Dosen Pembimbing:
Dr. Muhammad Saleh, M. Pd
Disusun oleh:
Syafa’atin (2110112220015)
Kelas A1
Segala Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen dan
Administrasi Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman mengenai Manajemen Sistem Informasi Pendidikan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Dr. Muhammad
Saleh sebagai dosen pengampu Mata kuliah Manajemen dan Administrasi. Penulis
mengucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun pembahasan akan dibahas pada bab 2, rumusan masalah berserta
tujuan penulisan makalah terlampir pada halaman berikutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
accurate and relevant information to users at the right time and at the
appropriate level of detail.”
Davis, (1993: 28-29) menyatakan bahwa: Data, bahan baku
informasi, didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang
mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya. Data terbentuk dari
karakter yang dapat berupa alphabet, angka maupun simbul khusus
seperti *, $, dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk sruktur data,
struktur file, data base. Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah
fakta-fakta, simbol-simbol, dan angka-angka yang relatif tidak berarti
sebelum diadakan proses selanjutnya terhadap data tersebut. Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerima.
Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000:69)
ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of
getting things done through people). Meskipun banyak definisi
manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan
pendekatannya masing-masing. Walaupun demikian, yang dimaksud
manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, kepemimpinan, evaluasi
dan pengawasan, dan SIM.
4
adalah; (1) komputer, (2) internet, (3) satelit, (4) telepon, (5) radio/tv, dan
(6) kamera.
5
Keterbatasan dan Kelebihan SIM (Sistem Informasi Berbasis TI:
Keterbatasan SIM Berbasis TI, adalah:
1) Relatif masih mahal;
2) Kecepatan akses masih lambat;
3) Mengandung banyak distraksi;
4) Mendorong prevalensi plagiat, virus, hacking, dan cybercrime.
Adapun kelebihan SIM Berbasis TI Kelebihan SIM Berbasis TI, adalah:
1) Dapat meningkatkan produktivitas kerja;
2) Dapat dilihat berulang-ulang (repetitif);
3) Dapat membantu mengatasi pekerjaan yang banyak dan
kompleks;
4) Dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi.
Pengertian SIMDIK:
Pada hakekatnya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(SIMDIK) adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen
lembaga pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah/madrasah, yaitu
TK/RA SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. SIMDIK dikembangkan
secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru,
proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa
menjadi alumni. SIMDIK merupakan proses operasional
sekolah/madrasah.
SIMDIK juga dirancang sesuai dengan standar JARDIKNAS.
Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah/madrasah ke Dinas Pendikan
Daerah maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan
6
mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih
mudah dan terkontrol.
Dalam menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin
dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas,
dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat
meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
Tujuan SIMDIK:
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi
Pendidikan adalah:
a. Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan
memberikan informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari
tingkat sekolah/madrasah dasar hingga sekolah/madrasah menengah
umum atau yang setara dengannya.
b. Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia
pendidikan yang ada di propinsi/kota kabupaten agar dapat berperan
aktif dalam usaha memajukan usaha pendidikan.
c. Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi
secara trasparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang
dialokasikan untuk dunia pendidikan.
d. Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia
informatika serta manfaat yang dapat diambil melalui beberapa
pelatihan.
e. Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik
dan siswa mengenai ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan
lainnya (Scott, G.M. (2004:166).
7
mungkin merupakan hasil data yang dimasukan kedalam, dan
pengolahan, suatu model keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan
pengambilan keputusan yang komlpeks, informasi hanya dapat
menambbah kemungkianan kepastian atau mengurangi bermacam-
macam pilihan. Selain itu fungsi informasi adalah memberikan
suatu dasar kemungkinan untuk mengggapai suatu seleksi kepada
pengambil keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan
keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi mengurangi
keaneka ragaman dan ketidak pastian untuk menyebabkan diambilnya
suatu keptusan yang baik).
Beberapa informasi dapat berasal dari pengamatan perseorangan;
berupa informasi lainnya dari percakapan dengan orang-orang lain dan
dari rapat-rapat panitia;beberapa informasi lainnya berasal dari luar
seperti dari majalah, media surat kabar, atau laporan pemerintah ; dan
beberapa lagi mungkin berasal darii system informasi hanya danya dapat
memberikan sebagian dari sistem informasi itu sendiri.
8
Kelengkapan keputusan yang rasional akan memerlukan informasi
yang lengkap dengan mengandalkankan kapabilitas organisasi
pendidikan untuk dikumpulkan dan diproses secara tepat. Keterbatasan
organisasi pendidikan biasanya diatasi dengan cara mendesain dan
mengimplementasikan aturan dan rutinitas dengan meyerdahanakan dan
menuntun pilihan perilaku yang rasional. Dengan demikian, perilaku
tersebut tetap konsisten dan terkoordinasi dengan baik.
Pengumpulan informasi dan persyaratan proses informasi terjadi
melalui kapabilitas masing-masing lembaga pendidikan atau individu
pimpinan lembaga pendidikan tersebut, serta tergantung pada tingkat
ambiguitas tujuan atau konflik tujuan maupun tingkat ketidakpastian
teknis. Oleh karena itu, menurut Mintzberg, Raisinghani, dan Theoret,
(1996:211), lembaga pendidikan dapat mengatasinya dengan mengadopsi
salah satu model dari model pengambilan keputusan berikut:
a. Rational Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas
atau konfliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis
rendah;
b. Political Model, pengambilan keputusan politik mungkin dikaitkan
dengan game playing atau semacam permaianan ketika para
pemain mengambil tempat, posisi, dan pengaruh, serta membuat
gerakan-gerakan menurut aturan-aturan dan kekuatan tawar-
menawar mereka (Allison, 1971: 177);
c. Anarchy Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas
atau konliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis
tinggi; (March dan Olsen, 1992:89);
d. Process Model, model ini dipergunakan jika tingkat ambiguitas
atau konfliksitas sasaran rendah sedangkan ketidakpastian
teknisnya tinggi.
Keempat model keputusan tersebut, menurut Rochaety, Eti, dkk,
(2008:66), masing-masing dicirikan oleh perbedaan pendekatan dalam
mendapatkan dan menggunakan informasi. Dalam model anarki
9
pencarian informasi berada pada level yang rendah dalam memahami
solusi dan alternatif melepaskan diri dari masalah, serta meninggalkan
atau masuk ke dalam situasi keputusan dengan sejumlah kecakapan
tertentu.
10
transaksi. Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan jaringan internet,
memudahkan dalam pengolahan dan penyebarluasan informasi yang
berhubungan dengan masalah-masalah seputar pendidikan.
Seperti Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah.
(2008:133), memberikan contoh pendataan guru yang telah mendapat
sertifikasi di kota Bandung. Informasi atau hasil pendataan ini
dibutuhkan oleh Dinas pendidikan, sekolah/madrasah-sekolah/madrasah
di kota Bandung, guru- guru, siswa, dan masyarakat luas. Dengan adanya
internet, data ini dapat di upload dan diakses oleh berbagai kalangan,
khususnya kalangan yang bergerak di bidang pendidikan.
Ketenagaan dalam SIM adalah personel-personel yang terlibat
dalam pengelolaan informasi. Manusia sebagai penyedia dan pemakai
informasi merupakan bagian integral dari sistem informasi. Pemahaman
terhadap unsur manusia membantu memahami mengapa suatu sistem
tidak cocok untuk setiap orang. Dengan keragaman watak, minat dan
latar belakang tiap individu, maka personel-personel dalam pengelolaan
informasi harus ditempatkan sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki oleh
individu dan sesuai dengan tuntutan organisasi yang telah dirancang.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur
manajemen.
11
akademik sekolah/madrasah; (4) Sistem dapat disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga/ institusi pendidikan terkait.
12
Layanan Pendidikan Kepada Siswa Kurang Optimal:
Layanan pendidikan harus dirancang seoptimal mungkin supaya
dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif, inspiratif, dan
menyenangkan sehingga dapat lebih merangsang siswa untuk berkreasi
dan lebih menggali potensi minat, bakat, serta perkembangan fisiknya.
Dengan pola manajemen modern yang lebih dinamis serta perangkat
bantu manajemen yang lebih interaktif, diharapkan layanan pendidikan
kepada siswa akan semakin optimal.
Kekurang-paduan antara data dan informasi antar komponen-
komponen manajemen sekolah/ madrasah. Setiap komponen manajemen
sekolah/ madrasah tentu memiliki suatu mekanisme pengolahan data
untuk menghasilkan informasiinformasi yang terkait dengan bidang
manajemennya supaya bisa bermanfaat kepada pihak-pihak yang
membutuhkan.
Kekurang-paduan antara data dan informasi yang dihasilkan di
masing-masing komponen manajemen sekolah/ madrasah akan
menimbulkan banyak masalah seperti terdapatnya banyak “versi”
informasi yang tidak sama menimbulkan ambiguitas dan kebingungan
mengenai mana informasi yang benar. Atau ketidakmampuan salah satu
komponen manajemen dalam menyediakan informasi yang cepat karena
masih harus dilakukan penggabungan data dari berbagai sumber,
mengolah, dan melaporakannya.
13
mengenai perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi
kurikulum.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-
sama untuk mencapai beberapa tujuan. Informasi adalah data yang sudah
diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan
informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan,
kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan SIM.
Implementasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan atau
bidang yang lain biasanya terkait dengan pemanfaatan LAN, WAN, dan
internet, seperti, Sistem Informsi pendidikan (SIMDIK).
Dengan keragaman watak, minat dan latar belakang tiap individu,
maka personel-personel dalam pengelolaan informasi harus ditempatkan
sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki oleh individu dan sesuai dengan
tuntutan organisasi yang telah dirancang. Pengelola sistem informasi
terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Masalah-masalah
yang ada dalam SIMDIK meliputi: (1) Layanan Pendidikan Kepada
siswa kurang optimal, (2) Tidak adanya kolaborasi yang mempermudah
koordinasi, (3) Akuntibilitas tidak berkesinambungan, dan (4)
Penyediaan informasi tidak tepat dan tepat guna.
3.2. Saran
Setelah penyelesaian makalah ini diharapkan bagi penulis dan
pembaca dapat mengerti, memahai dan mampu menjelaskan perubahan
dalam lingkup bisnis yang dipakai di manajamen sistem informasi
pendidikan, pengertian sistem informasi dan sistem informasi dalam
perspektif bisnis yang diterapkan pada sistem manajemen informasi
pendidikan.
15
Daftar Pustaka
Laudon K.C., & Laudon, J.P. (1998). Managemen information systems new
approaches to organization & technology. Upper Sadle River New Jersey:
Prentice-Hall.
Murdick, R. G., Ross, J. E., Clagget, J.R. (1997). Sistem informasi untuk
manajemen modern edisi ketiga (Terjemahan J. Djamil) Jakarta: Erlangga.
(Buku asli diterbitkan tahun 1984).
Khristianto, Wheny. Supriyanto, Totok. Wahyuni Sri. (2015) Buku Ajar: Sistem
Informasi Manajemen (Pendekatan Sosioteknik). UPT Penerbitan UNEJ.
Jember.
16