NIM : 20180611034091
KELAS : A
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami serahkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA , karena berkat rahmat
dari-NYA saya dapat menyelesaikan proposal mini dengan judul “KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI SEMEN” dengan baik. Proposal ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu tanggapan dan
bimbingan dari Ibu khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimingan yang
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Pengertian................................................................................................ 4
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan............................................................................................. 15
4.2. Saran...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
keselamatan kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai peningkatan yang berarti.
Initiative (CSI) sebagai program yang disponsori oleh anggota dari World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD) dimana saat ini, 16 (enam belas) perusahaan semen secara
bersama-sama yang mewakili lebih dari separuh industr kelas dunia di luar China, mensponsori
inisiatif ini.
(1) Riset yang bersifat independen terhadap kinerja industri dan issue penting bagi kesinambungan
yang dihadapi.
(2) Seri dialog yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota (Kairo, Kuritiba, Bangkok,
(4) Agenda industri dari tindakan-tindakan yang terkait dengan isu-isu yang timbul
Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor merupakan
dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu dari isu penting di industri
semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih banyak perhatian pada area ini di
seluruh industri dan komitmen untuk memainkanperan utama dalam prosesnya. Sebagai latar
belakang kutipan-kutipan berikut ini mengihtisarkan temuan CSI sebelumnya dalam hal
karyawan adalah jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga
kontraktor. Industri semen belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal
implementasi sistem K3, di masa mendatang Perusahaan semen perlu memikirkan desain area
dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna meminimalkan potensi kecelakaan. Sebagai
tambahan, konsiten dengan prinsip pengembangan yang berkelanjutan, diketahui ada sejumlah
isu lain mengenai kesehatan pekerja yang dapat dibantu oleh pihak Perusahaan, seperti pelatihan,
langkah di atas akan memberi kontribusi pada produktifitas karyawan dan kesadaran kesehatan,
juga loyalitas dan kebanggaan (yang dapat disimpulkan dari kesehatan karyawan; July, 2002).
Apa itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen beserta contohnya.
Mahasiswa dituntut mengerti apa yang diperlukan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen perencanaan suatu sumber daya
Tahapan dalam proses perencanaan K3 dimulai dari arah strategi perusahaan. Arah
strategi perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan pegawai yang perlu
dipenuhi. Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi K3 di masa
1. Tujuan Umum
Proposal ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti dan dapat
memberikan pengetahuan kepada kita sebagai pembaca serta mempelajari sebagai masalah yang
2. Tujuan Khusus
1.4. Manfaat
2. Sebagai bahan masukan bagi penulis lainya yang melakukan penelitian dengan mengankat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
a. KesehatanKerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial
seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan
sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh
karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap
januari 2009 ).
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat,
debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
“pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat
pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik.
Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja
yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan
yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap
penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan
pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang
b.KeselamatanKerja
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut
dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap
proses.
Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden
(incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda
akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap
c. Pengertian Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa ( Submitted by godam, 2006 ).
d.Pengertian Semen
Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat
semen merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa akibat terhadap
lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan & kesehatan ( Ringkasan laporan
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, seperti disebutkan
diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko
yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk
mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga
kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko.
Baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh:
1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang
2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani,
3. Lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik,
Dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft study kompilasi mengenai
menggariskan bagaimana Manajemen K3 dapat dan seharusnya dicapai tanpa menjadi beban
berlebihan, dokumen ini memberikan panduan praktis mengenai praktek yang baik dari prosedur
keselamatan dalam industri semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus pada kejadian
fatal yang dilaporkan serta hasil investigasi dari penyebab kecelakaan. Secara bersamaan
dokumen ini juga memberikan panduan kesehatan karyawan, berfokus pada masalah kesehatan
yang paling umum dan yang secara khusus berhubungan dengan penggunaan dari bahan bakar
pengganti (AFR). Banyak perusahaan yang tergabung dalam CSI telah mengimplementasikan
panduan ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu kebutuhan, hal ini penting untuk
disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas dan stakeholders eksternal ( Health
a. Secara jelas menggambarkan apa yang diharapkan dari orang-orang dalam hal keselamatan
Setiap jenjang karyawan, dari eksekutif yang paling senior hingga pekerja yang baru bekerja,
secara jelas mengerti apa yang diharapkan dari K3. Terdapat standard yang khusus dan mengikat
untuk setiap orang di semua jenjang kegiatan kerja utama. Tanpa standar yang mencukupi, sulit
dilakukan pengukuran, evaluasi, koreksi atau rekomendasi yang berarti dari suatu kinerja.
Pimpinan di seluruh dunia telah menyadari bahwa sistem keselamatan yang dikelola
dengan baik akan memberikan strategi operasional untuk meningkatkan manajemen secara
menemukan bahwa aplikasi dan tehnik manajemen keselamatan bukan hanya mengurangi cidera
dan penyakit namun juga terjadi peningkatan yang dapat terukur dalam hal efisiensi, kualitas dan
produktifitas.
mengukurnya, anda tidak dapat menegelolanya”. Inti dari manajemen keselamatan adalah
mengukur kinerja dalam terminologi yang dapat diukur dan obyektif. Perusahaa- perusahaan
terkemuka secara standar menilai proses mereka untuk menentukan apakah mereka telah cukup
melakukan pengendalian resiko yang ada. Walaupun mereka mendata ukuran keselamatan
setelah ada konsekuensi atas kenyataan seperti yang diminta misalnya oleh OHSA
recordablerates dan lost time rate, mereka tidak hanya mengandalkan laporan tersebut pada
Sebagai contoh kebijakan K3 secara umum, terlampir yang dipergunakan oleh perusahaan
CSI.
- Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja ( baik pekerja langsung
- Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik Kebijakan K3 group juga
mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak langsung) untuk bekerja dengancara
yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hokum dan diperintahkan oleh Manajemen.
Perusahaan menempatkan nilai tertinggi pada jaminan keselamatan & kesehatan bagi
karyawan, sub-kontraktor , pihak ketiga, dan pengunjung kami. Sekalipun kinerja kami
dibandingkan dengan Perusahaan yang terbaik dalam industri yang sama seperti misalnya
industri pertambangan dan industri berat memperlihatkan bahwa kami belum melaksanakan K3
sebaik yang telah mereka terapkan, kami harus tetap meningkatkannya secara signifikan. Tujuan
kami adalah untuk mencapai nihil kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat permanen
dan untuk secara substansial mengurangi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja
(lost time injury). Perusahaan menerapkan tantangan untuk mencapai tujuan ini secara serius.
Selama tahun 2002/2003, Komite Eksekutif telah menunjuk K3 sebagai suatu fokus korporasi
yang utama. Kami telah menetapkan target dan standar K3 secara umum yang bersifat wajib bagi
semua perusahaan dalam group, dalam hal ini termasuk kontraktor. Untuk membantu mencapai
target dan standar ini, kami telah membuat suatu buku panduan K3 yang menggambarkan
elemen utama, sistem dan prosedur sesuai dengan pendekatan kami. Kami juga telah membuat
protokol audit penilaian standar untuk perusahaan kami guna keperluan memonitor kemajuan
dan keamanan personil perawatan.Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara
efektif, diuji dan dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.
APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi, kondisi di mana APD harus dikenakan
harus ditentukan dan direncanakan secara sesuai dan dirancang meliputi training dan
pengawasan untuk menjamin APD dikenakan (lihat Appendix data sheet penggunaan APD)
Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
aman, tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Realistik
Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang berhubungan dengan
sifat operasi mereka dan resiko yang telah dinilai. Rencana ini harus di perbaharui, jika
diperlukan dikomunikasikan dan dipraktekan secara rutin. Latihan wajib dilakukan dan dilatih
secara rutin mencakup skenario yang direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi. (lihat
terbakar terjadi pada populasi dengan jumlah pekerja 3200 orang, umur pekerja 30 – 50 tahun
(El-Megged dkk,1999) dengan jumlah total kerugian hari kerja sebanyak 4776 hari, rata-rata 31
hari per kasus. Penelitian ini menitikberatkan perlunya kebutuhan untuk menjamin kontrol yang
efektif .
Selama operasi berjalan normal; bahan mentah panas, produk antara dan produk akhir
ditampung dan menjadi pokok perhatian. Diketahui adanya resiko besar saat kontak yang
melaksanakan perbaikan/perawatan atau dalam kondisi emerjensi. Ini tidak selalu jelas saat
sesuatu alat/material panas atau tidak, resiko mencakup cidera yang dapat terjadi pada orang
(terbakar) atau kebakaran akibat kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti oli,
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Kuantitatif yang di terjemahkan dengan angka dan
Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek, subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kariyawan yang bekerja di industri semen
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(sugiyono, 2005).
n = Jumlah Sampel
3. Sampling
Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan closter
sampling yaitu pengambilan sampel dimana pengelompokan sampel berdasarkan wilayah, lokasi,
4.1. Kesimpulan
Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor
merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu dari isu penting
di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih banyak perhatian pada area
ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan peran utama dalam prosesnya.
karyawan adalah jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga
kontraktor. Industri semen belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal
implementasi sistem K3, di masa mendatang Perusahaan semen perlu memikirkan desain area
dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna meminimalkan potensi kecelakaan. Sebagai
tambahan, konsiten dengan prinsip pengembangan yang berkelanjutan, diketahui ada sejumlah
isu lain mengenai kesehatan pekerja yang dapat dibantu oleh pihak Perusahaan, seperti pelatihan,
4.2. Saran
Diharapkan untuk selalu memakai APD saat bekerja agar terhindar dari marabahaya yang
ada di sekeliling kita, dan supaya kesehatan para karyawan aman untuk yang akan dating.
Diharapkan dimasa yang akan datang dilakukan penelitian lebih lanjut tentang K3 Pada
Industri Semen.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilo.org/public/english/protection/safework/managmnt/guide.htm
http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/Content/environmentalGuidelines
http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/AttachmentsByTitle/gui OHS/$FILE/OHSguideline.pdf
http://www.ohsas-18001-occupational-health-and-safety.com