang
hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra
bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu
perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database perusahaan.
     Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat
menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan
jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan
pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah situs website. Nugroho (2004)
berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang dimulai
dengan halaman depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi, iklan dan
program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan internetworkingperusahaan
sebagai internetworked enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:

 Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service


yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran
sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on
line.
 Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis
jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam
hitungan detik.
 Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines
partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih
efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena
komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para
pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang
dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen
baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat
diakses secara global.
 Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk
mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-
commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer
dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer
dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut.
Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan
mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan
kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan
organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya
pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.

III. KASUS

PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan perusahaan yang bergerak


dalam bidang industri makanan dan minuman yang didirikan di Indonesia. Perusahaan
ini didirikan oleh Sudono Salim pada tahun 1990. Pada beberapa dekade terakhir, PT
Indofood CBP Sukses Makmur tbk. telah berkembang menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan mengadakan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan oleh para pedagang
eceran. Perusahaan ini telah mengekspor produksi makanannya hingga ke Asia,
Australia, dan Eropa. Kini, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan
perusahaan mapan dan terkemuka dalam setiap kategori bisnisnya.
  Sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. akan dijabarkan secara
detail pada diagram berikut :
 

Gb1. Diagram Sistem Informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.


 
           Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah seorang
Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dibantu oleh angota Direksi.
Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan dan
mengelola perseroan. Berikut ini merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP
Sukses Makmur tbk. :

Gb2. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.


Deskripsi Fungsional
Deskripsi pembagian tugas, tanggung jawab, dan kewajiban masing-masing pemegang
jabatan pada sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah sebagai
berikut :

– Executive Information System (EIS)


1. Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota
direksi lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab
dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh
target dan tujuan dapat tercapai.

– Decision Support System (DSS)


1. Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan
kegiatan dan mengelola perseroan.

– Management Information System (MIS)


1. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu
Dewan Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran
pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan perseroan.
2. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian
internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional
dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping
itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk
melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan
bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit Internal
secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.
3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan
institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga
bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar
modal, memberikan saran kepada direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur
pertemuan direksi.
4. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan
operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu
kebijakan operasional.
5. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola
kegiatan perseroan.
6. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara
proaktif kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan
transparan kepada analisis maupun investor.
7. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan
pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui
sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen
dan direksi.
– Transaction Processing System (TPS)
1. Divisi pada Manajemen Operasional antara lain
 Divisi Mie Instan
 Divisi Packaging
 Divisi Dairy
 Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus
 Divisi Snack Foods
 Divisi Food Seasonings
 Divisi Internasional
 Divisi Bogasari
 Divisi Agribisnis
 Divisi Distribusi
2. Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain
 Divisi Treasury
 Divisi Controller
 Divisi Central Marketing
 Divisi Corporate Purchasing
 Divisi Investor Relations and Corporate Secretary
 Divisi CHR and CPR
 Divisi Legal
 Divisi Corporate Internal Audit
 Divisi Research and Development
 Divisi Information Technology
Seluruh tenaga kerja pada masing-masing divisi memiliki tanggung jawab dan
tugas sesuai dengan bagian divisinya. Setiap divisi memiliki tanggung jawab kepada
seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur
eksekutif.
Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi, maka
sudah sewajarnya semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi
demi efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target
perusahaannya. Kita bisa membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara
2 perusahaan antara yang menggunakan manajemen sistem informasi dengan
perusahaan yang masih menganut sistem kontemporer/konservatif.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN

ERP (Enterprise Resource Planning)


Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah
bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk
e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta
modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia
             Keuntungan penggunaan ERP antara lain :
1.      Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja     keuangan perusahaan dengan lebih baik
2.  Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk
3.    Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yg berbeda-beda.
4.    Keuntungan yang bisa terukur, diantaranya : penurunan inventori, penurunan tenaga
kerja secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol keuangan penurunan
waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi.
Satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini
sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia adalah SAP.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang
sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya.
Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik
dari segi licensenya, konsultan IT, dan juga SDM yang masih langka.
SAP (System Application and Product in data processing)  merupakan software
Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk
membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara
lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi
bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP
dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Area , Kegunaan dan Fungsi penerapan ERP di PT. Indofood


Dengan  mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP
yang dilakukan pada PT Indofood.

1.      Financial
a.       Financial Accounting (FI)
menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas dan kinerja keuangan
perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun eksternal.
b.      Controlling (CO)
mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian capital
investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta memonitor dan
merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga pengendalian biaya
dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
c.       Investment Management (IM)
menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assetsdari
perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan.
d.      Treasury (TR)
mengintegrasikan atara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik,
dan transaksi keuangan.
e.       Enterprise Controlling (EC)
memberikan akses bagi  Enterprise Controller kepada Information
Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi keuangan perusahaan, hasil dari
perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi, maintenance dari aset
perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan, kondisi pasar yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size, market share, dan competitor
performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur biaya, financial
accounting, danprofitability analysis)

2. Logistics
a.       Logistics Execution (LE)
pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good
receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul
lainnya.
b.      Sales and Distribution (SD)
membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik
dalam periode akuntansi berikutnya.
c.       Materials Management (MM)
 membntu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material,
energi, dan servis terkait.
d.      Plant Maintenance (PM)
mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efekti,
mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen peralatan dengan
aktivitas operasional yang sedang berjalan.
e.       Production Planning and Inverntory Comtrol (PP)
merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai dengan proses delivery
produk. 
f.       Quality Management (QM)
berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.
g.      Project System (PS)
mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value, perencanaan detail
menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis, pendeskripsian
aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi permintaan
material, manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material, operating
resources, dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek
berjalan, evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.

3. Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif
terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan,
melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan
pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen karir. Meliputi:
o     Personnel Management (PA)
o     Personnel Time Management (PT)
o     Payroll (PY)
o     Training and Event Management (PE)
o     Organizational Management (OM)
o     Travel Management (TM)

Signifikansi Penerapan ERP di PT. Indofood


Beberapa perubahan berupa manfaat yang signifikan di luar features dan fungsi yang
dijabarkan adalah:
1.     Meningkat drastisnya ketepatan antara supply dengan demand konsumen pada tiap
area distribusi
2.   Distribusi informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi sekaligus
memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang pengambilan keputusan di
tiap lini divisi.
3.      Meningkatkan efisiensi biaya
4.   Mengurangi biaya administrasi melalui efektifitas metode manajemen pengarsipan dan
distribusi data terpadu 

Penerapan SAP di PT. Indofood


Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14
pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan yang juga beroperasi di Cina dan
Nigeria menjual lebih dari 8 miliar  paket mie instant tiap tahunnya. Disamping
beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan
soft drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar
kedepannya membuat. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan Samahita, Chief
Information and Knowledge Officer Indofood,menjelaskan “Perbedaan varian dari mie
instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division
(FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka
sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh
berbagai varian darimie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar
persediaan digudangseminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal
itu dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol
Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood
mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer
(SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP
Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse
(SAPBW)

Fungsi penerapan ERP diantaranya :

1.       Tetap Mempertahankan Platform


    Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara
lain reliability, s c a l a b i l i t y , d a n k e m u d a h a n m a n a j e m e n . D e n g a n m e l i h a t
c r i t e r i a i t u , terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan.
iSeries memilikikeamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukung
SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi
SAP.Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP
BW dan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti
platformserver. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM DB2 Database
Management.Gunawan mengatakan, “iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan
kami memilikikemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan
pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries
memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami
butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan
maintainability.”

2.      Menyesuaikan Minat Konsumen


Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan
pendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin
Diwaktu yang akan dating. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapat
menganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola
yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif.“Sebagai
contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling
laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga,
sehingga kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat
yang dituju, sehinggaakan meningkatkan potensi penjualan. SAP
memberikan informasi yang mendetaildengan sangat cepat dimana hal
tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital.”
Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO
d i m a n a   i a   a k a n memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang
harus di produksi, berapa jumlahnya dan di pabrik mana akan diproduksi.
3.      Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk perencanaan
kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi
biaya. Salah satu tujuan bisnisnya saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-
pelanggan dengan lebih akurat, kemudian melayani kelompok sesuai dengan minatnya
masing-masing dan akan bekerja lebih erat dengan para distributor hingga pengecer.
Ini akan memungkinkan untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu
meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Sudah jelas bahwa platform komputasi
terbuka adalah mutlak diperlukan untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan
memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data
realtime melalui berbagai sistem ERP.

4.      Pengarsipan Dokumen


Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP. Software ini bertindak
sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem
dan mwngurangi biaya administrasi. Dengan menggunakan IBM Content Manager
Common Store untuk SAP, perusahaan mampu mengurangi kekbutuhan penyimpanan
dokumen, serta tetap mempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama
seperti laporan pajak tanpa kesulitan.

                             
IV. KESIMPULAN dan SARAN
 
5.1 Kesimpulan
     Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi .
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi.
5.2 Saran
      Sebaiknya sistem informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan tidak
cuma di bidang organisasi dalam perusahaan.

V. DAFTAR PUSTAKA

# Putra , Yananto Mihadi (2018) Modul kuliah sistem informasi manajemen FEB –
universitas Mercubuana Jakarta
#http://nyomandarma.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen-dan-
peranan.html
# Natalia, N. 2011.
# http://nda-aping.blogspot.com
# id.wikipedia.com
# http://manajemen4b2.blogspot.com/2017/03/sistem-informasi-manajemen-pt-
indofood.html

Anda mungkin juga menyukai