Anda di halaman 1dari 12

Kliping Tentang Kesehatan Kerja

Nama : Rafqi Maulana Febrian


Kelas : VI

SDN KALIERANG 04 BUMIAYU


i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Kliping Kesehatan Kerja ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan yang berjudul Kliping Kesehatan Kerja ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya
selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Kliping Kesehatan Kerja ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kesehatan Kerja
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Bumiayu, Januari 2023


Penyusun

ii
DAFTAR ISI
 

 HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

 KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

 DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

 A. Pengertian Kesehatan Kerja......................................................1

 B. Tujuan Kesehatan Kerja...............................................................3

 C. Pentingnya Kesehatan Kerja......................................................5

 1. Berdasarkan Perikemanusiaan...............................6

 2. Berdasarkan undang-undang.................................6

 3. Ekonomis........................................................................6

 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

iii
A. Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan

pekerjaan. Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja bertujuan untuk


peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang

setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan


terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi

pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat


faktor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi
fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan

kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

Kesehatan kerja menurut Suma’mur didefinisikan sebagai spesialisasi

dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya, agar masyarakat pekerja


memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental

maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-

1
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Notoatmodjo menyatakan bahwa kesehatan kerja adalah merupakan


aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja (perusahaan,

pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja
ialah masyarakat pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut. Ciri

pokoknya adalah preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan


kesehatan). Oleh sebab itu, dalam kesehatan kerja pedomannya ialah:

“penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah”. Dari aspek ekonomi,
penyelenggaraan kesehatan kerja bagi suatu perusahaan adalah sangat

menguntungkan karena tujuan akhir dari kesehatan kerja ialah meningkatkan


produktivitas seoptimal mungkin. Secara eksplisit rumusan atau batasannya

adalah bahwa hakikat kesehatan kerja mencakup dua hal, yakni:

Pertama, sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. Kedua, sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang


berlandaskan kepada meningkatnya efisiensi dan produktivitas. Apabila kedua

prinsip tersebut dijabarkan ke dalam bentuk operasional, maka tujuan utama


kesehatan kerja adalah:

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-


kecelakaan akibat kerja.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.


3. Perawatan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.

4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta


kenikmatan kerja.

2
5. Perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bahaya-bahaya
pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.

6. Perlindungan bagi masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin


ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan.

B. Tujuan Kesehatan Kerja

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan

kesehatan kerja antara lain untuk sedapat mungkin memberikan jaminan


kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk

melindungi sumber daya manusia. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan


kerja antara lain:

1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam


melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan


efisien.
3
Dalam aneka pendekatan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain

akan diuraikan pentingnya perencanaan kerja yang tepat, pakaian kerja yang
tepat, penggunaan alat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda

petunjuk, label-label, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-


usaha terhadap kebisingan.” ”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.

Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah


mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan

sejahtera, sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman, sehat,
dan

nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan
bebas kecelakaan.”

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun


prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi

juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area
atau pada beberapa area. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu

pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan


yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur


desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor,

sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek


yang mengawasi pekerja proyek bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan

lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Dalam melakukan suatu


konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu.
Hal ini terkait dengan metode menentukan besarnya biaya yang
diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi seperti peralatan

penunjang

K3 saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik

akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan


pendanaan, dampak lingkungan, ketersediaan peralatan perlindungan diri,

ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait


dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan

tender, dan lain sebagainya.

C. Pentingnya Kesehatan Kerja

Pada dasarnya pada setiap pekerjaan selalu ada bahaya yang mengancam

manusia, makhluk hidup lainnya, aset-aset di sekitar. Kerugian / risiko yang


diakibatkan bervariasi dari yang sangat kecil sampai kepada yang terbesar dan

kematian. Kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat


diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa

keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka
lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara

menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab


kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995).

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa

pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi

pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan


perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti

sakit.

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan

mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.


Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-

akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat


dilakukan atau tidak.

Menurut Sunyoto (2012:242) ada tiga alasan pentingnya keselamatan dan


kesehatan kerja:

1. Berdasarkan Perikemanusiaan
Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan atas

dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian


untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan pekerja yang

menderita luka serta keluarganya sering diberi penjelasan mengenai akibat


kecelakaan.
2. Berdasarkan undang-undang
Karena pada saat ini di Amerika terdapat undang-undang federal,

undang-undang negara bagian dan undang-undang kota praja tentang


keselamatan dan kesehatan kerja dan bagi mereka yang melanggar dijatuhkan

denda.

3. Ekonomis

Yaitu agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja karena biaya

kecelakaan dapat berjumlah sangat besar bagi perusahaan.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2002, 165) bahwa tujuan dari

keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.


 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi


pegawai.

 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh


lingkungan atau kondisi kerja.
7

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

http://www.safetyshoe.com/tag/pengertian-kesehatan-kerja

http://prasko17.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-kesehatan-kerja.html

http://agil-asshofie.blogspot.com/2016/04/alasan-pentingnya-keselamatan-dan.html
8

Anda mungkin juga menyukai