Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


mata kuliah Manajemen dan Administrasi Pendidikan
yang diampu Dr. Metroyadi, S.H., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Muamar Nasrullah Jayatri (2110118210034)
Muhammad Syafiq Mubarak (2110118210047)
Putri Hafizah (2110118220011)
Hadiyati Rahmani Qadariah (2110118220017)
Raihani Rahma (2110118220023)
Zuraida Latifah (2110118220028)
Maulida (2110118320016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Sistem Informasi Pendidikan” dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Metroyadi, S.H., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
dan Administrasi Pendidikan.
Terlepas dari itu semua, kami sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasa maupun materi. Oleh
karena itu, dengan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun agar kami dapat melakukan perbaikan pada makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terkait dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan
rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua.

Banjarmasin, 29 Agustus 2022


Penyusun,

Kelompok 9

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II ................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1. Pengertian dan Hakikat Sistem Informasi Manajemen ..................................... 3

2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen .................................................... 3

2.1.2. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen (SIM) ..................................... 4

2.1.3. Batasan Sistem Informasi Manajemen ......................................................... 4

2.2. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan........................................................... 5

2.2.1. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan........................ 6

2.3. Tujuan Manajemen Sistem Informasi ................................................................. 7

2.4. Komponen Manajemen Sistem Informasi ........................................................... 9

2.5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ..................................... 15

2.5.1. Bentuk Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ................. 15

2.5.2. Dampak Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan terhadap


Etika dan Sosial ....................................................................................................... 17

2.5.3. Hasil Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan .................... 18

BAB III............................................................................................................................. 20

PENUTUP........................................................................................................................ 20

ii | P a g e
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 20

3.2. Saran ..................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi saat ini menjadi salah satu bukti bahwa
dunia saat ini sangat bergantung pada teknologi untuk setiap esensi kehidupan
manusia. Informasi adalah satu-satunya tujuan manusia ketika melakukan interaksi,
serta sosialisasi agar kita bisa tetap survive di era di mana semua hal sangatlah
bergantung dengan teknologi.
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah instrumen atau alat penyaji
informasi. Karena itu sistem informasi manajemen mempunyai peranan yang
sangat penting di dalam suatu organisasi sebab berpengaruh terhadap maju
mundurnya sebuah organisasi. Apabila pengelolaan SIM nya buruk, tentu akan
memberikan dampak yang buruk bagi manajemen, begitu pula sebaliknya.
Sistem informasi manajemen ini sangat membantu sebuah manajemen
dalam proses pengambilan keputusan, dengan mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Sehingga informasi yang
diberikan seharusnya merupakan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
tepat, akurat, dan relevan penggunaannya.
Saat ini sistem informasi manajemen telah menjadi sangat efektif dan juga
efisien untuk memperlancar jalannya proses aktivitas, sebab tidak dapat dipungkiri
bahwa sistem membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah untuk dicapai.
Misalnya untuk mengetahui berapa penjualan yang dicapai dalam sehari oleh
perusahaan, tidak mungkin dihitung dengan perhitungan secara manual. Cara yang
paling efektif dan efisien adalah dengan melakukan sistem informasi manajemen
untuk memberikan data transaksi jual beli dalam waktu tertentu. Artinya sistem
informasi manajemen berfungsi dalam menyajikan data yang telah diolah dalam
sistem informasi yang lebih tersistem, efektif, serta efisien, atau yang sering
disebutkan dalam istilah effective business system. Dalam makalah sistem informasi
manajemen akan dibahas mengenai ruang lingkup serta definisi dan konsep sistem
informasi manajemen.

1|Page
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen (SIM)?
2. Apa itu sistem informasi manajemen pendidikan?
3. Apa saja tujuan manajemen sistem informasi?
4. Mengapa komponen manajemen sistem informasi saatlah penting dalam
menunjang keakuratan sebuah informasi?
5. Bagaimana penerapan sistem informasi manajemen pendidikan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami bagaimana suatu manajemen sistem informasi pendidikan berperan
dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan dalam bidang
pendidikan.

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Hakikat Sistem Informasi Manajemen
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi
manajemen antara lain sebagai berikut:
1. Menurut O’Brien (2002), sistem informasi manajemen adalah sistem
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu
organisasi. Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang
mendapatkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam
kegiatan manajemen. Menurut O’Brien (2010), sistem informasi
manajemen merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware,
software, communication network, dan data resource yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi (Wikipedia,
2010).
2. Abdul Kadir (2002) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai
sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.
3. Sistem informasi manajemen adalah pengembangan dan penggunaan
sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi (David kroenke,
1989).
4. Sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu pada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi
dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan
pengendalian (Stoner, 1996).

3|Page
Secara Sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi
melakukan pemrosesan data, kemudian mengubahnya menjadi informasi. Dari
penjelasan di atas, bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan
pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
2.1.2. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Di dalam organisasi terdapat bagian khusus sebagai pengelola SIM
administrasi pendidikan.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan jalinan hubungan antara
bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM.
3. Sistem Informasi Manajemen merupakan segenap proses yang mencakup
antara lain pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data,
pengambilan data, penyebaran informasi dengan tepat dan cepat.
4. Sistem Informasi Manajemen bertujuan agar para pelaksana dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
Berdasarkan uraian tentang karakteristik Sistem Informasi Manajemen
(SIM) di atas, dapat disimpulkan karakteristik SIM secara rinci yaitu sebagai
pengelola administrasi pendidikan yang berbasis teknologi yang prosesnya
mencakup pengumpulan data, pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan
data dan penyebaran informasi dengan tepat dan cepat untuk membantu para
pelaksana dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
2.1.3. Batasan Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sistem informasi
dan bergantung pada besar kecilnya organisasi yang terdiri atas sistem-sistem
informasi sebagai berikut.
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan pemasaran,

4|Page
kegiatan penelitian pasar, dan sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level
management), manajemen tingkat menengah (middle level management), dan
manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri atas
direktur utama (president), direktur (vice-president), dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan, dan akuntansi.
Adapun middle level management terdiri atas manajer-manajer divisi dan manajer-
manajer cabang. Lower level management disebut operating management dapat
meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan
strategic level, middle level management disebut tactical level, dan lower
management disebut technical level.
2.2. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikan atau Education Management
Information Sistem (EMIS) merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan
aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan
mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan
bidang pendidikan. Gordon B. Davis menjelaskan bahwa sistem informasi
manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang

5|Page
mampu menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (Eti Rochaety, Pontjorini
Rahayuningsih, Prima Gusti Yanthi, 2006: 12-13).
Dodi Irawan (2003: 20) menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen
pendidikan adalah sebuah metode manajemen formal dalam penyediaan informasi
pendidikan yang akurat dan tepat waktu sehingga proses pengambilan keputusan,
perencanaan, pengembangan proyek, dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan
lainnya dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam pengertian lain sistem informasi
manajemen pendidikan adalah sekelompok informasi dan dokumentasi yang
terorganisasi dalam melaksanakan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
analisis, dan penyebaran informasi yang digunakan untuk manajemen dan
perencanaan pendidikan. Marcus Powell (2006: 4), mengemukakan bahwa pada
dasarnya sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebuah sistem kumpulan
data, penyimpanan, pencarian, pengolahan dan penyebarannya yang dirancang
khusus untuk digunakan oleh para pengambil keputusan dan administrator untuk
merencanakan dan mengelola sistem pendidikan secara efisien, efektif dan
berkelanjutan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen sistem
informasi pendidikan merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen, dan perencanaan pendidikan. Ketersediaan
informasi pada Sistem informasi manajemen pendidikan melalui proses
pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data.
2.2.1. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Beberapa ruang lingkup sistem informasi manajemen pendidikan di
antaranya adalah:

1. Koneksi dan setting, berupa identitas sekolah, setting tahun ajaran, setting
kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, berupa pengelolaan biodata masing-masing siswa,
beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi,
perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik, berupa laporan nilai hasil ujian secara periodik,
data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan

6|Page
penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata
pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, berupa manajemen biodata guru dan
karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus,
training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan, berupa manajemen pembayaran biaya pendidikan,
administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya,
biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan, berupa pengelolaan buku (judul, kategori &
deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar
masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik
keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7. Pelaporan, berupa pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa
kesehatan, beasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh
siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran),
rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS
(data sekolah, siswa dan guru).
8. Bank Soal, berupa pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian
dan pencetakan.

2.3. Tujuan Manajemen Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen (SIM) mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan informasi yang konsisten, akurat, tepat waktu, relevan dengan cara
yang efisien untuk digunakan oleh manajemen guna pengambilan keputusan
strategis, taktis dan operasional. Pada tingkat yang paling dasar sistem pengolahan
transaksi harus mampu menjaring semua data yang akan menjadi bahan mentah
Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk diolah menjadi informasi. Beberapa
kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis.

7|Page
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
8. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui
dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a) Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing.
b) Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang
memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c) Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba,
volume penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional


yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan
kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil
yang terbaik/maksimal. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada
gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas
yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif,
kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.

9. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen


Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling

8|Page
berhubungan. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional.
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari:
a) Proses transaksi
b) Proses laporan
c) Proses pemeriksaan
10. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan
strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi
akan mampu mencapai tujuannya.
11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-
masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang
biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian
operasional, pengendalian manajemen, danperencanaan strategis

2.4. Komponen Manajemen Sistem Informasi


Informasi yang tepat waktu dapat dicapai dengan komponen teknologi.
Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data, dan
teknologi telekomunikasi mempercepat proses transmisi data, sehingga membuat
informasi dapat disajikan dengan tepat waktunya. Informasi yang akurat dapat
dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan
menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak
disengaja. Komponen kontrol membuat sistem informasi menghasilkan informasi
yang akurat.

9|Page
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu (1) komponen
input atau komponen masukan, (2) komponen model, (3) komponen output atau
komponen keluaran, (4) komponen teknologi, (5) komponen basis data dan (6)
komponen kontrol atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada
untuk membentuk satu-kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada,
maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan
data. Hal ini berdampak kepada sistem informasi yang tidak dapat mencapai
tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat.
(Jogianto, 2005: 46)
Berikut ini merupakan komponen-komponen dari manajemen sistem informasi,
yaitu:
1. Komponen Input
James (2001:24) menjelaskan bahwa input merupakan data yang masuk ke
dalam sitem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan baha
dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem
informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan
output, ini merupakan hal yang diluar nalar. Input yang masuk ke dalam
sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum
dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam
bentuk basis data. Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah
oleh sistem ini. Data dari sistem informasi dapat berasal dari luar organisasi,
misalnya data saham dari pasar modal, atau dari dalam organisasi, misalnya
data penjualan. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat di
dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap data dari sistem informasi. Dokumen dasar dapat membantu di
dalam penanganan arus data sistem informasi, yaitu:
a) Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan
ditangkap.
b) Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.

10 | P a g e
c) Data mendorong lengkapnya data akuntansi, disebabkan data yang
dibutuhkan disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
d) Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari
formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada individu atau
departemen-departemen yang membutuhkannya.
e) Dokumen dasar dapat membentuk di dalam pembuktian terjadinya suatu
transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk pelacakan
pemeriksaan.
f) Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung dari
file-file data di komputer. Proses selanjutnya setelah data tercatat di
dokumen dasar adalah memasukkan data tersebut ke dalam sistem
informasi.
2. Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem berasal dari data yang diambil dari
basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model pertama
yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang
menunjukkan suatu proses 32 perbandingan logika atas model matematika
yang menunjukkan proses perhitungan matematika (Faiz, 2005). Model
kedua yang digunakan adalah model matematik untuk menghitung unit yang
harus dipesan. Misalnya adalah barang dengan kode 102 yang harus dipesan
kembali sebanyak 7 unit. Pertanyaannya adalah mengapa harus dipesan
kembali sebanyak 7 unit? Mengapa tidak lebih atau kurang dari 7 unit?
Pemesanan kembali sebanyak 7 unit merupakan jumlah yang paling
ekonomis yang sudah dihitung melalui model matematik. Komponen Model
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa
adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi secara tepat waktu. Komponen teknologi
mempercepat sistem informasi dalam pengolahan data. Komponen
teknologi dapat dikelompokkan ke dalam dua macam kategori, yaitu
teknologi sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan
teknologi sistem telekomunikasi. Teknologi merupakan kotak alat (tool

11 | P a g e
box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
menyeluruh.
3. Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah berupa informasi yang berguna bagi
para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem
informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi
selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke
dalam lubang yang dalam. Output dari sistem informasi dibuat dengan
menggunakan data yang ada di basis data, dan diproses menggunakan model
tertentu. (Kenneth, 2008).
4. Komponen Kontrol
Menurut Michael (1996:67) menjelaskan bahwa “komponen kontrol juga
merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi”.
Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Sistem
pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat diklasifikasikan
sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system) dan
sistem pengendalian aplikasi (application control system). Pengendalian
secara umum dapat terdiri dari pengendalian-pengendalian sebagai berikut:
a) Pengendalian organisasi.
b) Pengendalian dokumentasi.
c) Pengendalian perangkat keras.
d) Pengendalian keamanan fisik.
e) Pengendalian keamanan data.
f) Pengendalian komunikasi.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan
(input control), pengendalian proses (processing control) dan pengendalian
keluaran (output control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan
pengendalian yang sidah diprogramkan di perangkat lunaknya.

12 | P a g e
Pengendalian aplikasi di antaranya adalah control digit check, reasonable
check, echo check, batch control check).
5. Komponen Basis Data
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jhon, 1985: 14). Dari definisi ini,
terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu sebagai berikut:
a) Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data
(database).
b) Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut.
Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang
digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya
digunakan berupa hard disk.
c) Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini
dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman
komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat
lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat
lunak ini disebut dengan database management system.
DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah
Relation Data base Management System. RDBMS menggambarkan suatu
file basis data seperti suatu tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field
dari data dan bagian baris menuju record dari data.
Menurut James A. O’Briend and Marakas, pada tahun 2010 komponen dasar
sistem informasi bergantung pada 5 hal diantaranya:
1. People Resource, sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan
semua sistem informasi, manusia menjadi sumber daya pemakai akhir dan
pakar sistem informasi.
2. Hardware Resource, sumber daya hardware secara khusus menjadi sumber
daya pemrosesan informasi. Tidak hanya sumber daya mesin saja seperti
komputer, tetapi semua media data yang objeknya berwujud tempat data
dicatat dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optikal.

13 | P a g e
3. Software Resource, sumber daya software diperintahkan untuk semua
rangkaian pemrosesan informasi. Secara konsep software bekerja atau
beroperasi dengan hardware komputer yang disebut program, rangkaian
yang diperintahkan untuk pemrosesan informasi yang disebut prosedur.
Berikut ini contoh sumber daya informasi:
a) Software system, progrem sistem operasi yang mengendalikan dan
mendukung operasi sistem komputer.
b) Software aplikasi, sebuah program yang memproses langsung bagi
pengguna tertentu dalam sistem komputer oleh pengguna akhir. Contoh:
program oleh kata dan program analisis penjualan.
c) Prosedur, pengoperasian sebuah perintah bagi orang-orang yang akan
menggunakan sistem informasi. Cotoh: sebuah perintah untuk mengisi
formulir menggunakan software.
4. Data Resource, sumber daya data dalam sistem informasi beragama, bisa
berupa angka, huruf dan karakter lainnya yang menjelaskan transaksi dan
kegiatan bisnis lainnya. Dalam penulisan komunikasi bisa menggunakan
data teks berupa kalimat, data gambar seperti grafik, tabel dan angka-angka
atau bisa dalam bentuk audio dan video.
5. Network Resource, internet, intranet dan ekstranet menjadi salah satu hal
yang penting bagi teknologi komunikasi dan jaringan dan menjadi hal yang
mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce dalam sistem informasi
berbasis komputer. Sumber daya jaringan meliputi:
a) Media komunikasi, misalnya kabel twisted-pair, kabel tembaga, kabel
serat optik, teknologi gelombang mikro, seluler dan satelit tanpa
menggunakan kabel.
b) Membutuhkan dukungan jaringan seperti dukungan hardware,
software, dan teknologi data untuk mendukung operasi dan penggunaan
jaringan. Contoh: Modem, prosesor antar jaringan, software pengendali
seperti software operasi jaringan dan penjelajah internet.

14 | P a g e
2.5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
2.5.1. Bentuk Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem perencanaan di dalam
suatu organisasi, lembaga atau perusahaan yang melibatkan pengendalian internal
seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, akuntansi manajemen
sebagai salah satu strategi dalam bisnis. Yang bertujuan untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan hingga menganalisa informasi dan kmeudian disebarkan
untuk tujuan spesifik. Semua fungsi manajemen baik itu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemimpin (leading/actuating), dan pengendalian
(controlling) diperlukan untuk keberhasilan kegiatan dalam suatu organisasi,
termasuk dalam bidang pendidikan. Keberhasilan saat menjalankan fungsi
manajemen tersebut salah satunya ditunjang oleh sistem informasi yang mampu
menyediakan informasi yang dibutuhkan para pengolah (pemimpin lembaga
tersebut).
Sistem informasi manajemen pendidikan merupakan perpaduan antara
sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan,
mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses
pengambila keputusan dalam bidang pendidikan dan data-data tersebut adalah
empiris atau data yang berupa fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu segala kebutuhan pelaporan dari
sekolah ke dinas pendidikan daerah maupun untuk kebutuhan Departemen
Pendidikan Nasional dapat dilakukan dengan mudah, dengan adanya sistem
informasi manajemen pendidikan ini dapat membuat manajemen pendidikan
menjadi lebih terkendali.
Seiring dengan perkembangan zaman, majunya peradaban dunia, dinamika
kehidupan penduduk bumi yang tidak jarang menyebabkan gejolak kehidupan

15 | P a g e
sosial, dan permasalahan sosial selalu timbul setiap saat dikarenakan sangat
cepatnya arus globaliasi yang terjadi. Sarlito W. Sarwono menyatakan bahwa:
“Maju dan berkembangnya peradaban dunia juga mempengaruhi alat
pendukungnya, di antaranya adalah teknologi komunikasi yang penggunaannya
sebagai alat bantu untuk memproses dan mentransfer perangkat data informasi yang
dibutuhkan, teknologi komunikasi pula sebagai sebab masuknya norma dan nilai
baru dari luar yang pada gilirannya norma dan nilai baru ini masuk ke dalam
lingkungan kehidupan keluarga dan masyarakat.”
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem operasional yang
melaksanakan atau menjalankan beraneka ragam fungsi untuk menghasilkan luaran
yang berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang
bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada kehidupan sehari-hari
sangat banyak ditemukan. Dalam dunia pendidikan sistem informasi manajemen
pendidikan pun serta teknologi sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penerapan atau implementasi pedidikan di masa mendatang akan
mengalami perubahan yang secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh
aplikasi teknologi informasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Jenis
teknologi yang secara langsung berpengaruh kuat pada pelaksanaan pendidikan
adalah komputer, jaringan internet yang dapat dikonstruksi untuk suatu proses
pembelajaran. Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang
berhasi mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses
pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar negeri sehinga dapat mengadopsi
pola pembelajaran yang lebih mudah, cepat, memiliki nilai tambah serta inovatif
dalam mencari formulasi baru untuk memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan
maupun keterampilan bagi peserta didiknya. Sekolah yang melakukan pelayanan
terhadap siswa merupakan institusi yang sangat membutuhkan kehadiran teknologi
informasi sebagai pendukung peningkatan kualitas pelayanan. Sistem informasi
manajemen sekolah dapat dikatakan berjalan apabila semua komponen sekolah
dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem itu sendiri, sebagai contoh adanya
fasilitas terpadu atau terintegrasi jadi satu mulai dari database peserta didik, guru,
bimbingan dan konseling, kartu pelajar yang memiliki barcode, daftar hadir siswa,

16 | P a g e
guru ataupun pegawai, nilai (Ulangan, UTS, UAS, Try out, dll) di mana rapor
otomatis diprogram. Dan juga dalam sekolah juga terdapat aplikasi SMS gateway
sistem atau biasa disebut SMS Smart School ini juga dengan mudah karena dikelola
sendiri oleh sekolah. Jadi biaya akses untuk aplikasi ini menjadi lebih murah dan
mudah dipantau. Dengan SMS Smart School, wali siswa dapat menerima laporan
otomatis dari pihak sekolah, misalnya nilai siswa, pelanggaran disiplin,
pembayaran uang sekolah, data guru dan informasi sekolah transparan lainnya.
Selain itu, salah satu sistem pengelola data yang biasa digunakan adalah
sistem DAPODIK. DAPODIK adalah, suatu sistem pendataan dan pengelolaan
data-data pendidikan yang bersifat mikro secara online dan real time. Terdapat jenis
data utama yang dikelola pada sistem dapodik, meliputi data sekolah, data siswa,
data pendidik, data karyawan, dan staf sekolah. DAPODIK bertujuan untuk
mewujudkan basis data sehingga dapat tercipta tata kelola data pendidikan yang
terpadu dan menghasilkan data yang representative untuk memenuhi kebutuhan
kementerian dan pemangku kepentingan lainnya. Dan tujuan berikutnya adalah
untuk mendukung peningkatan efisiensi, efektif, dan sinergi kegiatan pengumpulan
data pokok yang terintegrasi dalam satu sistem pendataan.
2.5.2. Dampak Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan terhadap
Etika dan Sosial
Menurut Eti Rochaety dampak positif diterapkannya teknologi informasi
pada organisasi pendidikan adalah kinerja organisasi lebih efisien karena teknologi
informasi dapat menghapus posisi penyambung komunikasi dari dua tempat yang
berkepentingan, juga menghapuskan batas waktu untuk operasi internasional.
Selain itu peserta didik atau mahasiswa bisa melaksanakan pembelajaran dengan
berbasis internet yang biasa disebut dengan e-learning sehingga pembelajarannya
lebih praktis dan hasil atau mutu dari pembelajarannya yang lebih praktis dan hasil
atau mutu dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.
(Roechaety, 2005)
Namun secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu
hak privasi individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar
etika penggunaannya misalnya, pemanfaatan teknologi komputer dengan mudah

17 | P a g e
dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah, belum lagi ada
sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu
orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi, ada pula yang
memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal atau
sesuatu yang dapat mengancam keselamatan penggunanya. Bukan suatu hal yang
baru bila kita dapat mengamati bahwa dengan kemajuan teknologi yang semakin
meningkat pula tindak kejahatan yang dapat terlihat seperti adanya penayangan
tindak kejahatan di internet membuat orang dapat mencontohnya ataupun penipuan-
penipuan yang dilakukan.
Dapat disimpulkan bahwa teknologi dan informasi yang berkembang cepat
dengan sistem di era modern ini membawa dua dampak yaitu positif dan dampak
negatif, namun, terlepas dari dampak tersebut, terlihat bahwa berbagai organisasi
khususnya organisasi pendidikan menyambut dengan baik perkembangan teknologi
informasi. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya sekolah ataupun universitas yang
menerapkan teknologi informasi. Dan pihak sekolah sendiri harus mempersiapkan
strategi untuk menghadapi dampak negatif atau permasalahan yang mungkin terjadi
dari penerapan teknologi informasi tersebut. Dan salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu memadukan antara teknologi informasi dengan sumber daya
manusia agar tidak terjadinya peningkatan pengangguran.
Selain hal di atas dalam kecepatan penyajian informasi berakibat penerapan
teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan
pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada
siswa. Dengan hal itu dapat membuat siswa akan merasa lebih dimanusiakan dalam
upaya mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya.
2.5.3. Hasil Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang
pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan
administrasi akademik, administrasi pelaporan dan kepegawaian dan masih banyak
lagi bidang-bidangnya yang lain yang membutuhkan layanan sistem informasi
manajemen pendidikan ini. Kebutuhan akan aplikasi database yang dapat
mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komite-komite

18 | P a g e
pembelajaran, juga menyangkut kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari
sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke dinas
pendidikan kabupaten atau kota, provinsi maupun kementerian pendidikan
nasional. Teknologi informasi juga merupakan salah satu senjata pesaing. Hal ini
dapat terlihat bahwa teknologi informasi menjadi salah satu alat untuk
meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan
untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki
seperangkat teknologi informasi yang memadai. Dalam penerapannya teknologi
informasi menjadi penghubung antara perusahaan dengan pelanggan, lihat saja
internet banking, mobile banking, home shopping, e-consultancy, e-commerce, dsb.
Di mana menurut Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang teknologi
informasi yang berbasis internet berkembang melalui tahapan sebagai berikut:
1. Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan untuk meningkatkan
produktivitas dan memperkecil biaya
2. Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektifitas
penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer
3. Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan melalui
pembangunan program sistem informasi
4. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan
keputusan dari data kualitatif
5. Gelombang kelima, TI difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen)
melalui pengembangan jaringan internet
6. Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel
(Wireless). Sistem tersebut dapat memungkinkan seseorang mengakses
internet melalui komputer yang terhubung ke telepon seluler.

19 | P a g e
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang dirancang
untuk menyediakan informasi berbasis teknologi yang prosesnya mencakup
pengumpulan data, pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data dan
penyebaran informasi yang tepat dan cepat untuk membantu para pelaksana dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Sistem informasi manajemen
pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang
pendidikan. Sistem informasi manajemen memiliki kemampuan untuk
menghasilkan informasi yang konsisten, akurat, tepat waktu, relevan dengan cara
yang efisien. Karena itu, sistem informasi manajemen harus memiliki semua
komponen untuk membentuk sebuah kesatuan sistem informasi sehingga dapat
melakukan fungsi serta mencapai tujuannya. Dalam pemanfaatan sistem informasi
manajemen khususnya dalam bidang pendidikan, diperlukan pengelolaan bidang
bidang yang membutuhkan layanan sistem informasi manajemen, seperti
administrasi dan manajemen pendidikan.
3.2. Saran
Dalam pendidikan pemanfaatan sistem informasi manajemen sangat
diperlukan, sehingga perlunya pengelolaan layanan sistem informasi manajemen.
Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa yang mengetahui begitu pentingnya sistem
informasi manajemen dalam pendidikan sangat mengharapkan pihak-pihak yang
berkaitan dengan pengelolaan sistem informasi manajemen dapat bekerja lebih baik
lagi.

20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Adisel. (2019, Desember). Manajemen Sistem Informasi Pembelajaran. Alignment:
Journal of Administration and Educational Management, II, 105-112.
doi:https://doi.org/10.31539/alignment.v2i2.900
Darwis, A. (2017, April 1). Sistem Informasi manajemen pada Lembaga
Pendidikan Islam. Kelola: Journal of Islamic Education Management, II,
64-77. Retrieved Agustus 25, 2022
Moekijat. (2005). Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Mandar
Maju.
Purnama, C. (2016). Sistem Informasi Manajemen. (C. Anam, Ed.) Mojokerto,
Indonesia: Insan Global.
Ramadhina, P. A. (2020, Februari 6). Konsep Dasar, Pengertian, dan Ruang
Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Retrieved from Blog
Mahasiswa Universitas Brawijaya: blog.ub.ac.id/puteriamaliar/
Rochaety, E., Rahayuningsih, P., & Yanti, P. G. (2005). Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan (1 ed.). Jakarta, Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara.
Rochaety, E., Rahayuningsih, P., & Yanti, P. G. (2006). Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan (2nd ed.). Jakarta, Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara.
Rosyidah, E. (2020). Modul Sistem Informasi Manajemen. Banyuwangi, Indonesia.
Rusdiana, A. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
Sinen, R. (2017). Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam
Proses Pembelajaran di SMP Negeri 21 Makassar. Skripsi, Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam,
Makassar. Retrieved Agustus 27, 2022

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai