Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN SDM SEKTOR PUBLIK

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Dosen Pengampu: Fitria Ramadhani Agusti Nst, S.IP., M.Si.

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Ary Yudha Febrian (12170511065)
Elva Rahma (12170524125)
Fachriza Syafiyah (12170521633)
Febri Damayani (12170523397)
Imro Atun (12170520159)
Muhammad Ramadhan (12170511583)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TP.2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...................................... 3

B. Problema Dalam K3 dan Masalah Kesehatan dan Keselamatn kerja .. 5

C. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................ 6

D. Fungsi Badan dan Keselamatan Kerja .................................................. 7

E. Penyebab Kecelakan Kerja dan Gangguan Kesehatan .......................... 8

F. Upaya dalam meningkatkan Keselamatan dan kesehatan kerja ............ 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11

A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi anggota atau
karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan perlu mendapatkan perhatian
yang sungguh-sungguh oleh setiap perusahaan. Masalah ini terutama sangat
diperlukan bagi perusahaan yang mengandung bahaya kecelakaan dan
tingkat polusi yang tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus
mempunyai program dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
baik.
Hingga kini masih banyak kasus kecelakaan kerja yang terjadi di
negara kita. Itu bisa mejadi modal utama dalam upaya menjadikan sistem
ini sebagai langkah awal. Dalam kaitan ini, peranan pemerintah dan
beberapa instansi terkait diharapkan bisa menekan tingkat kecelakaan dan
memberikan perlindungan maksimal terhadap tenaga kerja. Sebab proses
industialisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kemajuan di sektor ekonomi.
Inilah sebenarnya yang perlu mendapat perhatian khusus dari
pemerintah dan para penguaha di negeri ini. Tujuan dan program
keselamatan kerja ini adalah untuk memelihara produktivitas kerja,
komitmen dan moril karyawan, kebersatuan dalam organisasi, dan
efektifitas organisasi dan karyawan secara keseluruhan. Pejabat bagian
personel mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
2. Bagaimana Problema K3 dan Masalah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan apa contoh keselamatn kerja ?

1
3. Apa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja ?
4. Apa Fungsi badan dan keselamatan kerja ?
5. Apa Penyebab kecelakaan dan gangguan Kesehatan ?
6. Apa Upaya dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ?

C. Tujuan
1. Dapat memahami Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Dapat memahami Problema K3 dan Masalah kesehatan dan keselamatan
kerja , serta contoh keselamatan kerja.
3. Dapat mengetahui tujuan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Dapat mengetahui fungsi badan dan keselamatan kerja.
5. Dapat mengetahui penyebab kecelakaan dan gangguan kesehatan.
6. Dapat mengetahui upaya dalam meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Keselamatan kerja
Keselamatan berasal dari bahasa inggris yaitu kata “safety” dan
biasanya selalu berkaitan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari
peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada
hakikatnya keselamatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun
sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari fator-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan
berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil risiko terjadinya
kecelakaan.
Keselamatan kerja adalah faktor yang sangat penting agar suatu
proyek dapat berjalan denan lancar. Dengan situasi yang aman dan
selamat, para pekerja akan bekerja secara maksimal dan semangat.
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan di tempat kerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi
pekerja.
2. Kesehatan kerja
Kesehatan berasal dari bahasa inggris yakni “Health”. Pengertian
sehat mempunyai makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat secara
sosial. Dengan demikian pengertian sehat secara untuh menunjukkan
pengertian sejahtera (well-being). Kesehatan sebagai suatu pendekatan
keilmuan maupun pendekatan praktis juga berupaya mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita sakit dan
sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau
pendekatan untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit, bahkan
menjadi lebih sehat. Jadi kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan
yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan

3
setinggi-tingginya baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha
pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh perkejaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
umum.
3. Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral,
legalitas, dan finansial. Semua oragnisasi memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa perkerja dan orang lain yang terlibat tetap berada
dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (Keselamatan
Kesehatan Kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan
ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika
kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi
kesehatan kerja.
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja menurut para ahli :
a. Menurut Milyandra istilah keselamatan dan kesehatan kerja, dapat
dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama
mengandung arti sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific
approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu
terapan atau suatu program yang mempunyai tujuan tertentu. Karena
itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai
suatu ilmu terapan (applied science).
b. Menurut Mangkunegara menyatakan bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budaya nya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera.
c. Menurut Suma’mur keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
suatu upaya pelindungan yang diajukan kepada semua potensi yang

4
dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja
dan orang lain yang ada ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat
dan sehat serta semua sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien.
d. Menurut Ridley mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu
bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah usaha pencegahan yang


dibuat untuk pekerja atau buruh maupun pengusaha sebagai upaya
pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
di dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali potensi yang akan
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja. Risiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, patah tulang atau kecelakaan
lainnya sehingga diri seorang karyawan mengalami cacat. Sementara itu,
kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik,
mental, emosi, dan rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Risiko
kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat
stres emosi atau gangguan fisik.

B. Problema dan Masalah Dalam K3


Adapun problema yang sering terjadi terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja dapat dikelompokkan dalam 3 macam yaitu:
1. Gangguan pada lingkungan kerja misalnya panas, tekanan, getaran,
radiasi, suara, kontaminasi, dan gangguan pada kulit.
2. Gangguan mental adalah kebiasaan minum-minuman.

5
3. Gangguan kecelakaan yang ditimbulkan karena akibat teknis, akibat
manusia, akibat lingkungan, atau akibat kombinasi dari teknis,
manusia dan lingkungannya.

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja untuk dapat menangani


keselamatan dan kesehatan ditempat kerja secara efektif bukan saja dengan
menekan jumlah kecelakaan dan gangguan ditempat kerja, tetapi manajer
harus mampu berurusan dengan berbagai masalah hukum dan etika. Dengan
masalah ini manajer perlu memperhatikan keseimbangan antara hak kerja
dan kepentingan perusahaan. Masalah yang sering dihadapi oleh organisasi
berkaitan dengan mengenai adanya personel yang kena AIDS, narkoba,
keributan ditempat kerja, pelecehan seksual dan lain-lain. Upaya untuk
menyadarkan anggota betapa pentingnya untuk turut menjaga ketertiban itu.
Dampak nya juga akan mempengaruhi ketenangan dan kemajuan
perusahaan.

Disisi lain masalah dan keselamatan kerja diantaranya:

1. Penggunaan Teknologi, Misalnya perkembangan teknologi industri


yang maju dengan pesat disatu sisi telah memberikan manfaat luar biasa
bagi kehidupan manusia. Namun disisi lain teknologi juga menebar
beraneka ragam ancaman serius bagi kesehetan dan keselamatan
masyarakat, terutama bagi para pekerja dan lingkungan sekitar lokasi
industri.
2. Industri Modern, Posisi pekerja propesional memang menjadi faktor
penentu mati hidupnya sebuah organisasi. Sementara mendidik pekerja
menjadi propesional selain membutuhkan biaya yang tinggi juga waktu
panjang, karena itu demi menopang kehidupan dan perkembangan
organisasi aspek keselamatan dan kesehatan kerja perlu perhatian serius
agar kualitas para pekerja tidak mengalami degradasi.
3. Ancaman dan Gangguan, Berdasarkan pengamatan gangguan dan
ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan kerja diindonesia

6
disebabkan oleh berbagai faktor yang dalam keseharian sering luput dari
perhatian. Berbagai faktor penyebab tersebut terdiri dari:
a. Faktor manusia yaitu terganggunya kesehatan dan keselamatan
kerja ini disebabkan manajemen sumber daya manusia dibanyak
organsasi tidak cermat memperhatikan kondisi spesifik
individual yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja seperti usia, pengalaman, pendidikan, keterampilan,
kepribadian, kesehatan fisik dan psikis, jam kerja.
b. Faktor peralatan dan bahan baku yang tidak memenuhi standar
kesehatan dan keselamatan seperti:
1) Peralatan tidak teruji atau berkualitas rendah
2) Peralatan tidak egronomik
3) Adanya kandungan racun, kuman dan radiasi pada bahan
baku alat dan hsil produksi
c. Fakor lingkungan yang tidak kondusif bagi kesehatan dan
keselamatan kerja seperti:
1) Kualitas pencahayaan, suhu dan kebisingan
2) Gelombang elektro magnetik radiasi dan sebagainya
3) Pengolahan limbah tidak baik

C. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Tujuan keselamatan dan kesehtan kerja dalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja diginakan sebaik-
baiknya, seefektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
5. Agar meningkatkan keserasian kerja dan partisipasi kerja.

7
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabka oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
8. Menjamin proses produksi berjalan lancar.

Tujuan utama para profesional keselamatan dan kesehatan adalah


mencegah cedera dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan.
Perusahaan mencapai tujuan ini dengan beberapa cara:

1. Mendidik para karyawan mengenai bahaya-bahaya yang


berhubungan dengan pekerjaan
2. Memasang alat-alat pengontrol produksi
3. Menetapkan prosedur-prosedur kerja yang aman
4. Menyarankan pemakaian perlengkapan pelindung pribadi yang
layak

Analisis bahaya pekerjaan adalah proses multi langka yang


dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas atau
pekerjaan, kemudian memilah tugas tersebut menjadi langkah-langkah
yang memberikan cara-cara untuk menghilangkan bahaya-bahaya yang
terkait.

D. Fungsi Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Berikut adalah fungsi badan keselamatan dan kesehatan kerja:
1. Mendorong pengusaha dan karyawan untuk mengurangi bahaya
ditempat kerja dan mengimplementasikan program keselamatan dan
kesehatan kerja yang baru dan lebih baik.
2. Mendukung riset dalam masalah keselamatan dan kesehatan kerja
untuk mengembangkan cara yang inovatif dalam menangani
masalah itu.

8
3. Memelihara laporan dan sistem pencatatan untuk memonitor
masalah yang berkaitan dengan kecelakaan dan gangguan kesehatan
dilingkungan kerja.
4. Membuat program pelatihan untuk meningkatkan jumlah dan
kompetensi personel yang bekerja dalam bidang keselamatan dan
kesahatan kerja.
5. Membuat peraturan baru yang waib diperhatikan dan dilaksankan
dalam bidang keselamatan dan kesehtan kerja
6. Mendukung kegiatan analisis, evaluasi, pengembangan dan
pengesahan program keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Sebagai pedoman dalm mengidentifikasi serta menilai resiko dan
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Sebagai alat dalam mengelola pertolongan pertama pada
kecelakaaan dan tindakan.
9. Sebagai referensi dalam mengukur efektifitas langkah-langkah
program pengendalian bahaya.

Adapun peran kesehatan dan keselamatan kerja yaitu:


1. Masing-masing tenaga kerja yang memiliki hak untuk mendapatkan
perlindungan atas kesehatan dan keselamatan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi
2. Semua karyawan yang berada dilingkungan kerja perlu dijamin
keselamatannya
3. Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman
4. Harus ada tindakan antisipatif sebagai upaya untuk mengurangi
resiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja.

E. Penyebab Terjadinya Kecelakaan dan Kesehatan Kerja


1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
a. Penyusunan dan penyimpangan barang-barang yang berbahaya
kurang diperhitungkan keamanannya.

9
b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pengaturan Udara.
a. Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik ( ruang kerja yang
kotor, berdebu, dan berbau tidak enak.
b. Suhu udara yang tidak dikondisika pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan.
a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat .
b. Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
4. Pemakaian Peralatan Kerja.
a. Pengaman peralatan kerja yang mudah usang atau rusak.
b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
5. Kondisi fisik dan mental pegawai.
a. Kerusakan alat indra , stamina pegawai yang tidak stabil.
b. Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh.
Cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja
yang rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan
kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama
fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.

Ada tiga penyebab dasar kecelakaan kerja antara lain kejadian


kebetulan, kondisi tidak aman, dan tindakan tidak aman karyawan. Kondisi
yang tidak aman salah satu penyebab utama kecelakaan. Diantaranya
disebabkan oleh:

1. Peralatan yang tidak dijaga dengan benar.


2. Peralatan yang rusak
3. Prosedur berbahaya disekitar mesin atau peralatan penyimpanan-
penyimpanan tidak aman atau kelebihan beban
4. Pencahayaan terlalu silau yang tidak tepat dan cahaya tiak mencukupi

10
Adapun penyebab lain kecelakaan dalam bekerja diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Kondisi Emosional
Stres, motivasi, sikap, dan pengetahuan karyawan yang kurang terhadap
pentingnya menjaga dan menghindari kecelakaan kerja.
2. Jadwal Kerja
Kelelahan, kerja lembur hal tersebut bersumber pada kondisi yang
dipaksakan tanpa melihat kemampuan fisik karyawan yang melakukan
pekerjaan.
3. Shift Malam
Pengawasan kurang dari supervisor pada shift malam yang disebabkan
kurangnya supervisor untuk bergilir.
4. Kedisiplinan
Tindakan ceroboh, tidak mematuhi SOP dan tidak tersedianya rambu-
rambu pada tempat kerja berbahaya menyebabkan pekerja melalaikan
tugas dan tanggung jawabnya.

F. Upaya-upaya Dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
Ada beberapa upaya untuk memelihara keselamatan dan kesehatan
pada tempat kerja. Adapun upaya-upaya tersebut mencakup keyakinan para
pekerja mendapatkan udara bersih yang cukup, hindari materi bangunan dan
perlengkapannya yang tidak memenuhi syarat, uji kemungkinan adanya zat
beracun terhadap bangunan yang baru sebelum ditempati. Sediakan daerah
bebas rokok agar saluran udara bersih dan perhatikan keluhan-keluhab dari
pekerja.
Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehtan kerja perlu
dibuat suatu program sebagai berikut:
1. Libatkan manajemen dan karyawan dalam menyusun program
keselamatan dan kesehatan.

11
2. Tentukan siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
program tersebut.
3. Tentukan kebutuhan keselamtan dan kesehatan yang dibutuhkan .
4. Ketahui bagian mana fasilitas perusahaan yang membahayakan.
5. Perbaiki bagian-bagian yang berbahaya.
6. Latih karyawan dalam teknik keselamatan dan kesehatan.
7. Ciptakan suatu mindset para karyawan bahwa perusahaan harus
bebas dari potensi bahaya.
8. Secara terus menerus memperbaiki dan sempurnakan program
keselamatan dan kesehatan yang ada.

Contoh Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

1. Pingsan
Penanganannya:
a. Baringkan penerita dengan tungkai ditinggikan
b. Berikan bau-bauan atau pencet dengan telunjuk dan
pergelangan tangan korban antara jempol dan telunjuk
korban
c. Longgarkan pakaian
d. Usahakan penderita menghirup udara segar
e. Periksa cidera lainnya
f. Berikan minuman manis, bila penderita sudah sadar
g. Bawalah penderita ke tim medis/PKM/RS terdekat
2. Kelelahan Panas
Penanganannya:
a. Bawa ketempat teduh
b. Longgarkan pakaian
c. Tinggikan tungkai
d. Beri oksigen dan minum jika sudah sadar

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hampir semua kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh ketidaktaatan
dalam melaksanakan peraturan dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
Banyak kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan manusia yang tidak
disiplin menerapkan ketentuan keselamatan kerja selama pelaksanaan kerja
berlangsung.
K3 merupakan upaya mendapatkan tempat kerja dan suasana kerja
yang nyaman untuk mendukung pencapaian produktifitas yang setinggi-
tingginya. Untuk menghindari kecelakaan kerja, maka K3 mutlak
dilaksanakan disemua jenis bidang pekerjaan dalam organisasi tanpa
terkecuali. Baik instansi swasta maupun pemerintah, budaya hidup sehat
dan juga melakukan GERMAS (gerakan masyarakat hidup sehat) dengan
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku yang kurang sehat agar terciptanya kesehatan dan keselamatan
kerja yang sehat.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sanagat diperlukan
karena menyangkut keselamatan anggotanya dalam organisasi. Penerapan
K3 ini juga memiliki prosedur yang benar yang harus diikuti sesuai dengan
aturan perundang-undangan, karena apabila K3 tidak terlaksana tentu akan
memberikan dampak buruk terhadap organisasi dan anggota nya sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si. Psi. (2005). Manajemen Sumber


Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Asri Laksmi Riani, MS. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini.
Yogyakarta: Graha ilmu.

Cici Apriliani. (2022). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (k3). Sumatra Barat: PT
Global Eksekutif Teknologi.

Darmawi M. Biomed. (2019). Pedoman Ketertiban, Keamanan, Kenyamanan


Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Lingkungan. Pekanbaru: Fakultas
Kedokteran Universitas Riau.

Ike Kusdyah Rachmawati, SE, MM. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.

R Supomo Eti Nurhayati. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:


Yrama Widya.

R. Wayne Mondy. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Safuan, M. M., M. T. & Ismartaya, M. M. (2019). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Soekidjo Notoatmodjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suparno Eko Widodo, M.M. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya


Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

14

Anda mungkin juga menyukai